NitNot ❘ Profile picture
May 26, 2021 29 tweets 7 min read Read on X
SEDIA PACUL SEBELUM HUJAN
.
.
.

Umpan telah dimakan dan kita larut dalam tegang drama tarik menarik tersebut.

Judul berita terbaca sangat tendensius telah muncul dan emosi kita diborong tuntas : "PDIP Persilahkan Ganjar Angkat Kaki Bila Dipinang Partai Lain di Pilpres 2024".
Hanya butuh waktu 4 hari hingga spekulasi seperti pada judul berita tersebut muncul. Butuh 4 hari menggoreng isu itu hingga emosi tercabik dan masyarakat larut di sana.
Benarkah judul itu sama dengan isinya? Kita tidak tahu. Pertanyaan wartawan adalah bila Ganjar dipinang oleh partai lain dan Bambang Pacul dengan diplomatis menjawab siapa pun berhak.
Tahukah anda bahwa ARSC beberapa hari yang lalu telah merilis hasil survei elektabilitas partai politik dan hasilnya, Partai Demokrat masuk tiga besar dibawah PDIP dan Gerindra?

Tahukah anda bahwa PD justru masuk 3 besar dalam survey itu justru karena alasan heboh kudeta?
Sangat mungkin, ini pun adalah cara PDIP melakukan pemanasan menjelang pemilu 2024 nanti. Membuat nama partai tersebut menjadi bahan pembicaraan adalah salah satu cara menanamkan memori.

"Apa ga rugi kalau yang diomongin adalah hal buruk?"

📷StephenSmith
Kurang sensasional apa PD ketika isu kudeta dijadikan rujukan? Tak butuh waktu lama partai tersebut melonjak drastis.

Kurang menggelikan bagaimana ketika seorang Trump pertama kali dimunculkan? Ternyata tak butuh lama Trump pun terpilih jadi Presiden kan?
Di sana istilah "Firehose of Falsehood" atau sering kita terjemahkan dengan semburan dusta mulai sering kita gunakan. Ternyata, bukan melulu hal baik kita dengar dan maka kita suka atau sebaliknya. Itu tentang semakin sering kita sebut, semakin tertanam dalam ruang benak kita.
"Apa indikasinya?"

Ganjar dan Puan tak pernah berdiri pada saling berseberangan. Dalam hal apa pun. Bahkan, keduanya pernah sangat dekat satu sama lain saat proyek "menggulung" Bibit Waluyo.
Perkasa sang incumbent Bibit Waluyo dengan segala ketenarannya pada publik Jawa Tengah ternyata tak mampu melawan duet Puan dan Ganjar hingga kursi Jateng 1 berhasil direbut pada 2013 silam.
Di sisi lain, bukankah Ganjar sehari sebelumnya diberitakan bertemu dengan bu Megawati di Jakarta?

Adakah itu tak terkait dengan berita tak diundangnya Ganjar pada acara Semarang yang diadakan oleh Puan?
Kenapa kita tak mencoba berpikir logis bahwa undangan bu Mega sehari sebelum peristiwa Semarang adalah agenda?

Apa jawaban Ganjar saat di tanya kenapa dia tak hadir? " Saya tidak diundang."
Logiskah seorang politisi senior sekelas Ganjar spontan dalam jawab jujur banget dan bahkan menonjolkan sisi innocent seperti itu? 🙄

Tidak!! Jawaban Ganjar tak logis ketika hal tersebut sebagai apa adanya. Bila kejadiannya adalah benar Ganjar tak tahu menahu,
dia akan mencoba menjawab dengan diplomatis bukan to the point seperti itu.
.
.

Dia politikus ulung dan pandai dalam hal jawab menjawab terkait politik. Jawaban itu dibuat dengan maksud.

Dan kemudian kita heboh. Dan kemudian ada partai asing ikut berbicara.
Dan kemudian para pengamat berteori. Dan kemudian medsos meledak dalam hingar. PDIP menjadi trending topic.
.
.

"Apa yang ingin direbut oleh PDIP?"
PDIP diprediksi akan tetap menjadi partai pemenang pemilu, jelas bukan katanya belaka. Logis prediksi kemenangannya tampak dengan telah dibuktikannya dari banyaknya survey.

Nama calon presiden akan diajukan pada 2024 mendatang menjadi domain bersama antara Presiden dan Partai,
bukan mustahil adalah apa yang menjadi urgensinya. PDIP seperti sedang berkirim sinyal.
.
.

Itu terkait rencana bahwa tahun 2022-2023 Presiden akan menunjuk siapa menjadi Pj Gubernur pada 24 Provinsi dan Pj Bupati dan Walikota pada 224 daerah setingkat kota dan Kabupaten.
Peristiwa tersebut akan membuat posisi Presiden sangat kuat. Beliau langsung punya kontrol pada hampir 70% secara nasional pada pemilu yang akan datang.

