AYAH PENYAYANG Profile picture
Sep 6, 2021 151 tweets 25 min read Read on X
𝐓𝐄𝐑𝐋𝐄𝐍𝐀 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐊𝐄𝐇𝐎𝐌𝐎𝐀𝐍

[Sebuah utas]
.
.

(1) Sekarang usiaku udah 53 th. Bayangan menikah udah jauh dari pikiranku. Karna terhitung sejak 2008 yl, 13 th sudah aku hidup serumah dgn Pak Syamsuar, pasangan gayku yg lebih tua 3 th dariku.
Image
Image
(2) Awal perkenalan kami adalah di sebuah meeting perusahaan di kota J. Aku dtg dari kota B. Kami kebetulan duduk semeja dan terlibat diskusi yg seru. Lalu Pak Syam minta no hp ku dan lgsg misscall saat itu juga. Save ya Pak, katanya.
(3) Dari awal aku udah sangat tertarik melihat ketampanan Pak Syam. Tapi aku gak tau apakah dia suka laki. Hari kedua Pak Syam makin ramah aja dan terlihat sangat bersahabat denganku. Akupun menyambut dgn kehangatan. Dan hari itu juga aku bs menangkap bahwa beliau jg suka laki.
(4) Pak Syam nanya dgn tatapan mata penuh arti soal kenapa aku blm nikah saat itu, dimana usiaku udah genap 40 th. Awalnya aku agak malu, jangan sampai dikira homo. Tapi ternyata itulah celah buat beliau memancingku untuk terbuka soal itu. Dia bilang dia udah cerai dgn istrinya.
(5) Tanpa sungkan dan malu, beliau bercerita penyebab mereka bercerai. Yaitu karna istrinya memergokinya ML dgn laki². Dari situlah kami saling terbuka kalau kami sama² suka batangan, dan yg paling penting adalah kami saling menyukai. Langsunglah kami ngamar di hotel.
(6) Dari ceritanya, Pak Syam udah cerai selama 3 th. Dan selama itu pula dia melampiaskan nafsunya ke laki² berumur. Meski udah terbiasa ML dgn Bapak² dari berbagai kalangan, tetap aja aku deg²an ketika pintu kamar kami tutup. Ini saatnya buka² baju lagi, pikirku.
(7) Dalam posisi berdiri, kami langsung saling merangkul. Tanganku mengelus punggung Pak Syam dan ku lingkarkan kedua tanganku di pinggangnya. Pak Syam jg meng-elus² punggungku seraya mengelus dan meremas pantatku. Lalu mulut kami menempel. Kami menggesekkan bibir ke bibir.
(8) Begitu nikmat sekali rasanya ketiku kumis Pak Syam bersentuhan dgn bibirku. Deru nafas kami beradu dan ku hirup nafasnya dgn mata merem. Aku suka aroma nafasmu Pak, kataku. Lalu Pak Syam menjulurkan lidahnya meyapu bibirku, yg mana lgsg kusambut dgn juluran lidah juga.
(9) Nikmat tiada tara ketika lidah kami saling melumat. Lalu Pak Syam melonggarkan pelukannya. Kamipun buka baju masing². Pak Syam terlihat mendekati saklar lampu lalu dia matikan lampu. Hidupin aja Pak, kataku. Gak suka gelap²an ya, tanyanya. Gak suka Pak, kataku.
(10) Aku terpesona melihat body Pak Syam setengah telanjang. Lalu aku langsung me-raba² dada mulusnya serta perutnya. Lalu kubuka kepala ikat pinggangnya dan resliting celananya. Aku langsung jongkok menciumi gundukan CD-nya. Pak Syam mendesakku agar membuka semua pakaianku juga.
(11) Pak Syam membiarkan aku membuka satu persatu pakaianku sampai bugil. Dia gak me-raba² ketika misalnya aku msh pake CD. Lalu Pak Syam naik ke atas springbed dgn posisi duduk dan nyandar di kepala bed. Lalu aku mendekat. Kembali kami pelukan, tp aku posisi berdiri dilantai.
(12) Langsunglah Pak Syam netek samaku. Dijilatinya kedua putingku dgn ganas. Aku mendesah karna gigitannya kuat tapi enak. Tangan Pak Syam sedang ngocokin burungku dgn tangan kanannya. Gak usah dikocok Pak, kataku. Lalu dia menghentikan kocokannya. Akupun naik ke atas kasur.
(13) Ku tindih badan Pak Syam dan kuciumi bibirnya. Lalu aku merosot ke putingnya dan ke perutnya. Lalu sampailah pada batang kemaluan Pak Syam. Kugenggam batang itu dan ku lihatin dari ujung kepala sampai ke telornya. Banyak sekali bulu² memenuhi telornya. Tapi bersih dan wangi.
(14) Ku ciumi seluruh area kemaluan Pak Syam utk menikmati aroma khas kesukaanku itu. Masih kubiarkan kering tanpa jilatan. Lalu ku angkat pinggulnya utk mencium lobang anusnya. Gak ada bau sama sekali, cuma aroma khas yg nikmat yg ada. Ku hirup terus aroma itu dalam².
(15) Lalu aku kembali ke batang. Aku jilat kepalanya, batangnya, dan telornya. Lalu kuisap batangnya dari ujung sampai pangkal. Itu kulakukan ber-ulang² dgn cara naik turun. Pak Syam gak tahan dgn isapanku. Dia meringis pertanda nikmat. Makin dia meringis makin ku jilatin terus.
(16) Lelah juga aku isapin batang kemaluan Pak Syam. Aku melepaskan mainanku dan rebah telentang disampingnya. Lalu Pak Syam memciumiku dari atas. Dia meng-gigit² tetekku lagi dan menjilati perutku. Nah, ini dia titik kelemahanku. Aku akan berubah seperti cacing kepanasan.
(17) Aku menggelepar sampai ngangkat² kaki ke atas saking gelinya permainan lidah Pak Syam di areal perutku. Lalu Pak Syam menyepongi burungku. Cara nyepongnya basah kali. Belepotan air ludah semua batangku hingga telor. Pak, ngisapnya gila kali, kataku. Dia terus melanjutkan.
(18) Pak Syam terlihat sangat senang dgn mainannya. Ngisapnya sangat enak dan sangat semangat. Kalau aku sih ngisapnya main kering aja, bukan kayak dia main basah. Pak, udah mau nembak aku, kataku. Cepat kali, katanya. Iya, isapan Bapak itu, kataku. Lalu dia menghentikan.
(19) Kini aku yg isap² burungnya lagi dari atas. Untuk sementara aku melarangnya mengisap balik burungku. Setelah puas bermain di area burungnya, aku pindah ke lobang anusnya. Kujilati terus dan ku sedot² lobang kenikmatan itu. Lobangnya mulus, bersih, dan dipagari bulu² panjang.
(20) Pak Syam bilang dia sangat suka di rimming. Gak semua org mau melakukannya, kamu mau. Saya jd tambah cinta ke kamu, katanya. Aku jg gak ke semua org mau melakukannya Pak, hanya ke orang² terpilih aja, kataku. O gt, katanya. Sini bibir kamu dulu bentar, katanya.
(21) Lalu aku meninggalkan areal anusnya dan mendekati bibirnya. Di ciuminya aku ber-tubi². Makasih ya sayang, udah mau jilat ituku. Aku puas kali sayang, katanya sambil menciumiku. Lalu aku kembali ke lobangnya melanjutkan jilatanku biar dia puas kali dan sampai aku puas kali.
