AYAH PENYAYANG Profile picture
Oct 18, 2021 107 tweets 18 min read Read on X
𝐍𝐀𝐌𝐀𝐊𝐔 𝐇𝐄𝐍𝐃𝐑𝐀

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Namaku Hendra. Umurku 52 th. Aku udah berkeluarga, punya anak istri. Tp kini kami pisah ranjang udah ckp lama. Aku pacaran dgn mantan karyawanku. Kebetulan namanya juga Hendra. Umurnya 29 th. Dia jg udah nikah dan punya anak. Image
(2) Nama lengkapku Hendra Figstone, dan nama lengkap pacarku Hendra Apriadi. Kami pacaran udah cukup lama. Sejak dia jd karyawanku di usaha leasing yg ku rintis bbrp thn yl. Sampai perusahaanku bangkrut, kami tetap pacaran sampai skrg. Orgnya tinggi kurus, dan putih.
(3) Aku dapat warisan dr orangtuaku sebesar 600 jt. Begitu jg saudara²ku yg lain dapat warisan dgn nilai yg sama. Duit itu kugunakan membuka usaha leasing/perkreditan barang² furniture dan barang² elektronik. Singkat cerita usahaku bangkrut. Kini hidupku jd susah.
(4) Semua saudara²ku menjauh dariku. Mereka marah dan benci padaku karna aku gak bisa mengelola uang tsb dgn baik. Semua menyalahkanku karna dulu mereka gak setuju aku membhka usaha itu. Mereka kesal karna uang warisanku kini sirna sudah disebabkan bangkrutnya usahaku.
(5) Sedangkan mereka bisa memutar duit itu menjadi berlipat ganda. Pokoknya usaha mereka semua lancar dan maju. Merekapun gak mau membantu perekonomianku lagi. Istriku pun pergi meninggalkanku. Tapi status kami blm cerai. Namun dia udah lama minggat dari rumah.
(6) Sebenarnya istriku pergi bukan setelah aku bangkrut. Tapi sblmnya jg dia udah sering² gak pulang dan gak peduli dgn rmh tangga kami. Dia gak bs di bilangin, dia selalu pengen happy diluar sana. Sama anak yg dia lahirkan sendiri dia gak peduli dan sayang. Orangnya agak liar.
(7) Sebelumnya apapun yg di minta istriku selalu ku penuhi. Dia hobi belanja barang² branded. Dia berlagak kayak istri pejabat. Benar² Ibu² sosialitalah. Yang ngurus anak dirumah adalah aku. Kalau ku nasehati dia gak terima dan marah. Dia jg sering ngomong kasar samaku.
(8) Dia sering menyepelekanku, menganggap remeh aku, memandang sebelah mata, dan menghinaku sbg laki² yg gak becus. Dia gak pernah menghargai dan menghormatiku sbg suaminya dan sbg kepala rmh tangga. Dia sering mengataiku laki² gak berguna, laki² lemah, laki² sampah, laki²
(9) Waktu ekonomiku msh bagus pun, dia seringan hang out bersama teman²nya. Apalagi dia itu ngikutin bnyk arisan. Dia jg aktif senam. Jadi hari²nya habis utk pergi² senam aja dgn kawan²nya. Dia sibuk mempercantik diri dan mem-bentuk² tubuhnya. Aku udah angkat tangan ke dia.
(10) Dia sering bawa laki² ke rumah, mereka asik tertawa ter-bahak² kayak gak ada yg kurang. Memang sih gak prnh masuk² kamar atau ML, tp ya seringlah bawa² couo sekedar ngobrol² di ruang tamu stngh harian. Akupun di perintah bikinin teh atau kopi buat mereka.
(11) Setelah itu mereka pergi dan gak boleh kutanya kemana dan kapan pulang. Pokoknya suka²nya aja. Mereka sering ketawa dirumah spt mengetawaiku. Dia sering jg menyindirku dgn kawan²nya. Sejak awal dia kenal dgn Hendra, collector di perusahaan kami.
(12) Dia tau Hendra merupakan karyawan yg paling dekat dgnku. Gak ada karyawan yg selalu datang paling awal dan pulang belakangan selain Hendra. Cuma Hendralah karyawan yg mau menghabiskan wktnya dgnku dan utk perusahaanku. Aku prnh memuji Hendra ke istriku.
(13) Ku bilang Hendra anak baik, penurut, cerdas, kerja keras, ulet, telaten, gigih, berani, dan bertanggung jawab. Tapi istriku gak open. Hendra jg berusaha dekat ke istriku, tp istriku orgnya jutek, sombong, tinggi hati. Tp kalau ketemu Hendra selalu menyapanya dgn senyuman.
(14) Hendra sering ku suruh menemaniku dirumah. Dan ketika pulang utk minta duit, istriku sering mendapatinya lg bersamaku. Tp dia gak prnh ngomong apa², dia lgsg pergi aja begitu dpt duit dariku. Kalau gak ada atau kurang, dia akan membentakku atau melempar piring.
(15) Hendra melihat semuanya itu. Udah terlalu sering Hendra menyaksikan kelakuan istriku. Hendra jg gak suka dgn perangai istriku. Dia paling benci dgn istriku karna perilakunya tsb. Istriku ber-hari² gak pulang. Kesempatan itu kugunakan itk berduaan dgn Hendra di rumah.
