Ini foto tahun 1963. Ada pasukan Batalyon 454 Banteng Raiders (pasukan elite Kodam Diponegoro yg ikut G30S), Bung Karno, Letkol Untung & Mayjen Soeharto. 2 tahun lagi, nasib RI & puluhan juta orang ditentukan o/ perselisihan rumit antarmereka! What a picture!
Banteng Raiders dibuat o/ Ahmad Yani. Alumni2: Ali Murtopo, Letkol Untung, Sugiyono (korban G30S di Yogya), Yasir Hadibroto (penangkap Aidit) & Sahirman (kolonel Dipoegoro pro G30S). G30S itu hajar2an Batalyon Banteng Raiders dgn alumni2 & antaralumni @Uki23
Kodam Diponegoro dulu basisnya tentara2 yg anti sikap keBarat2an. Ada yg progresif & ada yg tradisional oportunis. Pahlawan2 Revolusi dicap sbg liberal o/ keduanya. Yg progresif marah, yg tradisional iri. Kemarahannya difasilitasi o/ yg tradisional oportunis
Setelah itu yg tradisional oportunis nyikat yg progresif revolusioner..Mereka inilah yg jd tonggaknya Orba.
"Nilai2" hidupnya terwariskan lama
Lukanya lama, dalam, membakar sekujur tubuh ibu pertiwi Indonesia. Dan saat ada yg mau menyembuhkan, ada yg membakar lagi. Ibu pertiwi kita dibiarkan bopeng, korengan & bernanah. Siapa yg diuntungkan keadaan ini? Spt awal cerita: ambisius2 oportunis tanpa ide
Pelajaran dr sini: sejengkel2nya orang progresif pd yg liberal (klasik atau neo) jgn pernah bersekongkol dgn yg tradisional konservatif oportunis. Di ujungnya dikerjain lu pade..
Kecuali kalian progresif emosional, bukan progresif rasional...
Jd apa ciri ambisius oportunis tanpa ide? Mereka akan pakai kemasan apapun spy pantas dilihat tp gak jelas apa CITA2 SOSIALNYA. Kalau cita2 pribadinya jelas. Akibatnya apa? Bicaranya normatif (tanpa argumen) tp manuvernya bisa memecahbelah u/ karier & harta
Tradisi berpolitik (dan bisnis) ini yg kita rasakan sbg warisan Orba (dimatangkan 32 thn) tp yg selama 22 thn reformasi belum hilang2. Menjauhlah Nilai2 dr kehidupan politik. Ada tawaran nilai yg kencang promosi tp mengubah Pancasila & NKRI. Jadi repot kan?
Kalau kita kembali ke akar Pancasila yg #ProgresifEsoterisModerat, kita bisa menjawab tantangan dr ideologi khilafah yg sedang gencar dipromosikan di Indonesia
Pancasila yg tak dikomunikasikan dengan narasi yg menyentuh emosi kemanusiaan serta tak diekspresikan secara ekobomis & teknologis akan kerepotan menghadapi tantangan ideologi2 lain maupun teknologi..
Kita butuh sikap pragmatik u/ menjalankan dan menjaga Pancasila. Sikap pragmatis ya, bukan oportunis. Ada beda besar antara keduanya
Sikap pragmatis itu ada aspek rasional dan etis...sesuai hukum2 alam dan sosial. Kalau di era teknologi digital #Revolusi40, kita harus rumuskan semacam #AlgoritmaPancasila
Jalankan Pancasila bukan dgn dogma tapi dengan algoritma: #AlgoritmaPancasila !
Apa langkah awal merumuskan #AlgoritmaPancasila? Pelajari pesan2 etis dan logis Pembukaan UUD 45 dan turunkan algoritmanya!
Ingat sejarah mudah berulang kebodohan2nya utk kita yg tak mau belajar dengan metode yg benar...(Soal sumber sih bisa dr mana aja. Makin beragam makin baik)
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Menginap di rumah warga desa & ke sawah mereka di Pacitan, saya jd ingat kata2 @BillGates ini, "Sudah terbukti bahwa dr seluruh upaya mengurangi kemiskinan, meningkatkan produksi pertanian adalah cara terbaik" #BerdataBerdanaBerdaya
Swasembada Pangan & Pengentasan Kemiskinan adalah 2 sisi dr mata uang yg sama. Karena itu saat menghadiri KTT G20 di Brazil pun, Presiden @Prabowo ikut membentuk Aliansi Global Melawan Kelaparan & Kemiskinan #BerdataBerdanaBerdaya
Dan utk membangun industri pangan (utk swasembada & makan bergizi gratis), maka membangun infrastruktur pertanian pun juga dalam rangka mengentaskan kemiskinan & membangun SDM Indonesia agar #BerdataBerdanaBerdaya
Kesamaan isi pikiran cuma menciptakan perkawanan sesaat (bisa berubah2 tergantung asupan info yg berubah2 jenisnya); kesamaan cara berpikir akan menciptakan perlawanan (jika berbeda kubu) & perkawanan (jika sekubu) yg sama2 strategis, sama2 berdampak besar
Jadi jika kamu jumpa kawan2mu tp merasa tak cocok, itu karena kalian cuma disatukan dgn kesamaan isi pikiran (yg bersumber dr sumber info yang sama, misalnya). Juga jika kamu jumpa lawanmu & kamu nyaman berdebat krn beda kubu, itu karena cara berpikirmu sama
Kesetaraan ada pd yg sama cara berpikirnya, kawan atau lawan. Pada mereka yg 1 kubu tp cara berpikirnya beda denganmu, alternatifnya cuma 2: kamu jd anak buahnya atau dia jd anak buahmu agar tujuan strategis tercapai. Jika setara, tujuan strategis meleset
Dia masih suka tersenyum bahkan setelah raganya lumpuh selama lebih 50 tahun setelahnya (tak lama usai foto ini) & mulutnya tak bisa berkata2. Tp pikirannya melampaui #Ruangwaktu. Alam raya masuk kepalanya dlm rupa notasi & angka.
