"..Jasadmu mungkin tak lagi terlihat, tapi tenanglah, aku tau kamu ada disana.."
Based on true story
a thread
Alas Roban, sebuah lokasi yang sudah cukup dikenal sebagai salah satu lokasi "merah" bagi sebagian orang. Walaupun hanya berupa jalan raya yang memotong hutan belantara, nyatanya hal hal mengerikan banyak terjadi disini..
Masa lalu lokasi ini pun menjadi tanda tanya. Kenapa hutan yang terkesan asri dan teduh di siang hari itu, berubah begitu mencekam dan penuh aura mistis di dalamnya?. Mulai dari alasan lokasi "pembuangan" jenazah korban petrus,
atau refleksi korban kecelakaan yang terjadi, adalah beberapa hal yang membuat Alas Roban menyimpan kengerian tersendiri.
Kali ini, kita akan angkat sebuah cerita berdasarkan kisah nyata salah seorang narasumber yg diikuti dan berinteraksi dgn sosok yg berasal dari alas roban..
Perkenalkan nama gw Reza. Gw bekerja di salah satu usaha percetakan. Disini gw mau share cerita yg cukup membekas bagi gw. Gw udah pernah post ini di salah satu akun pribadi ane di platform lain, dan skrg gw mau membagikannya ke pembaca instagram melalui mwv..
Cerita ini bermula sekitar akhir tahun 2008, dimana gw diminta temen gw untuk nemenin ambil mobil kantor di Madura dan dibawa balik ke Jakarta.
Oiya temen gw sebut aja Amir (nama samaran), doi bekerja sebagai driver di salah satu kontraktor untuk proyek jembatan Suramadu.
"Za, ntar malem mau ikut gw ga?" tanya Amir
"Kemana Mir?" Gw balik tanya.
"Ke Madura ngambil mobil kantor gw, disuruh bawa balik keJakarta" jawab Amir.
"Berapa hari ya kira2?" tanya gw lg.
"Paling 3-4 harian, jalan santai aja kita, syukur2 bisa lebih cepet".
"Oke deh, tapi ongkosnya lu yg tanggung ye?" kata gw.
"Siappppp" sahut Amir.
Akhirnya gw menyanggupi,.
Habis Maghrib, kita jalan ke stasiun Kota, lalu kita naik kereta sampai ke Surabaya.
Awalnya dalam perjalanan di kereta, gw gak ada firasat apa2 soal keberangkatan ini. Pas sampai malam, gw gak bisa tidur dan agak gelisah, gak tau sebabnya dan biasanyapun kalau seperti ini pasti ada sesuatu yang bakal terjadi.
Tapi karena tujuan gw nemenin Amir, gw gak mau bikin kacau dan ganggu konsentrasi dia di perjalanan, jadi gw pendem sendiri aja.
Sesampainya di Surabaya, hari sudah pagi, dan kita sarapan di dekat stasiun, ada banyak sekali kuliner khas disana yang gw gak sempat cicipin.
Sayang banget emang, tapi karena memang gak mau ganggu waktu Amir yang udah ngajak gw, jadi gw cuma makan lontong balap aja.
Selesai sarapan dan menghabiskan 1 batang rokok, perjalan kami lanjutkan ke pelabuhan menggunakan sarana becak, sekalian menikmati kota ini.
Setelah sampai di pelabuhan, temen gw langsung pesen 2 tiket menuju Madura.
Disana sudah tersedia kapal yang akan membawa kami menyebrang dari Surabaya ke Madura. Kami naik dan meneruskan perjalanan
Ketika kapal yang kami naiki sampai di Madura, Amir melambai pada seseorang..
Dugaan gw, itu adalah salah satu teman kerjanya. Benar saja, ternyata dia sudah menunggu untuk menjemput kami ke lokasi mobil berada.
Lokasi tersebut agak berdekatan dengan pantai, dan gw bisa lihat proses pembangunan jembatan Suramadu sedang dikerjakan.
Di lokasi yang mirip bedeng dengan bangunan triplek itu gw disuguhkan kopi dan cemilan2 untuk sedikit bersantai. Akhirnya setelah agak segar, Amir mengajak gw untuk pulang..
