Teguh Faluvie Profile picture
Apr 11, 2022 1212 tweets >60 min read Read on X
SEKUTU (Suara kelam masa lalu)

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@ceritaht
@IDN_Horor
@mwv_mystic
@SimpleM81378523
@diosetta Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Cerita Sekutu hadir dari kebiasaan saya membagikan bacaan horror untuk teman-teman baca dan nikmati, dan hal itulah yang membuat saya kembali dengan judul kali ini. Dalam proses penulisannya, Sekutu memberikan pandangan lebih luas untuk saya dan dari pandangan luas itulah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta keinginan saya untuk membagikan cerita ini hadir untuk teman-teman. Sehingga, apa yang saya rasakan bisa teman-teman rasakan juga, selebihnya ada keinginan lain yaitu bisa saling belajar dari sebuah cerita. Semoga, kita selalu berjumpa dalam setiap cerita.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Segala kesamaan Nama, Latar dan Tempat sudah disamarkan, jika ada kesamaan tentu tanpa ada niat di sengaja dan mohon pengertianya, juga tidak ada maksud apapun dalam cerita ini selain untuk berbagi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Sebelum di kita mulai pelan-pelan ceritanya, teman-teman boleh membantu dengan meninggalkan Retweet nya terlebih dahulu, agar yang lain ikut juga membaca cerita kali ini.

Selamat membaca.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Hakikatnya manusia hidup tidak pernah lepas dari kesalahan, sebuah hal yang hanya bisa dihindari, tanpa bisa di hilangkan dalam hidup ini, begitu juga yang terjadi dalam perjalanan hidupku. Keadaan membawaku pada suatu kenyataan, kenyataan yang berupa sebuah kejutan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta bagaimana caranya sisi lain kehidupan bekerja untuk aku, membawa sebuah kisah dari masa lalu, tepatnya ada suara kelam yang perlahan menghampiriku, suara yang perlahan aku yakini bukan tanpa tujuan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Hal lain ini yang baru aku temui, dan aku alami, bahwasanya percaya bukan tentang hal paksaan atau perkataan, percaya tentang rasa terdalam, yang harus aku rangkai pada setiap kejadian, untuk menjadi gambaran. Ternyata benar adanya, suara kelam dari masa lalu itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta aku yang mendengarkannya, dan sekarang aku saksinya, sekutu itu pernah terjadi.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Perlahan aku mengerti suara itu, suara yang terekam oleh benda dan waktu, suara yang terdengar oleh ruangan, suara itu dari masa lalu yang kelam. Sepertinya keputusan dan hidup yang sengaja membawaku.”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Part 1 – Halimun Dewi

Tahun 2006, Hari dimana semuanya terasa sangat lambat, segala hal yang aku lakukan terasa hampa, waktu benar-benar serius kali ini datang menghampiriku dengan caranya sendiri, ruangan yang berisikan siwa dan siswi ini biasanya menjadi pelipur lara
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta ketika hidup benar-benar sulit aku jalani, atau suara riang gembiranya di dalam kelas, yang biasanya tidak jarang mengundang tawa begitu saja untuk aku, tapi, kali ini perlahan sirna, hampa dan kosong.
“Mau titip makan Pak Gama, ini mau ke kantin, kelihatanya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - sudah berhari-hari seperti banyak pikiran… saya lihat di kelas juga kadang Pak Gama ini melamun…” ucap Pak Hadi, salah satu orang yang sangat akrab denganku, guru kelas 4 di sekolah dasar ini.
“Eh, tidak usah Pak Hadi, silahkan saja duluan nanti saya nyusul saja, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - biasa Pak anak-anak kelas 6, tahu sendirikan seperti apa…” jawabku, sambil tersenyum, untuk menutupi apa yang sedang aku pikirkan akhir-akhir ini.
Iyah, hanya aku satu-satunya guru muda di sini, name tag yang menempel di seragam coklat yang sedang aku gunakan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta jelas tertulis nama lengkapku, Digjaya Adiguna Gama, seorang guru, guru honorer tepatnya. Atau, guru muda yang disukai, karena terkesan dengan bijaksananya, itu aku ketahui, ketika setiap kelulusan para murid memberikan aku surat atau kado perpisahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta dari situlah aku bisa menilai diriku sendiri, dengan sangat percaya diri.

“Gama, tolong sekali yakinkan Umi dan Babah, jangan menilai keluargaku dari sisi Teh Lasmi yang seperti itu, itu semua tidak benar, aku cukup yakin kamu bisa paham… tidak, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - tidak pernah terjadi persekutuan itu, jangan sangkutkan Teh Lasmi, apalagi Teh Anggit dua kakak aku yang selama ini sulit mempunyai anak, karena kejadian meninggalnya Nana, anaknya Teh Lasmi. Kamu pasti paham dan tidak akan percaya dengan kabar dari orang-orangkan? -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - Apalagi, kejadiannya sudah lama, tidak ada kaitanya dengan usaha Teh Lasmi yang melesat” sebuah pesan masuk cukup panjang aku baca, di handphone jadul, yang sekarang sedang aku pegang.
Pesan dari perempuan yang sedang menunggu kepastian dari keluargaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta seseorang yang sudah lama menemani aku ketika susah maupun mudah, bahkan aku hanya membaca pesan itu berulang-ulang, tanpa berani membalasnya. Perempuan itu Halimun Dewi, perempuan yang sudah tiga hari lamanya selalu cemas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta karena sampai saat ini Babah dan Umi ataupun Kakek belum berbicara apapun kepadaku, mengenai keinginanku mempersunting Dewi. “Aku juga tidak pernah percaya akan hal itu” hanya ucapan yang keluar dalam hatiku saja, membalas pesan dari Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Setelah waktu istirahat habis, tiga jam sebelum waktu mengajarku di dalam kelas selesai hari ini, hanya Dewi saja yang ada dalam pikiranku, walaupun kunci langkah hidupku selanjutnya ada di tangan Babah dan Umi, berupa restu tentunya, yang sedang aku tunggu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Pak Gama kok keliatanya sakit yah…” ucap April salah satu murid perempuan paling menonjol di kelas ini.
“Enggak April, Bapak baik-baik saja, hati-hati yah pulangnya” jawabku, sambil menerima salam semua murid yang berpamitan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Padahal sedari tadi, aku hanya bergelut dengan pikiranku sendiri, “Benar Wi, ternyata bukan masalah kesenjangan ekonomi, melainkan hal ini, soal Lasmi Kakak kamu”

Honda Astrea Prima yang sudah puluhan tahun usianya kini sedang membawaku pulang ke rumah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta badanku lemas tanpa sebab, pikiranku sering sekali tidak fokus, bahkan aku ingat, beberapa guru yang dekat beberapa hari ini selalu bertanya hal yang sama, ketika mendapati aku sedang melamun di ruang guru, “Pak Gama baik-baik sajakan?” selalu aku jawab dengan melempar senyum,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang aku usahakan seperti biasanya, padahal pertanyaan itu jika aku berikan kepada diriku sendiri pun, bakalan sama, tanpa jawaban.
“Sudah tiga hari, semoga Babah bisa berubah hatinya” ucapku, sambil memarkirkan motor di depan rumah yang sederhana,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta penuh dengan pot-pot bunga milik Umi.
Suara mesin jahit yang pasti Umi injak dengan perlahan, sudah aku dengar jelas, ketika membuka sepatu hitam yang selalu mengandalkan semir sepatu saja, agar selalu terlihat mengkilap di atas kulitnya yang sudah mulai bergaris,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta dan mungkin umurnya tidak akan lama lagi berakhir.
“Gama sudah pulang” ucap Umi, sambil membuka perlahan pintu tua rumah.
“Sudah Umi alhamdulillah, Umi kalau capek sudah jangan menjahit terus, ujung-ujungnya nanti malem minta di pijit juga sama Sidik” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil mencium tanganya, sementara tangan satunya Umi masih memegang kain.
“Eh tidak apa-apa lumayan kan buat biaya tambahan adik kamu sekolah juga, kasian masa semuanya harus sama kamu” ucap Umi, sambil melepas kacamata tuanya, yang kata Umi dulu, sebagai hadiah ulang tahun
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta terakhir dari Nenek, ketika usia Umi remaja.
“Babah jadi ke rumah Kakek Mi?” tanyaku sambil bersandar, setelah melepas seragam coklat.
“Jadi makanya kata Babah nanti malam mau bicara soal keinginan kamu menikahi Dewi, sebenarnya Gam, asal kamu tahu dan paham, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - hati seorang Ibu semuanya sama, sedih melihat kamu akhir-akhir ini terlihat banyak beban, Umi selalu berdoa semua kebaikan kamu pada keluarga dan kakek kamu, terbalas dengan cara dilancarkan nya niat ibadah kamu ini” ucap Umi sambil memegang tanganku dengan erat.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Aku langsung terdiam, hatiku bergetar, apalagi tangan Umi yang sudah tua dengan kulit keriputnya benar-benar aku rasakan.
“Memang sudah tanggung jawab Gama Mi… sudah tidak apa-apa, lagian ini Gama statusnya masih guru honorer, siapa tau nanti cepat diangkat jadi PNS yah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - kata Umi juga, yang penting sabar dan berusaha” jawabku menguatkan hati Umi, padahal kenyataannya, hatiku juga perlu untuk di kuatkan.
Umi tidak bicara lagi, kain yang dari tadi di pegang oleh tangan nya di pindahkan ke samping pegangan kursi, lalu dengan perlahan mengusap
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta rambutku berkali-kali.
“Amin Mi, semoga ya Allah” ucapku dalam hati, karena aku paham betul Umi dalam keadaan seperti ini pasti sambil memanjatkan doa.
Hanya pandangan bunga-bunga yang rapi tertanam di atas pot keramik berwarna coklat saja yang aku pandang sekarang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sementara ucapan janjiku pada Dewi masih diam di dalam pikiranku saat ini, tentang “Tanggung jawab”.
“Padahal kan Mi, belum tentu apa yang Babah tahu soal keluarga Dewi dan dari orang-orang itu benar, kalaupun benar, itu kan kakaknya, Bu Mulyani, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - Pak Suganda benar-benar baik Mi orang tua Dewi aku kenal sudah lama juga” ucapku perlahan sekali, tangan Umi di rambutku perlahan lepas begitu saja.
Suara gerbang dengan besi yang sudah tua, bahkan sampai seusiaku sekarang belum pernah di ganti terdengar berbunyi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta bukan karena terpasang alarm, melainkan suara dari gesekan besi tua, sehingga terdengar sangat jelas.
“Nandang sama Sidik itu pulang, nanti saja dengan Babah membahas nya Gam” jawab Umi.
“Assalamualaikum” ucap Nadang, diikuti oleh suara Sidik dengan keras sambil bercanda.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Nandang langsung duduk di sebelahku, sementara Sidik di sebelah Umi sambil masing-masing membuka sepatunya, wajahnya terlihat cukup kelelahan apalagi Nandang, karena jarak sekolahnya dua kali lipat dari sekolah Sidik, yang semuanya di tempuh dengan berjalan kaki ketika pulang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta aku cukup tahu betul, pasti bekal sekolahnya tidak akan cukup untuk membuat dua adik laki-laki aku ini untuk sekedar membeli jajanan.
“Kak nanti kalau tabungan Sidik sudah cukup, pengen beli sepeda yah, biar kaya teman-teman Sidik di sekolah, uang dari Kak Dewi - -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - juga suka Sidik tabung terus” ucap Sidik, yang memang kebalikan sikapnya dari Nandang yang terkesan pendiam.
Aku dan Umi hanya tersenyum, padahal hatiku benar-benar menangis, setiap dua adik aku ini meminta sesuatu, harus menunggu lama untuk aku kabulkan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta apalagi tidak jarang Dewi yang mengabulkan keinginan Sidik dan Nandang.
“Yuk ke meja makan, anak-anak Umi harus sehat” ucap Umi sambil berdiri dan tersenyum, walaupun aku yakin perasaan Umi dan aku sama saat ini.
Setelah duduk di meja makan dan menikmati hidangan yang Umi masak
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta dengan sederhana, pemandangan inilah yang selalu aku rindukan, masakannya memang tidak banyak dan tidak mewah, tapi dari melihat caranya Sidik dan Nandang makan, berkali-kali sering rasa syukur aku dapatkan dan belajar dari keluargaku ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Setelah selesai makan siang bersama, Sidik dan Nandang langsung mengantar gorengan yang biasanya Umi bikin untuk di jual ke warung-warung menuju sore hari, terdengar suaranya ketika pamit kepada Umi, walaupun bayarannya tidak langsung didapatkan hari ini juga, melainkan besok,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta untungnya dua adikku paham bagaimana caranya hidup, yang memang sederhana.
“Harusnya ini pilihan terbaik, lagian jika aku menikahi Dewi tanggung jawab kepada keluarga tidak akan pernah aku abaikan, semoga karena hal itu pertimbang Babah, bukan pertimbangan yang tidak pasti”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Sudah terdengar suara Sidik dan Nandang baru saja pulang mengaji malam ini, sementara aku masih merapikan bahan-bahan pelajaran untuk besok aku sampaikan, apalagi mengajar anak kelas 6 sekolah dasar sebenarnya punya tantangan sendiri buatku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta karena ada tawaran dua tahun kebelakang itu dari kepala sekolah, tidak aku sia-siakan, walaupun awalnya sulit, sisanya bisa aku nikmati dengan seiring berjalanya waktu.
“Gam, Babah sama Kakek nunggu di depan itu sambil niis (duduk santai), kedepan sana di tunggu” ucap Umi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil membuka perlahan pintu.
“Kakek Duduy? Kapan datang Mi” jawabku langsung berdiri, bahkan kertas-kertas masih berserakan di atas kasur.
“Barusan 20 menitan, padahal kasian Nandang sama Sidik udah tidur, kalau masih bangun pasti ngobrol dulu udah lama nggak ketemu juga”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta jawab Umi, aku mendengarnya sambil melewati Umi begitu saja.
Apalagi sudah dua minggu lamanya aku tidak berjumpa dengan Kakek, yang biasanya aku sempatkan berkunjung ke rumah Kakek satu atau dua hari selama satu minggu, karena hidupnya sudah benar-benar berubah setelah kepergian
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Nenek selamanya.
“Kek” ucapku, langsung mencium tangan kakek dan memeluknya dengan hangat.
“Babah sudah ngobrol dengan Kakek, urusan nantinya kamu Gama sama Dewi…” ucap Babah perlahan.
“Sudah Wicak, pelan-pelan saja… saya mengerti gimana anak ini, Gama akan paham…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta jawab Kakek, sambil menepuk pundak aku berkali-kali.
“Bah, Babah masih percaya dengan omongan orang-orang itu, yang Babah dengar dari teman-teman masjid Babah, atau dari warga sini…” ucapku perlahan.
“Gam, Kakek taruhannya, Kakek yang tanggung jawab, tapi tolong -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - hal itu jangan membuat kamu juga tidak percaya… kakek bukan membela siapapun, mau bagaimanapun darah orang tuanya itu mengalir pada anaknya, tapi ini bukan tentang itu, ini tentang kecemasan saja dari orang tua, tidak lebih…” jawab Kakek perlahan, dengan suara khasnya
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang semakin tua di usianya sekarang.
“Waktu itu kamu kuliah menginjak tahun ke empat, jelas kamu sudah punya hubungan dengan Dewi, Babah dengar dari Umi sudah lama soal ini… Nandang kelas 6 Sekolah dasar, dan Sidik kelas 3, kenapa Babah ingat, semenjak anaknya Lasmi -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - kabarnya meninggal sampai ke kampung ini… Kakaknya sendiri Angit, bahkan Lasmi sulit mempunyai anak lagi Gam, benar kata Bapa, ini kecemasan orang tua saja” ucap Babah perlahan.
“Babah kalau itu yang menjadi acuan pemikiran Babah selama ini, Gama benar-benar tidak paham”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta jawabku, karena pada saat kejadian itu di tahun 2002, aku sudah bersama Dewi dan tahu betul kenapa anaknya Teh Lasmi meninggal, walaupun mengetahuinya dari cerita Dewi saja.
Baru saja Babah akan menggerakan Bibirnya lagi, dengan buru-buru Kakek menepuk paha Babah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta karena duduknya memang berdekatan, sementara aku berada dekat dengan Kakek.
“Sudah, nanti jatuhnya malah berprasangka buruk Wicak… intinya saja, jangan dengarkan Lasmi berbuat apalah itu… itu hak dia walaupun benar misalnya, Gama akan menikahi adiknya ini, Dewi” ucap Kakek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta perlahan, agar membuat Babah paham.
Malam dengan anginya yang menghampiri bunga-bunga yang ikut bergerak, seolah memberikan jawaban akan kemauan aku ini segera terlaksana.
“Iyah benar Kek, lagian dari siang saya sudah setuju… ini hanya kecemasan saja” jawab Babah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang langsung berdiri dari duduknya, kemudian berjalan masuk ke dalam rumah.
Dari dulu memang hanya Kakek Duduy inilah yang selalu lebih paham pada kemauan aku, aku ingat sekali, dulu ketika lulus sekolah menengah atas tahun 1996, karena keadaan ekonomi Umi dan Babah tidak stabil
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta apalagi bisnis Babah terkena krisis moneter tahun 1997-1998, waktu itu kakek berjanji akan menguliahkan aku, janjinya ditepati di tahun 1999, aku di biaya masuk kuliah oleh Kakek, walaupun selama dua tahun itu aku hidup di kampung, bersama Nenek.
“Kakek percaya sama kamu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - besok Kakek, Babah dan Umi datang ke rumah Dewi” ucap Kakek sambil tanganya bergetar, memegang lenganku.
“Kek tolong jangan kasih alasan ke keluarga Dewi baru datang, karena kecemasan Babah pada Teh Lasmi” jawabku.
“Kakek masih punya perasaan dan tidak akan setega itu juga Gam”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta ucap Kakek, sambil mengelus pundakku.
“Memang sulit citra calon menantu kamu itu Gam, usaha Lasmi yang melesat dengan cepat, di barengi dengan kejadian itu, tapi semoga semua salah, setelah kamu dengan sah menjadi bagian keluarga besarnya Suganda, Bapaknya Dewi…” ucap Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Hatiku sedikit tenang mendengarkan ucapan Kakek dan memang tidak tahu kenapa diantara Sidik, Nandang dan aku, aku mempunyai ikatan batin yang lebih, setiap ucapan Kakek yang selalu bijaksana bisa begitu saja aku terima, padahal bisa rasanya aku untuk berbalas obrolan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta namun hanya dengan Kakek inilah, diam dan mendengarkan adalah pilihan yang bisa aku ambil, tanpa terkecuali.
“Memang Dewi orang baik, ingat betul di hari kepergian Nenek kamu juga, Kakek sudah yakin itu jodoh kamu” ucap Kakek.
Aku yang sudah berganti posisi duduk di sebelah Kakek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta dengan perlahan, aku kembali mengingat hari itu, iyah, hari dimana aku dan Dewi baru saja mempunyai hubungan seumur jagung, karena perbedaan usia aku dua tahun dengan Dewi, dan aku tidak langsung melanjutkan kuliah selama dua tahun ketika lulus SMA, sehingga aku dan Dewi menjadi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta satu angkatan, walaupun berbeda kampus saat itu, saat itu juga setelah Dewi mengenalkan Nenek dan Kakek, Dewi bukan lagi bisa mengambil hatinya, namun menjadikan Nenek dan Kakek seperti orang tuanya, sampai Nenek pergi selamanya.
“Dewi juga selalu mengingat hari itu Kek, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - beberapa kali selalu menanyakan kabar Kakek, bahkan minggu kemarin, aku tidak datang ke kampung, Dewi ikut mengingatkan aku Kek…” ucapku perlahan.
“Jadikan Dewi nanti setelah menikah ibadah kamu sepanjang hidup Gama, sayangi dia selayaknya Umi, Babah, Sidik, Nandang -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - dan Kakek menyayangi kamu, ingat, jangan jadikan beban masalah nanti yang datang, jadikan itu juga ibadah” ucap Kakek.
Aku langsung terdiam dan membuka lebar telinga, juga hatiku, agar perkataan kakek malam ini bukan hanya masuk, tapi bisa aku jadikan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sebagai prinsip hidup selanjutnya, apalagi “jangan jadikan beban masalah nanti yang datang, jadikan itu juga ibadah”.
“Berat tapi ini mungkin sudah jalan yang maha kuasa untuk kamu” ucap kakek sambil menganggukan kepalanya, seolah sedang bernegosiasi dengan pikiranya sendiri.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Kek, kakek tidak berpikiran seperti Babah jugakan?” ucapku.
“Tidak tapi sama cemasnya itu ada…” jawab Kakek singkat, sambil menepuk pundak aku, sementara aku langsung terdiam.
“Tapi kecemasaan itu harusnya bisa kalah dengan rasa kepercayaan Kakek pada kamu Gam” ucap Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
Bahkan ini jawaban yang sebenarnya tidak aku tunggu selama beberapa hari ini, aku berharap bicara panjang mencari solusi karena kesenjangan sosial dan ekonomi dengan keluarga Dewi, atau mencari jalan keluar akan dana pernikahan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang belum tahu dari mana, dan lebih parahnya lagi tidak setuju, karena satu hal yang berat. Ini karena kejadian yang memang di tahun itu sangat ramai dibicarakan, menerpa Teh Lasmi kakaknya Dewi dan Pak Galih suaminya, ketakutan dan kecemasan yang benar-benar tidak bisa
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta aku pahami, sekalipun sudah berpikir berulang-ulang. “Tidak habis pikir dan kenapa bisa seperti itu” bahkan aku tidak pernah setuju dengan pemikiran atas kecemasan keluargaku sendiri.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Pagi ini aku sudah sangat siap sekali memulai aktivitas, dengan pakaian yang rapi, seperti pada pagi-pagi sebelumnya. Semenjak subuh tadi bersujud diatas sejadah melaksanan ibadah, aku mensyukuri adanya langkah kemajuan, yang sebenarnya di tentukan oleh Kakek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta atas permasalahan aku ini, membuat rasa tenang perlahan datang begitu saja.
“Umi mana…” ucapku, sambil duduk di sebelah Nandang.
“Di depan Kak… biasa ada langganan yang suka ngejait” jawab Nandang sambil memakan singkong rebus, sudah banyak juga ubi yang Umi goreng,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang mungkin di bawa oleh Kakek dari kampung.
“Bu Dedeh yah?” tanyaku, sambil memakan ubi goreng.
Nandang hanya mengangguk saja menjawab pertanyaanku, sambil matanya tetap melihat ke buku pelajaran, yang sedang di bacanya.
“Kakek, sudah ketemu kamu” ucapku sambil berdiri,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta setelah minum air teh hangat.
Lagi-lagi Nandang hanya mengangguk dan kepalanya bergerak dengan cepat menunjuk arah dimana posisi Kakek berada.
“Dasar…” ucapku sambil mengelus kepala Nandang.
Di ruangan depan rumah, terlihat Umi sedang duduk di kursi plastik,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang satu kakinya sudah di ganti oleh kayu, karena setiap aku tawarkan untuk menggantinya selalu menolak, sementara Babah, Kakek dan Sidik sedang duduk di bangku depan rumah.
“Benar Bu Dedeh” ucapku, sambil berjalan menghampirinya untuk bersalaman.
“Assalamualaikum Bu Dedeh, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - sehat…” ucapku menurunkan sedikit kepala dan mencium tanganya.
“Walaikumsalam, ya allah, Gama, sudah makin tinggi aja badan kamu ini… mau ke sekolah yah” jawab Bu Dedeh, sambil tersenyum.
Suara mesin jahit tua Umi, masih terdengar jelas olehku, sesekali Umi hanya melirik,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sementara tangan dan matanya kembali fokus, pada kain baju yang sedang di perbaikinya.
“Jadi kapan Gama mau menikah, ini sudah umurnya Umi Esih…” ucap Bu Dedeh, sambil bercanda.
“Doanya saja Bu Dedeh, insallah…” jawab Umi, sambil melipat baju Bu Dedeh,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang ternyata sebuah baju gamis, yang akan Bu Dedeh kenakan pagi ini juga, untuk ke pengajian di kampung ini.
“Jadinya sama Dewi itu Gam?” tanya Bu Dedeh.
“Insyaallah Bu” jawabku, sambil membantu Umi memberikan plastik, untuk baju Bu Dedeh.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Aduh Umi Esih, keluarganya Bu Mulyani kan tau sendiri sampai ke kampung ini juga terdengar kabarnya, sampai sekarang anak-anaknya, Lasmi dan Anggit susah punya anak, semenjak kejadian meninggalnya anak perempuan Lasmi itu, awas ah hati-hati…” ucap Bu Dedeh,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta suaranya terdengar makin jelas, apalagi suara mesin jahit Umi sudah berhenti dari tadi, bahkan sampai Babah dan Kakek langsung menengok ke dalam rumah.
Umi hanya membalasnya dengan senyum saja, walaupun aku paham kecemasannya akan hal itu bakalan semakin bertambah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta apalagi hari ini, sesuai rencana Kakek akan berkunjung ke rumah Dewi bersama Umi dan Babah.
“Gama ke depan dulu yah Umi… Nandang cepat, Kakak tunggu di depan” ucapku, sambil pamit kepada Umi dan Bu Dedeh.
“Sudah jangan di dengar” bisik Kakek kepadaku, seolah mengerti dan paham
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta ucapan Bu Dedeh barusan benar-benar tidak membuat telingaku nyaman.
Babah hanya menunjukan sikap bahwa hal itu memang benar adanya, bahkan bukan keluar dari mulut Babah dan Umi saja.
“Ayo kak…” ucap Sidik, yang berjalan ke arah motor tuaku, karena melihat Nandang sudah keluar
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta melewati pintu.
“Jangan jadikan beban ingat, mengajar itu ibadah Gam…” ucap Kakek, sambil menerima salamku untuk pamit berangkat.
Kebiasaan pagiku, selama berada di atas motor tua bersama Sidik dan Nandang, selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dua adik aku ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta soal pelajaran masing-masing, dan itu sudah menjadi hal biasa, walaupun pagi ini perasaanku kembali mengingat ucapan Bu Dedeh, yang seharusnya sama sekali tidak masuk dalam pikiranku. “Berarti tahun itu benar-benar membekas, kabar benar-benar menyebar, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - apalagi setelah kejadian itu, benar adanya Teh Lasmi semakin maju usahanya” ucapku dalam hati.
Sampai di ujung jalan yang menjadi pemisah, Sidik dan Nandang turun untuk selanjutnya berjalan kaki, menuju sekolahnya masing-masing.
“Ingat pesan kakak apa” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil menerima salam Sidik dan Nandang.
“Jadilah orang yang berguna dengan ilmu” ucap Sidik dengan semangat sekali, di ikuti oleh Nandang yang memang selalu datar nada bicaranya.


Sesampainya di sekolah dasar, beberapa siswa dan siswi selalu mencium tanganku ketika berpapasan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta pagi ini, hal ini seperti tenaga awal memulai hari, bahwa amanah dan cita-cita siswa-siswi ini ada setengahnya di sekolah, dan setengahnya lagi di dalam diriku, sebagai orang tua mereka di sekolah.
“Beri salam…” ucap April, ketua kelas, ketika langkahku masuk ke dalam kelas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta pertanda proses mengajar akan di mulai.
Sepanjang hari, hanya dari ruangan kelas inilah yang berjajar bangku dan meja, yang hampir semuanya terisi oleh murid laki-laki dan perempuan, yang selalu menjadi obat untuk apapun, yang sedang sulit aku rasakan bisa sembuh seketika.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Ruangan ini lebih dari pada kelas, ruangan ini pengabdian, lebih tepatnya.
“Gama, telpon aku nanti kalau sudah waktu istirahat di sekolah” sebuah pesan masuk baru saja aku baca dari Dewi, ketika melihat jam yang menempel di lenganku, pesan ini sudah masuk dari dua jam yang lalu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta aku baru membacanya sekarang.
“Kenapa tidak enak hati” ucapku dalam hati, yang berpikiran pasti Umi, Babah dan Kakek jadi berkunjung ke rumah Dewi hari ini.
Beberapa pelajaran sudah aku berikan sebagaimana mestinya, perasaanku tetap saja belum tenang, bahkan beberapa guru yang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta melewati kelasku seperti Pak Hadi, atau Bu Santi, melihat heran dari luar, namun aku hanya membalas dengan senyum.
Setelah bel istirahat berbunyi, sontak membuat murid-muridku keluar, hanya menyisakan aku seorang diri di dalam ruangan.
“Halo Dewi…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil berusaha menenangkan diri.
“Lama banget sih Gam, dari tadi aku liat ke Hp terus kamu malah gak balas pesan aku…” jawab Dewi sedikit mengomel.
“Masih mengajar tanggung, gimana Umi ada datang?” tanyaku langsung, karena sangat penasaran.
“Tiga hari lagi, tadi keluarga kamu -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - dan aku sudah bicara, sudah setuju dengan syarat dari Kakek kamu seperti itu…” ucap Dewi perlahan.
“Maksudnya Wi, tiga hari lagikan, minggu…” jawabku, sambil melihat kalender, yang berada tepat di belakang, menempel di dinding.
“Iyah tiga hari kita menikah Gam” ucap Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta perlahan dan suaranya seperti menahan tangis.
“Alhamdulillah Ya Allah, Wi sudah jangan menangis…” ucapku, sangat senang dan tenang.
“Wi, Dewi… halo…” ucapku, karena suara Dewi tiba-tiba menghilang begitu saja.
“Aku sedih Kakek Duduy sambil sebegitu Gama, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - dia yang jamin semuanya lancar, bahkan Kakek Duduy bilang biayanya siap, padahal aku tau keadaan kamu bagaimana…” ucap Dewi.
Barulah hatiku bergetar mendengarkan ucapan Dewi, lebih kaget dari sebelumnya, badanku terasa lemas, “Benar kakek tidak pernah main-main
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta dengan ucapannya” walaupun aku tahu betul, pasti kakek akan menjual sawah di kampung, dan itu bisa aku pastikan.
“Berarti semuanya beres tadi Wi?” ucapku mengalihkan obrolan, agar semuanya terasa baik-baik saja.
“Beres Gam, tapi yah begitu Babah dan Umi seperti tidak senang -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - dengan Teh Lasmi saja, mungkin karena hal itu… lagian tidak bakalan ada habisnya, malahan…” jawab Dewi perlahan.
“Kok berhenti, malahan kenapa?” tanyaku.
Dewi cukup lama menjawab pertanyaanku.
“Iyah malah Teh Lasmi nyuruh kita nanti pindah saja -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - ke rumah Teh Lasmi dulu di kota, Pak Galih punya kenalan yang punya sekolah, nanti di bantu buat kamu, sambil mengurus kosan, dan aku bisa sambil kerja juga di kota Gam” ucap Dewi perlahan.
“Boleh itu nanti aku bicarakan sama Umi dan Babah atau sama kakek” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang sebenarnya tidak mengharapkan hal itu terjadi.
“Iyah bisa di pertimbangkan, anggap saja kebaikan Teh Lasmi dan Pak Galih kakak iparku” ucap Dewi, bahkan suara Dewi benar-benar sangat bahagia.


Aku sudah sangat tidak sabar untuk pulang berjumpa dengan Babah, Umi dan Kakek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta tentunya untuk mengucapkan terimakasih, bahkan sisa tiga jam berada di dalam kelas aku lalui dengan sangat semangat, kabar Dewi barusan adalah kabar paling bahagia.
“Nah begitu dong Pak Gama, sekarang keliatannya seger banget” ucap Pak Hadi, ketika berjalan ke arah parkiran
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta motor bersamaku.
“Ah bisa saja Pak Hadi ini… yuk Pak aku duluan buru-buru” jawabku.
“Tumben banget Pak” jawab Pak Hadi sambil bercanda.
Andai Pak Hadi tahu atau mengerti, mungkin akan memaklumi sikapku yang berubah seketika, seperti siang ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Iyah aku harus mengesamping kabar yang aku ketahui dari orang-orang soal Teh Lasmi yang bersekutu, karena meninggalnya Nana, tidak ada kaitanya dengan susah mempunyai anak…” ucapku, sambil kembali merasakan ketenangan, ketika melewati setiap jalan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta yang akan membawaku pulang ke rumah.
Babah, Umi dan Kakek terlihat sedang berbicara serius di depan rumah, bahkan pintu tua rumah aku melihatnya, baru terbuka sedikit.
“Assalamualaikum” ucapku, sambil memarkirkan motor.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Langsung aku mencium tangan Babah, Umi dan Kakek satu persatu dan duduk di kursi, sambil membuka sepatu.
“Bapa saja yang bilang, Umi dan Babah ikut saja” ucap Umi perlahan.
Namun aku melihat matanya Umi sembab, seperti baru saja selesai menangis.
“Mi kenapa?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Umi hanya tersenyum saja, sambil tanganya mengelap beberapa air mata yang masih tersisa di pipinya.
Kabar dari Dewi tidak sama dengan keadaan rumah, apalagi Babah tidak biasanya, langsung masuk ke dalam rumah, di ikuti juga oleh Umi.
“Ada apa Kek?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Sudah biasa, masalah biaya saja ini untuk pernikahan kamu Gam… tapi jangankan sebidang atau dua bidang sawah yang harus kakek jual, andai kata nyawa sekalipun, Kakek berikan untuk kamu, ini amanah dulu dari Buyut Rusdi pada Kakek, dulu juga Ibu kamu nikah dengan Bapak kamu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - Kakek melakukan hal yang sama, harusnya kamu masih ingatkan cerita bagaimana Buyut Rusdi…” ucap Kakek.
Sayangnya cerita Buyut Rusdi yang sampai saat ini aku ingat tentang “Kacai lauk nyarampekeun, ka leweung janten meong hideung nu ageung” (Ke air ikan-ikan mendekat, ke hutan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta menjadi kucing hitam yang besar) yang sampai saat ini, tidak tahu kenapa aku sangat percaya cerita itu.
“Cepat salin pakaian kamu Gam, biar tidak terlalu sore, antar Kakek pulang ke kampung, mau ke rumah Haji Katim, biar tenang kalau sudah pegang uang…” ucap Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Gama masih kepikiran Umi dan Babah Kek” jawabku.
“Tidak apa-apa mereka sedang merasa bersalah saja, lagian rasa itu tidak akan mengubah keadaan Gam…” jawab Kakek.


Perjalan menuju rumah Kakek di kampung tidak terlalu jauh hanya satu jam saja dari rumah, sepanjang jalan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta nasihat-nasih Kakek yang aku dengarkan terus menerus, dan tidak pernah membuat aku merasa bosan dengan nasihat itu.
Setelah keluar dari jalanan kampung, aku memasuki jalan utama, iyah, sebuah jalanan menanjak mengelilingi bukit, samping kanan tebing dan kiri jurang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta bahkan jika malam hari motor dengan pencahayaan yang kurang, akan sulit melewati jalan ini.
“Khawatir kakek bukan pada pernikahan kamu dengan Dewi… ada sedikit yang mengganjal pada Kakaknya, Lasmi. Mungkin, ini juga sudah waktunya…” ucap Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta ketika baru saja motor yang aku kendarai berhenti, tepat di depan rumah Kakek.
“Maksudnya Kakek akan sama dengan pemikiran Babah dan Umi” jawabku, sambil mengikuti langkah kakek, masuk ke dalam rumah.
Kakek tidak menjawab lagi ucapanku, Kakek langsung berjalan masuk ke dalam
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta kamarnya, sementara aku menuju dapur yang biasa digunakan Kakek beristirahat santai, atau sekedar mendengarkan berita melalui radio tuanya.
“Ini pegang dan simpan… ini kakek serahkan kepada kamu, setidaknya bisa merasa tenang, walaupun terlalu awal… tapi tidak apa-apa, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - sudah waktunya…” ucap Kakek, sambil duduk dan menyimpan gelang gengge berwarna emas tua di atas meja.
“Kek ini apa? Inikan gelang gengge yah, yang suka dipakai disini… atau engga sama binatang, eh bener nggak” tanyaku penasaran, sambil menunjukan pergelangan kaki,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta apalagi melihat wajah Kakek sekarang sudah berkeringat, padahal sejak turun dari motor, Kakek terlihat biasa saja.
“Iyah itu gelang gengge, bukan dari emas asli, tapi, dulu Buyut Rusdi memberikan ini pada Kakek, tepat dua hari sebelum meninggal, dan sekarang kakek serahkan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - kepada kamu Gam, anggap saja bekal untuk nanti berkeluarga dengan Dewi, benar, Kakek khawatir sekali pada Lasmi…” ucap Kakek.
“Kek ini untuk apa maksudnya” ucapku makin penasaran, apalagi nama Buyut Rusdi, sudah Kakek sebutkan barusan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Suaranya akan keluar seperti ini, Buyut datang…” jawab Kakek sambil mengerakan gelang genggenya, sementara keringatnya semakin mengucur.
“Ada kaitanya dengan Lasmi?” tanyaku tiba-tiba.
Kakek hanya mengangguk saja dan langsung kembali berdiri, dengan membawa kertas-kertas
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta di dalam plastik.
“Tunggu, istirahat saja disini, kalau mau makan bikin saja dulu seadanya yah Gam, Kakek mau kasih dulu ini ke Haji Katim…” ucap Kakek, sambil berkali-kali mengelap wajahnya, penuh dengan keringat.
Perlahan aku pegang gelang gengge yang kakek berikan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sama halnya seperti memegang benda pada umumnya, bahkan aku masih heran dengan ucapan Kakek barusan.
“Krinting…”
“Krinting…”
“Krinting…”
Sambil aku gerakan dan memang mengeluarkan suara yang sangat jelas bisa aku dengar, namun anehnya setelah suara itu berhenti,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta aku merasakan sesuatu yang tidak nyaman.
“Gubrak…”
“Kek…” ucapku sangat kaget, karena suara itu berasal dari kamar Kakek, padahal aku tahu Kakek keluar dari pintu belakang dapur, dan pintu depan sudah tertutup.
Dengan jelas aku melihat kucing berwarna hitam pekat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta mata yang sangat tajam, dengan bulu yang baru pertama aku melihatnya, berjalan dengan perlahan, keluar dari kamar Kakek.
“Sejak kapan Kakek punya piaraan, kucing lagi…” ucapku, sambil terus melihat kucing berukuran lumayan besar itu, melewati aku, dan keluar dari dapur.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Aneh” ucapku, sambil menyimpan kembali gelang gengge, diatas meja.
“Lama yah Gam, biasa tadi ngajak dulu ngobrol Haji Katim, sudah aman, besok Kakek ke rumah saja, sana kalau mau pulang… kasian belum istirahat” ucap Kakek, sambil berjalan masuk, kemudian duduk di sebelahku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Alhamdulillah kalau begitu Kek… eh sejak kapan Kakek piara kucing…” tanyaku sambil berdiri.
“Baru dua hari Gam, sudah biarkan saja, biar ngerasa ada temen Kakek” jawab kakek, walaupun aku tahu sepertinya Kakek sedang berbohong, karena langsung berdiri,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta tidak lagi menatap ke arahku.
“Itu Bawa saja gelang genggenya, simpan…” ucap Kakek, ketika aku mencium tanganya untuk pamit.
“Nanti sajalah Kek, udah nikah saja…” ucapku, sambil berjalan keluar, sementara gelang gengge pemberian Kakek, masih tergeletak di atas meja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Kakek hanya tersenyum saja, bahkan tidak memaksa aku untuk membawanya, malah mengantarkan aku ke depan rumah.
“Hati-hati yah Gam…” ucap Kakek perlahan, mengusap pundakku berkali-kali.
Harusnya aku tidak memikirkan terlalu lama soal gelang gengge barusan dan Buyut Rusdi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta anehnya sampai keluar dari jalanan kampung, mengendarai motor tua, gelang gengge itu masih terngiang dalam ingatanku. “Sudah lancar, alhamdulillah, tinggal berkunjung ke rumah Dewi” walaupun mencoba memikirkan Dewi, tetap saja, malah cerita Buyut Rusdi yang sekarang aku ingat.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Astagfirullah” hampir saja aku menabrak kucing yang melintas dengan cepat, ketika motor menuruni bukit.
Aku masih saja menatap kucing itu, bahkan sampai melihat ke arah spion motor tua yang sedang aku kendarai. “Bisa sama persis” namun aku abaikan, apalagi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta rencanaku malam ini juga akan berkunjung ke rumah Dewi.


“Mobil Teh Lasmi” ucapku dari kejauhan melihat sebuah mobil mewah, sudah terparkir tepat di depan gerbang masuk, bahkan aku berhenti tepat di belakang sebuah mobil sedan keluaran terbaru, tahun ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta “Iyah Teh Lasmi, bareng dengan Dewi juga…” aku melihatnya jelas, ketika memasuki gerbang tua rumah.
“Assalamualaikum” ucapku.
Salamku langsung di jawab oleh Babah dan Umi, yang sedang duduk saling berhadapan dengan Dewi dan Teh Lasmi.
“Nah untung sudah pulang, ini Teh Lasmi -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - sama Dewi mau bahas buat nanti acara pernikahan, tidak apa-apa Umi ikut ngobrol saja, biar Babah yang bawakan air minum” ucap Babah sambil berdiri, yang artinya Dewi dan Teh Lasmi baru saja datang, sama denganku beda beberapa menit saja.
Aku sangat menghargai sikapnya Babah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta walaupun tidak terlalu suka pada Teh Lasmi, tapi setidaknya didepan calon menantunya nanti, Babah bisa menempatkan sikapnya.
Sore ini, setelah beberapa makanan seadanya, bahkan Dewi membawa makanan sendiri, sekalian untuk di kasih ke Umi. Aku, Umi, Dewi dan Teh Lasmi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta benar-benar serius mempersiapkan semuanya, apalagi keluarga besar Dewi akan melaksanakan hajat pernikahan yang terakhir, karena Dewi anak bungsu.
“Kakek bilang besok kesini lagi Wi…” ucapku.
“Sudah tenang saja Gam, lagian semua sama Teteh dulu, urusan itu bisa kamu bicarakan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - dengan Dewi setelah pernikahan saja yah…” sahut Teh Lasmi.
Sampai langit sore dengan kuning keemasan perlahan hadir, semua persiapan sudah selesai aku dan setujui semuanya, di depan Umi dan Teh Lasmi. Dewi terlihat begitu sangat bahagia, apalagi memang Dewi sudah sangat dekat
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sekali dengan Umi, semenjak tahun 2000 aku memperkenal Dewi dan sekarang sudah 6 tahun lamanya berjalan.
“Paling begitu yah Umi Esih… sama satu lagi, nanti sudah menikah semoga Gama dan Dewi bisa pindah ke kota, menempati rumah dulu bekas Lasmi, sayang kos-kosannya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - nggak ada yang kelola, sama rencana Dewi juga pengen kerja lagikan…” ucap Teh Lasmi perlahan.
Umi terlihat benar-benar kaget dengan ucapan Teh Lasmi, terlihat jelas dari raut wajahnya Umi.
“Kak itu kucing keluar…” teriak Sidik sambil mengejarnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta anehnya kucing itu mengeluarkan suara yang berisik sekali, sambil berlari melewati Teh Lasmi, yang padahal posisinya tidak di dekat pintu masuk rumah.
“Sejak kapan Sidik punya kucing di rumah ini…” ucapku dalam hati, kembali mengingat kejadian di rumah Kakek dan di jalan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta apalagi kucingnya benar-benar sama persis aku lihat.
“Iyah semoga, mengajarnya tidak terganggu saja…” jawab Umi pelan sekali, dengan wajah yang cemas.
“Insyaallah Umi tidak akan, nanti Pak Galih ada kenalan di kota, kepala sekolah, bisa diusahakan, bukan begitu Teh…” jawab Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil memegang tangan Umi.
“Untung masih kekejer” ucap Sidik, sambil memangku kucing hitam.
Babah, Umi, Sidik, Nandang termasuk aku bersalaman dengan Teh Lasmi dan Dewi, bahkan Teh Lasmi memberikan amplop yang cukup tebal kepada Nandang dan Sidik, yang membuat dua adik
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta aku terlihat sangat senang sekali, walaupun Umi dan Babah beberapa kali berusaha menolaknya.
“Berdoa yah Gam, ini mimpi kita dua hari lagi terwujud” ucap Dewi.
Aku hanya mengangguk dan memegang tangan Dewi, sambil membuka pintu sebelah kiri mobil, sementara Teh Lasmi masuk
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta untuk mengemudi mobil sedan mewahnya.
“Sidik dapet kucing ini dari mana?” tanyaku.
“DI jalan kak, ngikutin terus yah Kak, terus pas Sidik pangku eh diam aja, yaudah Sidik bawa, tuh liat begini saja” ucap Sidik, sambil menyimpan kucing hitam pekat itu di pangkuannya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta dan Nandang ikut mengelusnya dengan perlahan.
“Sama, benar-benar sama persis” ucapku pelan.
“Babah tidak setuju Mi tetap, Babah hanya mengizinkan Gama menikah, bukan sampai harus pindah begitu” ucap Babah sangat keras.
“Tunggu disini, jangan dulu masuk” ucapku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta pada Sidik dan Nandang.
Aku langsung berjalan dengan cepat ke arah dimana suara Babah berada, iyah, Babah dan Umi sedang duduk di meja makan, Umi hanya diam, sementara aku melihat Babah sudah sangat kesal sekali.
“Ada apa Babah, pelan-pelan saja semua bisa dibicarakan…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta sambil duduk di sebelah Umi.
“Rumah Lasmi, yang dibicarakan pada Umi kamu itu, dulu anaknya meninggal disitu Gam, masa iyah kamu mau-mau saja diam dan setuju pindah…” ucap Babah.
“Tenang, Gama juga tahu dan paham Bah, iyah memang benar Kania Isyana atau Nana meninggal disitu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - tapi bukan berarti kita harus punya pemikiran seperti itu juga” jawabku perlahan.
“Lantas?! Kamu akan setuju begitu saja?” jawab Babah masih dengan sangat emosi.
“Sudah, sudah…” sahut Umi.
“Sudah gimana Mi?” tanya Babah.
“Hal itu bisa nanti Gama bicarakan dengan Dewi Bah…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta jawabku.
“Gebruk…” tiba-tiba pintu kamarku tertutup dengan sangat kencang sekali, bahkan ini baru pertama aku dengar, dengan suara sekeras itu selama aku hidup di rumah ini.
Babah, Umi dan Aku langsung diam, sementara suara kucing di depan rumah, bersuara sangat keras sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta benar-benar keras bukan seperti suara kucing.
“Pokoknya Babah tidak setuju kamu Gama tinggal di rumah itu, itu kutukan atas persekutuan, lihat, sampai sekarang Anggit dan Lasmi tidak mempunyai Anak lagi, jenazahnya Nana bahkan hancur meninggal di rumah itu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta - tidak percaya tanyakan saja pada Mang Idim, penjaga rumah disana…” jawab Babah.
Hal ini baru aku dengar, “bahkan Dewi tidak pernah bercerita soal itu”, bahkan masuk ke dalam hatiku benar-benar sakit,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta seperti meruntuhkan anggapan baik aku selama ini pada Teh Lasmi, namun ucapan Babah juga belum tentu benar.

