Pesawat N-250 buatan PT DI dengan mesin Turbo Propeller fly by wire cocok dibuat pesawat anti insurgency di jual ke Afrika dan ASEAN. Memang paling sulit mengajar mental “pengemis” menjadi manusia elit utk berdagang barang canggih spt pesawat terbang.
Skg mengemis "uang Yuan ke China" apapun kalimat indahnya didepan buat media ya tetap "pengemis uang" PERIOD!!. Mbok kasih pinjam Rp ke China gitu??? lbh elit gantinya jualan pswt kl mau lbh "elegan dan elit"...Ada yg bilang anak kl bapaknya pengemis pst mau ikut jejak bapaknya🤣
Wkt di Ekuin/Wasbang saya anjurkan bikin pswt versi militer sprt di gambar karena tdk prl sertifikasi FAA sebagaimana utk pswt angkut sipil (Civilian Aircraft) br kemudian msk ke Civilian Aircraft. Dl wkt di Ekuin/Wasbang kl IPTN ga nurut "Anggarannya gak mau saya rekomendasikan"
Ini pswt paling bagus, dibwh Dan Ki di hutan mengarahkan posisi pswt dng derajat/bujur posisi sasaran, pesawat bs deteksi posisi sasaran dng sinar infra merah pd malam hr, radar SAM on siap lepas lepeng tebar dibelakang pswt lanjut siram dng gatling gun plus meriam kecil dr udara
Apalagi pesawat ada 3 stand by yg satu turun yg satu lagi lanjut take off, yg landing isi bahan bakar+amunisi dan siap take off lagi utk operation. Akan banyak negara ASEAN pesan dari IPTN (PT.DI). Elit buat yg jual krn "Telapak tangan tdk di atas" mengemis bantuan/pinjam uang.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Dari sejak Orba Pak Harto BUMN hanya penyeimbang yg tdk dilakukan Sektor Swasta. Misalnya Awal Perkebunan Gula, Pekerjaan Umum Infrastruktur, KA, Pelabuhan, PLN. Jadi jngn harap BUMN bs menggerakkan ekonomi Nasional. Liat China yg mengerakkan Swasta bukan yg depan nama👉 Sinoxxx
Sekarang pemerintah berharap BUMN bisa mengerakkan ekonomi yaa mimpi namanya. Sementara Swasta hanya segelintir yg bisa beroperasi. Bisa dihitung dengan jari. Jadi kondisi ekonomi Indonesia sebenarnya sdh Parah.
Berharap ada investor mau masuk sampai Kemenko Maritim mendapat portofolio Investasi. Padahal dulu disebut “Meneg (Menteri Negara) Investasi Kepala BKPM”. Sekarang cuma jadi Kepala BKPM yg sdh tdk bisa berbuat apa2 utk mendatangkan Investasi ke Indonesia.
Gw gak pernah mengaku diri sebagai; pakar, ilmuan, atau top akademisi di UI; tetapi sudah ada 5 buku text bidang STEM (Sains, Teknologi, Enjinering dan Mathematika). Buku ke 4 Aplikasi Mekanika Patahanan dan buku ke 5 Teori Proses Cacat Kristal akan naik cetak tahun 2021 ini.
5 buku ini akan gw kirim pertama ke perpustakaan Universitas di Malaysia, Singapore dan Brunei Darussalam (musti tunjukkin karya Dosen dari UI utk buku bidang STEM)
Tiga buku ini ada di perpustakaan UI Pusat di Kampus UI di Depok.
Satu hal yg ditakuti dan tdk diberitakan efek samping dari Vaksin Covid19 yg dilakukan secara berkala adalah membuat T-sel (Sel Immun Tubuh) menjadi “Autoimmun” yg tdk terkendali dan menyerang semua sel organ tubuh tanpa ke terkecualian (Autoimmune Deseases) spt penyakit Lupus.
Dan orang2 yg kena penyakit Autoimmune pd akhirnya wafat, & harus minum obat anti auto immune sehingga rentan kena penyakit dr kuman dan virus, termasuk virus yg menyebabkan Cancer spt virus penyakit hepatitis B/C (paling gawat) yg berakibat Cirosis Hati yg lanjut ke Cancer hati.
Penyakitnya autoimmun dikenal dng nama “vasculitist” yaitu inflamasi pada dinding semua pembuluh darah didalam badan termasuk bagian dari anggota tubuh👇
Gw kasih tip ke elo jaman skrg; Kl posisi loe Eselon-2, bertitel PhD kerja bagus., Mobil ngantor tiap hari Mercedes S300/350 jg loe dosen Pascasarjana UI, kl Jam 14:00 cabut ke UI ngajar & teman kantor sesama eselon tau dosen & pergi bilang "mengajar gak bakalan dipecat Bos loe"
Tapi sebaliknya kalau Loe bukan PhD dan ngator cuma naik motor, mau seperti itu; sdh kapan2 loe diusir dari kantor Kementerian.
Th 1990, Bos tinggal di Komplex Yado Depdag, mobilnya Honda Accord pinjeman BPPT, Gw stafnya di PI, Mobil Gw Mercedes 280 sama2 Dosen Pascasarjana UI (Bos Prof di FEUI). Ga berani dia pecat Gw krn semua kerjaan Nota Dinas tuntas, malah gw sering bikinin Paper Ekonomi utk Cum dia
Wkt di Kemenko Maritim sbg Eselon-1 gw dpt kantor bagus ada perangkat komputer sejuk. Tp gw msk cuma 1-2 x utk bw teman pjbt dr daerah yg lg diJakarta. Jangankan ada buku pensil saja ga gw taro. Jd pas pergantian cuma ikut berdiri dijajaran eselon-1, pulang gak ada kangen2 kantor
Malah bini gw WA tanya lagi ngapain, "lagi ngobrol sama stafsus di sebelah (gw memang sukanya ngobrol di kantor/kamar stafsus yg lain dr PDIP). Bini bilang "pulang aja kl gak ada tugas"...ya gw pulang lanjut bawa bini ke PIM ngobrol dan makan.
Kl dibilang kantor pemerintahan sibuknya dr pengalaman Gw di Ekuin/Wasbang dan Maritim engga juga. Apalagi sekarang jaman Covid-19 pada Zooming dr rumah masing2. Pd umumnya yg nongkrong dikantor cuma jaga meja. Kl ngerjain tugas gw dirmh besok tinggal kasih ke Menko sbgi laporan.
Sebentar lagi bepergian ke LN semua tanpa keterkecualian harus pakai baju Hazmat ala perawat di RS, bgt juga yg jalan2 ke LN temperaturnya di minta scan di HP & dikirim ke Penerbangannya dengan tiket PP.
"They" could engineer a whole new virus and release it into the population in order to keep the Reset machine rolling forward.
The control of human movement and money too👉Take the Pfizer vaccine now and you might receive an "immunity passport for a few months" only, and then it will become void with every new mutation of the virus.