Dengan Kapolri telah dipilih dari kadernya dan baru-baru ini Pangkostrad diangkat adalah orang yang sangat loyal padanya,
tentu bukan sesuatu yang tak ada hubungannya. Sangat mungkin hal tersebut makin mengokohkan posisinya.

Pendek kata, Jokowi adalah Kingmaker pada sosok siapa pantas menjadi Presiden pada periode 2024-2029 nanti.
Siapa pun nama yang akan disebut sebagai calon penggantinya memiliki potensi paling besar pada perebutan kursi tersebut.

"Bukankah itu perlu kendaraan bernama partai politik?"
Partai mana yang tak akan mendukungnya bila siapa yang dimajukan oleh Jokowi pasti terpilih? Itu seperti tukar guling saja. Bukan hal prinsip bagi kebiasaan partai politik kita saat ini, kecuali PDIP tentunya.
Partai yang satu ini sangat mandiri, dewasa dan konsisten. Untuk itu, Jokowi akan tetap setia pada partai yang telah membawa dirinya menjadi Presiden. Itu pasti..!!
Bukan hanya sinyal itu pasti ditangkap oleh Presiden, sinyal yang sama sebenarnya telah dikirim oleh Presiden pada PDIP. Bukankah penunjukan Risma yang nota bene adalah kader unggulan PDIP adalah sinyal bahwa Presiden sedang mengkader sosok tersebut?
Bukankah kemunculan kembali nama Budiman Sudjatmiko akhir-akhir ini layak kita kaitkan dengan isu tersebut? Dia selain tokoh awal berdirinya PDIP, sekaligus dia juga adalah tokoh bagi lahirnya gerakan reformasi.
Sepertinya, pada waktunya nanti, nama-nama yang akan Presiden bahas bersama bu Mega adalah kader-kader hebat dari PDIP. Baik bu Mega dan Presiden memiliki peran seimbang dan pada waktunya nanti,
PDIP sebagai partai pemenang pemilu sekaligus memenangkan Pilpres bukan lagi sebagai hal mustahil.

"Siapa kira-kira calon akan diusulkan?"

Dan ingat, itu semua adalah hasil kesepakatan Presiden dan bu Megawati. Keduanya bersepakat dalam jujur demi masa depan negara ini.
Sepertinya tak jauh dari nama Ganjar, Risma, Budiman Sudjatmiko, Prananda Prabowo hingga Puan Maharani. Semuanya tokoh hebat. Semuanya kader PDIP. Semuanya sedang dan sudah mulai ditampakkan dalam partisipasinya masing-masing.
Semuanya adalah tokoh yang pantas dan mampu menerima tongkat estafet Presiden yang baik dan jujur ini.
Tak ada ribut dalam internal PDIP dalam peristiwa Semarang. Pun antara Ganjar dan Puan. Keduanya politikus yang pandai bahasa politik. Itu hanya gimmick politik bermaka "SEDIA PACUL SEBELUM HUJAN"
.
.
.
Utas ini dapat dibaca juga di :

kanalkita.id/article/sedia-…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Leonita_Lestari

Jun 7
SRI MULYANI DAN BASUKI HADI MEMANG DUA TANDUK JOKOWI
.
.
.

Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani sepakat untuk menunda waktu pemberlakuan Tapera.

“Dari kapan ke kapan?”

Dari tahun 2027 ke waktu yang belum beliau sebut.

“Emang pak Jokowi ingin Tapera itu diberlakukan lebih cepat?”

Dalam PP terbaru, PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020, beliau bicara terkait iuran wajib. Jokowi memberlakukan iuran wajib Tapera bagi pegawai negeri maupun pegawai swasta.Image
Harus diingat, PP itu lahir karena perintah konstitusi. Presiden wajib mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) setelah DPR mengesahkan sebuah UU, dalam hal ini UU No 4 tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
Para wakil rakyatlah yang menggagas, mendiskusikan, mengesahkan UU itu dan lalu konstitusi mengharuskan Presiden membuat PP nya.

Dan Jokowi melalui PP terbaru tersebut tidak bicara atau merubah jangka waktu. Itu masih sama dengan isi PP lama, PP Nomor 21 tahun 2020 yakni 7 tahun atau tahun 2027.Image
Read 17 tweets
Jun 5
DUA TANDUK JOKOWI : BASUKI DAN SRI MULYANI
.
.
.

Bantèng perkasa jelas adalah Jokowi. Dia memporak porandakan kemapanan tanpa teriak jumawa. Konon hanya dengan kerja, kerja dan kerja, tiba - tiba dia melampaui ekspektasi banyak pihak.