(Bersambung…)
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Digjaya Adiguna Gama, benar-benar masuk ke dalam sebuah situasi yang semuanya bersamaan datang, masalahnya mempersunting Halimun Dewi menemukan titik terang, namun keputusan di depan yang akan Gama ambil benar-benar gelap.
Buyut Rusdi, Kakek Duduy dan segala pertanda adalah jalan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta selanjutnya yang akan Gama lalui, apalagi rumah yang baru rencana akan ditempatinya nanti, ternyata sudah terdengar langsung oleh dua telinganya Gama, tentang meninggalnya Isyana Kania, anak semata wayangnya Teh Lasmi, Kakaknya Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Apakah benar adanya ucapan Babah itu? atau hidup yang akan membawa Gama, bahkan memaksanya masuk ke dalam sebuah masalah Sekutu, suara kelam masa lalu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai. Kita akan berjumpa setiap malam jumaat, seperti biasanya. Part 2 sudah tersedia di @karyakarsa_id temen-temen bisa baca duluan atau sekedar memberikan Tip, klik linknya langsung.

karyakarsa.com/qwertyping/sek…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id SEKUTU (Suara kelam masa lalu)
Part 2 - Kado Petaka

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@ceritaht
@IDN_Horor
@diosetta Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah Babah jangan terlalu berpikiran aneh apapun, iyah Gama nanti akan tanyakan pada Mang Idim, nanti juga, Gama bicarakan lagi dengan Dewi, itukan setelah menikah Bah” ucapku, yang harus benar-benar paham pada kecemasaan Umi dan Babah.
Babah tidak menjawab lagi, hanya berdiri,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berjalan ke arah dapur.
“Ini yang Umi takutkan dari dulu, ketika kamu mau menikahi Dewi” ucap Umi, menatap ke arah mataku.
“Tapi Mi…” jawabku.
“Iyah sudah, mungkin ini juga sudah jalan dari gusti Allah, untuk kamu Gam” ucap Umi, benar-benar pasrah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tidak berselang lama, Sidik dan Nandang masuk ke dalam rumah, setelah terdengar suara pintu tertutup.
“Mi, Sidik tidur…” ucap Sidik, namun terlihat jelas khawatiran Nandang, yang pasti jauh mengerti keadaan di rumah sedang seperti apa, hanya melirik ke arah Umi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kemudian mengikuti Sidik masuk ke kamar, dengan kucing hitam yang masih saja Sidik memangkunya.
“Dik, itu kucingnya kotor, jangan di bawa ke kamar” ucap Umi, sambil berdiri.
“Engga kok Umi, sudah di bersihin sama Kak Nandang barusan” jawab Sidik.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Nafas yang keluar dari hidungku semakin perlahan, “Benar, nantinya hal ini akan jadi masalah”. Terus saja kepalaku berpikir, agar menemukan jalan keluar terbaik, menolak rencana Teh Lasmi dan Dewi soal kepindahan nantinya ke rumah itu. Namun di sela-sela pikiranku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku melihat ke arah kamar Sidik, pintu kamarnya belum tertutup dan lampunya masih menyala. “Bukan, itu bukan kucing yang sama” walaupun, pandanganku ke arah kucing hitam itu, di balas dengan kepalanya yang perlahan berbalik, melihat ke arahku, yang berada di meja makan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Jalan satu terbuka, sebagai langkah selanjutnya, jalan lain juga terbuka, sebagai masalah yang akan datang kepadaku, siap tidak siap harus aku hadapi. Setelah meminta petunjuk satu-satunya dalam sujud ibadahku malam ini, ketenangan perlahan datang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku sadar semuanya sudah gusti Allah siapkan, “Jalani saja”.
Badanku sudah terbaring di atas kasur, lampu kamar sudah aku matikan, apalagi terdengar, langkah kaki Babah masuk ke dalam kamarnya, setelah mematikan semua lampu yang ada di rumah, artinya waktu istirahat sudah datang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Besok aku mulai urus semua izin ke sekolah yah Wi, semoga lancar semuanya” pesan aku kirim, walaupun aku yakin tidak akan dibalas lagi oleh Dewi, langsung menyimpan handphone di dekat bantal.
Mataku perlahan terpejam, bayangan-bayangan kesulitan yang awalnya aku jalani,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kini perlahan berganti dengan kemudahan yang akan segera aku lalui. Baru saja beberapa menit terlelap, terdengar nada pesan handphone berbunyi. “Tumben Dewi jam segini balas, apa besok tidak ke toko Teh Lasmi”.
“Iyah Gama, Amin. Besok aku mau kota pesan undangan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -juga perlengkapan lainya dengan Teh Angit, Teh Lasmi ngurusin yang lainya sama Ibu dan Bapak. Satu lagi, siapin pagi berkas-berkas lamaran kamu yah, Pak Galih sudah nanyain, tadi ke rumah bicara sama aku, mau di kasih sama kepala sekolah di kota, besok aku ambil ke sekolah”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id balasan pesan Dewi, yang seperti biasanya selalu panjang.
Membaca pesan balasan Dewi berkali-kali, barulah aku paham, bahwa rencana keinginan Dewi pindah ke kota tidak main-main lagi, apalagi suaminya Teh Lasmi, sudah menanyakan hal untuk kepindahanku mengajar nantinya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Hanya cahaya putih dari layar handphone saja yang sekarang aku lihat, dari gelapnya kamarku saat ini.
“Kreket…”
“Astagfirullah” ucapku, sambil melihat ke arah pintu, perlahan terbuka dengan sendirinya, secara perlahan.
“Kreket…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku benar-benar kaget, apalagi aku tidak melihat apa-apa, hanya mengarahkan cahaya dari handphone, ke arah pintu.
“Ya Allah kirain apa, kucing Sidik ternyata” hanya cahaya matanya yang kuning aku lihat, perlahan berjalan ke arah kasur, anehnya, tatapannya melihat ke arahku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan sangat tajam.
Perlahan, terlihat bulu-bulu hitam pekatnya, terus berjalan ke arahku dan cahaya dari handphone, sementara badanku masih setengahnya terbangun.
Aku di buat kaget kedua kalinya, kucing hitam yang sedang aku lihat, tiba-tiba melompat naik ke atas kasur,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pandanganya tidak pernah lepas melihat ke arahku. “Pengen tidur disini kali” sambil aku pegang, aku pindahkan agar diam di ujung kasur, namun matanya tetap melihat terus ke arahku tidak pernah sekalipun berpaling, karena sudah mengantuk juga,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi harus mempersiapkan berkas pagi nanti, yang akan Dewi ambil, aku perlahan kembali terlelap, mengabaikan keberadaan kucing hitam itu.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku melihat seorang anak, bermain dengan sangat lucu di dekat pohon samping rumahnya, ketika motorku baru saja berhenti. Aku taksir usia anak itu mungkin 5 tahun, dengan rambut panjang yang terurai indah sedang memegang satu boneka, pandanganku hanya dibatasi pagar besi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Lucu sekali anak itu”, dari arah rumah berjalan seorang Ibu menggunakan baju putih, yang kelihatan masih sangat muda, berjalan dengan sangat cepat ke arah anak itu, tatapanya sangat marah, wajahnya benar-benar merah, jalanya semakin cepat.
“Nyeri, tulungan leupaskeun, tulung…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id (Sakit, tolong lepaskan, tolong) teriak anak itu berkali-kali, dengan sangat kencang, karena tiba-tiba Ibunya menjambak rambutnya, lalu menyeret dengan kencang sekali.
Aku yang sangat kaget melihat kejadian itu langsung turun dari motor, berjalan dengan cepat mengikuti
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ujung pagar rumah, supaya masih bisa melihat dengan jelas. Anak itu diserahkan kepada wanita tua, yang aku pikir itu adalah Neneknya, aku masih melihat dengan jelas, sementara teriakan anak itu berganti dengan tangisan yang sangat kencang sekali.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Ketika anak itu dibawa masuk ke dalam, sementara pintu langsung ditutup dengan keras, tiba-tiba sepersekian detik aku mendengar suara teriakan jauh lebih kencang dari sebelumnya, “Nyeri, ampun” (Sakit, ampun), seketika dari jendela dalam rumah darah berceceran,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku sangat jelas melihatnya, darah yang cukup banyak, berbarengan dengan itu, teriakan anak itu tidak aku dengar lagi.
Detak jantungku terasa berhenti, aku melangkah cepat untuk masuk ke dalam halaman rumah itu, namun tidak tahu dari mana datangnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kucing hitam menghalangi langkahku dan mengeluarkan suara seperti marah “Meogggrrhhh” tatapannya sangat tajam, seperti menghalangi langkahku, untuk semakin mendekat ke rumah tua itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah adzan subuh, Umi lihat belum ke kamar mandi, bangun Gam” ucap Umi, sambil menepuk lenganku.
“Mi…” jawabku, dengan nafas yang sama sekali belum tenang, bahkan tetesan keringat di wajahku benar-benar aku rasakan.
“Sana mandi, subuhan takut keburu akhir waktunya” ucap Umi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan keluar kamar.
Aku langsung terdiam, masih mengingat kejadian di mimpi itu dengan jelas “Sadis sekali, tega”, anehnya wajah cantik dan rambut indah anak kecil itu masih aku ingat jelas, sementara aku baru sadar kucing di mimpi itu, sama persis dengan kucing Sidik,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semalam aku letakan di ujung kaki. “Malah tidak ada”, aku masih diam, memikirkan mimpi itu, berharap itu bukan pertanda yang akan datang.
Pagi ini benar-benar sibuk sekali, beruntungnya beberapa foto copy berkas-berkas masih lengkap, tinggal aku susun, kemudian aku masukan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ke dalam amplop coklat tali, “Lebih baik jangan dulu bilang Umi, yang terpenting keinginan Dewi dan Teh Lasmi terlaksana, urusan nanti kedepannya, bisa di bicarakan lagi dengan Dewi”.
“Sidik, Nandang mana Mi?” tanyaku.
“Pada makan di depan tuh, sama Babah” jawab Umi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id masih duduk di meja makan.
Aku langsung melahap beberapa Ubi rebus, yang sepertinya sisa dari kemarin belum habis.
“Umi semalam tidak enak hati Gam” ucap Umi tiba-tiba.
“Sudahlah Umi, semuanya baik-baik sajakan” jawabku, yang sebenarnya merasa berdosa, tidak memberitahu soal aku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id akan memberikan berkas lamaran kepada Dewi, untuk kepindahan mengajar nantinya ke kota.
“Semalam erangan-erangan kencang, seperti binatang, Umi dengar jelas di kamar kamu” ucap Umi, sambil melihat ke arahku dengan serius.
“Maksudnya Mi? erangan gimana?” tanyaku, semakin penasaran
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Harimau, mungkin orang tua jaman dulu nyebutnya Meong, kucing besar, tapi, ah tidak mungkin juga” jawab Umi.
“Itu tuh inget nggak Gama sering jelasin, khawatiran berlebihan Umi jadi pikiranya kemana-mana” ucapku, walaupun aku benar-benar kaget dengan yang Umi katakan barusan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi kalimat ucapan Umi tidak dilanjutkan, berbarengan dengan itu, mimpi semalam benar-benar masih aku rasakan, begitu sangat menakutkan.
“Kalau benar ucapan Umi, tidak mungkin suara binatang itu, kucing di dalam mimpiku”, setelah aku, Sidik dan Nandang pamit
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kepada Umi dan Babah, seperti biasa aku sudah berada di jalan, bareng dua adik laki-laki ini.
“Aneh kucing itu Kak…” ucap Sidik.
“Heh kok aneh, kenapa?” jawabku.
Sidik hanya menggelengkan kepalanya saja dengan lucunya.
“Hilang Kak, tadi aku di rumah nyari juga nggak ketemu lagi”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sahut Nandang.
“Wajarlah kucing nemu” jawabku, walaupun keanehan yang aku rasakan semakin menjadi, apalagi semalam terakhir kucing itu berada di atas kasur kamarku.


Sesampainya di sekolah, sebelum waktu mengajar di mulai aku baru saja keluar dari ruangan kepala sekolah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id untuk meminta izin perihal pernikahanku, sontak membuat semua guru-guru sangat senang mendengar kabar pagi ini, apalagi Ibu Kepala yang mengumumkan langsung, banyak sekali ucapan doa-doa dari rekan guru-guru yang aku terima, apalagi cuti pernikahan diberikan selama satu minggu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terhitung dari dua hari kedepan, bahkan dari kebijakan Ibu Kepala, hari ini adalah terakhir aku mengajar, agar ikut serta mempersiapkan semuanya menuju pernikahan.
“Tapi nggak sampai pindah sekolah buat mengajarkan, Pak Gama” tanya Bu Rani.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tapi masih honorer ini, jadi aman Pak Gama, santai aja” sahut Pak Hadi, sambil bercanda.
Selama berada di dalam kelas, proses mengajar seperti biasanya berjalan lancar, karena semuanya sudah aku siapkan, hanya beberapa kali aku melihat ke handphone, sudah masuk pesan dari Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sebentar lagi aku sampai Gam, nanti di depan aku telpon, jadinya sama Teh Lasmi”, anehnya ketika membaca nama Teh Lasmi, ada dorongan pada ingatanku saat ini ke arah mimpi semalam, walaupun ucapanku menjelaskan mata pelajaran saat ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id perasaanku malah makin mengajak aku mengingat mimpi semalam.
Tidak lama, beberapa kali terdengar getaran handphone, di atas meja, terlihat nama Dewi.
“Sebentar yah Bapak izin keluar dulu, kerjakan dulu tugas barusan” ucapku.
“Baik Pak…” jawab beberapa orang murid-murid.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Benar saja, aku melihat mobil sedan Teh Lasmi sudah terparkir di depan sekolah, aku berjalan dengan membawa map coklat.
“Maaf Wi lama yah nunggu” ucapku.
“Tidak apa-apa, mana” jawab Dewi, masih di dalam mobil hanya menurunkan jendela.
“Ini, mudah-mudahan lengkap, tapi Wi”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawabku, sambil memberikan map coklat.
“Hari ini juga mau di kasih sama Galih, harusnya sih bisa, kepala sekolahnya teman bisnis Teteh juga” sahut Teh Lasmi, yang memotong ucapanku.
“Bukan, tidak mungkin dalam mimpi itu Teh Lasmi” ucapku dalam hati, apalagi melihat Teh Lasmi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menggunakan baju warna putih, anehnya motif bajunya bisa sama, dengan apa yang ada didalam mimpiku.
“Gam malah ngelamun” ucap Dewi, sambil menepuk lenganku.
“Nggak kok Wi, yaudah aku ngga bisa lama-lama, hati-hati yah di jalanya” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terlihat Dewi dan Teh Lasmi sangat kebingungan, dengan tingkahku barusan.
“Harusnya tidak mungkin” ucapku, sambil masuk kembali ke dalam kelas.
Proses mengajarku berjalancar lancar, apalagi tidak terasa waktu berjalan dengan cepat, hanya saja, beberapa kecemasanku pada mimpi itu
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kembali aku pikirkan. Sampai bel pulang berbunyi, semua murid-murid pulang begitu saja, satu persatu bersalaman pamit kepadaku. “Baru pertama kali, satu mimpi bisa aku pikiran terus menerus”.


Sepanjang jalan pulang, benar-benar pikiranku semrawut, anehnya, aku bisa mengingat
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semua mimpi semalam dengan sangat detail, apalagi suara teriakan anak kecil itu, benar-benar aku ingat sekali, sadis dan mengerikan, suarnya aku ingat betul.
Sampai di halaman depan rumah, terlihat Babah sedang memasukan tanah-tanah ke dalam pot bunga punya Umi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Assalamualaikum Bah” ucapku.
“Waalaikumsalam” jawab Babah, sambil mengelapkan tangan kotornya ke baju yang sedang di kenakannya.
Segera aku mencium tangan Babah, berjalan menuju kursi yang biasa aku gunakan melepas sepatu.
“Umi sama Kakek ke rumah Dewi, barusan banget berangkat-
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ngasih uang untuk keperluan hajat” ucap Babah, sambil duduk di sebelahku.
“Kenapa Babah tidak ikut” jawabku.
“Lupakan ucapan Babah malam kemarin Gam, benar kata Kakek kamu pagi tadi, mungkin sudah jalan gusti Allah, harus seperti ini” jawab Babah perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku langsung mengerti kenapa Babah tidak ikut ke rumah Dewi hari ini, mungkin Babah merasa bersalah dengan sikapnya kemarin.
“Sudah Bah, Gama juga yakin semuanya baik-baik saja” jawabku.
“Dua hari lagi Gama punya tanggung jawab baru, selain Babah, Umi, Sidik dan Nandang, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - nanti ada Dewi, keluarga Dewi, jaga ibadahmu, Babah pesan itu saja, soal kepindahan itu, Kakek Duduy juga sudah mengetahuinya dari Umi” jawab Babah.
“Apa kata Kekek Bah?” tanyaku.
“Sudah rezekinya Gama, hanya itu yang kakek ucapkan” jawab Babah, sambil kembali berdiri,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kemudian berjalan perlahan meneruskan aktivitasnya siang ini.
Setiap ketidaktenangan yang aku rasakan beberapa hari ini, selalu langsung diberikan sebuah langkah kelancaran, hal ini membuatku semakin heran dengan apa yang terjadi sebenarnya, jika mimpi itu benar pertanda,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mungkin akan mempersulit menuju hari pernikahanku dengan Dewi, ini malah sebaliknya, Babah tiba-tiba seperti tadi dan malah Kakek dengan Umi bergerak secepat itu, datang ke rumah Dewi.


Sampai kedatangan Sidik dan Nandang pulang sekolah, barulah suara Umi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kakek dan Babah sedang mengobrol di meja makan aku dengar, malah Babah langsung pergi sore ini juga, untuk memberikan kabar kepada adik-adiknya, karena disuruh oleh Kakek, sementara aku hanya berbalas pesan saja dengan Dewi, sambil mempersiapkan semuanya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang ternyata tidak seperti bayanganku akan mudah.
“Gam…” ucap Kakek, di dekat pintu kamar.
“Masuk Kek” jawabku.
“Untuk urusan emas kawin dan semuanya sudah Kakek serahkan ke Umi, barusan sudah dibicarakan dengan orang tua Dewi juga di rumahnya, sudah jangan pikirkan hal itu”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawab Kakek perlahan.
“Nanti gimana cara Gama untuk membayarnya Kek” jawabku, sambil menunjukan angka jumlah tabunganku.
“Jangan pikirkan hal itu juga, hanya satu, bayarlah dengan kepercayaan kepada Kakek, Umi dan Babah yah, jangan buat khawatir, urusan kamu pindah dan semuanya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id silahkan, tapi ingat…” ucap Kakek sambil duduk di sebelahku.
“Ingat apa Kek” jawabku, melihat ke arah Kakek.
“Pertama tanggung jawab, kedua keluarga Suganda, jangan anggap kabar selama ini yang kamu tahu dari siapapun sepele, hati-hati perlu, kamu menikahi anaknya ingat. -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Buat kakek tenang, dengan sikap kamu, Kakek yakin kamu bisa” jawab Kakek, sambil mengelus pundak, dengan penuh kecemasan.
Aku hanya menganggukan kepala, memahami ucapan kakek, menyimpan semuanya dalam ingatanku, kemudian memeluk Kakek dengan sangat erat.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah kakek tahu kamu niatnya Ibadah, lakukan saja” ucap Kakek.
Ingin rasanya membicarakan satu hal yang membuatku masih menjadi pertanyaan besar, yaitu kucing hitam yang sudah berkali-kali membuatku curiga, apalagi awalnya dari rumah Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id setelah Kakek berniat memberikan gelang gengge peninggalan Buyut Rusdi, namun kembali aku urungkan, apalagi Kakek keluar begitu saja dari kamarku.
Suasana rumah dari sore menuju malam benar-benar hangat, apalagi Umi juga sore tadi sudah memberikan kabar soal pernikahan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kepada teman-teman Umi di kampung ini. Sidik dan Nandang yang sudah mengetahui kabar ini juga benar-benar senang, apalagi akan mempunyai sosok kakak ipar perempuan nantinya.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dua hari berjalan sangat cepat, pagi ini, sodara-sodara Babah dan Dua adik Umi berserta anak-anaknya sudah berkumpul di rumah sederhana keluargaku, yang membuat seisi rumah menjadi sangat ramai, sementara aku sudah siap untuk menjalani hari yang sudah lama di impikan bersama Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apalagi pertemuan terakhirku dengan Dewi ketika di depan sekolah saja, sisanya hanya melalui pesan dan telpon, itu juga hanya membahas semua hal untuk hari ini.
Beberapa tokoh kampung yang merupakan teman-teman Babah juga ikut hadir untuk mengantarkan aku ke rumah Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di mana hajat pernikahan akan di laksanakan.
“Bismillah” ucapku, keluar dari kamar dengan hati yang bergetar, karena setelah kesulitan-kesulitan akhirnya datang juga hari ini.
Senyum pertama yang membuatku ingin meneteskan air mata adalah senyum Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terlihat begitu sangat bahagia, di susul oleh Umi dan Babah, langsung memelukku dengan sangat hangat, nasihat-nasihat aku dengarkan, aku yakini sisanya adalah doa untuk aku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Iringan mobil besanan sudah siap, walaupun tidak terhitung banyak. Pagi ini juga aku meninggalkan rumah, aku duduk di sebelah Kakek, sementara Babah di depan bersebelahan dengan supir, Umi di belakang dengan Sidik dan Nandang.
“Ingat semua pesan Kakek terakhir” bisik Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ingat sekali Kek” jawabku, walaupun kali ini terasa lebih berat, pesan Kakek soal keluarga Suganda, yaitu Bapaknya Dewi.
Karena perjalanan menuju kampung Dewi tidak cukup lama sekitar 30 menit, tidak lama suara petasan yang keras, menyambut kedatanganku beserta mobil rombongan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Megah sekali” hanya kalimat itu yang keluar dari mulutku, apalagi rumah Dewi yang mempunyai halaman luas, di sulap menjadi seperti yang aku lihat sekarang.
“Bismillah Gama…” ucap Ibu, sambil menepuk pundakku, ketika akan keluar dari mobil.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku berjalan menuju meja akad dengan perlahan, tamu-tamu di luar dugaanku sangat banyak sekali, aku berkali-kali menenangkan diriku ini, terlihat Ibu Mulyani, Bapak Suganda, Teh Anggit dan Teh Lasmi beserta keluarganya, sudah lengkap di barisan paling depan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di dekat meja akad yang akan segera berlangsung.
Keluarlah Halimun Dewi, orang yang akan aku nikahi hari ini, benar-benar cantik, bahkan aku di buat pangling beberapa kali melihat Dewi yang berjalan menuju ke arahku yang sudah duduk.
“Tenang” ucap Kakek, menggerakan mulutnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya mengangguk saja, namun anehnya ketika melihat ke arah Teh Lasmi, tiba-tiba perasaan takut menghampiriku datang begitu saja.
“Jangan sampai” ucapku dalam hati perlahan, berusaha menenangkan diriku.
Setelah tangan Pak Suganda bersalaman denganku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan Dewi yang sudah berada di sampingku, janji suci dalam bentuk ijab kabul aku ucapkan, sekali jadi, dan sotak terdengarlah “Alhamdulillah”, dari para tamu yang menyakiskan acara ini.
Harusnya Teh Lasmi tidak tersenyum semenakutkan itu ke arahku, apalagi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku memang sedari tadi mencuri pandang terus ke arahnya.
Beberapa rentetan acara aku dan Dewi lalui, termasuk bersujud kepada Umi dan Babah, juga kepada orang tua Dewi. Sampailah pada menerima semua ucapan para tamu-tamu naik ke atas panggung pelaminan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di awali oleh keluarga Dewi. Teh Anggit dan Pak Wahyu mengucapkan banyak doa yang aku aminkan, di belakangnya sudah menunggu Teh Lasmi dan Pak Galih, sama halnya berupa doa juga aku terima.
“Dewi, kado dari Teteh rumah di kota itu untuk kalian saja, nanti surat-suratnya Galih -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - yang urus, bukan begitu Pak” ucap Teh Lasmi.
Aku hanya tersenyum saja mendengarkan ucapan Teh Lasmi, walaupun ada perasaan aneh yang aku rasakan dalam hatiku, badanku sedikit bergetar, apalagi Teh Lasmi sambil menepuk lenganku.
“Kabar baiknya juga Gama, bulan depan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kamu sudah bisa mengajar di sekolah dasar paling bagus di kota yah” jawab Pak Galih sambil tersenyum.
“Alhamdulillah makasih loh Teteh, padahal Bapak juga mau bikin rumah buat Dewi” jawab Dewi, dengan sangat senang.
“Simpan saja uang itu, nanti Teteh saja yang tambahin buat -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - renovasi rumahnya yah, halaman sampingnya masih luas kok” ucap Teh Lasmi.
Sementara aku masih merasakan hal yang sama seperti barusan, bahkan, Kakek yang melihat tingkahku dari kejauhan, hanya mengangguk saja berkali-kali, walaupun aku tidak tahu maksudnya kakek itu apa.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Hari bersejarah dalam hidupku berlalu begitu sangat cepat, apalagi lelah sudah aku rasakan bersama istriku Dewi, beberapa tamu undangan seperti guru-guru di sekolah dan kerabat Dewi saja yang aku kenal, sisanya banyak rekan-rekan bisnis keluarga Pak Suganda dan Teh Lasmi saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kakek pamit pulang ke kampung Gam, ingat pesan Kakek” ucap Kakek yang menghampiriku, langsung memeluk aku, bahkan tetesan air mata kakek aku lihat dengan jelas.
“Baik Kek, maafkan Gama yah” jawabku, yang tidak kuasa menahan air mata, akhirnya keluar begitu saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah jangan begitu Gam” sahut Dewi.
Setelah Kakek mengucapkan banyak doa, barulah berpamitan menitipkan aku pada orang Dewi, aku hanya melihatnya, tidak mendengar jelas apa yang kakek ucapkan.
Ratusan tamu yang aku terima salamnya bersama Dewi perlahan reda,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena memang hari sudah semakin sore, walaupun beberapa tamu penting masih berdatangan untuk menghampiri Pak Suganda.
“Gam, tas kamu sudah di bawa sama Teh Anggit, nanti Babah sama Umi pulang yah” ucap Babah.
“Masih adakan mobilnya” jawabku.
“Ada, lagian barusan sudah pamit -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sama Bapak dan Ibunya Dewi” sahut Umi.
Aku merasa tenang sekali, apalagi Babah dan Umi terlihat sama bahagianya denganku.
“Selama 6 tahun hubungan kita, belum pernahkan masuk ke rumah, ayo Gam ini sudah saatnya, kamu sudah bagian keluargaku, suamiku” jawab Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil memegang tanganku, masuk ke rumah besar, beberapa kali lipat besarnya dari rumahku.


Setelah melepas semua pakaian hajatan, aku dan Dewi sedang duduk di ruang tengah rumah, dengan sebelumnya menerima tas berisikan salin, untuk satu malam di rumah ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nak, anggap saja seperti rumah sendiri, sekarang Ibu juga jadi Umi nak Gama yah” ucap Ibu Mulyani, yang duduk di sebelahku.
“Baik Ibu, maafkan kalau Gama merepotkan selama ini, sampai harus kakek Duduy yang kemarin datang kesini” jawabku perlahan.
“Tidak apa-apa sudah waktunya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - saja itu, alhamdulillah juga hari ini lancar, Ibu sudah tenang, sudah menikahkan Dewi dengan laki-laki pilihan nya, sudah ajak Gama keliling belum Wi, ajaklah ke belakang, santainya disana gih, sisanya tinggal tamu Bapak sama Teh Lasmi saja” ucap Ibu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil mengelus pundakku berkali-kali.
“Masih capek nggak?” tanya Dewi, dengan semangatnya.
“Ayo…” jawabku sambil berdiri, mengikuti langkah Dewi.
Dewi mengajak aku mengitari semua ruangan di rumah ini, hampir semuanya Dewi jelaskan, rumah yang dari luar terlihat megah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dan besar, ketika masuk ke dalam jauh lebih besar lagi, Dewi menjelaskan semua ruangan di rumah ini, dengan sangat semangatnya.
“Ini kamar Teh Anggit, kalau lagi pulang kesini” ucap Dewi.
“Sebelahnya Teh Lasmi, ini yah?” tanyaku.
“Bukan itu gudang Gam” jawab Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sebagus itu Wi?” tanyaku, makin penasaran.
“Dulu sih emang Gudang, semenjak Teh Anggit lahir, kata Teh Anggit denger cerita dari Bi Isum sih begitu Gam” jawab Dewi.
“Oh Bi Isum yang kamu pernah cerita, berhenti kerjanya, karena anaknya di kampung tidak ada yang urus yah” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kembali mengingat, Dewi pernah cerita nama Bi Isum.
Benar-benar aneh, kamar megah di tengah-tengah ruangan keluarga yang begitu besar dijadikan gudang, apalagi pintunya juga sama megahnya dengan kamar lainya “Tidak habis pikir”. Untungnya, rumah Dewi ini tidak dua lantai,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kebayang bakalan dua kali lebih luas pastinya.
“Nah ini kamar Teh Lasmi kalau nginap disini, sengaja tidak jauh dari dapur, biasa Teh Lasmi orangnya begitu, apalagi kan sekarang juga jarang menginap disini” ucap Dewi.
Harusnya aku lebih aneh melihat kamar Teh Lasmi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena sedari pagi tadi sudah membuatku ketakutan jika mencuri padang ke wajah Teh Lasmi, namun ini malah terkesan biasa saja, malah gudang megah itu yang membuatku semakin penasaran, namun tetap aku tahan untuk menanyakannya kepada Dewi, apalagi ini bukan waktu yang tepat.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Akhirnya aku sampai di rumah berukuran (L) ini dengan ujung nya ternyata adalah sebuah teras yang sangat luas, menyambung dengan bagian dapur yang luas.
“Eh Wi maaf, itu?” tanyaku sambil menunjuk ke arah pohon besar, di belakangnya seperti ada makam, hanya satu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nah itu jangan kaget Gam, itu kuburan adiknya Bapak, dikuburkan disitu, karena adik satu-satunya” ucap Dewi.
Walaupun penjelasan Dewi tentunya mengundang banyak pertanyaan di dalam kepalaku saat ini.
“Berarti jendela itu gudang tadi yah Wi” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nah bener, gampangkan kalau melihatnya disini jadi enggak banyak ruangan kaya di dalem” jawab Dewi, sambil tersenyum memeluk badanku.
“Iyah bener Wi, akhirnya yah Wi, tidak terasa aku sudah bagian dari keluargamu sekarang” jawabku, sambil mencium kening Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Walaupun besar dorongan untuk selalu melihat ke arah makam di bawah pohon besar itu, apalagi berdekatan dengan gudang di tengah-tengah ruangan santai keluarga Dewi.
“Lagian Gam secepatnya saja kita pindah ke rumah Teh Lasmi di kota, biar hidup berdua, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - disana kita urus juga kosanya, terus pelan-pelan kita bangun rumah tangga kita yah” jawab Dewi dengan perlahan, ketika sudah duduk bersebelahan denganku, di teras yang megah dan nyaman ini.
Bahkan ketika aku sudah berada di kamar Dewi, Pak Suganda dan Teh Lasmi masih saja sibuk
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menerima tamu padahal sudah jam 11 malam, hal itu semakin memperjelas sebegitu pentingnya keluarga ini.

***

Karena lelah, subuh pertamaku di rumah Dewi bahkan terlewat dari waktu biasanya, padahal alarm di handphone ku terus berbunyi, sementara Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah tidak terlihat di sampingku.
“Bapak nunggu di teras belakang, nanti kita makan Gam, gih mandi sama subuhan dulu” ucap Dewi.
Benar mungkin hanya kecemasanku saja, atas segala keanehan pikiranku pada gudang dan kuburan itu, namun setelah aku melaksanakan Ibadah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tetap sama pikiranku seolah memaksa aku untuk memikirkan tempat itu.
Keluarga besar Dewi pagi ini makan bersamaku, sering sekali saling mengejek, apalagi soal malam pertama kepada aku dan Dewi walaupun kenyataanya semalam aku tertidur pulas.
“Tuh sana Bapak udah manggil Gam”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Dewi, sambil menepuk pahaku.
Aku berjalan ke arah teras di mana Pak Suganda sedang merapikan koran, yang mungkin baru saja selesai dibacanya, dengan rokok kretek di jari kanannya masih menempel.
“Semalam Bapak hampir lupa, masih ada yang belum di bicarakan sama Gama ini”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Pak Suganda, sambil menyuruh aku duduk.
“Iyah Pak tidak apa-apa Gama juga langsung istirahat” jawabku perlahan.
“Ini Gam, takutnya lambat atau cepat, hal yang sama di rasakan Lasmi dan Anggit akan di rasakan Dewi juga, tapi semoga tidak” ucap Pak Suganda dengan sangat serius
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menatap ke arahku, sambil perlahan menghisap rokok kreteknya.
Aku hanya diam, memperhatikan Pak Suganda, walaupun hal yang akan Pak Suganda bicarakan sepertinya akan aku pahami.
“Soal momongan, anak Gam tepatnya, semenjak 5 tahun kebelakang Gama juga pasti sudah tahu -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - meninggalnya Nana anaknya Teh Lasmi, tuduhan dan omongan miring sama keluarga Bapak yang sekarang jadi keluarga kamu juga tidak pernah lepas Gam, sulit memang…” ucap Pak Suganda perlahan.
Benar saja pasti hal ini yang akan aku dengarkan, karena memang hanya hal ini juga,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang belum aku dengar langsung dari Pak Suganda sebelum menikah dengan Dewi.
“Harusnya Gama paham Pak, apalagi Dewi juga saat itu, tepat kejadian Nana meninggal langsung cerita” jawabku.
Pak Suganda langsung mematikan rokok kreteknya di atas asbak kaca dengan perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mengambil batang rokok selanjutnya. Tarikan nafasnya sangat dalam, mengeluarkannya secara perlahan.
“Harapan Bapak besar kepada kamu dan Dewi, andai kata kamu cepat di berikan momongan di usia pernikahan kamu. Kabar buruk, omongan miring Bapak yang melakukan persekutuan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - atau Lasmi bisa saja hilang begitu saja Gam, pahamkan maksud Bapak…” jawab Pak Suganda, dengan wajah yang sangat cemas, seperti malu mengatakan hal ini.
“Siapa anak kecil itu” ucapku dalam hati, karena melihat anak kecil berambut panjang, di balik pohon besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tepat di depannya terdapat kuburan, aku ingat ucapan Dewi sore kemarin, itu kuburan adiknya Pak Suganda.
“Iyah Bapak mengerti itu bukan hal yang mudah, sehingga Gama tidak bisa menjawabnya bukan” ucap Pak Suganda, membuyarkan tatapanku ke arah pohon itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bukan Pak bukan seperti itu, Gama akan usahakan dengan ikhtiar, malah senang rasanya Bapak langsung berbicara hal ini kepada Gama, Gama merasa sangat dihargai kehadirannya di keluarga ini” jawabku perlahan.
Beberapa kali aku melihat Dewi, Teh Anggit dan suaminya sesekali
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id melihat ke arahku dengan melemparkan senyum, malah Teh Lasmi dan Pak Galih yang aku lihat sudah tidak ada di meja makan.
“Benar, Gama benar, benar sesuai cerita Dewi laki-laki baik, Bapak yakin… oiyah terima saja kado dari Teh Lasmi rumah itu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - apalagi Dewi sudah pengen hari ini juga pindah kesana, urusan rumah itu kalau mau di renovasi, itu nanti urusan Bapak anggap saja kado dari Bapak itu” jawab Pak Suganda, sambil tersenyum.
Aku cukup lega, apalagi tidak membahas hal barusan lagi, untungnya Pak Suganda
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sendiri yang mengalihkan obrolanya.
“Yuk kesana” ucap Pak Suganda.
“Baik Pak” jawabku, sambil mengikuti langkahnya.
“Pohon itu baik-baik saja, kuburan itu sudah ada waktu Anggit masih usia 4 tahun Gam, sudah jangan dicemaskan” ucap Pak Suganda sambil tersenyum ke arahku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Deg!” aku benar-benar kaget, ternyata Pak Suganda mengetahui tadi aku melihat ke arah kuburan itu, namun aku hanya membalas dengan senyum saja, walaupun jantungku terasa berhenti seketika.
“Tidak usah kaget, semua orang baru yang datang ke rumah ini, setelah melihat pohon -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dan kuburan itu sama kok Gama kaya kamu, mungkin aneh, tapi Dewi sudah ceritakan?” ucap Pak Suganda.
“Sudah Pak” jawabku, malah ucapan Pak Suganda yang seperti itu sebenarnya menambah rasa penasaranku, seperti ada yang salah dari cerita itu, apalagi anehnya pikiranku malah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mengajak kembali mengingat gelang gengge di rumah kakek dan kucing hitam.
“Aneh heh malah melamun” ucap Dewi menepuk pundakku ketika aku duduk di sebelahnya.
“Engga juga Wi” jawabku, sambil tersenyum.
“Kakek, iyah harus cerita semua tentang hal ini, tentang yang aku rasakan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sekarang” ucapku dalam hati, yang tiba-tiba merasa ketakutan.


Pak Suganda dan Bu Mulyani ternyata benar-benar mempersiapkan keinginan Dewi agar segera terwujud, hari ini juga beberapa pekerja Teh Lasmi membantu mengemasi barang-barang yang akan Dewi bawa ke rumah di kota,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id rumah sebagai kado pernikahan dari Teh Lasmi itu.
“Nanti tidak apa-apa mobil yang bawa barang-barang duluan Gam, kita ke rumah kamu dulu sambil bawa mobil” ucap Dewi.
“Wi apa tidak secepat ini” jawabku.
“Kenapa memangnya Gam, nantikan ada mobil juga di sana, buat ngurusin -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kepindahan kerja kamu, semuanya udah aku siapin, tenang yah jangan khawatir gitu…” ucap Dewi, sambil tersenyum.
“Lah siapa Wi, Mang Idim” tanyaku.
“Wi itu sudah siap mobilnya di depan, Ibu sama Bapak hari ini masih banyak urusan, tidak apa-apa yah nggak nganter pindahan”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sahut Ibu Mulyani, tiba-tiba.
Dewi hanya mengangguk saja, bahkan tidak sempat menjawab pertanyaanku barusan, langsung berjalan ke depan rumah, dengan kunci mobil di tanganya.
Ketika aku melewati kembali gudang di ruangan tengah rumah, bahkan kata Dewi, ruangan tengah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang megah ini, sama sekali jarang ditempati, “Aneh harusnya tidak seperti ini perasaanku” sambil melangkah terus mengikuti Dewi. Namun, besar sekali dorongan dalam diriku, untuk kembali melihat ke belakang, ke arah pintu gudang yang sangat tidak layak untuk ukuran gudang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan memiliki pintu sangat mewah.
Gagang pintu yang berwarna emas mengkilap itu tiba-tiba bergerak sendiri, dengan sangat perlahan turun, aku melihatnya sambil berjalan, bahkan sampai aku mengucek kedua mataku, gagang pintu itu masih bergerak berkali-kali.
“Gam!” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil menepuk pundak aku.
“Duh Wi, kaget sih” jawabku.
“Kamu ini, gimana coba kalau nabrak guci itu, bukan masalah gucinya jatuh, kalau kamunya yang berdarah ini nih” ucap Dewi.
“Huh… maaf maaf yuk lanjut, berarti ke rumah kan kita” jawabku.
“Kenapa gudang itu lagi?” tanya Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nggak kok, ayo takut keburu siang” jawabku, sambil menarik lengan Dewi.
Setelah mobil yang membawa semua barang-barang Dewi berangkat, giliran aku yang mengendarai mobil Dewi, memang dari dulu selalu aku yang menyetir, ketika jalan dengan Dewi, dari masa-masa kuliah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam… nanti motor kamu jangan di bawa saja, biarkan dibawa oleh Nandang sekolah” ucap Dewi.
“Wi, aku disana gimana buat kendaraan” jawabku.
“Lah ini kan ada, ini juga barang kamu Gam” ucap Dewi
“Iyah… iyah… bisa diatur nanti Wi” jawabku, sambil kembali berkonsentrasi mengemudi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bapak ngobrol apa barusan pagi” tanya Dewi.
“Biasa Wi, hal yang jauh-jauh hari kita sering bahas, kakak-kakak kamu, apalagi cobakan…” jawabku, sambil mataku fokus memperhatikan jalanan, apalagi ini baru pertama lagi aku mengendarai mobil.
“Anak, atau Nana” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Dua-duanya Wi, lagiankan, jujur aku tidak tau apa-apa” jawabku.
“Sudahlah jangan jadikan beban, yah kalau di kasih cepet, bukan kado rumah lagi Gam pernikahan kita, momongan jugakan…” ucap Dewi sangat bahagia, sambil memegang tangan kananku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tidak lama sampailah aku di rumah, Umi dan Babah terlihat sedang duduk di depan rumah, begitu sangat kaget ketika melihat aku dan Dewi masuk melewati gerbang tua.
“Assalamualaikum Umi, Babah” ucap Dewi sambil menyalami kedua orang tuaku, yang sekarang sudah menjadi mertuanya Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Walaikumsalam, Heh kok ini sudah balik lagi kesini” jawab Umi kaget.
Baru saja Dewi membicarakan niatnya akan pindahan hari ini juga ke rumah bekas Teh Lasmi, di depan rumah sudah terdengar mobil yang akan mengangkut barang-barang menyalakan klakson.
“Gam beneran secepat ini”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanya Babah.
“Iyah Bah, kata Pak Galih suami Teh Lasmi, bulan depan sudah bisa mengajar di sekolah baru di kota, jadi libur cuti nikahnya sampai akhir bulan, tabungan Gama cukup buat sekolah Nanda sama Sidik” jawabku.
Aku langsung masuk ke dalam rumah, meninggalkan Dewi dan Umi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di depan rumah, yang anehnya, tumben sekali Babah mengikuti langkahku.
“Tapi yang barusan pastikan, jangan sampai menganggur Gam” ucap Babah.
“Insallah Bah, lagian nanti di rumah sana juga harus beres-beres juga jadi waktunya nggak mepet banget” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil membuka pintu kamar.
“Jadikan saja Mang Idim untuk mencari tahu di rumah sana, hati-hati yah Gam, Babah sekarang paham, hakikatnya orang tua mungkin harus melepaskan anaknya, ketika dalam kondisi seperti ini” ucap Babah perlahan sekali, menepuk pundak aku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah Bah, lagian ucapan Babah malam itu Gama terus ingat” jawabku perlahan.
Segera aku mengeluarkan semua barang-barang di kamarku untuk di masukan ke dalam mobil box, di bantu oleh pekerja Teh Lasmi yang membantu pindahan ku kali ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Untungnya tidak sendiri, bisa beres lama ini”, bahkan Babah sudah bilang kamar ini akan digunakan Nandang selanjutnya.
Tidak terasa waktu dzuhur berkumandang, terlihat Babah sudah siap-siap akan pergi ke masjid, pekerja Teh Lasmi beristirahat di depan rumah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku sempatkan untuk beribadah terlebih dahulu, apalagi tinggal sisa satu lemari pakaian saja, yang harus aku keluarkan isinya.
Selesai beribadah semua pakaian satu persatu, aku masukan ke dalam dus besar, ternyata sudah disiapkan oleh pekerja Teh Lasmi, yang membantuku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tidak mungkin, tidak…” ucapku sambil mengelengkan kepala berkali-kali, nafasku semakin perlahan, melihat ke arah tumpukan baju kerja, tumpukan terakhir di dalam lemari baju ini.
Gelang gengge yang pernah kakek berikan di rumahnya, kini sudah terlihat jelas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menyelip di antara tumpukan baju seragam mengajarku, “Tidak mungkin juga Kakek yang menyimpannya disini” apalagi membuka lemari, orang-orang di rumah tidak akan berani masuk kamar, jika di dalamnya tidak ada aku, kalaupun ada, pasti tidak akan lama,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena banyak berkas-berkas penting sekolah, yang kadang tidak pernah aku simpan rapi.
“Tumben sih Gam lama, ayo takut keburu sore” ucap Dewi, yang berjalan masuk ke kamarku.
“Iyah udah ini, yuk” jawabku, langsung menyimpan semua tumpukan baju ke dalam dus,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berserta gelang genggenya.
Segera aku keluar kamar dengan membawa dus berisikan pakaian, lalu berpamitan kepada Umi dan Babah.
“Nanti Umi aku beliin handphone yah, biar komunikasinya kita lancar” ucap Dewi, sambil berpamitan.
“Tidak usah Wi, jangan merepotkan segala” jawab Umi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bah doain Gama yah” ucapku.
“Hati-hati, Babah Cuma bisa kirim doa, sisanya insya allah niatkan ibadah ingat yah Gam” jawab Babah.