(16) Aku dan Hendra saling mencintai. Kami berikrar akan setia selamanya dan takkan putus lg. Kami sama² cocok dlm bnyk hal, dan kami udah sama² nyaman. Hendra nikahnya cepat sehingga gak ada yg curiga kalau dia homo. Sedangkan aku memang telat dulu nikah. Anakku msh SD skrg.
(17) Kerjaan Hendra skrg ngojol. Dia tinggal di sebuah perumahan yg jauh dr rumahku. Namun tiap hari dia pasti main ke rumah. Namun bukan berarti tiap hari kami ML ya. Tp dulu wkt baru² memang iya. Istrinya gak tau kalau dia itu homo. Dia sngt pintar membungkus rahasianya.
(18) Setelah kerja sbg ojol, Hendra makin sering main ke rumahku. Namanya jg kerja lapangan, gak ada yg ngikat. Bahkan dia hidupin aplikasi dirumah aja. Kalau masuk orderan tggl pergi jemput dan antar, lalu dia balik ke rumah lg. Pokoknya dia nunggu orderan dirumahku aja.
(19) Tapi akhirnya Hendra menemukan teman² ojolnya jg di sebuah basecamp yg gak jauh dr rumahku. Dia seringan nongki disana, tp kalau dia udah tupo, dia pasti akan lgsg jumpai aku kerumah dgn menenteng 2 cup kopi panas utk kami nikmati ber-sama². Pokoknya kami sngt bahagia.
(20) Aku sngt bersyukur menemukan dan memiliki Hendra. Itu yg membuatku semangat dan kuat menjalani hari². Kalau gak ada dia, aku pasti stres dgn mslh rmh tanggaku yg begini. Hendra mampu menghiburku dan menyeka air mata dan kesedihanku. Hendra jauh lbh baik dr istriku.
(21) Oh, ya.. walau Hendra blm tupo, dia sering istrahat siang² itu kerumahku. Apalagi pas matahari begitu menyengat. Dia memilih ngadem aja di ruangan ber AC dikamarku. Kamipun ber-cerita² sambil peluk²an. Akhirnya kami buka²an dan sampai sama² crot.
(22) Hendra itu nafsunya sngt kuat. Dia mampu ML tiap hari dgnku. Dan point terpentingnya dia gak prnh bosan. Dia jg mengakui itu. Dia sngt menggilai tubuhku. Sering aku gak sanggup meladeni nafsunya. Akhirnya dia aja yg ngerjain aku tanpa ku apa²in dia.
(23) Asal dekat dgnku, dia pasti ngaceng. Dia sering ngisap² aku tp dia gak buka baju sama sekali. Tp tiap hari di isap aku jg gak mampu kalau crot tiap hari. Kadang spermaku itu spt gak ada karna di isap sekian lama gak nembak². "Udahlah tuh. Gak mau lg nembak tuh!", ucapku.
(24) Akhirnya diapun menyudahi isapannya. "Pak! Aku mau isap ya!", pinta Hendra misalnya. "Capek aku. Tp kalau mau kerjain ajalah. Tp gak usah sampai nembak ya!", kataku. Jd sering jg dia ngisap aku gak sampai nembak. Itu kami sengaja. Sambil isapin aku, dia akan ngocok sendiri.
(25) Hendra itu penyuka Om² atau Bpk². Dia gak suka sm yg muda². Burungnya jauh lbh besar dan panjang dr punyaku. Itulah yg memuaskan mulut serta lobangku. Aku dan Hendra sama² versatile. Kami jg sama² suka cipokan dan menyepong. Selain sepongan batang, kami sama² suka merimming.
(26) Tapi akhirnya aib kami terbongkar jg sama istriku. Waktu itu istriku pulang minta duit, dia melihat kami sedang golek² di dpn TV. Udah biasa sih dia mendapati hal begituan. Lalu istriku pergi. Biasanya dia bakal lama baru pulang. Paling cepat seminggu baru dtg lg.
(27) Tapi hari itu dia balik lg tanpa ngasih tau. Jd kami gak menyadari keberadaannya udah di teras. Sedangkan kami udah ngunci² rumah karna lg ML. Kami asik bergulat di atas springbed, dgn suara kuat² karna merasa gak ada yg dengar. Soalnya rumahku lumayan besar, rmh bulatan.
(28) Biasanya jg kami ML sngt bebas tanpa hrs diam² gak bersuara. Kami bebas merdeka aja didlm. Misalnya kami udah ML dikamar, trus Hendra kebelet pipis, dia akan pergi ke kmr mandi. Dia akan manggil² aku dr kmr mandi kalau ada yg perlu. Misalnya minta handuk dsb.
(29) Atau misalnya td kami lg nyariin lotion tp gak nemu². Tiba² Hendra yg lg ke kmr mandi melihat lotion di dapur. Dia akan berkata, "Ini dia henbodynya Pak!", dgn teriak dr kmr mandi karna aku jauh di kmr tdr. Jd kami gak ada beban sm sekali kalau ML.
(30) Jadi hari itu begitu naas. Setelah teriak² dr kmr tdr ke kmr mandi, tiba² ada yg ngetok² pintu dpn. Spontan aku mengintip dr balik gordyn kmrku. Ternyata istriku udah lg berdiri mencet² hape. Aku lgsg gemetaran dan ketakutan gak tau hrs berbuat apa. Aku lg telanjang bulat.