(22) Sambil ku jilatin terus, iseng² ku masukin jari telunjukku. Pak Syam diam aja. Pikirku itu mungkin gak sakitlah. Lalu ku gonta ganti pake jari tengah biar agak panjangan dikit. Aku gak tau apa Pak Syam bisa di tusuk. Aku blm nanya soal itu. Lobangnya masih oke kulihat.
(23) Lalu kuberanikan masukin dua buah jariku, jari telunjuk dan tengah. Eh masuk! Dan Pak Syam diam aja. Dia meringis. Enak Pak, tanyaku. Enak sayang, jawabnya. Oh berarti bisa nih, pikirku. Lalu aku kembali jilatin anusnya. Agak pait sih, tp aku lanjut terus aja.
(24) Aku gak jijik lagi karna nafsu lg memuncak. Lagian ke org yg sngt kusuka juga kubuat gitu. Gak tahan aku lagi, masukinlah.. kata Pak Syam. Iya bentar Pak, kataku. Aku msh terus asik menjilati lobangnya. Lalu Pak Syam meraba burungku dan berusaha mendekatkan mulutnya.
(25) Lalu akupun lgsg mengambil posisi 69 dengannya. Kali ini aku pilih rebah karna udah capek dr tadi ngerjain dia dr atas. Kembali Pak Syam mengisap dan menjilati burungku dgn brutalnya, dgn belepotan air liurnya. Gerakannya pun gerakan cepat. Gak pernah dia melambatkannya.
(26) Akupun menjilati dia gonta ganti antara burung dgn anus. Pak Syam menggulingkan tubuhnya ke samping dan isap²an kami lanjut terus. Cuma untuk bisa meraih lobangnya agak kesulitan, sehingga akupun pindah keatas. Tiba² aku dikagetkan oleh hal yg tidak ku duga² sblmnya.
(27) Pak Syam yg daru tadi merambat dari batang ke telorku, kini merambat sampai lobangku. Dia men-jilat² lobangku dari bawah. Terasa nikmat sekali karna emang ini kesukaanku banget juga. Cuma dari td aku gak tau kalau beliau mau melakukan service itu. Gak ada cerita tiba² aja.
(28) Kan kaget! Jilatannya jg maha dahsyat. Imbang dgn jilatanku. Tiba² tanpa ku inginkan, spermaku keluar dan menyemprot areal dadanya. Aku memang gitulah kalau lobang anusku di rimming, jd cepat keluar. Pak Syam yg gak menyadari itu terus menjilati anusku dgn lahapnya.
(29) Sementara aku udah menghentikan isapanku. Aku udah lemas tak berdaya karna spermaku udah muncrat. Lobang anus Pak Syam juga udah kuabaikan. Tapi burungnya kubiarin didalam rongga mulutku. Lalu ku lepaskan kompeng itu. Pak, masih lama Pak, tanyaku. Gak bentar lagi. Katanya.
(30) Cepatlah biar nembak kita, katanya. Lalu dia meraih batangku hendak di isap. Gak usah lagi Pak, aku udah nembak, kataku. Oh, udah nembak. Masa? Katanya. Coba pegang dada Bapak, kataku. Lalu dia meraba dadanya, terasalah disana udah ada tumpahan sperma.
(31) Gak terasa tadi samaku, katanya. Kocok ajalah, kata Pak Syam yg menyadari aku udah gak selera melanjutkan isapanku. Lalu akupun ngocokin burung Pak Syam. Sesekali dia yg megang kendali. Terlihat dia memaksa biar spermanya bisa keluar. Kadang² kubantu isap sebentar².
(32) Lalu ku lanjut ku kocok dia lagi, gantian dia yg ngocok sendiri. Kok gak nembak², kataku. Oya, kita masukin aja ke pantatmu ya, katanya. Gak mau Pak, aku tuh Top. Kita kocok ajalah, kataku. Ayolah sayang, bentar aja. Kalau di dlm paling 2 menit udah keluar dia, bujuknya.
(33) Gak bisa Pak, kataku. Lalu diapun ngocokin terus burungnya. Makin lama makin cepat. Genggamannya pun makin kencang. Lalu Pak Syam mengerang. Ya, spermanya menyembur keatas. Masih bisa nyembur setinggi 20 cm keatas. Sebelum akhirnya jatuh mengenai dada, pusar, dan perutnya.
(34) Masih kuat tembakannya ya Pak, pujiku. Iya sayang, jawabnya. Lalu dia menampar pipiku sambil menahan senyum. Kamu gak jadi juga nyucuk saya, katanya. Lain kali Pak, kataku. Sblm kamu balik ya, katanya. Insyaallah Pak, kataku. Kamipun check out dari hotel itu.
(35) 3 hari lagi setelah segala urusan pekerjaan kelar, kami sempatkan lagi ML ke hotel. Disana kami ulangi kejadian yg sama kayak kemarin. Dan kami bereskan kegiatan yg blm sempat kami lakukan sblmnya. Kembali kami isap²an dgn se-puas²nya, dan rimming lobang anus dgn sepuasnya.
(36) Sebelum aku masukin burungku ke lobang pantat Pak Syam, ku daulat dia menjilati anusku dulu dgn maksimal. Dia meng-gigit² belahan pantatku yg mengapit lobang anusku. Dia jg men-julur2kan lidahnya yg udah digulung ke dlm lobangku. Enak sayang, tanyanya. Iya Pak, jawabku.
(37) Kenapa kamu gak mau saya tusuk, tanyanya. Ya karna top itulah Pak, jawabku. Kalau aku bisa semuanya, sambungnya. Udahlah ya, masukinlah skrg, ujarnya. Lalu Pak Syam rebahan dgn telentang. Ku bentangkan kedua pahanya dan ku angkat ke atas. Ku jilati dulu lobangnya itu lagi.
(38) Lalu ku arahkanlah burungku tepat ke lobangnya. Pak Syam menikmati sekali ketika batangku pertama kali menusuk ke dlm lobangnya dan ku sorong jauh ke dlm hingga pangkal. Lalu kutahan batangku itu. Enak Pak, tanyaku. Iya sayang, goyanglah sayang, katanya.
(39) Lalu aku menarik batangku kearah luar dan ku sorong lagi ke dalam. Itu kulakukan ber-ulang² dgn tempo yg lambat². Enak gak Pak kalau lambat² gini, tanyaku. Enak sayang, apalagi yg dibuat cepat. Jawabnya. Lalu ku soronglah dgn gerakan yg cepat. Duh... erang Pak Syam.
(40) Kucabut batangku, ku miringkan badan Pak Syam. Kaki kanannya ku angkat dan kuletak di pundakku. Ku gaslah lobangnya. Memang luar biasa nikmatnya. Pak Syam gak henti²nya mengerang. Lagi enak²nya menikmati genjotanku dgn merem, tiba² ku cabut batangku. Diapun melek.
(41) Nungging sekarang, kataku. Pak Syam lgsg nurut. Dia nungging dan ku hajar lgsg lobangnya. Makin lama makin ku gas dgn hentakan yg kuat² dan cepat. Ouh... ohhh.. Terdengar suara lirih Pak Syam dgn kepala terbenam ke bantal. Udah puas Pak, ku tembakkanlah? Tanyaku.
(42) Boleh². Jawab Pak Syam. Lalu kuraba burung Pak Syam udah terkulai lemas. Cepat² kucabut batangku dari pantatnya dan ku suruh dia telentang. Ku sedotlah batangnya dgn lihainya supaya bisa hidup kembali. Kujilatin batang sampai pangkal, telor, hingga lobangnya.
(43) Memang tegang juga barang itu jadinya. Secara aku kan mahir nyepong. Ku jilat lagi anus yg baru aja ku cucuk itu. Jadi terasa asin² dan pait² gitu. Pak, keluarinlah ya, kataku seraya mengisap terus batangnya. Lalu dia mengangguk. Akupun serius ngisapin batangnya.