Selama perjalanan menuju rumah bekas Teh Lasmi ke kota, aku masih saja berpikiran kenapa gelang gengge itu bisa ada di dalam lemari baju,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara di tambah lagi pikiran-pikiran yang datang yang seharusnya tidak perlu aku khawatirkan. “Harusnya Kakek paham soal ini”.
Hanya obrolan tentang bagaimana selanjutnya hidupku dan Dewi di rumah itu yang aku bicarakan dengan Dewi, aku cukup kaget
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ternyata Dewi jauh lebih siap dengan rencananya, apalagi Dewi baru bicara kepadaku kos-kosan yang ada di belakang rumah itu, sudah terisi selama tiga tahun lamanya, otomatis memecahkan semua kekhawatiranku.
“Makanya tuh jangan mikir aneh-aneh dulu Gam” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bukan begitu Wi” jawabku.
“Iyah aku paham kamu segimana hati-hatinya kok, tenang saja, makanya semuanya sudah aku atur” jawab Dewi.
Mobil yang aku kendarai bersama Dewi tidak terasa sudah memasuki kota, jalanan macet tentunya menjadi hal yang baru lagi aku rasakan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id setelah lama kembali ke kampung halaman, beberapa kali Dewi bernostalgia dulu bersamaku dan motor tua, beberapa kali melewati jalanan ini, sekedar untuk pulang ke kampung bersama.
Dewi tidak henti-hentinya memberi tahu aku beberapa patokan jalanan kota,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang akan membawaku ke rumah itu, sampai aku mengingat sebuah pertanda jalan.
“Sebentar Wi, kalau belok ke kanan ke jalan kampus bener gak sih, lama banget aku gak kesini” ucapku.
“Nah itu inget, cuma maklum Gam banyak yang berubah kan, makanya aku pengen banget -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tinggal di rumah bekas Teh Lasmi ini, nanti bisa kasih kabar ke temen-temen kampus kita dulu” jawab Dewi, dengan sangat senangnya.
Harusnya sedari tadi aku paham setelah mendengarkan kata kos-kosan, tentunya rumah bekas Teh Lasmi nanti tidak akan jauh dari kampus
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id atau gedung-gedung kantoran.
“Ambil kiri, nanjak sedikit Gam, nanti di ujung ke kiri lagi…” ucap Dewi.
Barulah sekarang aku paham, apalagi udara di daerah kawasan ini cukup dingin, membuatku bertambah tenang.
Tidak lama sudah terlihat dua mobil box terparkir di halaman rumah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan gerbang tua khas jaman belanda.
“Tidak salah itukan Wi” tanyaku, masih sangat kagum dengan bentukan rumah yang akan aku tempati.
“Makanya aku nolak di renovasi Gam, lihat saja masih baguskan, apalagi rumah kaya jaman belanda gitu” jawab Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bersih sekali halamannya Wi…” ucapku, sambil melihat dari samping, melewati pagar-pagar tua.
“Tuh halaman sampingnya, lihat…” jawab Dewi, sambil menunjuk ke arah halaman, yang benar-benar penuh dengan rumput hijau.
“Ada pohon besar juga di belakang” ucapku, dalam hati.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Mobil yang aku kemudi sudah terparkir di sebelah dua mobil box, semua pekerja Teh Lasmi membantu menurunkan barang-barang, bahkan pintu masuk rumah sudah terbuka.
“Bener Wi, harusnya ini sih nyaman banget yah” jawabku, yang masih terkesima dengan keindahan rumah ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Banget Gama… percaya Deh, makanya aku pengen cepet-cepet pindah, sayang juga rumah sebagus ini lama nggak diisi” jawab Dewi.
Segera aku berjalan ke arah bagian samping, yang sudah beralaskan paving block tua sekali.
“Itu kosan yang aku maksud Gam, empat kamar, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - semuanya terisi, belakangnya rumah ini kosan, jadi bakalan ramai juga” jawab Dewi.
Aku hanya mengangguk saja berkali-kali, sambil memperhatikan bagunan rumah, apalagi aku yakin Teh Lasmi bukan orang pertama membangun rumah sebagus ini, bisa jadi dulu membelinya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Beberapa orang yang memasukan semua barang-barang ke dalam rumah berkerja dengan sangat cepat, aku dan Dewi hanya memperhatikan.
“Ibu, Bapak ini minumnya…” seorang lelaki muda, mungkin umurnya sama dengan Nandang, atau lebih tua satu sampai dua tahun saja,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan perawakan yang tinggi, sangat sopan sekali.
“Indra yah?” tanya Dewi.
“Iyah Bu, saya anak bungsunya Bah Idim” jawab Indra perlahan dengan menundukan kepalanya.
“Bah Idim nya kemana emang Dra” sahutku.
“Abah sudah tua Pak, makanya setelah tahu Ibu Dewi dan Pak Gama akan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - menempati rumah ini, saya yang di suruh jaga, mengantikan Abah” jawab Indra, dengan memaksakan berbahasa indonesia, walaupun aku paham dengan logat sunda Indra.
“Berarti sudah lama bener kata Teh Lasmi disini Indra?” tanya Dewi.
“Baru dua minggu teh, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Indra yang bersih-bersih halaman rumah, dalem rumah juga Teh, dari situlah Bah Idim percayakan sama Indra… apalagi mau di tempati Teteh” jawab Indra perlahan.
Perlahan, aku mengingat ucapan Babah soal Mang Idim, dari sinilah pupus sudah harapanku, untuk mengetahui banyak hal
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tentang rumah ini.
“Tapi seharusnya baik-baik saja, apalagi Indra bilang yang bersihkan rumah, berarti aman-aman saja” ucapku dalam hati, sambil melawan semua kecemasanku sendiri.


Setelah dua mobil box perlahan mundur dari halaman rumah, termasuk para pekerja Teh Lasmi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang bahkan dari tadi tidak berani menyapaku, bahkan hanya kepada Dewi saja, “Aneh antara segan atau kenapa barusan”.
“Yuk Gam kita beres-beres di dalam” ucap Dewi, sambil menarik tanganku untuk segera masuk ke dalam rumah.
“kamarnya yang sana yah…” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Ruangan depan rumah yang pertama aku lihat memberikan kesan sangat istimewa, kursi-kursi tua khas rumah jaman dulu, beberapa lukisan tua menempel dengan rapi.
“Wi…” ucapku.
“Iyah itu Isyana Kania kecil Gam, lucu yah” jawab Dewi, sambil membuka semua kain putih,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang menutupi kursi.
Indra bahkan sudah di ruangan tengah rumah, melakukan hal yang sama membuka semua kain-kain putih.
“Cantik sekali padahal ini masih bayi yah” jawabku, melihat foto Nana bersama Teh Lasmi dan Pak Galih, apalagi pas foto dari kayu yang benar-benar serasi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam sini Deh…” teriak Dewi.
Aku langsung berjalan ke ruangan tengah rumah, mataku terus menerus menatap semua furniture dan hiasan-hiasan yang benar-benar bagus khas jaman dulu, apalagi sudah tersusun rapi.
“Cobakan ada Umi disini, mesin jahitnya masih bisa di pakai, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kemarin Teh Lasmi bilang, aku masih ingat…” ucap Dewi.
“Kata Abah Idim semuanya barang-barang disini masih bisa di gunakan Teh, cuman televisi saja yang perlu di service, maklum sudah tua banget…” sahut Indra.
“Oh, tapi tidak apa-apa Ndra nanti Teteh beli lagi saja, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -itu biarkan disitu… bagus buat pajangan” jawab Dewi.
Namun anehnya, sedari tadi Indra melakukan pekerjaanya seperti ketakutan, apalagi matahari sore sudah perlahan berganti dengan gelapnya malam.
“Untung gak bawa barang-barang lebih kan Gam, lihat saja kasur di kamar kita -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - masih bagus-bagus” ucap Dewi, sambil membereskan barang-barangnya.
Aku hanya tersenyum saja, sambil membuka box berisikan pakaian, yang aku ingat betul di dalamnya ada gelang gengge. Pakaian aku dan Dewi berada dalam satu lemari tua yang cukup besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id memiliki cermin yang luas juga.
“Wi, ini ada gelang gengge dari Kakek di kasih ke aku, aku simpan saja disini yah” ucapku.
“Iyah nggak apa-apa Gam simpan saja” jawab Dewi yang responnya biasa saja, karena sama sedang sibuk.
“Teh maaf pekerjaan Indra sudah selesai, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - palingan Indra ke belakang dulu yah ke kamar” jawab Indra, dengan keringatnya yang sangat banyak.
“Ada kamarkan di kosan belakang” tanya Dewi.
“Ada teh paling ujung, dulu juga bekas Abah Idim, kalau nginep disini” jawab Indra.
“Kenapa sih Wi, buru-buru banget Indra tuh… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - nanti besok beberapa lampu aku ganti deh sama yang lebih terang, gimana” ucapku, karena beberapa bagian rumah masih menggunakan cahaya lampu berwarna kuning.
“Cape kali Gam, wajarlah sendirian juga beresin seisi rumah loh dari tadi… oiyah besok aja kali yah -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kenalan sama anak-anak kosan di belakang… cape Gam udah bener besok aja…” ucap Dewi, sambil berdiri dan menjatuhkan badanya di atas kasur, dengan ranjang khas jaman dulu sekali, namun memiliki kayu yang sangat mewah.
“Yasudah aku mandi duluan” ucapku, sambil memasuki kamar
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mandi yang berada di dalam kamar, ternyata air nya baru saja terisi.
“Aku masak di dapur yah” teriak Dewi, sambil memasukan tanganya ke arah pintu, memberikan handuk kepadaku
Beberapa kali gayung berisikan air aku tumpahkan ke badan, sementara pintu kamar mandi terbuat dari
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kaca yang buram, jadi aku masih bisa melihat ke arah kasur kamar, rasa segar pada badan aku rasakan, apalagi hari kedua ini benar-benar lelah aku rasakan.
“Katanya mau ke dapur, malah tiduran” ucapku, sambil tersenyum melihat jelas Dewi masih terbaring,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun hanya melalui kaca pintu kamar mandi yang buram.
“Katanya mau masak Wi…” ucapku, sambil membuka pintu kamar mandi, sambil mengusap rambut juga bagian wajah, sambil terpejam.
Perlahan mataku terbuka, Dewi yang barusan aku lihat jelas
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika membuka pintu berada di atas ranjang, kini hanya bantal-bantal dan guling saja, juga selimut yang sudah berantakan yang aku lihat jelas.
“Harusnya aku tidak salah lihat barusan” ucapku, dengan perasaan yang benar-benar takut sekali, apalagi ketika melihat ke arah lemari,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pintunya bergerak perlahan sekali, aku hanya mematung diam.
“Kring…”
“Kring… kring… kring…”
“Kring…”
Berkali-kali suara itu aku dengar dari dalam lemari, aku yakin sekali itu dari suara gelang gengge pemberian Kakek, aku segera berjalan ke arah lemari tua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan bulu pundak dan lengan yang sudah berdiri, apalagi pintunya masih bergerak sendiri.
“puh…”
“Astagfirullah” ucapku kaget, sambil memegang telinga bagian kiri.
Ketika bandaku berputar untuk mencari tau dari mana asal tiupan dan angin yang masuk ke dalam telingaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di luar kamar berjalan dengan cepat seorang anak kecil ke arah dapur, benar-benar cepat sambil melihat ke arahku, tersenyum. Sementara di dalam lemari suara itu gelang gengge yang berbunyi, masih aku aku dengar.
“Tidak gerak, tapi bisa bunyi, aneh” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil dengan cepat memakai pakaian dan sarung.
“Gama! Gama… sini cepat!” teriak Dewi, sangat kencang sekali.
“Anak tadi!” ucapku sambil buru-buru berjalan dengan cepat ke arah dapur.
“Wi kenapa!” teriakku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ini susah matikan kompornya Gam, takut gosong masakan aku” jawab Dewi sambil tersenyum.
“Kamu ini Wi, kirain ada apa” jawabku, sambil mematikan kompor, yang ternyata memang sulit, perlu beberapa kali baru bisa padam apinya.
Aku langsung duduk di meja makan dapur,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan melakukan hal yang sama melihat kekaguman pada setiap ruangan di dalam rumah ini, termasuk bagian dapur, sambil mengatur nafas yang belum tenang sama sekali, bekas kejadian barusan.
Perlahan Dewi mengatur menu makanan siap saji yang akan di makan olehku dan Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun beberapa kali Dewi bilang belum pandai memasak kepadaku, namun buatku hal itu menjadikannya hal yang wajar.
“Kenapa sih Gam keliatan nggak nyaman” ucap Dewi.
Padahal aku masih tidak percaya dengan kejadian cepat barusan, apalagi sosok bayangan anak kecil yang melintas
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan cepat, aku yakini itu penunggu rumah ini.
Segera aku mencairkan suasana, sambil menyantap makan malam bersama Dewi, tidak jarang bercanda-canda, walaupun kecemasanku berada di ujung tanduk.
“Dulu kenapa Teh Lasmi pindah Wi?” tanyaku, yang baru selesai makan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Katanya selalu ingat Nana saja Gam, emang sulit sih, makanya aku wajarkan, eh malah sekarang kita yang disini” jawab Dewi.
“Oh pas Isyana Kania meninggal, langsung pergi” tanyaku.
“Iyah Gam di hari itu juga, kuburannya Nana kan di kampung…” jawab Dewi perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Wajar sih, tidak mudah yah…” jawabku.
Tiba-tiba suara Televisi yang menyala dengan volume yang keras, aku dengar, suara dari ruang tengah, belum habis rasa kecemasanku, kini bertambah lagi, apalagi melihat ke arah raut wajah Dewi juga sangat kaget sekali.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam!” ucap Dewi perlahan.
“Wi suara Televisikan itu?” tanyaku mulai panik.
Dewi langsung berjalan dengan cepat, meninggalkan aku yang masih duduk di meja makan.
Segera aku mengikuti langkah Dewi ke ruangan tengah rumah, dengan perasaan yang semakin tidak tenang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi hanya mematung di depan Televisi yang menyala dengan hanya mengeluarkan gambar garis-garis saja, tatapanya sangat cemas.
“Tadi sih pas kamu mandi Gam, aku colokin kabelnya terus aku inget, beneran, orang baru tadi aku cabut lagi… masa ini udah nempel kabelnya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dan langsung nyala” ucap Dewi heran, sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.
“Lupa kali Wi, sudah-sudah tinggal cabut gini…” jawabku, hanya berusaha untuk mengendalikan suasana, padahal sedari tadi aku merasa di arah kamar ada yang memperhatikan aku dan Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Seketika Televisi tua itu mati dengan perlahan, sementara Dewi malah mencolokan lagi kabelnya.
“Tuh Gam nggak langsung nyalakan…” ucap Dewi, memastikan.
“Mesinnya sudah tua Wi, sudahlah, yuk beres-beres dapur lagi” jawabku, sambil kembali mencabut kabel.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Khawatiranku terjadi lagi, di dalam kamar terlihat rambut yang muncul belakang pintu, anehnya, Dewi tidak melihatnya sama sekali, hanya berjalan begitu saja. “Ada yang tidak beres ini” padahal aku baru saja beberapa jam di rumah ini, semuanya seolah ingin menunjukan wujudnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id siapa saja penunggu rumah yang baru saja aku tempati ini.
Selesai aku dan Dewi membereskan rumah, baru saja adzan isya berkumandang, aku mendengarnya tidak terlalu jelas, yang artinya, masjid cukup jauh dimana rumah ini berada.
“Aku lelah banget Gam, istirahat yuk…” ajak Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan ke arah kamar.
“Iyah sudah jangan kecapean, besok masih banyak waktu” jawabku, mengikuti langkah Dewi.
Bahkan aku merasa tenang ketika melihat Dewi sudah terbaring di atas kamar, sambil memegang handphonenya yang hampir dekat sekali dengan bagian wajah Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara aku melaksanakan sholat qodho magrib yang terlewat, kemudian isya.
“Tok… Tok… Tok…”
“Gam buka sana palingan Indra, aku udah lelah banget” ucap Dewi.
Aku berjalan dengan perlahan, tidak jarang membuatku merinding melewati rumah yang mempunya empat kamar ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id padahal beberapa kamar belum sempat aku buka satu persatu, yang membuatku semakin berpikiran aneh, tentunya setelah kejadian barusan. Suara pintu bahkan semakin keras terdengar di ketuk berkali-kali, lebih keras dari sebelumnya
“Iyah sebentar…” ucapku, sambil membuka kunci pintu
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Setelah satu pintu terbuka, aku langsung diam mematung, mataku di buat kaget, perasaanku kembali dibuat takut, apalagi di depan tidak ada siapapun, hanya bangku-bangku kayu saja yang sudah tidak tersusun rapi bekas aku dan Dewi sore tadi duduk.
“Lagi-lagi seperti ini…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan kemudian merapikan kursi-kursi.
“Pak…”
“Duh Indra kirain siapa, kaget saya ini” jawabku.
“Anu Pak saya lupa, belum kasih tahu pesan yang Abah Idim titipkan kemarin, sebelum Pak Gama dan Ibu Dewi menempati rumah ini” jawab Indra.
“Sini, duduk saja Ndra” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semakin penasaran sekali, padahal aku belum pernah bertemu sekalipun dengan Mang Idim, apalagi Babah di kampung pernah beberapa kali menyebut nama Mang Idim.
“Cuman satu sih Pak, kata Abah jangan mengubah apapun yang ada di belakang rumah, itu saja” ucap Indra perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menunjukan wajah ketakutan.
“Maksudnya Ndra, bahkan saya belum ke belakang rumah” jawabku.
“Di belakang ada satu pohon besar Pak, ada bebatuan juga di balik pohon, maksudnya sudah biarkan saja, kata Abah Idim hanya itu yang perlu Indra sampaikan ke Pak Gama”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawab Indra menjelaskan.
Aku semakin di buat bingung dengan perkataan Indra, yang tentunya mengundang rasa penasaran.
“Oh kalau itu pasti tidak akan saya lakukan… Indra tiap hari beresin dalam rumah” ucapku, sambil merasakan dingin, karena memang letaknya rumah ini lebih tinggi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sedikit dari kota.
“Iyah Pak” jawab Indra, perlahan.
“Tiap jam berapa” tanyaku.
“Pagi saja Pak, sebelum Pak Galuh, Teh Dian, Kang Dendi, sama Kang Hendra pada keluar kosan Pak…” jawab Indra perlahan, sambil menyebutkan penghuni kosan yang baru aku ketahui sekarang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kalau sore atau malam” tanyaku, malah semakin penasaran.
“Baru pertama tadi pak, soalnya di larang sama Abah Idim…” jawab Indra, sambil matanya selalu melirik ke dalam rumah.
“Padahal Indra sudah lama disini” ucapku.
Indra hanya mengangguk saja, apalagi aku paham dengan siapa
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku bicara, bahkan anak sesusia dengan adik aku Nandang, mungkin tidak akan paham maksud pertanyaanku barusan.
“Dua minggu saja Pak, itu juga…” jawab Indra tiba-tiba berhenti.
“Itu juga kenapa Ndra” tanyaku, sementara perasaanku semakin tidak tenang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kan rumah ini kutukan Pak… orang-orang sekitaran sini juga pada tahu, semenjak anaknya Teh Lasmi meninggal disini, di kamar yang pak Gama dan Ibu Dewi tempati” jawab Indra perlahan, sambil tatapannya semakin tidak tenang.
Tiba-tiba di dalam ruangan tamu, terdengar sesuatu jatuh
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id cukup keras aku dengar, membuat aku dan Indra benar-benar kaget.
“Antar saya ketemu sama Mang Idim besok yah” jawabku, berusaha mengabaikan suara itu.
Badan Indra terlihat bergetar, wajahnya benar-benar ketakutan, tatapannya masih ke arah ruang tamu rumah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di dalam terdengarlah suara anak kecil tertawa perlahan.
“Hihihi… hihihi…”
“Pak saya duluan, maaf” jawab Indra sambil berdiri, berjalan dengan sangat cepat meninggalkan aku sendiri.

(Bersambung…)
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Gama dan Dewi menerima sebuah kado pernikahan, kenyataanya kado itulah yang membawa sebuah perjalanan tiba di rumah tua khas belanda, dengan segala keindahan, kenyamanan, dan nilai sejarah yang kental, ternyata perlahan membawa sebuah keanehan, datang dari “Mereka”.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apalagi, pengakuan dari penjaga rumah sebelumnya, melalui anaknya Indra, menambah keyakinan dulu pernah terjadi sesuatu di luar nalar manusia sekalipun. Dan, pakta yang Gama curigai tentang keluarga besar Pak Suganda, Bapaknya Dewi, membuatnya perlahan yakin,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semua saling berkaitan. Benarkah sekutu itu pernah terjadi? Lantas kenapa hidup membawa paksa Gama dalam keadaan seperti ini, kado petaka akan benar-benar Gama nikmati atau sebaliknya?
Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai. Kita akan berjumpa lagi Part 3 - 21 April.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Seperti biasanya, Part 3 - Persembahan Nyawa sudah tersedia, temen-temen bisa baca duluan, atau sekedar memberikan Tip dan dukunganya, klik link.

karyakarsa.com/qwertyping/sek…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id SEKUTU (Suara kelam masa lalu)
Part 3 - Persembahan Nyawa

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@ceritaht @IDN_Horor Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Aneh, tidak ada yang terjatuh sama sekali” sementara aku ingat, suara anak kecil itu sangat jelas aku dengar, perasaan takut benar-benar sedang bersamaku, setelah pintu aku kunci, di dalam ruang tamu tidak ada benda yang bergeser, semuanya di posisi semula.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Harusnya ada benda yang jatuh”, aku berjalan masuk ke ruangan tengah, dengan pesan yang sudah Indra katakan “Rumah kutukan”, perlahan aku juga ingat kembali ucapan Dewi barusan di meja makan, soal kenapa Teh Lasmi pergi dari rumah ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sepertinya kepercayaanku di paksa harus setuju, dengan pesan Indra dari Mang Idim, penjaga rumah sebelumnya.
Melihat jam tua yang menempel di ruangan tengah, jarumnya yang terus berputar, semakin terasa suasana rumah yang sebenarnya tidak layak aku tempati,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan suasana seperti ini, apalagi satu kamar yang dekat dengan dapur, sangat menarik perhatianku.
“Belum tidur Wi, katanya tadi lelah… malah menyisir rambut…” ucapku, sambil membuka pintu kamar, walaupun heran awalnya ketika keluar, pintu terbuka,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara Dewi sudah berdiri di depan cermin besar, yang menyatu dengan lemari baju.
Dewi hanya menganggukan kepalanya saja berkali-kali dengan perlahan, wajahnya menghadap ke arah cermin besar, dengan tatapan yang kosong.
“Ayo tidur, tumben kenapa pintu di tutup barusan…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanyaku, semakin mendekat, di tangan Dewi sebuah sisir dari kayu tua, sedang dipegangnya.
“Wi…” ucapku, semakin mendekat.
Dari cermin terlihat wajah Dewi semakin pucat, tanganya terus menggerakan sisir perlahan di rambut belakangnya yang terurai.
“Wi!” bentaku cukup keras,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil memegang badan Dewi, dari belakang.
“Gam! Astagfirullah, kenapa kok aku bisa ada disini” jawab Dewi.
“Ya kamu aneh, harusnya aku yang tanya loh Wi” ucapku.
“Ini dari mana yah Gam?” jawab Dewi, sambil menunjukan sisir yang di pegangnya.
“Sudah sini, simpan saja…” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langsung membuka laci lemari di bawah cermin.
“Aneh loh Gam, perasaan aku lagi main handphone barusan, malah denger juga kaya ada benda jatuh, udah itu lupa…” jawab Dewi masih kebingungan.
Sebenarnya ingin membahas kejanggalan ini, namun melihat kondisi dan waktu yang tidak
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id memungkinkan, aku langsung memegang tangan Dewi perlahan, mengajaknya untuk kembali ke tempat tidur.
“Sudah, yuk tidur saja…” ucapku.
Tatapan dan raut wajah Dewi seperti masih berusaha mengingat apa yang terjadi barusan.
“Aku inget Gam” ucap Dewi tiba-tiba.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya diam saja, apalagi dari arah cermin terlihat seorang nenek tua yang bungkuk, dengan baju yang sangat kusut sedang berdiam.
“Gama ih denger nggak sih, malah melamun liat apa sih” ucap Dewi.
“Enggak Wi…” jawabku, sementara jantungku berdetak kencang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kamu liat ke arah cermin barusan ah” ucap Dewi.
“Enggak Wi, apa apa barusan ingat apa” jawabku, padahal sedang memikirkan seperti pernah melihat nenek tua itu.
“Iyah sebelumnya aku denger suara bunyi gelang gengge, kamu di dalam lemari baju Gam, terakhir aku ingat itu”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Dewi.
Aku hanya menganggukan kepala, perlahan aku pengang tangan Dewi.
“Wi… sepertinya yang dikatakan Indra, benar adanya…”ucapku.
“Emang barusan Indra benerkan, yang ketuk pintu?” tanya Dewi.
Ingin rasanya aku jelaskan semuanya kepada Dewi semua kejadian aneh di rumah ini
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id , namun ada perasaan tidak enak hati, apalagi awalnya aku tidak percaya, tentang omongan miring rumah ini, termasuk Teh Lasmi.
“Iyah Indra menyampaikan pesan dari Mang Idim, Abahnya” jawabku pelan.
“Sudah ah males Gam… pasti apa coba, rumah kutukan? Atau apa lagi Gam? -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Itukan sama aja kaya di kampung, semua ucapan itu mengarah pada Teh Lasmi” jawab Dewi dengan kesal.
“Ya emang itukan Wi benar yang dikatakan Indra barusan” jawabku sedikit menurunkan suara bicaraku, agar Dewi tidak tersinggung.
“Ya terus, kita mau pindah rumah? -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Gara-gara apa yang kamu denger Gam” jawab Dewi makin kesal.
“Sudah-sudah, yang ada kita malah berantem malem-malem… lagian kita lagi capek aja …” jawabku, berusaha mengalah.
Aku merasa beruntung tidak menceritakan semua kejadian di hari pertama kedatangan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di rumah ini kepada Dewi, apalagi Dewi bakalan berpikiran seperti barusan. Terlihat matanya Dewi sudah semakin terpejam, “apa yang sebenarnya harus aku lakukan, tidak mungkin rasanya berdiam di rumah dengan gangguan terus menerus”.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tiba-tiba aku ingat ucapan Kakek, tentang gelang gengge yang masih belum aku pahami sampai sekarang, “Jika suaranya berbunyi artinya buyut datang…” semakin banyaklah pertanyaanku pada keadaan yang sedang aku alami saat ini, yang menjadi pengahantar menuju terlelapnya mata.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terdengar keras suara alarm dari handphone Dewi, di samping meja tempat tidur, disusul langsung oleh suara alarm dari handphone ku, yang harus selalu menempel dengan charger.
“Lelap sekali…” ucapku, sambil membuka mata perlahan.
Dewi sudah tidak terlihat di sampingku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi pintu kamar sudah terbuka.
“Uh pantas saja, dingin sekali kalau pagi” ucapku, sambil menggerakan selimut.
Karena waktu adzan subuh sudah pasti sudah berkumandang, segera aku melaksanakan kewajiban, memaksakan mandi dengan udara yang sangat dingin,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun ada harapan kejadian kemarin tidak terulang lagi hari ini, setelah dua kalimat salam dalam ibadahku, aku masih duduk di atas sejadah, meminta perlindungan atas semua kejadian yang sudah aku lewati.
Ketika membereskan tempat tidur, aku di buat sangat kaget,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tiba-tiba gelang gengge yang awalnya aku simpan di dalam lemari baju, sudah ada di bawah bantal, yang semalam aku gunakan. “Lagi-lagi seperti ini” sambil menyimpan kembali ke dalam lemari, sementara laci bawah cermin sudah terbuka sedikit.
“Lah aneh, tidak ada sisir itu…” ucapku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjongkok, setelah laci terbuka.
“Kirain belum bangun Gam, ke pasar yuk” ucap Dewi.
“Wi, kok nggak ada” jawabku.
“Eh aku juga aneh Gam… pas bangun laci sudah kaya kebuka begitu, tapi sudahlah yang ada nanti malah mikir aneh-aneh…” ucap Dewi, sambil memakai jaket.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yah Wi dengan kamu bilang begitu, malah mikir aneh aku ini” jawabku.
Dewi tidak lagi menjawab ucapanku, hanya mengambil dua handphone, termasuk punyaku, di masukkanlah ke dalam dompet dan kunci mobil.
“Ayo…” ucap Dewi.
“Salin dulu aku” jawabku, dengan cepat menganti pakaian.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah bener, ketemu kakek hari ini sama Mang Idim juga” ucapku dalam hati.
Ketika aku menutup pintu kamar pagi ini, suasana rumah benar-benar jauh berbeda dengan semalam, memberikan kesan nyaman yang luar biasa aku rasakan, apalagi cahaya pagi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang belum terang sinarnya sudah aku lihat di tiap jendela yang terbuka gordennya.
“Penasaran kamar itu, harus aku tanyakan pada Dewi” ucapku.
Terdengar mesin mobil yang sedang Dewi panaskan, sementara Indra sedang menyapu halaman depan rumah.
“Jangan dikunci aja Gam” teriak Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kenapa Wi” tanyaku, sambil berjalan mendekat.
“Kata Indra, tiap pagi emang bersih-bersih dalam rumah juga” jawab Dewi sambil masuk ke mobil.
Tiba-tiba aku ingat kembali tentang pohon besar yang Indra ucapkan kemarin malam, yang akan sekalian aku tanyakan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Indra barusan bilang, nanti sore anak-anak kosan di belakang selesai pulang dari kampus dan kerja, mau pada ketemu Gam, soalnya kalau pagi berangkatnya beda-beda jam…” ucap Dewi.
Sementara aku memundurkan mobil di bantu oleh Indra yang memarikiri, sampai masuk ke jalan utama,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena ternyata jika pagi jalan ini cukup ramai juga dilalui kendaraan.
“Baguslah Wi, bisa makin kenal” jawabku.
“Tuh liat, yang kata kamu semalam rumah kutukan, liat dulu ih ke samping, emang serem?” ucap Dewi.
“Iyah sih Wi” jawabku, padahal di dalam hatiku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sedang di buat bingung, karena kejomplangan antara malam dan pagi ini, yang aku lihat pada rumah itu.


Sepanjang perjalanan menuju pasar terdekat di daerah ini, Dewi juga sudah mempunyai rencana untuk membuat kembali lamaran kerja, namun malah di tawari oleh Teh Lasmi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id membuka toko bangunan seperti bisnis Teh Lasmi, atau membangun lagi kos-kosan, apalagi menurut Dewi, memang di ujung daerah ini, masih terhubung dengan beberapa kampus, walaupun lumayan agak jauh.
“Satu-satu dulu aja Wi, jangan buru-buru” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam, bisnis kalau telat baca peluang sayang loh…” jawab Dewi.
“Iyah benar aku paham” ucapku, sambil mencari parkiran, untuk mobil karena baru sampai di pasar.
Setelah terparkir aku dan Dewi keluar mobil dengan sambutan udara pagi yang baru aku rasakan benar-benar dingin,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi memang daerah ujung ini terkenal penghasil sayur-sayuran. Aku terus saja mengikuti langkah Dewi dari belakang, sambil membawa beberapa plastik sayuran yang sudah Dewi beli. Anehnya, tatapan beberapa pedagang ke arahku sangat beda dari umumnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Apa ada yang salah” ucapku dalam hati.
Di rasa belanjaan Dewi cukup, apalagi benar-benar banyak, sekalian untuk nanti acara makan-makan sore hari, aku dan Dewi sudah berjalan kembali ke arah parkiran mobil.
“Aneh yah Gam, apa aku aja yang ngerasain…” jawab Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Lah kenapa Wi?” tanyaku.
“Beberapa orang pedagang barusan, ngeliatnya gitu banget sama kamu yah” jawab Dewi.
“Sudah itu perasaan kamu aja ah, yuk kita masak di rumah” jawabku, padahal ingin sekali membenarkan apa yang dikatakan Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun tidak mau malah membuat Dewi juga semakin heran, dengan perasaannya sendiri.


Ketika mobil sudah berbelok masuk ke dalam halaman rumah, terlihat Indra baru saja keluar dari dalam, namun aku melihatnya dengan jelas, seperti ketakutan sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil memegang alat-alat pembersih. Namun sayangnya, Dewi sedang fokus melihat ke layar handphonenya.
“Tuh Indra…” ucapku, agar Dewi melihatnya.
“Iyah baru selesai kali Gam, bersih-bersih rumah” jawab Dewi, yang masih melihat ke layar handphone,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanpa melihat bagaimana langkah Indra yang terburu-buru.
“Ini lagi balas pesan Rina, nanya resep masakan buat sore Gam” ucap Dewi, sambil turun dari mobilnya.
“Suruh kesini aja gimana?” jawabku
“Siang sih mau kesini emang Gam, tidak apa-apa yah bantu-bantu aku sekalian” ucap Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yasudah, eh boleh tidak aku ke rumah Umi dulu hari ini, pasti Nandang dan Sidik sudah pulang sekolah siang, mau nitip motor Wi, takutnya malah ruksak, lumayan kan biaya lagi” ucapku berbohong pada Dewi, memberikan alasan yang paling masuk akal.
“Boleh, tapi nunggu dulu -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Rina datang yah Gam, biar aku nggak sendiri…” jawab Dewi.
Setelah memasukan semua masakan ke dalam rumah, lagi-lagi suasana berbeda aku rasakan, apalagi Dewi benar-benar bahagia sekali di hari pertamanya, berada di rumah ini, berbalik dengan apa yang aku alami.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Panggil Indra sana Gam, suruh bantu-bantu disini, biar cepet selesai, sebelum Rina datang…” ucap Dewi.
“Eh Wi, kamar-kamar yang pintunya tertutup, dua buat tamu kan bener?” tanyaku, ketika sudah berada di dapur.
“Iyah satunya gudang, buka saja paling banyak boneka-boneka sama-
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - barang-barang yang engga kepake, dulu terakhir aku liatnya gitu pas sempat mampir kesini Gam” jawab Dewi.
Tidak tahu kenapa, ucapan Dewi berkata “Boneka” malah membuatku berpikiran yang tidak-tidak, padahal masih sepagi ini.
“Oh iyah deh nanti aku lihat sesekali” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan kembali melewati ruangan yang Dewi sebut gudang, walaupun besar keinginanku untuk segera membukanya.
Melihat halaman belakang benar kata Dewi, kos-kosan yang terbilang megah aku lihat, terdapat empat kamar yang saling berhadapan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kecuali kamar kecil, di paling belakang, mungkin ditempati oleh Indra.
“Itu yah pohonya…” ucapku, yang baru menginjakan kaki pertama kalinya di halaman belakang.
“Harusnya pintu dapur bisa di buka, kenapa dari kemarin tidak pernah Dewi buka” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dari kejauhan melihat satu pintu dapur, pohon besar itu lagi-lagi sejajar dengan gudang.
“Hampir sama posisinya seperti di rumah Pak Suganda, bedanya tidak ada kuburan saja…” ucapku, kemudian mengingat pesan dari Indra, untuk tidak memindahkan batu-batu di bawah pohon besar itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sebenarnya menambah rasa curigaku.
“Ndra…” teriakku, sambil mendekat ke kamar paling ujung.
“Iyah Pak sebentar, baru selesai mandi” jawab Indra di dalam.
Aku hanya duduk di kursi depan kamar Indra, sambil melihat ke arah pohon besar, bayangan di rumah Pak Suganda,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kini sedang aku pikirkan, apalagi mempunyai satu kemiripan pohonya, bersama letak posisinya yang disebut “Gudang”.
“Yang semalam Indra katakan itu Pak… anak-anak disini juga pada tahu kok” ucap Indra, sambil menunjuk ke arah pohon, dengan menggunakan jari jempolnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ya apalagi begitu Ndra, saya mana berani juga… eh kenapa barusan, kaya ketakutan keluar dari rumah depan” tanyaku penasaran sekali.
Ïndra langsung duduk di sebelahku, menyalakan rokok, matanya terlihat menatap ke arah yang sama denganku, ke pohon besar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ah engga kok Pak, aneh aja biasanya kalau pagi nggak semenakutkan itu, barusan beda saja Pak…” jawab Indra perlahan.
Baru saja aku akan bicara, menyampai apa yang di suruh Dewi.
“Abah Idim sih enggak cerita apa-apa soal rumah itu, tapi penghuni kosan jadi tenang, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Bapak dan Bu Dewi yang nempatin sekarang, karena katanya dulu, beberapa kali pernah liat anak kecil, tapi kalau Indra tanya ke Bah Idim, selalu menyalahkan, selalu bilang tidak ada apa-apa” ucap Indra.
“Indra pernah liat juga?” tanyaku, yang sebenarnya cukup kaget
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan hal yang baru aku ketahui ini.
“Alhamdulillah nggak sih Pak… Tapi, kamar yang Bapak tempati di rumah itu, sama sebelah sana Pak, gudang sering banget ngerasa kaya ada yang memperhatikan saja” jawab Indra, sambil menunjuk ke arah rumah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya mengangguk, sambil mencocokan kejadian yang sudah kualami di dalam rumah itu.
“Semalam saya minta alamat rumah Mang Idim, Abahnya Indra boleh? Mau silaturahmi…” ucapku.
“Ada Pak sebentar” jawab Indra, masuk ke dalam kamarnya, tidak lama keluar lagi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id memberikan secarik kertas bertuliskan alamat.
Indra langsung menjelaskan di mana rumah Mang Idim berada, dengan sangat rinci, berikut beberapa patokannya, di rasa cukup paham, apalagi tidak terlalu jauh, masih satu jalur ke kampung halamanku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Pantas waktu itu Babah seperti tahu betul nama Mang Idim” ucapku dalam hati, langsung memasukan secarik kertas, ke dalam saku.
“Ibu minta di bantu mau masak-masak buat sore, yuk ke dapur” jawabku, karena anehnya, semakin lama aku melihat ke arah pohon,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ada perasaan yang benar-benar membuatku sedih, walaupun tanpa alasan kenapa perasaan itu tiba-tiba saja muncul.


Sudah hampir jam 11 siang barulah Rina datang sendiri, padahal yang aku tahu Rina juga sama sudah bersuami, kedatangan Rina sahabat dekat Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id membuat rumah benar-benar ramai, apalagi tidak jarang membuat aku, Indra dan Dewi tertawa sangat kencang, dengan tingkah kocak Rina.
“Jangan di tunda-tunda loh Wi, aku aja susah niatnya di tunda-tunda tuh, yah walaupun baru satu tahun sih…” ucap Rina, yang memang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika aku menikah datang juga bersama suaminya.
“Rin, Rin… aku aja baru pindah loh kesini, masih banyak yang harus di beresin, nanti deh langsung pas udah beres semua…” jawab Dewi sambil bercanda.
“Kasian maksudnya siapa tau bener, nanti omongan orang-orang kalau kamu -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - udah punya anak, gosip itu bisa hilang” Ucap Rina.
Indra terlihat sangat kaget dengan ucapan Rina, walaupun menutupi raut wajahnya sambil memotong bahan-bahan sayuran di meja makan, bersebelahan denganku.
“Heh udah ah Rin, inget loh ini rumah Nana dulu” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gila malah nakutin sih Wi” jawab Rina sangat ketakutan.
Sontak membuat Dewi tertawa, apalagi niatnya memang hanya bercanda, anehnya Indra tidak tertawa sama sekali.
“Padahal Wi, pintu itu buka aja sih enak tau ada angin, terus kosan di belakang kayaknya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - bakalan keliatan juga dari sini” ucap Rina tiba-tiba.
“Teh Lasmi kayaknya lupa kasih ke aku Rin kuncinya, udah sih itu juga jendela di buka juga…” jawab Dewi.
Lagi-lagi Indra terlihat kebingungan sekali, kini wajahnya tidak benar-benar bisa Indra sembunyikan lagi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun hanya aku saja yang menyadari hal ini, apalagi sebelumnya aku juga menyimpan kecurigaan pada pintu dapur itu, selain pintu gudang tentunya.
“Wi, sebentar lagi juga dzuhur, mending aku sekarang aja yah ke kampung, Indra temenin dulu disini” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yeh suamiku mau kesini juga loh Gam…” sahut Rina.
“Bentar aja kok Rin, udah ikut acara aja sama-sama disini yah, kalau bisa nginep Rin” jawabku, sambil berdiri.
“Salam yah Gam sama Umi, Babah juga, tuh bawa uang di dompet buat bensin, sama jangan lupa -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - bawa makanan buat ke rumah” ucap Dewi, sambil memberikan handphoneku, agar tidak lupa aku bawa.
“Masih ada ini” jawabku.
Dewi langsung mencium tanganku, setelah aku meminta tolong Indra untuk menemani dulu Dewi dan Rina di rumah.
“Tadi sih di depan pas mau masuk -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ke halaman , ada orang kaya udah tua banget loh Gam, kayaknya orang gila, rambutnya gondrong acak-acakan, pakaiannya juga lusuh gitu kok… siapa tahu, ngalangin nanti keluar mobil” sahut Rina.
Untuk kesekian kalinya aku melihat Indra seperti sangat kaget dengan ucapan Rina.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah nanti aku suruh pergi, yaudah yah Wi, assalamualaikum” ucapku, sambil berjalan ke depan rumah, tidak tahu kenapa ucapan Rina malah membuatku sedikit penasaran juga.
Benar saja, lelaki kurus sesuai gambaran Rina barusan terlihat duduk di sebelah gerbang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id memang jika tidak aku suruh pergi, otomatis mobil yang akan aku gunakan tidak bisa keluar, walaupun aku yakin itu orang gila, tapi tetap saja aku harus memperlakukan nya sama, sesama manusia.
Wajahnya masih tertunduk, dengan rambut yang panjang menutupi wajahnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id perlahan aku mendekat, bahkan bau yang kurang sedap sudah aku cium.
“Maaf Pak, persimi… mobil mau keluar, bisa sedikit minggir duduknya” ucapku perlahan, sambil berjongkok.
Laki-laki yang terlihat tua itu masih saja menggerakan tangannya di bagian kakinya sendiri,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanpa menjawab ucapanku.
“Pak maaf ini saya bicara sama Bapak, apa Bapak mau makan, minum saya bawakan dulu ke dalam” ucapku.
Sama sekali tidak ada jawaban, namun aku yakin sepertinya sangat kehausan, apalagi matahari benar-benar sudah tinggi hari ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku ingat di dalam mobil ada air minum kemasan botol bekas kemarin, yang belum sama sekali aku buka, segera aku kembali berjalan ke arah mobil, sambil menyalakan mesin, mengambil botol air.
“Ini Bapak minum dulu” ucapku, sambil kembali berjongkok,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun baunya semakin menyengat apalagi terbawa hembusan angin.
Kepalanya hanya mengangguk, tangan yang bergerak di kakinya semakin cepat aku lihat, tanpa berlama-lama aku buka penutup air botol, melepaskan bagian merek, karena memang sudah mau terlepas dari botolnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ini Pak, minggir dulu yah maaf…”ucapku, memberikan air.
Tangannya perlahan berhenti, menerima air mineral, ketika wajahnya terangkat, benar-benar kotor sekali, apalagi di sebelah pipi bawahnya seperti bekas ada benda tajam yang pernah melukai kulitnya.
“D-Disana…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil menunjuk ke samping rumah, duduknya perlahan mundur.’
“Gimana Pak?” tanyaku.
“Disana…” ucap Bapak tua, dengan suaranya yang kurang jelas aku dengar, karena benar-benar pelan sekali.
Karena tidak jelas, aku langsung berdiri, apalagi kemauanku sudah dituruti,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id agar mobilku bisa keluar dari halaman rumah. Namun, anehnya wajah Bapak tua benar-benar bisa aku ingat.


