Bila ada salah satu negara dari Eropa Barat yang akan segera merespon perkembangan di Ukraina, bukan mustahil itu adalah Jerman. Jerman bagian timur secara geografis sangat dekat dengan Ukraina dan hanya berjarak Polandia di timurnya.
Dan benar, di utara, Jerman langsung melakukan antisipasi dan dikabarkan telah bersiap memimpin 1.610 pasukan. Itu terdiri dari personil tentara Jerman, Norwegia dan Latvia.
Kepada Presiden Latvia Egils Levits, Kanselir Jerman Olaf Scholz berkata, Jerman punya hak untuk berperang. Pernyataan itu dia katakan pada 17 Februari 22 saat menyertai 350 pasukan dari negaranya bergabung dengan pasukan Nato yang terpusat di negara itu.
Hal sama di utara Ukraina, di Estonia, Inggris juga telah melakukan persiapan matang. Konon jumlah pasukan Nato yang digelar pada 4 negara Polandia, Estonia, Latvia dan Lithuania telah mencapai 5.000 personil dan akan terus bertambah.
Apa tanggapan Putin? Dia mengancam negara-negara yang mencoba mengganggu tindakannya bakal menghadapi konsekuensi yang belum dilihat.
Ini jelas bukan hal biasa-biasa saja. Ini tentang potensi terjadinya perang besar di Eropa. Dan sepertinya, itu baru saja dimulai. Rusia melakukan invasi di Ukraina hari ini.
Secara resmi, Rusia telah memutuskan untuk menyerang Ukraina. Ukraina jelas bukan lawan Rusia. Tapi itu bukan berarti Ukraina akan mudah kalah dan selesai, ini tentang perang yang akan melebar sampai pada titik yang sulit diprediksi.
Hal sama diungkap oleh Perdana Menteri Inggris. Rusia merencanakan perang dahsyat di Eropa yang lebih buruk dari yang pernah terjadi tahun 1945, tuding Boris Johnson.
Para pemimpin badan intelijen Barat menginformasikan bahwa Rusia tidak hanya berencana memasuki Ukraina dari timur, tapi juga dari Belarus dan daerah sekitar Kiev.
"Apakah ini akan memantik perang dalam skala dahsyat dan lebih mengerikan dibanding tahun 1945?"
Kita jelas tak berharap itu terjadi. Serbuan awal Rusia saja telah langsung membawa dampak tak baik. Harga minyak dunia langsung melambung. Ini akan menyebabkan banyak hal tak baik bagi situasi ekonomi dunia yang sedang terpuruk akibat pandemi.
Pada Indonesia, paling tidak, jika harga domestik disesuaikan atau ikut naik, akan ada ancaman inflasi. Jika tidak, subsidi jelas akan langsung melonjak. Dampaknya jelas tidak bagus. Kita berdoa jangan sampai perang ini berkepanjangan.
Pada nilai tukar mata uang, Kamis 24/2/2022, rupiah melemah 22 poin atau 0,15 persen ke level 14.360 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.338 per dolar AS.
Sentimen di pasar keuangan terlihat negatif terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia bergerak melemah mengikuti pelemahan indeks saham AS.
Itu bukan kata saya, itu kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra yang dikutip dari Antara.
Sentimen negatif ini karena meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi perang besar antara NATO dengan Rusia.
"Bukankah Rusia pasti akan bangkrut akibat embargo dunia?"
Mungkinkah China akan diam saja manakala Rusia dikeroyok? Berdua, mereka akan sanggup menahan embargo seluruh dunia dalam waktu sangat lama. Embargo jelas bukan solusi terbaik.
Ini bukan perkara mudah, Rusia merasa bahwa jaminan keamanan negaranya terganggu karena Ukraina ingin masuk Nato. Meski disangkal, itu telah membuat luka.
Padahal, Ukraina juga merasa bahwa jaminan keamanan yang pernah dijanjikan akan mereka terima atas penyerahan senjata nuklirnya pada 1991 saat pisah dari Uni Soviet, kini juga telah dicederai Rusia.
