NitNot ❘ Profile picture
Mar 28 31 tweets 6 min read
REPRESIF YA, OTORITER JELAS TIDAK
.
.
.

APAKAH PAK JOKOWI OTORITER?
Ketika pertanyaan itu harus dijawab Budiman Sudjatmiko, ini tentu memiliki dimensi yang menarik. Kita tahu bahwa sosok itu adalah salah satu "jendral lapangan" dalam banyak demo mahasiswa manakala harus melawan rezim totaliter Orde Baru pada era tahun 90an.
Perspektifnya penting. Pengalamannya pada perlawanan terhadap rezim yang dianggap totaliter itu seharusnya akan memberi warna berbeda. Dia pernah divonis 13 tahun penjara oleh Soeharto karena aktivitas demonya.
Menjadi masalah adalah ketika posisinya juga sebagai kader PDIP sama dengan Jokowi.

Dapatkah netral menjadi bagian dirinya?
Dalam cuitannya dia pernah berkata "Jika tak represif, bisa jatuh bangun dan kacau. Adanya kontrol/oposisi yg cerdas adalah untuk mencegah jangan sampai jadi otoriter. Pemerintah Jokowi represif? Ya. Otoriter? Tidak,".
Menurut Budiman, represifitas aparatus memang diperlukan pada negara demokrasi. Statement ini lantas menuai kritik bahkan hingga dinilai hanya pembelaan politis belaka.
Tanggapan sinis justru keluar dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin. Dia menilai bahwa ucapan Budiman hanya bermotif pembenaran saja.

"Untuk membenarkan represifitas sebuah rezim. Itu pembelaan saja. Memutar-mutar logika," kata Ujang.

Benarkah?
Tindakan represif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tindakan yang bersifat menekan, mengekang, menahan, atau menindas namun bersifat menyembuhkan.
Sementara, represif adalah juga upaya yang bisa dilakukan oleh individu, kelompok, atau pemerintahan untuk mengontrol masyarakat. Tujuan tindakan represif adalah mengembalikan keserasian yang terganggu akibat penyimpangan yang ada.
Ketika penekanan atau represif kelompok dilakukan oleh demonstran 212 pada Presiden, Jokowi tak menggunakan kekuatan aparatnya untuk mengusir ancaman tersebut. Padahal, dia punya kapasitas dan landasan hukum atas apa pun yang akan dilakukannya demi selamat jalannya negara.
Jokowi memilih masuk ke jantung pusat kerumunan. Secara individu, Presiden melakukan perlawanan.
Jokowi akhirnya justru mampu membalik keadaan. Dia yang diintimidasi oleh jutaan orang justru muncul di tengah kerumunan. Jokowi sebagai pihak yang ditekan, mampu membalik tekanan itu secara pribadi.
Bila memakai konsep KBBI, Jokowi memang melakukan tindakan represif yakni melakukan penekanan pada massa namun dengan menggunakan kapasitas pribadinya sebagai pemilik jabatan Presiden. Bukan kekuatan aparat yang dimilikinya.
Pada peristiwa demo UU Ciptaker dan demo sidang gugatan Pilpres yang diwarnai dengan bakar-bakaran, adakah represif aparat keamanan pada para perusuh itu tidak tepat?
Sekali lagi, bila menggunakan terminologi yang benar, represifitas aparat itu dilakukan demi mengembalikan keserasian yang terganggu akibat penyimpangan yang ada bukan?
.
.

Ini sekaligus menepis pernyataan Ujang yang menyatakan adanya kesalahan dalam penggunaan aparat.
"Penggunaannya salah. TNI dan Polri itu institusi represif. Tapi tak boleh digunakan untuk menakut-nakuti rakyat." kata Ujang.

Adakah fungsi TNI dan Polri pada peristiwa tersebut menakuti rakyat? Atau justru melindungi?
Rupanya ada gaps antara terminologi tentang represif yang dibaca oleh Ujang dengan yang dimaksud oleh Budiman.