“Rumah Kakek saja langsung, pulangnya ke rumah Mang Idim” ucapku, sambil sedikit menginjak gas mobil, apalagi jalanan kota ketika siang belum terlalu macet.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Harapanku ke rumah kakek untuk mempertanyakan semua tentang gelang gengge, menceritakan semua yang sudah aku alami, apalagi sudah banyak kejanggalan yang aku rasakan.
Hampir 1 jam lebih aku sudah memasuki jalan utama kakek, waktunya semakin terbuang banyak,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id setiap berjumpa dengan pengendara lain, mobil yang aku kendarai harus sedikit menyisi dari jalan, apalagi setelah melewati tanjakan bukit, beda ceritanya jika menggunakan motor, bisa mempercepat perjalanan ku siang ini.
Beberapa pesan dari Dewi masuk ke dalam handphone,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi ternyata Indra sudah ada teman, suami Rina, Wawan sudah tiba di rumah, membuatku sedikit tenang, apalagi nanti sorenya bakalan tambah ramai dengan anak-anak yang ngekos di belakang rumah.
“Ikut parkir disini yah Kang…” ucapku, karena tidak mungkin membawa mobil
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tepat di depan rumah Kakek, karena jalanan semakin jelek.
“Eh kirain bukan Pak Guru, boleh atuh, mau kek Kakek yah” jawab Mang Ajam, yang memang aku kenal sekali.
“Iyah Mang…” jawabku, sambil turun dari mobil, memberikan salam.
“Semenjak Pak Guru menikah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sudah jarang melihat Kek Duduy ke sawah Pak, apa sakit yah?” tanya Mang Ajam.
“Iyah kali Mang ini juga mau jenguk” jawabku, sambil tersenyum, padahal agar tidak berlanjut saja obrolan apalagi kecemasan pada Kakek semakin aku rasakan saat ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku berjalan dengan terburu-buru, walaupun beberapa warga yang menyapaku selalu aku jawab, karena memang Kakek dan Buyut bisa dikatakan adalah tokoh di kampung ini, walaupun sejarah Kakek Buyut saja yang tidak banyak aku tahu, hanya ceritanya saja termasuk kesaktianya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tidak tahu kenapa aku sampai saat ini tetap percaya sekali.
“Kek… assalamualaikum” ucapku.
Namun terlihat pintu depan rumah masih tertutup rapat, termasuk gorden jendela yang belum terbuka sama sekali.
“Kek…” teriakku cukup kencang, berjalan melalui samping rumah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menuju halaman belakang.
“Kek, assalamualaikum” ucapku semakin keras, mengetuk pintu dapur, yang memang lebih dekat dengan kamar Kakek.
“Sebentar…” jawab Kakek sangat lemas aku dengar.
“Benar mungkin sakit” ucapku dalam hati, semakin cemas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terbukalah pintu dapur, aku cukup kaget melihat wajah kakek yang cukup pucat, apalagi terlihat jelas kondisinya seperti orang sakit.
“Alahamdulillah, untung cepat datang… masuk Gam” ucap Kakek pelan, sambil menerima salamku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kakek berjalan sangat perlahan, langkah kakinya langsung mencari air minum yang tidak biasanya Kakek memberikan aku air, seperti pada tamu umumnya. Anehnya, aku lihat malah Kakek minum berkali-kali dengan sangat cepat sekali, seperti orang yang kehausan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id hampir gelas ke empat yang terisi air putih, masuk ke dalam tenggorokan.
“Kakek baik-baik sajakan” ucapku.
Kakek tidak menjawab langsung, hanya telunjuk tangan nya saja memberikan kode agar aku untuk menunggu sebentar.
Perlahan Kakek duduk di sebelahku, di kursi meja makan dapur
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang memojok ke dinding, tanganya langsung mengambil wadah rokok dari kayu, perlahan langsung dibakar rokok itu.
“Alhamdulillah…” ucap Kakek, sambil menghembuskan nafas, beriringan dengan asap rokok yang keluar dari mulutnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Wajahnya sedikit tenang, jauh berbeda seperti barusan.
“Kek, kenapa bisa begini” ucapku, semakin penasaran, apalagi barusan mendengar ucapan Mang Ajam.
“Sana solat dulu, sudah lewat lama waktunya…” ucap Kakek, sambil kelihatan sedang memikirkan sesuatu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah Kek… sambil mau kasih kabar Dewi juga” jawabku.
Setelah mengambil wudhu dan masuk ke dalam mushola di rumah ini, aku mengirim pesan pada Dewi, berbohong kalau aku sudah sampai di rumah Umi. Jauh berbeda perasaanku sangat tenang, sejuk dan benar-benar nyaman aku rasakan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi setelah dua kalimat salam aku ucapkan dalam ibadahku.
“Kek…” ucapku.
“Semenjak hari pernikahan kemarin, Kakek pulang kesini, langsung puasa, melakukan hajat yang sudah lama tidak Kakek lakukan Gam, sebuah perjalanan spiritual turun-temurun…” ucap Kakek perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya duduk di sebelah Kakek, sambil memijat kakinya, yang memang sudah menjadi kebiasaanku ketika berada di rumah ini, hal inilah yang selalu Kakek senangi, dari dulu, karena usianya yang semakin tua, sementara Kakek hanya tersenyum saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Lalu Kek, apa ada hubunganya dengan pernikahanku?” ucapku.
Kakek hanya mengangguk, sambil mematikan rokok di atas asbak kayu.
“Gelang gengge itu sudah ikutkan? Itulah yang membawa Kakek untuk memastikan, Kakek berharap gelang gengge itu masih ada di lemari kamar, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kenyataannya, pas pulang sudah tidak ada” ucap Kakek perlahan.
Aku kembali mengingat, pertama kali gelang itu tiba-tiba berada di lemari baju, ketika melakukan pindahan kemarin siang.
“Ada di Gama Kek, di rumah bekas Teh Lasmi sekarang…” jawabku tiba-tiba, dengan sangat kaget.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kakek hanya menganggukan kepalanya, sambil berusaha berdiri, berjalan kembali mengambil teko berisi air bersama gelasnya, kemudian duduk lagi, lalu beberapa kali gelas berisikan air putih kembali Kakek minum.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ki Adiguna Rusdi Langsamana, iyah Gam itu nama lengkap Buyut, saya akan bersama orang-orang yang tepat, keturunanmu, jika tidak ada, salah satu cucu dari anak pertamamu, anak Kakek pertama Umi, Ibu kamu… ternyata benar, sesuai dengan nama tengah kamu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sisanya sudah haknya yang menentukan, bersama kamu Gama… kecemasan ternyata salah, malah kenyataan yang datang, bukan begitu?” ucap Kakek perlahan, menjelaskan, sambil melihat ke arah mataku.
“Jadi selama ini? Cerita itu benar kek adanya? banyak sekali Kek, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - keanehan yang Gama alami, makanya hari ini Gama datang…” jawabku.
Kakek hanya tersenyum saja, bahkan udara panas hari ini, tiba-tiba berubah menjadi sejuk begitu saja.
“Kucing hitam? Itu wujud sedikitnya Gam…” ucap Kakek tersenyum.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Maksudnya Kek? Memang beberapa kali setelah Kakek bilang gelang gengge itu, sudah lebih dari dua kali, bahkan dalam mimpi, kucing hitam itu pernah Gama lihat, awalnya Sidik dan Nandang yang nemu di jalan…” jawabku.
“Singkatnya khodam bahasa sederhananya, tapi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -ingat lebih dari itu, sudah lebih tiga generasi Gam, sekarang sudah bersama Gama” ucap Kakek, mengusap lenganku.
“Kalau begitu…” ucapku, tiba-tiba mengingat semua kejadian malam itu di rumah bekas Teh Lasmi.
“Iyah karena ada sesuatu, selama kakek puasa hanya meminta -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kepada gusti melindungi kamu, lewat gelang itu karena turun temurun… di bukakan apa saja yang ada di rumah itu?” jawab Kakek perlahan.
Tiba-tiba bulu di lenganku berdiri begitu saja, suasana sejuk yang aku rasakan semakin dingin di sekujur tubuhku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ini bacakan setiap selesai shalat, memang banyak, amalkan, ingat… bukan untuk percaya penuh sama gelang gengge itu, percaya terhadap pencipta…” ucap Kakek, sambil mengeluarkan kertas.
Aku langsung membaca dalam hati, semua tulisan berbahasa arab yang Kakek berikan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan perlahan.
Aku di buat kaget untuk yang sekian kalinya, ketika melihat normal kembali wajah Kakek, bahkan jauh lebih segar.
“Tuntas amanah itu, alhamdulillah, kamu menerimanya juga” ucap Kakek.
Aku hanya mengangguk saja, apalagi segala yang aku alami sekarang sama halnya
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan prinsip di agama, yang pernah Kakek ajarkan selama ini menjadi bekal dalam hidupku.
“Kek berarti benar, rumah bekas Teh Lasmi itu?” tanyaku.
“Mungkin Gam, Kakek tidak bisa sesakti Buyut kamu, tapi, satu hal rumah Pak Suganda juga sama…” jawab Kakek, sambil tersenyum.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apalagi aku ingat sebelum pernikahan malah Kakek dan Umi anaknyalah yang datang terakhir kali ke rumah Dewi, juga tingkah aneh Kakek selama acara pernikahan itu, nyatanya kecurigaanku pada Pak Suganda Bapaknya Dewi, seperti diaminkan oleh ucapan Kakek barusan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi aku juga sudah mengalami hal yang janggal di rumah Pak Suganda itu, dari Gudang, kuburan dan pohon besar di belakang.
“Babah pernah bilang nama Mang Idim, kakek pernah tahu orang itu, orang yang menjaga rumah bekas Teh Lasmi Kek?” tanyaku, sementara,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id beberapa kali suara nada pesan di handphoneku berbunyi.
“Tahu betul Gam, bilang saja kalau berjumpa, kamu cucunya Kakek dan bakalan paham, Idim bukan sembarang orang, dulu gurunya adalah murid dari Buyut…” jawab Kakek perlahan.
“Ini Kek alamat rumahnya” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil mengeluarkan secarik kertas yang sebelumnya Indra berikan.
Kakek langsung membaca alamat kertas itu, lalu tersenyum.
“Pantas saja wajah Idim beberapa kali datang, sudah temui saja, setidaknya bisa tahu lebih, tapi ingat Gam, langkah selanjutnya jangan sembarangan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - apalagi sampai gegabah…” ucap Kakek, kembali menyerahkan kertas.
“Aku tidak paham maksud Kakek” jawabku.
“Pake ini” ucap Kakek menunjuk perlahan ke arah hatiku.
“Sumpah dalam bentuk akad bukan sembarangan, masih ingat pesan terakhir kakek” tanya Kakek.
“Ingat sekali kek”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawabku, sementara badanku semakin terasa dingin.
Kakek kemudian berdiri dari duduknya, perlahan berjalan ke kamar dengan perlahan, sementara kertas berisikan bacaan masih aku pegang.
“Siramkan di pohon belakang rumah disana” ucap Kakek sambil memberikan satu botol kecil,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berisikan air.
Aku hanya mengangguk saja, walaupun merasa aneh, tiba-tiba Kakek bisa tahu kenapa di rumah bekas Teh Lasmi yang aku tempati.
“Nanti kapan-kapan Kakek main kesana juga, pasti” ucap Kakek.
Tiba-tiba nada telepon masuk ke dalam handphoneku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi di kampung Kakek hanya mendapatkan satu sinyal saja, tidak mungkin juga menjawab telepon dari Dewi.
“Iyah Kakek paham, sudah sana pulang…” jawab Kakek menunjukan wajah sangat bahagia.
“Gama janji Kek tidak akan lama datang lagi, apalagi semuanya belum Gama pahami -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - soal Buyut Rusdi, gelang gengge dan kucing itu” ucapku.
“Setiap kejadian juga pelajaran Gama sisanya… perlahan saja” jawab Kakek.

***

Di perjalanan menuju rumah Mang Idim baru sempat aku membalas beberapa pesan Dewi, apalagi ini baru keluar dari kampung Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah berada kembali di jalanan utama, setiap ucapan Kakek barusan, di rumah membuatku seharusnya membuatku berpikir atau mempertanyakan beberapa hal, anehnya ini malah sebaliknya, aku merasakan sebuah ketenangan, tanpa sedikitpun kecemasan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Lagi-lagi bunyi dering handphone berbunyi, terlihat nama Dewi dalam panggilan masuk.
“Iyah Wi, ini di jalan gimana” ucapku.
“Oh syukurlah kalau sudah di jalan, enggak, jangan sampai telat aja, kata Indra palingan sore pada pulang anak-anak kosan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ini juga suami Rina sudah datang” ucap Dewi.
“Bagus dong biar tambah rame Wi” jawabku.
“Makanya, jangan telat, yasudah jangan buru-buru, masih lama ini” ucap Dewi sambil menutup panggilanya.
Melihat jam tua di lenganku, membuatku sedikit tenang karena masih mempunyai
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id banyak waktu, untuk berkunjung terlebih dahulu ke rumah Mang Idim. “Minimal aku tahu saja apa yang pernah terjadi, kalaupun iya ada persekutuan, benar atau tidak kutukan anak itu ada”.


Tiga kali aku bertanya alamat dalam kertas yang di berikan oleh Indra pada beberapa warga,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sekarang aku sudah berada di ujung kampung, terakhir warga yang memberi tahu rumah Mang Idim, hanya bilang paling ujung.
“Itu…” ucapku, karena melihat satu rumah di ujung, bersebelahan dengan sebuah sawah.
Setelah mobil terparkir, berjalan sedikit mendekat ke rumah Mang Idim,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tepatnya sebuah rumah yang kelihatannya usianya hampir sama dengan rumah Umi, di kampung.
“Assalamualaikum…” ucapku, sambil mengetuk pintu.
Walaupun aku mendengar suara-suara ketukan, seperti palu atau golok di bagian belakang.
“Walaikumsalam, sebentar” suara seorang laki-laki
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang mungkin sama dengan usia Babah, bahkan lebih tua, namun masih mempunyai perawakan yang kekar.
“Eh Pak Gama… silahkan masuk Pak” padahal aku baru saja melihat laki-laki tua ini, namun laki-laki itu sudah mengenalku.
“Mang Idim ini?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Benar Pak, mungkin Pak Gama lupa, pas pernikahan saya datang, jadi tahu duluan Bapak” jawab Mang Idim, sambil mempersilahkan aku duduk.
“Mirip sekali dengan Indra…” ucapku dalam hati.
“Saya dapat alamat ini dari Indra, maaf kalau mengganggu Mang Idim” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah pasti saya juga nyangkanya begitu, mungkin juga saya tahu tujuan Pak Gama datang kesini” jawab Mang Idim, sambil menuangkan air ke dalam gelas, yang sudah tersedia di atas meja.
“Mungkin seperti itu Mang, tapi sebelumnya ada salam juga dari Kakek Duduy, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - katanya kalau bertemu dengan Amang, bilang saja nama Buyut, Rusdi atau Ki Adiguna Rusdi Langsamana…” ucapku, yang untungnya masih ingat nama panjang Buyut.
Wajah Mang Idim langsung berubah, seperti tidak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulutku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Budi… Bud! Tunggu disini!” teriak Mang Idim, sambil berdiri dengan cepat, berjalan masuk ke dalam rumah.
“Sampai segitunya” ucapku dalam hati, yang sebenarnya kaget dengan berubahnya sikap Mang Idim tiba-tiba.
“Astagfirullah…” ucapku.
“Ini bukan orang yang kasih kamu minum?”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanya Mang Idim, pada seorang lelaki kurus dengan rambut yang gondrong, bahkan sepertinya aku pernah melihatnya, apalagi bekas luka di samping pipinya.
“Iyah betul Ki…” jawab Budi pelan.
Di simpanlah botol yang aku ingat sekali bentuknya, karena sudah tidak ada merek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sebelumnya pernah aku lepas.
“Orang gila kata Rina, iyah aku ingat…” ucapku, dalam hati.
“Maaf Nak Gama, maaf sekali… sudah lancang Budi datang ke rumah sana maaf” ucap Mang Idim, sambil menundukan kepalanya, bahkan sebutan untuk aku berubah seketika, begitu saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku masih di buat bingung dengan siapa sebenarnya Budi ini, karena semakin aku menatap ke arahnya semakin jelas, membenarkan kalau Budi ini orang yang sama.
“Jangan begini Mang sudah, sudah, saya juga tidak paham dengan semua ini” jawabku.
“Sulit Nak Gama…” ucap Mang Idim.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Awalnya Amang tahu?” tanyaku.
Mang Idim hanya mengangguk saja, sementara Budi masih berdiri dengan menundukan kepalanya.
“Mang jujur, datang saya kesini sederhana, tidak bisa lama juga, kalau benar Nana meninggal disana semua juga tahu, hanya satu Mang, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - apa yang belum saya ketahui, maaf lancang…” jawabku dengan serius.
“Teh Lasmi bukan orang biasa, apalagi Pak Suganda… maaf Nak Gama, saya kira Nak Gama bukan satu garis dengan Ki Rusdi, dan Ki Duduy, maaf saya tidak tahu… namun dari semalam, si Budi sudah pergi dari rumah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ternyata ke rumah itu, memastikan bahwa benar Nak Gama yang isi rumah itu…” jawab Mang Idim.
“Budi, maaf sedikit tidak normal yah Mang…” tanyaku perlahan.
“Untuk ukuran manusia pada umumnya iyah, tapi hatinya tulus Nak Gama…” jawab Mang Idim sangat sopan sekali.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Lalu Mang, apa yang harus aku lakukan di sana selanjutnya? Mohon petunjuk dari Amang, gangguan malam pertama di rumah itu sudah cukup Mang” ucapku, walaupun aku tidak mengerti bisa berbicara di luar kebiasaanku saat ini.
“Dari Lima tahun yang lalu yang Amang ketahui, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ritual itu di jaga Nak Gama, pilihan sulit, diam berarti pertanda melawan semua mahluk yang ada di rumah itu, pergi berarti kutukan itu berlanjut… akan tetapi ini setahu Amang saja, cuman tolong jangan sampai Teh Lasmi atau Ibu Dewi tahu, Nak Gama berkunjung kesini”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawab Mang Idim perlahan.
“Pak Suganda?” tanyaku.
“Perkiraan atau sangkaan buruk Amang sama saja…” jawab Mang Idim perlahan, kemudian kepala Budi perlahan mengangguk.
“Benarkan Bud?” tanya Mang Idim.
“Iyah Ki…” jawabnya pelan, suaranya masih ingat aku dengar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun rasanya tidak masuk akal, Budi dari sini yang jaraknya cukup jauh, bisa berada tiba-tiba di depan rumah.
“Jadi tetap akan sulit Mang?” tanyaku, sambil melihat jam di lenganku.
“Untuk Amang sulit, makanya Indra yang melanjutkan disana, Amang tidak mau ikut campur Nak Gama,-
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tapi untuk Nak Gama harusnya tidak sama dengan Amang, walaupun sudah ada persembahan nyawa, itu mengikat sebuah perjanjian abadi, menyekutukan selain pencipta…” jawab Mang Idim perlahan, dengan wajah yang sangat ketakutan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku tidak bisa langsung bicara, sepertinya saat ini semua rasa kepercayaanku pada Teh Lasmi tidak melakukan persekutuan itu luntur begitu saja, detak jantungku anehnya semakin kencang.
Waktu semakin berputar, sementara aku berkejaran dengan waktu, agar Dewi tidak merasa curiga,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sampai saat ini belum tiba di rumah.
“Maaf Nak Gama, hanya itu yang bisa Amang bantu, tapi bawa saja kunci cadangan pintu dapur, tunggu Amang bawa dulu…” ucap Mang Idim sambil berdiri, anehnya Budi masih saja diam seperti patung, dengan kepalanya yang masih tertunduk.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Dulu Teh Lasmi pesan jangan sesekali membuka pintu dapur, Amang tidak paham alasanya apa, tapi setelah tau dari mana Nak Gama berasal, tidak sopan, sangat tidak beradab untuk menyepelekan Nak Gama…” ucap Mang Idim, keluar dari salah satu kamar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Beberapa kali telpon kembali masuk ke dalam handphone padahal waktu ibadah Isya baru saja berkumandang.
“Wi… hallo, ini mau mampir ke masjid, baru mau turun dari mobil” ucapku
“Gam tumben sih lama, cepetan anak-anak kosan udah kumpul ih, di rumah aja sholat ashar nya” jawab Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah ini mau jalan lagi aku Wi, tunggu yah” jawabku.
Dewi langsung kembali menutup panggilan, terlihat Mang Idim dan Budi seperti mengetahui apa yang aku bicarakan dengan Dewi.
“Selama lima tahun rumah itu kosong Nak Gama, hanya Teh Lasmi saja yang berani masuk lama -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sampai berjam-jam, yang kedua Nak Gama dan Ibu Dewi… hati-hati saja” ucap Mang Idim perlahan.
“Amang bersedia jika nanti kembali bantu aku, kalau terjadi hal-hal…” ucapku.
“Ki…” ucap Budi tiba-tiba, pertama kali bicara setelah lama diam saja dari tadi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Diam sudah Bud! bersedia Nak Gama, insallah…” jawab Mang Idim.
Budi hanya menganggukan kepalanya saja berkali-kali, tiba-tiba aku ingat sikap Indra, yang berubah ketika berada di dapur bersama aku, Dewi dan Rina, sebelum aku pergi, ternyata ini jawabannya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bisa cari tahu lebih, siapa Budi dan Mang Idim pada Indra”.
“Sepertinya ada acara yah Nak Gama di rumah sore ini” ucap Mang Idim, sambil mengikuti aku yang sudah berdiri.
“Iyah Mang, acara makan-makan begitu di rumah, sama anak-anak kosan, ayo Mang Idim ikut sama Budi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Indra juga ikut…” jawabku, sambil bepamitan mencium tangan Mang Idim, walaupun Mang Idim malah sama menundukan kepalanya.
Anehnya Budi malah menggelengkan kembali kepalanya berkali-kali, di tambah nafasnya yang tidak tenang sampai aku dengar, sangat jelas sekali.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Titip Indra saja, anak satu-satunya saya Nak Gama” jawab Mang Idim, dengan tatapannya tiba-tiba berubah menjadi kosong.


Di perjalanan menuju rumah, aku mempunyai banyak hal baru yang perlahan meruntuhkan ketidak percayaanku pada keluarga Dewi, apalagi Kakek dan Mang Idim
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah cukup membuat suatu benang merah kalau memang benar, di rumah itu sedang tidak baik-baik saja.
“Budi berarti bukan anak Mang Idim…” ucapku perlahan, karena tidak tahu kenapa, ada rasa penasaran yang kuat pada seorang Budi, dengan tingkahnya yang jarang aku temui.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sambil kembali berusaha fokus mengendarai mobil, apalagi waktu sore sudah datang dengan sendirinya, membuat jalanan di kota sedikit macet.
Barulah setelah hampir jam 4 sore sudah terlihat cukup ramai di depan halaman rumah, apalagi sepertinya mobil suaminya Rina
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sudah terparkir, sekarang bersebelahan dengan mobil Dewi.
“Cukup lelah juga” ucapku, sambil keluar dari dalam mobil.
Aku langsung disambut oleh Indra, dengan antusias memperkenalkan satu persatu, pada Pak Galuh yang ternyata sudah bekerja dan usianya di bawahku satu tahun,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara Dendi dan Hendra merupakan mahasiswa semester akhir, di salah satu kampus di kota ini.
“Senang rasanya Pak Gama dan Ibu Dewi yang nempatin rumah ini, jadinya makin rame iyah Gak Hen” ucap Pak Galuh.
“Iyah bener yah seengaknya sudah tiga tahun aku kos disini,-
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - bisa kenal sama keluarga yang punya kosan” jawab Hendra sambil tersenyum.
“Alhamdulillah bisa kenal kalian juga nih, eh satu lagi mana Ndra, siapa namanya Teh Dian?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah benar Teh Dian, ada di dalam pak…” jawab Indra perlahan.
Anehnya, Dendi terlihat sangat tidak nyaman duduk di kursi depan rumah, apalagi tatapan matanya selalu melihat ke arah dalam.
“Yasudah Pak Galuh, Dendi, Hendra saya ke dalam dulu yah, kayaknya tidak lama lagi -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - masakannya sudah siap nih, udah kecium aromanya He-he-he” ucapku, sambil sedikit bercanda.
Indra tidak mengikuti masuk ke dalam, menemani Pak Galuh yang memang sedari tadi sedang merokok.
“Nah ini Gama, alhamdulillah pas banget ini sudah siap Gam, ayo…” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil mencium tanganku.
Sementara Teh Dian hanya bersalaman denganku, sambil memperkenalkan namanya.
“Alhamdulillah nanti Dewi ada temenya Teh Dian yah” ucapku.
Teh Dian hanya tersenyum saja, namun sama sekali dengan sikap Dendi di depan, Teh Dian terlihat sangat tidak nyaman,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berada di dalam rumah ini.
“Gam kenalin ini suami aku” sahut Rina.
“Eh iyah Gama” jawabku, sambil bersalaman.
“Wawan, salam kenal Pak Gama” ucap Wawan sambil tersenyum.
Aku, Dewi, Rina dan Wawan langsung memindahkan semua makanan ke ruangan tengah rumah, yang langsung Rina tata.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Wi aku asaran dulu sebentar saja, tidak akan lama” bisikku dekat telingan Dewi.
“Iyah jangan kelamaan kasian anak-anak kosan takut sudah lapar, tuh kan hampir lupa, barusan Teh Lasmi mampir loh kesini sebentar Gam, malah nanyain kamu terus…” jawab Dewi.
“Tumben Wi” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berusaha menutupi rasa kaget, apalagi pesan dari Mang Idim masih aku ingat, kalau Teh Lasmi bukan orang sembarangan.
“Gak tau sih, tapi memang mampir aja bentar, tau lagi adain acara malah Teh Lasmi seneng banget” jawab Dewi, sambil meninggalkan aku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku segera masuk ke dalam kamar, menutup kembali pintu, mengeluarkan kertas di dalam saku, yang masih aku simpan botol kecil berisikan air dari kakek, juga kunci dapur pemberian Mang Idim, walaupun semakin tidak tenang perasaanku saat ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Jangan sampai lupa siram air itu ke pohon belakang” ucapku.
“Mulai malam ini harusnya aku amalkan” ucapku, sambil berjalan ke dalam kamar mandi, untuk mengambil wudhu dan berganti pakaian.
Setelah kurang dari sepuluh menit, aku sudah kembali membereskan sajadah, “Masih ada”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika membuka lemari baju, untuk memastikan keberadaan gelang gengge.
Besar sekali dorongan untuk memasukan gelang gengge itu ke dalam saku celana yang sedang aku gunakan, sambil aku pegang.
“Gam ayo ih, sudah pada nunggu!” ucap Dewi sambil membuka sedikit pintu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sebenarnya cukup membuatku kaget.
“Iyah ayo” jawabku, memasukan gelang gengge ke dalam saku celana yang aku gunakan sekarang.
Benar saja, sudah berkumpul semua duduk dengan rapi menunggu aku.
“Aduh maaf jadi nunggu” ucapku.
“Tidak apa-apa Pak Gama, langsung saja buka”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawab Wawan suaminya Rina, sambil tersenyum.
Aku langsung membuka acara perkenalan sore ini, semua mendengarkan apa yang aku ucapkan, terutama meminta doanya untuk kelancaran rumah tangga aku dan Dewi, lagi-lagi Dendi dan Teh Dian menunjukan sikap yang sama,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id matanya seperti mengitari seluruh ruangan rumah tua ini.
“Sama satu lagi Gam, mudah-mudahan di berikan momongan cepat yah” sahut Rina.
Sontak semua mengucapkan “Amin” dengan serentak.
Aku duduk menghadap ke jendela luar, yang ternyata baru aku sadari,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id setengah pohon belakang bisa aku lihat dengan jelas, yang membuatku beberapa kali memperhatikan ke arah itu.
Semua makan dengan sangat lahap, apalagi tidak jarang juga bercandaan Dewi dan Rina sering mengundang tawa, tidak terasa makanan yang diambilkan oleh Dewi diatas piring
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah hampir habis, namun Teh Dian malah melihat ke arahku beberapa kali sambil tersenyum-senyum.
“Aneh Teh Dian ini” ucapku dalam hati.
“Astagfirullah… sejak kapan” ucapku dalam hati, melihat ke arah pohon, sudah berdiri seorang nenek-nenek tua bongkok
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan rambut yang sangat panjang, sedang melihat ke arahku.
“Heh masa makan melamun sih, liat apa emang?” tanya Dewi.
“Eh engga Wi, alhamdulillah kenyang juga…” jawabku.
Nenek tua yang aku lihat di samping pohon itu, masih saja dia mematung, apalagi cahaya kuning sore perlahan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berganti dengan gelapnya malam, aku merasakan sangat panas sekali di bagian pahaku, namun perlahan aku abaikan, walaupun detak jantungku berdetak cukup kencang, “Sama dengan Nenek yang aku lihat kemarin malam di cermin kamar”.
“Alhamdulillah selesai pas adzan magrib, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - makasih loh Pak Gama, Bu Dewi” ucap Hendra, diikuti juga oleh Pak Galuh.
“Indra juga pasti lihat” ucapku, karena melihat ke arah yang sama.


Semua orang membantu beres-beres bekas makan, terkecuali Dendi yang pamit duluan, setelah mengucapkan terimakasih kepada Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena handphonenya terus berbunyi, ada panggilan masuk.
“Bu, besok pagi saja Indra cuci sudah tumpuk saja” ucap Indra.
“Iyah Ndra, nanti akhir bulan saya tambah deh yah bonus” jawab Dewi sambil tersenyum.
“Hebat Pak Gama ini, guru muda, berani juga…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Wawan sambil duduk di meja makan.
“Ah bisa aja nih Pak Wawan, sama aja Pak kerjaan gitu-gitu aja” jawabku.
“Rina cerita, katanya sedari siang aja rumah ini serem Pak Gama” jawab Pak Wawan sambil bercanda.
“Kesanya saja Pak Wawan, seperti inilah rumah tua khas jaman dulu kan”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawabku, yang sebenarnya sudah tidak enak hati.
“Tuh sana, dari tadi ngomongin boneka, tetap Rina mau bawa boneka Gam” ucap Dewi.
“Emang ada boneka?” tanyaku.
“Tadi aku ambil karpet itu buka gudang, Rina yang bantu, liat barang-barang di gudang eh pengen boneka coklat itu”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawab Dewi.
“Lucu sih boleh yah Gam?” sahut Rina.
“Terserah Dewi aja itu” jawabku, sambil tersenyum.
“Iyah udah lagian cuman boneka, anak-anak langsung ke belakang pada magriban, kalian mending magriban disini saja, buka tuh kamar depan bersih kok tadi siang aku cek” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Eh kaya nya makasih deh Wi, Pak Gama sepertinya kita pulang langsung… udah gak usah di bawa bonekanya Rin…” jawab Wawan.
Aku merasakan sebuah kejanggalan dari sikap Rina, malah langsung melotot matanya ke arah Wawan.
“Yuk kalau sekarang aku antar ke depan” jawab Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena melihat hal yang sama denganku.
Aku hanya duduk saja setelah menerima salam dari Wawan, namun sangat aneh, ketika bersalaman dengan Rina tanganya sangat panas, senyuman yang diberikan kepadaku, bukan seperti Rina biasanya, sama seperti Teh Dian barusan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nenek barusan, Teh Dian, Rina aneh semuanya…” ucapku.
“Tidak aneh Gama, dibelinya sama nyawa, dipersembahkan untuk perjanjian…” ucapku dalam hati, walaupun aku sedikit sadar, kenapa aku bisa bicara seperti itu.
“Nih liat aku bawa apa Gam…” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Heh, kucing dari mana?” tanyaku kaget.
Kucing hitam, yang sedang di pangku Dewi, sama dengan kucing hitam yang sudah kakek ceritakan siang tadi.
“Di depan ih ngikutin aku, pas aku pangku mau dia, diam ginikan baik…” jawab Dewi.
“Rina sudah pulang?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Baru saja mulut Dewi akan bergerak tiba-tiba Indra datang dengan tergesa-gesa.
“Pak Teh Dian kerasukan…” ucap Indra perlahan.
Bahkan langsung aku dengar suara teriakan yang sangat kencang, dari belakang rumah.
“Ayo kesana Ndra…” jawab Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang langsung menjatuhkan kucing hitam karena benar-benar kaget.
Aku masih saja duduk di meja makan, tatapan kucing itu terus melihat ke arahku.
“Ayo ikut Ki…” ucapku, bahkan tidak sadar mengucapkan hal itu.
Aku ingat juga di saku celanaku, ada botol kecil yang diberikan kakek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kucing hitam itu terus mengikuti langkahku, bahkan ketika masuk ke dalam kamar, untuk membawa botol kecil juga anehnya aku memasukan kertas berisikan amalan ke dalam saku celanaku.
Aku berjalan dengan cepat keluar rumah, setelah pintu tertutup,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tiba-tiba masuklah satu motor tergesa-gesa.
“Pak maaf…”
“Iyah gimana Pak?” tanyaku.
“Mobil yang tadi keluar dari halaman rumah ini belum lama sekali… di belokan sana kecelakaan parah Pak, tabrakan di belokan, siapa tau sodara Bapak… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -saya tadi ingat mobil itu keluar dari sini, sudah dikerumuni warga, perempuan dan laki-laki di dalam mobilnya sepertinya sudah tidak bernyawa…”
Aku langsung terdiam, mematung dengan sangat kaget.
“Makasih Pak informasinya, nanti saya lihat kesana”
“Baik Pak, saya duluan”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Badanku lemas, pikiranku semakin mengarah jika benar itu Rina dan Wawan, semoga bukan karena boneka coklat yang di bawa Rina. Tidak aku bayangkan jika benar, itu adalah persembahan nyawa selanjutnya, sementara kembali lagi aku dengar teriakan Teh Dian, yang semakin keras,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dari arah kos-kosan di belakang rumah.
“Nenek tua itu lagi” ucapku, ketika melihat di bawah cahaya kuning dekat kamar kosan paling depan, sedang berdiri melihat ke arahku, sambil tersenyum.

(Bersambung…)
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sah sudah Gama semakin masuk dalam sebuah masalah, bukan tentang jalan keluar, melainkan menikmati semua gangguan yang ada di rumah bekas Teh Lasmi ini. Peran Kakek Duduy dan Mang Idim yang membuka perlahan masa lalu itu, malah membuat beban Gama bertambah dengan sebuah amanah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dari Buyutnya yang sekarang sudah perlahan Gama pahami.
Namun di sisi lain, ternyata waktu merekam semua yang pernah terjadi dan dilakukan oleh keluarga besar Pak Suganda, memberikannya kepada Gama, bahwa pernah ada persembahan nyawa.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apakah tujuan Gama yang di paksa oleh alur hidupnya memang untuk memecahkan persekutuan ini? Atau malah korban semakin bertambah?
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai. Kita akan berjumpa lagi Part 4 - 27 April. Seperti biasa, Part 4 sudah tersedia, temen-temen bisa baca duluan, atau sekedar memberikan Tip dan dukunganya, klik link.

karyakarsa.com/qwertyping/sek…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id SEKUTU (Suara kelam masa lalu)
Part 4 - Ikatan Kutukan

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@IDN_Horor Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku masih terdiam mematung, saling bertatapan dengan senyum seorang Nenek Tua dengan pakaian lusuh, yang masih menatapku sambil tersenyum.
“Sosok yang sama” anehnya langkahku seperti ada yang menggerakan untuk terus maju.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Namun beberapa kali melihat ke arah kucing hitam, malah terdiam, dengan badannya yang sudah menempel ke tanah.
“Gam! Cepet sini” teriak Dewi sangat kencang, sambil berjalan, sudah bersebelahan dengan Nenek Tua.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Nafasku semakin tidak tenang, seketika badanku terasa sangat dingin, keringat mulai terasa turun di wajah.
“Sini…”
“Sini…”
“Gama sini…”
Mulut Nenek Tua itu bergerak terus menerus, dengan perlahan, seperti sedang membacakan sesuatu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Anehnya kucing hitam yang aku sangka adalah perwujudan dari Buyut Rusdi, yang awalnya dari dalam rumah mengikuti aku terus, kini tidak sama sekali.
Dewi hanya menggelengkan kepalanya berkali-kali, dahinya mengkerut, tatapannya seperti heran melihat ke arahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id atau ke arah lain dari belakangku.
Tangan Nenek Tua itu malah mengusap rambut panjang Dewi, dengan menggunakan sebuah sisir tua, yang sepertinya tidak asing. “Sisir itu, pernah di gunakan Dewi”.
“Cepet sini!” bentak Dewi sangat keras.
“Wi, gimana Teh Dian” tanyaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil mendekat langsung menarik lengan Dewi secara paksa, agar tidak bersebelahan dengan Nenek Tua, yang sedang menyisir rambutnya.
“Tidak akan lepas Gama… sudah terikat semuanya…” dengan suara yang sangat pelan. Bahkan, suaranya sangat berat bercampur dengan dahak ludah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Cuih!” tidak aku lihat lagi, wujud dari Nenek Tua yang masih melihat tajam ke arahku, sebuah tatapan, penuh dengan kebencian.
“Sakit Gam tanganku lepasin!” ucap Dewi sambil berusaha melepaskan tangannya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Di belokan depan Rina kecelakaan Wi, barusan ada orang yang kasih informasi, katanya ngikutin pas mobil Rina keluar dari halaman rumah…” ucapku perlahan.
Dewi langsung terdiam, mulutnya bungkam, anehnya tatapannya malah semakin sayu, melihat ke arahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sebuah tatapan yang seharusnya tidak Dewi lakukan.
“Ya baguslah Gam” bisik Dewi.
Karena aku yakin yang sedang berhadapan denganku bukan Dewi istriku, apalagi kejadian Nenek Tua mengelus rambut Dewi barusan masih aku ingat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku langsung berjalan menuju kamar Teh Dian, pintu kamar kosannya masih terbuka.
Terlihat Indra, Pak Galuh dan Hendra sedang memijat bagian kaki Teh Dian, mata Teh Dian sudah terpejam.
“Muntah darah tadi Pak…” ucap Indra, sambil mengelap lantai kamar kosan Teh Dian.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Hendra dan Pak Galuh terlihat sangat khawatir sekali dengan keadaan malam ini, yang sebenarnya, waktu isya saja belum berkumandang, namun suasana berubah sangat mencekam.
Dari belakang Dewi hanya mengusap-usap rambut panjangnya sendiri, dengan senyuman mulutnya semakin lebar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terkesan di paksa, kepalanya perlahan miring, matanya terus mengoda ke arahku.
“Tungguin dulu Teh Dian yah Ndra, Pak Galuh sama Hendra diam dulu disini” ucapku, walaupun aku merasa janggal, Dendi sama sekali tidak keluar dari kamarnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku segera berjalan dengan cepat berbalik ke arah Dewi.
“Gam sini…” ucap Dewi, tiba-tiba suaranya sama dengan Nenek Tua, senyumnya semakin menyeramkan, apalagi sebagian rambutnya sudah sangat berantakan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Namun tidak aku hiraukan, apalagi suara muntah Teh Dian terdengar sangat jelas aku dengar.
Dari tadi aku merasa langkahku seperti ada yang menggerakan, untuk segera menyiramkan air dalam botol pemberian Kakek di pohon besar satu-satunya itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bismillahirohmanirohim…” sambil berjalan ke arah pohon besar, dari kejauhan aku di buat kaget, kucing hitam yang awalnya jauh dari bagunan kosan, sekarang sudah dekat, arahnya tengkurapnya sudah ke arah pohon besar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Semakin mendekat, beberapa kali aku melihat ke belakang, ke arah kucing hitam dengan mata warna kuning menyala itu. Langsung aku buka perlahan tutup botol, seketika air dalam botol tepat sekali jatuh di dekat pohon besar, anehnya langsung disusul dengan teriakan Teh Dian.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku masih terdiam memperhatikan beberapa batuan yang ada di dekat pohon besar, walaupun aku tidak mengerti kenapa ada batu ini, karena di tanah lainya sama sekali tidak ada batu, hanya rumput hijau saja. “Terkesan seperti pertanda ini”.
“Dewi, ya Allah…” ucapku sangat kaget,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi tiba-tiba melihat Dewi sudah tergeletak, di dekat kucing hitam.
Aku langsung berjalan dengan cepat, walaupun aku sangat jelas mendengar seperti benda-benda yang berjatuhan dari arah dapur.
“Ndra! Indra… Indra!” teriakku sangat kencang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Indra dan Pak Galuh langsung keluar dari kamar Teh Dian, berlari menghampiriku, yang sudah memegang kepala Dewi, matanya sudah terpejam.
“Teh Dian sudah mulai sadar Pak, ini kenapa Ibu Dewi…” ucap Pak Galuh sangat panik.
“Tidak tau Pak tiba-tiba tergeletak di sini…” jawabku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id padahal aku tahu sebelumnya Dewi sudah kerasukan sosok Nenek Tua.
“Ayo bantu bawa saja ke dalam rumah” ucapku, padahal dalam pikiranku masih berkecamuk, harus memikirkan bagaimana nasib Rina.
Langsung aku memangku badan Dewi, di bantu oleh Indra dan Pak Galuh,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara kucing hitam itu masih saja berdiam di sebelah tempat Dewi barusan tergeletak.
Sudah beberapa langkah aku sedikit menjauh dari bagunan kosan, aku melihat Dendi keluar dari kamarnya, aku melihatnya sangat jelas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dendi hanya menengok ke arah kamar Teh Dian, kemudian bertatapan denganku matanya, setelah itu masuk kembali ke dalam kamar, seperti kaget tingkahnya, aku lihat dengan sangat jelas.
“Bawa saja ke kamar Pak langsung…” ucap Indra.
“Iyah buka saja Pak Galuh pintunya…” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Saya enggak tega ninggalin Hendra berdua sama Teh Dian, saya kesana dulu saja yah Pak…” sahut Pak Galuh, sangat cemas.
“Iyah Pak tolong dulu yah Teh Dian” jawabku dengan nafas yang ngos-ngosan.
Pak Galuh langsung keluar dengan kembali menutup pintu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara Indra hanya menggelengkan kepalanya saja, melihat kondisi Dewi setelah terbaring di atas kasur kamar.
“Yang pernah Abah Idim cemaskan seperti ini Pak, ketika rumah ini di isi kembali…” ucap Indra, jauh berbeda seperti biasanya, terlihat dewasa sekali saat ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ada banyak hal yang harus saya bahas dengan kamu Ndra” jawabku.
“Budi sudah telpon sore tadi Pak… maafkan Indra Pak kemarin-kemarin dan tadi siang seperti itu sikapnya” ucap Indra, sambil menundukkan kepalanya, seperti sangat bersalah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Aku tidak paham dengan keluarga Mang Idim, cuman tolong jaga dulu Teh Dian di sana, sama bawakan dulu handphone Dewi di dapur, sekalian air putih Ndra, sama lihat di dapur ada benda-benda yang jatuh tidak” jawabku perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Indra tidak menjawab lagi, langsung berjalan ke arah dapur dengan cepat.
“Wi bangun Wi… sadar” ucapku.
Perlahan sekali langkahnya kucing hitam itu sudah berjalan masuk ke dalam kamar, padahal aku ingat betul sebelumnya Pak Galuh sudah menutup rapat pintu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ini Pak… di dapur aman Pak, cuman kayaknya pintu dapur, bekas ada orang yang gedor Pak, ada bekas tangan besar…” ucap Indra, sambil memberikan handphone Dewi dan menyimpan air minum di atas meja samping kasur.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Beruntungnya aku tidak terlalu kaget, apalagi sebelumnya sudah aku dengar suara itu, walaupun hal ini membuatku semakin yakin, bahwa keberadaanku di rumah ini bukan tanpa tujuan.
“Saya pamit ke belakang dulu Pak” ucap Indra,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil melihat ke arah kucing hitam, sangat ketakutan sekali.