(31) Ku dengar bunyi WA ber-turut² tp gak tau dr siapa. Lalu ku dgr tlp bunyi, ku liat, ternyata istriku yg nlp. Blm ku angkat, dia lgsg me-ngetok² kaca jendela kmrku. Aku lanag kabut wkt itu. Aku panik tanpa memasang pakaianku. "Belum siap kau ngentot lagi?", teriaknya dr luar.
(32) Aku makin panik karna ternyata istriku udah tau kerjaanku dgn Hendra. "Buka dulu! Blm siap kau ngentot?", teriaknya lagi. Aku makin panik, jgn sampai tetangga² jg tau. Sementara Hendra blm tau apa². Dia msh di kmr mandi blkg. Kenya dia BAB. Kaca terus diketok.
(33) Akhirnya ku singkapkan horden utk agar dia melihatku. Biar dia gak teriak² lagi. "Tunggu bentar!", kataku dgn wajah yg pucat pasi. Dia menatapku dgn bengis. Aku bingung hrs gimana. Kalau kubuka pintu gimana dgn Hendra. Hendra telanjang disana. Bajunya disini.
(34) "Gak kau buka pintunya?", tanyanya lg. "Sabar!", kataku. Aku masang celanaku, ku antarkan baju Hendra ke kmr mandi. "Pasang bajumu, istriku dtg!", kataku. Hendra jg pucat pasi dan kalang kabut. "Giman tuh Pak?", katanya gugup. "Dr mana aku kabur?", tanyanya.
(35) "Masuk kau ke lemari dulu!", suruhku. Diapun menurut. Istriku terus mengetok pintu dan jendela serta manggil². Lalu akupun bukain pintu. "Mana si Hendra?", tanyanya kuat. "Gak ada disini!", jwbku mencoba boong. "Jangan boong kau, sepatunya ada diluar!", kata istriku.
(36) "Kalau gak ada dia ngapain kau lama kali buka pintu?", bentak istriku. Aku diam seribu bahasa. "Mau ku hebohkan ke semua org? Mau ku gegerkan ke tetangga ini? Kau pikir aku malu?", tanya istriku. "Jangan... jangan...!", ucapku memohon. "Mana dia?", tanyanya lagi.
(37) "Hendra!! Keluar kau!", panggil istriku kuat. Lalu istriku menggeledah semua sudut ruangan. Lalu dia berjalan menuju lemari tmpt persembunyian Hendra. Ditariknya pintunya tp seperti terkunci dr dlm, pdhl kuncinya tergantung diluar. Hendra menahannya dr dlm.
(38) Istriku mencoba membuka pintu itu terus akhirnya lepas dr tangan Hendra. "Astaghfirulloh..! La illaha illallah...!", ucap istriku memekik. "Udah lama aku tau kelakuan kalian berdua. Dasar homo laknat!", tambahnya. Hendra gak berkutik di dlm lemari. Dia menggigil.
(39) "Keluar kau anjing!", kata istriku. "Ku laporkan kau ya!", tambahnya. "Mulai skrg aku gak lg istrimu dan kau gak lg suamiku!", bentak istriku ke aku. "Kau jgn macam² lagi, kedokmu udah ketauan. Nuduh aku yg bukan² diluar sana no satu muncungmu!", katanya.
(40) "Memfitnah aku no 1 kau! Kau tuduh aku macam² diluar sana. Tau²nya kau paling parah!", tambahnya. Lalu istriku pun melaporkan Hendra ke Polisi, lalu Hendra di proses. Hendra pun di masukkannya ke sel. Tp istriku gak mau menceraikanku. "Kita blm cerai ya!", katanya.
(41) Oh, ya maaf.. kasus itu sblm Hendra jd ojol ya. Jd waktu itu kebetulan Hendra punya kenalan Po**si yg "sakit" juga yg pangkatnya udah lumayan. Hendra pun menghubunginya dan mencurhatkan masalahnya. Dia minta tolong supaya dibantu pembebasannya. Alhamdulillah..!
(42) Bapak itu baik, dia mau membantu Hendra. Hendra pun bebas. Sempat dia gak mau lg ke rumahku. Tp sesuai dgn kesepakatanku dgn istriku, bahwa aku jg berhak bebas spt dia. Tp dia jg bilang berhak gak pulang sampai kapanpun selagi dia gak pengen pulang.
(43) "Aku gak mau menginjakkan kaki lg dirumah ini!", tegas istriku. "Puas²inlah kau sama si Hendra itu!", katanya. Sejak itu istriku gak prnh lg dtg. Aku selalu membujuk Hendra agar mau dtg kerumah. "Gak usah takut, semua udah beres.", kataku. Dan akhirnya Hendra pun mau dtng.
(44) Sejak itu rumah itu jd kayak milik Hendra dan aku. Skrg jd kayak kami pasangan suami istri. Istriku udah minggat, kini Hendra yg menemaniku disana. Meski gak hidup serumah sih. Tp kan sering² dia di rumah. Aktifitas seksual kami jg tetap kami salurkan.
(45) Hendralah sbg pengganti istriku. Namun tepatnya entah sbg istri atau suami bagiku, sebab dia jg nusuk aku. Kalau ku anggap sbg suamiku, tp aku jg nusuk dia. Skrg hubunganku dgn Hendra udah makin aman. Gak ada lg istriku yg bakal mengusik. Udah kesepakatan kami begitu.
(46) Dia gak lg mengusikku, dan akupun gak boleh mengusiknya. Itulah makanya Hendra udah gak takut kerumah. Itulah seputar kisruh rumah tanggaku. Skrg aku mau ceritain ttg aktifitas seksualku dgn Hendra atau cara² kami ML. Di simak ya.
