DWIK Profile picture
Sep 25, 2020 21 tweets 9 min read Read on X
#BANDUNG210
Transformasi rupa Alun-alun dan Masjid Raya Bandung dalam dua abad.

-ulasan singkat-
Seiring dengan dipindahnya ibu kota dari daerah Krapyak di Dayeuhkolot (dayeuh=kota; kolot=lama), sebuah Alun-alun pun dibuat di lokasi yang telah ditentukan.

Sama halnya dengan kota-kota tradisional Jawa, sebuah alun-alun didampingi bangunan penting lainnya: pendopo dan masjid.
Pendopo Bandung didirikan di sebelah selatan alun-alun, sedangkan masjid agung dibangun di sisi barat pada 1812.

Awalnya, masjid ini bermaterial sederhana: bambu, kayu, dan rumbia. Masjid ini terbakar pada 1825 dan direnovasi oleh bupati menjadi seperti di bawah ini (1852).
Setelah renovasi, masjid menjadi lebih kokoh dan permanen. Berdinding bata dan beratap genteng.

Karena bentuk atap limasnya yang bersusun tiga tumpuk dan menjulang, oleh warga setempat dijuluki sebagai Bale Nyungcung.
Memasuki abad ke-20, Masjid Agung mengalami penambahan pagar keliling, perluasan area teras, serta penambahan atap baru yang menyerupai menara di kanan dan kiri bangunan.
Di depan masjid ini, terdapat alun-alun yang menjadi puseur dayeuh (pusat kota). Layaknya kota tradisional lainnya, alun-alun ini terdiri atas lapangan luas yang ditanam pohon beringin kembar sebagai peneduh.

Fungsinya beragam, mulai dari tempat hiburan hingga eksekusi tahanan.
Situasi Alun-alun Bandung sebelum rumput sintetis menyerang.
Foto sekitar tahun 1920-an.
1955: jelang Konferensi Asia-Afrika, Presiden Soekarno meminta masjid ini direnovasi dengan mengubah bentuk atapnya, dari limas menjadi berbentuk kubah bawang.

Masjid baru ini pun dipakai oleh para peserta KAA buat Salat Jumat.
Asumsi gue, alasan Bung Karno meminta untuk mengubah atap masjid menjadi berbentuk kubah lantaran peserta KAA kebanyakan dari negara Timur Tengah, jadinya ya masjid ini dibuat lebih "universal" untuk bisa dipakai tamu negara.
Dari foto di atas, keliatan bahwa alun-alun ini nggak lagi cuma lapangan kosong dengan dua pohon beringin aja.

Beberapa pohon ditanam berjarak, bahkan ditanam di bagian tengah.
Kubah bawang tersebut cuma bertahan sampe 1967 aja. Rusak kena angin hujan, cenah.

Tahun 70-an, Masjid Agung direnovasi: gedungnya jadi bertingkat, dibangun menara, serta atapnya dibuat berbentuk joglo.
Selain masjidnya, alun-alun juga dirombak. Dibuatlah. Kolam-kolam besar dengan air mancur dan jalan setapak.

Gue masih penasaran sih, kenapa harus atap joglo. Apa ada hubungannya sama rezim baru saat itu yang Jawasentris banget?
Renovasi nggak berhenti di sana.
Bentuk atap kembali dimodif dengan penambahan satu tingkat baru.

Selain itu, di puncak menara dipasang kerangkeng berbentuk kubah serta sebuah gapura besar di sisi depan.
Nah, ini adalah foto udaranya di era 80-90 an. Dulu, di depan masjid masih ada jalan raya yang menghubungkan Dalem Kaum ke Asia-Afrika.

Sebuah jembatan dibuat untuk menghubungkan masjid dengan Alun-alun Bandung.
Renovasi besar-besaran dilakukan pada 2001, di mana atapnya dibongkar digantikan tiga kubah setengah bola berwarna putih.

Dalam renovasi tersebut, alun-alun dibuat menyatu dengan masjid (membongkar jembatan orang). Selain itu, dibangun juga menara pandang kembar setinggi 81 m.
Proyek ini selesai pada 2004. Nama Masjid Agung diganti menjadi Masjid Raya Bandung.

Alun-alun Bandung dan masjid menjadi satu kesatuan, nggak lagi dipisahkan jalan.
2014, @ridwankamil mengubah alun-alun yang tadinya sering kotor itu dengan rumput sintetis.

Renovasi Alun-alun Bandung pun dilirik publik Indonesia. Maklum, pertama kalinya orang bisa pada piknik goler-goleran gratis di ruang terbuka.
Nggak cuma alun-alunnya, kubahnya pun diubah tampilannya. Tadinya, kubah utama dan kubah pendamping berwarna putih semua.

Setelah renovasi, kubah utama dilapisi enamel bermotif, sedangkan dua kubah lainnya dicat warna emas.
Suasana Alun-alun dan Masjid Raya Bandung tahun 2015-an setelah renovasi.
2018, rumput sintetis alun-alun diubah dengan motif yang berbeda. Wajah Alun-alun Bandung dan Masjid Raya Bandung inilah yang kita nikmati pada hari ini.