Benar saja, ketika handphone Dewi aku buka sandinya, sudah banyak sekali panggilan masuk tidak terjawab, anehnya dari nomor Rina. Membuatku semakin tidak mengerti dengan semua ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id baru saja melihat ke arah Dewi yang masih terpejam, tiba-tiba kucing hitam melompat dan kembali terdiam di dekat badan Dewi, sebelahku.
“Hallo Rin, ini Gama” ucapku, setelah teleponnya Rina jawab.
“Gam…” jawab Rina, sambil menangis kencang sekali.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Rin heh! Jangan dulu nangis, kenapa” jawabku, yang tidak ingin langsung bicara, sebenarnya aku sudah dapat informasi mengenai kecelakaan Rina dan Wawan.
“Aku di rumah sakit, Wawan belum sadar… ini keluarga sudah kumpul, aku kecelakaan Gam” ucap Rina.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kirim alamat rumah sakit, ini Dewi juga malah sakit, setelah siuman aku kesana yah” jawabku.
“Tapi Gam, ini beneran seram… beneran, aku masih ingat…” jawab Rina sambil terseguk-seguk.
“Iyah sudah, jangan bahas dulu itu yah, pokoknya kirim alamat…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil menutup panggilan, karena melihat perlahan mata Dewi sudah terbuka.
Raut wajahnya Dewi seperti orang yang sedang bingung, matanya perlahan melihat sekeliling kamar.
“Gam kok rambut aku acak-acakan begini, ada apa kenapa tiba-tiba disini mana Nenek Tua itu…” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kamu kerasukan sama seperti Teh Dian Wi, sudah istirahat” jawabku.
“Enggak kok aku malah di usap-usap rambutnya sama Nenek Tua itu baik, aku juga enggak kerasukan, barusan dengar sedikit kamu bicara sama Rina, tumben” ucap Dewi, berusaha mengangkat badanya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Rina kecelakaan sama suaminya Wi, sepulang dari rumah ini, barusan Wawan masih belum sadar juga, makanya aku minta alamat” ucapku.
“Serius Gam!” bentak Dewi.
Namun tatapan Dewi masih bukan tatapan normal manusia pada umumnya, sesekali aku lihat seperti buka Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Beneran Wi, di belokan sana” jawabku.
“Ini apa sih kucing disini ah jijik banget, pergi ih! cepat singkirkan enggak! Cepet Gama!” bentak Dewi, sambil kakinya menendang bagian pahaku cukup keras.
“Wi sadar hey, barusan awalnya kamu yang bawa kucing ini…” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nggak pokoknya jijik cepat singkirkan!” ucap Dewi.
Segera aku memangku kucing hitam di sebelah Dewi, yang malah menatap ke arah Dewi semakin tajam.
“Keluarin dari kamar, kalau bisa buang ke luar rumah Gam, tolong…” ucap Dewi yang malah menangis.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tidak aku jawab lagi ucapanya, apalagi aku sudah berjalan sambil memangku kucing hitam, aku letakan di tengah rumah.
“Amalan dari Kakek benar-benar harus aku kerjakan secepatnya” ucapku, karena keadaan berubah dengan cepat, semuanya tidak bisa cepat aku pahami.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Ketika aku kembali ke dalam kamar, Dewi masih melamun, tatapannya melihat ke arah cermin besar.
“Kayaknya Gam jangan sekarang deh ke rumah sakit, aku capek banget” ucap Dewi.
“Yasudah telpon saja sama kamu Rina nya” jawabku, yang sebenarnya merasa bersalah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nanti aja ah males, bagus sih bawa aja boneka itu, di kasih tau ha-ha-ha, bagus!” ucap Dewi, sambil menjatuhkan badanya kembali, dengan cepat menutup badanya dengan selimut.
“Kok gitu ngomongnya sih Wi?” tanyaku.
“Males mau tidur aku capek…” ucap Dewi, sambil membelakangi aku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanganya masih mengelus rambutnya sendiri.
Aku masih berusaha sabar dengan tingkah aneh Dewi, perlahan aku pahami, ternyata masih ada pengaruh dari Nenek Tua itu, walaupun aku tidak tahu, hal apa selanjutnya yang harus aku lakukan, agar Dewi kembali sadar. Apalagi tentang Rina,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Wawan, Teh Dian dan tingkah aneh Dendi, masih membuatku terdiam di atas kasur malam ini.


“Padahal baru saja adzan isya ini…” ucapku, sambil berdiri berjalan ke arah kamar mandi, untuk mengambil wudhu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sudah terdengar nafas Dewi tertidur yang tidak biasanya aku dengar sangat jelas, nafas yang sangat berat sekali, namun tetap aku biarkan, apalagi aku yakin itu masih ada pengaruh dari Nenek Tua.
Setelah sejadah aku hamparkan mengahdap kiblat, beberapa rakaat shalat aku laksanakan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi berbarengan dengan qodo magrib yang terlewat begitu saja, setelah dua kali salam aku ucapkan, aku masih bersila, sambil mengingat semua ucapan Kakek sebelum aku menikahi Dewi “Jadikan nanti semuanya Ibadah”, semuanya tidak bisa terulang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun ada penyeselan dalam diriku, kenapa sedari dulu tidak percaya pada omongan miring keluarga Pak Suganda, Bapaknya Dewi dan Teh Lasmi kakanya Dewi.
Setelah kembali berdiri, untuk mengambil kertas berisikan tulisan ayat amalan yang diberikan Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sesekali aku melihat kondisi Dewi, tidurnya semakin lelap, anehnya suara nafasnya malah semakin berat, aku dengar sangat jelas.
“Bisimlillah” setelah kembali duduk di atas sejadah, hampir setengah jam aku baca ayat dalam kertas berulang-ulang, walaupun cukup panjang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tapi perlahan aku sudah bisa menghafal setengahnya, perlahan mataku terpejam dengan sendirinya, dalam hatiku terus membaca ayat, jari-jariku perlahan menghitung setiap ayat itu selesai aku baca, kemudian aku baca ulang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Badanku kembali terasa dingin, sama halnya seperti kejadian di rumah Kakek siang itu, konsentrasiku sedikit terganggu, karena nafas Dewi semakin keras aku dengar.
“Meong… kenapa kesini lagi…” ucapku, sambil perlahan membuka mata,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tidak terasa juga keringat sudah mengalir di punggungku.
Kucing hitam yang sudah aku keluarkan diam di tengah rumah, sekarang malah berada tepat di sampingku, kepalanya sedikit menempel di bagian pahaku.
Anehnya, ketika melihat jam, sudah hampir jam 10 malam,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id padahal aku merasa baru sebentar duduk, tidak terasa pegal sama sekali, bahkan ini adalah duduk sila setelah shalat yang paling lama.
“Aneh…” ucapku.
“Kring…”
“Kring… kring… Kring…”
“Kring…”
Lagi-lagi di dalam lemari terdengar suara gelang gengge sangat jelas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kucing hitam yang awalnya terdiam, tiba-tiba berjalan ke arah lemari, awalnya berjalan selayaknya kucing normal dengan empat kakinya yang bergerak, namun semakin dekat, langkahnya menjadi terpincang-pincang, kaki kanan bagian belakangnya tidak bergerak lagi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Karena suara gelang gengge dalam lemari terus saja berbunyi, tidak mau membuat Dewi terbangun, aku segera berdiri dalam duduk silaku, berjalan mengikuti kucing hitam, yang sudah diam di dekat lemari.
“Apa benar ini perwujudan khodam kakek Rusdi?” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil membuka pintu lemari tua, gelang gengge itu aku lihat sama sekali tidak berubah dari posisi sebelumnya, apalagi kertas bertuliskan ayat amalan dari kakek masih aku pegang, lalu aku simpan di sebelah gelang gengge.
“Assalamualaikum… Pak…”
“Indra…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langsung berdiri, berjalan keluar kamar, apalagi lagi belum memastikan kondisi Teh Dian, anehnya kucing hitam itu malah mengikuti langkahku berjalan dengan terpincang-pincang, namun diam kembali di tempat semula, samping sajadah yang masih terhampar, yang belum sempat aku lipat.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Pak…” ucap Indra.
“Iyah Ndra sebentar” jawabku, sambil membuka pintu.
Hal yang membuatku heran, baju warna abu-abu yang Indra gunakan sudah hampir berwarna gelap sekali, sudah penuh dengan keringat.
“Teh Dian sudah tertidur Pak, sudah tidak kerasukan lagi… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - alhamdulillah yang diajarkan Bah Idim berguna sekali… tapi Pak…” ucap Indra, sambil duduk di kursi depan.
“Alhamdulillah, Ndra bilang saja, saya sudah ketemu Mang Idim, bahkan sudah menitipkan Indra kepada saya, jangan ada yang ditutupi lagi” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Indra, Pak Galuh, sama Kang Hendra, pas Teh Dian sembuh benar-benar denger, kayak suara lonceng atau benda yang kalau bergerak bunyi Pak… tapi semakin menjauh dari kamar Teh Dian, dulu Indra pernah diceritain soal Ki Langsanama, terus pas telpon juga Budi bilang, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Bapak masih keturunanya…” ucap Indra kebingungan, seperti menyimpan banyak pertanyaan dalam isi kepalanya.
“Bunyi gimana maksudnya?” tanyaku penasaran.
“Kring… kring… kring… begitu Pak” jawab Indra perlahan, jauh lebih sopan dari sebelumnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah Ki Langsanama, nama Buyut saya Ndra itu nama belakangnya” jawabku, padahal aku sama sekali baru mendengar nama Ki Rusdi, yang lebih dikenal ternyata nama ujungnya.
Indra seperti sangat kaget dengan ucapanku barusan, wajahnya langsung tertunduk begitu saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah lupakan bunyi barusan, semoga iyah itu ada pertolongan dari yang maha kuasa, caranya seperti itu” ucapku.
Indra hanya menganggukan kepala saja, anehnya, aku ngerasa kalau Indra sedang menyimpan sesuatu yang penting, namun tidak berani menyampaikan nya langsung,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan aku juga merasa sangat aneh, diriku seperti punya dua sisi malam ini, selama ada di rumah ini.
Beberapa menit Indra tidak bicara lagi, sikapnya sama dengan Budi ketika aku berkunjung ke rumah Mang Idim, bahkan rokok yang sedang dijepit jarinya, dibiarkan begitu saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ndra… sudah biasa saja, seperti barusan” ucapku.
“Tidak boleh Pak, rasanya benar kata Bah Idim, Adab lebih tinggi dari pada ilmu, apalagi Indra tidak berilmu…” jawab Indra, masih dengan kepalanya yang tertunduk.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku perlahan paham, bagaimana Bah Idim atau Budi menyampaikan pesan kepada Indra, hingga sikapnya langsung berubah seperti ini.
“Saya yang minta, katakan apa yang Indra ketahui sementara saya tidak tahu” ucapku perlahan.
Suasana rumah benar-benar kembali seperti malam sebelumnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi setelah kejadian Dewi dan Teh Dian juga penampakan Nenek Tua yang masih aku pertanyakan, menambah kesan malam ini semakin mencekam.
“Baik Pak, saya minta maaf, namun saya juga minta tolong lindungi saya kalau terjadi hal-hal di luar semua ini, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - setelah Bapak denger hal ini…” ucap Indra, wajahnya sangat ketakutan, dari matanya mulai terlihat seperti akan menangis.
Aku merasakan dari samping rumah, tepatnya halaman yang luas, ada yang memperhatikanku.
“Saya sudah janji pada Mang Idim, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - insyaallah kalau ada apa-apa saya juga tidak akan diam begitu saja” jawabku untuk memastikan agar Indra percaya.
“Baik Pak…” jawab Indra, air matanya perlahan menetes membasahi pipi Indra.
“Katakan…” jawabku.
“Siang tadi Bapak pergi, Indra pamit untuk shalat -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - di kamar belakang, karena sudah telat sekali… Teh Lasmi datang, Indra lihat berbicara sama Dendi Pak sebelum Teh Lasmi masuk ke dalam rumah… seperti sudah janjian, karena pas Teh Lasmi datang, Dendi keluar langsung dari kamarnya…” ucap Indra perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku benar-benar kaget, apalagi Dendi sejak sore sudah terlihat aneh tingkahnya, bahkan saat Dendi keluar kamar tertangkap mata olehku seperti sangat ketakutan.
“Lalu Ndra apa lagi?” tanyaku semakin penasaran, bahkan angin yang anehnya aku rasakan malam ini sangat berbeda.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Dendi bicara lama, Indra lihat jelas, setelah itu Teh Lasmi masuk ke dalam rumah, Dendi ke pohon belakang, seperti menaburkan tanah Pak… dulu Bah Idim bilang, ketika Indra kerja disini mengantikan Bah Idim, jangan dekat dengan Dendi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - karena memang Dendi sudah dari 3 tahun kebelakang dekat dengan Teh Lasmi… apapun yang kamu lihat dan kamu ketahui jangan bilang kepada siapapun… itu yang Bah Idim katakan… namun Pak malam ini Indra katakan pada Bapak, walaupun tahu Indra resikonya seperti apa, mungkin mati”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jawab Indra menjelaskan dengan perlahan, dengan raut wajah sangat ketakutan.
“Baik Ndra… saya paham… pantas Dendi pas Teh Dian kerasukan hanya diam di dalam kamar… siapa Dendi itu kamu tahu asalnya?” tanyaku, yang semakin jelas dan paham kenapa Dendi bersikap seperti itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Keponakan Pak Galih, suami Teh Lasmi, itu kata Bah Idim… selebihnya benar atau tidak Indra tidak paham” jawab Indra.
“Oke, saya janji tidak akan bicara hal ini pada siapapun lagi, termasuk Dewi istri saya, tapi… Indra harus siap-siap juga siapa tau -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Dendi benar-benar pengaruhnya besar juga…” ucapku semakin tegang, setelah mengetahui hal ini.
“Teh Lasmi yang Indra tahu bukan sembarang orang dari Bah Idim, makanya Bah Idim menghindari hal seperti ini, tapi, malah Indra yang sekarang masuk dalam masalah, karena tidak mau, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -guru besar kakek Indra kecewa, hal yang pernah diajarkan nya, tidak Indra gunakan Pak… tidak memberikan apa yang seharusnya diberikan, pada keturunan Ki Langsanama, yaitu Pak Gama…” ucap Indra, sambil mengelap air matanya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Baik saya paham, Indra liat juga tadi sore Nenek Tua itu, pas kita lagi makan?” tanyaku, bulu pundakku semakin berdiri begitu saja.
Indra hanya menganggukan kepalanya berkali-kali.
“Tau siapa itu, atau asal usulnya?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kembali Indra tidak menjawab, hanya menggelengkan kepalanya.
“Teh Dian, Pak Galuh dan Kang Hendra selama disini sudah sering liat bukan sosok Nenek Tua Pak… anak kecil… makanya Indra tidak aneh pas barusan baca ayat yang Bah Idim ajarkan dan berikan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - susah sekali mengeluarkannya sosok yang masuk ke dalam badan Teh Dian…” ucap Indra.
Tidak tahu kenapa, Indra seperti masih menyimpan sesuatu yang sama sekali belum di bicarakanya.
“Baik saya paham, malah saya salut Indra ternyata di luar sangkaan saya, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - pas Teh Lasmi ke dalam rumah, Indra sudah masuk lagi belum?” tanyaku perlahan.
Giliran Indra sekarang yang benar-benar dibuat kaget oleh pertanyaanku, wajahnya semakin merah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Indra tidak langsung bicara, wajahnya terlihat berpikir, beberapa kali tatapannya sudah tidak berani melihat ke arah wajahku.
“Iyah Pak, masuk ke dalam gudang saja… tidak lama keluar lagi, hanya itu yang Indra lihat…” jawab Indra.
“Baik saya mulai paham semuanya sekarang Ndra,-
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - walaupun sedikit… sudah sepertinya cukup, saya berhutang banyak, sana istirahat kasian dari tadi keringat kamu semakin banyak itu…” ucapku, sambil berdiri, karena ternyata apa yang barusan aku lihat, di halaman samping rumah sudah berdiri sosok yang anehnya bisa aku lihat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berdiri menjijikan melihat ke arahku, perwujudan anak kecil dengan wajah yang sangat hancur, seperti apa yang pernah Babah di kampung katakan.
Indra tidak menjawab lagi ucapanku, tangannya meraih tanganku dengan cepat, bahkan menciumnya, hal yang baru pertama kali Indra lakukan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kemudian berjalan dengan cepat meninggalkan aku.
Aku dengan cepat masuk ke dalam rumah, mengunci pintu kembali, apalagi sosok anak kecil itu semakin menakutkan dan membuatku mual, karena melihat daging-daging terkelupas di wajahnya, darah merah yang masih mengalir.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tidak mungkin barusan bisa nyata seperti itu aku melihatnya” sambil kembali berjalan masuk ke dalam rumah, namun perkataanku di patahkan langsung, ketika menutup gorden kaca samping karena masih terbuka, sosok anak kecil itu masih aku lihat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id secepat mungkin aku menutup semua gorden dengan perasaan yang baru aku rasakan, apalagi badanku perlahan menjadi lemas sekali.
Masih dengan rasa takut, aku masuk ke dalam kamar, menutup pintu secara perlahan, kucing hitam masih terdiam di samping sajadah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku pangku perlahan dan aku turunkan di ujung tempat tidur, anehnya tidak bergerak sama sekali, bahkan sampai sejadah kembali aku lipat, kucing hitam itu masih melihat ke arahku.
Ingin rasanya mengambil handphone dari genggaman tangan Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id untuk memberi kabar kepada Rina di rumah sakit, namun beberapa kali aku coba, malah anehnya genggaman tangan Dewi semakin kuat.


Aku kembali mengatur nafas agar kembali tenang, memikirkan semua hal yang Indra katakan barusan, membuatku harus semakin hati-hati kepada Dendi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi bagian dari keluarga Teh Lasmi, dan sudah melakukan hal yang sebelumnya tidak aku percaya sama sekali.
“Semuanya saling berkaitan, seharusnya aku tidak masuk dalam kondisi seperti ini” ucapku, sambil menjatuhkan badan di dekat Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Namun anehnya, nafas Dewi kembali tenang, wajahnya kembali normal seperti biasanya, karena aku tau betul, Dewi kalau tertidur seperti apa, malah aku berpikiran di luar akal sehat manusia, kalau itu akibat kucing hitam, yang menunggu Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Aku harus tau kenapa Teh Lasmi selalu di bilang, bukan orang sembarangan, dan kenapa juga nama Buyut Rusdi sangat dikagumi oleh keluarga Mang Idim”. Semua hal keanehan yang aku alami menjadi penghantar terpejamnya mataku malam ini, beriringan dengan itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semua berubah seperti sebuah tanggung jawab yang hidup siapkan untukku, sayangnya tanpa pilihan.

***

“Gam bangun udah subuh…”
“Iyah Wi…” jawabku perlahan membuka mata.
“Tadi udah aku bangunin, tapi susah banget kamu, aku pegel-pegel Gam, aneh, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -padahal semalam aku ingatnya kamu telpon sama Rina, terus tadi aku lihat pesan masuk banyak banget dari Rina, siangan dikit ke rumah sakit kayaknya…” ucap Dewi, sambil duduk di sebelah badanku.
“Iyah Wi semalem kamu kerasukan Nenek Tua” ucapku dalam hati, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - anehnya Dewi bisa sadar dengan sendirinya, malah berbalik seperti Teh Dian semalam.
“Yasudah nanti abis aku shalat aku pijitin badan belakangnya…” jawabku, sambil berusaha bangun, barulah terasa badanku juga sangat sakit.
“Ini dapet dari mana Gam kucing, lucu juga… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tadi pas aku bangun, solat udah liat di ujung kasur” ucap Dewi heran.
Padahal kemarin Dewi yang pertama kali membawa kucing itu masuk, sebelum Rina mengalami kecelaan, namun aku sedikit terbiasa, tidak terlalu kaget, apalagi kronologi setiap kejadian kemarin,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku benar-benar ingat.
“Kerasukannya awalnya pas keluar berarti mengantar Rina” ucapku perlahan, sambil membuka pintu kamar mandi.
Dewi terlihat kembali terbaring di atas kasur, sambil tangannya berusaha memijat bagian bahunya.
Setelah melaksanakan dua rakaat subuh,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku berdiri dari duduk silaku, untuk mengambil kertas di dalam lemari.
“Aku masak dulu deh di dapur yah Gam, mana cucian piring banyak banget…” ucap Dewi.
“Nanti siangan dikit sama Indra Wi… jangan kecapean, nanti sakit lagi” jawabku.
Dewi tidak menjawab lagi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langsung berjalan keluar kamar dengan tidak menutup pintu.


Setelah kembali bersila, kembali aku membaca amalan yang diberikan kakek, mataku masih terbuka, kucing hitam langsung saja mendekat ke arahku, terdiam di samping pahaku, seperti malam kemarin. Beberapa kali aku baca,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id perlahan mataku terpejam, karena awalan dari amalan bisa aku hapal, kemudian terbuka kembali untuk membaca isi ayat dalam kertas, sudah hampir puluhan kali. Aku mendengar jelas beberapa suara nafas, sama persis seperti nafas Dewi saat kerasukan Nenek Tua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id anehnya semakin jelas aku dengar.
“Ampun mah sakit… sakit ini berdarah mamah ampun”
“Hihihi… hihi”
“Sakit mah, sakit mamah…”
Deg! Dadaku seperti ada yang memukul dengan keras, apalagi suara anak kecil itu semakin jelas aku dengar dalam terpejamnya mata,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara dalam hatiku terus membaca ayat amalan.
“Sakit Mah!” teriak suara anak kecil berteriak, kedua kupingku terasa sangat panas, namun tetap aku paksakan untuk terpejam.
“Kamu bisa melawan, tapi kutukan itu sudah mengikat… cuih!” wajah Nenek Tua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang pernah aku lihat tiba-tiba meludahi mukaku, anehnya aku hanya bersila tanpa bisa bergerak, cairan ludahnya meleleh di wajahku yang masih terpejam.
“Ih malah tidur sambil sila lagi Gam! Aku panggil-panggil juga dari tadi” ucap Dewi sambil menepuk pundakku.
“Eh iyah Wi maaf…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucapku sambil mengelap wajah, namun sama sekali tidak ada basah bekas air ludah dari Nenek Tua barusan.
“Liat, hampir setengah jam, ayo makan dulu takut keburu dingin sayurnya” ucap Dewi.
“Kutukan sudah mengikat” aku hanya menganggukan kepala saja,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id anehnya kucing hitam yang berada di sebelahku sudah tidak ada, ucapan dari Nenek Tua itu masih aku ingat.
“Tuh liat kalah sama Memeng ini uhh lahap banget sih, untung di temenin kucing lucu ini dari tadi” ucap Dewi sambil memberikan beberapa makanan pada kucing hitam.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sengaja agak banyak aku masak Gam, nanti Indra takutnya belum makan kasihan mana mau cuci piring segitu banyaknya…” ucap Dewi sambil mengambilkan aku makanan.
“Nah iyah bagus Wi” jawabku.
“Terus barusan Teh Lasmi telpon juga ngajak ke rumah sakit bareng jenguk suami Rina, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - parah ternyata kecelakaannya… sekalian Pak Galih mau ketemu kamu nanti pulangnya, soal kerjaan baru nantinya, katanya begitu…” ucap Dewi.
“Lah Teh Lasmi udah tau emang?” tanyaku, sambil mengunyah makanan, berusaha tenang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun rasanya aneh Teh Lasmi yang berada di kampung bisa langsung tahu.
“Iyah aku juga aneh, apalagi Teh Lasmi bilang tidak enak tahu pulang dari rumah inikan kemarin Rina” ucap Dewi.
“Iyah aku ingat kemarin Rina ketemu Teh Lasmi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tapi aneh saja bisa langsung tahu soal kecelakaan Rina” jawabku.
“Jangan mulai deh Gam, ini masih pagi, udah bener Teteh aku peduli masa tanggapanya begitu sih, suaminya juga mau bantu kamu, apa? Mau di sangkutin lagi sama rumah ini?” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah sudah-sudah, kalau begitu aku bantu Indra saja di sini” jawabku, yang langsung mempunyai firasat tidak enak hati, ketika beberapa kali ingat Indra.


Pagi berjalan dengan cepat, apalagi Dewi langsung sudah bersiap-siap.
“Kamu semalam buka gudang Gam? cari apa emangnya?”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanya Dewi.
“Enggak aku tidur langsung…” jawabku, sambil sedikit mencuci piring karena sudah menumpuk banyak sekali.
“Oh lupa mungkin kemarin aku tutup, soalnya pas bangun udah kebuka aja lebar lagi, tumben… ya sudah aku kunci lagi” ucap Dewi, sambil membuka semua gorden,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kemudian aku lihat dari dapur, merapikan ruangan tengah rumah.
“Bentar Gam sepertinya Indra didepan” ucap Dewi.
Yang sebenarnya dari tadi aku semakin khawatir dengan Indra, apalagi setelah kejadian semalam, berbicara denganku hal yang paling sensitif.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Lah kenapa Ndra kok begitu, jangan mendadak nanti Teteh susah cari orang lagi” ucap Dewi cukup kencang.
Dewi berjalan ke arahku, langsung duduk di kursi dapur.
“Kenapa Wi?” tanyaku.
Sementara Indra langsung membantuku, mencuci piring.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Indra mau berhenti, hari ini juga setelah beres semua kerjaan nya mau pulang” ucap Dewi.
Sementara sinar cahaya pagi sudah mulai masuk ke dalam celah-celah jendela samping dapur.
“Iyah Pak, maaf sekali, Indra mau pulang hari ini” ucap Indra perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suaranya seperti menahan rasa sakit.
“Yasudah tidak apa-apa, padahal saya belum sempat berjumpa dengan Mang Idim Ndra…” jawabku.
“Iyah Pak nanti Indra sampaikan salam Bapak kepada Abah Idim di rumah” jawab Indra, yang ternyata mengerti juga apa yang aku maksud.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi terlihat sangat kesal sekali dengan mendadaknya keinginan Indra, Dewi kemudian berjalan masuk ke dalam kamar.
“Ndra jangan banyak alasan, jawab, kenapa?” tanyaku.
“Ini Pak…” ucap Indra sambil mengangkat kaosnya perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sebuah luka sayatan benda tajam di bagian pinggang Indra, yang sudah Indra tutup dengan kain berwarna biru, di tengah-tengah kain itu sudah terlihat hitam, yang artinya darahnya sudah tertahan, namun terlihat seperti baru keluar darah itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Siapa yang lakuin itu!” bentaku pelan.
“Yasudah ini amplop dari Teteh buat Indra, maaf barusan Teteh kaget aja, ambil yah nanti, sekalian aja pamit sama Teh Lasmi sebentar lagi juga datang” ucap Dewi, yang kembali duduk.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Nafasku semakin tidak tenang, apalagi melihat wajah Indra yang menahan sakit di perutnya, lukanya seperti baru.
“Bisa tahan?” tanyaku, kembali mengingat ucapan Mang Idim yang menitipkan anaknya satu-satunya, kepadaku.
Indra hanya mengangguk saja, namun tidak bisa di sembunyikan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id keringat di wajahnya perlahan menetes begitu saja, sementara Dewi hanya melihat handphone sambil menunggu Teh Lasmi datang.
“Tumben pagi sekali Teh Lasmi” ucapku, sambil terus dengan cepat membersihkan piring-piring.
“Sekalian nganterin dulu Pak Galih… nah itu datang…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Dewi sangat senang Kakak kandungnya baru saja datang.
“Tahan, jangan bicara, pokoknya ketika Teh Lasmi ngomong kamu langsung pergi, bawaan kamu di mana?” tanyaku, dengan sangat khawatir.
“Di depan Pak, nanti Budi juga yang jemput…” ucap Indra perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id barulah tanganya menempel sekarang di bagian pinggangnya.
“Dendi?” tanyaku, yang sudah curiga.
“Iyah Pak” jawab Indra singkat.
“Eh sudah pada sibuk aja pagi-pagi, sehat Gama, Indra…” ucap Teh Lasmi.
“Aduh Teh maaf, ini masih banyak sabun di tangan…” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tuh Teh Lasmi mumpung ada Indra, sudah Teteh bilang di depan barusan…” sahut Dewi.
“Sana mumpung masih pagi Ndra, mending sekarang aja, lagian ini bisa sama saya, gih sana pulang! Lagian kerja cuci piring aja nggak bisa!” bentakku cukup keras.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terlihat Teh Lasmi dan Dewi sangat kaget dengan aku yang tiba-tiba marah, karena hanya ingin Indra cepat pergi, hanya itu salah satu cara yang bisa aku lakukan, apalagi sedari tadi di dalam hati hapalan amalan sudah benar-benar aku baca, dan anehnya bisa hafal begitu saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Baik Pak, maaf Teh…” ucap Indra, langsung berjalan dengan cepat.
“Indra…” ucap Teh Lasmi dengan tegas.
Indra langsung berhenti langkahnya.
“Sudah sana pergi! Apa kamu tidak dengar hah?!” bentakku.
“Gama heh! Kamu ini tumben marah-marah…” sahut Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Indra langsung berjalan dengan cepat, apalagi tangannya sudah memegangi pinggangnya.
“Hebat! Hebat…” ucap Teh Lasmi, langsung tersenyum begitu saja.
“Ayo Dewi, Teteh nggak banyak waktu” ucap Teh Lasmi, sambil melihat ke arahku dengan sangat tajam.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tangan Teh Lasmi yang sedari tadi mengepal, aku lihat perlahan terbuka, sambil berbalik badan, tangan teh Lasmi melepaskan butiran putih, seperti tepung putih jatuh sedikit sekali ke lantai.
“Benar Teh Lasmi…” ucapku, sambil berusaha tenang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi terdengar pamit pergi bersama Teh Lasmi, sementara aku mengatur nafas, emosiku sudah benar-benar memuncak apalagi sangat marah dengan hal yang sudah dilakukan Dendi.
“Kunci, aku buka sekarang…” ucapku yang tiba-tiba kepikiran hal yang dilarang itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan dengan cepat ke kamar, mengambil kunci yang kemarin diberikan Mang Idim.
Setelah sampai ke dapur, aku masukan kunci tua itu ke dalam lubang, susah sekali, namun bergerak perlahan, “Penasaran memangnya kenapa pintu ini” sekuat tenaga aku putar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun ada dua kemungkinan, bisa kuncinya yang terpatah di dalam atau pintu tua ini terbuka.
“Ceklek…” perlahan pintu tua dapur terbuka.
Namun dengan tiba-tiba teriakan di dalam gudang terdengar sangat jelas, benar-benar kencang sama dengan teriakan Teh Dian kemarin malam,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suara benda-benda berjatuhan dengan keras mengikuti suara itu.
“Astagfirullah…” ucapku, sambil berjalan ke arah gudang.
“hihi… hihihi… hihihi…”
“Buka tolong… buka… buka…”
“Gama! Mundur!” teriak suara yang sama sekali aku kenal.
“Kakek!” jawabku sambil perlahan mundur.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Biarkan, mundur! Cepat!” ucap Kakek, sambil berjalan ke arah dapur dengan cepat menutup pintu.
“Kek apa yang terjadi, ini padahal lihat masih pagi baru jam 7 pagi kek, kenapa sudah ada disini” ucapku, sambil mencium tangan kakek.
“Untung tidak telat!” ucap kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan ke luar rumah dengan cepat.
“Jangan lagi membuka pintu itu, itu kuncinya bukan sekedar ini…” ucap Kakek, sambil duduk di depan rumah.
“Kek, aku belum paham kenapa ada di sini” tanyaku, sambil mengatur nafas, agar kembali tenang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Semalam Idim dan Si Budi ke rumah kakek, menjemput, karena ternyata sangat cepat sekali waktunya, apalagi Ki Langsamana sudah ada disini semalam… pertanda datang, Kakek tidak mau kamu bergerak gegabah, Kakek di antar oleh Idim dan Budi, menjemput Indra… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - karena semalam Indra disuruh Idim, untuk berkata seperti semalam kepada kamu Gama… Umi sudah sakit dari kemarin, semenjak kamu pindah kesini, kiriman dari Suganda sudah bekerja, muntah darah! Nyawanya di ujung batas…” ucap Kakek, sambil berbicara serius kepadaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku benar-benar kaget, badanku yang sebenarnya belum terlalu normal, malah kembali semakin lemas.
“Ingat ini resiko Gama, untungnya secepat ini, tolak tawaran Galih, jangan pernah berhutang apapun, apalagi berhutang budi!” ucap Kakek perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tapi Indra barusan selamatkan Kek?” tanyaku.
“Telat sedikit, lewat, bukan masalah pisaunya, tapi orang yang melakukannya pagi tadi sudah kerasukan Nenek Tua suruhan… itu masih kroconya Gam!” ucap Kakek perlahan.
“Baik Kek, apa yang seharusnya Gama lakukan sekarang, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -Gama sudah bingung, ini bukan sekedar kutukan Kek atas pesekutuan Teh Lasmi, ini sudah saling berkaitan bahkan seperti ikatan…” ucapku.
“Lepaskan ikatan kutukan itu Gam, walaupun kemungkinan besarnya, mertua dan Kakak dari istri kamu sendiri taruhanya, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - atau kamu mau melepaskan nyawa Umi kamu sendiri…” ucap Kakek perlahan.
“Brug! Brug! Gebruk!”
“Kek!” ucap Gama.
“Sudah biarkan dia ingin kamu masuk, kemudian mati di dalam!” jawab Kakek.
“Kek beri tahu Gama harus gimana sekarang?” tanyaku semakin panik,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara sinar matahari perlahan semakin meninggi hari ini.
“Hasil dari istikharah kakek… sama dengan hasil penglihatan Idim, bukit sasar taneuh beureum (Bukit sasar tanah merah)” ucap Kakek perlahan sambil melihat ke arahku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku masih belum paham apa yang dikatakan Kakek pagi ini, apalagi suara pintu gudang yang seperti di pukul dengan keras, kembali terdengar.
“Kamu sudah terikat dengan Dewi sebagai suaminya… yang artinya badan dan darah kamu sudah terikat juga dengan Halimun Dewi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - anak bungsu Suganda… datang ke Bukit Sasar itu… putuskan ikatan itu, ternyata selama ini bukan hanya Nana saja Gam, nanti juga kamu tahu siapa saja tumbalnya…” ucap Kakek, sambil mengangguk.
“Kek dimana Bukit Sasar itu?” tanyaku, semakin panik.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tenang, sebentar lagi Dewi datang, kakek akan izin memberitahu keadaan Umi di rumah, kamu pulang… minta restu pada Umi untuk pergi ke Bukit Sasar itu… tanpa sepegetahuan Dewi, tapi ingat! -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Lasmi bukan orang biasa, akan menggunakan tumbal untuk menghalangi ikatan itu tetap berlanjut!” ucap Kakek.
“Manusia lagi Kek apa binatang?” tanyaku.
“Jangankan binatang, Lasmi, anaknya sendiri pun di gunakan untuk hal itu Gama… Lasmi sudah jadi binatang, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - setengah jiwanya sudah bersama iblis dari Bukit Sasar itu…” ucap Kakek perlahan.
“Dimana kek bukit itu?” tanyaku.
“Tidak ada yang benar-benar tahu lokasinya, tapi jika sudah sampai bukit sasar itu, akan menjadi tanah merah yang luas, ada satu pohon besar, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dari situlah akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan manusia normal, menuju persekutuan abadi dengan iblis…” ucap Kakek perlahan.
Aku hanya mengangguk saja, dengan perasaan dan detak jantung yang semakin tidak tenang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Anak yang wajahnya hancur, sudah kamu lihat belum? Itu Nana… jasadnya di kubur di sana…” ucap Kakek perlahan, sambil menunjuk ke arah pohon besar di belakang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sementara aku ingat betul, malah Dewi bilang jasadnya Kania Isyana di kubur di kampung halaman lima tahun silam.

(Bersambung…)
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apakah perjalanan Gama dalam hubungan suami istrinya dengan Halimun Dewi akan saling bertaruh? Yang sudah Gama alami bukan sekedar pertanda, tapi sekarang sudah benar-benar ambil resikonya, apalagi nyawa Umi bisa menjadi taruhanya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Seperti apakah sebenarnya cerita Ki Adiguna Rusdi Langsamana atau Buyut Rusdi? Apakah hanya sekedar cerita? Gama yang kini perlahan paham, akan terus melakukan perjalanan spiritualnya, karena cara hidup dan pencipta bekerja sudah benar-benar Gama jalani.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai. Kita akan berjumpa lagi Part 5 – Bukit Sasar. Seperti biasa, Part 5 sudah tersedia, temen-temen bisa baca duluan, tersedi ebook yang bisa di download, klik link.

karyakarsa.com/qwertyping/sek…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id SEKUTU (Suara kelam masa lalu)

Part 5 - Bukti Pesekutuan (Bukit Sasar)

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@IDN_Horor Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kenapa jadi melamun Gam, apa sudah curiga juga, ketika menyiramkan air ke dekat pohon di belakang?” tanya Kakek, sambil berdiri dari duduknya.
Aku hanya menganggukan kepala saja, apalagi malam kemarin batu-batu yang ada di dekat pohon,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seperti pertanda bahwa itu adalah sebuah kuburan.
“Jasadnya memang di bawa ke kampung halaman, dikuburkan… tapi arwahnya di persembahkan, kesepakatan itu memang tidak pernah masuk akal, oleh kita manusia Gam. Tapi, buktinya ada, dan terjadi…” ucap Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tiba-tiba kucing hitam yang sekarang menjadi pincang sejak kejadian subuh tadi, sudah berjalan mendekat, anehnya muncul dari samping halaman rumah, bukan dari dalam rumah.
Kakek Duduy hanya tersenyum, sebuah senyum yang aku ingat, adalah senyum kebahagian dari raut wajah kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kucing hitam yang berjalan perlahan, tiba-tiba berlari ke arahku, terdiam di sebelah kaki kanan.
“Aku masih tidak paham kek soal jasad dan arwahnya Nana itu” ucapku.
“Nanti juga paham Gam…” ucap Kakek sambil berjongkok, mengelus kepala kucing hitam.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Eh Pak, tumben mobilnya tidak ada, tapi Pak Gama nya masih ada nih” ucap Pak Galuh, sambil membonceng Teh Dian yang masih menggunakan baju tidur, di lapisi sweater.
“Ini ada Kakek dari kampung, lagi berkunjung Pak” jawabku sambil mendekat, di ikuti oleh Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Pak Galuh dan Teh Dewi langsung mencium tangan Kakek sambil turun dari motornya.
“Teh Dian gimana udah mendingan?” tanyaku.
“Lumayan Pak, tapi ini masih lemas saja, mau bilang makasih sama Indra, tapi kamarnya masih terkunci, di cari juga di belakang tidak ada…” jawab Teh Dian.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kakek hanya tersenyum saja kepada Pak Galuh dan Teh Dian.
“Iyah tinggal Dendi aja yang biasanya bareng sama Hendra ini belum keluar kamar, pada nggak ke kampus kayaknya” sahut Pak Galuh.
“Hendra pagi banget tadi ke kamar aku Pak, Dendi aja yang belum pergi kali” jawab Teh Dian.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Oh iyah tidak apa-apa, silahkan Pak Galuh, Teh Dian kalau mau langsung ke dokter, bener mending cek dulu kondisi” ucapku, karena mengingat kejadian Indra, sebelum pulang pagi ini.
Teh Dian dan Pak Galuh langsung pamit sambil bersalaman kembali pada Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara kucing hitam masih saja memperhatikan semua gerakku.
“Idim bilang, nama Dendi itu, adik nya Galih… cuman tega saja rasanya demi kepentingan dunia, sampai saudaranya sendiri dikendalikan seperti itu” ucap Kakek perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kasihan Indra kek… tapi sekarang siapa yang jaga Umi kek…” ucapku, yang anehnya terasa sangat sakit dadaku dan langsung teringat pada Umi, bahkan saking sakitnya, aku langsung memegang dada.
“Babah saja, sama Nandang yang nggak sekolah, berguna sekali untung dia bisa motor -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - jadi keperluan apapun bisa sama Nandang… mending siap-siap sana ke dalam, bawa salin secukupnya saja, biar nanti Dewi datang bisa langsung antar” ucap Kakek, sambil memegang tanganku yang menempel di dada.
“Sakit Kek…” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Untung saja amalan itu kamu baca… kalau tidak” jawab Kakek, sambil menggelengkan kepalanya.


Sudah hampir satu jam lebih, aku menunggu Dewi dan Teh Lasmi pulang, sementara tas berisikan salin, gelang gengge dan kertas amalan tidak lupa aku bawa juga.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kakek menolak untuk menunggu di dalam, bahkan sedari tadi, Kakek hanya diam saja, beberapa kali aku melihat Kakek melamun, ingin aku bertanya langsung, namun sepertinya sedang memikirkan sesuatu, sambil memangku kucing hitam.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Handphone yang aku genggam sudah berkali-kali telpon Dewi, namun sama sekali tidak ada jawaban, begitu juga dengan pesan yang sudah banyak aku kirim.
“Gelang gengge itu, masukan saja ke dalam saku celana, sekarang!” ucap Kakek tiba-tiba.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tidak aku jawab dan langsung mengeluarkannya di dalam tas, kucing hitam yang berada di pangkuan Kakek langsung bergerak, ketika gelang gengge aku keluarkan, kemudian dengan cepat aku masukan ke dalam saku celana.
“Tidak menyangka, Kakek kira cerita Buyut Rusdi -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - akan berhenti di kakek, tiba-tiba, segala keputusan beberapa minggu ini sangat cepat Gam, pindah ke kamu cepat sekali… kadang pencipta memang bukan hanya mengabulkan apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita butuhkan” ucap Kakek perlahan, sambil menganggukan kepalanya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gama penasaran Kek, kalau Buyut Rusdi memang benar sesuai cerita, apa dulu memang ada orang dengan kesaktian seperti itu? Gama bukan tidak percaya, cuman setelah mengalami sendiri sikap Mang Idim, Budi dan Indra, sepertinya membenarkan semua kisah Buyut Rusdi” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ilmunya tidak tinggi, kekuatanya tidak terlalu sakti, tapi Buyut Rusdi tau kapan dan dimana semua titipan yang diberikan pencipta digunakan Gam, jaman itu, orang tua jaman dulu jarang kosong…” ucap Kakek perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya menganggukan kepala saja, apalagi ucapan kakek berusan bukan pertama kali aku dengar, tiba-tiba terdengar suara nada dering panggilan masuk ke dalam handphone, yang aku simpan di atas meja.
“Hallo Wi…” ucapku.
“Gam maaf baru telpon balik, kondisi Wawan kritis, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - untungnya Rina tidak terlalu parah luka-luka saja, ini aku masih sama Teh Lasmi, kenapa kok kata kamu di pesan ada Kakek, bener Umi sakit?” tanya Dewi.
“Iyah Wi, aku mau ajak kamu pulang tadinya… tapi kalau masih di rumah sakit tidak apa-apa, aku naik kendaraan umum saja, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - nanti sekalian saja kamu jenguk Umi, sekalian pulang ke rumah di kampung, gimana?” tanyaku.
Kakek hanya tersenyum saja, seperti sudah mendapatkan sesuatu dari lamunannya, yang sedari tadi aku lihat.
“Kayaknya aku pulang malem Gam, terus Teh Lasmi sama Pak Galih juga mau nginep-
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - besok masih ada urusan di kota, engga apa-apa yah aku besok ke rumah Umi” ucap Dewi.
Kakek Duduy yang memang bersebelahan denganku, anehnya langsung tersenyum mendengarkan ucapan Dewi, yang terdengarnya mungkin hanya pelan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yasudah tidak apa-apa, kunci aku simpan di bawah pot kedua dari ujung yah, di bawahnya” ucapku.
“Maaf yah bilang sama Kakek…” ucap Dewi perlahan, seperti merasa bersalah.
“Di situ juga penting, di rumah juga Umi penting juga, sudah tidak apa-apa Wi” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi memberitahu kronologis kecelakaan Wawan dan Rina malam kemarin, yang cenderung tidak masuk akal sama sekali, apalagi kata Dewi, kecelakan tunggal.
“Aneh Gam, boneka yang di bawa Rina nggak ketemu” ucap Dewi.
“Ada di dalam gudang” sahut Kakek perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku sangat kaget dengan perkataan Kakek.
“Terus kata Rina emang kemana boneka itu?” tanyaku.
“Rina belum jelasin Gam… aku juga nggak berani buat tanya hal itu dulu… ya udah yah, inget bawa handphone sama chargernya, kasih kabar sama aku” ucap Dewi, menutup panggilan telepon.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ayo… sudah terlalu siang” ucap Kakek, sambil berdiri.
Segera aku mengunci pintu, menyimpan kunci pintu di tempat yang sudah aku beri tahu kepada Dewi.
“Kek kunci dapur apa aku cabut dulu?” tanyaku.
“Sudah biarkan nanti juga Lasmi paham dan sudah mengetahuinya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kenapa kunci itu ada di situ, percuma juga sejak kamu malam itu mengalami kejadian aneh disini, Lasmi sudah tahu semuanya” ucap Kakek perlahan.
“Apa tidak berbahaya Kek?” tanyaku.
“Harusnya genderang itu sudah kamu sadari ketika malam pertama di rumah Suganda…” jawab Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id hanya melihat ke halaman samping rumah.
“Biarkan Meong Hideung (kucing hitam) disini saja…” ucap Kakek sambil menurunkan Si Meong dalam pangkuannya.


Aku dan Kakek Duduy sudah berjalan keluar halaman rumah, dua malam yang sudah cukup menyadarkan aku bahwa semuanya memang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pernah terjadi di rumah ini, apalagi sekarang di kampung Umi sedang sakit, besar sekali rasa penyesalan yang sedang aku rasakan saat ini.
“Tidak apa-apa Kek kita dua kali naik angkutan umum?” tanyaku.
“Sudah tidak apa-apa, lagian bekal kakek juga cukup, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -semua sudah diperhitungkan oleh Idim juga…” jawab Kakek, yang masih melihat ke arah samping halaman rumah, karena aku dan Kakek sedang berjalan di depan pagar besi rumah.
“Lihat kesana…” ucap Kakek, sambil menepuk pinggangku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku seperti melihat melihat anak kecil sedang bermain di halaman rumah, tiba-tiba ada seorang Ibu yang mendekat, berjalan dari arah rumah, langkahnya tergesa-gesa.
Tiba-tiba aku ingat, persis sekali dengan kejadian dalam mimpiku sebelum menikahi Dewi.
“Angkot Kang…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ayo Gam, sudah jelas…” ucap Kakek menarik lenganku, sementara pasanganku masih ke rumah, melihat raut wajah kesakitan anak kecil yang sedang di jambak paksa oleh Ibu muda itu.
“Ayo Kang…” ucap kenek angkot.
Aku dan Kakek sudah duduk bersebelahan di dalam angkot,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id beruntungnya kosong tanpa penumpang, pandanganku lurus masih melihat ke arah rumah, seorang nenek tua dari kejauhan keluar dari rumah, Ibu muda itu langsung menyerahkan anak kecil pada Nenek Tua itu.
“Setelah itu barulah keluar darah yang aku lihat dalam kaca rumah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - lalu aku berjalan mendekat ke halaman rumah, kemudian didatangi kucing hitam” ucapku dalam hati, karena semakin jelas mengingat mimpi waktu itu.
“Kenapa Kang kok kelihatannya dari tadi liat rumah itu” tanya supir angkot, sambil melihat di spion tengah mobil.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Engga apa-apa Pak He-he-he” jawabku, berusaha untuk tenang, sementara angkot berjalan dengan perlahan, membuyarkan apa yang barusan aku lihat.
“Enggak aneh kok Pak rumah itu, memang dari dulu serem, untung di belakangnya ada kos-kosan saya tahu, iyah nggak?” sahut kenek angkot.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yailah orang masih satu lingkungan…” jawab supir.
Kakek hanya menganggukan kepalanya saja, sambil menepuk pahaku perlahan, seperti memberikan sebuah kode.
“Emangnya kenapa Pak rumah itu?” tanyaku.
“Rumah pelaku pesugihan itu Pak, banyak kok warga kalau malam lewat pagar -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - yang tadi Bapak lewat sama Kakeknya itu, liat perempuan hancur wajahnya, kadang anak kecil, udah kosong sih rumahnya…” jawab kenek angkot.
Di depan kepala supir hanya mengangguk saja kepalanya, menyetujui apa yang dikatakan kenek, apalagi mereka berdua tidak mengetahui
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahwa aku dan Dewi yang mengisi rumah tersebut sekarang, namun Kakek memberikan sebuah kode kedipan mata, yang aku pahami agar tidak memberitahu hal tersebut.



