Ini satu contoh bgm sebuah pesan yg sdh diluncurkan, kmd diralat atau dihapus & disertai permintaan maaf, tdk akan menghapus kesan yg ditimbulkan pesan pertama.
Tdk ada pesan yg tdk disertai maksud. Setiap pesan disampaikan, pasti pny tujuan
Dlm komunikasi, org menyampaikan pesan dg tujuan utk membuat perubahan pd diri penerima pesan : 1. Perub kognitif, dr yg blm tau mjd tau, informatif 2. Perub afektif, terkait nilai & sikap, persuasif
3.Perub behavioral, mendorong perilaku
Setiap perilaku adl pesan utk org lain
Perilaku mjd pesan jk ia dipersepsi. Krn inti dr komunikasi adl persepsi.
Kita ini ada di medan pesan, apapun yg ada disekeliling kita adl pesan², simbol² yg setiap saat akan kita persepsi
Apa itu PERSEPSI ?
Interpretasi & pemaknaan kita atas semua simbol yg tertangkap sensori
Kita hidup di medan stimulus. Setiap stimulus diterima sensori, tp hny stimulus trtentu yg dipersepsi & diinterpretasi. Stimulus yg lain diabaikan.
Persepsi & interpretasi msg² org thd pesan jg berbeda. Tergantung Frame of Reference & Field of Experience dlm memori otak msg²
Ada bbrp faktor yg mempengaruhi persepsi seseorg thd pesan. Tp semua itu berkaitan dg Frame of Reference & Field of Experience yg ada dlm memori otak.
Ada faktor subyektif, obyektif, dan faktor sosial. Semua ini mempengatihi bgm seseorg mempersepsi sebuah pesan
Faktor² yg mempengaruhi persepsi 😊👇
📌
Bagaimana persepsi berlangsung ?
Stimulus yg tertangkap oleh sensori indrawi, kmd dipersepsi & diinterpretasi sesuai FoR & FoE yg tersimpan dlm memori otak kita.
Itu sebabnya, sebuah pesan akan dipersepsi & diinterpretasi scr berbeda. Krn berbeda, mk berpotensi trjd MISPERSEPSI
Mknya, interpretasi msg² org thd pesan bs berbeda. Dan itu sebabnya berpotensi tdk hny menghasilkan mispersepsi tp jg miskomunikasi.
Naah.... Miskomunikasi ini bisa menimbulkan konflik
Itu sbbnya, setiap mengirim simbol² yg "berpotensi" diinterpretasi org lain (mjd pesan) perlu kehati²an spy tdk timbul slh persepsi.
Sbb kesan yg dihasilkan oleh pesan pertama, tdk serta merta hilang meski diralat & minta maaf
Tuit kali ini istimewa krn sy menulis diatas kapal fery yg menyusuri selat Bosphorus, yg memisahkan wilayah Turki yg ada di daratan Asia dg wilayah Turki yg ada di daratan Eropa
Mostly, manusia belajar berperilaku mll proses peniruan & sifatnya resiprokal
Mengapa di medsos org mudah mlkk penghinaan ? Ekosistem medsos mengajarkan begitu
Makin bny org slg menghina saat berinteraksi di medsos, org mrs menghina org lain itu hal biasa
Bny orang berlindung pada diksi kebebasan berpendapat & kritik, dan menganggap penghinaan kpd org lain itu sbg bagian dr bebas berpendapat & mengkritisi
Bukan mrk tak tau bedanya, tp sengaja memuaskan diri mll bias pemahaman thd 2 hal itu
Ditambah lagi, bermedia means kita berhadapan dg gadget, benda mati yg nir-emosi. Sesuka kita bicara, tanpa peduli nilai², tanpa empati, bahkan merasa hebat bisa menghina sepuasnya
Melihat Indonesia hari ini sebenarnya kita sekaligus melihat perkembangan komunikasi multikultur, baik yg ditampilkan dlm pemberitaan, berbagai tayangan media elektronik spt TV, film, iklan, juga melalui dinamika narasi di media sosial
Mustahil manusia tdk berkomunikasi & berinteraksi dg manusia lain. Dlm proses itu, peluang trjadi adaptasi, akulturasi, bahkan asimilasi sngt besar.
