Hak-hak Orangtua Melahirkan di Jerman
Tahukah Anda Bapak dari anak boleh cuti setahun dan mendapat gaji bisa 30jutaan/bulan?
Lalu ibu bagaimana?
Utas ini menceritakan pengalaman melahirkan anak di Jerman.
Sebelum melahirkan sampai sesudah melahirkan kita akan didampingi seorang bidan disebut dengan Hebamme. Sebelum melahirkan akan dilatih dan dipersiapkan untuk melahirkan. Setelah melahirkan mengontrol bayi dan melatih merawat. Datang kerumah rutin.
Bidan tidak membantu waktu melahirkan, melahirkan ditangani dokter. Ada beberapa ruangan untuk melahirkan, 1 untuk ruang operasi dalam keadaan darurat misalnya harus operasi caesar. Biaya bidan dan rumah sakit sudah masuk dalam asuransi yg dipotong dari gaji.
Setelah lahir anak akan mendapat akte kelahiran Jerman, proses cuma butuh waktu 10 menitan karena cuma print out biasa bahasa Inggris dan Jerman. Nanti harus di laporkan di Konjen atau KBRI untuk surat lahir. Akte kelahiran Indonesia harus dibuat di Indonesia.
Anak akan mendapat 2 kewarganegaraan Jerman dan Indonesia sampai umur 18tahun sampai bisa memutuskan mana yang dipilih. Untuk dapat kewarganegaraan Jerman harus punya resident permit/Unbefristete Aufenthaltserlaubnis.
Setelah lahir kita bisa daftar Uang untuk anak/Kindergeld yang akan dibayarkan 219Euro/bulan/anak atau Rp 3,5jutaan sampai masa sekolah berakhir sekitar 18 tahun, max 25 tahun.
Setiap anak diperiksa rutin terjadwal, dari sejak lahir. Mendapatkan kartu periksa/Untersuchung. Dari U1, U2, dst. Pemerintah mengingatkan dan mengontrolnya dengan mengirim formulir sesuai umur dan ini harus dikasih dokter diisi dan dikirim balik.
Sesuai umur, anak2 diperiksa perkembangan badan, kemampuan berjalan, bicara, psikologi, kadang bisa sampai sejam. Kl sudah tumbuh gigi bisa direkomendasikan ke dokter gigi, kl dah besar juga ke dokter mata. Kl bahasa kurang misalnya pengejaan kata tertentu bisa ketempat kursus.
Setelah diperiksa formulir dr pemerintah diisi dokter dan dikirim balik. Kl kita lupa, akan dikirim lagi formulirnya. Kl lupa lagi ada dinas sosial datang dan tanya kenapa gak diperiksa. Ini penting untuk mendeteksi dini gangguan perkembangan atau cacat.
Mungkin kaya di Indonesia Posyandu kali yah. Sistem kita juga bagus. Rumah ortu di Indonesia juga dipakai buat Posyandu tp gak tau prosesnya jd gak bisa bandingin. Mungkin di Jerman oleh dokter anak dan dikontrol oleh pemerintah setengahnya seperti wajib.
Dirumah sakit, bapaknya dikursus singkat ganti popok soalnya disini pembantu itu gak biasa. Nah ini gunanya kenapa bapak2 juga berhak mendapat cuti 1 tahun pasca melahirkan. Dan ternyata susah banget dan pastinya bau. Mknya respek ibu2 kita yg melahirkan dan merawat kita.
Istirahat dulu yah, mau siapin makan siang, weekend istri leha2 suami didapur masak2. Sini 6 jam telat dari Indonesia, jd Indonesia jam 7an sini jam 13 siang.
Buat yg belum baca, silakan baca2 kuliah di Jerman.
Orangtua bayi yang dilahirkan akan mendapatkan santunan hak mengasuh dari pemerintah 65% dari gaji Netto/bulan, minimal 300€ max 1800€. Disebut dengan uang orang tua/Elterngeld. Jumlah istri dan suami adalah 14 bulan, maksimal 12 bulan. Jadi suami bisa 12 bulan istri 2 bulan.
Elterngeld hanya bisa diterima kalau istri/suami hanya dirumah merawat anak/ganti gaji.
Karena minimal 300€, jadi istri yang tidak bekerja bisa dapat 300€/bulan.
Dulu ambil 2 bulan cuti saja buat pulang ke Indonesia 12 bulan sisa untuk istri yg memang ibu rumah tangga.