Tidak berselang lama, aku sudah berhenti di satu terminal kota, berganti satu kali lagi angkutan umum yang akan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id membawa aku dan Kakek ke jalan utama menuju kampung halaman, sepanjang perjalanan wajah kecemasan Kakek masih jelas aku lihat.
“Semoga tidak semakin parah kondisi Umi” ucap Kakek.
“Kapan Kek, aku harus pergi ke Bukit Sasar?” tanyaku, semakin menambahlah rasa cemasku pada Umi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Harusnya malam ini juga Gam… kirimannya bukan lagi barang, sudah sosok buta besar…” jawab Kakek perlahan berbisik, karena sekarang di dalam angkot cukup penuh, apalagi hari semakin sudah semakin siang.
Aku langsung diam apalagi mulut Kakek sudah menyebutkan satu sosok
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang aku dengar dengan jelas.
“Andai kata gelang itu barusan tidak di masukan ke dalam saku ketika di rumah, mungkin, kamu tidak bisa jelas melihat kejadian tadi sebelum menaiki angkot ini” ucap Kakek perlahan.
Dalam sadarku yang sedang merasakan panas bercampur angin,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena angkot melaju cukup kencang, badanku terasa bergetar, pahaku yang hanya di pisahkan oleh kain celana, merasakan dingin dari gelang gengge yang berada di saku celanaku.
“Itu hanya pelantara, percaya tetap sama pencipta, prinsipnya seperti itu, ingatkan dalam hati kamu -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ini titipan turun temurun, tapi Kakek tidak mengerti kenapa cara hidup kamu harus berhadapan dengan masalah berat seperti ini” ucap Kakek.
Ucapan terakhir Kakek membuat hatiku cukup tersentuh, apalagi benar adanya, keputusan dan hidup membawaku dalam keadaan seperti sekarang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jalanan yang sebenarnya cukup banyak keindahan yang bisa aku nikmati kini hanya tentang rasa khawatir saja bersamaku, walaupun di dekat Kakek semuanya jauh merasa lebih tenang. Aku berusaha terus memberikan kabar pada Dewi melalui pesan, walaupun tanpa balasan sama sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id anehnya aku sangat merasa cemas sekali.

***

Sudah hampir dua jam kurang selama perjalanan, aku sudah berjalan kaki dengan Kakek menuju rumah Umi, yang tidak akan lama lagi sampai.
“Nanti jangan dengerin ucapan Wicak, Babah kamu pasti bikin sakit hati” ucap Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Maksudnya Kek?” tanyaku yang sebenarnya cukup terkejut.
“Babah percaya semuanya karena ulah kamu menikahi Dewi membuat Umi sakit, tapi tidak seperti itu harusnya, kamu tahu juga gimana sifat Wicak, jadi biarkan saja… tujuan kamu minta doa, tidak lebih ingat jangan berantem, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - bacakan amalan itu Gam” ucap Kakek perlahan.
Melihat semakin dekat halaman rumah, rasanya seperti sudah lama sekali pergi, padahal masih hitungan jari aku meninggalkan rumah ini, gerbang tua rumah sudah terbuka, terparkir juga satu motor, sepertinya aku pernah lihat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di samping motor tuaku yang sekarang jadi punya Nandang.
“Bagus, Idim sudah datang juga, sesuai janji…” ucap Kakek, sambil mengucapkan salam.
“Mang Idim maksudnya Kek?” tanyaku.
Kakek tidak menjawab, namun yang aku dengar malah suara Umi muntah cukup keras sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku langsung menyimpan tas berisikan salin di atas mesin jahit.
“Umi…” ucapku, namun aku langsung di buat diam mematung.
Mulutku langsung bungkam, apa yang aku lihat sekarang belum pernah aku bayangkan sebelumnya, mulut Umi penuh dengan darah merah yang kental,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara Babah sedang memegang kepala Umi agar terbangun, Mang Idim mengelap bagian mulut Umi.
“Silahkan Pak…” ucap Budi, sambil berdiri dari duduk silanya, keluar dari kamar Umi.
Babah, Nandang dan Mang Idim langsung melihat ke arahku, benar saja ucapan Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tatapan Babah kepadaku benar-benar kecewa, mungkin selebihnya marah.
“Mang…” ucapku, sambil mencium tangan Mang Idim, Mang Idim juga menundukan kepalanya.
“Bah…” ucapku, sambil naik ke atas kasur duduk di sebelah Babah.
Babah langsung meneteskan air matanya yang membasahi pipi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil tangannya lemas menerima salam dari tanganku, Nandang juga melakukan hal yang sama seperti Babah.
“Maafkan Gama Bah…” ucapku sambil bergetar semua bibirku.
Badan Umi terlihat kurus, kulit-kulitnya merah, bahkan matanya sudah seperti kosong.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sejak tadi Kakek pergi, Umi sudah tidak bisa mendengar Kek… untungnya Idim datang dengan Budi… takut terjadi…” ucap Babah, beberapa kali mengusap air matanya yang tidak berhenti.
Lagi-lagi muntahan darah keluar dari mulut Umi, anehnya gelang gengge yang ada di saku celanaku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kembali terasa dingin, secara tiba-tiba aku mencium darah segar, yang keluar dari mulut Umi, bukan seperti darah manusia pada umumnya.
“Keluar dulu semuanya… tidurkan lagi Umi di bantal itu Wicak!” bentak Kakek tiba-tiba, bahkan aku baru pertama kali bentakan Kakek seperti itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Mang Idim langsung melihat ke arah Kakek, kepalanya langsung tertunduk, Nandang langsung turun dari kasur Umi, diikuti juga oleh Babah, anehnya aku melihat berdirinya Budi terlihat tidak tenang.
“Gam cepat ambil wudhu sekalian dhuran di kamar ini… doakan Umi kamu” ucap Kakek
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil keluar dari kamar Umi.
“Iyah Kek” ucapku, sambil keluar kamar Umi juga, di dalam kamar hanya Umi saja yang terbaring, benar-benar hatiku sangat hancur melihat kondisinya sekarang ini.
“Kalau Teh Dewi telpon angkat, bilang sudah di rumah Umi” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil memberikan handphone pada Nandang.
Babah yang mendengar ucapanku dengan jelas, sangat kesal tergambar jelas dari tatapannya.
Kakek mengikuti langkahku ke dapur, langsung duduk di kursi yang berada di dapur, sementara aku langsung mengambil air wudhu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bacakan sebanyak mungkin amalan itu di dekat Umi kamu” ucap Kakek dengan sangat tegang.
Padahal cuaca hari ini benar-benar panas sekali, namun setelah mengambil air wudhu badanku mendadak dingin, setelah menganggukan kepala, aku langsung diberikan sajadah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sarung dan kopiah oleh Nandang.
“Bismillah” ucapku sambil masuk ke dalam kamar Umi, kemudian pintu perlahan di tutup oleh Kakek.
Empat rakaat melakasanakan Ibadah menghadap kiblat, hatiku benar-benar menangis, setelah mengucapkan salam terakhir,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id perlahan aku duduk kembali di atas kasur, langsung bersila.
Mataku langsung terpejam, badanku langsung terasa sangat dingin, aku hanya mengikuti apa yang diperintahkan Kakek, hafalan amalan aku bacakan terus menerus, semakin lama badanku semakin ringan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id gelapnya mata terpejam semakin terasa sangat dalam, nafasku terasa semakin ringan, sudah tidak terhitung berapa kali aku baca amalan yang diberikan kakek, dari mulai dibacakan oleh mulut, sampai berpindah dibaca dalam hati.
“Luas sekali…” hamparan tanah merah yang sangat luas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sepanjang mataku hanya melihat tanah merah seperti tanpa memiliki ujung.
“Jangan berusaha melawan… semuanya tidak akan kembali seperti semula… tidak ada yang bisa diselamatkan… sudah ada yang dikorbankan… putus ikatan itu, berarti akan ada nyawa yang menyusul…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seseorang dengan suara yang sangat berat, dan serak aku dengar jelas masuk dalam telingaku, ucapannya sangat jelas, walaupun aku tidak benar-benar mengerti maksud ataupun artinya.
Kepalaku seperti tergerekan untuk mengangguk sedikit sekali, terdengar nafas berat
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sangat panjang aku rasakan di belakang aku yang masih berdiri di ujung tanah merah, aku melihat ke bawah, jika kaki digerakkan ke depan, makan tanah merah itu pasti akan aku injak.
Kepalaku berputar sangat pelan kebelakang “Meong Hideng (kucing hitam)” bibirku bergetar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku hanya melihat bagian kakinya saja dengan kuku yang sangat panjang, perlahan kepalaku bergerak ke atas, hanya sampai pahanya saja aku bisa melihat perwujudan Meong Hideung (Kucing Hitam) yang sangat besar, hanya diam, tanpa bergerak,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id anehnya perasaan takut itu tidak ada sama sekali.
Ketika kepalaku kembali berputar, aku melihat kembali ke arah hamparan tanah merah, sudah terlihat banyak sekali anak-anak kecil dan orang-orang dewasa yang sedang bermain sangat gembira.
“Gam…”
“Gama…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku mendengar suara Umi sangat jelas, tiba-tiba badanku terasa bergetar beberapa kali, mataku begitu saja terbuka, sementara dalam hatiku amalan masih aku bacakan.
“Umi…” ucapku, sambil memegang tangan Umi.
“Sakit ini Gam…” ucap Umi suaranya sangat pelan sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil memegang perutnya.
“Tahan yah Mi tahan… ini Gama disini” ucapku, tidak terasa, badanku sudah berkeringat dingin, bahkan telapak tanganku benar-benar pucat.
Umi hanya mengangguk saja, tiba-tiba muntahan yang keras keluar dari mulut Umi, darah yang sangat banyak,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id lebih banyak dari barusan ketika aku datang.
Sontak pintu kamar terbuka dengan keras, Kakek, Mang Idim dan Nandang langsung masuk ke dalam kamar, perlahan darah dari mulut Umi keluar begitu saja.
“Gam!” ucap Babah, sambil langsung berusaha membangunkan Umi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Mang Idim langsung membaca ayat-ayat, sambil membersihkan muntahan darah Umi, jauh lebih banyak dari sebelumnya.
“Benar ini bukan darah manusia” ucapku dalam hati terus memastikan, sambil mencium baunya, mendekatkan pada hidung, tiba-tiba bayangan anak kecil malam itu di halaman
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id rumah kembali aku ingat.
“Hampir sama, bahkan persis sekali” ucapku dalam hati, sambil mengangguk.
Aku langsung turun dari kasur, membiarkan Mang Idim dan Babah membersihkan Umi, keringatku semakin banyak bercucuran, hampir seluruh tubuhku.
“Kek…” ucapku, sambil keluar kamar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku duduk di meja makan, barulah Budi yang dari tadi tidak bicara membantu Mang Idim masuk ke dalam kamar Umi.
“Katakan Kek dimana Bukit Sasar itu” ucapku, yang masih mengingat jelas gambaran barusan.
Kakek hanya menggelengkan kepalanya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tanganya menunjuk ke arah Budi dan Mang Idim.
“Mang Idim?” tanyaku.
“Budi…” ucap Kakek.
“Siapa sebenarnya Kek budi itu?” tanyaku semakin penasaran.
“Keluarga, semua keturunanya adalah orang yang begitu mengabdi pada Buyut, orang tuanya sudah meninggal -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ketika Budi masih anak kecil, berbareng tidak lama istri Mang Idim juga meninggal… Budi di urus oleh Mang Idim yang saat itu Indra belum lahir, sayangnya Budi begitu dicintai oleh Bapaknya, rasa sayangnya berlebihan hingga ilmu-ilmunya turun padanya… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - di balik semua kekurangan Budi, sebenarnya tidak banyak orang mengetahuinya Gam… itu semua dari Buyut Rusdi ilmunya, itulah alasan Mang Idim sangat menghargai Kakek dan Kamu… Tapi Budi yang tahu betul, tentang Bukit Sasar itu…” ucap Kakek, menjelaskan secara perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Awalnya ingin aku tanyakan kenapa Budi yang tahu tentang bukit sasar itu, namun tiba-tiba Mang Idim berjalan ke arah dimana aku dan Kakek sedang duduk.
“Ini semakin parah Kek, Budi dan Gama mending sekarang pergi saja” ucap Mang Idim sambil berjalan ke arah Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Budi hanya menganggukan kepalanya saja.
“Mang berikan aku satu jawaban” ucapku.
“Apa Nak Gama… maaf” jawab Mang Idim.
“Andai kata aku tidak bisa berkunjung ke Bukit Sasar, dan tidak mengetahui apa tujuanku kesana, apa yang akan terjadi” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Budi yang masih berdiri langsung menggelengkan kepalanya berkali-kali, nafasnya semakin tidak tenang.
“Kek…” ucap Mang Idim.
“Katakan saja Dim” jawab Kakek.
“Nak Gama selamanya tidak akan mempunyai keturunan, lepas atau masih dengan Dewi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - persetubuhan sah dan halal dengan Teh Dewi ada ikatan darah dengan keluarga Suganda… lebih dari itu, Umi akan di jadikan tumbal… karena siapa saja yang menghalangi kelancaran persektuan itu, nyawa taruhannya Nak Gama, lihat sendiri barusan Umi seperti apa…” ucap Mang Idim.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Berarti Pak Suganda juga melakukan hal sama?” tanyaku.
“Maaf Nak Gama, Amang tidak bisa memastikan sejauh itu, Dewi tetap adiknya Lasmi…” jawab Mang Idim.
“Anggap saja niatkan Ibadah, yang penting pergi dulu ke bukit sasar itu selebihnya nanti kamu tahu sendiri, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - karena dari hasil ikhtiar Kakek dan Idim sama Gam… hanya sebatas tempat itu…” sahut Kakek.
Tangan Budi langsung menepuk pundak Mang Idim, kepalanya perlahan turun dan berbisik di telinga Mang Idim.
Mang Idim hanya menganggukan kepalanya saja,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seolah paham apa yang dibisikkan Budi.
“Bukan hari yang tepat saat ini, karena Lasmi juga akan melakukan ritual di rumahnya itu, apalagi Lasmi kaget sekarang melihat pintu dapur sudah ada yang membukanya, malam ini juga sama, tabuhan genderang sudah di pukul, maaf Nak Gama, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - suami Rina benar? Yang kecelakaan, di rumah sakit, sudah jadi sasaran Lasmi… itu yang barusan Budi katakan” ucap Mang Idim menjelaskan.
Deg! Dadaku seperti ada yang memukul dengan keras, andai dekat jantung bisa berhenti,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mungkin mendengarkan ucapan Mang Idim sudah berhenti jantungku, apalagi Rina dan Wawan harusnya tidak masuk dalam masalah ini.
Kepala Budi hanya mengangguk berkali-kali, anehnya sikap Kakek malah terkesan tenang, menanggapi ucapan Mang Idim.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Lagi-lagi Budi menundukan kepalanya melakukan hal yang sama berbisik namun jauh lebih sebentar.
“Teh Dewi bakalan aman, tapi Umi disana yang tidak akan aman, sudah di tukar Dewi dengan Umi… malam ini selepas Isya harus berangkat…” ucap Mang Idim,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menyampaikan apa yang di bisikan Budi.
Dari siang sampai sore aku hanya duduk di sebelah Umi di atas kasur, di temani Nandang, sementara Budi tetap di meja makan bedanya sekarang duduk, bersebelahan dengan Mang Idim, berhadapan dengan Kakek dan Babah yang sampai saat ini
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tidak bicara denganku, perasaan bersalah semakin aku rasakan.
“Malam itu Nandang dengar ada kek suara injakan di dalam rumah kayak raksasa Kak… keras sekali” ucap Nandang terbata-bata.
“Terus?” tanyaku perlahan, sambil memijat lengan Umi.
“Umi teriak kencang, Nandang liat jam, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - inget jam 2 malam lebih… kirain Umi kaget saja…” ucap Nandang.
Tidak lama terdengar suara Sidik yang baru pulang sekolah aku dengar, terlihat langsung bersalaman dengan Kakek, Babah, Mang Idim dan Budi yang dari tadi kepalanya hanya menunduk.
“Kak…” teriak Sidik.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Heh jangan berisik, ganti dulu bajunya cepat” ucap Nandang, walaupun aku kaget ternyata baru beberapa hari Nandang berubah dengan cepat sikapnya.
“Setelah itu paginya Umi tidak sadar kak, puncak malam kemarin pas sesudah magrib, muntah darah” ucap Nandang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku langsung teringat kejadian kemarin sehabis magrib, dimana Teh Dian dan Dewi yang kerasukan juga segala kejadian aneh di rumah itu, seolah tidak percaya, namun Nandang juga tidak mungkin berbohong. Sementara kabar dari Dewi sudah tidak aku dapatkan sama sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semua panggilanku tidak di jawab, pesan yang aku kirim tidak di balasnya, membuatku semakin cemas, mau bagaimanapun Dewi tetap istriku.
Waktu berjalan cukup cepat, apalagi Sidik dan Nandang saling bergantian menjaga Umi, setelah ibadah shalat ashar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku hanya bersila di dekat ranjang Umi saja, tidak berpindah lagi, hanya memanjatkan doa kepada sang pencipta.
“Gam…” ucap Kakek, sambil duduk di sebelahku.
“Bada Magrib kamu sudah harus sampai di bukit itu, barusan Mang Idim bilang sehabis shalat berjamaah dengan Budi… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -minta doa kepada Umi sekarang… kalau Dewi belum balas kabar, kirim saja pesan, mau bagaimanapun Dewi istri kamu, sekarang…” ucap Kakek.
Badanku langsung lemas, sedari tadi berusaha menahan semua rasa bersalahku, kini di hadapan seorang Ibu yang aku panggil Umi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku menundukkan kepalaku di kaki Umi, meminta segala perlindungan, walaupun aku sudah tau kakinya sudah tidak bergerak lagi, bahkan seluruh badanya seperti sudah lumpuh, hanya nafas perlahan saja yang bisa aku dengar jelas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Air mata sudah tidak bisa aku tahan menetes membasahi kaki Umi, anehnya kaki Umi bergerak sangat pelan sekali aku rasakan, aku langsung bangun disaksikan oleh Sidik, Nandang dan Kakek.
“Gama minta maaf Mi… maafkan Gama… doakan Gama, Gama tahu doa bisa menembus ruang -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - bahkan waktu… Umi pernah bilang semua perasaan Ibu sama, sekarang ikhlaskan Gama pergi, untuk Umi dan untuk Dewi…” ucapku perlahan di dekat telinga Umi.
Nandang, Sidik dan Kakek yang mendengar jelas langsung terlihat sangat sedih “Bismillah yah Kak” ucap Nandang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sepertinya sudah mulai paham dengan semuanya, kecuali Sidik yang hanya diam dan itu cukup sangat wajar.

***

“Kak ini handphone jangan sampai lupa” ucap Nandang, sementara aku sedang memasukan kertas amalan di dalam saku celana kanan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sakit Umi parah Wi, ini aku mau ikhtiar karena sudah tidak masuk akal secara medis… kalau mau ke rumah ada Kakek, Babah, sama adik-adik aku, ini lagi siap-siap aku mau berangkat” segera aku kirim pesan kepada Dewi, , kemudian memasukan handphone di saku celana kiri.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Babah begitu saja masuk ke kamar Umi, menggantikan Nandang dan Sidik yang akan mandi sore, bahkan tidak satu kata yang keluar dari mulut Babah kepadaku.
“Sabar sudah biarkan saja memang Wicak, Babah kamu seperti itu, sikap khawatirnya…” ucap Kakek perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bud! Inget semua ucapan saya!” ucap Mang Idim dengan tegas dan jelas, bahkan aku mendengarnya.
Budi hanya mengangguk langsung mencium tangan Mang Idim dan Kakek.
“Mang apa nanti aku bisa bicara sama Budi?” tanyaku, sedikit ada kecemasan, aku akan berangkat dengan Budi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang seperti itu.
“Tidak yakin Nak Gama, tapi percaya saja Budi baik… ini catat dulu di handphone amang nomor Nak Gama, biar ada apa-apa bisa langsung telpon walaupun mungkin susah sinyal disana” ucap Mang Idim memberikan handphonenya kepadaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Budi langsung menyalakan motor tuanya, bahkan badannya yang tinggi terlihat motor itu terlalu kecil.
“Sini…” ucap Kakek.
“Kalau tangan kanan kamu berat, semua darah terasa di pusat tangan, bacakan amalan dalam hati, hentakan kaki kanan kamu tiga kali, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kalau terdengar suara gelang gengge berbunyi, seperti di pakai oleh Meong Hitam yang besar, abaikan saja… artinya Ki Adiguna Rusdi Langsamana sudah bersama kamu…” ucap Kakek perlahan.
Langsung saja gelang gengge dan kertas berisikan amalan terasa sangat dingin di pahaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seketika, bulu pundak aku berdiri, Mang Idim yang pasti mendengar dengan jelas ucapan Kakek, langsung menundukan kepalanya.
“Kek itu bukan hanya sebatas cerita sajakan yang pernah Kakek ceritakan kepadaku?” tanyaku pelan.
“40 tahun gelang gengge itu bersama Kakek, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Kakek belum pernah mengalaminya, tapi murid-murid Buyut kamu percaya hal itu sering terjadi di jaman Buyut masih hidup… benar begitu Idim?” ucap Kakek.
“Sumuhun Kek… ampun paralun (maafkan saya) saya bukan mengesampingkan pecipta, tapi itu anugrah lebih -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - yang di berikan pencipta pada Aki Langsaman…” jawab Mang Idim dengan kepalanya masih tertunduk di hadapan Kakek.
Hanya mengangguk saja, bahkan kepala Budi pun sama masih tertunduk. Setelah mencium tangan Kakek dan Mang Idim yang seperti biasanya malah menundukan kepala,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku pergi meninggalkan rumah dengan hanya mengunakan jaket seadanya saja yang sebelumnya sudah aku bawa.


Di bawah sinar cahaya sore yang mulai kelihatan akan segera tiba, aku sudah berada di jalan, di bonceng Budi, yang mengendarai motor lumayan cukup kencang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi rambut panjang yang diikatnya tidak jarang mengenai wajahku.
“Bud ke arah mana ini?” tanyaku, baru keluar jalanan utama kampung.
Namun Budi tidak menjawab, hanya menganggukan kepalanya saja, apalagi motor tua yang tidak mempunyai tenaga lebih untuk membawa beban aku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dan Budi seperti sangat dipaksakan untuk berjalan kencang.
“Tidid… tidid… Tidid…” suara klakson mobil di belakang sudah berkali-kali aku dengar, ketika aku melihat ke belakang, namun sama sekali tidak akun kenal sebuah mobil berwarna hitam.
“Tid… tid… tid”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id lagi-lagi suara klakson berbunyi, kemudian beberapa kali lampu mobil berkedip dari belakang.
“Bud minggir dulu…” ucapku sedikit berteriak, lalu penepuk pundak Budi, karena laju motor sedang dalam keadaan kencang.
Budi langsung menepikan motor, walaupun hampir saja terjatuh
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id saking terburu-buru, anehnya kepala Budi langsung mengangguk berkali-kali, lalu seperti memberikan kode agar aku mendekat pada mobil yang ternyata sama, langsung menepi ke arah kiri bahun jalan, yang untungnya cukup luas.
“Gam…” teriak seorang perempuan turun dari mobil.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Astagfirullah Rina…” ucapku, langsung mendekat ke arah mobil, berjalan dengan cepat, dengan jantung yang berdetak kencang.
“Gam ini penting…” ucap Rina terbata-bata, wajahnya sangat ketakutan sekali.
“Tenang Rin, tenang… atur nafas kamu dulu, biar bicaranya jelas…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sudah berdiri di samping pintu mobil.
“Wawan Gam, suami aku… kritis di rumah sakit, apalagi ketika Dewi dan Teh Lasmi pulang, semakin parah, anehnya medis juga angkat tangan tidak sanggup, padahal… maaf aku tidak menyalahkan Dewi dan Teh Lasmi datang ke rumah sakit, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -sebelumnya Wawan keadaanya terus membaik…” ucap Rina perlahan, apalagi suara lalu lalang kendaraan sedikit mengganggu pendengaranku.
“Iyah Pak Gama, saya Bapaknya Rina… kami pulang dari Pak Kiai hanya satu nama yang disebut dan suruh kami temui, yaitu Pak Gama… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - siapa tau bisa membantu suami anak saya” ucap Bapak Rina yang hampir sama umurnya dengan Babah.
Aku langsung mencium tangan Bapak Rina, wajahnya penuh sekali dengan kecemasan, tidak beda jauh dengan Rina, anaknya.
Aku langsung teringat semua ucapan Kakek dan Mang Idim sebelum
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku pergi, apalagi malam ini juga suami Rina jadi pertaruhan ritual yang akan Teh Lasmi lakukan, sementara Budi aku lihat terus menerus melambaikan tanganya.
“Simpan nomor handphone aku Rin… ini aku juga lagi melakukan ikhtiar, bisa nanti sekalian aku usahakan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tapi tolong jangan sampai beri tahu hal ini pada Dewi” ucapku yang sebenarnya sedang mengejar waktu untuk sampai ke bukit sasar, yang sampai saat ini tidak aku ketahui keberadaanya.
“Baik Gam, berapa nomor handphone kamu?” tanya Rina, Bapak Rina terlihat cukup tenang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan jawaban yang aku ucapkan barusan, walaupun aku masih tidak percaya dengan saran Pak Kiai yang menyuruh Rina untuk menemui aku, walaupun memang aku yakin akibat boneka coklat di rumah itu, penyebab yang sedang Rina alami.
Aku langsung menyebutkan nomorku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan dua kali untuk memastikan benar, yang Rina masukan ke dalam handphonenya.
“Aneh Gam… pokoknya semuanya di luar nalar, sebelum kecelakan, ada anak kecil di belakang jok mobil, nangis, wajahnya hancur, dagingnya aku jelas masih mengelupas, penuh darah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - setelah Wawan dan aku lihat ke belakang… tiba-tiba aku tidak sadar…” ucap Rina sambil meneteskan air matanya.
“Sama dengan apa yang aku lihat malam itu” ucapku dalam hati, sambil terasa sakit sekali hatiku.
“Ayo…”
Tiba-tiba Budi menepuk pundakku, yang cukup membuatku kaget.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Baik Rin, sudah pokoknya jagain Wawan malam ini jangan sampai ditinggalkan yah Rina, Pak, mohon banget” ucapku.
Bapak Rina dan Rina hanya mengangguk saja berkali-kali.
“Mohon maaf aku harus pergi sekarang Rin” ucapku, sambil bersalaman dengan Rina dan mencium kembali tangan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Bapak Rina.
“Cepat waktunya tidak banyak” ucap Budi, sambil menarik tanganku, anehnya tenaga Budi aku rasakan cukup besar, padahal dilihat dari tanganya sama sekali tidak berotot, malah sebaliknya.
Rina dan Bapaknya terlihat sangat heran dengan tingkah Budi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sama seperti pertama kali aku melihatnya, namun Rina sepertinya masih ingat, Budi mirip dengan orang gila yang di lihatnya ketika kemarin siang berkunjung ke rumah.


Sudah hampir satu jam lebih aku dan Budi berada dalam perjalan yang semakin jauh, semakin tidak paham
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku akan di bawa oleh Budi kemana, jalannya bahkan tidak pernah sama sekali aku lewati, apalagi setelah jalanan yang hanya di jepit oleh pohon karet yang luas, barusan aku lewati.
Tidak ada lagi ucapan yang keluar dari mulut Budi, hanya dua kali barusan ketika bertemu dengan Rina
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah hampir puluhan kali dari mulai aku mengajaknya bicara, sampai aku teriak Budi tetap saja membawa motor tua melaju dengan kencang, bahkan di atas jalanan yang sebenarnya tidak cukup bagus.
Sore hari semakin menunjukan keharusannya, awannya sudah berubah semakin kuning,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku melihat jam di tangan tingal dua puluh menit lagi adzan magrib berkumandang.
“Bud ini masih lama” tanyaku yang harus Budi dengar dengan jelas sekali, karena jalanan semakin jelek, dan sudah jarang berpapasan dengan mobil atau motor dari lawan arah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Lagi-lagi ucapanku tidak di jawab oleh Budi, anehnya rasa percaya kepada Budi semakin aku rasakan, tidak ada keraguan, apalagi Mang Idim dan Kakek sudah menjamin hal itu.
Sama sekali aku tidak melihat bukit atau gunung, sementara waktu magrib sudah hampir sedikit lagi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id akan berkumandang, mataku terus melihat sekitar “Benar tidak ada gunung atau bukit yang aku lihat”.
Satu buah jembatan besar tua sudah aku lewati bersama Budi, di bawahnya air mengalir cukup deras sekali, hanya ada Leuweung (hutan) yang terhampar saja yang aku lihat sekarang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tiba-tiba motor berbelok masuk ke dalam rumput-rumput leuweung belantara, untuk kedua kalinya bahkan aku dan Budi hampir terjatuh.
“Bud benar ini tempatnya” tanyaku sambil masih kaget turun dari motor.
“Benar Gam…” jawab Budi, sambil menyimpan motor di antara pohon-pohon
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dan pasti orang yang melihat dari jalan tidak akan mengetahui ada motor.
Anehnya suara Budi tiba-tiba berubah jauh lebih berat tidak seperti suaranya yang beberapa kali aku dengar.
“Ayo cepat… sebentar lagi, kalau sampai telat! Gagal sudah malam ini kita masuk ke bukit sasar”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Budi, langsung berjalan dengan cepat.
Aku masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Budi, masih merasa heran, apalagi sedari tadi aku tidak melihat gunung ataupun bukit. Aku berjalan semakin dalam masuk ke dalam leuweung yang mungkin tanpa ujung,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena apa yang aku lihat hanya pohon-pohon yang mungkin tanpa pemilik sama sekali, saking banyaknya, apalagi cahaya sore yang menyoroti aku melalui celah-celah dedaunan di leuweung ini semakin berganti dengan gelap malam yang akan segera datang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Disana, kita magriban… jalan sedikit ke arah sana ada sungai Gam…” ucap Budi perlahan, sambil menunjuk sebuah batu besar, hanya ada dua batu besar, tengah-tengahnya ada celah, mungkin cukup untuk empat orang saja.
“Bud, sebentar siapa kamu ini sebenarnya?” tanyaku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semakin penasaran, sambil mengatur nafas yang mulai capek, sementara keringat sudah bercucuran, apalagi tidak membawa air sama sekali, tenggorokanku sudah benar-benar kering.
“Duduk silahkan Gam” ucap Budi sambil menundukan kepalanya, yang kembali tidak menjawab ucapaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id setelah membersihkan batu dengan dedaunan, yang Budi ambil langsung dari pohon kecil.
Budi duduk di sebelahku, matanya terus mengelilingi hutan, yang semakin gelap, aku melihat jam tua bahkan sudah memasuki waktu adzan magrib.
“Cuman ada dua sinyal” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil mengambil handphone yang tersisa tiga garis baterainya.
“Empat jam berjalan ke arah kulon (barat) Kampung saya lahir Gam, kampung wetan (timur) tilasjajah, orang-orang dulu jaman Kakek saya dan Bapak masih hidup, menunggu di kampung saya -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - untuk masuk bukit larang sebelum magrib…” ucap Budi perlahan.
“Kenapa dari Kulon (barat) Bud, sementara nama kampung itu ada wetanya (timur)” tanyaku, semakin penasaran, apalagi sudah berkali-kali aku menelan ludahku, saking hausnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Menyamarkan, karena bukit sasar saking bahayanya Gam, tidak semua orang paham datang ke kampung wetan tilasjajah… apalagi di kampungku bisa terlihat jelas matahari akan turun…” ucap Budi, sambil berdiri dari duduknya, matanya terus berkeliling di antara gelapnya menuju malam,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kemudian berjalan ke arah samping leuweung.
Aku hanya mengangguk saja mendengarkan ucapan Budi, mengikuti kembali langkahnya, yang sebenarnya cukup masuk akal, walaupun nama kampung itu belum pernah aku dengar, termasuk bukit sasar yang masih menjadi pertanyaanku saat ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Anehnya semakin berjalan terlihat sungai besar yang airnya cukup deras mengalir, harusnya di tempat aku duduk terdengar suara air sungai ini, namun sedari tadi sama sekali tidak aku dengar.
Budi langsung melipat celana panjangnya, perlahan turun ke pinggir sungai,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terlihat meminum langsung air sungai berkali-kali, lalu mengambil wudhu.
“Aneh…” ucapku, sementara di belakangku, terasa sekali banyak yang memperhatikan aku dan Budi.
“Jalu Kertarajasa… Bapak angkat aku Bah Idim, menambahkan Budi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - agar orang-orang yang mencari keturunan terakhir dari Kakek saya, tidak mencari dan menemukan saya, saya keturunan dari kuncen Bukit Sasar…” ucap Budi menundukan kepalanya, sambil berdiri di sampingku.
Sekujur badanku langsung terasa bergetar, mendengarkan ucapan Budi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi aku baru benar-benar tahu nama Budi saat ini, menjawab kenapa Mang Idim dan Kakek menyuruh aku untuk berangkat bersama Budi.
Aku langsung turun perlahan ke sungai, airnya sangat dingin, langsung saja aku melakukan apa yang sebelumnya Budi lakukan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id minum berkali-kali air sungai, setelahnya mengambil wudhu.
“Ayo sini aku bantu” ucap Budi menjulurkan tanganya.
“Aku panggil Jalu saja” jawabku, sambil menerima tangan Budi.
“Jangan Gam, tolong, sudah Budi saja, terlalu banyak resiko dengan nama itu apalagi -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kepanjangan nama itu…” jawab Budi, yang selalu tidak berani melihatku.
“Tunggu… disana lagi Gam, saya siapkan daun-daun buat sajadahnya” ucap Budi.
Aku kembali duduk di atas batu kecil, hanya di bawah gelap, yang tidak terlalu pekat menjadi cahaya penglihatan mataku sekarang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Beberapa balikan Budi mengambil daun-daun dihamparkan menjadi sajadah.
“Mari Gam…” ucap Budi yang langsung jadi imam shalat.
Sepanjang melaksanakan Ibadah aku merasa banyak sekali di belakangku berjajar manusia, nafasnya terdengar sangat jelas sekali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seperti nafas Dewi ketika kerasukan malam itu.
Setelah dua kali salam aku ucapkan, aku benar-benar dibuat kaget, sudah banyak berjajar sosok manusia di belakangku dari mulai perempuan sampai laki-laki bahkan anak kecil sekalipun, dengan wajah yang pucat semua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun wajahnya sudah hancur semua, tidak ada yang utuh, “Anak itu… hah Umi, Dewi…”.
“Astagfirullah” ucapku sangat kaget.
“Sudah sampai kita Gam di gerbang masuk bukit sasar…” ucap Budi, bersalaman mencium tanganku, sementara aku masih saja tidak tenang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan tiba-tiba aku melihat semuanya.
“Dimana bukitnya Bud!” tanyaku masih kaget, melihat ke arah wajah Budi.
“Jalan lurus kesana selama masih menginjak daun, melihat pohon-pohon, itu belum sampai, tapi rasanya untuk Gama tidak akan selama itu… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - mereka di belakang hanya ingin disempurnakan semua tertahan disini…” jawab Budi, perlahan.
“Gam…”
“Gama…”
“Gama…”
Aku mendengar suara Dewi, Umi dan anak kecil berbisik dekat sekali di telingaku, padangan Budi ke arah belakangku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dari raut wajahnya tergambar sangat cemas sekali.
“Suganda awal semua ini, Lasmi meneruskan nya, jangan sampai Dewi selanjutnya, putuskan sekutu itu Gam! Hanya yang satu darah dengan keluarga Suganda yang bisa melakukan itu! Kalau tidak bisa, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - mungkin kamu tidak akan bisa kembali…” ucap Budi.
“Bud!” ucapku.
“Bukit sasar bukan sembarangan Gama, tapi ingat, Ki Langsama… tidak ada negosiasi, ingat saja orang-orang yang kamu cintai, sedang menunggu kepulanganmu, cepat pergi!” jawab Budi perlahan dengan tegas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gamaaaaaaa!!!!!!” teriak suara Teh Lasmi, sangat kencang sekali aku dengar.

(Bersambung…)

Tidak ada pilihan bagi Gama, apalagi siapa Budi yang selama ini menjadi pertanyaan yang perlahan di ketahuinya, walaupun itu belum membuat cukup puas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Taneuh Beureum Bukit Sasar sudah menunggu Gama, apalagi pertaruhan semuanya adalah sebuah nyawa orang-orang yang dicintai Gama.
Seperti apa yang sebenarnya terjadi di masa kelam itu? apakah awal semuanya adalah kelakuan Suganda?
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mungkinkah ini adalah akhir dari perjalanan seorang Gama setelah masuk ke Bukit Sasar itu? atau semuanya perlu balasan terlebih dahulu?
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai. Kita akan berjumpa lagi Part 6 – Nyawa Dibayar Nyawa. Seperti biasa, Part 6 sudah tersedia, temen-temen bisa baca duluan, atau sekedar memberikan Tip dan dukunganya, klik link.

karyakarsa.com/qwertyping/sek…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id SEKUTU (Suara kelam masa lalu)

Part 6 - Nyawa Dibayar Nyawa

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@IDN_Horor @diosetta @mwv_mystic Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Budi seketika melihat ke arah dimana suara itu berada, begitupun hal yang sama aku lakukan.
“Bud!” ucapku.
“Itu gambaramnya Gam, lihat…” ucap Budi perlahan, menutupi kepanikanya.
Aku masih melihat diantara sosok-sosok yang berdiri, wajah Teh Lasmi sangat jelas sekali aku lihat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id wajahnya sama hancurnya, dengan sosok anak kecil yang beberapa kali memberikan gambaran di rumah, jauh lebih hancur bagian wajahnya, dagingnya mengelupas, merah darahnya sebagian sudah hitam pekat, karena jarak yang tidak terlalu jauh, dimana aku sedang berdiri sekarang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tapi Bud, kenapa jadi seperti ini?” tanyaku, sambil berusaha mengatur nafas, yang tidak tenang.
“Ini baru di gerbang bukit sasar… sudah sana pergi, jika kamu kembali tidak melihatku, berarti hal buruk terjadi, namun sebaliknya…” jawab Budi, sambil mendorong badanku perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi keringat di wajah Budi sudah bercucuran.
Aku masih melihat semakin banyak sosok yang mulai tidak jelas, berkumpul makin banyak, apalagi perkataan Budi masih aku ingat bahwa Budi, atau bernama asli Jalu itu masih keturunan kuncen bukit sasar.
“Kedepan lurus!” ucap Budi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya mengangguk, apalagi kembali teringat bagaimana kondisi Umi di rumah, juga Dewi yang belum sama sekali menerima kabar.


Hanya daun-daun setinggi betis saja yang sekarang aku injak, sementara pencahayaan benar-benar gelap, beberapa kali aku melihat handphone,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sama sekali tidak ada sinyal.
“Bukit Sasar adalah alam lain dari leuweung (hutan) ini…” sambil terus berjalan tidak tau arah, hanya berusaha meluruskan langkah kaki saja.
Suara daun-daun yang aku lewati tidak jarang aku dengar, juga angin-angin yang menerpa pepohonan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di sekitarku, semakin terasa langkahku semakin jauh, namun tetap saja aku tekadkan niat semakin kuat. Sudah hampir setengah jam lebih aku berjalan, sementara pohon-pohon yang makin besar sudah aku lihat, namun sama sekali belum ada gambaran di mana bukit sasar itu berada,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi yang menjadi patokanku taneuh bereum (tanah merah) yang luas, sesuai apa yang pernah aku lihat sebagai gambaran.
Rasa pegal aku rasakan di bagian kaki, apalagi cahaya memang benar-benar gelap gulita, aku menggunakan handphone jadul sebagai pencahayaan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun baterainya hanya tersisa satu baris, tidak akan lama lagi mati.
Keringat sudah memenuhi seluruh badanku, apalagi sekarang yang menjadi masalah adalah rasa haus yang datang kembali, seperti sebelumnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Habis lagi baterainya…” sambil melihat jam terakhir dalam handphone pukul 19:00 malam ini, artinya sudah setengah jam kurang lebih meninggalkan Budi.
Anehnya aku merasa bukan aku yang berjalan sekarang, tapi pohon-pohon di sekitarku yang bergerak dengan perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Beberapa kali aku mengucek dua mataku, untuk memastikan apa yang aku lihat, “Mungkin lelah” sambil berjalan perlahan, kemudian duduk di salah satu akar pohon yang cukup besar.
Tidak ada yang bisa aku lihat selain pohon dan gelap,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tidak ada yang bisa aku dengar, selain suara angin yang sekarang makin kencang menerpa daun-daun di sekitarku, aku hanya memandang lurus ke jalan yang akan aku lalui.
“Dimana sebenarnya bukit sasar itu…” sambil menelan ludah berkali-kali, karena benar-benar kehausan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Niatkan bukan karena kamu merasa hebat, tapi karena kamu punya tujuan baik…”
Tiba-tiba aku mendengar suara yang tidak tahu dari mana asalnya, apalagi kepalaku langsung bergerak, mencari asal suara itu.
“Buyut…” ucapku, dengan lemas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Namun sama sekali tidak ada jawaban lagi, perlahan aku pejamkan mata, apalagi angin-angin yang menerpa pundaku membuat beberapa keringat perlahan hilang, bersamaan dengan sangat nyaman sekali angin ini aku rasakan.
“Sebentar lagi, di depan ada banyak roh yang gentayangan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tidak bisa kembali dari bukit ini… selanjutnya kamu!”
“siapa kamu ini?” ucapku, karena suaranya berasal dari seorang perempuan tua.
“Buka mata kamu! Ini aku! Lihat! Ha-ha-ha” ucapnya, sambil berteriak kencang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dengan cepat aku membuka mata, di hadapanku Nenek Tua di rumah bekas Teh Lasmi yang sudah pernah aku lihat, wajahnya sudah sangat dekat dengan wajahku, sangat dekat, air liur dari mulutnya bahkan aku lihat jelas.
Kondisi badanku tersudutkan langsung ke arah pohon besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terjatuh dari akar pohon, yang sebelumnya aku duduki.
Anehnya wajah Nenek Tua itu perlahan berubah, menyerupai Teh Lasmi, sambil berjalan mendekat ke arahku.
“Mending kembali! Masih ada pilihan anak muda!” ucap Nenek Tua, sambil beberapa kali meludah ke tanah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan jalanya yang bongkok, aku melihatnya sangat jelas walaupun dari gelapnya malam.
“Kring…”
“Kring… kring…”
“Kring…”
Nenek Tua sama kagetnya denganku, bahkan langkahnya langsung berhenti, melihat di sekitar memastikan suara yang tiba-tiba datang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kepalanya terus bergerak secara perlahan, mencari dari mana suara itu berasal.
“Ha-ha-ha…” tertawanya sangat kencang, namun anehnya bukan makin mendekat ke arahku, namun malah berputar badan Nenek Tua itu, perlahan menjauh, ke arah dimana jalan lurus yang akan aku lalui.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku masih tidak percaya dengan kemunculan Nenek Tua itu, yang Kakek Duduy pernah bilang itu hanya kroco di bukit sasar ini. Nafasku masih tidak tenang, namun perlahan aku paksakan berdiri, sambil mengelap keringat, langkah Nenek Tua itu semakin tidak terlihat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena semakin jauh.
“Yang jadi pegangan Suganda…”
“Jangan takut, semuanya sudah terlanjur…”
“Semuanya sudah di pertaruhkan, bawa saya kesana…”
Aku terus membacakan amalan yang sudah aku hapal, sebagai bekal yang aku percayai, apalagi aku yakin juga Kakek, Mang Idim dan Budi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pasti sedang mendoakanku saat ini.
Setelah tarikan nafas berkali-kali aku hembuskan dengan sangat panjang, aku kembali berjalan mengikuti langkah Nenek Tua itu, sudah tidak ada lagi yang aku pegang, hanya gelang gengge yang ada dalam saku celanaku saja.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kring…”
“Kring… kring…”
Lagi-lagi, aku mendengar suara gelang gengge yang harusnya berbunyi ketika aku melangkah dengan cepat atau berlari, namun suaranya seperti mengikuti langkahku saat ini. “Buyut Rusdi…” aku yakin buyut sedang berada di belakangku, walaupun sama sekali
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tidak pernah aku pastikan keberadaannya, apalagi langkahnya seperti orang yang pincang, sama dengan si Meong (kucing hitam) dalam keadaan terakhirnya aku ingat sekali.
“Makin jauh ini…” mulai membaca dalam hati semua amalan yang aku hafal, meminta pertolongan juga
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dari maha pencipta alam dan segala isinya, walaupun benar-benar tenggorokanku sangat haus sekali, membuat langkahku semakin lemas.
Beberapa langkah aku berhenti, berjongkok, karena benar-benar lelah, urat-urat di kakiku benar-benar terasa sangat keras, ketika aku berhenti,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suara gelang gengge itu kembali hilang, aku pastikan melihat ke belakang sama sekali tidak ada apa-apa, hanya gerakan pohon, yang anehnya terus bergerak sendiri.
Hanya segala kesakitan Umi dan segala kejadian aneh yang terjadi menimpaku setelah beberapa hari menikahi Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menjadi tenaga aku untuk berdiri kembali, walaupun baru lima langkah aku kembali berjongkok, karena benar-benar terasa pegal, bahkan duduk di atas tanah, badanku tertutupi oleh daun-daun yang makin tinggi.
“Kalau bukan karena ibadah yang sudah aku janjikan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dalam hati menikahi Dewi, kesakitan Umi di rumah, dan segala keanehan yang datang, rasanya tidak perlu aku ada disini” sambil memegang bagian kaki yang sangat keras sekali, apalagi aku sudah kehausan, mataku mulai melemah, beberapa kali aku usap,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena keringat yang terus bercucuran, apalagi gelapnya malam semakin pekat.


