M. Ridha Intifadha Profile picture
Sep 29, 2020 27 tweets 12 min read Read on X
Perkembangan Vaksin COVID-19

Ketika Presiden Jokowi menyebut rencana produksi vaksin COVID-19 dlm waktu 2 pekan, ternyata WHO juga mengeluarkan perkembangan terkini soal kandidat vaksin dari seluruh dunia

Apakah benar produksi vaksin dpt diselesaikan dlm waktu 2 pekan?

{UTAS}
Per 28 September lalu, WHO mencatat setidaknya terdapat 40 kandidat vaksin yang tengah melewati uji klinis.

Adapun 151 kandidat vaksin lainnya masih dalam tahap evaluasi praklinis

Sumber: who.int/publications/m…
Dari 40 kandidat vaksin yang tengah menjalani uji klinis tersebut, kita bisa melihat

- 10 vaksin di uji klinis fase III
- 2 vaksin di uji klinis fase II
- 11 vaksin di uji klinis antara fase I dan fase II
- 17 vaksin masih di uji klinis fase I
Apa sih maksudnya dari fase uji klinis dari I sampai III itu?

Pada intinya, fase itu harus dilalui untuk meminimalisir risiko dari penggunaan vaksin bila nantinya digunakan untuk banyak orang

Sumber:
- in.vaccine-safety-training.org/pre-licensure-…
- enervon.co.id/news/1415/upda…
Pada tahap uji klinis inilah, sejatinya potensi penundaan bisa terjadi.

Seperti vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford ditunda setelah seorang peserta mengalami reaksi tak diinginkan di Inggris.

bbc.com/indonesia/duni…
Selain informasi perkembangan dari WHO di atas, Prof @florian_krammer telah menyusun sebuah studi ilmiah terkait perkembangan vaksin COVID-19 ini

Berdasarkan data yang telah disusunnya, vaksin yang efektif dan aman diproyeksikan tersedia dalam hitungan waktu bulan, bukan tahun
Bukan hanya dapat membaca artikelnya secara lengkap melalui nature.com/articles/s4158… , Prof Florian Krammer juga menjelaskan isi jurnalnya secara lengkap melalui utas ini

Utasnya cukup panjang namun secara umum disampaikan dengan baik untuk bisa dimengerti oleh awam seperti saya
Salah satu poin menarik dari utas itu adalah bagaimana pengembangan vaksin COVID-19 ini mengalami akselerasi luar biasa dibandingkan cara menemukan vaksin secara tradisional.

Pengembangan yg bisa memakan waktu hingga 15 tahun kini “dipangkas” mjd hanya 10 bulan hingga 1,5 tahun
Kenapa itu terjadi? Ternyata fase praklinis lebih mudah dilakukan karena virus COVID-19 memiliki kemiripan dg SARS-CoV-1 dan MERS CoV

Sehingga proses pengidentifikasi tidak memakan waktu lama. Begitupun dg perkembangan teknologi kesehatan modern jg mempercepat proses itu semua
Ah ya lupa menyampaikan bahwa sebelum klinis, ada dua tahapan yang dikenal sebagai eksplorasi dan praklinis.

Penjelasannya seperti di bawah ini
Dan untuk melihat bagaimana para ilmuwan mengidentifikasi virus sebelum uji klinis vaksin, sebenarnya @PakAhmadUtomo telah menjelaskan dg baik dlm kanal youtube beliau

Beliau menerangkan dg balok mainan utk menunjukkan Spike dan ORF virus

Sumber:
Kembali fokus pada pertanyaan awal, sebenarnya bisakah produksi vaksin dalam waktu dua pekan?

Sebenarnya “bisa saja” dilakukan. Namun kita harus memahami bahwa produksi adalah tahapan terakhir dari uji klinis vaksin yang berjenjang tadi.
Jadi gini, tahapan dalam pengembangan vaksin seperti diterangkan di atas kurang lebih adalah

- identifikasi
- praklinis
- uji klinis fase I, II, III
- peninjauan secara administrasi hukum
- persetujuan (lisensi)
- produksi
- distribusi
- vaksinasi
Nah, sebenarnya tantangan terbesar Indonesia bagi saya pribadi bukan di produksi. Namun pada distribusi hingga vaksinasi.

