KEKAYAAN INDONESIA DAN KEUNIKAN SUKU NYA |
.
.
.
.
URANG KENEKES
Merupakan bagian dari etnis Sunda dengan populasi sekitar 26.000 orang,
suku Baduy yang juga dikenal dengan sebutan Urang Kenekes terdiri dari dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar yang juga berbeda dalam hal menjalankan aturan adat (pikukuh).
.
.
Sementara suku Baduy Luar cenderung lebih terbuka pada pembaharuan lingkungan sekitar, suku Baduy memilih mengisolasi diri mereka dari dunia luar.
Beberapa adat istiadat nenek moyang yang masih dipertahan oleh suku Baduy Dalam antara lain:
- Tidak menggunakan kendaraan untuk sarana
transportasi.
- Tidak menggunakan alas kaki/
- Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan
kecuali rumah ketua adat (Sang Pu’un)
- Pelarangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
- Pelarangan penggunaan pakaian modern dengan
menjahit sendiri pakaian dan penggunaan warna
hitam dan putih.
SUKU BUTON
Ritual Pekande-kandea atau makan-makan adalah salah satu keunikan suku Buton berupa jamuan makan yang dilakukan oleh para gadis suku Buton. Setiap tamu yang datang berkunjung akan dipersilahkan makan.
Nah, tugas para gadis suku Buton adalah menyuapi setiap tamu tersebut.
Pada zaman dahulu, ritual Pekande-kandea digelar dalam rangka menyambut para pejuang yang pulang dari medan perang.
SUKU DAYAK
Suku Dayak punya keunikan sendiri, terlihat dari cara mereka berpakaian, menjalani kehidupan sehari-hari, dan berbagai upacara/ritual yang dilakukan.
Bahasa dan tarian khas Dayak juga memperkaya corak kebudayaan leluhur yang masih dipertahankan, juga beberapa jenis makanan khas seperti Juhu Singkah (rotan muda), Karuang (sayuran dari singkong), dan Wadi (makanan berbahan ikan) .
SUKU ASMAT
Suku yang memiliki ciri fisik khas; berkulit hitam dengan rambut keriting ini terkenal dengan keunikan kerajinan unik ukir kayunya.
Ada dua populasi suku Asmat di Papua terbagi di antara mereka yang tinggal di pesisir pantai (Suku Bisman di sungai Sinesty dan suku Simai yang berdiam di sekitar sungai Nin) dan sebagian lainnya memilih untuk tinggal di bagian pedalaman.
.
.
Kedua populasi ini cenderung berbeda dalam cara hidup, struktur sosial, ritual dan dialek. Kesamaannya ada di postur tubuh mereka yang cukup tinggi ( wanita sekitar 162 cm dan tinggi badan laki-laki mencapai 172 cm).
Suku Asmat merasa mereka adalah bagian dari alam yang membuat mereka sangat menghormati dan menjaga alam sekitarnya. Bahkan, pohon di sekitar tempat hidup mereka dianggap menjadi gambaran dirinya.
Batang pohon menggambarkan tangan mereka, buah menggambarkan kepala, dan akar menggambarkan kaki mereka.
.
.
SUKU SASAK
Sebagian besar penduduk suku Sasak yang mendiami pulau Lombok beragama Islam. Namun, tak sedikit pula yang menganut kepercayaan pra-Islam disebut Sasak Boda.
Perempuan Sasak terkenal pintar membuat kain dengan cara menenun bahkan di masa lalu menenun adalah salah satu hal yang diwajibkan. Setiap perempuan akan dikatakan dewasa dan siap berumah tangga jika sudah pandai menenun (dalam bahasa Sasak disebut Sèsèk).
Keunikan suku Sasak ini terlihat dalam hal pernikahan, di mana calon pengantin pria harus menculik calon pengantin wanita dulu.
Tradisi itu dikenal dengan sebutan merarik atau pelarian. Caranya sederhana, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua orang tuanya.
Bila ingin menikah, gadis itu dibawa. Pencurian seorang gadis harus dilakukan dengan membawa beberapa orang kerabat atau teman yang nantinya akan bertindak sebagai saksi dan pengiring prosesi merarik.
Tapi dengan catatan ya….gadis itu tidak boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, melainkan harus dititipkan ke kerabat laki-laki dulu.
Setelah sehari menginap, pihak kerabat laki-laki akan mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemberitahuan bahwa anak gadisnya dicuri.
.
.
.
.
❤️🇲🇨
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
SRI MULYANI DAN BASUKI HADI MEMANG DUA TANDUK JOKOWI
.
.
.
Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani sepakat untuk menunda waktu pemberlakuan Tapera.
“Dari kapan ke kapan?”
Dari tahun 2027 ke waktu yang belum beliau sebut.
“Emang pak Jokowi ingin Tapera itu diberlakukan lebih cepat?”
Dalam PP terbaru, PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020, beliau bicara terkait iuran wajib. Jokowi memberlakukan iuran wajib Tapera bagi pegawai negeri maupun pegawai swasta.
Harus diingat, PP itu lahir karena perintah konstitusi. Presiden wajib mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) setelah DPR mengesahkan sebuah UU, dalam hal ini UU No 4 tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
Para wakil rakyatlah yang menggagas, mendiskusikan, mengesahkan UU itu dan lalu konstitusi mengharuskan Presiden membuat PP nya.
