Thread by @YRadianto

Suharto, Presidenku Lebih dari Separuh Umurku

1. Wajahnya ramah, sampai dijuluki "The Smiling General" oleh media luar. Salah satu modal memikat hati rakyat.

Dia juga cerdik membaca dan memanfaatkan situasi untuk kepentingannya.

2. Saya tidak meragukan nasionalismenya, walaupun nyatanya harus dibayar mahal dengan tergadainya kedaulatan di tanah Papua dan politik luar negeri yang "bebas-aktif" tapi dibelengu kepentingan barat.

Singapore, Malaysia maupun Filipina jauh lebih merdeka ketimbang kita.

3. Sepanjang 32 tahun berkuasa, tak banyak gaduh yang berarti. Suasana sangat "tertib-terkendali", yang mana bisa diartikan sebagai "Yang kritis ditertibkan dan pers dikendalikan". Jadi masyarakat sudah dipilihkan berita yang baik² saja.

Kegaduhan hanya terjadi di dunia bisik².

4. Ketertiban juga disiasati dengan "Dwi Fungsi ABRI" yang dengan indah disampaikan sebagai "manunggalnya ABRI dengan Rakyat" dan dipraktekan dalam bentuk : APA² HARUS SEPENGETAHUAN KORAMIL, Polisi, DINSOSPOL Pemda, dlsb.

Contohnya kalo mau nanggap wayang ato layar tancap..

5. Di kampung² rakyat ditemani Babinsa yang selalu setia mengunjungi pedagang/pengusaha kecil apalagi keturunan China. Mereka diterima dengan ramah, tapi dipisuhi setelah pulang lantaran ada yang suka minta "sedekah".

Para Babinsa inilah mata & telinga Pak Harto di akar rumput.

6. Di pemerintahan Dwi Fungsi ABRI berwujud jatah kursi di MPR (Yang milih presiden), Jatah gubernur, walikota/bupati, bahkan sampe ketua macam² asosiasi.

Gaji PNS/ABRI-Polisi kecil², tapi rumah dan kendaraannya bikin minder deh..

7. Perkara kesukuan, fine. Suharto njawani betul, tapi kebhinnekaan dan persatuan selalu nomor satu.

Kekecualiannya belaku ke orang Tionghoa yang gak diizinkan mengekspresikan tradisi leluhurnya yang indah, maupun melaksanakan ibadah keyakinan leluhurnnya dengan terbuka.

8. Mereka dipinggirkan tak boleh jadi PNS, tentara atau polisi. Rupanya Suharto ingin di mata rakyat terlihat "anti China" yang dulu dekat dengan PKI. Padahal sesungguhnya dia mengikuti maunya Barat yang anti China dan Soviet. Sementara dia sohiban sama pengusaha² Tionghoa kaya.

9. Yang lebih parah lagi justru ke umat Islam. Bisa²nya awal tahun 78 banyak guru ngaji dan dukun (pengobatan alternatif) diculik & dibunuh oleh orang² terlatih (Ninja) dan tersebar tuduhan mereka adalah "dukun santet".

Kasus² itu gelap sampai sekarang.
id.m.wikipedia.org/wiki/Pembantai…

10. Suharto juga menghadapi pengunjuk rasa santri dengan tentara seperti di Tanjung Priok di akhir 84. Atau di Talangsari, Lampung Timur, Februari 89. Entah berapa rakyat mati oleh peluru aparat negaranya sendiri gegara menyampaikan aspirasi.

amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.…

11. Suharto itu gak urusan sukumu apa, tapi kalo mau jadi ABRI/PNS harus "bersih lingkungan" & pancasilais menurut versi dia.

Dilakukan "Litsus" di mana bapakmu, emakmu, engkong, teman main, bini, suami, dlsb diteliti secara khusus, jangan sampe ada potensi melawan dia.

12. Secara sistematis dia menerapkan kesetiaan ke atasan nyaris mutlak hingga terbentuklah budaya ABS.

Bawah jilat ke atas. Yang di atas jilat ke yang lebih atas lagi.. begitu terus sampe ke istana. Arah sebaliknya pun berlaku sama. Gubernur menekan walikota/bupati..

13. Walikota/bupati nginjek camat, camat ngblejekin lurah terus sampe ke bawah. Dan rakyat sebagai yang paling bawah yang jadi keset.

Kerasa banget kalo mau pemilu. PNS yang otomatis GOLKAR dari atas sampe bawah habis²an memperjuangkan suara demi keamanan jabatannya..

14. Yang terbawah, camat dan lurah sekantor berikut anak bininya pada terjun ke tengah rakyat. Ada yang main manis, ada juga yang main ancam. Minimal ngancam bahwa kalo daerahnya gak menang, jangan harap jalan bakal diaspal.. atau ngurusin izin apa saja jadi lama. Macam² deh.

15. O iya, dulu kantor² pemerintah juga pada punya TPS. Perolehan di TPS² gitu ditarget GOLKAR 100% menang. Jika kurang dari itu, maka si kepala kantor siap² aja dimutasi.

Dan itu belum cukup.. secara jancok, abis nyoblos di kantor, mereka berbaris nyoblos lagi di TPS kampung.

Monggo kalo mau nambahin atau ikut ngedumel,
Kang @rizieqdivist
Kang @Aripinipin123
Mas @babegalak1
Kang @MangkuNegara4
Kang @hansssolo
Kang @RiuRizkiUtomo_
Mas @AntonKu62463911
Kang @KKampul