#BANDUNG210
21 Trivia tentang Kota Bandung dan Tips-tips Berfaedah Lainnya.
(Barangkali berguna sewaktu-waktu. Ke Bandungnya kapan? Nggak tau. Tandain aja dulu).
1. Naik kereta aja
Sebelum pandemi, yang namanya ke Bandung itu suka macet banget.
Daripada stres, mending naik kereta. Bisa nyantai, ke toiletnya gampang, turunnya pun langsung di pusat kota.
Ohiya, pesen kereta yang pagi ya biar bisa ngeliat pemandangan seger bumi Priangan.
2. Hijau-kuning-biru di mana2
Begitu nyampe, jangan heran kalo ngeliat tiga warna ini di banyak tempat. Bukan, ini bukan bendera Sunda Empire. Ini bendera Bandung, identitas sejak 1953.
Hijau berarti kemakmuran dan kesejukan. Kuning, kesejahteraan dan keluhungan. Biru kesetian.
3. Ngineplah sesuai destinasi
Kalo mau jalan2 di pusat kota, nginep di Asia-Afrika. Sekitar stasiun juga bisa kok.
Kalo mau nyari dingin, di daerah Dago-Dago Atas.
Kalo pengen ke Lembang, cari di sekitar UPI.
Jangan mau ke Lembang nginep deket Trans Studio. Masih waras? :(
4. Nginep di hotel bersejarah
Buat pecinta sejarah kota dan pengen menikmati nuansa art deco, harus nyoba nginep di Savoy Homann atau Grand Preanger.
Emang sih nggak kayak hotel modern yang tinggi-tinggi, tapi nggak ada salahnya banget nginep di hotel yang jadi ikon Bandung ini.
5. Pilih musim yang enak
Kalo pengen berkegiatan outdoor, hindari bulan Desember—Januari. Bandung kalo udah ujan di bulan-bulan itu suka nggak nyantai banget.
April sampe Juli oke banget. Mau lebih asyik? Juli—Agustus. Niscaya lo bakal disambut suhu alami 16° di pagi hari.
6. Banyak jalan satu arah
Buat yang bawa mobil pribadi, nggak usah sok ngide deh lo, nyetir-nyetir nyari jalur sendiri. Percaya Google Maps aja.
Jalan di Bandung pusat banyak yang sempit-sempit, searah, dan pertemuan tikungannya nggak enak. Kalo telat belok, muternya jauh.
7. JANGAN MUDAH PERCAYA ANGKOT
Hobi naik angkot? Jangan langsung percaya sama rute yang tertera mentang-mentang udah googling. Jangan.
Peraturan sebelum naik angkot di Bandung: terserah sopirnya. Dari Caheum mau ke Ledeng pun kalo Mamangnya mau lewat Punclut ya suka-suka dia.
8. Perbanyak jalan kaki
Meski nggak semua bagian kota udah nyaman dipake jalan, menurut gue Bandung adalah salah satu kota yang enak buat nyari angin sore-sore.
Daripada ngojek/naik taksol muter kejauhan, mending jalan kaki. Trotoarnya banyak yang enak dipake jalan. Adem pula.
Cuanki Serayu, Batagor Kingsley, Yogurt Cisangkuy. Oh iya, peluang lo menemukan seblak enak di Bandung itu sekitar 75%, baca-baca review orang aja.
10. Surga tahu yang 90% enak
Nggak harus beli tahu bermerek. Lo makan di pecel lele random di Bandung aja bisa dijamin rasa tahunya enak.
Gue juga heran, selama ini nggak pernah dapet tahu yang rasanya zonk. 10% sisanya keberuntungan masing-masing ya.
11. Surganya mi baso legendaris
Meski bukan makanan khas banget, percayalah kalo mi baso di Bandung pada lezat-lezat banget.
Bakmi Bintang Avon, Bakmi Naripan, Bakmi Gagak, Bakmi Akung. Jagoan gue? Jelas yang ini...
12. Kunjungi roti-roti legendaris
Nggak cuma mi bakso aja, cobain juga roti-roti lokal yang udah berproduksi sejak puluhan tahun silam.
Cari Rasa, Sidodadi, Roti Gempol, Sumber Hidangan, banyak deh, lo bikin perang roti-nya aja mana yang paling enak.
13. Sarapan khas warga lokal
Jangan nyari nasi uduk di mari, susah nyarinya.
Ada empat tipikal menu sarapan yang gampang ditemui di Bandung: nasi kuning, kupat tahu, lontong kari, dan bubur ayam.
14. Romantisan malem-malem ke bukit ngeliat pemandangan
Bodo amat gue sama spot instagrammable.
Kalo ke Bandung ketemu orang yang spesial, ajak aja langsung ke Punclut (Puncak Ciumbuleuit) atau Caringin Tilu. Makan, ngobrol tatap-tatapan, nyeruput bandrek sambil kedinginan.
15. JANGAN KE ALUN-ALUN ABIS UJAN
Mau foto-foto di rumput sintetis tapi abis ujan? Mending jangan. Ja-ngan.