(44) Batang kemaluan Pak Syam udah sangat keras di dlm mulutku. Nih mau keluar lagi, kata Pak Syam. Keluarinlah, kataku. Aku isap terus. Dan... Owhhh.... Pak Syam mengerang ketika mengeluarkan air maninya di dlm mulutku. Hap! Semua luhap habis. Iya, ku telan air maninya.
(45) Gak pake lama setelah dia nembak, lgsg ku angkat pinggulnya. Kusorong lgsg lobangnya. Aku gak mau dia kehilangan semua nafsunya ketika ku cucuk. Jadi begitu spermanya keluar, kutelan, lgsg ku tinggalin tuh burung. Biar ada sisa² nafsu disana.
(46) Artinya gak ku sedot sampai tetes terakhir. Kalau gitu Pak Syam akan merasa perih. Pak Syam meringis lagi. Ukuran burungku lumayanlah utk memuaskan lobang Pak Syam yg masih oke itu. Ku hentak² terus dari permainan lembut ke permainan kasar. Tapi Pak Syam suka.
(47) Kita tembaklah Pak, tanyaku. Tembakkanlah sayang! kata Pak Syam, sambil meraba pipi dan dadaku. Siap² Pak, rasakan Pak.. kataku. Gerakanpun makin ku percepat. Ahhh..... aku mengerang saat mengeluarkan spermaku. Pak Syam juga mengerang menerima semburan itu. Owhhh.... Ahhh...
(48) Pak Syam mengapitkan kedua kakinya ke pinggulku. Lalu dia meraih punggungku dan menarik tubuhku jatuh ke atas tubuhnya. Badan kami menempel, bibir kami bergesekan, dan nafas kami berpacu. Sementara batangku msh tertancap di lobangnya, yg sesekali msh ku sorong.
(49) Pak Syam mengecup keningku, kedua pipiku, dan bibirku. Enak banget sayang, bisiknya sambil mengecup bibirku ber-kali². Enak gak sayang, tanyanya karna aku blm menyahut. Iya Pak, enak banget, aku senang banget, jawabku. Lalu ku cabut batangku dari lobangnya.
(50) Biar kami bisa berciuman dgn leluasa. Badanku msh menempel diatas badannya. Kemaluan kami saling menempel dgn lumuran sperma. Sadar Pak Syam akan capek menahan berat badanku, aku menggulingkan badanku kebawah biar dia diatas. Kami tetap pelukan sampai deru nafas kami reda.
(51) Setelah 2 minggu berlalu, Pak Syam mendatangiku ke kota B. Kami udah sama² kangen. Pak Syam merasa nyaman di dlm kamar kostku yg memang kost executive itu. Dan orang² disana super cuek semua, gak ada yg nanya² itu siapa, apalagi yg curiga.
(52) Kami melepas rindu dgn leluasa di kamar kostku. Ku pijit² pundak dan kepala Pak Syam. Capek ya Pak.. kataku. Lalu Pak Syam merebahkan dirinya di tempat tidur. Lalu aku memijit lengan dan betisnya. Bukain aja semua Pak biar enak ngurutnya, kataku. Lalu Pak Syam nurut aja.
(53) Dia berusaha membuka kemeja lengan panjang yg dia kenakan dlm posisi rebahan. Lalu aku membuka kepala ikat pinggangnya, kancing celananya, hingga menurunkan reslitingnya. Segera kutarik celana panjangnya dan kugantung dibalik pintu. Lalu aku cepat² bukain bajuku kecuali CD.
(54) Ku tindih badan Pak Syam dari atas, ku ciumi dia dgn lembut. Burungku menggesek perutnya. Lalu dia merasakan burungku yg udah keras, lalu dia meraba dan meremasnya dgn lembut. Kami terus berciuman melepas rindu sambil bicara pelan². Aku rindu sama Bapak, kataku.
(55) Saya jg sangat rindu sayang, kata Pak Syam. Lalu aku netek ke Pak Syam. Kubuat dia keenakan. Jilatanku merambat makin ke bawah hingga ke gundukan CD-nya. Kuciumi gundukan itu sampai basah. Lalu kukeluarkan kepalanya dari samping dan ku emut². Kumasukkan lagi kepalanya kedlm.
(56) Ku gesek²kan lagi muka serta mulutku ke bagian bijinya yg msh berbungkus CD itu. Lalu ku keluarkan lagi kepalanya dari atas. Ku jilat, ku isap, dari kepala hingga pangkal. Lalu Pak Syam menurunkan CD-nya seraya bilang: Isap telornya sayang. Akupun menurut aja kata Pak Syam.
(57) Per-tama2 ku jilatin dulu batang²nya dan ku sedot². Lalu kujilatilah telor Pak Syam yg dipenuhi bulu² lebat dan panjang² itu. Oh.. enak sayang, desahnya. Kumainkan terus lidahku disana hingga dia menggelinjang hebat. Aku mau menyenangkan Bpk sampai sepuasnya. Kataku.
(58) Melihat Pak Syam kewalahan, aku malah menjilati lobang anusnya. Alhasil Pak Syam makin gak karuan. Dia tak henti²nya menggelepar bak ayam yg habis di potong lehernya. Ampun sayang, aduh.. udah... Bapak gak tahan lg sayang.. katanya me-ronta². Lalu akupun menyudahi permainan.
(59) Aku duduk nyandar di kepala bed. Lalu Pak Syam yg msh rebahan, nyamping kearahku. Di remas²nya burungku serta dada dan pahaku. Sayang... ucapnya lirih. Lalu dia bergeser mendekatiku. Dlm posisi telungkup dia menggerogoti burungku. Kurasakan permainan bibir dan lidahnya.
(60) Pak Syam memang jago spong, sama denganku. Dan aku sangat puas bila Pak Syam udah nyepongin aku. Kubiarkan dia menyepongiku sampai dia berhenti. 69 yuk sayang, ajak Pak Syam. Lalu kami saling isap dgn posisi gantian. Dan bukan burung aja yg kami isap tapi ikut lobang.
(61) Sekian lama saling isap dan jilat lobang, Pak Syam lgsg pengen dimasukin. Masukinlah.. katanya. Dia lgsg ngangkang dihadapanku. Lalu ku masukkanlah batangku ke lobangnya. Jleb. Oh.. Langsung kugoyang maju mundur hingga terasa begitu nikmat kami rasakan berdua.
(62) Sini bibirnya sayang, kata Pak Syam. Lalu aku menurunkan wajahnya sambil terus menggenjotnya. Kamipun berciuman dan men-desah². Ganti posisi Pak, kataku. Kek mana, tanya Pak Syam. Terserah, aku ngikut aja. Kataku. Lalu Pak Syam nungging. Akupun lgsg menyucuknya dari blkg.
(63) Ganti lagi? Tanyanya. Iya, jwbku. Kamu ke bawah, katanya. Lalu dia ngangkang ditepi bed, lalu ku hantam dgn posisi berdiri di lantai. Dia me-ngocok² burungnya. Udah mau nembak aku Pak, seruku. Tembakkanlah, tp nanti semprot ke muka saya ya, jgn tembak dalam. Kata Pak Syam.
(64) Lalu semakin lama semakin dekat rasanya aku mau nembak. Gerakanpun makin kupacu lbh cepat. Tak lupa aku meng-erang² pertanda udah makin dekat. Oh.. keluar Pak, ucapku sambil cepat2 nyabut batangku dari lobangnya dan segera mendekatkan ke mukanya. Dia udah siap menyambut.
