Thread by @siskanoviw

LEMAH KUBURAN
Horor story by me.
Diangkat dari kisah nyata.

Penulis @siskanoviw

#bacahorror #bacahoror #CeritaHororTwitter @bacahorror

Pak rofik dan keluarga baru saja pindah dari kota ke sebuah desa yang berada diselatan kota jember. Kebetulan beliau adalah seorang dokter yang ditugas tempatkan disana.

Pak rofik diberi fasilitas rumah dan kendaraan sepeda motor untuk mempermudah kehidupannya disana, selama bertugas disana selama setahun. Beliau memang menjadi dokter pengganti sementara.

Ya, karena perannya sebagai pengganti dokter bayu selama setahun disana akhirnya pihak desa memberikan rumah yang sudah tidak pernah ditinggali oleh pemiliknya. Entah, si pemilik kemana. Namun, rumah itu sudah diamanahi untuk ditempati oleh tamu desa jika berkunjung kesana.

"nak rofik, ini kunci rumah njenengan. Nanti ada sepeda motor biar diantar tarpin kesana." ucap pak lurah. Pak rofik yang saat itu senang dengan sambutan warga disana menjadikan dirinya semakin semangat untuk mengmban tugas menjadi dokter puskesmas, ya walau hanya satahun.

Tiba diujung jalan, pak rofik beserta istrinya melihat sebuah rumah yang jarak antara rumah warga lainnya agak jauh. Kurang lebih berjarak 50 meter, rumah itu sendiri. Hanya, mbak jainul yang menjadi tentangga dekat mereka.

Saat memasuki pagar rumah, hawa aneh terasa. "Yah, kok perasaanku gak enak ya. Rumah sih bagus. Tapi saat aku buka pagar kayak gimana gitu" ucap fitri istri pak rofik. Pak rofik saat iru hanya tersenyum melihat istrinya dan berkata "itu cuma perasaanmu saja, ayo masuk.." ucapnya

Tak terasa ternyata fitri merasa aneh saat itu. Dia seperti merasakan ada orang yang sedang memperhatikannya saat itu. Dia pandangi sekeliling tempat itu, benar saja dibalik pohon ada seseorang yang sedang mengintip. Tak lain adalah mbah jainul.

"Yah, itu siapa ?" ujar fitri. Pak rofik yang saat itu spontan mencari kemudian mengarahkan wajahnya ke arah yg ditunjuk fitri. Kemudian pak rodik tersenyum "ohh, itu tetangga kita. Namanya mbah jainul. Udah jangan khawatir. Orangnya baik kok. Sebelumnya aku sudah bertemu."

Fitri yang saat itu sudah merasakan hal yang aneh dan sedikit cemas hanya mengikuti perkataan suaminya. Fitri merasakan ketika melihat rumah itu seperti melihat penduso (salah satu tempat untuk menaruh keranda mayat dikuburan). Rumah itu seperti angker saja baginya.

"besok, kita mulai menata ruang dan membersikah rumah ini ya. Karena kemaren kamar diatas sudah aku rapikan dan dibersihkan. Kita bisa tidue disana." kata pak rofik. Fitri saat itu hanya mengikuti arahan suaminya dan sedikit sekali mengeluarkan kata-kata.

Keesokan harinya, pak rofik berangkat kepuskesmas. Hanyalah fitri sendiri disana. Dia memulai aktifitas untuk membersihkan ruang bawah dan halaman. Namun, ketika dia membersihkan halaman tiba-tiba mbah jainul menghampirinya.

"nduk, sedang bersih-bersih ya ? Mampir kerumah. Kebetulan saya tinggal dengan cucuku. Dia sudah mau lulus SMK sebentar lagi." ucap mbah jainul. Fitri yang saat itu ragu-ragu akhirnya memberanikan diri untuk menghampirinya..

"nggeh mbah, kenalkan saya fitri. Istrinya pak rofik." ucapnya denga tersenyum. Fitri memang bukan orang yang gampang dekat dengan orang. Sifatnya yang pendiam dan susah ditembak menjadikan dirinya agak dijauhi oleh orang² yang mengenalnya.

