Cacing kepala palu (hammerhead worm), lucu, geli, tapi berbahaya.
Hewan invertebrata ini memiliki keunikan karena kepalanya berbentuk menyerupai palu seperti namanya. Selain itu, hewan ini termasuk dlm jenis cacing pipih yg masih berkerabat dgn cacing planaria/planaria darat.
Cacing ini hanya berasal dari Asia, namun dapat juga ditemukan di Amerika Utara.
Yuk kenali lebih dekat:
1. Termasuk cacing yang beracun
Dilansir dari laman Thought Co, di balik keunikannya, cacing ini termasuk hewan yang berbahaya karena menyimpan senjata mematikan berupa racun yang mengandung neurotoxin dan tetrodotoxin.
2. Termasuk hewan karnivor dan kanibal
Selain berbahaya, ternyata hewan ini termasuk karnivor yang memakan berbagai hewan invertebrata, terutama cacing tanah. Menariknya, hewan ini juga termasuk kanibal karena dapat memakan sesama jenisnya yang mempunyai ukuran lebih kecil.
3. Termasuk hewan hermafrodit.
Cacing hammerhead merupakan jenis hewan invertebrata yang memiliki semua jenis kelamin atau biasa disebut hermafrodit. Itu sebabnya, cacing ini dapat berkembang biak dan membuahi telur di dalam dirinya sendiri.
4. Memiliki berbagai macam warna
Mereka memiliki satu warna atau bahkan beberapa campuran warna dengan motif yang unik. Selain itu, warna indukan dengan anak cacingnya juga berbeda, walaupun satu keturunan
5. Termasuk hewan yang tidak dapat mati
cara reproduksi aseksual lebih umum dibandingkan seksual yang bereproduksi melalui fragmentasi, tubuhnya akan tumbuh dengan sendirinya.
Itu sebabnya, hewan ini disebut immortal atau abadi karena tidak dapat dibunuh meskipun sudah dipotong-potong dan malah akan berlipat ganda.
Tercatat badak Rosa sudah delapan kali mengalami keguguran sejak pertama bunting sampai tahun 2020.
Kelahiran kali ini merupakan hasil dari kebuntingan badak Rosa yang kesembilan. Dengan masa kebuntingan 476 hari, Rosa bunting dari Desember 2020 hingga Maret 2022.
Momen bersejarah mewarnai Presidensi #G20Indonesia. Seekor badak sumatera betina lahir di Suaka Rhino Sumatera TN Way Kambas (SRS TNWK) @tnwaykambas, Provinsi Lampung pada hari Kamis, 24 Maret 2022 pukul 11.44 WIB.
Direktur Jenderal @ditjenksdae, Wiratno menyampaikan bahwa anak badak ini merupakan hasil perkawinan badak jantan bernama Andatu dan badak betina bernama Rosa. Kelahiran ini menambah jumlah badak di dalam SRS TNWK menjadi 8 ekor.