Pandemi membuka dan menguji kepemimpinan nasional, integritas pejabat kesehatan, etika regulasi dan perilaku pejabat publik. Inisiasi untuk mulai mendiskusikan secara terbuka. Apakah pandemi dapat diatasi dg terapakan protokol kesehatan saja dan melupakan etika, psikologi manusia
Pejabat sering menyalahkan masyarakat yang tidak disiplin, tidak pakai masker yang benar. Masyakat perlu teladan dan butuh diedukasi terus menerus pakai masker, bila 85% penduduk pakai masker yg konsisten, maka pandemi dapat terkendali, tak perlu tunggu vaksin yg masih diangan2.
Kalau semua orang dianggap sudah terinfeksi dan tidak sakit, itu artinya pandemi sudah selesai dan buat apa suruh pakai masker. Kalau semua orang yg terinfeksi Covid-19 sembuh sendiri, kematian yg tinggi bukan karena Covid-19 ya. Pak T @KemenkesRI dicari oleh mba Nana @MataNajwa
Mba Nana @MataNajwa , saya sudah cari2 Mr T ke istana, ke kuningan, belum ketemu juga. Apa perlu lapor polisi?
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ini rujukan dokumen yg dipakai @KemenkesRI dalam mengembangkan penilaian kualitas respon pandemi. Tujuan dokumen @WHO untuk mengembangkan kriteria pelonggaran restriksi dlm respon pandemi. Bukan untuk penilaian kinerja pemerintah. Bila diterapkan Nasional, nilai kinerja juga E.
Kelemahan utama, tim @kemenkes_ri yg memodifikasi pedoman WHO untuk Penilaian Kinerja, sayangnya belum atau tidak pernah melalui proses konsultasi dg semua pemangku kepentingan. Padahal data pandemi tidak lengkap dan tidak akurat. Bahkan dlm pedoman itu dianjurkan kehati2an.
Angka dalam matriks, hanya indikasi yg merefleksikan dua situasi tingkat penularan & kapasitas respon, bukan respon yg dilakukan. Gunanya agar ada pihak yg berwenang bisa bantu "memperkuat kapasitas" agar bisa mengatasi besar masalah yg dihadapi di lapangan. @KemenkesRI