Usai perbincangan itu. Fitri mendengar suara benda berjatuhan didapurnya. Mbah jainul yang saat itu terkejut hanya terdiam dan memperhatikan lurus kearah jendela dapur. Fitri yang saat itu mendengar langsung berlari dan melihat apa yg terjadi.

Dia melihat peralatan didapurnya sudah bergeletakan ditanah dan ada juga yg pecah. Memang sedikit aneh, apa yang terjadi sungguhlah diluar akal pikiran fitri saat itu..

mbah jainul mengikuti fitri masuk kedalam rumah dan mendapati dapur sudah porak-poranda. "Gusti... Adohno molo tekakno slamet." ucap mbah jainul dengan meninggalkan fitri sendiri yang bingung dengan apa yg terjadi.

Waktu berlalu fitri melupakan apa yang terjadi saat itu. Ia memilih tidak menceritakan kepada pak rofik, suaminya karena melihat kondisi suami yang sangat letih dan tidak memungkinkan untuk menceritakan kejadian diluar logika. Pak rofik bukanlah tipe orang yg percaya pada ghaib.

Namun, setelah kejadian itu hal serupa juga sering terjadi ketika waktu akan memasuki ba'da magrib dan hampir subuh. "prankkkk...!" suara beda jatuh dari dapur. Fitri yang saat itu terkejut langsung bangun dari tempat tidurnya. Pak rofik yang saat itu tidur pulas ia tinggalkan.

Fitri dengan pelan-pelan turun kebawah. Dia perhatikan tiap sudut rumah itu. Aneh, mengapa seperti bukan rumahnya saat itu. Seperti asing baginya saat turun kebawah. Dia mencoba menghidupkan lampu namun lampu dengan sendirinya tidak ada satupun yg bisa menyala.

Untung saja ada senter yang memang digantung pada tembok tangga. Ya untuk jaga-jaga saat lampu mati atau kondisi darurat. Ia ambil senter itu dan mulai menyorot tiap sudut ruangan. Saat dia menginjak lantai ruang bawah dia merasa aneh karena kakinya sedikit basah.

Dia tetap menyoroti setiap sudut ruangan dan bergegas kearah dapur. Ia khawatir rumahnya dimasuki maling. Tiba didapur dia mencoba menyalakan lampu lagi. Tapi tetap saja tidak bisa menyala. Lampu senter tiba-tiba kongslet. Tak disadari fitri, sesuatu yg berdiri dibelakangnya.

Akhirnya senter menyala. Namun, ada sesuatu yang membuat mata fitri terbelalak. Ketika senter menyorot kesudut kanan dapur yang mana terlihat sosok pocongan hanya separuh badan dan bagian badanya lagi tenggelam kebawah. Dia melihat dapur saat itu berubah menjadi lemah (tanah).

Tangan fitri sudah gemetaran dan kringat dingin keluar dari tubuhnya. Dia mencoba mengarahkan senter itu kesudut itu. Namun, disana tidak ada apa-apa. Kemudian terdengar suara dari belakangnya "pergi..." saat fitri menoleh pocong dengan wajah hancur sedang tertawa kepadanya..

Fitri langsung menjerit. Pak rofik yang pulas kemudian terbangun dan berlari kebawah. Dia mendapati istrinya sudah menjerit ketakutan dibawah meja makan. Pak rofik segera memeluknya "Istigfar sayang, istigfar. Sudah..." ucap pak rofik

Kejadian itu kemudian berlalu. Pak rofik masih kekeh dengan pendiriannya istrinya hanya sedang banyak pikiran sehingga membuat dia halu. Fitri tetap dengan keyakinannya bahwa rumah itu menyiman sesuatu. Hingga suatu ketika tepat 3 bulan mereka tinggal disana hal aneh terjadi lagi

Malam itu tepat hari kamis malam jumat legi. Pak rofik dan fitri berpapasan dengan mbah jainul. Mbah jainul yang melihat fitri seketika berkata "nanti jangan turun ke bawah sampek pagi hari. Hanya ngasih arahan agar bisa selamat." ucap mbah jainul.

Malam tiba, pak rofik merasa pundaknya sangat berat sekali. Hal itu dia rasakan mungkin penyebabnya hanya pikiran, batinnya. Memang selama ini ada sedikit masalah di puskesmas belum lagi dirumah yang hampir setiap hari dengan fitri slalu berdebat karena hal sepele.