(47) Aku dan Hendra kini makin leluasa aja ML dirumahku. Kami sama² saling bergairah satu sama lain. Apalagi Hendra, nafsunya msh sngt² kuat. Maklumlah dia msh muda. Biasanya kami ketika mau ML, kami cipokan dulu yg sngt lama. Kami mengadu lidah kami dlm lumatan² yg dahsyat.
(48) Hendra maupun aku sama² piawai dlm melumat bibir dan lidah. Antara kami berdua gak ada jijik²an. Aku sering minta Hendra nelan air liurku bbrp kali. Begitu jg aku sering nelan air liurnya Hendra. Itu sbg pengikat rasa cinta kami. Biar kami tetap saling setia selamanya.
(49) Biar cinta kami gak pernah luntur oleh godaan² diluar sana. Biar cinta kami abadi tak lekang oleh waktu. Hendra jg paling doyan ciumi pipiku sbg tanda sayangnya. Lalu akan lanjut dgn menjilati kedua telingaku. Stlh itu Hendra biasanya akan menjilati ketiakku yg berbulu.
(50) "Pak, jgn di cukur bulunya ya!", ujar Hendra yg selalu melarangku nyukur bulu ketek. Aku sngt suka jilat² ketek Bpk kalau bnyk kali bulunya.", tambahnya. Lalu Hendra menjilati kedua puting susuku. Dia akan bekerja sungguh² disana. Dia akan men-gigit²nya sampai aku mengerang.
(51) "Sakit dek!", ujarku. "Tahanlah Pak!", ujar Hendra. Kalau diatas kasur memang aku manggil dia dek atau adek. Tp kalau di muka umum aku panggil Hendra Hendra aja. Lalu Hendra pun menjilati perutku hingga mengitari pusarku dgn jilatan² maha dahsyat. Aku pasti menggelinjanglah.
(52) Lalu Hendra mengendus jembutku dgn tarikan nafas yg dlm. "Wangi kali Pak!", ujarnya. Lalu dia me-narik² jembut keritingku nan panjang² dgn giginya. Dia akan menyedot jembut itu ber-ulang² spt mengambil sari patinya. "Aku suka Pak!", ucapnya seraya terus menjilati jembutku.
(53) Lalu dia mengendus aroma batangku hingga ke bijinya. Dia mengendus dgn tarikan nafas yg panjang. Dia blm menjilat atau membasahi burungku. Di endusnya sampai sela² pahaku. "Kayak salak masak Pak!", ungkapnya. Barulah stlh itu dia mulai menjilat kepalanya, lalu batangnya.
(54) "Pak...!", panggil Hendra yg udah sngt bernafsu itu. "Iya dek!", ujarku. Hendra akan menjilati burungku dgn sngt lama dan telaten. Dia memang sngt hobi. Dia akan mengulum sedemikian rupa lalu meng-gigit² lembut kulit batangnya dr luar. "Enaknya Pak!", ungkapnya.
(55) Setelah itu Hendra membukakan belahan pantatku lalu menjilati lobang anusku. "Pak! Lebarin dikit lagi!", ucapnya. Akupun melebarkan pahaku, sehingga dgn mudah Hendra menjilati lobangku tanpa di halangi belahan pantat. "Owh... !" Kami sama² mengerang kenikmatan.
(56) Lalu Hendra akan menggulung lidahnya sampai bulat dan mencucukkan lidah itu ke dlm lobangku. Dia akan mencucukkan ber-ulang² lalu menyekanya lg dgn jilatan dan sedotan. Hendra memang sngt paten soal jilat² anus. Imbanglah dgn aku. Lalu akupun membalas spt yg Hendra buat itu.
(57) Ku awali dgn cipokan lagi dgn dia, lalu jilat lehernya, tp gak kalau telinganya. Aku lgsg ke putingnya. Ku isapi kedua puting Hendra dgn sngt paten sampai dia mendesah dan mengerang kuat². "Paakk!!", ucapnya. "Gigit yg kuat Pak!", pintanya sambil menggelepar.
(58) Lalu aku menjilati perutnya secara membabi buta. Titik kelemahan Hendra memang di perut. Dia akan spt cacing kepanasan kalau di jilati perutnya hingga ke bagian samping. Hendra akan meng-angkat² kakinya keatas lalu menghentakkannya di kasur. "Pak... aku suka Pak!", erangnya.
(59) Ku jilati terus perutnya hingga lobang pusatnya. Nah, disini Hendra akan mengerang dan mencengkram sprei dgn kuat². "Paaak!!", ucapnya tanpa henti. Lalu akupun menggenggam batang milik Hendra yg besar panjang itu. Lalu ku kocok perlahan sambil ciumi jembutnya.
(60) Lalu ku jilati selangkangan Hendra yg aromanya bagai salak matang itu. Aku sngt suka aroma itu. Aku blm me-ngapa²in burungnya. Msh ku biarkan aja. Tp sela² pahanya ku endus² dgn nafsunya. Lalu ku jilat² sela pahanya tsb dgn sngt beringas. Disini Hendra jg gak henti² meraung.
(61) Aku akan menjilati kedua sela pahanya, lanjut ke pahanya kiri kanan. Hendra pun gak ku biarkan lg bs tenang dan diam. Dia terus meronta dan meraung. "Aduh Paak!", katanya. Lalu aku menjilat batang kemaluannya yg bagian bawah dr dekat biji hingga ke kepalanya. "Srrrupppp!!"
