Buat yang belum tau, The Medium ini dihandle oleh 2 orang yang berpengalaman di ranah horor dan thriller. Banjong Pisanthanakun dan Na Hong-Jin.
Yang satu sutradaranya Shutter, 4Bia & 4Bia 2. Satunya lagi, penulis sekaligus sutradara The Chaser dan The Wailing.
Ini mungkin sebaiknya kami infoin sejak awal.
Buat yang mikir kalo The Medium bakal punya treatment yang mirip-mirip dengan The Wailing, well... meski ditangani oleh orang yang sama, film ini punya cara yang berbeda dalam memberikan teror kepada para penontonnya.
The Medium dikemas format ala dokumenter gitu.
Buat yang familiar dengan Keramat-nya Monty Tiwa, "The Medium" bisa dibilang "versi thailand"-nya.
Tentu saja semua dikemas dengan unsur keagamaan, kepercayaan lokal yang kental, dan lingkungan perdukunan setempat yang kuat
Harus diakui 30 sampe 50 menit pertama bakal bisa jadi bagian yang bosenin untuk sebagian penonton.
Ga aneh kalo ada penonton yang ngantuk di fase ini. Kedistraksi dikit aja bakal loss aja gitu.
Ini barangkali jadi poin yang patut di-highlight buat para calon penonton!
Cara bertutur The Medium yang cukup lambat cukup beralasan sih. Penonton emang semacem diajak "masuk" ke dalam film dengan cara memperhatikan detil-detil kecil sepanjang film.
Filmnya sendiri kerasa minim jumpscare, tapi creepy moment jelas ada di mana-mana. Keren.
Untuk sebuah "found footage" kami ngerasa di beberapa scene kameramenny kelewat sakti aja gitu.
Ada momen di mana: "ha? kondisi kek begitu kok masih bisa ngerekam?"
di scene-scene tertentu pun sudut pengambilannya pun terbilang clear. Kerasa mengganjal sih, sayang aja.
30 menit terakhir jelas jadi bagian paling "gila" dari film ini. Nuansa mencekam tersaji dengan manteb.
Jelas menjadi kepuasan tersendiri bisa menikmati kegilaan tersebut di layar yang proper dengan audio yang menggelegar.
Filmnya ditutup dengan cukup banyak pertanyaan. Suka!
Pada akhirnya untuk sebuah film hasil kolaborasi maut Banjong Pisanthanakun dan Na Hong-Jin kami berekspektasi kalo The Medium bisa lebih dari ini sih.
Berada di bawah ekspektasi, tapi nggak yang sampe di taraf mengecewakan.
Buat yang demen horor, ini wajib masuk list sih.
The Medium (2021)
Rating: *komat kamit* / 10
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Oke berikut review kami untuk How To Make Billions Before Grandma Dies (2024)
#wmidreview
Film terbaru dari rumah produksi GDH – yang ga perlu diragukan kualitasnya, How To Make Millions Before Grandma Dies merupakan film yang sangat dekat dengan kita semua dan sukses bikin ketawa sekaligus menangis.
Ketawa + menangis itu memang udah jagonya Thailand sih.
Bercerita tentang M (Billkin Putthipong) seorang streamer gagal ingin mendapatkan uang dengan cara mudah yaitu menunggu warisan dari Amah/Neneknya (diperankan oleh Usha Seamkhum) yang terdiagnosa kanker.
M berusaha menjadi no.1 agar bisa mendapatkan harta warisan dari Amah dengan menjaga dan merawat Amah.
Mau ngasih sedikit testimoni kenapa MOVING jadi salah satu series terbaik yang rilis tahun ini!
Nah, Rabu ini finale-nya, jadi ini waktu yang pas buat kalian yang pengen bingewatch dari episode awal sampe akhir ❤️
Thread~
@DisneyPlusID Buat yang sama sekali belum nonton, kami coba kasih gambaran sedikit.
MOVING ini merupakan DRAMA KELUARGA yang komplit dengan bumbu ROMANCE yang SO SWEET berbalut elemen sci-fi, action dan superhero dengan takaran yang pas!
@DisneyPlusID Di episode-episode awal world building-nya Moving ini tuh langsung berasa menarik banget!
Seru banget gimana cara series ini ngeliatin keberadaan manusia-manusia berkekuatan spesial ini lengkap dengan suka-duka kehidupan yang mereka semua jalani.