Mobil melaju dengan agak santai, setelah menyebrangi laut akhirnya kami sampai ke Surabaya lagi.
Di Surabaya, kami menyempatkan membeli perbekalan seperti rokok, minuman, dan makan2 ringan. Sekitar pukul 6 sore, kami memasuki kawasan Alas Roban, karena gw gak faham jalan, Amir memberikan arahan ke gw..
Amir : "Za, nanti kalau lihat "sesuatu" atau "ada sesuatu" yang tiba2 nyebrang jangan bikin panik ya.."
Gw agak kurang faham maksudnya : "maksudnya mir?"
Amir : "Kita mau masuk Alas Roban, katanya sih tempat ini "agak beda""
Dari kata2nya dia, gw udah faham maksudnya apa. Karena dia fokus bawa mobil, jadi mungkin dia mau konsentrasi dan gak mau dibuat panik oleh gw.
"Oke Mir" jawab gw singkat.
Setelah memasuki kawasan Alas Roban agak lama, sampailah kita pada tikungan di mana gw gak bisa lupain sampe sekarang (gw ngetik ini jam 02.00 dini hari, dan masih merinding kalau diinget)...
ada satu tikungan ke kiri dimana pas wajah gw lihat pemandangan ke kiri, tiba2 gw liat makhluk yg tingginya sekitar 3 meter lebih, berwarna hijau, sambil mengangkat tangannya kayak mau menerkam gw. Gw agak panik karena baru seumur umur lihat "gituan" dgn begitu JELAS DAN DEKAT!!!
Tadinya gw mau teriak, tapi pas lihat wajah Amir fokus bawa mobil dan inget kata2 dia, akhirnya gw mengurungkan niat.
"Kenapa mukalu Za?" tanya amir
"Oh, eh.... gpp kok bro, slow aja,,hahahaha" Gw coba nutupin walaupun gw yakin Amir udah tau dari lihat ekspresi muka gw.
"Dzikiran aja yg banyak, ntar ada tempat rame kita istirahat sebentar" kata Amir menenangkan..
Sesampainya di tempat ramai, Amir parkir mobil di salah satu minimarket, dia kembali beli rokok untuk stok dan persediaan minuman karena stok sudah habis. Dan gw belum cerita apa2 ke dia karena takut ganggu konsentrasi dia.
Akhirnya setelah agak lama, kami melanjutkan perjalan menuju Jakarta. Singkat cerita, kami sampai di daerah Tegal (tepatnya gw lupa daerah mana), terlihat Amir mulai agak lelah dan memutuskan untuk istirahat.
Tapi karena sudah malam dan kondisi sepi, kami hanya menemukan pom bensin tua yang nampaknya sudah tidak terpakai.
"Kita istirahat disini ya?" kata Amir
Hahhhh?? wah gila nih orang, perasaan gw mulai gak karuan nih.. karena dia yang bawa mobil akhirnya gw nurut aja.
Maklum, waktu itu gw belum bisa bawa mobil, jadi sepanjang perjalan Amir lah yang nyupirin, kasihan si Amir.
Ketika mobil dimatikan, si Amir langsung pulas tertidur, dan gw pun berusaha untuk memejamkan mata, namun antara setengah sadar,...
...Gw ngeliat ada tangan yang masuk ke sela2 kaca jendela mobil yang gw buka! Gw langsung kaget dan otomatis membangunkan Amir.
"Kenapa lu??" kata Amir
"Eh,,, gpp kok" jawab gw takut membuat dia panik
"Ada2 aja lu" kata Amir lagi sambil melanjutkan tidur.
Gw berusaha meyakinkan diri kalau itu halusinasi aja, dan berusaha kembali tidur..
Tapi kayaknya emang ada yg ga beres... Dalam mimpi, gw ngeliat seorang anak gadis usia 10th an dengan rambut poni lurus dan memakai baju putih nyebrang di pom bensin yg gw tidurin ini.
Dia gandeng entah adiknya atau bukan, sekitar umur 3than berkepala botak dan hanya memakai pampers aja. Dalem mimpi itu, mobil gw mau keluar dari pom bensin dan mereka menyebrang sambil matanya melotot ke arah gw, dan dimimpi itu gw teriak untuk nabrak itu anak berdua..