Perkenalkan: Prof. Hawking!
Sayang usianya kurang panjang 3 tahun padahal seharusnya dia layak dpt Nobel bersama sahabatnya, Sir Roger Penrose, atas teori mereka berdua ttg #Singularitas yg menegaskan keberadaan #LubangHitam
Teori terakhirnya dgn Jim Hartle ttg Alam Raya Tanpa Tepi dibukukan o/ PhD bimbingannya, Thomas Hertog, dlm "On the Origin of Time". Awalnya Ruang, lantas muncul Waktu. Hukum2nya melahirkan makhluk sadar yg menangkapnya sbg Alam Raya yg jelas #Ruangwaktu-nya
Apa yg bisa kita contoh dr Amerika, khususnya latar belakang pendiri2nya? Apa kesamaannya dgn pendiri2 Indonesia?
Mereka orang2 yg mencintai ilmu: mengonsumsi & memproduksinya.
Penerus2nya jangan bloon...(Indonesia jangan dibuat bego)
https://t.co/iQHl3QjmNK
Sampai awal Abad 20, universitas2 du AS kalah dr Eropa. Biasa2 aja. Tp setelah bermigrasinya ratusan saintis Jerman (khususnya turunan Yahudi) akibat Hitler berkuasa, AS pun PANEN BESAR (termasuk Nobel) & jd AS yg kita kenal sekarang
https://t.co/6O2B6z01Pevanderbilt.edu/AnS/physics/br…
Universitaa2 & lembaga2 riset AS pun mulai mendunia. Migrasi saintis2 ini ada 2 gelombang besar: 1. Mengungsi dr Nazi Hitler sebelum Perang dunia II 2. Merekrut paksa saintis2 pro Nazi Hitler setelah Hitler kalah di Perang Dunia II:
OPERATION PAPERCLIP
Solzhenitsyn: "Jika manusia bebas, tak setara; jika setara, tak bebas" dgn foto flat di Soviet yg terjangkau tiap keluarga. Dilema Kebebasan VS Kesetaraan. Status sosialmu membuatmu berempati pd Solzhenitsyn atau pd kesetaraan agar tiap keluarga punya rumah
Dilema tsb lahir dr perkembangan tenaga produktif (kebudayaan, sains & teknologi) abad lampau (Abad ke 20) sehingga salah 1 harus mengorbankan yg lain jd konflik ideologi. Akankah sains teknologi mengatasi dilema tsb? Itu misi sosial teknologi abad 21 ini.
Teknologi #3DPrinting u/ mencetak rumah2 di kampung2 kumuh dalam waktu singkat & massif rupanya bisa mengatasi dilema tsb.
Ini 1 contoh. Ada banyak contoh teknologi (dan metodologi) lain u/ mengatasi dilema Kebebasan vs Kesetaraan
https://t.co/up01IoEfurgoogle.com/amp/s/amp.scmp…
Putriku lanjut belajar "Introduction to Electronics". Katanya matematikanya jauh lebih mudah dr matematika di buku "Dancing with Qubits" (komputer kuantum) yg dia baca 2 tahun lalu. & "Fundamentals of Physics" (Halliday & Resnick) yg dia baca 3 tahun lalu
Karena akan kuliah Teknik Elektro/Teknik Komputer (di salah 1 kampus ini), dia akan belajar ALAT KLASIK terapan. Usai lulus, dalami ALAT KUANTUM terapan u/ mensimulasi ALAM KUANTUM teori.
Membuat ALAT u/ memodelkan ALAM dgn superakurat research.com/university-ran…
Karena kudorong putriku suatu saat mendalami photonic quantum computing, kuminta saat membaca tentang optoelectric devices (perangkat2 elektronik berbasis cahaya..bukan benda solid), dia lebih serius mempelajarinya