Setelah hujan, karpet-karpet tersebut bakal menyisakan becek dan bau kaki bakal menyeruak. Sungguh semerbak.
Mending pas musim kemarau aja dah.
16. Belanja seperti warga lokal
Butuh beli sesuatu buat di hotel? Sekalian cuci mata aja ke BORMA™, toko serba ada kebanggaan warga Bandung (saking lengkapnya).
Sisihin waktu sekitar dua jam di sini, niscaya banyak harta karun yang kamu temukan.
17. Kunjungi gedung tercantik se-Indonesia
Gedung Sate dinobatkan ilmuwan Belanda Dr. L Pijl sebagai gedung tercantik di Indonesia pada masanya.
Thread tentang Gedung Sate bisa dibaca di bagian bawah twit ini!
18. Main-main ke Dago Pakar
Nggak cuma kafe hits/instagrammable/apalah-apalah itu, di daerah sini banyak banget Artspace yang nyaman dikunjungi sambil bengong-bengong.
Wot Batu, Lawangwangi, Selasar Sunaryo. Tempatnya enak buat overthinking.
19. Ketahui mazhab toko oleh-oleh di Bandung
Sebetulnya, toko oleh-oleh ada banyak banget di Bandung, tetapi toko yang gede bisa dikelompokin menjadi beberapa mazhab:
a. Prima Rasa
b. Kartikasari
c. Mayasari
d. Mazhab "indie"
20. Oleh-oleh jagoan gue
Dari sekian banyak oleh-oleh yang ada di Bandung, gue nggak bisa berpaling dari mereka:
1. Bolu Susu Lembang (yang asli!) 2. Amanda (klasik tapi tak ada dua) 3. BOLEN LILIT GRIYA/YOGYA/YOMART (lu harus nyobain!!!!!!!!) 4. Keripik Tempe Leuwipanjang
21. Harus ke Mekdi Dago
Belum sah dateng ke Bandung kalo belum singgah di Mekdi Dago, makanan "khas" Kota Bandung, tempat nongkrong paling enak bagi warga kota.
Rasain suasananya. Mekdi yang melegenda, mekdi yang berbeza.
Percaya dah.
Demikian 21 tips dan trivia esensial, yang mungkin saja kamu butuhkan saat berada di Bandung.
Nggak, di Bandung kamu nggak butuh foto instagrammable. Nikmati suasananya, nikmati makanannya, tertawalah bersama teman yang kamu punya.
Dirgahayu Kota Bandung.
Aku rindu, huhu.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
BANDING-BANDINGKE CAPRES 2024
based on dokumen visi-misi
per 21 Oktober 2023
dari sudut pandang:
warga Bekasi anker Depok, single, under 30, ngeriset & ngajar, durung nduwe omah
-ulasan sekilas-
1. Tentang Perjabodetabekan
Visi-misi Anies-Imin nggak ada kata IKN, tapi nyebutin in general Jabodetabek mau diapain.
Visi-misi Ganjar-Mahfud nyebut IKN, tapi nggak disebut Jabodetabek setelahnya mau diapain.
Nggak ada yang bikin Provinsi Jabodetabek gitu? 🤔
2. Soal Perkotaan
Dua-duanya sensitif soal transit oriented development dan transportasi publik. Sayangnya kagak ada yang nulis "ESKALATOR DAN LIFT YANG TANGGUH, SELALU NYALA, DAN MEREK INTERNESYENEL"
Medan Merdeka emang ditetapkan sebagai cagar budaya. Tapi, apakah cobblestone-nya juga? Eits tunggu dulu.
Cobblestone Monas baru dipasang tahun 2000-an di era Bang Yos. Penggantian aspal jadi cobblestone ini justru nunjukin kalo perubahan di kawasan ini bisa dilakukan.
Apakah kalo udah jadi cagar budaya, lantas udah nggak bisa diapa-apain? Tetot kurang tepat.
Menjadikan sesuatu sebagai cagar budaya bukan berarti kita nge-freeze objek itu dan nggak boleh diapa-apain. Perubahan bisa dilakukan secara terbatas asal tidak merusak apa yang esensial.
Di UU No. 11 tahun 2010 ttg Cagar Budaya juga dibahas soal apa aja yang bisa dilakukan untuk melestarikan: 1. Pelindungan (Penyelamatan, Pengamanan, Zonasi, Pemeliharaan, Pemugaran) 2. Pengembangan (Penelitian, Revitalisasi, Adaptasi) 3. Pemanfaatan
Bukan cuma melihat Jakarta sebagai kota tunggal, 1965 bahkan udah dipikirin kalo Jakarta "bengkak", nanti ngembangnya ke mana.
Ada poros Timur-Barat, ada juga ke selatan. Titik pancarnya 15 km dari Monas.
Namanya "Jakarta Metropolitan", tahun 72-73, barulah muncul Jabotabek.
Masterplannya diambil dari buku, masterplan keluaran Direktorat Tata Kota & Daerah 1965, yang mana nggak mungkin banget kalo BK nggak terlibat di dalamnya.