(65) Dia membuka mulutnya bak ikan yg lagi nongol ke permukaan air. Lalu.. crott... crottt... spermakupun muncrat menyemprot seluruh bagian wajah Pak Syam. Ada yg kena ke dahi, hidung, pipi, bibir, dan masuk mulut. Dia lalu menjilati bibirnya dan menelan spermaku itu.
(66) Di waktu yg sama, tangan Pak Syam terus mengocok batangnya, dan diapun segera nembak. Waktu Pak Syam nelan spermaku, desahannya makin kuat. Ternyata dia sedang nembak juga. Ketika aku membalikkan badan, kulihat spermanya udah berlumuran dipusat dan dijembutnya.
(67) Kami segera mandi dan duduk sambil ngeteh serta menikmati rokok sungguhan. Selama 2 hari Pak Syam di kostku, kami puas²in ML. Saya urus aja kamu biar pindah ke J ya, kata Pak Syam. Aku terdiam. Mau gak sayang, biar kita bisa barengan disana? Tanyanya lagi.
(68) Kalau bisa ya gpp, kataku. Ya bisalah, jwbnya. Oke nanti saya akan urus biar kamu di pindahkan ke J, nanti kita bisa ketemu terus. Gak kek skrg, payah ketemunya. Dlm hati aku udah sngt senang bayangin bs ketemu terus dgn Pak Syam, kekasihku yg tercinta. Biar bs ML terus. 😀
(69) Gak lama setelah itu akupun dpt kabar dr atasan, aku dipindahkan ke kota J. Wah, gak pake lama, pikirku. Lalu akupun berangkat ke kota J. Pak Syam menjemputku ke airport. Dari sana kami singgah di Chinese Restaurant utk lunch. Setelah itu Pak Syam membawaku ke kediamannya.
(70) Rumah Pak Syam ternyata gede dan mewah. Dan setelah cerai dia tinggal sendiri disana. Wah, bebas nih bawa² cowok, gumanku. Lalu setelah ngurus urusan kantor, aku bilang ke Pak Syam biar kami nyari kost yg dekat kesitu. Ngapain kost, kita tinggal disini, katanya.
(71) Sesuai dgn impianku, gumanku. Lalu waktu berjalan terus, aku dan Pak Syam kini hidup serumah. Sangat aman dan nyaman disana. Tau sendirilah kalau rumah pribadi yg gede, ke tetangga aja jarang ketemu. Aku sngt bahagia bs serumah dgn pasangan gayku. Begitu jg dia pastinya.
(72) Dari hari pertama aku tinggal disana, kami rutin ML tiap hari selama sebulan. Ini benaran! Layaknya pengantin baru, kami lg semangat²nya dan gak ada bosan²nya ML tiap hari. Kami bebas melakukannya kapan ada waktu. Entah di ruang tamu, di dapur, di kmr mandi, dll.
(73) Pak Syam bilang dia sngt senang bisa tinggal denganku. Kamulah pengganti istriku sayang, biar aku gak kesepian dirumah seluas ini. Ucapnya. Kamu betah kan tinggal disini dgn saya, tanyanya. Iya Pak, aku senang, aku bahagia, aku nyaman, kataku. Lalu dia mengecup keningku.
(74) Aku mencintaimu selamanya sayang, ucap Pak Syam. Lalu akupun balik menciumi kening dan kedua pipi Pak Syam. Aku jg sngt sayang ke Bpk. Kalau seandainya bisa, aku mau menikah dgn Bpk. Itulah saking sayangnya aku sama Bpk. Gak ada lg yg lain selain Bpk, cuma Bpk satu2nya...
(75) Aku gak bisa lg dgn yg lain, aku gak suka lagi liat Bpk2 ganteng diluar sana, cukup Bpk aja udah cukup buatku. Tambahku dgn mata ber-kaca2 dan hampir mewek. Pak Syam melihat itu, mata kami saling menatap. Lalu dia mengecup keningku ber-kali². Makasih sayang, ucapnya.
(76) Tapi kita biasa² aja ya sayang, gak usah lebay² kali. Memang Bpk prnh bilang samamu, kamulah sbg pengganti istriku, tp bukan berarti kamu istriku. Istilahnya aja, kata Pak Syam. Intinya kita ini pasangan, kita pacaran, yg udah kayak suami istri. Tp kyk ya sayang.. ucapnya.
(77) Iya paham Pak, jwbku. Kalau diluar kita tetap kayak rekan kerja ya sayang, antara atasan dan bawahan. Kamu tetap panggil Bpk samaku biar terlihat profesional. Pokoknya jgn sampai ada yg curiga dgn kedekatan kita, tambahnya. Aman tuh Pak, kataku meyakinkannya.
(78) Setelah seminggu tinggal dirumah Pak Syam, entah mengapa aku menyerahkan lobangku kepadanya. Gak taulah, mengalir gitu aja. Ketika kami lagi ML, Pak Syam lagi merimmingku seperti biasa, dan awalnya dia masukin jarinya, aku biarin, lalu di jilat lagi, begitulah terus.
(79) Aku sampai merem menikmati jilatan Pak Syam waktu itu. Lalu Pak Syam menempelkan batang kemaluannya di lobang anusku, aku biarin. Aku mager aja ketika itu. Lalu kepala kemaluan Pak Syam berhasil masuk ke lobangku, ku biarin aja. Diapun menyorong pelan² ke dalam, aku biarin.
(80) Kuliat Pak Syam begitu hati² memasukkan batang kemaluannya ke lobangku. Perlahan namun pasti, seluruh batang itupun berhasil menancap ke lobangku dan digerakkan maju mundur, yg semakin lama gerakannya semakin cepat. Oh.. enaknya sayang, makasih sayang... desahnya terus.
(81) Sambil menggoyang lobang pantatku, Pak Syam menjilati kedua putingku. Sehingga rasa sakit ketika ditusuk itu teralihkan karena adanya rangsangan di sekwilda (sekitar wilayah dada). Perlahan akupun meronta dan meringis. Oh... Ahhh... Pak... Bapak sayang... rintihku waktu itu.
(82) Enak ya sayang, tanya Pak Syam. Enak Pak, jwbku. Nyamping sayang, ucap Pak Syam. Lalu aku nurut, dan ku balikkan badanku. Kembali Pak Syam menghantam lobangku dr samping dgn genjotan yg kuat. Pegal dgn posisi itu, aku minta ganti gaya. Aku nungging ya Pak, kataku.
(83) Lalu aku merasakan hentakan demi hentakan yg dilakukan Pak Syam ke lobang pantatku dr belakang. Kadang aku berdiri nungging memegangi dinding, dan dihantam Pak Syam dari blkg. Berbagai gaya udah kami coba di rumah besar itu. Dan suka pindah², mis dr ruang tamu ke dapur.
(84) Sejak saat itu Pak Syam kelihatannya makin semangat memulai hari, menjalani hari, wajahnya selalu sumringah. Dia seperti makin muda aja kelihatannya. Aku senang melihat Pak Syam bs bahagia dan nyaman dgnku. Akupun berusaha selalu menyenangkan Pak Syam se-hari²nya.
(85) Aku dan Pak Syam adalah cinta sejati, pasangan sejati. Cinta dan sayang kami udah menyatu dan tak terpisahkan selain dipisahkan oleh maut. Aku gak melihat harta Pak Syam, aku cuma menjalani peranku sbg pasangan hidupnya pasca perceraiannya dgn istrinya. Cintaku benar² tulus.
(86) Aku selalu berharap dan berdoa agar Pak Syam sehat selalu dan panjang umur selalu, biar kami bisa menikmati hari² bahagia kami kedepannya. Hatiku udah buta oleh cinta ke Pak Syam. Pikiranku udah tertutup dgn cinta yg lain, dgn cinta terhadap perempuan. Itulah konsekuensinya.