(62) Batang panjang Hendra kan nyandar ke perutnya. Sehingga batang bagian bawahnya yg kini ke atas. Akupun men-jilat² batang itu secara terus menerus dr bwh ke atas. Hingga dia bergidik geli. Lalu aku menegakkan batang itu dgn tangan kiriku. Akupun mengecup kepalanya.
(63) Lalu ku jilati terus kepalanya yg udah basah oleh cairan bening itu. Lalu ku jilat² batang atasnya yg kini akan melipat/menempel ke perutnya. Agak sulit sih menjilat bagian itu. Kutegakkan terus batangnya agar aku bs menjilat kulit batang atasnya. Lalu ku sepong batang itu.
(64) Ku lahap semua batangnya ke dlm mulutku lalu ku sedot². Ku isap² terus seperti menikmati permen tangkai. Lalu ku blow job lah dia dgn gerakan naik turun dgn gerakan yg teratur. Makin lama gerakanku makin cepat. Hendra gak berhenti menggelepar. "Terus Pak!", ujarnya.
(65) Aku pun ber-lama2 meng-isap² burung Hendra, kekasihku itu. Aku mau membuatnya puas. Lalu perlahan ku tinggalkan batang itu, aku menuju bijinya yg kendur. Aku menjilatnya spt menjilat puding coklat, lalu ku sedot kedua biji itu masuk ke dlm mulutku, lalu ku tarik².
(66) Lagi² Hendra akan menggelinjang hebat akibat sedotanku di bijinya. Di tutupkannya bantal ke mulutnya biar gak kuat² kali terdengar erangannya. Lalu aku menghentikan permainanku sampai disitu. Gantian Hendra lg yg memuaskanku. Dia tau sampai dimana dia tadi.
(67) Lalu Hendra akan melebarkan kembali pahaku, lalu menjilati anusku. Hendra akan melakukannya tanpa capek. Benar² sngt hobi dia menjilati anus. Dia akan menjilat, mengecup, menggigit, melumat, menyedot, menyeka lobangku itu pake lidahnya. Dia akan me-mukul² pantatku kuat².
(68) Hendra akan sngt gemas dan geram melihat kedua gundukan pantatku. Dia akan me-nepuk² serta menggigitinya. Setelah itu Hendra akan mencucukkan jari telunjuknya ke lobangku, lalu di gerakkannya keluar masuk. Akupun akan mengerang kenikmatan dibuatnya.
(69) Dan Hendra gak jijik menjilati jarinya yg telah di masukkan ke lobangku. Itu kesukaan dia banget. Hal yg sama ku lakukan ke dia stlh dia capek. Aku jg menjilati lobang anus Hendra dgn sngt lahapnya. Kujilat, ku sedot sedemikian rupa. Lalu ku cucukin jariku ke dlm.
(70) Namun bedanya, aku gak mau menjilati jariku yg udah dr dlm lobangnya itu. Palingan aku menjilati lobangnya yg udah ku obok² itu. Sesudah itu kami 69. Kembali kami isap²an batang dan jilat²an lobang dgn waktu yg bersamaan. Disini terasa sngt nikmat bagi kami.
(71) Karna dlm wkt yg sama, kita bs merasakan enaknya burung di isap dan mengisap burung. Diwaktu itu pula bs di rasakan enaknya lobang anus di jilati dan jg menjilati lobang anus. Kami akan ber-guling² diatas ranjang utk melakukannya. Kadang aku diatas, dibawah, lalu disamping.
(72) Kamipun sepakat saling nyucuk lobang. Karna kami berdua sama² Vers. Terkadang aku yg duluan nyucuk Hendra, kadang dia. Hendra sangat suka di tusuk, dibanding nusuk, dia lbh suka di tusuk. Dia memang lbh dominan ke Botty. Aku jg sbnrnya gitu ya. Drpd nusuk lbh baik ditusuk.
(73) Burungku ukurannya biasa aja, tp Hendra ngaku puas jg dgn itu. Terbukti kami pacaran sngt awet. Sementara punya dia sgt besar, itulah yg muasin lobangku. Aku sngt² puas di tusuk Hendra. Gak bs ku lupain sensasi tusukannya di lobangku. Hendra sngt piawai menggoyang.
(74) Tenaganya jg msh sngt kuat. Sehingga dia tahan lama mengoyang tanpa capek. Udah gitu spermanya jg lama keluarnya. Kalau aku udah kurang tenaga menggoyang, gak lama pula keluar airku kalau gak minum obat kuat. Tapi kami sering ngonsumsi obat² kuat, agar kami bs lbh lama.
(75) Baik Hendra maupun aku, sepakat ngonsumsi obat kuat secara terang²an. Bukan secara diam² yg bs menyiksa pasangan. Aku doyan nelan sperma Hendra, apalagilah dia, lbh doyan lg nelan² spermaku. Pokoknya kami bnyk kesamaan. Mungkin itu yg bikin kami cocok dan bs awet.
(76) Waktu itu Hendra dtg bawa 2 bungkus kopi panas di plastik dr kedai kopi. Lalu dia mengeluarkan bungkusan di kresek hitam. Apa itu dek?", tanyaku. "Bpk buka aja sendiri.", ucapnya sambil senyam senyum. Ku bukalah, ternyata sekotak kondom. "Banyak kali dek!", kataku.