“Apa yang membuat kamu datang kesini selain ingin melepaskan kutukan itu?” ucap seorang Nenek Tua.
Perlahan mataku terbuka setengahnya, bayangan setengah gelap sudah aku lihat, namun anehnya
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah tidak ada pohon-pohon besar di sekelilingku.
“Minum ini”
“Siapa kamu?” ucapku, sambil memundurkan badan, karena benar-benar kaget.
“Penjaga… Lasmi, Suganda… kamu tidak akan kembali lagi Gama, percuma kamu membawa Meong Hideung (Kucing Hitam)… harusnya kalau mau, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dari dulu Langsamana bisa menghancurkan tempat ini… nyatanya tidak!” jawab Nenek Tua, sambil memberikan aku minum.
Anehnya tidak langsung aku minum air yang berada dalam gelas bambu tua itu, padahal aku sangat haus sekali. Nenek Tua itu malah memainkan rambutnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seketika aku ingat kerasukan Dewi malam itu. Pahaku tiba-tiba panas sekali, badanku terasa sangat dingin, padahal keringat bercucuran memenuhi badanku.
“Perjanjianya sudah bukan dengan yang lain, yang di korbankan darah dagingnya…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tiba-tiba raungan suara yang tidak pernah aku dengar hampir menyakiti telingaku saking besar dan tajamnya suara itu aku dengar, Nenek Tua itu kaget sama denganku, matanya saling bertatapan denganku.
“Siapa kamu ini sebenarnya! Cucu Langsanama?!” ucap Nenek Tua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang kembali berubah wujud, wujud yang sama seperti sebelumnya, sambil dengan cepat mencekik leherku.
Tenaganya bukan lagi gambaran dari wujudnya yang bungkuk dengan kulit tuanya, malah sebaliknya sangat kuat sekali cengkraman di leherku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku yang sangat kaget langsung berusaha melepaskan cekikan tangan Nenek Tua.
“Jawab! Anggukan kepala kamu!” ucap Nenek Tua, bahkan bau mulutnya sudah aku cium saking dekatnya, bau anyir darah.
Raungan yang keras kembali aku dengar, semetara nafasku semakin terhalangi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id oleh cekikan tangan Nenek Tua, sambil berusaha menganggukan sekuat tenaga.
“Kring…”
“Kring… Kring…”
“Kring… kring… kring… Kring…”
Suaranya semakin keras seperti ada langkah besar yang semakin mendekat, seperti langkah binatang besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun tidak pernah aku lihat sambil berusaha menahan cengkraman tangan Nenek Tua yang mencekik semakin kuat.
Semakin mendekat, namun nafasku semakin perlahan berkurang, tenaga semakin melemah, apalagi cengkramannya malah bertambah kuat.
“Anak sialan!” ucap Nenek Tua, teriak
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan sangat marah, urat-urat di wajahnya berubah semakin keluar, mataku perlahan melemah, beringan dengan itu, aku seperti sudah menyerah.

***

“Kakak… kakak… bagun ayo main sama Nana…”
“Heh Kak bagun ayo…”
Terdengar suara anak kecil yang lucu, masuk ke dalam telingaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id perlahan aku membuka mata.
“Cantik sekali…” ucapku, sambil membuka mata.
Seorang anak kecil sedang duduk di sebelahku, sambil memegang boneka berwarna coklat, sama dengan boneka yang pernah dibawa oleh Rina, yang menyebabkan Wawan masuk ke rumah sakit, akibat kecelakaan tunggal
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Namun aku baru sadar, ketika mataku disuguhkan oleh hamparan taneuh beureum (tanah merah) yang sangat luas, bahkan saking luasnya, di ujungnya hanya ada satu pohon besar, dalam keadaan gelap malam seperti ini, merahnya masih terlihat jelas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ayo Kak kesana… pengen pulang aku…” ucap anak kecil, namun sama sekali tidak memegang aku.
“Astagfirullah!” teriakku sangat kaget, karena wajahnya yang aku lihat cantik tiba-tiba sangat hancur dengan wajah penuh darah segar yang mengalir ke bajunya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id wajahnya begitu saja tersenyum ke arahku.
Aku langsung tersadar, ingat terakhir aku hampir sata mati di cekik Nenek Tua, yang sekarang Nenek Itu malah melambaikan tangan ke arah anak itu, kemudian dengan tetap tersenyum ke arahku, anak itu berdiri, darahnya berjatuhan begitu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berlari ke arah pohon besar yang berada di ujung.
Bulu-bulu di lengan aku berdiri begitu saja, diikuti dengan bulu pundak dan nafasku yang masih kaget, aku di suguhkan sebuah pemandangan yang hampir sama dalam bayangan yang pernah datang kepadaku sebagai petunjuk,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kini aku melihatnya dengan sangat nyata.
“Meong…” ucapku, anehnya aku langsung mencari dimana gelang gengge yang sudah tidak ada di dalam saku celana, karena kaget tiba-tiba gelang itu berada dan sudah menempel di leher Si Meong ucing hideung (kucing hitam).
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apalagi Si Meong langsung berjalan di hadapanku terpincang-pincang, sambil mengeluarkan suara dari gelang gengge yang menempel di lehernya, namun anehnya semua sosok-sosok yang sedang bermain di taneuh beureum (tanah merah) seketika berhenti,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berbarengan dengan suara gelang gengge yang terus berbunyi, Si Meong langsung menolehkan kepalanya ke belakang, ke arahku.
“Sudah sampai ini di bukit sasar taneuh beureum (tanah merah)” sambil perlahan berdiri, mengikuti langkah Si Meong,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun karena mual dan perasaan ingin muntah, mataku tidak melihat lagi ke kanan dan ke kiri, karena tidak kuat melihat banyak sosok-sosok yang terdiam ketika si Meong melewati mereka semua.
Satu pohon yang besar berdiri satu-satunya semakin dekat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langkah kaki aku yang terasa semakin pegal, seperti kaki akan lepas dari badan, namun tetap aku paksakan melangkah.
Semakin mendekat, Si Meong kucing hitam itu langsung terdiam, suara gelang gengge berhenti, kepalanya langsung bergerak ke arahku, seperti menyuruhku untuk berjalan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semakin mendekat menuju satu pohon yang aku taksir mungkin usianya ratusan tahun, sangat tua sekali, anehnya leuweung (hutan) yang sebelumnya aku lewati, tiba-tiba berubah begitu saja menjadi hamparan taneuh beureum (tanah merah) di bukit sasar ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Si Meong Hideung (Kucing Hitam) beberapa kali kepalanya bergerak, agar aku berjalan semakin dekat ke pohon tua, sama sekali tidak memiliki daun, aku hanya menganggukan kepala, setelah tarikan nafas yang sangat panjang, langkah kaki aku gerakan perlahan, anehnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pikiranku sangat ingat betul pada setiap kejadian yang ada di rumah Pak Suganda dan di rumah bekas Teh Lasmi.
Semakin mendekat baunya semakin harum bunga-bunga menusuk masuk ke dalam dua lubang hidungku sangat tajam, terdengar kembali suara gelang gengge yang berbunyi perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mengikuti langkahku.
“Astagfirullah!” sambil melihat beberapa sosok dengan perawakan yang besar, penuh dengan bulu-bulu hitam, hanya mata merahnya saja yang aku lihat, berjalan ke arah belakang pohon besar, terdengar jelas, tanah yang sosok itu injak,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan besarnya berukuran lima kali lipat dari tubuh manusia pada umumnya.
Seseorang laki-laki tua berambut panjang hampir mengenai tanah saking panjang rambutnya, yang tidak bisa aku lihat wajahnya dengan jelas, mematung diam di sebelah pohon besar itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun semakin aku mendekat, sama halnya dengan sosok hitam besar, perlahan mundur setelah kepalanya tertunduk, andai kata cahaya siang hari, mungkin semua sosok-sosok dari bukit sasar ini jauh lebih menakutkan.
Aku sudah berhadapan dengan satu-satunya pohon tua yang sangat besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan ukuran badanku hanya sebatas akar-akar yang melingkari pohon yang sekarang ada dekat di hadapanku, Si Meong perlahan berjalan pelan, tetap sama mengeluarkan suara dari gelang gengge, yang menempel di lehernya.
Perlahan mendekat Si Meong ke samping pohon besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kepalanya terus bergerak, seperti sedang berkomunikasi layaknya manusia dengan manusia, kaki yang terasa makin pegal, serta tenggorokan yang semakin mengering, membuat keadaanku benar-benar di ujung tanduk.
Si Meong tidak lama berjalan ke arahku, dengan perlahan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suara gelang gengge kembali aku dengar, sekarang kepalanya dan matanya yang menyala berwarna kuning itu, seolah menyuruhku untuk mendekat ke arah samping pohon tua itu.
Aku berjalan kembali memaksakan kaki melangkah, semakin mendekat ke arah samping pohon tua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika sampai mataku benar-benar gelap hanya melihat pohon tua saja, serta Si Meong yang diam tepat dimana posisiku sebelumnya, bahkan posisinya badannya sudah menempel badannya ke tanah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tidak bisa membatalkan perjanjian yang sudah terikat… darahnya sudah menyatu dengan nyawa…”
Perlahan dari lubang besar pohon itu keluarlah Nenek Tua dengan pakaian yang tidak asing, bahkan aku langsung mengingat kejadian aku di cekik oleh tangan tuanya itu, perlahan mendekat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semakin jelas, namun hal yang tidak pernah aku lihat, sekarang nyata di hadapanku, wajahnya penuh dengan luka cakaran binatang, yang mungkin ukurannya sangat besar sekali.
Aku masih terdiam, badanku sangat lemas, tiba-tiba terjatuh duduk begitu saja, apalagi pegal di kaki,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah terasa lepas dari bagian badanku.
“Dengar apa yang saya katakan! Tidak bisa di lepas ikatan sekutu itu Gama!” ucap Nenek Tua, dengan darah di wajahnya yang semakin keluar, karena wajahnya sudah sangat dekat denganku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku masih terdiam, perasaanku berkecamuk apalagi ini pertama kali melihat Nenek Tua dengan wajah semakin jelas, namun darah dan suaranya benar-benar membuatku ketakutan.
“Digjaya Adiguna Gama… aku kira tekadmu tidak sekuat ini! Tapi sayang sekali, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kedatangan kamu ke tempat ini sia-sia, buang-buang waktu, sementara Ibu kamu! Akan bernasib sama, tumbal…”
Seorang Kakek Tua yang berambut panjang hanya melihat tajam ke arahku, sambil kepalanya mengangguk tepat di bawah lubang pohon besar itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun aku baru sadar saking pekatnya gelap malam ini, sudah banyak sekali cahaya-cahaya seperti mata berwarna merah, barulah bau bunga-bunga yang sedari tadi aku cium, berubah menjadi bau amis darah.
Namun tidak tahu kenapa barulah hatiku tergerak untuk membaca
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ayat-ayat dalam hati, sambil mengingat ucapan yang aku yakini benar Buyut Rusdi yang mengatakan, “Niatkan bukan karena kamu merasa hebat, tapi karena kamu punya tujuan baik…”
“Pulang pun percuma Gama sudah tidak bisa, lihat kenal siapa disana?!” ucap Nenek Tua,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan senyum manis menakutkan, wajahnya yang robek akibat cakaran binatang.
“Pak Suganda!” ucapku sangat kaget, sudah berdiri sejajar dengan Kakek Tua di bawah lubang pohon, walaupun tidak sangat jelas aku melihatnya, namun matanya sama dengan sosok-sosok yang berdiri
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id banyak di sebelah pohon tua.
“Ibumu sudah akan mati!” ucap Nenek Tua, sambil berdiri dan tertawa sangat keras sekali.
“Aku datang kesini untuk melepaskan kutukan persekutuan kalian, aku menikahi Dewi bukan untuk ikut campur urusan kalian, karena ibadah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - datang kesini tujuanku baik! Bukan untuk apa-apa di tempat ini!” ucapku, sambil berusaha berdiri, memaksakan tenagaku yang tersisa saat ini.
Nenek Tua itu berbalik badan, menatap ke arahku semakin tajam, urat-urat yang ditutupi oleh darah yang masih menetes,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terlihat sangat kencang, hampir lepas dari kulit wajahnya.
“Nyawa dibayar nyawa Gama! Ibumu sudah akan meninggal! Dengan datang kesini, kamu seperti membunuh Ibumu dan Istrimu…” ucap Nenek Tua, namun sepertinya tatapannya bukan hanya ke arahku saja, namun ke arah belakangku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sama dengan kejadian Dewi di ketika di elus rambutnya di kos-kosan belakang rumah bekas Teh Lasmi.
Ucapan Nenek Tua itu sangat menyakiti hatiku, apalagi benar kedatanganku ke tempat ini bukan hanya soal melepaskan kutukan agar aku mempunyai keturunan semata,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id melainkan kesembuhan Umi di rumah, dan rumah tanggaku dengan Dewi kembali normal, tidak di ikut campuri urusan mereka dari alam lain.
“Hentakan kakimu Gama, ke tanah sekarang!” suara Kakek, yang entah dari mana asalnya, masuk ke dalam telingaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tanpa aba-aba dan tidak tau lagi aku harus berbuat apa, apalagi tenagaku yang tersisa sedikit lagi, aku hentakan kaki kananku sebanyak tiga kali, apalagi hal ini merupakan pesan dari Kakek Duduy, sebelum aku berangkat.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Seketika raungan suara harimau aku dengar sangat keras sekali, bahkan aku langsung menutupi kedua kupingku rapat-rapat, angin dari arah belakang, benar-benar kencang membuat aku langsung terjatuh, sampai posisi dadaku jatuh ke tanah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tiba-tiba taneuh beureum (tanah merah) seperti dihantam gempa, bergetar tanahnya.
Satu kali gerakan secepat kilat, berbentuk kaki harimau berwarna hitam mengenai Nenek Tua, dengan cakarnya yang amat sangat panjang seperti pedang. Dadaku terasa sangat sakit,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi getaran kedua kali di tanah seperti gempa, terulang kembali, selanjutnya raungan suara keras harimau itu kembali aku dengar, membuat semua sosok-sosok yang sedari tadi berjajar melihat ke arahku menghilang begitu saja, Kakek Tua yang berdiri menatap ke arahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id masuk perlahan ke dalam lubang pohon, sementara kepala dari Nenek Tua itu sudah terpisah dengan badannya.
“Astagfirullah!” sambil melihat ke arah belakang, lagi-lagi gambaran dalam setiap selesai membacakan ayat-ayat kini berbentuk nyata,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di atas taneuh beureum (tanah merah) bukit sasar, aku melihat entah kucing atau harimau sangat besar, aku hanya bisa melihat sampai bagian lehernya saja, saking besarnya.
“Gelang gengge…” ucapku sambil melihat ke salah satu bagian kaki belakangnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sudah terpasang gelang gengge, tenagaku habis, benar-benar lemas, apalagi setiap nafas dari binatang besar itu tidak jarang membuat keluar angin yang cukup kencang.
“Bangsa mereka tidak pernah bisa di ajak berjanji, kecuali kemauan mereka di turuti” bisik suara
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang tidak aku kenal masuk ke dalam telingaku sangat pelan, namun mataku tidak tau kenapa tiba-tiba melemah, taneuh beureum (tanah merah) yang awalnya pasir kini berubah seperti lautan darah, aku melihatnya samar-samar dari penglihatanku yang semakin melemah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi bau amis darah, semakin aku cium.
“Jangan dilawan… bukit sasar ini memang seperti ini, lemahkan saja…”
Perlahan terasa seperti kulit tangan kakek-kakek, mengusap bagian wajahku berkali-kali.
Aku yang mendengarkan ucapannya langsung mengatur nafas agar setenang mungkin,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun sangat susah sekali.
“Agar bisa kembali…”
“Tenangkan sudah…”
Terdengar kembali olehku, suara gelang gengge yang berbunyi.
“Kring…”
“Kring… Kring…”
Anehnya kini suaranya membuat aku jauh lebih tenang.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gama… bangun… Gam… ini Umi…” terdengar suara Umi, masuk ke dalam telingaku sangat jelas.
“Gam ini aku Dewi, Gam… tolong bangun Gam…” kali ini suara Dewi yang aku dengar.
Terasa sangat dingin di bagian leherku, seperti ada yang sedang mengusap-usap,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semakin dingin aku rasakan.
Kembali terdengar suara isak tangis Umi dan Dewi, ingin sekali rasanya membuka mata sekuat tenaga, sudah beberapa kali aku mencobanya namun tetap saja sulit.
“Ini Kek, minuman saja…” suara Mang Idim, yang kini aku dengar jelas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Perlahan aku merasakan pundakku ada yang mengangkat, kemudian mulutku terbuka, anehnya, bagian punggungku sangat panas sekali, ada dua tangan yang sedang menempel di kulit punggungku.
Tiba-tiba, tidak tahu kenapa malah mual aku rasakan, berbarengan dengan panas juga air yang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id masuk dalam tenggorokanku, aku muntah berkali-kali, tenagaku membuka mata perlahan, mudah begitu saja, bola mataku terasa akan lepas, urat-urat sangat tegang sekali.
“Alhamdulillah…” ucap Umi yang langsung memeluk aku, sementara Mang Idim mengelap muntahan yang anehnya
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id malah darah yang keluar, barulah terasa sekarang di bagian leherku sangat perih sekali.
“Rumah, kapan aku pulang…” ucapku perlahan, baru sadar sudah terbaring di atas kasur, di depan kamarku.
“Tahan Gama jangan diceritakan, semua yang sudah terjadi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Lasmi dan Suganda jadikan rahasia kamu, apalagi ada Dewi…” bisik suara Budi, sambil memijat kepalaku dengan keras.
“Gama…” ucap Dewi, sambil memelukku dari samping, terasa air matanya membasahi bagian lenganku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah dua hari lamanya kamu tidur, di bawa oleh Budi, kamu tenggelam di sungai dekat leuweung (hutan) itu, pulang dari ikhtiar untuk kesembuhan Umi…” ucap Kakek perlahan, seperti mengajak aku untuk mengiyakan apa yang kakek ucapkan.
“Namanya kecelakaan sudah tidak apa-apa
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang penting kamu sudah sadar, Umi juga sembuh, Dewi juga baik-baik saja, tapi…” sahut Babah yang memijat kaki aku.
“Tapi Gam, Bapak di rumah, sakit parah… waktu itu ketika aku di rumah dengan Teh Lasmi dan Pak Galih, tengah malam Ibu telpon, Bapak tiba-tiba sakit, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - muntah darah kaya kamu barusan…” ucap Dewi tiba-tiba.
Aku langsung terdiam, apalagi malam itu aku benar-benar ingat, aku sedang berada di tengah leuweung (hutan), walaupun aku tidak paham, bagaimana Budi bisa menemukan aku dan membawa aku ke rumah ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun alasannya tidak masuk akal, aku kecelakaan lalu masuk ke dalam sungai, tenggelam.
“Saran Amang, meding pulihkan dulu keadaan kamu Gama disini, bisa bolak balik nantinya ke rumah Pak Suganda, Teh Dewi juga bisa lebih dekat kalau kesini… sakit di leher -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - nanti juga sembuh, sudah biarkan saja” sahut Mang Idim.
“Apa bekas cekikan Nenek Tua itu” ucapku dalam hati.
Pijatan Budi benar-benar bukan sembarangan pijatan di kepalaku, semua yang Budi sentuh pada kulit kepalaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id seperti harus menyimpan semua kejadian di bukit sasar taneuh beureum (tanah merah).
“Iyah di rumah hanya ada aku sama Teh Anggit sama suaminya saja Gam, Teh Lasmi ada urusan ke kampung suaminya…” ucap Dewi.
“Ke bukit sasar Wi…” ucapku dalam hati.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku kembali terbaring sampai sore hari, hanya Umi dan Dewi yang silih bergantian mengurus aku, walaupun aku sangat khawatir apalagi, gelang gengge, handphone dan kertas berisikan amalan, yang berada di dalam saku, belum berani aku tanyakan kepada Budi atau Jalu yang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah aku ketahui nama aslinya.
“Gam aku harus pulang dulu, kasihan Teh Anggit sama Ibu di rumah nanti malam aku kesini lagi” ucap Dewi.
“Tidak apa-apa Nak Dewi masih ada kakek, Mang Idim, Babah, Budi disini, besok saja semoga Gama sudah pulih bisa di antarkan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dari sini ke rumah Nak Dewi, salam buat Ibu Mulyani dan Teh Anggit yah dari Kakek” ucap Kakek, seperti memaksa Dewi untuk tidak dulu datang kembali.
Dewi, Mang Idim dan Budi berpamitan untuk pulang, apalagi hari sudah semakin sore.
“Besok sembuh yah Gam aku khawatir banget”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Dewi sambil mencium tanganku, sebagai suaminya.
“Gam, saya malam kesini…” ucap Budi.
Aku hanya menganggukan kepala saja, walaupun Budi hanya bicara kepadaku saja, sisanya dari tadi hanya diam.
Selepas magrib aku berusaha untuk bangun, walaupun masih terasa lemas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun Kakek Duduy yang meminta untuk sedikit di paksakan, apalagi dua hari aku terlewat ibadah sudah di ganti oleh jakat oleh Kakek yang lebih paham sebuah aturan.
Selesai berjamaah magrib dengan Kakek, Sidik, dan Nandang, aku di paksa untuk makan oleh Umi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id benar saja aku seperti baru berjumpa dengan sebuah nasi setelah sekian lama.
“Pelan… pelan…” ucap Umi.


Sampai malam hari hanya Kakek saja yang menemani aku terbaring di kasur, kakek tidak lepas-lepasnya menatap ke arah wajahku, apalagi Sidik dan Nandang dua adik aku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id belum berani bicara kepadaku, begitu juga Babah dan Umi yang lebih mementingkan kondisiku pulih terlebih dahulu.
“ini… simpan kembali…” ucap Kakek, sambil memberikan gelang gengge, tiba-tiba badan ku bergetar, bulu pundakku berdiri,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mengingat bagaimana semua kejadian di bukit sasar malam itu.
Kakek bercerita bagaimana Budi pertama kali datang, langsung memberikan kertas yang sudah sobek, gelang gengge dan handphone.
“Sudah… jangan cerita, dulu Buyut Rusdi tidak pernah cerita -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ketika pulang dari perjalanan nya kemanapun, sama anaknya termasuk kakek yang masih hidup ini… simpan, jadikan pegangan, tapi percaya harus tetap pada pencipta…” ucap Kakek, sambil memasukan kembali gelang gengge ke dalam saku celana yang aku gunakan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kek apa semua ini sudah selesai? Bagaimana aku tiba-tiba bisa kembali ke rumah” tanyaku sangat heran, sudah aku tahan sejak aku tersadar siang tadi.
“Belum tentunya… Jalu, nanti tanyakan saja apa yang sebenarnya terjadi, Jalu atau Budi tidak pernah bicara -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dengan sembarang orang, apalagi terkait bukit itu Gam…” ucap Kakek sambil menggelengkan kepalanya.
“Selanjutnya Gama harus apa Kek?” tanyaku, sambil menelaah baik-baik semua ucapan Kakek barusan.
“Gam… tidak semuanya bisa diukur oleh logika dan perasaan, gunakan ini, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - selanjutnya kamu bakalan tahu semuanya…” ucap Kakek, sambil menunjuk ke arah hatiku.
Aku hanya mengangguk saja, tidak tahu kenapa ucapan Kakek selalu mudah aku pahami, walaupun perlu beberapa waktu untuk aku mengerti maksudnya.
“Kek apa bener perwujudan Buyut Rusdi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -kucing hitam, itu berubah sangat…” ucapku.
“Sudah, sudah… jangan kamu cerita kepada Kakek, apa yang kamu alami, bantin Umi dan Babah kamu sudah merasakan, Kakek cukup tahu semuanya, walaupun tidak pernah melihat langsung, tapi itu bukan sembarang cerita Gam, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sisanya bisa jadi nyata” jawab Kakek memotong ucapanku, sambil menjatuhkan badanya di sampingku, terlihat langsung memejamkan mata dengan berkali-kali menghembuskan nafasnya yang sangat panjang.


Aku hanya membaca pesan dari Dewi saja yang memberikan kabar
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id keadaan Pak Suganda semakin memburuk, apalagi sudah masuk selang infusan yang menempel di lengannya.
“Langsung ke rumah yah besok Gam, takutnya aku ngurus Bapak sama Ibu, Teh Anggit ada urusan, Teh Lasmi belum balas-balas pesan aku juga” isi pesan terakhir dari Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Apalagi perasaanku sangat kuat pasti Teh Lasmi akan berkunjung ke bukit sasar, wajahnya dan suara teriakannya masih aku ingat dan benar-benar mirip sekali sosok itu dengan Teh Lasmi.
Terdengar suara gerbang tua rumah terbuka, masuk satu buah motor, apalagi aku baru saja menyimpan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id handphone di samping bantal, Kakek Duduy sudah terlihat terpejam matanya.
“Budi…” ucapku, langsung perlahan bagun dari kasur lantai.
Aku langsung berjalan ke depan rumah, tidak menyalakan semua lampu apalagi memang jika malam semua lampu di rumah ini akan dimatikan oleh Babah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terlihat Budi langsung berjalan ke arah pintu, namun ketika sudah aku buka pintu, Budi langsung duduk di kursi depan rumah, tetap sama dengan rambut gondrongnya yang sekarang terikat.
“Bud…” ucapku.
“Jangan aneh Gama, aku banyak bicara sedari tadi siang” jawab Budi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Padahal perasaanku, Budi hanya bicara dua sampai tiga kali saja kepadaku, sisanya hanya diam dan itu Budi anggap banyak bicara.
“Gam satu hal yang harus kamu setujui, mau tidak mau, tidak ada pilihan Gama… jaga rahasia siapa aku, termasuk bukit sasar taneuh beureum (tanah merah)
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id hanya hal ini yang membawaku harus datang malam ini, rumah dan semuanya sudah terlindungi, tidak akan terjadi lagi hal yang di lakukan Lasmi pada Umi kamu…” ucap Budi sangat serius menatap ke arah mataku.
“Setidak percaya itu kamu Bud?” jawabku serius.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Maaf Gam, maaf sekali saya sudah lancang… saya percaya tapi ini kecemasan saya saja, maafkan, seharusnya saya tidak bicara barusan, maaf…” jawab Budi, langsung berjongkok di hadapanku, sambil menundukan kepalanya
Aku yang kaget dengan tingkah yang Budi lakukan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langsung mengangkat badanya yang jauh lebih besar dari aku.
“Sudah tidak apa-apa jangan seperti itu Bud, berlebihan… seharusnya saya yang minta maaf, kamu membawa saya sampai ke rumah…” ucapku.
Aku tidak menyangka, ketika Budi kembali duduk, di matanya keluar air,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan aku malah bertanya pada diriku sendiri atas apa yang aku ucapkan.
“Tidak apa-apa Gam itu sudah tugasku…” ucap Budi sambil mengelap air matanya berkali-kali.
“Orang ini sulit ketebak…” ucapku dalam hati.
“Bagaimana kamu bisa menemukan aku Bud, di dalam leuweung (hutan) -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Bukit Sasar itu?” tanyaku tiba-tiba, memang hal ini sangat mengganjal, apalagi aku sampai tidak sadar selama dua hari.
Budi hanya menggelengkan kepalanya, kedua tanganya mengusap dengan sangat kuat pada wajahnya.
“Arghhh…” ucap Budi sambil kembali mengepal kedua tanganya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Menjelang subuh, ketika cahaya dari gelapnya langit, air-air di dedaunan dalam leuweung (hutan) mulai aku rasakan, juga angin yang berbeda, aku rasa maaf Gam… kamu tidak akan kembali, mungkin jam 2 dini hari… aku mendengar raungan yang aku pernah dengar dalam cerita, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - malam itu nyata… aku hanya mengikuti kucing hitam, kamu sudah terlelap di atas akar pohon…” ucap Budi menjelaskan, sambil menganggukan kepalanya.
Aku langsung kaget dengan semua ucapan Budi, bahkan waktu di dalam leuweung (hutan) menuju bukit sasar, berarti bisa berputar
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan sangat lambat, apalagi tiba-tiba bisa aku terlelap di atas pohon.
“Sudah beda alam” ucapku dalam hati.
“Padahal Bud, aku terasa sangat cepat waktunya ketika semakin dalam masuk ke leuweung (hutan), sebelum sampai ke bukit sasar taneuh beureum (tanah merah), -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - bahkan pohon-pohon terasa bergerak sendiri… apa mungkin karena aku kecapean?” ucapku.
“Bukit sasar, memang menyesatkan Gam! Makanya tidak semua orang berhasil datang ke sana, apalagi sampai menginjak taneuh beureum (tanah merah)… tapi sudah tahan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - aku tidak layak mendengarkan bagaimana cerita kamu di dalam sana… pesanku, setiap kejadian di dalam mengandung banyak arti, yang semoga bisa menjadi pembuka selanjutnya semua niatan baik kamu” ucap Budi perlahan.
“Semenyeramkan itu Bud?” tanyaku, sambil kembali mendengarkan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dan menyimpan semua ucapan Budi malam ini, bahkan wajah Pak Suganda yang aku temui seolah menjadi hal baru yang menjadi sebuah bekal, juga meruntuhkan kepercayaanku selama ini Pak Suganda tidak pernah terlibat dalam persekutuan itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Jangan main-main dengan menyekutukan pencipta Gama… itu sebagian bukti persekutuan, tidak ada yang berakhir baik, apalagi yang mengikatnya adalah nyawa!” jawab Budi.
Kembali aku teringat dengan banyaknya penampakan wujud-wujud manusia yang sudah tidak utuh,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id selama di leweung (hutan) menuju bukit sasar, maupun di atas taneuh bereum dan dekat pohon tua.
Tiba-tiba aku teringat, sebuah batu-batu berada di dekat pohon rumah bekas Teh Lasmi yang sudah aku tempati.
“Bud!” ucapku kaget.
Wajah Budi sangat kaget, mendengar ucapanku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Berarti pohon besar di rumah Teh Lasmi yang sekarang aku tempati yang kata Kakek arwah Nana di simpan di situ, syarat persekutuan?” tanyaku perlahan.
Budi langsung berdiri dari duduknya, padahal baru saja aku selesai berbicara.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Maaf Gam, untuk sampai urusan nya kesitu bukan kapasitasku, aku hanya tidak mau terlalu dalam masuk dalam apa yang kamu lihat di dalam taneuh beureum (tanah merah) itu… itu sudah keluar dari aturan dulu Bapak ajarkan…” ucap Budi, langsung mencium tanganku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berjalan dengan cepat, menaiki motornya.
Namun tidak tahu kenapa semua gambaran di bukit sasar taneuh beureum (tanah merah) seolah menyusun satu persatu yang harus aku ketahui, keyakinan dan hatiku seolah berjalan bersamaan, menyetujui soal pohon itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Setelah menganggukan kepalanya, Budi kembali menutup gerbang tua rumah, memberikan tanda pamit kepadaku.
“Pohon di rumah bekas Teh Lasmi ditandai dengan batu-batu, sementara di rumah Pak Suganda ditandai dengan kuburan, berkaitan sekali… atau jangan-jangan…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sudah mempunyai sedikit kesimpulan, tentang Pak Suganda, mertua aku.

***

Beberapa kali terdengar suara dering handphone, bahkan getarnya sampai telingaku rasakan.
“Dewi…” sambil perlahan membuka mata padahal tidurku sedang lelap sekali.
“Halo Wi…” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam untung bangun, kesini sekarang bisa nggak? Kondisi kamu gimana? Ada Teh Anggit sama sama Pak Wahyu juga semalam nginep” jawab Dewi.
Aku melepaskan handphone di telinga, kemudian melihat jam baru jam 3 dini hari.
“Bisa Wi, ini udah mendingan kok, tadi tidur lelap banget, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kenapa Wi, kok diam!” ucapku, karena tidak mendengar kembali suara Dewi.
Suara ketawa yang kencang tiba-tiba aku dengar dengan jelas, membuatku langsung terbangun, duduk di atas kasur, sementara Kakek terlihat sedang beribadah di kamar Nandang, yang pintunya terbuka.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Wi… Dewi!” ucapku, cukup keras.
“Gama… Gam… bapak malah jalan bungkuk di atas kasur kamar, seperti kerasukan, ngusap-ngusap rambutnya sendiri” ucap Dewi sangat panik.
“Astagfirullah!” jawabku.
“Cepet yah Gama kesini… ini hanya ada Pak Wahyu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Teh Anggit, sama Pak Kadir saja di rumah” ucap Dewi semakin panik.
Dewi langsung menutup telepon, sementara aku langsung berdiri, apalagi terbawa panik dengan suara ketawa yang tidak asing, pernah aku dengar, namun lupa dari mana.
“Ada apa Gama, tumben” ucap Kakek,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil keluar dari kamar Nandang.
“Di rumah Dewi, Pak Suganda kerasukan” ucapku, sambil mencari jaket di dalam tas yang sebelumnya sudah aku bawa.
“Baru saja Kakek selesai, pohon depan gudang, atau dari sana dari arah dapur mungkin Gam, ada anak kecil yang menunggu… -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - tapi Kakek tidak jelas itu siapa… bukan Nana anak Lasmi intinya…” ucap Kakek sambil menuangkan air ke dalam gelas.
“Kakek bisa tahu?” tanyaku, yang sebenarnya sudah curiga semenjak semalam Budi pamit begitu saja, ketika aku mau mengarahkan obrolan ke rumah Pak Suganda.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nanti kamu bisa lebih dari Kakek, bawa masukan ke dalam saku celana gelang gengge nya” ucap Kakek.
“Kek satu lagi, menghentakan kaki kanan tiga kali, apakah akan selalu datang Buyut atau Si Meong Hideung (kucing hitam)?" Tanyaku, sambil mengambil kunci motor,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sekarang milik Nandang.
Kakek sangat kaget dengan ucapanku, kemudian menggelengkan kepalanya.
“Selama benda yang ada di saku celana kamu… puluhan tahun dengan Kakek, sama sekali tidak pernah Kakek gunakan Gam, dalam cerita iyah bisa, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kenyataanya Kakek belum tahu sedalam itu” jawab Kakek.
“Gama langsung pamit Kek, doakan Gama…” ucapku terburu-buru sambil mencium tangan Kakek.
“Gam!” ucap Kakek.
“Ini pake inget” ucap Kakek sambil menunjuk ke arah hatinya sendiri.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kakek langsung mengikuti langkahku yang terburu-buru, apalagi semua barang-barang dalam tas yang sebelumnya aku bawa dari rumah bekas Teh Lasmi, sekarang aku bawa menuju rumah Pak Suganda, Bapak Dewi.
“Baik Kek…” ucapku, sambil menaiki motor Nandang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Motor tua segera aku nyalakan, untungnya dalam keadaan bensin yang cukup untuk sampai rumah Dewi yang tidak terlalu jauh, ketika keluar dari halaman rumah, Kakek yang menutup gerbang, terlihat kecemasan dari raut wajahnya, aku merasa berdosa,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id menyeret Kakek pada suatu masalah atas kehendak aku sendiri atas nama keputusan.


Dalam perjalanan menuju ke rumah Dewi, beberapa kali handphone berbunyi kembali, sambil melepaskan satu tangan aku melihat pesan masuk dari Dewi.
“Cepet Gam! Kondisinya makin kacau!”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku hanya melihat pesan masuk itu, kemudian aku masukan kembali handphone ke dalam celana, beruntungnya jalanan cukup kosong, hanya berpapasan dengan beberapa motor ataupun mobil menuju pasar kecamatanku.
“Cuti libur mengajar untuk pernikahan tinggal dua hari lagi…”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara aku harus menikmati bulan madu dengan Dewi pada suatu masalah seperti ini, namun di sisi lain ada baiknya, mungkin ini kado yang pencipta siapkan yang harus segera aku selesaikan.
Sudah hampir setengah kurang perjalanan menuju rumah Dewi aku lalui,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi kecepatan motor tuaku benar-benar aku pacu agar melaju semakin kencang. Bagunan rumah yang benar-benar megah dan luas juga pagar yang begitu tinggi sudah aku lihat dari kejauhan, artinya tidak lama lagi aku akan sampai.
Motor tuaku tepat berhenti di depan gerbang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id benar saja kata Dewi, bahkan Pak Kadir tidak ada di pos penjagaan rumah, aku yakini sudah berada di dalam.
“Halo Wi…” ucapku.
“Di depan yah, tunggu Gam… Pak Kadir aku suruh bukain dulu gerbang” jawab Dewi, anehnya semakin panik.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tidak menunggu lama, Pak Kadir yang usianya hampir sama dengan Kakek sudah berjalan dengan cepat ke arah gerbang, langkahnya bahkan lebih cepat.
“Alhamdulillah, ayo Nak Gama masuk… Bapak di kamarnya Den…” ucap Pak Kadir, sambil membuka kunci gerbang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Biar Bapak saja yang masukin, sana Nak Gama masuk, tinggalin kuncinya” jawab Pak Kadir yang sudah bercucuran keringat di bagian wajahnya.
Aku hanya mengangguk, lalu mengingat dimana kamar Pak Suganda berada, kembali berjalan dengan sangat cepat.
“Assalamualaikum” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena pintu utama rumah sudah terbuka lebar.
Aku berjalan masuk sementara aku masih sangat hafal kamar Dewi dan Teh Anggit sebelah kanan rumah yang satu baris menuju dapur, sementara Pak Suganda dan Bu Muylani sebelah kiri.
“Gudang itu…” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil melihat jam hampir pukul 04.00 kurang.
Aku langsung di buat kaget, lagi-lagi gudang yang memiliki gagang pintu yang megah itu, tiba-tiba bergerak kembali, sama halnya saat pertama kali aku masuk ke dalam rumah ini, sangat perlahan gerakan gagang pintu itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun tidak kembali lagi ke atas, hanya diam di bawah, yang artinya pintu gudang itu akan terbuka.
Nafasku kembali tidak tenang, tatapanku fokus dengan apa yang aku lihat, benar saja di bawah sinar cahaya ruangan tengah rumah mewah dan megah ini, pintu gudang terbuka,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku di buat sangat kaget, Pak Suganda keluar dengan menarik rambut seorang anak kecil berambut panjang, anehnya tanpa suara sama sekali, dari kejauhan saja aku melihatnya, harusnya anak kecil yang di tarik rambutnya itu, bisa berteriak sangat kencang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Perlahan langkahnya bukan hanya menarik, berganti jadi menyeret, detak jantungku semakin kencang, apalagi darah di lantai sudah berceceran begitu saja, diseret ke arah dapur.
“Gama…”
Suara seorang perempuan tiba-tiba ada di belakangku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suaranya sangat pelan masuk ke dalam telingaku.
“Astagfirullah!” ucapku keras, sambil membalikan badan.
“Ini aku… yang lebih dulu… itu aku Gama…” sambil menunjuk ke arah Pak Suganda, yang masih menyeret rambut anak kecil itu.