"sayang, buatin teh dong. Tolong ya jangan manis²." ucap pak rofik. Fitri yang saat itu dikamar kemudian mengiyakan perintah suaminya. Dia pergi kedapur dan membuatkan teh suaminya. Sunyi dan sepi itu yang dia rasakan saat itu.

Dia melihat jendela yang mengarah keluar. Fitri terpaku dengan sesuatu yang memperhatikannya dari kejauhan. Dia tidak bisa melihatnya dengan pasti karena memang saat itu kondisi diluar gelap. Akhirnya dia mengambil senter. Dia sorot senter itu keluar rumah.

Ada yang berlari dibalik pohon nangka. Fitri agak terkejut karena dia melihat sesosok yang bertubuh besar dan berbulu lebatlah yg berlari. Akhirnya, fitri bergegas mengambil teh dan hendak membawanya keatas. Takut keburu dingin.

Tiba-tiba pintu dapur tertutup dengan sendirinya. Fitri terkejut bukan main. Kala pintu tak bisa dibuka dan lampu kemudian mati. Untung saat itu dia memegang senter. Tanpa dia sadari teh yang dia bawa terjatuh dan pecahan beling mengenai kakinya.

"sayang, tolong.. Sayang... Tolong buka pintuu.. Aku kekunci..." ucap fitri sambil mendobrak pintu. Perasaannya sudah tidak enak lagi. Dia mulai menginjak sesuatu yang basah lagi dikakinya. Disudut dapur dia melihat sesuatu yang akan keluar dari tanah. Entah apa, dia mulai takut.

Ternyata sebuah rambut keluar dari tanah itu. Fitri menjerit ketakutan lantaran dia melihat sosok yang keluar dari tanah itu beramput panjang dan wajahnya penuh dengan darah. "cahh ayuu, mrene... Aku njuk getihmu titik ae.." lirik sosok itu dengan mendekati fitri.

Fitri hanya menjerit dan memukul mukul pintu agar suaminya mendengarnya. Sosok itu menghampiri fitri dan meraih kakinya. "Suwe aku ora mangan getih, kene cah ayu. Getih kentelmu gae obat luweku slama iki" tegas sosok itu.

Kemudian pintu terbuka dan pak rofik melihat fitri akan ditarik sosok itu kedalam tanah. Sontak pak rofik langsung menarik fitri dan mengumandangkan adzan. Hal itu dia lakukan agar sosok itu segera hilang dan benar saja. Kumandnag adzan ia ucapkan dan sosok itu kepanasan..

Sosok itu kepanasan dan berubah bentuk menjadi siluman ular yang berlidah panjang. Kemudian sosok itu masuk lagi kedalam tanah itu. Suasa kemudian kembali normal kembali. Pak rofik memeluk fitri "Maafkan aku sayang, selama ini tidak mempercayai kata²mu" ucap pak rofik.

Keesokan harinya, mereja bertemu dengan mbah jainul dan menanyakan sesuatu mengenai rumah yang ditinggalinya. "Biyen, oamh kui dipanggoni sama keluarga yang garis hidupnya bejo, pak samiun namanya. Dia memiliki istri yg namnya buk khotimah dan 4 anak yg pintar." ucap mbah jainul.

"Sangking bejo urip e, dia sampek punya sawah dan lahan tanduran dimana². Orange ya gak medit (baca:pelit) dan loman (baca:suka memberi). Petaka itu dimulai ketika dia memperkerjakan seorang pembantu dirumahnya...

... Namanya warsinah, dia bekerja menjadi pembantu disana. Aku juga mengenalnya, dia awlanya orang yang baik. Entah mengapa tiba-tiba dia menjadi seperti itu. Kabarnya, dia iri dengan keharmonisan rumah tangga bu khotimah dan anak-anaknya krn nasibnya tak seberuntung mreka..

..warsinah memiliki suami yang suka mabuk²an dan juga menghabiskan celengane warsinah. Anaknya yg semata wayang juga nurun bapaknya. Jadi anak nakal. Tidak heran jika warsinah sering diperlakukan kasar oleh anak dan suaminya..