Indonesia sendiri memang telah menargetkan 4 kandidat vaksin COVID-19
- Merah Putih
- Sinovac
- GX-19
- Sinopharm

health.detik.com/berita-detikhe…
Berdasarkan laporan WHO terbaru, kita bisa melihat dari 4 kandidat vaksin tsb:

Tahap uji klinis fase III
- Sinovac
- Sinopharm

Tahap uji klinis fase II
- GX-19

Tidak diketahui
- Merah Putih
Bagaimana dg tantangan distribusi hingga vaksinasi? Mari merefleksi diri

Wapres @Kiyai_MarufAmin Feb lalu menyebut bahwa angka partisipasi imunisasi menurun

Proporsi imunisasi dasar lengkap anak usia 12-23 bln menurun dari 59,2% (2013) mjd 57,9% (2018)

wartakota.tribunnews.com/2020/02/13/ang…
Di sisi lain, pada tahun 2017, Kanal Pengetahuan FK UGM menekankan bahwa

“Meski sudah dibuat jadwal imunisasi dan peraturan terkait imunisasi, namun nyatanya pelaksanaan imunisasi di Indonesia masih mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun”
Selain tantangan atas keinginan partisipasi atas proses vaksinasi, tantangan lainnya adalah soal pendistribusian

Berdasarkan laporan Tirto, Angka capaian nasional yg tinggi tdk lantas membuat capaian suatu imunisasi merata di seluruh Indonesia

Sumber: tirto.id/c2YC.
Jika dilihat berdasarkan provinsinya, Papua selalu menjadi wilayah yg harus diperhatikan

Angka cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi di provinsi ini selalu rendah selama 2013-2017. Cakupannya tidak ada yg melebihi 75%.

Dan itu diperparah dg kondisi pandemi di sana
Kekhawatiran saya selain di proses pemerataan distribusi dan partisipasi vaksinasi adalah potensi pelanggaran hukum yg terjadi ketika vaksin itu akhirnya ditemukan

Ada potensi konflik sosial jika ketentuan terkait vaksin COVID-19 tidak diatur dan tersosialisasikan dg baik
Misal:
- bagaimana jika terjadi penimbunan vaksin (spt masker ketika asal pandemi)?
- bagaimana memastikan keadilan atas aksesbilitas terjadi?
- bagaimana dg pembiayaan yg harus mampu menekan potensi korupsi di dalamnya?
- bagaimana bila terjadi penolakan dari komunitas masy?
Dsb
Semua potensi pelanggaran hukum dan kejahatan yg berkaitan dg vaksin ini harus benar-benar dianalisis untuk dibuat sistem pencegahannya.

Perspektif ala kriminologi ini agaknya harus dipikirkan oleh para pemangku kebijakan.
Demikian sedikit penjelasan dari pengembangan vaksin COVID-19 saat ini

Harapan saya sederhana: jangan sampai vaksin yg seharusnya mjd penyelamat kesehatan justru mjd sumber masalah baru yg berkelanjutan di Indonesia

Akhirul Kalam
Wallahu A’lam
Iya.. makanya gue di akhir ngasih masukan buat potensi pelanggarannya krn gue pahamnya itu dr perspektif yg gue pelajari. Bkn sekadar rencana distribusi hingga vaksinasi saat vaksin itu udh ada dan bs digunakan

Kalau di awal utas sih gue jelasin aja proses pembuatan vaksinnya 🙇🏻
Sebenarnya utas ini cuma mau menyampaikan

1. Proses pengembangan vaksin COVID-19 terkini dari WHO dan kondisinya di Indonesia

2. Arahan Presiden utk menyusun rencana vaksin dalam waktu dua pekan, lalu tantangannya, dan masukan dari perspektif kriminologi (pencegahan kejahatan)
Kalau produksi vaksin sendiri, sebagaimana disebut dalam utas, tentu harus menunggu hasil dari kesuksesan tahapan klinis fase III

Nah kekeliruan saya terjadi saat menyebut proses produksi dalam dua pekan, padahal maksud utasnya cuma dua hal tsb 😅
Mohon maaf semuanya kalau sebagian pembaca utas ini jadi menganggap demikian.

Hatur nuhun atas semua kritik dan masukan🙇🏻

Semoga tidak mengurangi informasi dan diskusi substansial yg terjadi di jagat twitter ini.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with M. Ridha Intifadha

M. Ridha Intifadha Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @RidhaIntifadha

Oct 26, 2024
Iklan judi online ini sebelumnya marak di YouTube khususnya pemain game yang bermain secara live dan membuka donasi/saweran.

Sempat juga hadir sebagai iklan video di beberapa platform. Sekarang masuk ke TikTok, whatsapp, dsb.

Harusnya bisa pakai metode “follow the money” untuk mengetahui dari manakah uang itu semua bermuara dan siapa orang di baliknya.
Saya khawatir Judi Online ini dianggap sebagai masalah individu aja. Masalah personal yg tdk menjadi political will secara struktural.

Padahal dampak dari Judi Online ini kan bisa jadi ke perekonomian nasional. Uang yg harusnya berputar di tengah masyarakat, justru lari ke luar
Dan kita tahu sendiri bahwa penopang paling besar pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi rumah tangga. Yes, uang yang biasa kita pakai buat jajan sehari-hari.

Sebagian gaji kita itu bisa jadi sumber penghidupan bagi keluarga sebangsa.
Read 6 tweets
Oct 17, 2024
Tahu enggak sih kalau program pascasarjana UI itu sebelumnya memang terpisah seolah jadi fakultas sendiri. Warna makaranya tuh coklat.

