NitNot ❘ Profile picture
Jun 2, 2021 17 tweets 4 min read Read on X
PANCASILA DI DADAKU
.
.
.

Percaya atau tidak, ternyata anak-anak berlatar belakang IPA justru adalah mereka yang mudah disusupi paham radikal. Paling tidak ini adalah apa yang pernah menjadi temuan BNPT pada tahun 2018 silam.
Hal tersebut mereka temukan pada banyak universitas negeri maupun swasta. Mereka tersebar pada fakultas eksakta dan kedokteran.
"Anak eksakta, karena dia cara berpikirnya logic dan pragmatis, sehingga dia hanya melihat black and white. Ini akan terjadi pemahaman itu. Kalau memahami agama adalah black and white, ya kayak gitu.
Jadi yang diandalkan adalah logikanya," demikian Menristekdikti Mohamad Nasir memberi tanggapan atas fenomena tersebut.
.
.

Benarkah?

Jawaban itu sangat tak memuaskan. Asumsi yang dipakai sebagai pendekatan bagi penilaian itu tak tampak.
Itu seperti melompat bebas tanpa batasan spesifik.
.
.

Kenapa bukan pada materi pendidikan kita selama ini tak dia toleh?
Pada rezim Orde Baru, Pancasila sebagai salah satu mata pelajaran mendapat posisi sangat penting. Sedemikian pentingnya, pelajaran itu diajarkan sejak TK hingga kuliah.
Bahkan bukti telah lulus penataran P4 (istilah saat itu) dengan macam-macam grade-nya sangat dibutuhkan sebagai syarat bagi siapa pun ingin masuk menjadi pegawai.
Melukiskan bagaimana Pancasila demikian penting bagi Orde Baru, itu seperti heboh kita beragama saat ini. Pemujaan berlebihan kita pada cara beragama masyarakat kita saat ini dapat disandingkan dalam ukuran sejajar dengan pemujaan pada rezim saat itu
dan Pancasila tidak lebih hanya sebagai alat. Pancasila ditafsirkan sesuka mereka.
.
.

Para penatar berijazah saat itu sangat mirip dengan para pengajar agama saat ini. Para penatar melalui Pancasila mengajak kita tunduk pada pemerintah bukan hormat pada negara.
Bukankah hal mirip juga terjadi pada para pengajar agama kekinian di mana mereka meminta kita MEMUJA AGAMA TAPI DI SISI LAIN JUSTRU TIDAK MENGAJARKAN BAGAIMANA MENGABDI PADA tuhan?
FAKTANYA, BUKANKAH INDONESIA ADALAH NEGARA YANG BERKETUHANAN?
Entah bagaimana caranya, kebencian kita pada rezim saat itu telah menjadikan benci kita pada Pancasila. Saat Orde Baru tumbang pada 1998, Pancasila turut kita buang bersamaan dengan kita menurunkan Soeharto. Sejak saat itu, tak ada lagi rasa bangga kita pada Pancasila.
Dan maka, ketika hal itu berlangsung lebih dari 15 tahun, paham radikal pun dengan mudah mengisi celah kosong yang lama telah Pancasila tinggalkan. Seperti bangunan yang terlepas dari pondasinya, kita rentan terhadap guncangan.
"Bukankah sejak 1 Juni 2016 Pancasila telah kembali pulang? Sudah 5 tahun kan? Mana hasilnya?"

Panjang jalan penuh kelok itu telah membuat kita tersesat. Pungutlah kembali remah-remah yang tercecer pada sepanjang jalan itu bila ternyata mampu menuntun kita pada arah yang benar.
Tak ada hal sia-sia demi kebaikan meski pahit dan melelahkan.

Sejak 1 Juni 2016 Pancasila kembali kita jadikan pondasi bagi cara kita berbangsa dan bernegara. Kita sematkan kembali apa yang lama telah kita lepas.
Hanya dengan Pancasila negara ini akan kembali kokoh. Hanya dengan Bhinneka Tunggal Ika bangsa ini akan menjadi rumah ideal bagi cita-cita 270 juta rakyatnya.

Dengan Pancasila terpatri sempurna di dada kita, paham radikal apa pun tak mungkin akan membuat negara ini goyah.
.
.
.
Baca juga versi Web nya:

kanalkita.id/article/pancas…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Leonita_Lestari

Jun 7
SRI MULYANI DAN BASUKI HADI MEMANG DUA TANDUK JOKOWI
.
.
.

Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani sepakat untuk menunda waktu pemberlakuan Tapera.

“Dari kapan ke kapan?”

Dari tahun 2027 ke waktu yang belum beliau sebut.

“Emang pak Jokowi ingin Tapera itu diberlakukan lebih cepat?”

Dalam PP terbaru, PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020, beliau bicara terkait iuran wajib. Jokowi memberlakukan iuran wajib Tapera bagi pegawai negeri maupun pegawai swasta.Image
Harus diingat, PP itu lahir karena perintah konstitusi. Presiden wajib mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) setelah DPR mengesahkan sebuah UU, dalam hal ini UU No 4 tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
Para wakil rakyatlah yang menggagas, mendiskusikan, mengesahkan UU itu dan lalu konstitusi mengharuskan Presiden membuat PP nya.

Dan Jokowi melalui PP terbaru tersebut tidak bicara atau merubah jangka waktu. Itu masih sama dengan isi PP lama, PP Nomor 21 tahun 2020 yakni 7 tahun atau tahun 2027.Image
Read 17 tweets
Jun 5
DUA TANDUK JOKOWI : BASUKI DAN SRI MULYANI
.
.
.

