Thread by @KemenkeuRI

Kasus Covid-19 sudah mulai reda, tapi kondisi geopolitik malah jadi panas.

Apa dampaknya buat Indonesia?

Simak penjelasan #MenkeuSMI di Konpers APBN KiTa. ⬇️

Kalau dilihat, kondisi ekonomi Indonesia saat ini kuat.

Pemulihan ekonomi masih terus berlanjut. ✅

Masyarakat tetap optimis. Mobilitas masyarakat kembali tinggi mendorong penjualan ritel terus naik.

Tren surplus Neraca Perdagangan terus berlanjut, bahkan naik pada Februari 2022.

Ekspor menguat, utamanya dari sektor nonmigas unggulan dan manufaktur.

Impor juga tumbuh didominasi bahan baku dan barang modal.

Bukti aktivitas produksi terus jalan. ✍️

Namun, ada risiko global yang harus diwaspadai. 🚨

Yap, sumbernya dari ancaman geopolitik & konflik yang sedang terjadi.

Dampaknya, harga komoditas naik khususnya pangan dan energi. Inflasi jadi tinggi.

Inflasi yang tinggi tentu direspon dengan pengetatan kebijakan moneter.

Terbukti, The Fed sudah mulai menaikkan suku bunga acuannya.

Kondisi pasar keuangan global akan makin ketat jadinya.

Apa dampaknya buat Indonesia? 🤔

Cost of fund untuk pembiayaan APBN jadi berpotensi naik.

Pasar SBN domestik juga terdampak tapi kondisi fundamental dan likuiditas masih baik.

Inflasi Indonesia juga tetap terjaga.

Tentu saja, ini berdampak bagi #APBN2022.

Ada 'shock' yang terjadi dan masyarakat harus tetap dilindungi.

Nah, di sini #APBN2022 bekerja keras menjadi SHOCK ABSORBER, menyerap semua gejolak yang terjadi. ✅

Di tengah tekanan, #APBN2022 sebagai SHOCK ABSORBER harus tetap bertugas untuk

1⃣ #APBN2022 menjaga pemulihan ekonomi
2⃣ #APBN2022 melindungi kesehatan dan daya beli rakyat
3⃣ #APBN2022 harus kembali sehat

Lalu, bagaimana kondisi #APBN2022 sampai Februari 2022?

Secara umum, kinerja #APBN2022 dalam kondisi BAIK. 🤩

Belanja Negara sebesar Rp282,7 T sudah disalurkan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.

Belanja Negara tetap fokus untuk kesehatan, namun berkurang seiring kondisi Covid-19 yang makin terkendali.

Belanja Barang bergeser dari kesehatan ke barang lainnya, salah satunya untuk bantuan beasiswa dosen. 🧑‍🏫

Nah, Perlindungan Sosial juga bergeser.

Kalau tahun lalu lebih banyak bantuan untuk melindungi masyarakat dari dampak pandemi, ke depan akan lebih banyak untuk subsidi.

Bansos beralih ke subsidi BBM, LPG, dan listrik.

Tenang, bansos dasar tetap ada. 😇

Kinerja Pendapatan Negara juga positif.

Sampai Februari 2022, penerimaan pajak kuat ditopang pemulihan ekonomi.

Begitu juga penerimaan bea dan cukai serta PNBP.

#APBN2022 masih surplus sebesar Rp19,7 T. Selain itu, tercatat juga SiLPA sebesar Rp103,7 T.

#APBN2022 aman.

Ke depan, #APBN2022 akan terus dijaga agar masyarakat dan ekonomi tetap terlindungi. 🤩