(87) Aku sih menyadarinya, bahwa aku udah makin gak ada rasa dan keinginan ke perempuan. Kadang aku berpikir utk nikah, biar akal sehatku ini bisa berfungsi, biar aku semakin berharga di mata keluarga dan dimata masyarakat. Tapi hanya sebatas itu² aja tanpa adanya action.
(88) Keluargaku juga udah pada nanya, kapan aku nikah. Pekerjaan udah lumayan mapan, nunggu apa lagi, umur makin tua, kapan lagi punya anak, anakmu msh kecil, kamu udah tua kali, demikian ucapan keluargaku. Doakanlah, doakanlah, itu² aja yg bisa ku ucapkan sbg jawaban.
(89) Tapi aku gak prnh yg namanya nyari cewek lagi utk kupacari atau utk kujadikan calon istri. Bnyk sih yg ngenalin cewek ke aku, mis guru dan bidan. Tp stlh nmrnya ku save di hapeku, aku gak prnh ngubungin dia, gak prnh ku WA atau ku call. Berlalu begitu aja.
(90) Aku juga gak tau lagi hrs gimana. Kalau di test, aku pasti bisa ngaceng ke perempuan. Tp persoalannya skrg, bukan cuma urusan ngaceng. Tapi gimana nyarinya dan gimana aku bisa merasa membutuhkan seorang pendamping wanita dlm hidupku. Itu yg gak kupunya. Ini jujur!!
(91) Aku sadar itu, tp memang udah payah. Udah gak ada niatan utk nyari calon orang rumah. Kalau seandainya itu bisa kulakukan, aku pasti bakal menikah, meski udah berumur gini. Kalau urusan ranjang, kyk yg ku bilang sblmnya, aku pasti bs ngaceng ke dia, dan mencetak anak dgnnya.
(92) Pak Syam sbg pasangan gayku, sebenarnya bukan gak menyuruhku agar menikah dgn perempuan. Dia selalu bilang, meski kita adalah pasangan beginian, tp bagusnya kamu tetap nikah dgn perempuan. Kan kita tetap bisa melakukannya, kamu nikah, kita gak putus kok, tenang aja.
(93) Jangan takut, aku gak akan ke yg lain lg kalau kamu nikah. Malah baguslah kalau kamu nikah, org² gak akan prnh curiga dgn kedekatan kita. Oh, jantan rupanya dia, nikah kok, pasti gitu pikiran org2. Kata Pak Syam ber-kali². Jd Pak Syam bukanlah penghalang buatku utk nikah!
(94) Pak Syam itu perhatian dan benar² sayang samaku dlm segala hal. Dia gak ego! Dia pengen aku punya kehidupan juga. Kalau urusan beginian, biarlah cuma kita berdua yg tau, begitu kata Pak Syam. Tapi aku cuma iya Pak, iya Pak aja dari dulu. Buktinya gak ada.
(95) Aku kenal Pak Syam sejak umurku 40, dia 43. Kami udah hidup serumah selama 13 th. Berarti umurku skrg 53, dia 56. Kami udah sama² kepala 5. Tapi aku malah makin cinta dan makin cinta ke Pak Syam. Gak ada luntur²nya rasa cintaku ke dia mesku udah 13 th bersama.
(96) Herannya, aku melihat gantengan skrg Pak Syam ketimbang dulu pertama kali kenal. Makin ada garis2 di wajahnya makin membuat aku suka dan nafsu. Apa ada yg seperti aku disini? Dari sini aku belajar, laki² itu makin tua makin ganteng. Puncak kegantengan laki² adalah 50-an.
(97) Tapi itu menurut aku aja sih. Kalau pandangan org pada umumnya, puncak kegantengan laki² adalah dimasa mudanya. Mungkin sewaktu brondong sampai ke fase pemuda. Tapi bagiku gak! Umur 50 itu masa keemasan menurutku. Disitulah puncak kegantengan Bapak² menurutku. Anehkah?
(98) Itu bedanya dgn perempuan. Gak ada cerita, makin tua makin cantik. Tapi kalau boleh jujur nih ya, aku tuh sebenarnya lbh menyukai mak² lho drpd anak gadis. Sm anak gadis kan agak kurang dr dulu, tp sm mak² agak² gimana gt. Pokoknya lbh sukalah liat mak² yg putih berisi gitu.
(99) Gak taulah apa ini termasuk penyebab aku blm nikah². Secara ke anak gadis kurang, gak mungkinlah nikahin mak² ya kan. Jadi pebinor? Nikahin janda? Kenya agak² negatif jg lah kalau nikahin janda guys, apa kata keluarga nanti. Masa' lbh selera liat mak² drpd gadis ya. 😁
(100) Gak taulah knapa selera seksualku ini hrs menyimpang. Kalau aku gak ada bawaan homo dr orok, pasti aku udah punya anak istri. Dan ini bukan salah Pak Syam. Beliau hanya bagian dr kehomoanku. Beliau hanyalah orang yg hadir dlm memenuhi kekosongan dlm ruang batinku.
(101) Rambut kepala Pak Syam udah putih², begitu juga kumisnya. Itu semakin membuatku makin suka dan cinta padanya. Bahkan rambut kemaluan Pak Syam juga udah putih², aku makin sayang. Sering ku kecup² rambut itu penuh kasih sayang. Aku sering me-nyedot² rambut itu dgn mulutku.
(102) Kadang² aku disuruh Pak Syam nyabutin uban di kemaluannya. Aku sih pengennya dibiarin aja gitu putih², tp dia pengennya itu dicabutin. Ya udah, aku nurut aja. Makin seksi aja kuliat kalau kemaluan udah ubanan. Makin menggugah selera utk menjilatinya. Kalian gimana???
(103) Kadang² Pak Syam merasa sangat capek, hingga dia gak selera utk ML. Tapi aku kerjain aja dia sampai nembak. Awal²nya aku urut² badannya, aku pijitin semua dlm keadaan telanjang. Kemaluannya ku urut lembut pakai tangan, lalu lanjut urut pake lidah. Apa yg terjadi?
(104) Udah pastilah hidup burungnya. Aku isap² terus pake penghayatan, dgn tulus ikhlas utk yg ku sayang. Kulakukan hingga spermanya keluar. Dan yg pasti sperma itu akan kutelan semua. Gak pernah kubuang sperma Pak Syam kalau lagi ku kerjain gitu. Sayang aja rasanya terbuang.
(105) Aku gak nelan sperma Pak Syam itu hanya karna akulah yg pertama nembak dari dia. Atau kalau pas dia nembakkan di dlm lobangku. Itupun pernah jg bbrp kali aku msh nelan spermanya walaupun aku udah duluan nembak dari dia. Apalagilah pas cuma aku yg isapin dia, dia gak.
(106) Tapi kalau udah dari lobangku, aku gak mau lg minta minum spermanya. Biar aja nembak di dlm. Tp kadang2 dia tembakkan ke perut aku, atau ke muka aku. Begitu juga pas aku nusuk dia, dia suka minta nembak diluar. Minta disemprotkan ke dada, atau wajahnya.
(107) Saking sayangnya aku sama Pak Syam, aku udah seperti mengkultuskan dia. Aku udah anggap dia segalanya, sampai² air kencingnya aja kuanggap layak utk ku minum. Mungkin kalian akan menganggapku udah berlebihan atau kelewatan. Tp itulah kenyataaannya. Anehkah ini atau wajar?
