kalok kata kawan2ku yang cewek n perna ngalamin masala gini, ini udah bukan karena dia masih sayang ama lakinya ketika bilang "kamu pilih dia atau aku"
ini, katanya, lebih ke masalah harga diri, power move, siapa yang lebih hebat, yang lebih berkualitas, dia atau cewe "baru" itu
katanya sih mereka, kalok pun lakinya milih dia, bakal ga ngelupain kejadian ini dan bakal bikin tu laki2 menderita, living a literal hell, guilt trip setiap waktu, milk the honey, whatever lah intinya u get the gist
alias emang udah ga sehat
trus baeknya gimana ansi?
njir kau tanya lagi baeknya cemana. ga ada yang baek dari kejadian kaya gini. adanya damage control doang, biar idup lu masih bisa tenang.
kalok bisa ya mitigasi bencana, tapi kalopun bencana datang, ya u udah ada persiapan
tiap orang punya cara yang berbeda2 dan ga bisa pukul rata, tapi sebage rule of thumb: 1. jauhi sumber racun 2. cari obat penawar 3. jaga kesehatan badan secara umum 4. jaga kesehatan pikiran secara umum 5. fahami betul bahwa ga semua yang rusak tu bisa atau perlu diperbaiki
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
ke mana saya, sebagai warga kelas menengah kebawah, mencari kontraktor yang faham dan bisa membangun bangunan tahan gempa dengan harga yang terjangkau?
banyak bat akademia komentar fafifu, emang enak dari menara gading nyuruh google lah nyuruh baca buku lah ga sekalian nyuruh kuliah ? 🤭🤭🤭
gw sangat mendukung yang namanya "edukasi", tapi perlu diakui, materi "edukasi" dari pemerintah, atau bahkan dari sebagian besar lembaga apapun di Indonesia, ga menarik buat target pasarnya
jadi percuma bikin edukasi juga kalo ga nyangkut di kepala, ga efektif, ga efisien, cuma buat ngabisin dana kegiatan, laporan "wah sudah kami edukasi tapi rakyatnya bebal"
ngentotla, lu gagal mengedukasi tanggung jawab moral di edukator.
"edukasi" uda banyak bat berkeliaran di media sosial. ntah edukasi seks, keamanan, kesehatan, moral, ekonomi
blah blah blah
jujur, konten "edukasi" yang menarik dan nempel justru punyanya penipu, propagandis, konspirasi atau penjual konten
gw masih geli ama orang2 yang butthurt ama Elon ngebandrol twitter 8 dolar. orang2 yang marah2, kalau bercentang biru sebelummya, okelah, mereka marah karena bubble elitism mereka dipecah, not a special snowflake anymore
lah ini orang2 yang bukan siapa2, marah2 karena berified account 8 dolar? shiiieeeddd. lu bisa dapet privilej yang selama ini hampir mustahil lu dapet, apalagi kalau lu akun awanama, seharga 8 dolar?
yang gw liat, Elon justru membawa kesetaraan dengan agensi verified accountnya. semua orang bisa jadi snowflake, with a price tag
merasa dicintai itu hasil olahan otak sendiri. wajar kalau lagi sedih apalagi depresi, tidak mudah untuk berpikir demikian. tapi pertanyaan yang palong menyebalkan: mau sampai kapan?
terkadang sudah mencoba untuk berpikir positif, namun ketika ada hal yang kurang mengenakkan terjadi (dan itu wajar, namanya juga hidup), buyar semua itu positif thinking. kontol memang
wajar juga kurasa, orang-orang dalam kondisi seperti itu berusaha mencari cara agar dia nyaman, namanya juga strategi coping kan, mulai dari yang positif, tapi ada juga yang negatif. baiknya yang positif ya. cuma ya itu, kadang sulit untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan yang ada
10 must-know Javanese concepts that will improve your life:
#1: Matane
Means "The watchful gaze", this reminds you to always be mindful and observant, be in tune with your surrounding but not aggresively so
#2: Tresno Jalaran Soko Kulino
This olden adage warns individuals that their partner will always at risk of infidelity as long as they spend times, both in frequency,duration and quality, with other person
alih-alih menyalahkan rumah sakit, seorang influenser menyalahkan sistem asuransi yang merupakan salah satu sistem asuransi dengan coverage terbaik dan harga termurah di dunia
tunjukkan pada saya sistem asuransi yang lebih murah namun dengan coverage lebih baik daripada BPJS