Di beranda FB, secara tak sengaja, saya menemukan status FB live ber-thumbnail telur. Ketika saya klik, dua orang pemuda modis berambut pirang sedang memegang telur. Karena saya penasaran mau diapakan kira-kira telur tersebut, saya pun melanjutkan menonton.
Penasaran saya terhenti ketika seorang pemuda modis yang satu memecahkan telur, sedang pemuda modis satunya lagi memegang beberapa biji korek kayu. Saya tahu arah video ini.
Sejak awal, saya sudah menduga bahwa akan ada atraksi yang membuat penontonnya harus menunggu. Namun rupanya penonton tak satu suara. Sebagian emotikon yang melayang dalam tayangan live ini memang emotikon laughing, namun tak sedikit pula yang memencet angry.
Atraksi ini, katakanlah dianggap sebagai atraksi lelucon, jelas tak berhasil. Lebih tak berhasil lagi kalau aktraksi tersebut dimaksudkan sebagai pertunjukan "cara memasak telur yang benar".
Kemasygulan awam pun berderit dalam benak saya: adakah hal demikian dapat dimaklumkan?
Ada banyak peristiwa lain yang tak kalah "membagongkan", dan itu juga berlangsung di dalam alam terbuka. Bahasa kiwarinya, public sphere.
Berduyun-duyun orang bertandang menonton sambil terbahak-bahak, namun juga tak sedikit yang mengernyitkan dahi (yang anehnya juga jadi penonton sepersis saya).