(77) "Ya gpplah, biar ada kita pake. Kan udah hbs jg kondom kita!", katanya. "Tapi kan udah lama jg kita gak pake kondom dek!", kataku. "Iya Pak. Gak palalah kita habisin yg ini.", katanya. "Emang dr mana?", tanyaku. "Dikasih kawan td!", jwbnya. Lalu kamipun lgsg main wkt itu.
(78) Kami rasakanlah sensasinya main dgn di bungkus kondom td. Oya, Hendra itu agak² ngerti IT sedikit. Dia masang tuyul di aplikasi ojolnya agar bs dpt orderan yg bnyk & cepat, shg dia bs cpt tupo. Dia ingin cpt tupo biar bs ML. Dia masang sendiri bukan pake jasa orglain/bayar.
(79) Dan tuyul yg dia pasang beda dgn tuyul² yg dipasang org² pd umumnya. Sehingga gak satupun kawan yg sama duduk dgnnya tau dia jg tuyul. Karna dia gencar berkata benci tuyul dan spt memerangi tuyul. Ibaratnya maling teriak malinglah. 😀 Itu triknya biar gak ada yg nuduh tuyul.
(80) Konon, soal dunia LGBT pun, Hendra sering menggembar gembor ke kawan²nya yg duduk biar se-akan² dia benci dan anti LGBT. Yang mana kawan²nya gak ada satupun yg akan menduga atau mencurigainya adalah jg B (biseks). Dia sering² membahas soal homo² ke yg lain.
(81) Biarpun gak ada topik pembicaraan kesana, tp bs aja di alihkannya kesana. Pokoknya sering²lah dia me-nyinggung² kehidupan gituan. Misalnya dia nyindir si A begitu. "Gak jd benci kawanmu samamu nanti?", tanyaku. "Gaklah Pak. Aku jg pandailah menatanya!", ucapnya.
(82) Katanya mereka sering makan di suatu tempat, yg mana pelayan²nya bnyk banci². Setelah bbrp kali kesana dia gak mau lg. Ketika diajak kawannya kesana, dia bilang "Aku gak mau lagilah, aku muak kali liat homo² itu, jd geli aja pergi makan kesana.", ucapnya.
(83) Pokoknya Hendra selalu berlagak spt org yg sngt anti dgn homo. Pdhl dia sendiri jg homo! Bahkan mungkin tingkat kehomoan dia lbh dalam dr para homo itu, cuma dia gak ngondek aja. Atau bahkan mungkin cara dia main lbh parah dr homo² yg dia benci itu.
(84) Dia juga sering me-nyindir² kawan ojolnya yg blm nikah katanya. "Aduh, percuma ganteng² tp pacar gak ada.", katanya. Dia memang udah bs menyombong karna dia udah nikah. "Jangan² kawan ini gak suka ceue, jgn² suka couo jg. Aduh bahaya nih!", kata dia ke teman²nya itu.
(85) "Gak usahlah kegitu, kalau mereka gak ada nyinggung kesana!", kataku. "Gak papa, Bpk tenang aja. Aku tau betul apa yg ku bilang!", ucapnya. Ada bbrp kawanku yg ku duga jg kegitu, kurasa emang kegitu tuh. Makanya ku sindir².", jwbnya. "Ya biarin ajah, selagi gak mengganggu!"
(86) "Ngapain ngurusin org, diri kita aja kita urusi. Kalaupun kau duga mereka gt apa slhnya, kan gak ada kau di ganggu, gak ada diajak main, dan gak ada kau di tuduh² homo!", kataku. "Ya memang gak ada, tp biar ajalah.", kata Hendra sambil ketawa². "Gak boleh gt dek..!", kataku.
(87) "Nyatanya kita jg kegitu. Kau jg gitu. Tp ngapain nyindir² kawan.", tambahku. Dia pun ketawa². "Munafik kegitu lho, dek!", kataku. "Itu maling teriak maling. Gak usahpun kau maling teriak maling, gak akan ada yg nuduh kau homo disana.", ucapku mengingatkan.
(88) Tapi Hendra ini agak susah di bilangin. Dia selalu membantah perkataan kita. Hrs yg dia bilang itu yg kita dengarkan. Biarpun kita udah bilang sesuatu, selalu dibantahnya dgn argumen²nya. Dia selalu merasa paling benar. Macam dia aja yg paing benar, dan org lain semua salah.
(89) Gara² yg begituan kami sering berantam. Belum lg hal² lain. Dia suka membantahku dan selalu sok pintar. Itu sifat dia yg kurang ku sukai akhir² ini. Dari cara dia menceritakan pun udah jls kalau dia sok tau semuanya. Btw, kami udah prnh berantam hebat dan mau putus.
(90) Banyaklah masalah yg memicunya. Termasuk soal duit. Aku liat dia udah mulai kurang jujur samaku dan cendrung memakanku. Aku udah ngasih dia mengelola yg lain, itu bukti bahwa aku mempercayainya. Tp dia tega jg memakanku. Gak beres nih anak!, pikirku. Masa' aku jg dimakannya.
(91) Mentang² aku udah ksh dia kepercayaan, dia malah bermain dan memakanku. Kan kurang ajar. Ketika aku mengutarakan itu, dia malah membantah dgn seribu satu argumen. Katanya gak benar dia memakanku. Gak mungkinlah setega itu dia ke aku, gak mungkinlah dia melakukan itu, bla3x.