Dan Jokowi melalui PP terbaru tersebut tidak bicara atau merubah jangka waktu. Itu masih sama dengan isi PP lama, PP Nomor 21 tahun 2020 yakni 7 tahun atau tahun 2027.
Bantèng perkasa jelas adalah Jokowi. Dia memporak porandakan kemapanan tanpa teriak jumawa. Konon hanya dengan kerja, kerja dan kerja, tiba - tiba dia melampaui ekspektasi banyak pihak.
Sama seperti bantèng seharusnya, Jokowi pun bersenjatakan dua tanduknya, BASUKI dan Sri Mulyani.
Ketika kita bicara duet dua orang ini, ribuan kilometer jalan sebagai urat nadi sebuah bangunan ekonomi negara dengan puluhan bandara serta puluhan pelabuhan dan ribuan infrastruktur dalam bentuk lain terbangun melayani publik plus dengan fiskal terjaga adalah bukti tak terbantahkan.
Luar biasanya, sebagai orang yang sudah dianggap pahlawan, keduanya tak bicara politik, pun posisi. Tak bicara pilkada apalagi pilpres untuk karir dirinya. Berdua, mereka bekerja profesional hanya pada tupoksinya saja. Basuki bertempur di ranah eksekusi, Sri Mulyani menyediakan semua pelurunya sambil tetap menjaga ruang fiskal yang ada.
Sebagian besar dari kita pernah sangat berharap bahwa UU Perampasan Aset Koruptor benar bisa diberlakukan. Tapi harapan itu pupus saat hampir semua fraksi di DPR tak beranjak ingin membuat tuntas RUU tersebut.
Kita marah pada perilaku banyak pejabat negara ini yang tanpa malu - malu maling duit negara. Lebih lagi, kita muak dengan aturan hukum yang ada manakala si pejabat divonis penjara tapi justru masih dapat perlakuan istimewa di penjara.
Mereka seolah adalah adalah kaum istimewa negeri ini. Mereka jelas bukan bagian dari kita manakala diksi rakyat kita gunakan. Mereka bukan kita dan maka kita sepakat bila RUU Perampasan Aset Koruptor itu diundangkan.
Namun ketika kita bicara tentang sibuk aparat bea cukai yang belakangan ini rajin pungut pajak atas barang bawaan kita dari luar negeri, kita marah. Kita tak sepakat dengan perlakuan mereka pada banyak saudara kita. Kita marah karena bisa jadi kitalah suatu saat nanti adalah si korban.
“Tapi bukankah aparat itu belakangan ini benar keterlaluan?”
Sesekali kita pantas menggunakan angle berbeda. Kita lihat dari sudut yang tak banyak dibicarakan orang terutama sudut pandang orang - orang yang sedang merasa dirugikan.
Tak ada salahnya sesekali kita sedikit melambung dan melihat dari sudut yang sulit dimana justru keributan belakangan ini adalah bias perlawanan para pengemplang pajak yang selama ini sukses bermain dengan oknum bea cukai itu sendiri. Para pelaku jastip misalnya.
JANGANKAN INDONESIA YANG SANGAT KAYA DENGAN RAGAM BUDAYANYA| bahkan Arab Saudi negeri berlimpah minyak saja kini melirik industri pariwisata. Ada potensi devisa sangat besar yang sedang ingin mereka rebut.
Ga tanggung - tanggung, pada sektor ini mereka mentargetkan kontribusi sekitar 10 persen dari GDP pada tahun 2030 dan menerima 100 juta wisatawan per tahun dan menyediakan satu juta pekerjaan.
Tak seperti bangsa kita yang sangat kaya dengan budayanya, mereka membangun konsep wisata mewah.
Beberapa proyek pariwisata ambisius itu diantaranya adalah kota futuristik Neom di Provinsi Tabuk, barat laut negara yang menghadap Mesir di seberang Laut Merah.
BUDIMAN SUDJATMIKO, DIA PASTI ADALAH SIAPA - SIAPA
.
.
.
Kalau saat ini dia benderang berada di sisi sebelah Ganjar misalnya, 100 persen pasti gak ada kisah bulian padanya. Seratus persen ga ada ungkit mengungkit dosa - dosanya yang benar - benar sangat sulit dicari.
Budiman terlalu lurus. Bisa dibilang dia satu dari sejuta politisi kita yang idealis dan maka tetap miskin tanpa data deretan mobil mewah di garasinya.
Dan lalu, ketika korupsi sebagai penyakit paling lumrah yang selalu diidap oleh banyak politisi kita tak pernah bisa menjangkitinya, dia dikuliti soal kemiskinannya. Hutang - hutang pribadinya menarik hati dan minat para pencari dan pencatat dosa.
Berharap Budiman playing victim terhadap pemecatannya, percayalah itu tidak akan pernah terjadi. Budiman jauh dari sifat itu. Sejarah mencatatnya..
Berbeda dengan banyak politisi yang langsung berungkap marah ketika dipecat, dia justru dengan santun mengucapkan terimakasih telah bersama partai sekian puluh tahun.
Terhadap pemecatannya, Budiman hanya akan menjadi semakin besar. Sejarah juga sudah mencatatnya.
Ingat heroik kisah kudatuli 1996 di markas PDI Diponegoro 56? Dia dihabisi oleh rezim Orde Baru karena cita - citanya akan demokrasi. Butuh Jakarta harus dibakar oleh penguasa hanya untuk menghentikan langkahnya menuntut demokrasi itu.