C E R D A S | Hanya itu yang kupunya jawab tentang sosoknya.
Tak perlu berbalik kita dalam riuh sulit demokrasi pernah mencari wajah, 1998 menemukannya. Dia hadir di sana.
Tidak sempurna, tapi juga tidak banyak membuat kita merasa kurang.
Bila masih ada lubang menganga di sana sini, itu justru entitas wajah kepastian sebagai ganti tak ada kondisi sempurna.
Itu sebuah keharusan makna memberi ruang imajinasi demi melahirkan aksi bagi generasi berikutnya. Mereka mengisi apa yang patut diisi sesuai zamannya.
Konon, dia berdebat dengan hormat. Dia memperlakukan perbedaan dengan adab. Itu hanya satu dari seribu cara saat dia memanifestasikan dirinya.
Kini dia banyak bicara soal iptek. Dia ingin kehadirannya mampu merajut sobekan terlalu banyak sebagai compang camping bangsa ini telah jauh tertinggal.
Baginya sains adalah alat, bukan tujuan. Dengan pendekatan ilmiah, ia berhasrat bahwa kelak negerinya mencapai kesuksesan yang signifikan.
Ketika dunia bergerak seolah tak menentu akibat perang Ukraina dimana sebelumnya pandemi telah meluluh lantakkannya,
dia hanya satu dari banyak politisi yang begitu concern pada masalah itu. Dia sibuk mencari jawab demi kelak negeri ini tak harus menjadi seperti negara yang sedang berperang itu.
Sumber Daya Alam & KEBUDAYAAN akan memimpin dunia" cuit Budiman pada akun tuiternya.
.
.
Perenungannya menyingkap tabir atas misteri negeri besar ini. Ketiga hal itu ; kecerdasan buatan, SDA dan KEBUDAYAAN, semua ada dan kita miliki, BAHKAN KITA SANGAT KAYA.. Namun, adakah kita tak telah hidup bersamanya?
Sekilas itu terlihat sulit. Bangsa ini seolah lebih senang berjalan mundur. Lebih dari 7 tahun ini kita lebih banyak bicara surga dan neraka dibanding banyak hal lain. Kita lebih senang mengaktualkan diri dalam isu minoritas dan mayoritas.
Dan konyolnya, banyak politisi justru larut dalam arus itu. Mereka justru terlihat senang berselancar pada gelombang besar itu. Konon, itu demi suara ingin mereka dulang. Demi kekuasaan kelak.
Tidak dengan Budiman. Paling tidak, dia tak pernah terlihat berselancar dengan isu itu hanya demi popularitas misalnya. Dan maka julukan CERDAS pantas disematkan padanya.
Kecerdasan bukan sekedar pendidikan. Bukan bakat sekaligus bukan moralitas melekat. Itu seperti sebuah struktur hidup yang secara khusus telah berkembang menjadi satu keadaan internal.
Dia tak memberi ruang bagi kemungkinan akan kehilangan martabatnya sendiri apalagi mempermalukan martabat orang lain.
.
.
Ya, meski cerdas, dia memang tak terlalu banyak dilirik orang. Bisa jadi karena dia tak pernah tampak hadir dalam panggung orang lain atau sesekali menjadi orang lain.
Dia terlalu sibuk berselancar pada gelombang yang dibuatnya sendiri.
Kelak akan tiba waktu dimana emas adalah emas. Emas adalah dimana nilai tukar mata uang dunia kini akan kembali lagi bersandar padanya setelah lama dia ditinggalkan.
EMAS TAK PERNAH BOHONG.
.
.
.
_________
Ilustrasi diambil dari mana - mana.
Koreksi : dia satu dari SANGAT SEDIKIT politisi yang begitu concern pada masalah itu.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Jangan sekali kali pernah membiarkan lahanmu terbengkalai. Seberapa pun terpencil lahan itu, buatlah kegiatan di sana. Buatlah aktivitas meski tak selalu harus berbau untung. Kehadiran adalah bentuk kedaulatan.