(92) Dia malah menuduhku udah gak percaya lg sama dia dan curigaan aja bawaanku ke dia. Dia menuduhku mungkin udah gak cinta lagi ke dia, atau udah bosan sehingga aku cari gara² biar kami putus. Hendra memang sngt pintar bersilat lidah dan memutar balikkan fakta.
(93) Padahal aku bukan gt. Aku msh cinta dgn dia. Tp jgnlah sm kekasihnya sendiri dia bermain dan memanfaatkan. Kurang baik apa lg aku ke dia? Jgnlah kebaikanku yg selama ini ku curahkan di permainkan dan di manfaatkan. Jgnlah aku di bodoh²in sama dia. Aku baik tp bukan bodoh.
(94) Aku jg sadar, kebaikan dan kebodohan itu tetanggaan. Mungkin dia udah menganggap kebaikanku selama ini adalah sebuah kebodohan? Sehingga dia makin memanfaatkanku. Tega amat ah! Katanya cinta cinta. Kalau main begitu rakus dan ganas. Tp dlm hidup se-hari² kurang terpuji.
(95) Bayangin, dia bnyk kubantu dlm msh keuangan. Entah berasnya gak ada dirumahnya, akulah yg bantu dia. Apa² dia mengadu hanya ke aku. Akulah yg jd tmpt curhat dan pengaduannya 24 jam. Gak ada duit beli lauk dirumahnya, ke aku jg ngadu dan minta.
(96) Mau ultah anaknya dan pengen beli kado, duit aku jg yg dipakenya. Emang sih minjam ya, karna ekonomiku jd skrg lg sekarat. Tp kan walaupun minjam, bukankah itu udah membantu. Kenapa gak ke yg lain dia minjam? Berarti cuma aku teman kompaknya.
(97) Gerah karna merasa di tipu dan di manfaatkannya, aku pun mengajukan keberatan. Akhirnya kami berantam mulut, dan cekcok. Akupun berkata kasar padanya. "Kalau gitu Ndra, cukup sampai disini aja hubungan kita. Lupakan aja aku dan hapus aja no ku!", kataku.
(98) Lalu diapun sempat berapa hari gak kerumah. "Hapus aja no ku dan jgn prnh tlp² lagi. Anggap aja kita gak prnh kenal!", kataku saking kesalnya. Tapi Hendra nangis² me-mohon² biar aku gak mutusin dia. "Janganlah Pak! Jgnlah Bpk putusin aku.", katanya me-raung² se-jadi²nya.
(99) Hendra terus me-mohon² supaya aku gak mutusin dia. "Pak, aku gak bs hidup tanpa Bpk, aku gak bs kalau jauh dr Bpk. Jgn tinggalkan aku Pak. Aku sayang sama Bpk!", ucapnya sambil nangis² kayak anak kecil. Dia dtg kerumah dan meluk aku, lalu dia sujud menciumi kakiku.
(100) Dia menciumi terus kedua kakiku sambil berurai air mata. Di kecupnya kakiku sambil mohon². "Pak, aku sayang sama Bpk. Jgn tinggalkan aku Pak! Aku gak bs hidup tanpa Bpk. Cuma Bpk teman curhatku satu²nya!", ucapnya sambil ter-isak². Kalau aku sih udah gondok aja dibuatnya.
(101) Aku udah siap putus dari dia. Tp dia yg gak sanggup putus dariku. Dia terus memohon agar kami gak putus. Sehingga hatiku pun balik, amarahku jd surut, dan aku beri dia kesempatan lg. Akhirnya kami pelukan, aku cipika cipiki dia. Dia gak henti²nya nyiumi aku.
(102) "Berubahlah kau!", kataku. "Iya Pak, iya Pak!", katanya. Tapi emang benar² menyebalkan sifat dan sikap dia. Gak jarang jg stlh itu dia berulah atau bertingkah. Aku mikir, apa tabiat anak ini ya begitu. Kok jenuh aja aku meliatnya. Nanti diputusin nangis² lagi, pikirku.
(103) Dan konon dia sama kawan² ojolnya yg dulu kompak itu, skrg udah musuhan. Katanya semua memusuhi dan menjauhinya. Ku tanya kenapa, dia bikin alasan yg menurutku gak masuk akal. Dia gak mau jujur bercerita samaku. Aku gak yakin aja yg dia bilang. Pasti dia yg berulah disana.
(104) Masa' bisa semua jd gak suka ke dia, berarti ada yg gak beres kan dgn dia. Akibatnya dia gak mau lg main ke tmpt itu, dia udah malu katanya meliat mereka². Diapun kehilangan tmpt duduk kini. Utk duduk di tmpt baru dia mungkin kurang mental. Cuma disana dia punya kawan.
(105) Apalagi sekarang katanya gak lg bs masang tuyul di aplikasi ojolnya. Katanya system udah berubah lbh update sehingga gak bs lg pake tuyul. Akhirnya akunnya kembali anyep tanpa tuyul. Akhirnya gak bs ngarapin ojol lagi, dia akhirnya jualan sepatu 2nd (second) ditepi jalan.
(106) Lumayan jg sih yg dia dpt dr hsl jualan sepatu second tsb. Sblm jualan atau stlh jualan, dia sering mampir kerumahku utk ML, pdhl udah cukup jauh tuh jaraknya. Tp gitulah dia msh aja berlagak hebat dan sok² kalau ngomong. Itu yg bikin aku kurang suka dan jd nilai minusnya.
(107) Gimana menurut pembaca, apa ku pertahankan aja terus si Hendra itu di hidupku, atau ku campakkan aja dia itu?
Mohon masukannya para pembaca yg budiman. 🙏
.
.
.
.
.