(108) Aku sering meminta Pak Syam mengencingiku di kmr mandi. Aku akan duduk dilantai layaknya mandi dipancuran. Aku akan basahi kepalaku dgn air seninya, wajahku, dan nanti akan kutampung dgn mulutku utk kumur². Sebagian lagi ku minum. Itu kulakukan atas kemauan sendiri.
(109) Gak pernah disuruh Pak Syam. Bahkan dia awalnya gak mau, dia merasa gak tega katanya. Namun singkat cerita, atas permintaanku, skrg dia udah gak merasa berat lagi melakukannya. Aku selalu bilang, ini bukti rasa cintaku ke dia, aku sanggup melakukan segalanya.
(110) Logikaku gini aja, sedangkan batang kemaluannya atau burungnya udah ku isapin atau kujilatin terus selama ini, spermanya jg udah ku telanin terus, masa' ke kencingnya aku msh jijik? Ya sama dong, layak di telan juga, gitu! Karna kencing itu keluar dari organ yg sama.
(110) Ke organnya aja udah gak jijik, masa' ke cairan yg keluar dr sana jijik? Bahkan, menjilati lobang anusnya aja aku udah sanggup, yg mana itu termasuk udah ekstrim. Gak semua homo mau menjilati lobang anus pasangannya, betapapun cintanya. Menjilat anus itu udah luar biasa.
(111) Menjilat anus merupakan bonus ekstra dlm hubungan seks antar homo. Jika kamu mau menjilat anusnya, dia akan merasa tersanjung. Dia akan tambah menyukaimu, karna dia tau kamu sangat menyukainya. Gak ada cerita, gak terlalu suka ke orangnya, tp mau jilat anusnya. Gak ada itu!
(112) Jadi menjilat anus Pak Syam udah keseharianku, yg kulakukan secara telaten, dlm waktu yg lama, bukan sekedar, dan dari hati yg paling dlm. Begitu jg dia mau menjilat anusku selama ini. Itulah nilai plus dlm hubungan kami. Kami sama² saling mencintai dan melengkapi.
(113) Awalnya kami saling menyukai wajah, dan ternyata ya cocok. Kami saling merasa udah pas, udah klop, udah ketemu yg sesuai selera, udah dapat yg sempurna, makanya kami sepakat utk menjalin hubungan yg serius dan hidup serumah agar kami bisa saling membahagiakan.(
(114) Disamping itu, ternyata kami sama² berimbang dlm memberikan sentuhan atau pelayanan. Itulah yg membuat kami sama² puas. Tapi mau gak mau hrs diakui, bahwa aku udah terlena dalam kehomoan ini. 13 th kami hidup serumah. Kurang puas apalagi kami selama kurun wkatu itu.
(115) Kenyamanan dgn Pak Syam membuatku terlena. Aku gak butuh lagi kenikmatan seks lain diluar sana. Aku udah mendapatkan segalanya di diri Pak Syam. Aku sadar, kehidupan seksualku menyimpang. Harusnya ke perempuan, bukan ke Bapak². Tapi apalah daya, beginilah jln hidupku.
(116) Aku udah 53 th. Rambut kepalaku kini udah memutih juga, demikian rambut kemaluanku. Umurku dgn Pak Syam cuma beda tipis. Dia udah prnh menikah, berhasil nusuk lobang perempuan, aku belum. Sebelum ke Pak Syam juga aku hanya nyari Bapak² terus. Kapan ke perempuan?
(117) Kadang² aku merenung, alat kelamin yg ku punya lumayan besar, sangat keras, tapi harus ku sia²kan. Gak kugunakan sebagaimana mestinya, utk memuaskan lawan jenisku. Malah ku salahgunakan ke lobang pembuangan milik Bapak², yg selebihnya palingan masuk ke mulutnya.
(118) Tapi aku gak mau terhanyut dalam sedih. Kujalani aja hidupku bagai air mengalir. Aku sadar hidup ini singkat, dan aku udah mau memasuki usia senja. Ada Pak Syam yg setiap hari di sampingku. Membuatku gak bisa merenung lama² atau terlarut dlm sedih lama².
(119) Kami asik terus, bahagia terus, dan tetap melakukan hubungan seks. Kadang² Pak Syam kumandikan, kayak mandikan anak kecil. Setelah kusabunin seluruh badannya dan kugosokin, burungnya hidup, lalu ku isap. Lalu ku lebarkan pantatku agar disodoknya. Gitulah aktifitas kami.
(120) Kadang Pak Syam yg duluan pulang kantor dariku, udah tiduran di kmr pake selimut. Aku datang aku dapati dia selimutan, aku angkat selimutnya, ternyata telanjang bulat. Tapi dia pura² tidur atau pura² gak menyadari aku datang. Akupun lgsg isapin burungnya sampai keras.
(121) Pak Syam diam aja tanpa respon. Dia membiarkan aku mengerjainnya terus samoai ku bolak balik badannya. Dari ngisap burungnya, jilat anusnya, hingga nyucuk lobang pantatnya, dia diam terus memasrahkan semuanya. Itulah yg membuat aku terlena, karna terlalu nyaman dgn dia.
(122) Tak jarang Pak Syam yg kudapati tidur selimutan itu, dlm keadaan burung yg tegang. Entahlah, mungkin dia udah membayangkan aku bentar lg akan pulang, dan dia udah membayangkan bakal ML, makanya burungnya ngaceng. Tanpa manggil² tanpa berusaha bangunin dia, aku lgsg ngisap.
(123) Ku isapin sekian lama, akhirnya Pak Syam membelai rambutku. Lalu dia duduk dan meraba burungku. Seketika itu Pak Syam pun menunduk di selangkanganku utk memberikan balasan. Dia ngemutin burungku dgn beringas. Ada saatnya dia lgsg pengen nyucuk, aku pasrah aja.
(124) Gak berapa lama setelah Pak Syam menjilati lobangku, dia lgsg mengarahkan batangnya, oh Pak Syam gak sabaran lagi, pikirku. Lalu dia menghujamkan batang itu dan meng-hentak²nya. Disitulah kami berdua merasakan kenikmatan yg tiada tara. Kebutuhan seks kami sdg kami penuhi.
(125) Akupun gak tau sampai berapa lama kami begini. Tahun dpn Pak Syam pensiun, dan bentar lagi aku pun pensiun. Apakah frekuensi seks kami akan meningkat ketika kami gak lagi aktif kerja dikantor. Sebelumnya aku gak prnh nyangka bakal dpt pasangan kayak Pak Syam ini.
(126) Aku pikir dlm dunia homoseks ini, aku akan sibuk nyari dan nyari diluar sana. Ternyata ada Pak Syam yg tulus mencintaiku tanpa ada kata bosan dan berpaling. Pak Syam memang luar biasa, gak ada orang seperti dia diluar sana. Aku sangat beruntung dapatin dia.
(127) Pak Syam sangat baik, perhatian, pengertian, loyal, dan jago diranjang. Dia ganteng, kumisnya tebal manis, wajahnya putih mulus, pahanya berbulu lebat, ukuran alat kelaminnya lumayan besar, ereksinya keras, tahan lama, bentuknya bagus, batangnya lurus sama besar.
(128) Kepala burung Pak Syam besar, kayak jamur. Enak di isap, dan enak di tusukkan ke bool. Burung Pak Syam juga mulus,bersih, gak hitam kayak orang². Kan yg lain bnyk tuh, orgnya sh putih, tp burungnya hitam. Pak Syam gak kegitu. Rambut kemaluan Pak Syam lurus², mantaplah.