Terlebih lagi, Ujang pada sesi lain justru berkata bahwa represifitas yang dilakukan aparat sudah lumayan parah.
"Lumayan parah. Buktinya masyarakat ketakutan untuk mengkritik," katanya.

Namun dia sama sekali tak menyinggung tentang rezim di mana pada suatu saat dulu pernah ada fase dimana rakyat merasa ketakutan hanya sekedar untuk mengkritik pemerintah.
Padahal, bukankah saat ini kritik justru terlalu sangat mudah dilakukan oleh siapa pun dan hingga justru yang terlontar seringkali adalah kritikan ngawur tanpa esensi dan terdengar sebagai hinaan, caci maki hingga fitnah alih-alih sebuah kritik?
Pun pernahkah Jokowi melaporkan penghinanya secara pribadi pada kepolisian seperti yang pernah dilakukan SBY saat melaporkan Wakil Ketua DPR Zaenal Maarif, mengenai isu sensitif sebelum dia masuk Akademi Militer pada 2007 silam?
Padahal secara gamblang Budiman juga telah memberi petunjuk saat dia mengutip argumen Filsuf Louis Althusser yang mengatakan negara harus punya dua jenis aparatus. Pertama aparatus ideologis dan kedua aparatus represif.
Ia mencontohkan aparatus ideologis adalah sekolah dan universitas. Sedangkan aparatus represif adalah polisi, tentara dan penjara.
"Negara demokratis yang kita cita-citakan harus bisa represif. Ini untuk menegakkan aturan dengan tetap dikontrol oleh oposisi yang cerdas" lanjut Budiman.
Bila ukurannya adalah makna represif sesuai KBBI, Budiman masih dalam koridor. Bukan soal dia terlihat seolah mencari aman dan berada dalam sebaris dengan Jokowi, itu lebih pada konsistensi.
Konsistensinya menuntut benar adalah benar bukan pada siapa dia harus memberi pembenaran.

>>>>
Terkait Ujang, rasanya kita butuh pengamat politik yang bukan cuma senang membaca kumpulan berita dan merasa cukup karena punya akses ke media.
Dia perlu juga baca buku filsafat politik dan buku sejarah yang serius sehingga layak disebut sebagai intelektual ilmu politik. Bukan cuma komentator berita-berita politik.
.
.

"Adakah itu cuma tentang persepsi?"
Entahlah.. Yang jelas, pemerintahan di mana pun sudah pasti harus memiliki sisi represif. Mencegah menjadi otoriter, itu adalah tugas oposisi.
Menjadi oposisi yang cerdas memang bukan pekerjaan mudah. Butuh effort dalam banyak sisi. Bukankah pada suatu saat dulu PDIP selama 10 tahun bisa menjalani peran tersebut? Seharusnya partai lain juga bisa dong?

"Trus Jokowi bukan sosok otoriter?"
Kurang galak, iya..!! Lihat saja kelakuan para prosecutor atau perusak tempat ibadah hingga penghalangan kegiatan budaya yang terkesan selalu didiamkan.
Selalu tentang kelompok itu yang merasa memiliki dan mendapat privilege karena mengatasnamakan mayoritas bukan?
.
.
.
_________
Ilustrasi diambil dari mana - mana.🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Leonita_Lestari

Mar 29
DOKTER TERAWAN
.
.
.

Tiba-tiba jagad maya kita dipenuhi tagar bubarkan IDI. Dokter santun dan pintar dengan segudang berprestasi bernama Terawan dipecat secara permanen. Image
Pada banyak peristiwa lain, cerita dengan rangkaian seperti itu sering sudah kita dengar juga terjadi. Bubarkan MUI, bubarkan PKS hingga hal paling ekstrim bubarkan DPR juga sering kita baca bukan?
Selalu saja marah kita terungkap dengan cepat manakala sosok yang kita anggap baik dan benar "serasa" telah dijadikan korban. Subyektifitas kita berlari lebih kencang dibanding nalar kita untuk mencoba mengolahnya. Jempol kita bertindak lebih cepat. Image
Read 39 tweets
Mar 27
A M B Y A R…
.
.
.