Bila niat Putin benar sampai kesana, itu seperti Indonesia yang ingin mengambil luas wilayah Hindia Belanda ditambah Malaya, Borneo Utara, dan Timor hanya karena sejarah sepihak terkait Majapahit.
Dan itu memang pernah dilakukan oleh Ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat saat mengadakan pemungutan suara terkait penentuan batasan wilayah Indonesia tahun 1945.
Kenapa ga terkait Sriwijaya sekalian di mana Kedah dan Thailand Selatan dapat ditarik menjadi bagian Indonesia?
Itu luar biasa berbahaya. Sebaiknya kita berdoa perang ini tak akan menjadi lebih besar.
.
.
.
_________
Gambar /foto ilustrasi diambil dari banyak sumber
"ADAKAH PERAN INDONESIA DAPAT DIMUNGKINKAN?"
Sangat. Sebagai Presidensi G20 jelas sesuatu banget. Justru inilah saat terbaik negeri ini untuk tampil dalam forum luar biasa tersebut.
Kita lihat saja bagaimana inisiatif pemerintah Indonesia pada peristiwa ini. Bila dibawa pada sidang Dewan Keamanan atau mayoritas anggota PBB, jelas akan ada veto Rusia sebagai anggota tetap.
"Atau Sidang Umum?"
Ya, salah satu dari 8 tugas dan kekuasaaan majelis umum adalah Pelaksaan Perdamaian dan Keamanan Internasional.
Majelis ini terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun di bawah seorang Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil.
TAK ADA VETO DARI ANGGOTA DEWAN KEAMANAN
HANYA SUARA MAYORITAS.
Pertemuan khusus dapat diadakan atas permintaan dari Dewan Keamanan, mayoritas anggota PBB.
Ayo Indonesia, kita pasti bisa.
.
.
.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
SRI MULYANI DAN BASUKI HADI MEMANG DUA TANDUK JOKOWI
.
.
.
Basuki Hadimuljono dan Sri Mulyani sepakat untuk menunda waktu pemberlakuan Tapera.
“Dari kapan ke kapan?”
Dari tahun 2027 ke waktu yang belum beliau sebut.
“Emang pak Jokowi ingin Tapera itu diberlakukan lebih cepat?”
Dalam PP terbaru, PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020, beliau bicara terkait iuran wajib. Jokowi memberlakukan iuran wajib Tapera bagi pegawai negeri maupun pegawai swasta.
Harus diingat, PP itu lahir karena perintah konstitusi. Presiden wajib mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) setelah DPR mengesahkan sebuah UU, dalam hal ini UU No 4 tahun 2016 Tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
Para wakil rakyatlah yang menggagas, mendiskusikan, mengesahkan UU itu dan lalu konstitusi mengharuskan Presiden membuat PP nya.
Dan Jokowi melalui PP terbaru tersebut tidak bicara atau merubah jangka waktu. Itu masih sama dengan isi PP lama, PP Nomor 21 tahun 2020 yakni 7 tahun atau tahun 2027.
Bantèng perkasa jelas adalah Jokowi. Dia memporak porandakan kemapanan tanpa teriak jumawa. Konon hanya dengan kerja, kerja dan kerja, tiba - tiba dia melampaui ekspektasi banyak pihak.
Sama seperti bantèng seharusnya, Jokowi pun bersenjatakan dua tanduknya, BASUKI dan Sri Mulyani.
Ketika kita bicara duet dua orang ini, ribuan kilometer jalan sebagai urat nadi sebuah bangunan ekonomi negara dengan puluhan bandara serta puluhan pelabuhan dan ribuan infrastruktur dalam bentuk lain terbangun melayani publik plus dengan fiskal terjaga adalah bukti tak terbantahkan.
Luar biasanya, sebagai orang yang sudah dianggap pahlawan, keduanya tak bicara politik, pun posisi. Tak bicara pilkada apalagi pilpres untuk karir dirinya. Berdua, mereka bekerja profesional hanya pada tupoksinya saja. Basuki bertempur di ranah eksekusi, Sri Mulyani menyediakan semua pelurunya sambil tetap menjaga ruang fiskal yang ada.