TABRAK AJA MIRRR ITU SETANNNN!!!!" teriak gw kepada Amir dalam mimpi
Mata kedua anak itu terus melotot kearah gw, dan membuat gw terbangun dengan jantung yg berdegup kencang.
Gak pake mikir panjang, akhirnya gw bangunin Amir
"Mir! mir! Bangun Mir!! Kita harus pergi dari sini! Ini tempat GAK AMAN!" kata gw gak peduli dia mau marah atau gimana.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Setelah memotong kemaluan korban hidup hidup dan menampung d4rahnya untuk diminum, pelaku memut1l4si dan menjual daging korban dengan kedok daging sapi. Salah satu pembelinya bahkan sudah mengonsumsinya sebagai olahan rendang hati.
a thread
M. Delfi adalah seorang pemuda yang tinggal bersama ayahnya, Basri Tanjung, di Kabupaten Siak, Riau. Sehari hari, ia bekerja serabutan. Terkadang ia membantu ayahnya berjualan sate, kadang mengambil upah sebagai buruh bangunan.
Hingga akhirnya ia menjadi karyawan sebuah usaha isi ulang galon. Saat usianya masih sangat muda, 19 tahun, pada Februari 2013 ia menikah dengan Dita yang juga berumur sama dengannya. Namun pernikahan ini kandas hanya 8 bulan setelahnya tanpa sempat memiliki keturunan.
JURNALIS YANG DIANIAYA HINGGA CACAT PERMANEN PASCA BONGKAR KEGIATAN PERDAGANGAN KAYU ILEGAL DI KALIMANTAN.
a thread
Abi Kusno Nachran, merupakan seorang pria kelahiran Pangkalan Bun tahun 1941. Ia berprofesi sebagai jurnalis untuk Tabloid Lintas Khatulistiwa, sebuah surat kabar lokal di Kalimantan.
Tulisan tulisan Abi Kusno sering menyentil para oligarki dan mafia mafia dibalik pembabatan serta penjualan kayu ilegal dari hutan di Kalimantan. Tidak hanya menulis, ia kerap melaporkan hasil temuannya kepada aparat untuk diusut.
Apa jadinya kalau kalian pergi ke sebuah warung soto lamongan, membeli sebungkus soto ayam dan memakannya lalu tiba tiba kalian diberitau kalau warung soto tersebut baru saja digrebek polisi karena menghidangkan soto dengan daging manusia?..
Ya, ini bukan potongan adegan film, namun kejadian nyata kasus yang sangat menggemparkan pada masanya : kasus Benget Situmorang dan soto dari daging istrinya.
Tidak ada lagi yang bisa dilakukan, para relawan hanya bisa menemani Omayra menuju kematiannya setelah tersangkut dan terendam air selama 60 jam.
a thread
Pada 13 November 1985, Gunung berapi Nevado del Ruiz di Kolombia meletus. Meskipun tanda tandanya sudah terdeteksi, pemerintah setempat gagal melakukan evakuasi dan berakibat pada jatuhnya ribuan korban.
Kota Armero, salah satu daerah paling terdampak, bahkan kehilangan 20 ribu dari total 29 ribu penduduknya. Mereka umumnya tewas akibat banjir lahar yg menerjang kota. Salah satu korban di daerah itu adalah keluarga Omayra Sanchez Garzon, seorang gadis berusia 13 tahun.
Cerita kali ini gw dapetin dari saudara yg kerja di proyek salah satu pulau. Nama pulaunya mungkin kita simpen dulu ya, meskipun kisah ini mungkin beberapa dari kalian udah tau. Di lokasi tempat dia kerja, beberapa bulan terakhir ada kasus yg booming dan memakan banyak korban.
Gangguannya cukup parah, sampai harus ada ‘pembersihan’ dari hal hal mistis agar para pekerja bisa aman di pulau itu.
Info yang beredar, karena gangguan mistis, ada pekerja yang jari tangannya kepotong dan ada yang kejatuhan potongan pohon yang lagi diangkat crane.