Tak sedikit kasus sengketa tanah terjadi hanya karena kita abai. Beruntung bila berakhir hanya dengan memberi ganti rugi misalnya, kadang, dokumen asli dan sah kita pun sering tak berkutik melawan mafia itu dan tanah kita hilang.
Pada negara, meski tak lantas dapat disamakan dengan sengketa tanah perorangan, kasus Sipadan dan Ligitan adalah contoh. Tahun 2002 dua pulau di Kalimantan Timur itu lepas dari Indonesia dan jatuh ke tangan Malaysia.
gitu aja lah kira-kira ilustrasi paling pas ketika kita bicara pak SBY dan AHY.
Bukan hanya dalam hal kebijakan, bahkan dalam hal paling kecil, dalam hal berpakaian, bukan dua, mereka bertiga ditambah si bungsu, sering banget terlihat kompak.
.
.
Ga penting itu matching apa ga, bukan itu pesan yang ingin disampaikan.
Jangan diterusin pada sikap narsis nama diri yang sering tertulis pada bajunya ya.., tar jadi panjang ceritanya.
AGAK KONYOL, tapi itulah realita yang kini terjadi. Di Perairan Denmark, Greenpeace cabang Denmark melakukan blokade pada kapal tanker pembawa minyak dari Rusia.
Terkait Greenpeace, serta merta itu membawa ingatan bahwa LSM tersebut selalu reaksional manakala terjadi hal yang tak baik bagi lingkungan. Entah kenapa, kali ini wajahnya terlihat agak berbeda.
Pekan lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam rapat dengan Komisi VI DPR, mengatakan bahwa perusahaan energi plat merah itu berencana membeli minyak mentah dari Rusia. Minyak dari Rusia itu kelak akan diolah di Kilang Balongan.
DALAM PUSARAN BUPATI PENAJAM ADA NAMA ANDI ARIEF TERSERET
.
.
.
Apakah saya dipanggil hari ini saksi kasus Gratifikasi Bupati Penajam Utara?
Pertama, mana surat pemanggilan saya?
Kedua, apa urusan saya koq tiba-tiba dihubungkan?
Jubir KPK salah bicara atau sengaja perlakukan saya seperti ini?
Saya akan panggil jubir KPK resmi ke DPP.
Itu adalah cuitan Andi Arief pada akun pribadinya di twitter. Ini terkait ungkapan marah dirinya yang turut dijadikan saksi oleh penyidik KPK pada kasus dugaan korupsi Bupati Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Agak mengejutkan, mantan orang nomer 1 di TNI AD Ini berungkap bahwa anak atau keturunan dari mereka yang dulu pernah terlibat PKI boleh menjadi tentara.
Hal itu ditegaskan Panglima TNI Andika Perkasa dalam rapat penerimaan prajurit TNI yakni Taruna Akademi TNI; Perwira Prajurit Karier TNI; Bintara Prajurit Karier TNI; dan Tamtama Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2022 yang diunggah di akun YouTube Andika, Rabu (30/3).
Itu memang mengejutkan manakala keluar dari sosok yang belum lama ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Kita tahu bagaimana sikap TNI AD terhadap hal berbau PKI. Ini jelas sebuah kebaruan.
Bukan Rektor seharusnya predikat Musni, namun pelawak. Itupun khusus audience yg ngerti satire. Salah2, lawakannya justru tak pernah lucu.
Musni mengakui jika gelar profesornya memang tdk tercatat pada keputusan presiden atau menteri.
Itu jelas satir, sekaligus lawakan. Sarkas caranya menunjuk sosok Presiden atau menteri terdengar jitu bahkan smart, namun argumen yang dia bangun justru tak memiliki pijakan. Ini jadi tak lucu.
Kecuali dia bilang bahwa ruang dapur di belakang kampus yang sudah terbangun memang tak tercatat pada keputusan Presiden dan Menteri misalnya, itu sarkas dalam makna satir yang nampol.