Kelebihan bayar terjadi di mana-mana. Giliran harus mencari selisih untung agar dapur rumahnya tetap ngepul, dia tak tahu bagaimana cara memulainya.
Seperti perahu yang sudah dalam kondisi bocor dimana-mana, dia terlihat mulai membuang sebagian muatannya sembari terus sibuk menguras air yang masuk. Dia hanya menunggu waktu.
Konon, proyek mercusuar harus dia bangun agar seluruh mata melihat padanya. Dia butuh itu. Dia ingin namanya menjulang sekaligus bersinar layaknya mercusuar.

Dari mana dan berapa besar biaya akan diambil, itu bukan masalah. Dia Gubernur dengan PAD terbesar di negara ini.
Read 41 tweets
Mar 25
PANGGUNG DI MANDALIKA KITA MENUAI UNTUNG, KENAPA TIDAK PADA PANGGUNG KTT-G20?
.
.
.
.
Peristiwa Presiden Jokowi memberikan trofi juara kepada pebalap Miguel Oliveira pada panggung MotoGP Mandalika adalah satu hal. Seperti moment puncak, acara itu sekaligus sebagai selebrasi penutup dari seluruh prosesi gelaran megah sebuah hajatan besar.
Bila diukur dengan waktu, peristiwa itu hanya berlangsung dalam hitungan menit saja. Seperti gunung es, panggung meriah itu hanya menampakan sangat sebagian dari keseluruhan gunung es tersebut.
Read 49 tweets
Mar 23
NOTO BOTO SONGO TIBO ROLAS
.
.
.

Roy memang tak menyebut monyet itu sebagai sosok spesifik. Dia juga tak bilang bahwa monyet dengan seperangkat singing bowl itu mewakili sebuah kegiatan tertentu. Image
Namun, paling tidak dengan 14 cuitannya sejak tanggal 20 hingga 23 Maret dan semua cuitan itu secara spesifik terkait dan seolah sengaja membombardir kegiatan pawang hujan, ImageImageImageImage
dukun hingga Rara pada event Mandalika dengan narasi miring, adakah gif atau video dalam cuitannya tak bermakna tendensius?
.
.
Read 13 tweets
Mar 23
LORD OF THE PANCI
.
.
.

Jangan pernah sebut PANCI, amuk tanpa juntrungan bisa langsung terjadi. Image
Buktinya, ketika tahun 2020 lalu Presiden Jokowi mengunggah sebuah foto bernuansa Lebaran, sebagai sarana mengucapkan "selamat Idul Fitri", untuk segenap rakyat Indonesia, entah kenapa dia yang justru yang terpancing. Melalui akun twitternya dia sibuk.
Sebagai ahli pakar informatika, multimedia dan telematika, dia membuat analisa atas poto tersebut melalui cuitannya. ImageImage
Read 22 tweets
Mar 22
DIALOG ANTAR GENERASI
.
.
.
Demi Sempurna Peradaban Bangsa
.
.

Bagi situasi kebangsaan kita, seharusnya itu merisaukan. Usia perempuan itu masih 29 tahun dan namun konon dia telah lebih memilih untuk mati dengan upah surga.

Entahlah… Semoga kabar itu tidak benar. Image
FAM yang menabrakkan kendaraannya ke kantor Polres Pematangsiantar itu telah ditahan dan kini oleh penyidik Kepolisian sedang dilakukan pemeriksaan secara intensif.
Kabar bahwa kebencian pada aparat Kepolisian karena faktor peristiwa KM 50 dan pemenjaraan HRS dan membuatnya terinspirasi untuk berbuat nekad itu harus dibuktikan.
.
. Image
Read 21 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(