Selamat siang Airmen, tahukah kalian, Ilmu Fisika itu dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari?
Seperti halnya disebutkan dalam AlQuran, “Iqra, bacalah”, maka airmin ingin mengajak kita untuk belajar bersama.
Kali ini, airmin ingin membahas “awan” dari knalpot pesawat.😁💂🏻♀️
Berawal dari postingan di sebuah akun yang tak perlu airmin sebutkan, dimana narasinya menyampaikan bahwa hal ini merupakan “chemtrail/chemical trail” atau jejak kimia yang disebar melalui udara, saling silang dari dua kota yang koordinatnya sudah ditentukan.💂🏻♀️
Sejujurnya airmin agak #Ngenes, #NgelusDada saking terniatnya mereka menyebar hoax, apalagi dikaitkan dengan pandemi dan PPKM darurat, seolah-olah ini adalah bahan kimia yang disebar agar penduduk suatu wilayah terjangkit penyakit semua. 😰💂🏻♀️
Tapi itu semua adalah BOHONG.
Oke, kita akan bahas satu persatu. Pertama ttg jejak asap saling silang yang terlihat di udara.
Jadi gini, di udara itu juga ada “jalan” yang digunakan sbg rute penerbangan. Sama halnya seperti jalan raya, ada persimpangan, makanya bisa terlihat saling silang dg alt berbeda.💂🏻♀️
Berikutnya kita akan membahas “awan” yang terbentuk dari knalpot pesawat.
Kalian pernah mendaki gunung? Tinggal di daerah pegunungan? Camping?
Nah, pada malam atau pagi hari dimana udara cukup dingin, biasanya saat kita bernafas atau bicara, mulut kita mengeluarkan asap.💂🏻♀️
🧑🏻 kenapa bisa keluar asap?
💂🏻♀️ karena udara yang keluar dari mulut suhunya hangat, sedangkan udara luar di sekitar kita dingin, sehingga terjadi proses kondensasi yg menghasilkan kabut udara.
Hal ini juga terjadi pada mesin pesawat yang mengeluarkan udara panas… (cont)
Kemudian terperangkap udara yang sangat dingin, maka akan terbentuk awan akibat proses kondensasi.
Sebagai gambaran, suhu udara pada alt 15.000 kaki udara 0 derajat, setiap naik 2.000 kaki suhunya turun 1 derajat.
Sehingga pada alt 35.000 kaki suhu udaranya -10 derajat.💂🏻♀️
Nah, suhu udara yang keluar melalui exhaust pesawat itu setidaknya mendekati 100 derajat celcius, apalagi pesawat tempur yang menggunakan afterburner, pasti lebih (kalau ga percaya silakan ukur sendiri).
Bayangkan udara yang sangat panas tiba-tiba terperangkap suhu -10 derajat.
Hal ini akan mengakibatkan terjadinya proses kondensasi dadakan yang nantinya akan membentuk awan sepanjang rute pesawat tersebut.
Semakin ekstrim suhu sekitar (misal di negara yang sedang musim dingin), semakin tebal jejak awan yang terbentuk.
Jejak awan pada pesawat ini biasanya terlihat pada sore hari di langit yang cerah, dimana matahari sudah mulai tenggelam dan suhu semakin dingin. Bisa juga terjadi pada pagi maupun siang hari.
Pesawat-pesawat dari maskapai juga hampir semua terbangnya di atas 30.000 kaki.💂🏻♀️
Sampai di sini, apakah Airmen sekalian sudah paham? 🤔💂🏻♀️
Oke, selanjutnya kita akan bicara tentang Chemtrail atau chemical trail alias jejak kimia yang (katanya) disebarkan melalui pesawat udara dengan berbagai macam tujuan, salah satunya menyebarkan bahan kimia agar suatu populasi terjangkit penyakit. 😱💂🏻♀️
Dulu, di kancah peperangan, beberapa pihak kabarnya menyebarkan senjata biologi, dengan tujuan menyebarkan wabah penyakit pada suatu daerah.
Hal ini kemudian dilarang oleh PBB.
Selain itu, jika dilakukan, sasarannya tdk pilih-pilih, melainkan semua yang ada di bawahnya.💂🏻♀️
Sebelumnya mari kita bahas dulu, apa sih “chemical” atau bahan kimia itu.
Semua benda mati pada dasarnya merupakan bahan kimia, seperti udara, air, besi, alumunium, dll yang memiliki unsur senyawa kimia.
Masih ingat kan rumus kimia?
Penggunaan bahan kimia dalam penerbangan pun sangat beragam:
- pemadaman kebakaran
- hujan buatan
- penyemprotan hama tanaman
- pertunjukkan aerobatik
- dll
Dan hal ini dilakukan pada altitude yang rendah, bukan pada altitude yang tinggi karena efeknya akan hilang tersapu angin.
Demikian sedikit utas yang bisa airmin sampaikan, semoga bisa menjadi pencerahan Airmen sekalian dalam menelaah suatu berita agar tidak mudah terbawa arus disinformasi yang kadangkala sengaja disebarkan untuk membuat kekacauan.
Ada 2 flight 9H-NYC pada hari berurutan, Senin dan Selasa, 1 dan 2 April 2019 di landasan pacu (runway) Halim Perdanakusuma yang merasa dihalangi atau diganggu pesawat tempur #TNIAU.
Namun sesuai fakta, tak satu pun yang aborted take-off gegara pesawat tempur. 👤 #takeoffhoax