Mengapa kita sampai di titik ini? Mengapa puluhan orang meninggal dlm semalam di RS Sardjito? Mengapa kita sibuk cari tempat di IGD? Ucapan turut berduka ke berapa yg kita ucapkan hari ini? Mari kita rekam jejak pemerintah sejak Jan. 2020. #DiabaikanNegara#FaskesKolaps
Ini momen pertama kami di @jakpost sadar bhw penanganan Covid-19 tdk serius, yaitu saat Menkes Terawan memastikan tdk ada coronavirus tanpa melalui tes yg sahih. Jan. 23, 2020. nasional.kontan.co.id/news/heboh-kor…
Tulisan @arsdila tgl 27 Jan. 2020. "An Indonesian who was studying in Wuhan and recently returned to Jakarta, said airport authorities did not take extra measures to examine passengers arriving from the city where the deadly virus first emerged." thejakartapost.com/news/2020/01/2…
Pemeriksaan tidak ketat di titik-titik penting. Indonesia adalah destinasi ke 6 di dunia yg menerima penumpang terbanyak dari Wuhan. Indonesia satu2nya yg tdk mencatat kasus coronavirus. Bukan krn ketat, tp krn tdk diperiksa.
Berita 12 Feb. 2020. Seorg turis Cina bernama Jin berangkat dr Wuhan ke Bali naik Lion Air pd 22 Jan. 2020. Pd tgl 5 Feb, pmrth provinsi Anhui menyatakan dia kena Covid. Mgkn dia kena di Wuhan, sebarkan di Bali, atau dia dapat di Bali. thejakartapost.com/news/2020/02/1…
Indonesia tidak terima dikatakan punya banyak kasus tak terdeteksi oleh periset Harvard University. Berita 14 Feb. 2020. thejakartapost.com/news/2020/02/1…
25 Feb 2020. Bukannya tracing, jubir Covid-19 malah sibuk menyangkal. Salah pula. "There are experts saying that COVID-19 is different from SARS CoV-2, and that the differences reach 70 percent,” he said. Beda 70 persen katanya...
Berita 20 Maret 2020. Tgl 12 Maret 2020, nakes pertama meninggal krn Covid-19. "On March 12, a COVID-19 patient, a 37-year-old woman, died in Sulianti Saroso Hospital. The government did not acknowledge that she was actually a nurse." thejakartapost.com/news/2020/03/1…
Saya fast forward. Sebenarnya masih ada bukti-bukti pengabaian thd sains dan kesehatan publik dari April hingga Desember 2020. Salah satunya menunjuk Menkes yg bukan dari bidang kesehatan masyarakat. liputan6.com/health/read/44…
Di saat tracing dan testing belum mumpuni, vaksin pun belum mayoritas populasi, ini yang dicanangkan mantan rival Ma'ruf Amin. money.kompas.com/read/2021/06/0…
Minggu ketiga Juni situasi sudah mulai parah, bukannya PSBB tapi malah PPKM dengan penebalan. Sungguh bikin bingung. Dr kacamata kebijakan publik, istilah2 ini berpotensi disalahpahami. nasional.tempo.co/read/1475146/h…
Situasi tambah parah. IGD banyak rumah sakit di Jawa Bali penuh. Antrean di IGD RS Hasan Sadikin, misalnya, mencapai 70 orang. Lalu, wapres bikin acara ini. Berita 28 Juni 2021. nasional.kompas.com/read/2021/06/2…
Tanggal 29 Juni kabinet Jokowi rapat utk menggodok kebijakan darurat. Istilahnya darurat. Tapi penerapan? Tunggu tiga hari lagi yak. (Apanya yang darurat). Bersambung... nasional.tempo.co/read/1478048/w…
Rupanya PPKM yang disebut darurat ini, tidak darurat2 amat. Buktinya setelah rapat tanggal 29 Juni 2021, Jokowi menyempatkan terbang ke Kendari utk sebuah acara yang tajuknya: akselerasi ekonomi. Tentu ekonomi. beritasatu.com/ekonomi/793923…
Nah berikut daftar sektor "kritikal" yang boleh 100 persen WFO: Semen dan proyek strategis nasional ada di antaranya. Butuh banget semen kita ini ya? nasional.kompas.com/read/2021/07/0….
Mrk konsisten mengabaikan sains & kesehatan masyarakat, dan terus fokus pd ekonomi. Kita hari ini berduka utk banyak org = buah dari arah kebijakan2 itu. Pasti banyak yg belum saya sertakan di utas ini. Silakan ditambahkan.
Sangat terganggu dg kampanye susu (sapi) Prabowo-Gibran. Ini bbrp alasanku: 1. Mementahkan kebijakan gizi pemerintah yg sudah baik (kampanye gizi seimbang) 2. Membangkitkan kampanye gizi kuno empat sehat lima sempurna yg sdh ditinggalkan kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/0…
3. Mengagung2kan susu (sapi) sbg solusi stunting, secara tdk langsung memberi tahu masyarakat bhw susu sapi lbh superior dr ASI dan MPASI lokal yg tersedia di konteks masing2 keluarga 4. Mendorong konsumsi susu, meningkatkan ketergantungan pada sapi impor cnnindonesia.com/ekonomi/202401…
5. Apa kabar ketahanan pangan, paham ketahanan pangan ga sih pak? Kemarin food estate, skrg impor sapi 6. Balik lagi, kampanye ini berpotensi besar menghancurkan pengetahuan keluarga ttg gizi baik. 7. Kampanye ini abai sains, ga berdasar riset ttg stunting koran.tempo.co/read/opini/486…
Th 2016, pas panas2nya Anies vs Ahok, JRMK dikecam krn milih kontrak politik dg Anies. Di 1 seminar di universitas Katolik, seorg peserta protes ke mas Gugun @gugunmuhammad1, kenapa musti Anies, kenapa ga golput aja. Jawabannya, bikin aku mikir dan malu...