Sebagian besar dari kita pernah sangat berharap bahwa UU Perampasan Aset Koruptor benar bisa diberlakukan. Tapi harapan itu pupus saat hampir semua fraksi di DPR tak beranjak ingin membuat tuntas RUU tersebut.
Kita marah pada perilaku banyak pejabat negara ini yang tanpa malu - malu maling duit negara. Lebih lagi, kita muak dengan aturan hukum yang ada manakala si pejabat divonis penjara tapi justru masih dapat perlakuan istimewa di penjara.
Mereka seolah adalah adalah kaum istimewa negeri ini. Mereka jelas bukan bagian dari kita manakala diksi rakyat kita gunakan. Mereka bukan kita dan maka kita sepakat bila RUU Perampasan Aset Koruptor itu diundangkan.
Namun ketika kita bicara tentang sibuk aparat bea cukai yang belakangan ini rajin pungut pajak atas barang bawaan kita dari luar negeri, kita marah. Kita tak sepakat dengan perlakuan mereka pada banyak saudara kita. Kita marah karena bisa jadi kitalah suatu saat nanti adalah si korban.
“Tapi bukankah aparat itu belakangan ini benar keterlaluan?”
Sesekali kita pantas menggunakan angle berbeda. Kita lihat dari sudut yang tak banyak dibicarakan orang terutama sudut pandang orang - orang yang sedang merasa dirugikan.
Tak ada salahnya sesekali kita sedikit melambung dan melihat dari sudut yang sulit dimana justru keributan belakangan ini adalah bias perlawanan para pengemplang pajak yang selama ini sukses bermain dengan oknum bea cukai itu sendiri. Para pelaku jastip misalnya.
JANGANKAN INDONESIA YANG SANGAT KAYA DENGAN RAGAM BUDAYANYA| bahkan Arab Saudi negeri berlimpah minyak saja kini melirik industri pariwisata. Ada potensi devisa sangat besar yang sedang ingin mereka rebut.
Ga tanggung - tanggung, pada sektor ini mereka mentargetkan kontribusi sekitar 10 persen dari GDP pada tahun 2030 dan menerima 100 juta wisatawan per tahun dan menyediakan satu juta pekerjaan.
Tak seperti bangsa kita yang sangat kaya dengan budayanya, mereka membangun konsep wisata mewah.
Beberapa proyek pariwisata ambisius itu diantaranya adalah kota futuristik Neom di Provinsi Tabuk, barat laut negara yang menghadap Mesir di seberang Laut Merah.
BUDIMAN SUDJATMIKO, DIA PASTI ADALAH SIAPA - SIAPA
.
.
.
Kalau saat ini dia benderang berada di sisi sebelah Ganjar misalnya, 100 persen pasti gak ada kisah bulian padanya. Seratus persen ga ada ungkit mengungkit dosa - dosanya yang benar - benar sangat sulit dicari.
Budiman terlalu lurus. Bisa dibilang dia satu dari sejuta politisi kita yang idealis dan maka tetap miskin tanpa data deretan mobil mewah di garasinya.
Dan lalu, ketika korupsi sebagai penyakit paling lumrah yang selalu diidap oleh banyak politisi kita tak pernah bisa menjangkitinya, dia dikuliti soal kemiskinannya. Hutang - hutang pribadinya menarik hati dan minat para pencari dan pencatat dosa.
Berharap Budiman playing victim terhadap pemecatannya, percayalah itu tidak akan pernah terjadi. Budiman jauh dari sifat itu. Sejarah mencatatnya..
Berbeda dengan banyak politisi yang langsung berungkap marah ketika dipecat, dia justru dengan santun mengucapkan terimakasih telah bersama partai sekian puluh tahun.
Terhadap pemecatannya, Budiman hanya akan menjadi semakin besar. Sejarah juga sudah mencatatnya.
Ingat heroik kisah kudatuli 1996 di markas PDI Diponegoro 56? Dia dihabisi oleh rezim Orde Baru karena cita - citanya akan demokrasi. Butuh Jakarta harus dibakar oleh penguasa hanya untuk menghentikan langkahnya menuntut demokrasi itu.