(129) Langka rambut kemaluan yg lurus². Aku aja meski rambut kepalaku lurus, tp jembutku keriting. Pak Syam lurus semua. Enak di endus². Aku dan Pak Syam sering kali saling nyukur rambut kemaluan. Nyukurnya sampai botak gundul. Setelah itu paling enak di jilatin semuanya.
(130) Entah kenapa aku paling suka jilatin burung yg habis dicukur bersih. Enak sekali jilatin kulit²nya semua tanpa ada penghalang. Pokoknya kami sering gundul²an jembut. Kami juga ada koleksi foto² kelamin, ada yg lg mati, ada yg hidup, ada yg pas nembak, berlumur sperma, dsb.
(131) Kami udah saling percaya dan gak takut efek sampingnya. Kami udah sepakat saling setia, gak mau berantem, dan gak mau saling membuka aib, atau menggegerkan satu sama lain. Jadinya Pak Syam percaya dan mau ku foto² dlm keadaan telanjang, bahkan ku videokan lengkap wajahnya.
(132) Begitu juga fotoku dan videoku telanjang bulat ada sama Pak Syam. Aku percaya itu akan aman ditangan Pak Syam. Gak akan tersebar secara sengaja ataupun tdk sengaja. Kami udah sama² tua, pasti udah sama² dewasa. Bahkan foto serta video lagi ML juga ada kami koleksi.
(133) Pas aku ngisap burung Pak Syam du fotokan, divideokan. Pas aku lagi di tusuk Pak Syam jg difoto dan di video. Aku juga ada foto² dan video Pak Syam lagi isap² burungku, dan waktu ku tusuk juga ada foto dan videonya. Kami udah janji gak akan menyalah gunakan file itu.
(134) Segala variasi ngeseks udah kami lakukan, dan berbagai gaya bercinta udah kami praktekkan. Itu semua biar kami tetap bahagia tanpa adanya rasa jenuh. Itulah langkah² yg kami lakukan biar benih² cinta tetap tumbuh dan bersemi dihati kami masing². Cara simpel namun ampuh.
(135) Pernah waktu masak didapur, Pak Syam nungging pas ambil kan lap yg terjatuh ke lantai. Langsung aku gosokkan burungku dr blkg. Dia tertawa dan malah menggoyangkan pantatnya biar makin bergesek. Burungkupun hidup, akhirnya celana Pak Syam di turunkan. Jadilah kami ML.
(136) Setelah letih posisi begitu, akhirnya Pak Syam naik ke meja makan, lalu akupun berdiri diatas kedua kursi makan, ku hantam lobang Pak Syam disitu. Acara masakpun dijeda sampai permainan benar² selesai. Sini ku minum sayang, aku haus. Kata Pak Syam karna aku bilang mau crot.
(137) Lalu aku mencabut burungku dan aku naik ke atas meja tempat dia berbaring. Aku berjalan melangkahi tubuhnya hingga mendekati wajahnya. Aku jongkok mengarahkan kepala burungku ke mulutnya yg udah dari tadi menganga itu. Crottt... crott... owh... ah.... Semua masuk mulutnya.
(138) Pak Syam menelan semua sperma yg muncrat dari ujung kemaluanku. Kukocok burungku dan dia menampungnya. Gak ku kenakan memang burung yg dr lobangnya tadi ke mulutnya. Diapun gak mau ngisap lagi, tapi jilat lobang burungku dia mau guna menjilat hingga tetes terakhir.
(139) Pokoknya kami ngeseks sering gak di rencanakan. Pernah waktu itu kami habis ngejus, dan duduk di sofa ruang tengah mau menikmati jus pokat. Kami yg duduk merapat tiba² rangkulan, lalu ciuman yg hebat. Lalu akupun bersimpuh dikaki Pak Syam utk ngemutin burungnya.
(140) Lalu Pak Syam menyuruhku telentang di atas meja kaca itu. Lalu diapun asik ngemutin burungku. Tadinya dia msh duduk di sofa, skrg dia duduk lesehan di lantai biar mulutnya bebas menjangkau batang kemaluanku hingga pangkal.
Setelah itu aku bangun pelan² agar kaca gak pecah.
(141) Ku isapin Pak Syam dlm posisi rebahan diatas sofa. Setelah Pak Sy bilang mau nembak, aku suruh dia berdiri, kuraih gelas jusku, dan ku arahkan ke dekat burungnya. Masukin sini Pak, kataku sambil berusaha agar gak ada spermanya yg tumpah keluat gelas. Crott.. crottt...
(142) Lalu sperma Pak Syam menyemprot ke dlm gelas jus pokatku. Jadilah kini jus pokat dgn topping sperma. Tambah mahal nih jusnya kalau dijual. Bahannya yg mahal soalnya dan bergizi tinggi. Segera ku sedot jusku yg bertopping sperma Pak Syam tadi. Aduh, enaknya Pak.
(143) Pokoknya hari² kami sangat berwarna. Kami selalu ada sesuatu yg baru buat jadi suprise dlm kehidupan bercinta kami. Pernah lagi, pas bikin jus mangga, aku udah taruh 2 gelas besar di meja, aku suruh Pak Syam masukin batang kemaluannya ke dlm gelasku. Biar apa itu coba?
(144) Belepotanlah batang Pak Syam dgn jus mangga nan kental itu. Lalu aku isap. Wah burungnya rasa mangga. Tak jarang juga ketika menyajikan jus mangga atau jus sirsak, aku suruh Pak Syam kasih topping ludah utk gelasku. Lalu akupun akan menyedot dgn pipet jus yg eksotik itu.
(145) Kusadari, itu mungkin yg membuatku makin lengket ke Pak Syam. Rasa sayangku gak terukur lagi ke dia. Udah melewati ambang batas kewajaran sebenarnya. Udah gila kali aku dlm mencintai Pak Syam, Bapak² yg lbh tua 3 th diatasku itu. Kalian ada yg kegitu ke pasangan???
(146) Saat itu aku nyari² Pak Syam, eh ternyata lagi nyiramin pohon buah black sapote di dlm planterbag. Eh disini Pak, kataku sambil mengecup pipinya. Ambil selang dulu sayang katanya. Akupun menyeret selang kehadapannya, lalu aku mengecupnya lagi. Akhirnya dibalas dgn ciuman.
(147) Nantilah, nyiram tanaman dululah, katanya. Tapi ciuman gak berhenti. Akhirnya raba² ke bagian bawah dan udah tegang. Lalu aku berlutut dihadapannya, kuturunkan celana pendeknya dan ku isapin burungnya. Awas, nanti ditengok orang, katanya. Lalu mata kami megawasi sekeliling.
(148) Kami pindah agak ke sudut yg terhalang pohon mangga dan lengkeng. Disanalah kami teruskan isap²an sampai kami berdua sama² nembak dimulut. Sampai rebah²an di lantai yg udah di semen itu secara outdorr. Dan kami sama² nelan pula waktu itu. Jadi kami sering ML tanpa di duga².
(149) Burung dan lobang Pak Syam udah cukup buatku utk memuaskan birahiku. Dengan Pak Syam lah aku mendapatkan kepuasan yg luar biasa. Tapi mungkin itulah yg membuatku semakin terlena dan terbuai dlm pelukan dosa hingga aku lupa nikah. Jangan kayak aku ya! 🙏