Mas Gugun kalau aku salah koreksi ya.
"Kami yg digusur & terancam digusur tdk punya keleluasaan utk golput. Kami harus terlibat dlm politik krn taruhannya hidup dan mati."
Aku sbg kelas menengah tersedak. Aku mgkn golput, teman2ku pun. Tp itu kemewahan. Kenapa kami bs golput?
Cth: bagiku ga relevan siapa walikota Tangsel krn, becandaku: hidupku di tangan [insert developer]. Sumber daya dan akses kelas menengah jg memungkinku utk ga hanya golput, tp ga peduli pada politik Tangsel. Sekolah negeri ga oke? Masukin anak ke swasta yg oke. Faskes umum jelek?
Pasal berita bohong di KUHP baru mencemaskan jurnalis. Tentu bujer akan bilang: makanya jgn bikin berita bohong, gitu aja susah. Masalahnya, yg menentukan berita itu bohong, atau "patut diduga" bohong, siapa? Cek tweet saya selanjutnya utk membuktikan definisinya bisa sewenang2.
Ini bukti bhw yg berkuasa bisa sewenang2. Akhirnya cap hoaks ini dicabut, dan Polri dg Harian Kompas setahu saya sudah baikan. Tapi ya gitu toh cara kerja yg berkuasa? Yg menentukan siapa? Polisi kan. Kalau kita protes ke polisi? Silakan lihat spesimen di tweet ketiga.
Kalau kita kritik polisi krn sewenang2 cap hoaks berita, kita bisa aja kan kena pasal yang satu ini? Bujer tentu akan bilang, kritik ga sama dg menghina. Kutanya balik: yg menentukan definisi penghinaan siapa? Yg berkuasa bukan?
Anak muda cengeng?
Teman2 satu generasiku (GenX) sering ga paham knp anak muda ngomong 'mental health'. Cengeng, katanya. Akupun sempat ga ngerti anak muda. Tp aku akhirnya paham saat nemu analisis ekonomi politik utk itu, jg ngobrol dg bbrp anak muda. Bukan, bukan cengeng.
Tp dunia yg mereka hadapi berbeda dg dunia Gen Tua. Betul, bnyk kemajuan, tp ada 2 hal yg jarang dibicarakan para politisi: 1. Lingkungan yg makin rusak yg bikin cemas (air bersih makin menipis, udara makin kotor, cuaca ekstrem makin sering, iklim makin tak bs diramalkan)
2. Ketimpangan ekonomi dan kekuasaan semakin parah. (Dapetin ijazah S1 hrs utang/kerja sampingan, stlh lulus ijazah cuma cukup utk dpt kerja gaji UMR, kalau dapat kerja. Hak2 buruh makin diinjak, harga tanah/rumah tak terkendali, polisi dan politisi makin brutal tak diawasi)
"Temuan kami gamblang: Tindakan polisi mengakibatkan kematian-kematian," kata penulis.
Berikut utas terjemahan bbrp bag2 artikel @washingtonpost yg menganalisis lbh dari 100 video & foto, wwcr 11 saksi, dan analisis ahli pengendalian massa. Ada komen saya juga.
Gempuran masif gas air mata yang ditembakkan polisi pada suporter bola mengakibatkan kepanikan mematikan. Investigasi Washpost menemukan sedikitnya 40 senjata ditembak ke kerumunan dalam kurun wkt kurleb 10 menit.
Gempuran gas air mata, flare, dan flash bangs ini merupakan "pelanggaran protokol nasional dan panduan keamanan internasional" menurut Washpost.
Wkwkw. Jd ada diskusi menyamping. Jwbnku bakal ngeselin sih: ya jodoh, ga lari ke mana. Nikah beda agama, beda ras, pasti ekstra tantangan krn ada kecenderungan "us and them". Ga eksklusif di Tionghoa aja. Keturunan Arab jg cenderung nikah dg Arab lg.
Bahkan di internal Tionghoa saja, bisa ada keluarga menentang kalau Tionghoanya totok dan peranakan. Dan iya, tentu ada keluarga2 Tionghoa yg punya prasangka buruk thd ras lain. Tp memangnya di ras dan suku lain tdk ada cerita2 prasangka buruk begitu?
Stereotip Sunda, Madura. Belum lagi orang Solo mau nikah sama yang dari wilayah yg disebut "ngapak". Pasti ada tabrakan2 budaya, ada yg ga peka dan becanda ga lucu di keluarga, lalu ada yg tersinggung dsb. Drama keluarga terjadi. Ya itu pasti ada di suku manapun.