📸 instagr.am/alivikry
Yang mana nih wajah Masjid Raya Bandung kesukaanmu?
#BANDUNG210.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with DWIK

DWIK Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rizkidwika

Oct 21, 2023
BANDING-BANDINGKE CAPRES 2024
based on dokumen visi-misi
per 21 Oktober 2023

dari sudut pandang:
warga Bekasi anker Depok, single, under 30, ngeriset & ngajar, durung nduwe omah

-ulasan sekilas-
Image
Image
1. Tentang Perjabodetabekan

Visi-misi Anies-Imin nggak ada kata IKN, tapi nyebutin in general Jabodetabek mau diapain.

Visi-misi Ganjar-Mahfud nyebut IKN, tapi nggak disebut Jabodetabek setelahnya mau diapain.

Nggak ada yang bikin Provinsi Jabodetabek gitu? 🤔
Image
Image
2. Soal Perkotaan

Dua-duanya sensitif soal transit oriented development dan transportasi publik. Sayangnya kagak ada yang nulis "ESKALATOR DAN LIFT YANG TANGGUH, SELALU NYALA, DAN MEREK INTERNESYENEL"

😖😖😖
Image
Image
Read 13 tweets
Jan 13, 2023
[Ngetrip Hemat 2023]
Depok ke Palembang cuma 120 ribuan?
"Hah serius, nggak becanda?"

—a thread— ImageImage
Nggak becanda dong!
Tanggal 12—13 Januari, gue melakukan ngetrip hemat sendirian dari UI Depok ke Palembang, wacana yang udah dibuat 10 tahun lalu.

Kalo ditotal, budget yang dibutuhkan buat kendaraan cuma Rp121.000.

Catet, RT, dan like!
Barangkali mau kalian coba sendiri! Image
14.40
Perjalanan dimulai!
Dari Stasiun UI, gue naik commuter line menuju ke stasiun KRL paling barat di Pulau Jawa, yaitu Stasiun Rangkasbitung.

Gue sengaja pilih jam segini supaya nggak kesorean dan barengan orang pulang kantor.
Jam 15.15, transit dulu kita di Manggarai. ImageImage
Read 29 tweets
Jun 2, 2022
Medan Merdeka emang ditetapkan sebagai cagar budaya. Tapi, apakah cobblestone-nya juga? Eits tunggu dulu.

Cobblestone Monas baru dipasang tahun 2000-an di era Bang Yos. Penggantian aspal jadi cobblestone ini justru nunjukin kalo perubahan di kawasan ini bisa dilakukan.

—thread—
Apakah kalo udah jadi cagar budaya, lantas udah nggak bisa diapa-apain? Tetot kurang tepat.

Menjadikan sesuatu sebagai cagar budaya bukan berarti kita nge-freeze objek itu dan nggak boleh diapa-apain. Perubahan bisa dilakukan secara terbatas asal tidak merusak apa yang esensial.
Di UU No. 11 tahun 2010 ttg Cagar Budaya juga dibahas soal apa aja yang bisa dilakukan untuk melestarikan:
1. Pelindungan (Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi, Pemeliharaan, Pemugaran)
2. Pengembangan (Penelitian, Revitalisasi, Adaptasi)
3. Pemanfaatan

Bisa adaptif, detailnya sbb:
Read 14 tweets
Jan 26, 2022
Sebetulnya nahan2 banget komentar soal IKN, tapi Pakgub kurang tepat.
Justru Bung Karno yang secara konseptual mendesain Jakarta sbg ibu kota.

Poros Thamrin—Kebayoran, patung dan monumen, bahkan outline plan Djakarta '57 dan rencana Djakarta Metropolitan '65 itu di era BK 🙏
Bukan cuma melihat Jakarta sebagai kota tunggal, 1965 bahkan udah dipikirin kalo Jakarta "bengkak", nanti ngembangnya ke mana.

Ada poros Timur-Barat, ada juga ke selatan. Titik pancarnya 15 km dari Monas.

Namanya "Jakarta Metropolitan", tahun 72-73, barulah muncul Jabotabek.
Masterplannya diambil dari buku, masterplan keluaran Direktorat Tata Kota & Daerah 1965, yang mana nggak mungkin banget kalo BK nggak terlibat di dalamnya.

Read 9 tweets
Nov 28, 2021
#BEDAHRUMAH:
Satu Bulan Satu Rumah Sempit
Edisi November 2021

TH House, rumah gang dengan tanah "cuma" 4 x 6

🇻🇳 Hanoi, Vietnam
👷 ODDO Architects
🏡 24 m²

—ulasan singkat—
#BEDAHRUMAH adalah konten bulanan yang membahas rumah tapak <100 m²

Kenapa <100 m²?
Soalnya tanah segituan-lah yg paling realistis dibeli "milenial kota" yg nggak pengen tinggal di apartemen.

Menemani jelang berganti Senin, yuk mari kita berkhayal!
Rumah ini total lahannya cuma 24 m² dengan gang jalan cuma 1.2 meter doang.

Oleh arsiteknya, bangunannya dibuat tumbuh menjadi lima level lantai yang berbeda peruntukannya.
Read 25 tweets
Oct 31, 2021
Masih kepikiran:
Kok ada ya, kota-kota di Indonesia yang sok ngide bikin trotoar dari keramik licin?

Bukan yang bertekstur loh. Beneran licin. Keramik garasi mobil. 😐
Nggak perlu sebut satu-satu kotanya.
Ada banyak~ 🙏
❌ Trotoar Keberlanjutan
✅ Pengadaan Keberlanjutan :)

Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(