.
.
.

(Selesai)

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with AYAH PENYAYANG

AYAH PENYAYANG Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ayahpenyayang

Mar 3, 2023
𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐃𝐔𝐊𝐔𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐎𝐖𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Waktu itu aku umur 33 th. Aku pacaran dgn Pak Yamin (51 th). Pak Yamin tiba2 diserang penyakit aneh yg begitu parah, yg membuatnya hanya terbaring lemah dirumah dan bolak balik RS.

#fotohanyapemanis Image
(2) Saat itu usia pacaran kami baru jalan 2 th. Aku udah dikenal baik oleh anak istrinya dan sering datang main2 kerumah itu. Aku bahkan sering nginap dirumah mereka karna kami udah kayak keluarga.

Aku sangat sedih dan terpukul dgn penyakit yg menimpa Pak Yamin.
(3) Udah ber-bulan2 Pak Yamin gak pernah bisa bekerja, sehingga uang jajanku jadi stop. Padahal sebelumnya selalu lancar karna Pak Yamin emang sangat baik dan gak pelit samaku.

Selain itu kami tentunya udah gak pernah ML lagi. Ya gimana caranya, Pak Yamin aja lagi sakit kan.
Read 61 tweets
Jun 2, 2022
𝐃𝐀𝐅𝐓𝐀𝐑 𝐓𝐇𝐑𝐄𝐀𝐃 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐆𝐄𝐑𝐀 𝐑𝐈𝐋𝐈𝐒 :

1. Modusin Supir Truck Part 1
2. Modusin Supir Truck Part 2
3. Modusin Supir Truck Part 3
4. Ustadz Yang Tega
5. Main Dengan Polisi Di Ruangannya
6. Main Dengan Polisi Di Toilet Kantornya Image
7. Main Dengan Polisi Di Kost-an
8. Main Dengan Polisi Di Kost Temannya
9. Jumpain Polisi Ke Luar Daerah
10. Dokter Yang Profesional
11. Di Tangkap Warga Ciuman Di Toilet Plaza
12. Bertemu Polisi Saat Pergi Healing
13. Main Tiga Dengan Polisi
14. Main Dengan Kepsek SMA Di Kost
15. Main Dengan Dosen Di Semak
16. Main Dengan Guru SD Di Kebun
17. Main Dengan Guru SD Di Rumahnya
18. Main Dengan Pendeta Di Hotel Part 1
19. Main Dengan Pendeta Di Hotel Part 2
20. Main Dengan Pendeta Di Kost
21. Main Dengan Pendeta Di Rumah Kosong
Read 12 tweets
Jun 2, 2022
𝐍𝐆𝐄𝐑𝐉𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐁𝐔𝐊

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Waktu itu jam 02.⁰⁰ WIB aku melintas di sebuah jalanan.

Ku lihat bapack² berjalan sempoyongan.

Ketika mau papasan, tercium aroma alkohol yang menyengat dari mulutnya.
.
.

#gambarhanyapemanis Image
(2) Aku pun niat nolongin. Ku mundurkan motorku dan ku sapa dia.

Gak ada respon darinya. Dia terus berusaha berjalan ke depan.
Bahkan di lihatpun aku gak.

Aku turun dari motorku dan ku raih tangannya.

"Hati² Pak!", ucapku memapahnya.

Lalu dia akhirnya ambruk.
(3) Aku berusaha sekuat tenaga menahannya agar gak imutan ambruk dengan dia.

Aku meng-usap² dadanya, punggungnya, pantatnya, dan pahanya hampir kena ke burungnya.

Sesekali ku pencet kepalanya dan ku usap² wajah serta pipinya.

Aku pun gak sanggup memapahnya.
Read 58 tweets
Jun 2, 2022
𝐃𝐈 𝐋𝐄𝐂𝐄𝐇𝐊𝐀𝐍 𝐎𝐌 𝐒𝐄𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Aku lahir di kampung.
Waktu aku kuliah, aku nompang di rumah Bibi, adek perempuannya bapackku, di ibukota provinsi.

Omku, suami bibiku itu seorang polisi biasa berpangkat bripka.

#gambarhanyapemanis
(2) Postur Omku tinggi besar, berisi, kulit kuning langsat, kumis tebal, suara ngebass, tangannya penuh bulu lebat, kaki sampai paha juga, perut berbulu, tapi dada gak.

Aku bisa rasakan punya Omku pasti gede. Karna sering nampak ngejendol ketika duduk di sofa atau di lantai.
(3) Di rumah Omku selalu pakai celana pendek. Dan rata² yang ukurannya separoh paha. Jadi kelihatan terus bulu² pahanya.

Ada satu celananya yang sangat menggetarkan dadaku.
Celana motif bunga² yang sangat minim plus agak tipis.
Kalau itu dipakai aku jadi deg²an terus.
Read 100 tweets
Jun 1, 2022
𝐀𝐊𝐔 𝐒𝐄𝐑𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐈𝐍𝐓𝐈𝐏 𝐀𝐘𝐀𝐇𝐊𝐔

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Adakah kalian sebodoh dan sejahat aku?

Aku sering mengintip Ayahku mandi, tidur, dan kencing.

Anak macam apa sih aku ini, suka ke Ayah sendiri?
Masih wajarkah atau udah keterlaluan? Image
(2) Aku memang mengidap rasa suka ke bapack² sejak dini.

Tapi kondisi di kampung gak mendukung penyimpangan ini langsung berkembang di diriku.

Maklumlah kampung aku masih kolot, jauh dari kemajuan.
Dan kisah ini merupakan kisah di tahun 1995 yang lalu.
(3) Jujur waktu itu aku belum tau sedikit pun tentang dunia homo.
Tapi aku suka aja lihat bapack² ganteng dan mengkhayalkannya.

Di kampung aku sering melihat burung bapack² waktu mandi.
Karna kami mandi ramai² di sungai berbatu atau di pancuran yang airnya berasal dari bebatuan.
Read 70 tweets
Jun 1, 2022
𝐀𝐊𝐔 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐒𝐀𝐋 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐑𝐔𝐓𝐈 𝐍𝐀𝐅𝐒𝐔 𝐀𝐍𝐀𝐊𝐊𝐔

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Umurku saat ini udah 78 th.
Anakku ada 3 orang, 2 perempuan 1 laki².
Yang laki² belum nikah² sampai saat ini. Padahal umurnya udah 43 th.

#gambarhanyapemanis
(2) Aku memang biseks. Tapi aku gak lupa nikah.
Tapi yg membuatku sedih, anak laki²ku satu²nya, mewarisi gen homoku.

Memang gayanya gak ngondek, namun dia menyukai bapack² sama persis dengan aku, bapacknya.

Aku juga sejak muda sangat menyukai bapack².
(3) Aku selalu memperhatikan perkembangan anak laki²ku sejak dulu.

Aku selalu berharap agar anakku jangan mewarisi sifat² dan karakter burukku.
Aku pengen anakku normal, jangan kayak aku, bapacknya ini.

Dia ganteng dan selalu juara di sekolah.
Read 56 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(