Namun sejak 1999, terdapat kebijakan agar mengembalikan pascarasarjana kembali ke fakultas sesuai rumpun keilmuannya masing-masing

Sayangnya…
Sayangnya, tidak semudah itu ferguso.

Ada beberapa jurusan di pascasarjana yang dianggap multidisipliner dan akhirnya tidak bisa kembali ke fakultas, khususnya yg bersifat kajian (study)

Ada kajian ilmu lingkungan, perkotaan, terorisme, ilmu kepolisian, wilayah, dsb.
Ah ya. Salah satu alasan program pascasarjana kembali ke fakultas masing2 itu sejatinya utk memudahkan administrasi, khususnya bagi dosen.

Misal. Kriminologi ada program magister dan doktor. Bisa tuh kembali ke FISIP. Penjadwalan utk mengajar dan kuliah juga akan lebih mudah
Read 13 tweets
Oct 2, 2024
Kalian tahu tidak sih...
Sejarah kata "santai" yg akhirnya jamak kita ucapkan hari ini?

Semua itu tdk terlepas dari peran jurnalis @tempodotco untuk mencari padanan kata "relax". Ternyata, santai diserap dari bahasa Komering di Sumatera Selatan

Kok bisa? Gimana kisahnya?
Jadi gini, pada tahun 1971, para penulis maupun wartawan kesulitan untuk mencari padanan kata "relax" dalam bahasa Indonesia.

Cara paling mudah memang cukup menuliskan "rileks". Sayangnya, tidak semua orang saat itu memahami maknanya sekaligus dirasa sulit dalam pengucapannya.
Nah...

Bur Rasuanto, novelis dan wartawan Tempo, memperkenalkan kata santai melalui artikelnya sebagai padanan kata Inggris 'relax' pada 1971.

Ah ya.. Bur Rasuanto juga merupakan penanggung jawab rubrik ekonomi majalah Tempo ketika itu
Read 13 tweets
Sep 29, 2024
Meski bnyk faktor kriminologis lainnya, kekerasan oleh remaja spt ini akan jauh berkurang saat kesejahteraan keluarganya meningkat.

Saya pernah mendampingi Anak yg berkonflik dg Hukum krn kasus senjata tajam. Sembari menangis, dia mengaku hanya ingin diperhatikan keluarganya...
Kasih sayang dan kehangatan yang ia sulit dapatkan di rumah, justru ditemukan dengan teman-temannya.

Mereka kerap nongkrong hingga berganti hari, tanpa pengawasan orang tua.

Bagaimana ceritanya?
Saat saya mewawancarainya di Kepolisian... Anak ini mengaku kurang dekat dengan ayahnya. Orang tuanya kerap bertengkar hingga bercerai hingga Anak tidak fokus belajar dan akhirnya tidak menamatkan SD.

Sejak itu, Anak itu tinggal bersama ibu dan saudara-saudara kandungnya.
Read 10 tweets
Aug 19, 2024
Barangkali ada yg bingung kenapa vonis hukuman 20 tahun, tapi kok baru menjalani penjara sekitar 8 tahun, Jessica Wongso bisa bebas bersyarat?

Jadi Narapidana tuh punya hak reintegrasi sosial setelah menjalani 2/3 masa pidananya.

Tapi bukannya 2/3 dari 20 tahun itu 13 tahunan?
Jadi gini… perlu diketahui kalau narapidana itu bisa berkurang masa hukumannya krn masa tahanan.

Masa tahanan: sejak ditangkap hingga vonis hakim

30 Januari 2016 ditangkap.
27 Oktober 2016 vonis.

Jadi vonis 20 tahun itu udh berkurang sekitar 9 bulan.

news.detik.com/berita/d-74956…
Terus bisa berkurang karena apa lagi?

Yup. Apalagi kalau bukan REMISI.

Remisi adalah pengurangan masa menjalani pidana yg diberikan kepada Narapidana yg memenuhi syarat-syarat yg ditentukan dlm peraturan perundang-undangan Image
Read 16 tweets
Jul 24, 2024
UPDATE KASUS DUGAAN BAHAN PENGAWET BERBAHAYA DI ROTI

Selasa kemarin (23/7), BPOM akhirnya merilis hasil uji lab terkait kandungan Natrium Dehidroasetat pada produk roti dua merek berbeda, yaitu Okko dan Aoka.

Jadi benarkah ada kandungan berbahaya tersebut?

UTAS Image
HASIL UJI LAB ROTI AOKA

28 Juni 2024, BPOM mengambil sampel produk roti Aoka dari peredaran dan melakukan pengujian.

Hasil pengujian menunjukkan produk tidak mengandung natrium dehidroasetat. Image
Nah, hasil uji tersebut sejalan dengan hasil inspeksi BPOM ke sarana produksi roti Aoka pada 1 Juli 2024.

Inspeksi menunjukkan tidak ditemukannya natrium dehidroasetat di sarana produksi.
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(