Demi harmoni sosial, org bisa sj membangun kesadaran kolektif utk slg menyesuaikan, beradaptasi, bahkan meninggalkan kultur lama
Adaptasi lintas budaya ini melibatkan : 1. Komunikasi intrapersonal, membangun kesadaran diri pentingnya membangun harmoni bersama org lain. Ada ego yg hrs dikalahkan 2. Komunikasi sosial, berinteraksi dg org lain membangun kesadaran kolektif arti penting harmoni sosial
Mostly, manner is lie…
Ungkapan spt ini dulu sering sy dengar diucapkan seorg kawan. Dalam berinteraksi dg org lain, kita tdk bisa menghindar dr pengaruh budaya yg melatari setiap individu maupun setiap situasi sosial
Setiap interaksi dg org lain, berpotensi terjadi komunikasi lintas budaya krn msg2 memiliki budaya yg berbeda & setiap budaya mewariskan manner yg berbeda
Pun demikian dg beda generasi, akan melahirkan beda budaya, berlaku pula manner yg berbeda
Meski manner bisa jadi adl bentuk dusta, tp ia diperlukan dlm bekerjasama & hidup bersama org lain. Tdk setiap fakta & rasa perlu diumbar scr vulgar kan ?
Biasanya ini dilakukan utk menjaga harmoni hubungan dg org lain, utk menghindari konflik, jg utk melanggengkan kerjasama
Kamu seorang pengusaha atau memiliki ide bisnis yang menarik? Jangan lewatkan kesempatan untuk mengikuti *Diplomat Success Challenge (DSC) 2022*!
Sebuah program kompetisi kewirausahaan yang sudah diselenggarakan selama 12 tahun dengan total hadiah dana hibah *modal usaha sebesar 2 Milyar Rupiah*!
Di program ini, kamu akan berkesempatan untuk bertemu dengan para coach bisnis dan bergabung dalam jaringan alumni DSC, Diplomat Entrepreneur Network (DEN).
Namanya Romo DIRGAPRIMAWAN, S.J.,
Beliau adl Doktor baru dari Institut Biblicum (Pontificium Institutum Biblicum), Roma.
Ujian disertasi (publice defendet dissertationem) dilaksanakan kemarin, Senin, 21 Februari 2022 di kampus Institut Biblicum, Roma
Romo Dirga adl putra Indonesia pertama yg lulus sebagai doktor dr Institut Biblicum utk studi mengenai Kitab Suci.
Pembimbingnya : Prof. Dr. Agustinus Gianto, S.J.
Beliau doktor lulusan Harvard University, satu dr sedikit ahli Bahasa Amaraik di dunia
Utk bisa lulus dr Institut Biblicum ini setidaknya hrs belajar berbagai bahasa spt Yunani, Hibrani, Aramaik, dan tentu sj bahasa Latin. Sementara perkuliahan disampaikan dlm bahasa Italy
Tuips, msh ingat kasus seorg dokter yg memberi edukasi ttg skincare berbahaya yg disampaikan mll akun medsos, tapi malah kesandung masalah hukum ?
Yup….Kasus dr. Richard Lee 😊👍
Ketika kasus itu mjd viral, bny tanya dlm hati sy “knp bs begitu ?”
Meski agak mengganggu rasa keadilan bagi sy, tp sy tdk tergoda ikut menanggapi krn there must be something wrong. Itu sebabnya, ketika teman2 Tim Diskusi Mingguan GMP mengusulkan tema itu diangkat dlm diskusi, sy mjd tertarik. Mmg harus ada penjelasan spy tdk trjd salah mengerti
Diskusi menghadirkan Prof. Mohammad Nasser, Sp.KK., seorg pakar Hukum Kesehatan PB Ikatan Dokter Indonesia, dan jg dr. Midi Hariyani, Sp. KK., seorg dokter yg bertugas di RS Hermina Jatinegara, RS EMC Pulomas, dan Klinik Amerika OHC Condet Jakarta Timur.
Ada fakta menarik memang.