Kl dilihat temen2 kerja sih rata2 ambil 2 bulan saja, soalnya maksimal cm 1800€/bulan. Buat yg punya cicilan rumah kadang bisa 1000-1500€/bulan setahun agak mepet.
Jadi seperti ayah, ibu juga bisa ambil 12 bulan cuti dibayar. Pokoknya cuti ayah dan ibu jumlahnya 14 bulan. Tapi ibu berhak cuti 4 tahun tanpa dibayar dan dilindungi. Jadi saat cuti selesai hak dia bekerja ditempat dan posisi yang sama akan dilindungi negara.
Ada berita kesempatan kerja di Jerman. Sekarang Jerman kekurangan tenaga ahli. Tahun ini dicari tenaga kerja 1,7 juta orang, tertinggi sejak tahun 1989.
Sekarang kekurangan tenaga ahli 500000 orang, jd syarat2 dikurangi buat Blue Card, kaya minimal gaji Rp. 70juta/bulan.
Menurutku sih kl pengin coba kerja, tinggal lamar saja online ky stepstone.com.
Memang bahasa Jerman tidak wajib, banyak yg gak bisa. Tp sebaiknya kursus dasar untuk survive dan dokumen2.
Kekurangan tenaga kerja gak cuma sekarang, tp jg kedepan, jd bs kursus dulu.
Anak atau anggota keluarga kecanduan internet?
Baik lewat tablet, hp, atau komputer dengan jaringan lokal. Ternyata rubah waktu online bisa dilakukan cepat tanpa instal aplikasi.
Router, penghubung data dan internet antar komputer ternyata punya fasilitas menyalakan internet tiap gadget/komputer dlm waktu tertentu saja. Misalnya tablet anak mati pada jam belajar/makan/tidur. Tablet Ibu saat harusnya memasak :-D. Bahkan bisa sensor untuk situs2 tertentu.
Tiap merek punya cara akses sendiri. Biasanya diakses lewat browser dengan alamat tertentu, misalnya merek FRITZ diakses dengan fritz.box . Atau ipadress pertama spt 192.168.0.1. Baca manualnya untuk setting pasword dan akses. Kl beres akan terlihat spt dibawah.
Sebuah Utas Otomotif di Jerman
Tahukah Anda kalau kecepatan mobil di Jalan Tol Jerman tidak dibatasi? Boleh 500km/jam?
Tahukan Anda biaya bikin SIM di Jerman Rp 50Juta?
Mau tahu fakta-fakta yg mengejutkan tentang
berkendaraan di Jerman?
Ikuti thread ini. #otomotif#jerman
Kecepatan mobil di jalan tol Jerman tidak dibatasi, jd mobil 300-500km/jam pun boleh ngebut. Banyak orang kaya di luar Jerman bawa mobil sportnya yang gak bisa ngebut dinegaranya ke Jerman untuk coba gas pol. Wisata ngebut tanpa batas. fox360.net/automotive/a-s…
Bahkan kecepatan yang dianjurkan dijalan tol adalah 130km/jam yg sangat cepat untuk ukuran Indonesia. Kecepatan 60km/jam sangat bahaya karena kecepatan ra-rata 130km/jam, kl tabrakan impactnya lebih besar 130-60=70km/jam. #jalantol#jerman#bataskecepatan#lalulintas#aturan
@ariel_heryanto Padahal anak balita, golden age punya kemampuan sampai max 4-5 bahasa kata dokter anak sini. Anak saya sendiri 3 tahun, bisa bahasa Indonesia (dg ortu), Jerman (dg teman TK), Inggris dengan kakaknya. 1 kuntji, 1 orang konsisten 1 bahasa.
@ariel_heryanto Idealnya yg omong dengan anak itu penutur asli. Ortu omong bukan dengan bahasa sendiri ada kekurangannya. Bisa salah ajarin, aksen kurang bagus atau pengucapan yang salah. Menasehati anak jg menjadi susah, krn pesan yg diterima kurang dimengerti.
@ariel_heryanto Mund zu Mama!!! Kata seorang anak ke mamanya. Kakaknya kaget dan jelasin kl dia bilang shut up Mama. Itu salah satu masalah dikeluarga yg mendidik anak dg bukan bahasa sendiri. Kedua belah pihak tidak saling mengerti, juga dengan sopan santun berbahasa.