Thread by @MFaizGhifari

Twitter penuh dengan orang yang beradu argumentasi, tapi sayangnya banyak argumen yg dilontarkan, tidak berkualitas dan malah menyerang si penulis argumen, bukan argumennya. Capek sendiri.

Oleh karena itu, aku pingin berbagi konsep hierarchy of disagrement oleh Paul Graham. Utas

Kita mulai dari yang paling level paling dasar dan paling ga bermutu ya (Tapi sayangnya paling sering terjadi):

H0. Name-calling

Menyerang orang lain dengan hinaan, baik secara kasar atau halus. Contoh:

"Eh bac*t ya kamu"

"Halah Fafifu wasweswos"

"Si paling pinter"

H1. Ad Hominem

Pada Ad Hominem yg diserang adalah karakter atau otoritas penulis. Padahal harusnya kita ngomongin argumennya, bukan penulisnya.

Contoh:
"ya iyalah dia bakal bilang kayak gitu, kan dia Nakes"

"Kamu kan penuh privilege, tau apa soal kemiskinan struktural?"

H2. Responding to Tone.

Ga setuju sama nada pernyataan lawan, padahal benar atau salah pernyataan doi lebih penting daripada tone-nya. Apalagi dengan hanya mengandalkan text di twitter, kita jadi terbatas memahami tone

Contoh:
"Lu bukan tanya, tapi menghakimi"

H3. Contradiction.

Pada level ini kita mulai ngebales argument-nya. Tapi jeleknya adalah, kita belum melampirkan bukti pendukung.

Contoh:
"Aku ga setuju dengan pendapatan influencer yang 800 Juta, seharusnya pendapatan kami lebih besar"

H4. Counterargument.

Counterargument adalah Contradiction + Bukti pendukung, ini jauh lebih baik daripada H0 - H2

Tapi sayangnya banyak counterargument yang miss the point, dan bukan membahas pokok bahasan.

H5. Refutation

Refutation adalah ketika kamu bisa menunjukan kesalahan lawan, caranya dgn nge-quote pernyataan lawan dan menunjukan kenapa pernyataan tersebut tdk tepat disertai dgn bukti pendukung dan proses berfikir yang baik + etika yang baik

Sayangnya masih langka yg gini..

H6. Refuting the Central Point

Refutation yang membahas pokok argumen, bukan hal minor (seperti membetulkan pengejaan). Contoh:

Poin utama dari penulis sepertinya adalah A, seperti yang beliau bilang:
<quote penulis>
Tapi menurut saya ini salah, karena X, dgn bukti pendukung Y

Ga semua ketidaksetujuan di Twitter harus diutarakan dengan caci maki. Aku percaya kalau sebagian besar dari kita punya intensi yg baik ketika mengutarakan pendapat, jadi jgn buru-buru menyerang membabi buta kalau ada orang yg salah. Kasih tau salahnya dimana, dgn cara yg baik :)

Oh ya, dan ga semua hal yang tidak kita setujui harus kita tanggapi, seringkali lebih baik untuk terus lanjut scrolling saja..

https://twitter.com/MFaizGhifari/status/1397525669366562822?s=19

Konsep di atas diambil dari blog PG, ini link menuju sumbernya:
paulgraham.com/disagree.html

Selain essay ini, banyak essay lain yang sangat bagus di blog beliau