[Selesai]

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with AYAH PENYAYANG

AYAH PENYAYANG Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ayahpenyayang

Mar 3, 2023
𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐃𝐔𝐊𝐔𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐎𝐖𝐄𝐑 𝐎𝐅 𝐋𝐎𝐕𝐄

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Waktu itu aku umur 33 th. Aku pacaran dgn Pak Yamin (51 th). Pak Yamin tiba2 diserang penyakit aneh yg begitu parah, yg membuatnya hanya terbaring lemah dirumah dan bolak balik RS.

#fotohanyapemanis Image
(2) Saat itu usia pacaran kami baru jalan 2 th. Aku udah dikenal baik oleh anak istrinya dan sering datang main2 kerumah itu. Aku bahkan sering nginap dirumah mereka karna kami udah kayak keluarga.

Aku sangat sedih dan terpukul dgn penyakit yg menimpa Pak Yamin.
(3) Udah ber-bulan2 Pak Yamin gak pernah bisa bekerja, sehingga uang jajanku jadi stop. Padahal sebelumnya selalu lancar karna Pak Yamin emang sangat baik dan gak pelit samaku.

Selain itu kami tentunya udah gak pernah ML lagi. Ya gimana caranya, Pak Yamin aja lagi sakit kan.
Read 61 tweets
Jun 2, 2022
𝐃𝐀𝐅𝐓𝐀𝐑 𝐓𝐇𝐑𝐄𝐀𝐃 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐆𝐄𝐑𝐀 𝐑𝐈𝐋𝐈𝐒 :

1. Modusin Supir Truck Part 1
2. Modusin Supir Truck Part 2
3. Modusin Supir Truck Part 3
4. Ustadz Yang Tega
5. Main Dengan Polisi Di Ruangannya
6. Main Dengan Polisi Di Toilet Kantornya Image
7. Main Dengan Polisi Di Kost-an
8. Main Dengan Polisi Di Kost Temannya
9. Jumpain Polisi Ke Luar Daerah
10. Dokter Yang Profesional
11. Di Tangkap Warga Ciuman Di Toilet Plaza
12. Bertemu Polisi Saat Pergi Healing
13. Main Tiga Dengan Polisi
14. Main Dengan Kepsek SMA Di Kost
15. Main Dengan Dosen Di Semak
16. Main Dengan Guru SD Di Kebun
17. Main Dengan Guru SD Di Rumahnya
18. Main Dengan Pendeta Di Hotel Part 1
19. Main Dengan Pendeta Di Hotel Part 2
20. Main Dengan Pendeta Di Kost
21. Main Dengan Pendeta Di Rumah Kosong
Read 12 tweets
Jun 2, 2022
𝐍𝐆𝐄𝐑𝐉𝐀𝐈𝐍 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐁𝐔𝐊

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Waktu itu jam 02.⁰⁰ WIB aku melintas di sebuah jalanan.

Ku lihat bapack² berjalan sempoyongan.

Ketika mau papasan, tercium aroma alkohol yang menyengat dari mulutnya.
.
.

#gambarhanyapemanis Image
(2) Aku pun niat nolongin. Ku mundurkan motorku dan ku sapa dia.

Gak ada respon darinya. Dia terus berusaha berjalan ke depan.
Bahkan di lihatpun aku gak.

Aku turun dari motorku dan ku raih tangannya.

"Hati² Pak!", ucapku memapahnya.

Lalu dia akhirnya ambruk.
(3) Aku berusaha sekuat tenaga menahannya agar gak imutan ambruk dengan dia.

Aku meng-usap² dadanya, punggungnya, pantatnya, dan pahanya hampir kena ke burungnya.

Sesekali ku pencet kepalanya dan ku usap² wajah serta pipinya.

Aku pun gak sanggup memapahnya.
Read 58 tweets
Jun 2, 2022
𝐃𝐈 𝐋𝐄𝐂𝐄𝐇𝐊𝐀𝐍 𝐎𝐌 𝐒𝐄𝐍𝐃𝐈𝐑𝐈

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Aku lahir di kampung.
Waktu aku kuliah, aku nompang di rumah Bibi, adek perempuannya bapackku, di ibukota provinsi.

Omku, suami bibiku itu seorang polisi biasa berpangkat bripka.

#gambarhanyapemanis
(2) Postur Omku tinggi besar, berisi, kulit kuning langsat, kumis tebal, suara ngebass, tangannya penuh bulu lebat, kaki sampai paha juga, perut berbulu, tapi dada gak.

Aku bisa rasakan punya Omku pasti gede. Karna sering nampak ngejendol ketika duduk di sofa atau di lantai.
(3) Di rumah Omku selalu pakai celana pendek. Dan rata² yang ukurannya separoh paha. Jadi kelihatan terus bulu² pahanya.

Ada satu celananya yang sangat menggetarkan dadaku.
Celana motif bunga² yang sangat minim plus agak tipis.
Kalau itu dipakai aku jadi deg²an terus.
Read 100 tweets
Jun 1, 2022
𝐀𝐊𝐔 𝐒𝐄𝐑𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐈𝐍𝐓𝐈𝐏 𝐀𝐘𝐀𝐇𝐊𝐔

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Adakah kalian sebodoh dan sejahat aku?

Aku sering mengintip Ayahku mandi, tidur, dan kencing.

Anak macam apa sih aku ini, suka ke Ayah sendiri?
Masih wajarkah atau udah keterlaluan? Image
(2) Aku memang mengidap rasa suka ke bapack² sejak dini.

Tapi kondisi di kampung gak mendukung penyimpangan ini langsung berkembang di diriku.

Maklumlah kampung aku masih kolot, jauh dari kemajuan.
Dan kisah ini merupakan kisah di tahun 1995 yang lalu.
(3) Jujur waktu itu aku belum tau sedikit pun tentang dunia homo.
Tapi aku suka aja lihat bapack² ganteng dan mengkhayalkannya.

Di kampung aku sering melihat burung bapack² waktu mandi.
Karna kami mandi ramai² di sungai berbatu atau di pancuran yang airnya berasal dari bebatuan.
Read 70 tweets
Jun 1, 2022
𝐀𝐊𝐔 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐄𝐒𝐀𝐋 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐑𝐔𝐓𝐈 𝐍𝐀𝐅𝐒𝐔 𝐀𝐍𝐀𝐊𝐊𝐔

[Sebuah utas]
.
.
.

(1) Umurku saat ini udah 78 th.
Anakku ada 3 orang, 2 perempuan 1 laki².
Yang laki² belum nikah² sampai saat ini. Padahal umurnya udah 43 th.

#gambarhanyapemanis
(2) Aku memang biseks. Tapi aku gak lupa nikah.
Tapi yg membuatku sedih, anak laki²ku satu²nya, mewarisi gen homoku.

Memang gayanya gak ngondek, namun dia menyukai bapack² sama persis dengan aku, bapacknya.

Aku juga sejak muda sangat menyukai bapack².
(3) Aku selalu memperhatikan perkembangan anak laki²ku sejak dulu.

Aku selalu berharap agar anakku jangan mewarisi sifat² dan karakter burukku.
Aku pengen anakku normal, jangan kayak aku, bapacknya ini.

Dia ganteng dan selalu juara di sekolah.
Read 56 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(