Bantèng perkasa jelas adalah Jokowi. Dia memporak porandakan kemapanan tanpa teriak jumawa. Konon hanya dengan kerja, kerja dan kerja, tiba - tiba dia melampaui ekspektasi banyak pihak.

Sama seperti bantèng seharusnya, Jokowi pun bersenjatakan dua tanduknya, BASUKI dan Sri Mulyani.Image
Ketika kita bicara duet dua orang ini, ribuan kilometer jalan sebagai urat nadi sebuah bangunan ekonomi negara dengan puluhan bandara serta puluhan pelabuhan dan ribuan infrastruktur dalam bentuk lain terbangun melayani publik plus dengan fiskal terjaga adalah bukti tak terbantahkan.
Luar biasanya, sebagai orang yang sudah dianggap pahlawan, keduanya tak bicara politik, pun posisi. Tak bicara pilkada apalagi pilpres untuk karir dirinya. Berdua, mereka bekerja profesional hanya pada tupoksinya saja. Basuki bertempur di ranah eksekusi, Sri Mulyani menyediakan semua pelurunya sambil tetap menjaga ruang fiskal yang ada.Image
Read 15 tweets
May 11
MENGGIRING MARAH
.
.
.

Sebagian besar dari kita pernah sangat berharap bahwa UU Perampasan Aset Koruptor benar bisa diberlakukan. Tapi harapan itu pupus saat hampir semua fraksi di DPR tak beranjak ingin membuat tuntas RUU tersebut.

Kita marah pada perilaku banyak pejabat negara ini yang tanpa malu - malu maling duit negara. Lebih lagi, kita muak dengan aturan hukum yang ada manakala si pejabat divonis penjara tapi justru masih dapat perlakuan istimewa di penjara.Image
Mereka seolah adalah adalah kaum istimewa negeri ini. Mereka jelas bukan bagian dari kita manakala diksi rakyat kita gunakan. Mereka bukan kita dan maka kita sepakat bila RUU Perampasan Aset Koruptor itu diundangkan.

Namun ketika kita bicara tentang sibuk aparat bea cukai yang belakangan ini rajin pungut pajak atas barang bawaan kita dari luar negeri, kita marah. Kita tak sepakat dengan perlakuan mereka pada banyak saudara kita. Kita marah karena bisa jadi kitalah suatu saat nanti adalah si korban.
“Tapi bukankah aparat itu belakangan ini benar keterlaluan?”

Sesekali kita pantas menggunakan angle berbeda. Kita lihat dari sudut yang tak banyak dibicarakan orang terutama sudut pandang orang - orang yang sedang merasa dirugikan.

Tak ada salahnya sesekali kita sedikit melambung dan melihat dari sudut yang sulit dimana justru keributan belakangan ini adalah bias perlawanan para pengemplang pajak yang selama ini sukses bermain dengan oknum bea cukai itu sendiri. Para pelaku jastip misalnya.Image
Read 13 tweets
Sep 10, 2023
JANGANKAN INDONESIA YANG SANGAT KAYA DENGAN RAGAM BUDAYANYA| bahkan Arab Saudi negeri berlimpah minyak saja kini melirik industri pariwisata. Ada potensi devisa sangat besar yang sedang ingin mereka rebut.
Image
Ga tanggung - tanggung, pada sektor ini mereka mentargetkan kontribusi sekitar 10 persen dari GDP pada tahun 2030 dan menerima 100 juta wisatawan per tahun dan menyediakan satu juta pekerjaan.
Tak seperti bangsa kita yang sangat kaya dengan budayanya, mereka membangun konsep wisata mewah.

Beberapa proyek pariwisata ambisius itu diantaranya adalah kota futuristik Neom di Provinsi Tabuk, barat laut negara yang menghadap Mesir di seberang Laut Merah.
Read 17 tweets
Aug 26, 2023
BUDIMAN SUDJATMIKO, DIA PASTI ADALAH SIAPA - SIAPA
.
.
.

Kalau saat ini dia benderang berada di sisi sebelah Ganjar misalnya, 100 persen pasti gak ada kisah bulian padanya. Seratus persen ga ada ungkit mengungkit dosa - dosanya yang benar - benar sangat sulit dicari. Image
Budiman terlalu lurus. Bisa dibilang dia satu dari sejuta politisi kita yang idealis dan maka tetap miskin tanpa data deretan mobil mewah di garasinya.
Dan lalu, ketika korupsi sebagai penyakit paling lumrah yang selalu diidap oleh banyak politisi kita tak pernah bisa menjangkitinya, dia dikuliti soal kemiskinannya. Hutang - hutang pribadinya menarik hati dan minat para pencari dan pencatat dosa.

Kenapa hutangnya?
Read 22 tweets
Aug 25, 2023
MEREKA LUPA SIAPA BUDIMAN
.
.
.

Berharap Budiman playing victim terhadap pemecatannya, percayalah itu tidak akan pernah terjadi. Budiman jauh dari sifat itu. Sejarah mencatatnya..
Berbeda dengan banyak politisi yang langsung berungkap marah ketika dipecat, dia justru dengan santun mengucapkan terimakasih telah bersama partai sekian puluh tahun.

Terhadap pemecatannya, Budiman hanya akan menjadi semakin besar. Sejarah juga sudah mencatatnya.
Ingat heroik kisah kudatuli 1996 di markas PDI Diponegoro 56? Dia dihabisi oleh rezim Orde Baru karena cita - citanya akan demokrasi. Butuh Jakarta harus dibakar oleh penguasa hanya untuk menghentikan langkahnya menuntut demokrasi itu.
Read 14 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(