Sama seperti bantèng seharusnya, Jokowi pun bersenjatakan dua tanduknya, BASUKI dan Sri Mulyani.Image
Ketika kita bicara duet dua orang ini, ribuan kilometer jalan sebagai urat nadi sebuah bangunan ekonomi negara dengan puluhan bandara serta puluhan pelabuhan dan ribuan infrastruktur dalam bentuk lain terbangun melayani publik plus dengan fiskal terjaga adalah bukti tak terbantahkan.
Luar biasanya, sebagai orang yang sudah dianggap pahlawan, keduanya tak bicara politik, pun posisi. Tak bicara pilkada apalagi pilpres untuk karir dirinya. Berdua, mereka bekerja profesional hanya pada tupoksinya saja. Basuki bertempur di ranah eksekusi, Sri Mulyani menyediakan semua pelurunya sambil tetap menjaga ruang fiskal yang ada.Image
Read 15 tweets
May 11
MENGGIRING MARAH
.
.
.

Sebagian besar dari kita pernah sangat berharap bahwa UU Perampasan Aset Koruptor benar bisa diberlakukan. Tapi harapan itu pupus saat hampir semua fraksi di DPR tak beranjak ingin membuat tuntas RUU tersebut.

Kita marah pada perilaku banyak pejabat negara ini yang tanpa malu - malu maling duit negara. Lebih lagi, kita muak dengan aturan hukum yang ada manakala si pejabat divonis penjara tapi justru masih dapat perlakuan istimewa di penjara.Image
Mereka seolah adalah adalah kaum istimewa negeri ini. Mereka jelas bukan bagian dari kita manakala diksi rakyat kita gunakan. Mereka bukan kita dan maka kita sepakat bila RUU Perampasan Aset Koruptor itu diundangkan.

Namun ketika kita bicara tentang sibuk aparat bea cukai yang belakangan ini rajin pungut pajak atas barang bawaan kita dari luar negeri, kita marah. Kita tak sepakat dengan perlakuan mereka pada banyak saudara kita. Kita marah karena bisa jadi kitalah suatu saat nanti adalah si korban.
“Tapi bukankah aparat itu belakangan ini benar keterlaluan?”

Sesekali kita pantas menggunakan angle berbeda. Kita lihat dari sudut yang tak banyak dibicarakan orang terutama sudut pandang orang - orang yang sedang merasa dirugikan.

Tak ada salahnya sesekali kita sedikit melambung dan melihat dari sudut yang sulit dimana justru keributan belakangan ini adalah bias perlawanan para pengemplang pajak yang selama ini sukses bermain dengan oknum bea cukai itu sendiri. Para pelaku jastip misalnya.Image
Read 13 tweets
Sep 10, 2023
JANGANKAN INDONESIA YANG SANGAT KAYA DENGAN RAGAM BUDAYANYA| bahkan Arab Saudi negeri berlimpah minyak saja kini melirik industri pariwisata. Ada potensi devisa sangat besar yang sedang ingin mereka rebut.
Image
Ga tanggung - tanggung, pada sektor ini mereka mentargetkan kontribusi sekitar 10 persen dari GDP pada tahun 2030 dan menerima 100 juta wisatawan per tahun dan menyediakan satu juta pekerjaan.
Tak seperti bangsa kita yang sangat kaya dengan budayanya, mereka membangun konsep wisata mewah.

Beberapa proyek pariwisata ambisius itu diantaranya adalah kota futuristik Neom di Provinsi Tabuk, barat laut negara yang menghadap Mesir di seberang Laut Merah.
Read 17 tweets
Aug 26, 2023
BUDIMAN SUDJATMIKO, DIA PASTI ADALAH SIAPA - SIAPA
.
.
.

Kalau saat ini dia benderang berada di sisi sebelah Ganjar misalnya, 100 persen pasti gak ada kisah bulian padanya. Seratus persen ga ada ungkit mengungkit dosa - dosanya yang benar - benar sangat sulit dicari. Image
Budiman terlalu lurus. Bisa dibilang dia satu dari sejuta politisi kita yang idealis dan maka tetap miskin tanpa data deretan mobil mewah di garasinya.
Dan lalu, ketika korupsi sebagai penyakit paling lumrah yang selalu diidap oleh banyak politisi kita tak pernah bisa menjangkitinya, dia dikuliti soal kemiskinannya. Hutang - hutang pribadinya menarik hati dan minat para pencari dan pencatat dosa.

Kenapa hutangnya?
Read 22 tweets
Aug 25, 2023
MEREKA LUPA SIAPA BUDIMAN
.
.
.

Berharap Budiman playing victim terhadap pemecatannya, percayalah itu tidak akan pernah terjadi. Budiman jauh dari sifat itu. Sejarah mencatatnya..
Berbeda dengan banyak politisi yang langsung berungkap marah ketika dipecat, dia justru dengan santun mengucapkan terimakasih telah bersama partai sekian puluh tahun.

Terhadap pemecatannya, Budiman hanya akan menjadi semakin besar. Sejarah juga sudah mencatatnya.
Ingat heroik kisah kudatuli 1996 di markas PDI Diponegoro 56? Dia dihabisi oleh rezim Orde Baru karena cita - citanya akan demokrasi. Butuh Jakarta harus dibakar oleh penguasa hanya untuk menghentikan langkahnya menuntut demokrasi itu.
Read 14 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(