(Bersambung…)
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Kepulangan dari Bukit Sasar Taneuh Beureum memberikan banyak pertanda untuk Gama, walaupun benar-benar sebuah perjalanan yang tidak mudah dilaluinya begitu saja, namun kejelasan sudah berada di depan mata,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi Pak Suganda dan Teh Lasmi sudah jelas dua orang antara anak dan bapak yang mempunyai tujuan lain dari Bukit Sasar itu.
Apakah bisa modal yang kini Gama ketahui, menyusun satu persatu kejadian di masa lalu itu, apalagi Kucing Hitam dari yang Gama yakini adalah Buyut Rusdi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sudah menunjukan wujudnya, atau malah sebaliknya di rumah Pak Suganda, mertuanya Gama akan mendapatkan sesuatu yang akan menjadi benang merah dari Sekutu ini.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Terimakasih sudah membaca cerita ini sampai selesai. Kita akan berjumpa lagi Part 7 – Tamat, sudah bisa teman-teman baca duluan. Typing to give you a horror thread, thanks for supporting me. klik link.

karyakarsa.com/qwertyping/sek…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id SEKUTU (Suara kelam masa lalu)

Part 7 - Tamat

"Tidak ada harga yang bisa sebanding dengan nyawa, sekalipun itu harta. Kutukan dan pembalasan datang dari masa lalu yang kelam"

@IDN_Horor @diosetta @mwv_mystic Image
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gama…”
Suara seorang perempuan tiba-tiba ada di belakangku, suaranya sangat pelan masuk ke dalam telingaku.
“Astagfirullah!” ucapku keras, sambil membalikan badan.
“Ini aku… yang lebih dulu… itu aku Gama…” sambil menunjuk ke arah Pak Suganda,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id masih menyeret rambut anak kecil itu.
Seluruh badanku tiba-tiba diam mematung, pandanganku seolah tidak percaya dengan apa yang aku lihat, anehnya aku malah melihat sosok Teh Anggit yang berdiri di belakangku, dengan wajah yang sangat pucat, aku pastikan berkali-kali,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sementara Pak Suganda sudah berbelok menuju dapur, dengan tetap sama, menyeret anak kecil itu.
“Kenapa malah Teh Anggit, Kakak pertama Dewi” sambil terus memandang, dari wajah pucatnya, matanya terlihat sembab, dengan kantung mata yang sangat hitam.
“Gam!”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Heh kok malah kaya patung” ucap Dewi, sambil menepuk pundakku.
“Eh! maaf-maaf Wi…” jawabku.
“Ngeliat apa sih keluar?” ucap Dewi, sambil memperhatikan pintu rumah utama, yang berukuran besar masih terbuka.
“Engga Wi, yuk dimana Bapak” jawabku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Engga gimana, kamu disini hampir 15 menit loh, semenjak Pak Kadir bukain gerbang depan” ucap Dewi, masih terlihat sangat heran.
Pandanganku langsung melihat ke arah ke pintu gudang di ruangan tengah, sama sekali tidak terbuka, padahal sebelumnya aku melihat jelas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Pak Suganda keluar dari pintu gudang itu.
“Bener kata Teh Lasmi, tapi, aku tidak mau bertengkar karena hal-hal aneh yang tidak aku percayai sih!” ucap Dewi, berjalan begitu saja meninggalkan aku.
Aku sangat kaget dengan yang dikatakan Dewi, apalagi ada nama yang selama ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id selalu berurusan denganku, yaitu Teh Lasmi. Segera aku ikuti langkahnya menuju ke kamar Pak Suganda, terlihat Pak Wahyu dan Teh Anggit menyambutku, Ibu Mulyani sudah terlihat duduk di sebelah kanan Pak Suganda yang masih duduk dengan posisi tertunduk kepalanya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id rambut tua berwarna hitam dan putihnya, terlihat berantakan sekali.
“Untung sudah datang Gam…” bisik Pak Wahyu.
“Iyah Kang, maaf telat aku datangnya” jawabku.
“Tidak apa-apa Gam, sebentar lagi juga…” sahut Teh Anggit, namun langsung terhenti.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku langsung sadar, suara Teh Anggit sama dengan suara sosok yang menampakan wujudnya di ruangan tengah rumah ini, persis sekali.
Dewi yang duduk di sebelah kanan bapaknya dan Bu Mulyani langsung menatap ke arahku, Pak Wahyu, dan Teh Anggit masih berdiri, di dalam kamar
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang berukuran sangat luas ini.
Gelang gengge yang berada di dalam saku celanaku begitu saja berubah menjadi sangat dingin, bahkan kain celana yang menjadi pemisah antara gelang gengge dan kulit pahaku, tidak bisa menahan rasa dinginnya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tubuh Pak Suganda tiba-tiba bergerak, bergetar, seperti kena sengatan setrum, aku merasakan ada sosok yang berusaha masuk ke dalam badannya, hal ini baru aku sadari kali ini, tiba-tiba sepulang dari bukit sasar semua keanehan yang bisa aku lakukan datang begitu saja, tanpa alasan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sebentar lagi juga, jadi Gam kerasukannya Bapak” ucap Teh Anggit melanjutkan ucapannya, yang barusan terhenti.
Pak Suganda berdiri dengan kepala yang masih tertunduk, berjalan perlahan, sama dengan apa yang Dewi katakan di telepon sebelumnya, jalannya bungkuk,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id baru beberapa langkah, melihat ke arah Bu Mulyani dan Dewi.
“Harusnya teriak seperti wanita, seperti barusan…” ucap Pak Wahyu.
Dalam hatiku sudah membaca semua ayat-ayat, gelang gengge di saku celanaku semakin terasa dingin.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tiba-tiba Pak Suganda berjalan dengan cepat ke arahku, sambil posisi bungkuk, sama dengan Nenek Tua di bukit sasar taneuh beureum (tanah merah).
Dewi, Bu Mulyani, Teh Anggit dan Pak Wahyu langsung terdiam, begitu juga aku yang kaget dengan gerakan cepat Pak Suganda.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Jangan ikut campur…” bisik Pak Suganda di dekat telingaku, suara perempuan, persis sama dengan suara Teh Anggit, sambil kaki nya berjinjit.
“Pak!!!” teriak suara yang aku kenal dari kejauhan, Teh Lasmi dan Pak Galih berjalan ke arah kamar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Persis sekali teriakan Teh Lasmi sama dengan ketika pertama kali aku mendengarnya di gerbang bukit sasar, setelah ibadah shalat magrib.
“Astagfirullah!” ucap Pak Wahyu langsung berjongkok.
Tiba-tiba badan Pak Suganda terjatuh begitu saja, yang membuatku kaget,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jatuhnya ke bagian belakang, sehingga bagian kepalanya terbentur ke lantai kamar.
Semua orang langsung panik, termasuk Teh Lasmi dan Pak Galih, hanya aku saja yang masih berdiri, melihat sekian detik kejadian barusan, apalagi suara perempuan barusan masuk ke dalam telingaku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jauh berbeda dengan suara Nenek Tua yang selalu datang kepadaku.
“Sudah tidak usah!” bentak Teh Lasmi kepadaku, disusul oleh tatapan tajam Dewi, apalagi sebelumnya hal di luar nalarku sudah Dewi katakan, membuatku bingung, hampir semua orang yang ada langsung melihat ke arahku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku berdiri kembali, Pak Wahyu dan Pak Galih kedua suami Teh Lasmi dan Teh Anggit yang membawa badan Pak Suganda di pindahkan ke atas kasur, hanya tatapan aneh saja seperti sebuah rasa kasihan, yang Bu Mulyani berikan kepadaku, sebetulnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id membuat perasaan itu yang biasa Umi berikan. “Pertanda…”


“Gam! Jujur aku nggak paham-paham apapun, tapi jangan sampai kamu datang ke dukun, hanya untuk memenuhi penasaran kamu saja, terhadap keluarga istrimu” ucap Dewi sangat kesal.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Wi, apa maksudnya itu?” jawabku, sambil mengikuti langkahnya masuk ke kamar, sementara di kamar Pak Suganda hanya Teh Lasmi, Pak Galuh dan Ibu Mulyani saja, Teh Anggit keluar sama halnya denganku, setelah setuju gantian menjaga Pak Suganda.
“Teh Lasmi yang bilang…” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil duduk di atas kasur.
“Aneh kamu ini, buktinya apa sih Wi, kok malah nyalahin aku, yang nggak tau apa-apa… sama sekali loh!” jawabku, cukup keras.
“Dari dulu kan kamu masih curiga sama keluarga aku yang melakukan pesugihan hah!” jawab Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Anehnya, mengulangi apa yang sudah aku ketahui, sambil mengelus-elus rambutnya, berkali kali. Apalagi memang dari awal semenjak aku pergi dan Dewi bersama Teh Lasmi, pasti sudah di cekoki hal-hal yang akan membuatku bertengkar dengan Dewi.
“Benarkan!” bentak Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku langsung duduk di sebelah Dewi, anehnya Dewi langsung bergeser, sementara suara dari gelang gengge sudah berbunyi dua kali.
“Kring…”
“Kring…”
Padahal aku merasakannya di dalam saku celana, sama sekali tidak bergerak. Anehnya, geseran posisi duduk Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id malah makin menjauh dariku, yang membuatku yakin di dalam badan Dewi, sudah terpengaruh oleh ilmu Teh Lasmi.
Mata Dewi, tiba-tiba tajam melihat ke arahku.
“Pergi! Keluar!” bentak Dewi, barulah sekarang suara Nenek Tua itu aku dengar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya mengangguk sambil semakin cepat membaca ayat-ayat dalam hatiku.
“Sudah di kelilingi…” ucap Dewi sambil tersenyum menakutkan ke arahku, sambil tangannya terus memainkan rambutnya, kepalanya perlahan menunduk.
Aku segera berdiri menyimpan tas yang aku bawa,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tatapan dan senyum Dewi masih ke arahku, dengan tiba-tiba aku bergerak cepat, menindih badan Dewi, menutup mulutnya, agar tidak berteriak kencang, bahkan mata Dewi yang aku lihat hanya tersisa putihnya saja.
“Bug!” seperti benda jatuh di belakangku, seketika mata Dewi terpejam.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Langsung aku menarik selimut, setelah membenarkan posisi tidur Dewi, yang sudah aku pastikan benar ada pengaruh dari kekuatan ilmu Teh Lasmi, yang sekarang sudah satu rumah denganku.
Perasaan cemas dan was-was aku rasakan, sambil duduk dan berpikir hal apalagi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang akan aku lakukan di rumah ini, apalagi kabar Teh Lasmi bukan sembarang orang yang sudah di katakan Kakek Duduy, Mang Idim, Budi bahkan Indra kembali aku ingat sekarang.
Tiba-tiba gagang pintu kamar bergerak begitu saja ke bawah, aku melihatnya dengan jelas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi kamar Dewi dan gudang yang menjadi kecurigaanku selama ini tidak terlalu jauh, membuat perasaanku yang baru saja tenang, kembali kaget.
“Kreket…”
Aku langsung kaget, kemudian seketika menjadi tenang, Si Meong Ucing Hideung (kucing hitam) sedang berjalan ke arahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jalannya terpincang-pincang, segera aku berdiri dan menutup kembali pintu kamar, bahkan menguncinya langsung.
Si Meong tidak lagi melihat ke arahku, langsung loncat dan berdiam di dekat badan Dewi, sama halnya ketika Dewi kerasukan di rumah bekas Teh Lasmi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id membuatku sedikit tenang, apalagi sekarang tidak semua kejadian aneh aku sangkutkan pada logika, setelah beberapa pengalaman di rumah dan di bukit sasar aku dapatkan.
“Jaga Dewi yah…” ucapku, sambil mengelus kepala Si Meong.
Sudah beberapa lemari aku buka, mencari sajadah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di kamar Dewi, namun sama sekali tidak aku temui, karena memang ada mushola di dekat dapur, yang tadinya aku tidak mau meninggalkan Dewi dalam keadaan seperti itu.
Namun setelah melihat bagaimana Si Meong Ucing Hideung (kucing hitam) terus melihat ke Dewi di atas kasur,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku putuskan untuk keluar kamar, untuk berdzikir apalagi hanya hal itu yang bisa aku lakukan.
“Kecil baginya apapun juga… percaya, yakin, lalu lakukan”
Mataku langsung bergerak, tanganku memegang kedua telinga, sambil mencari dimana suara itu berasal,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suara yang seolah menjadi jawaban akan ketakutanku pada Teh Lasmi dan Pak Suganda, juga kebingunganku sekarang harus berbuat apa.
Setelah menarik nafas sangat dalam mencerna semua ucapan sederhana barusan, namun menambah keyakinan kepada pencipta, kukecup kening istriku Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id penuh dengan perasaan dan cinta, “Doakan aku Wi, mau bagaimanapun kamu aku percaya doa Istri sama hal nya dengan doa ibu, sebegitu mujarabnya”.


Aku berjalan perlahan, setelah memastikan dan percaya pada Si Meong dalam keadaan pintu kamar tidak terkunci
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semuanya akan baik-baik saja, apalagi sedari tadi terus aku panjatkan meminta perlindungan darinya yang maha, aku sudah melewati kamar Teh Anggit, kemudian kamar Teh Lasmi, yang dekat dengan dapur, aku masih ingat ketika hari pertama masuk ke rumah ini,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi menjelaskan semua ruangan yang ada.
“Bisa begini, panasnya sampe terasa” sambil perlahan melewati ujung tembok kamar Teh Lasmi.
Ruangan dapur sudah menyala semua lampunya, sama halnya dengan ruangan lainnya yang ada di rumah ini, berbalik keadaannya seperti di rumahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jika jam segini semuanya masih gelap.
“Hah?! Pak Suganda…” aku sangat kaget dari kejauhan, aku melihat Pak Suganda duduk bersila, di sebelah nisan kuburan, yang aku ketahui dari Dewi adalalah kuburan adiknya Pak Suganda, satu-satunya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku terus berjalan ke arah mushola yang baru aku sadari memang berada lurus dengan pohon tua yang sebenarnya pernah aku lihat di bukit sasar, pohon yang waktu malam kemarin bisa bergerak sendiri dalam penglihatanku, tidak tahu dalam keadaan sadar, ataupun tidak saat itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Setelah batas suci aku injak, pasanganku tidak lepas ke arah pohon tua, tiba-tiba dalam kamar gudang yang sebelumnya memang tidak pernah menyala lampunya, kini aku lihat terang, beberapa kali bayangan bergerak dari yang cepat, sampai lambat, bahkan lebih lambat,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terlihat dari cahaya yang keluar dari kamar gudang itu melalui jendela, padahal anehnya dalam jendela aku yakin memiliki gorden, sama hal nya dengan kamar Dewi.
Pak Suganda sama sekali tidak melihat ke arah gudang, tetap sama dari kejauhan melihat ke arah nisan itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun kini apa yang aku lihat benar-benar di luar dugaanku, dari balik pohon besar dan tua itu, keluarlah anak kecil yang aku lihat di bukit sasar. “Nana anaknya Teh Lasmi…” namun, yang membuatku kaget kedua kalinya, keluar lagi berjalan dengan pelan anak kecil,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id keduanya sudah berdiri di belakang Pak Suganda yang masih bersila.
Tiba-tiba secara bersamaan Pak Suganda dan kedua anak kecil itu melihat ke arahku, Pak Suganda berdiri dari duduk silanya, setelah ditepuk oleh satu anak kecil sebelah kiri, berjalan ke arah dimana
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku sedang berdiri, semakin cepat jalannya, apalagi dari jarak aku berdiri dan pohon besar itu cukup jauh, namun semakin mendekat, wajah Pak Suganda sama dengan Nana yang aku ingat di bukit sasar, malah lebih hancur, apalagi, cakaran bintang di pipinya masih berlumuran darah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan wajah yang pucat, dengan daging-daging yang masih mengelupas, sama halnya dengan dua anak kecil.
“Gam!”
“Astagfirullah!”
“Yeh mau subuhan malah melamun, ini bentar lagi, untung ada Gama jadi saya ada imam nya buat shalat” ucap Pak Wahyu sambil berdiri di dekatku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kaget aku Pak maaf” jawabku.
“Dari dapur saya lihat Gama melamun, liat ke arah kuburan itu, saya awalnya sama Gam pernah punya tanda tanya besar pada keluarga Anggit ini, apalagi sudah 4 tahun belum memiliki momongan” ucap Pak Wahyu sambil duduk.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Malah aku sedang memingat kejadian kepala Nenek Tua yang kepalanya lepas dari tubuhnya, setelah kena cakaran binatang besar di atas taneuh beureum (tanah merah) bukit sasar. “Apa barusan Si Meong yang melakukannya”.
“Heh melamun lagi, tapi tidak apa-apa wajar, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -apalagi baru satu minggu kurang menikahi Dewi” ucap Pak Wahyu.
“Aduh maaf Pak sekali lagi, masih aneh aja lampu gudang menyala barusan” jawabku.
“Oiyah tumben yah, tuh udah waktunya Gam, yuk berjamaah subuhan, sudah jangan mikirin hal itu, dulu juga awal pernikahan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Pak Suganda pernah keceplosan soal Anggit ternyata kembar, tapi yang satunya lagi meninggal gitu, tapi sudahlah gimana lagi, belum aja kali di kasih kepercayaan sama yang di atas” ucap Pak Wahyu.
“Hah! Kembar Kang, maksudnya?” tanyaku benar-benar kaget, apalagi Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tidak pernah cerita hal ini.
“Iyah pernah bilang, tapi pas saya tanya ke Anggit malah tidak tahu apa-apa, soalnya tidak pernah cerita Bu Mulyani dan Pak Suganda juga… jadi mungkin, keceplosan 4 tahun kebelakang itu saya anggap memang tidak ada kembar-kembarnya Anggit itu, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -tapi anehnya dulu selalu curiga sama kuburan itu, untungnya keburu pindah rumah, dan yakin aja itu hanya kecemasan saya yang tidak penting saat itu… kasian biar Gama juga tidak mengalami kecemasan yang sama dengan saya dulu, tadi liatnya jadi inget dulu -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - saya pertama di rumah ini… yuk saya duluan ambil wudhu” ucap Pak Wahyu, sambil melentingkan celana tidurnya, dan meninggalkan aku masih berdiri.
Lagi-lagi aku di buat tidak percaya dengan ucapan Pak Wahyu suaminya Anggit barusan, apalagi Anggit anak pertama dari Pak Suganda,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kemudian Teh Lasmi dan barulah Dewi, kepalaku mengangguk perlahan, seperti sudah menyimpulkan sedikit yang selama ini aku cemaskan, setelah melihat sosok Pak Suganda di bukit sasar, berada di samping kakek tua berambut panjang itu. “Jika semua yang datang adalah pertanda,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id jadikan semuanya jalan, untuk mengetahui apa terjadi sebenarnya” bahkan, aku mengingat ucapan Pak Wahyu barusan baik-baik.
Setelah selesai berjamaah dengan Pak Wahyu, aku merasa cukup tenang sekali, walaupun beberapa hal yang diketahui datang bertubi-tubi kepadaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan dengan sangat cepat waktunya.
“Biasanya saja sendiri, kalau di rumah ini disini Gam, Pak Galih sama Pak Suganda yah begitu, sayang musholanya bagus jarang di pakai Gam” ucap Pak Wahyu, sambil bersalaman denganku.
“Begitu yah Kang, malah saya baru tahu… oiyah, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - soal barusan yang Akang katakan, terimakasih banyak saya jadi tahu juga kenapa saya seperti tadi melamun ke pohon tua dan kuburan itu” ucapku.
“Bukan karena Anggit kembar kan Gam?” jawab Pak Wahyu tiba-tiba, yang seperti punya kecurigaan kepadaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kemudian pergi duluan keluar dari mushola.
“Bukan pastinya Kang, saya mending memilih dan belajar seperti akang saja” jawabku, mencari aman padahal jelas, aku kebalikannya ucapan Pak Wahyu, sangat penasaran hal itu.
“Baguslah Gam, mending seperti itu, lebih aman” jawab Pak Wahyu
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun yang aku rasakan, tentunya sama sekali berbeda dengan yang dikatakan Pak Wahyu, apalagi “Aman” ini cukup membuat aku semakin yakin pada suatu hal.
“Bu…” ucapku, menyapa Ibu Mulyani berpapasan denganku, saat aku tiba di depan kamar Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langkahnya terlihat sangat lelah sekali.
“Harusnya, sudah dari dulu Nak Gama menikahi Dewi…” ucap Bu Mulyani perlahan.
“Maaf Bu, Gama tidak paham” jawabku.
“Apa selama di rumah bekas Teh Lasmi dan kejadian semalam Gama tidak paham juga?” ucap Ibu Mulyani.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku langsung berpikiran satu hal, yang membuatku selama ini mengembangkan kecurigaan pada Bu Mulyani.
“Nanti Ibu akan bicara panjang… benar ternyata selama ini ikhtiar Ibu… sudah sana masuk…” ucap Bu Mulyani, berjalan kembali meninggalkan aku dengan sejuta pertanyaan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tentang maksud ucapannya barusan.
“Masih tidak berubah posisinya” sambil melihat ke arah Si Meong, aku duduk di sebelah Dewi, lalu membacakan semua yang sudah menjadi amanah yang Kakek Duduy berikan kepadaku, apalagi, perjalanan dalam setiap kejadian sudah membuatku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id cukup percaya akan semua hal.
Dalam setiap ucapan hatiku, gerakan jari-jariku, sampai ucapan di mulutku, sambil mata terpejam, aku perlahan menerjemahkan maksud “Ikhtiar” yang Ibunya Dewi yaitu Ibu Mulyani barusan katakan, kemudian teringat kembali tatapan sedihnya ke arahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika aku di bentak Teh Lasmi di kamar Pak Suganda. Malah yang kemudian muncul, bayangan dadaku yang sakit, di tekan-tekan oleh seseorang kemudian memuntahkan darah, banyak sekali, tapi tidak ada ketakutan sama sekali yang aku rasakan, karena Si Meong hitam mengusap kepala.

***
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam…” ucap Dewi di sampingku.
“Wi… jam berapa” jawabku, perlahan membuka mata.
“Aku semalam gak sadar Gam, seingat aku kamu mengusap kepala sama rambut aku, tau-tau subuhanku telat banget” ucap Dewi.
Aku hanya mengangguk, sambil menikmati elusan tangan Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah semalam ketiduran kamu, wajar sih cape ngurusin Bapak yah” jawabku.
“Yuk bangun sudah jam 10 pagi ini, Teh Lasmi sebelum berangkat nganterin Bapak berobat nunggu kamu” ucap Dewi.
“Kenapa memangnya?” tanyaku.
“Soal sekolah kamu nanti Gam, katanya mendadak membatalkan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kepala sekolahnya, tapi dua hari lagi untung masih bisa mengajar di sekolah kemarin, cuti nikahan kita habis begitu saja Gam…” ucap Dewi.
“Oh yasudah tidak apa-apa, belum rezekinya kali Wi…” jawabku.
“Tapi, aku masih mau tinggal di rumah sana…” ucap Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yasudah tidak apa-apa, aku bisa berangkat dari rumah sana juga” ucapku, sambil perlahan bangun, sambil mencari dimana Si Meong Hideung (kucing hitam) karena sudah tidak ada.
Terlihat Dewi sangat bahagia sekali dengan jawabanku, walaupun aku sudah paham sekarang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi orang yang mudah kerasukan sosok-sosok alam lain, tinggal aku berpikir nanti menjaganya saja, apalagi di rumah bekas Teh Lasmi semuanya belum selesai.


“Nah untung sudah bangun… ini Gam, kemarin Teteh lupa, Dewi juga lupa… ini kunci rumah di sana, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - malah ada di tas Teteh” ucap Teh Lasmi, sambil memberikan kunci di kamar Bapak.
Anehnya Pak Galih malah tersenyum begitu saja kepadaku, sambil menjelaskan bagaimana temanya yang berubah pikiran untuk menerima aku mengajar di kota, namun aku cukup beruntung menuruti kemauan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kakek agar tidak berhutang budi pada Pak Galih.
“Baik tidak apa-apa Teh, Pak, lagian dari rumah sana masih dekat kok ke sekolah biasa Gama mengajar…” jawabku, sambil menerima kunci, namun cukup kaget dalam satu gagang kunci yang aku terima, kunci dapur sudah menempel
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan kunci kamar, kejadian aku menerima dari Mang Idim, kemudian aku coba buka, saat itu beruntung Kakek datang, namun tiba-tiba bulu pundakku berdiri begitu saja.
“Benar kata kakek, Teh Lasmi sudah tahu semuanya” ucapku dalam hati, sangat cemas, namun aku berusaha tetap tenang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Pak Suganda terlihat sudah terbaring, matanya tidak berani melihat ke arahku sama sekali, bahkan seperti sangat ketakutan kepadaku, memberikan kode ketidaknyamannya aku berada di dalam kamar ini.
“Tidak apa-apa Wi kalau kamu mau balik ke rumah sana hari ini juga, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Teteh disini kok urusin Bapak, kasian Gama nanti harus siap-siap kembali mengajar” ucap Teh Lasmi.
Aku dan Dewi melihat jelas anggukan kepala Pak Suganda, yang mungkin Dewi rasa sangatlah aneh baginya, namun untuk aku setelah kejadian subuh tadi dan tahu siapa Teh Lasmi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id cukup paham.
“Iyah Teh kalau begitu Gama izin pamit juga sekalian sama Ibu” jawabku.
Bu Mulyani hanya mengangguk saja, tapi aku yakin ucapannya tadi pagi tidak sembarangan dikatakannya kepadaku, sikap Pak Galih sekalipun aku sudah sangat mengerti, ternyata sangat licik,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id teringat kejadian yang dilakukan Dendi pada Indra pagi itu.


“Aneh Teh Lasmi itu…” ucap Dewi sangat kesal sudah berada denganku di dalam mobil.
“Sudah mungkin bagian Teh Lasmi yang jaga Bapak, sama Teh Anggit…” jawabku.
“Kemarin minta kamu datang ketika bapak kerasukan, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - eh sekarang sudah kamu di rumah malah suruh pulang” ucap Dewi.
Walaupun aku tidak tanyakan kenapa semalam Dewi mengatakan soal Teh Lasmi, karena aku sadar itu bukan Dewi sepenuhnya.
“Mau ke Umi dulu enggak Gam” tanya Dewi.
“Sudah kita pulang dulu saja, lagian banyak hal -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - yang harus aku siapkan Wi, untuk nanti balik ke sekolah” jawabku, padahal dalam pikiranku sedang menerjemahkan semua kejadian semalam di rumah Pak Suganda yang sangat cepat, semua yang ingin aku ketahui seolah datang begitu saja.


“Malem pas kamu pergi yah Gam, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - aneh sekali aku ingatkan yah, masuk ke rumah bareng Teh Lasmi sama Pak Galih, tapi aku tiba-tiba tidur aja begitu… baru banget aku sengantuk itu” ucap Dewi, sementara mobil yang aku kendarai sudah hampir sampai.
“Terus Wi apa lagi yang kamu rasakan?” tanyaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil kembali membaca ayat amalan dalam hati, sambil memegang tangan Dewi, yang tidak biasa aku lakukan ketika mengendarai mobil.
“Kasian sih… aku dengar anak-anak tangis sih Gam… kayak mimpi atau nyata, tapi gak bisa aku pastikan tuh…” jawab Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil wajahnya seperti ketakutan namun berusaha mengingatkan.
“Iyah masih dalam pengaruh” ucapku.
Dari kejauhan motor Budi terlihat keluar dari halaman rumah, kemudian berpapasan denganku, bahkan aku benar-benar pastikan bahwa itu Budi, namun Budi tidak melihat atau tidak kenal
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan mobil yang aku gunakan.
“Eh barusan kayak Budi anaknya Mang Idim Gam, kamu liat?” tanya Dewi.
“Mana Wi? Aku nggak liat sama sekali ah, salah liat kali, kalaupun iya habis dari mana…” ucapku, pura-pura tidak melihat Budi, padahal aku sudah pastikan itu Budi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah kali, sama aja motornya terus perawakannya pas aku ketemu di rumah Umi loh kemarin” jawab Dewi.
Rumah yang membawaku pada suatu masalah yang semakin dalam sudah terlihat indah dari luar, hijau-hijau rumputnya, dan segala aura bangunan klasik jaman dulu menjadi suguhan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mataku saat ini, walaupun aku tidak menyangka dari rumah inilah semua berawal.
Sesampainya di rumah aku langsung memberikan kunci kepada Dewi, agar Dewi masuk duluan, karena aku melihat jejak kotor sandal di halaman depan.
“Lah ini sudah ada dua kunci Gam?” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Oh itu kunci dapur Wi? Aku nggak tau sih, tadi menerima begitu saja dari Teh Lasmi pas di rumah Bapak” jawabku.
Dewi hanya mengangguk saja, langsung membuka pintu rumah.
“Oh dari pohon belakang…” ucapku, sambil mengangguk.
“Ayo gam!” teriak Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Segera aku masuk ke dalam rumah, auranya jauh lebih berbeda ketika pagi-pagi sebelumnya, tidak jarang bulu pundakku terus berdiri, apalagi bau-bau bunga aku cium sangat tajam, anehnya Dewi terlihat biasa saja.
“Handphone aku mana Wi, mau telpon Pak Hadi dulu, orang sekolah”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucapku, memberikan alasan, padahal aku ingin langsung bicara dengan Mang Idim.
“Oh ini, ini… nah bener Gam, sudah lama kamu tidak kasih kabar ke sekolah, tidak apa-apa nanti aku bantu tanya-tanya temen aku disini siapa tau ada sekolah yang deket yah dari rumah” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil tersenyum memberikan handphone.
Bahkan baru beberapa menit di dalam rumah, di pagi hari menuju siang ketidaknyamanan langsung aku rasakan, apalagi di dalam gudang yang sempat waktu itu ingin aku buka, sudah terdengar bisikan-bisikan banyak sosok-sosok di dalamnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suara yang sama ketika di taneuh beureum (tanah merah).
“Assalamualaikum… Mang Idim ini Gama” ucapku.
“Nak Gam, sebentar Amang menepi dulu susah sinyal ini, baru aja sampe bukit ini” jawab Mang Idim, terdengar cukup kaget.
Yang memang terdengar olehku, suara angin cukup kencang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gimana Nak Gama, semalam Amang dan Kakek habis-habisan, untung Budi bisa diandalkan… ” ucap Mang Idim.
“Maksudnya Mang? Gama nggak paham… tadi Budi terlihat keluar dari rumah bekas Teh Lasmi, ini Gama udah di rumah lagi” ucapku.
“Alhamdulillah, nggak terbayang kalau sampai -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -semalam telat, itu perintah Kakek Nak Gama, semalam Budi berjaga di rumah itu melakukan hal yang diperintahkan Kakek Nak Gama, nanti malam Budi datang lagi, tapi hati-hati di dalam rumah Nak Gama!” ucap Mang Idim, sangat kencang.
“Baik-baik Mang” jawabku, singkat
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id karena suara Mang Idim mulai tidak jelas. Karena aku juga tahu betul di bukit menuju rumah Kakek sinyal jaringan memang sulit sekali, tiba-tiba telpon terputus begitu saja.
Padahal aku belum sempat menanyakan siapa Nenek Tua yang di maksud Mang Idim,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id juga penjelasan semalam Mang Idim sampai menginap di rumah Kakek, “Semuanya bisa bertepatan” sambil kembali masuk ke dalam rumah, dengan memikirkan hal yang terjadi malam itu di rumah Kakek.
“Kok aku dengar Mang Idim Gam! Tadi ngobrol sama siapa?” ucap Dewi, keluar dari gudang.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Di belakangnya sudah berdiri seorang anak kecil sangat cantik sekali, membuatku langsung terdiam, padahal belum lima menit mang Idim menyuruhku hati-hati.
“Eh itu si kucing Gam, liat ada lagi…” ucap Dewi.
Namun tiba-tiba pintu gudang tertutup sangat kencang membuat aku dan Dewi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id langsung terdiam, kucing hitam yang jalan nya pincang malah menghampiri Dewi yang sudah berjongkok.
“Gam!” ucap Dewi.
“Angin… sudah kasih makan kasihan kucing itu” ucapku, mengalihkan pembicaraan, padahal aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat barusan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Nana” ucapku, dalam hati.
Dewi langsung melihat ke arahku, kemudian berbalik badanya melihat ke arah pintu gudang.
“Padahal aku nyimpen boneka aja tiba-tiba tadi ada di kasur Gam” ucap Dewi sambil mengelus Si Meong.
“Yuk, aku masih kurang istirahat Wi” ucapku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan ke arah kamar, walaupun perasaanku belum benar-benar tenang.
“Jauh berbeda suasananya” ucapku dalam hati, sambil mengelus pundakku.
Semua rangkaian kejadian yang datang sudah perlahan aku susun agar menjadi sebuah kesimpulan, walaupun banyak hal yang belum aku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketahui pasti, apalagi ucapan Mang Idim barusan, memejamkan mata saja dengan gorden kamar yang sudah di tutup oleh Dewi, tidak bisa membuatku merasa nyaman, padahal hari benar-benar siang.

***

“Kasian Rina yah Gam… Tadi sore Rina kasih kabar Wawan kondisinya makin kritis, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sudah dibawa pulang ke rumahnya, besok atau lusa ke rumahnya yuk” ucap Dewi, sambil menyiapkan makanan di meja makan.
Mungkin aku menjadi orang yang penuh dengan rasa cemas selama berjam-jam di rumah ini, apalagi waktu magrib sebentar lagi berkumandang, dari tiap selesai ibadah
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku terus meminta perlindungan kepada pencipta dan amalan tetap aku bacakan, namun yang biasanya merasa tenang, kali ini malah sebaliknya.
“Boleh Wi, lagian aku belum sempat jenguk juga, kemarin tahu sendiri keburu Umi juga sakit” jawabku, sambil mengingat bagaimana pertemuan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan Rina dan aku yakin pasti masih menunggu kabar dari aku.
“Nyesel yah nikahin aku…” ucap Dewi tiba-tiba sambil duduk di meja makan.
“Tumben bilang gitu Wi, kenapa?” tanyaku.
“Yah keliatan aja dari tadi pas balik lagi ke rumah ini kelihatannya tidak nyaman” jawab Dewi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Eh jangan berpikiran kemana-mana dong, aku bukan tidak nyaman Wi, tapi harus nyiapin buat nanti kembali ke sekolah, maaf yah jadi kamu menilainya seperti itu” ucapku, sambil memegang tangan Dewi.
Kemudian Dewi mengangguk tidak lama tersenyum kembali, aku sangat beruntung dengan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id refleks bisa memberikan jawaban agar Dewi merasa tenang, tidak berpikiran sama denganku.
“Udah kenyang juga liat Gam, Si Memeng tetep aja gelendotan di kaki aku, kemana mana ngikutin” ucap Dewi.
Aku langsung menundukan kepala, melihat di bawah meja Si Meong sedang dekat sekali
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan kaki Dewi.
“Jagain kamu itu Wi” ucapku dalam hati.
“Iyah kan?” tanya Dewi, sambil makan.
“Iyah yah, mungkin kemarin di luar saja Si Memeng ini, teruskan kita nggak di rumah, nyari-nyari deh tuh” ucapku, sambil sedikit bercanda.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Pergantian hari dari sore menuju malam, terjadi begitu cepat, sambil aku membantu Dewi mencuci piring dan membereskan meja makan, semua perasaan yang tidak enak di rumah kini benar-benar muncul.
“Mau kemana Wi?” tanyaku, terlihat Dewi akan berjalan ke depan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Mau ke depan, ambil kunci dapur, biar buang sampah ke tempat kos-kosan aja kan ada drum besar, dekatkan tidak usah muter buka aja pintu dapur…” jawab Dewi.
“Eh! Jangan sudah nanti aku saja, sudah tidak apa-apa” ucapku, sangat kaget, apalagi jangan sampai kejadian yang sama
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terulang lagi.
“Kasian nanti kamu capek, sudah-sudah mendingan ambil wudhu gih, berjamaah sama aku” ucapku, sambil menyimpan piring terakhir yang baru selesai aku cuci.
Dewi langsung berjalan kembali dengan Si Meong yang terus mengikuti Dewi, disusul olehku melewati gudang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id benar-benar suara tangisan jelas aku dengar, disusul oleh tertawa banyak manusia di dalam gudang, membuatku berhenti sejenak, apalagi hal ini baru aku dengar.
“Brug!”
Tiba-tiba terdengar seperti hentakan kuat di samping tembok, dimana aku sedang berdiri.
“Gam! Ayo!” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sudah menggunakan mukena berwarna putih.
Aku langsung melihat ke arah Dewi, sosok yang mirip Teh Anggit sudah berdiri di belakang Dewi, anehnya mukanya kini sama dengan penampakan Nana anaknya Teh Lasmi, semakin pucat, tangannya menyibakkan rambut perlahan.
“Heh ayo!”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ucap Dewi yang tiba-tiba sudah berada di dekatku, menarik tanganku.
“Wi” jawabku.
Wanita itu masih tersenyum menakutkan sekali ke arahku, dengan wajah yang semakin pucat, aku terus memandangnya di belakang Dewi.
“Gam kenapa sih kamu liat apa!” bentak Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil membalikan badannya.
“Engga Wi ayo masuk kamar” jawabku.
Bahkan Dewi tidak biasanya mengusap pundaknya berkali-kali, seperti orang yang kebingungan dan ketakutan pada yang terjadi barusan.
“Tumben baru pertama ngerasain takut di rumah ini” ucap Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil berjalan mengikuti langkahku.
“Tunggu yah…” ucapku, karena melihat Dewi sudah mengamparkan dua sajadah, di kamar, sementara pintu kamar tidak Dewi tutup.


Posisi kiblat menghadap jendela, artinya aku membelakangi pintu kamar, sementara lemari besar tua yang memiliki
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id cermin di sampingku, apalagi barusan sudah aku simpan gelang gengge di dalam lemari, tanpa sepengetahuan Dewi ketika berganti celana dengan menggunakan sarung.
Dari pertama tarikan nafasku sebelum mengucapkan niat ibadah shalat magrib, sudah terasa bahwa di belakangku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bukan hanya Dewi saja, suara-suara bisikan orang-orang sudah aku dengar.
Tiga rakaat sudah aku lewati diiringi nafas-nafas berat yang aku dengar dengan jelas namun aku yakin bukan hanya Dewi di belakangku, yang seharusnya semuanya berjalan dengan perasaan tenang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kali ini malah sebaliknya, persis sama ketika dengan Budi, di gerbang bukit sasar, suasana kamar seketika saja berubah.
“Assalaamu alaikum wa rahmatullah…” ucapku sambil menengok ke sebelah kanan dan kiri, namun ketika berpapasan dengan cermin kamar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di samping kanan dan kiri Dewi, sudah muncul perwujudan Teh Anggit dan yang aku yakini Nana berdiri, wajahnya sama dengan yang pernah aku temui, hancur penuh dengan darah.
Kepalaku langsung berbalik ke arah Dewi, yang menjadi makmum shalatku, tiba-tiba gelang gengge dalam lemari
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berbunyi, sangat jelas.
“Kring… Kring…”
“Kring…”
Dewi menatapku kaget karena mendengar suara yang sama denganku, dari gelang gengge.
“Gama!!!!! Tolong…” teriak Dewi sangat kencang, yang tiba-tiba dengan cepat di cekik oleh sosok yang mirip dengan Teh Anggit.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Tiba-tiba lemari terbuka begitu saja, aku melihat dari cermin besar yang bergerak, di dalam kamar, sudah dikelilingi sosok yang benar-benar pernah aku lihat di gerbang bukit sasar sebelumnya.
“Wi!” bentakku, sambil berdiri tidak tahu kenapa satu hentakan kaki kananku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika berdiri cukup keras ke lantai, dari lemari raungan berat seperti harimau aku dengar dengan jelas.
Dewi tiba-tiba tergelak begitu saja ke arah samping, sosok-sosok yang sebelumnya aku lihat, seketika mundur dari badan Dewi, termasuk sosok yang menyerupai Teh Anggit,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Si Meong berjalan masuk ke dalam kamar dengan terpincang-terpincang diam di sebelah Dewi.


“Pak Gama! Pak…” terdengar suara Pak Galuh di depan rumah.
Dengan sangat cepat aku mengangkat badan Dewi masih menggunakan mukenanya, aku baringkan di atas kasur,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id hal yang sama terjadi lagi, Si Meong langsung meloncat, diam di sebelah badan Dewi.
“Tunggu Pak… sebentar” teriakku kencang, sambil berjalan cepat ke ruang depan.
“Pak baik-baik sajakan, barusan saya denger suara Ibu Dewi teriak” ucap Pak Galih sangat cemas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ketika pintu baru saja aku buka.
“Alhamdulillah Pak, oh barusan itu kepeleset saja Pak, tapi baik-baik saja, maaf yah pak jadi terganggu” jawabku berusaha tenang, padahal cukup kaget ternyata teriakan Dewi sampai terdengar ke kosan belakang rumah.
“Syukurlah tadi Teh Dian -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - yang ngetuk kamar saya, apalagi kan sudah dua hari Hendra tidak pulang, Dendi bahkan sudah jarang pulang kata Hendra sih ada program apa gitu di kampusnya” ucap Pak Galuh.
“Oh lagi pada sibuk yah Pak” jawabku, berpikiran bahwa Dendi sengaja menghindar setelah kejadian pagi itu.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Iyah Pak, syukurlah, soalnya takut kaya kejadian malam itu terulang lagi, apalagi malam kemarin aneh searea halaman belakang kek mencekam gitu Pak, padahal Teh Lasmi dan suaminya pada nginep” jawab Pak Galuh, sekalian pamit kembali ke kosannya.
Segera aku kunci kembali pintu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan cepat berjalan ke kamar, walaupun, suara ketukan di dalam gudang, sudah benar-benar aku dengar, berkali-kali, namnun sama sekali berusaha aku abaikan.
“Dug!”
“Dug… Dug… Dug…”
Dewi masih terbaring di atas kasur, Si Meong terus melihat ke arahku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id walaupun aku tahu betul apa yang selanjuntya akan aku lakukan, bersila di sebelah badan Dewi, membacakan ayat-ayat amalan yang sudah aku hafal, perlahan, sampai mata terpejam.
“Setelah mengetahui ceritanya dan mendengarkan suara kelam masa lalu itu, sudah, tuntaskan saja, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - semakin berbahaya…” ucap seseorang yang pernah sama berbisik ketika aku di bukit sasar, yang aku yakini itu adalah Buyut Rusdi.
Nafasku semakin tidak tenang, perlahan sangat sesak aku rasakan, seperti ada tangan-tangan kasar yang sedang memegang badanku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id namun tiba-tiba terasa Si Meong malah duduk di pangkuan silaku, disusul dengan suara gelang gengge yang kembali berbunyi di dalam lemari, yang sama sekali belum aku tutup, perlahan kepalaku mengangguk seolah paham dengan bisikan kakek tua barusan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id suaranya sama berat dan serak sekali.
Nafas Dewi yang sekarang aku dengar semakin tidak tenang, andai kata mataku terbuka mungkin puluhan sosok mahluk dari bukit sasar sudah mengelilingi aku, apalagi dari tadi bulu pundak, dan dadaku kembali sakit, tiba-tiba aku merasakan mual,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dadaku seperti ditekan sesuatu. “Pasti muntah ini” sambil mengingat sebuah mimpi ketika di kamar Dewi di rumah Pak suganda.
Raungan binatang besar yang sudah aku dengar barusan, kini kembali masuk ke dalam telingaku, apalagi tiba-tiba berat Si Meong dalam pangkuanku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terasa berat sekali. “Buyut”.
Seketika mataku terbuka, anehnya Si Meong dengan ukuran yang sama dalam pangkuanku, namun mual yang aku rasakan dan rasa sakit di dada tidak bisa aku tahan, dengan refleks aku muntah di samping kasur, berkali-kali. “Darah…” sambil bau amis
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang bukan hanya dari muntahanku sekarang aku cium.
“Hah!” ucapku, sambil berusaha mengatur nafas, tiba-tiba jam yang aku lihat sudah jam 9 malam, padahal aku rasakan baru sebentar, “Benar sama dengan bukit sasar” ucapku, berusaha mengelap keringat, dan beberapa sisa muntahan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id darah di mulutku, baru saja aku akan berdiri untuk mengambil kain lap, tiba-tiba terdengar kembali pintu depan di ketuk.
“Pak Galuh ada apa lagi” ucapku, sambil berjalan dengan lemas, bahkan tenagaku terkuras cepat begitu saja, kucing hitam yang aku lihat kembali
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pada posisinya semula, diam kembali di samping Dewi.
“Sebentar Pak” ucapku, sambil merasakan nyeri di dada semakin terasa sangat sakit, aku tahan agar tidak kembali muntah.
“Gimana Pak ada apa lagi” ucapku, karena gorden pintu tidak aku buka, sama halnya seperti barusan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Gam! Cepat minum ini”
Aku baru tersadar, Budi sudah berdiri di depan pintu, wajahnya sangat cemas, segera aku terima botol yang budi berikan.
“Terimakasih Bud!” ucapku.
“Habiskan, di pertemuan aku pertama denganmu sama memberikan air dalam botol, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ketika orang-orang menyangka aku orang gila” ucap Budi.
Air dalam botol yang Budi berikan aku habiskan langsung sekali teguk, sambil mata terpejam, dingin langsung aku rasakan.
“Itunya darah di mulutnya suruh lap Bud, kasihan” ucap seorang Nenek-Nenek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku yang kaget langsung membuka mata, sudah duduk di kursi seorang Nenek Tua berpakaian kebaya warna hijau, lusuh dengan kain yang menutupi kepalanya, bagian punggungnya seperti menggendong boboko (bakul) yang di ikat sarung bermotif berwarna hitam corak emas,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id umurnya mungkin lebih tua dari Kakek Duduy.
“Tenang! Sudah jangan kaget!” ucap Budi tegas, sambil menepuk pundak aku.
“Bud! Dewi sedang dalam keadaan terbaring, semua seperti sama ketika aku di bukit sasar taneuh beureum (tanah merah)” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Nenek Tua yang belum aku ketahui namanya, seperti kaget dengan ucapanku barusan, padahal aku melihatnya sedang memperhatikan halaman rumah, seperti orang yang sebelumnya pernah datang ke rumah ini.
“Sudah tenang, aman… Kalau bukan Ki Langsanamana, melalui bantuan pencipta alam -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - dan segala isinya ini Gam, mungkin kamu sudah harus mati dari kemarin malam ketika berada di rumah Suganda…” ucap Budi, sambil berjalan dan duduk di sebelah Nenek Tua.
Nenek Tua seperti heran, terus menerus memperhatikan aku dari ujung kepala sampai ke ujung Kaki.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Ini Nini Isut… Nenek Tua yang sudah dua kali menolak ajakan aku datang kesini Gam, seperti tidak percaya kamu bisa keluar dari Bukit Sasar untuk memastikan dan melepaskan kutukan persekutuan itu…” ucap Budi perlahan.
“Gama Ni… Digjaya Adiguna Gama, anaknya Umi Esih, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - cucunya Kakek Duduy” ucapku, sambil mencium tanganya.
Nenek Tua yang baru aku ketahui namanya yaitu Nini Isut, malah menundukan kepalanya, ketika aku mencium tanganya.
“Sekarang Mak percaya Jalu, semua cerita kamu benar, tidak beda jauh dengan cerita Ibu Mak, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - ketika bercerita siapa Ki Langsamana… Mak ini Paraji, yang dulu membantu mengeluarkan anak Teh Lasmi…” ucap Ni Isut, sangat tegang sekali.
Seketika, di ketawa anak kecil kecicikan sudah aku dengar, Budi dan Ni Isut terlihat saling bertatapan karena kaget.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Sudah biarkan, Dewi aman di dalam sudah ada yang jaga, lanjutkan Ni” ucap Budi.
Badanku terasa sangat dingin sekali, Ni Isut kemudian melepaskan sarungnya, mengambil seperti dedaunan dari dalam boboko (bakul), daun-daun yang sudah terlihat mengepal itu, lalu dimasukkan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id ke dalam mulut dan digigitnya.
“Akhirnya…” ucap Budi, sambil menghembuskan nafas panjangnya setelah melihat apa yang di lakukan Ni Isut.
“Kenapa itu Bud” ucapku, heran dengan tingkah Ni Isut.
“Biarkan tunggu Gam, itu sedang nyepah (daun sirih yang di gigit)…” ucap Budi.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku hanya mengangguk, apalagi teringat kebiasan almarhum Nenek istri Kakek Duduy, pernah beberapa kali aku melihatnya, dulu.
“Nini datang kesini, atas jaminan, bukan meminta perlindungan kepada kamu Gama, perlindungan kepada pencipta… melalui sebuah anugrah yang di berikan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kepada Buyut kamu… puluhan tahun, dari jaman Ibu Nini yang melahirkan anak pertama Suganda, sampai kelahiran anaknya Lasmi, Nana… ampun, apapun yang terjadi selanjutnya, setidaknya beban amanah sudah akan Nini katakan…” ucap Ni Isut perlahan, matanya melihat ke arahku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Aku ke dalam, kalau tidak bisa sangat berisik ini Ni” sahut Budi, sambil mengeluarkan sesuatu dari Kain dari sakunya.
“Baik Ni, Gama akan dengarkan, lagian semuanya harusnya sudah jelas…” ucapku, mengingat Pak Suganda dan Teh Lamsi di bukit sasar.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Nini Isut hanya mengangguk, menatap tajam ke arahku, tatapannya penuh keyakinan, apalagi malam dengan gelapnya yang pekat hitam dan juga angin, membuat suasana rumah berkecamuk, suara tertawa di dalam berganti dengan tangisan-tangisan.
“Lahirnya Nana anaknya Teh Lasmi -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - sudah tidak normal, Suganda keji, hanya menyuruh Nini membantu proses mengeluarkannya saja, setelah itu, di kamar sana…” ucap Nenek menunjuk ke arah gudang.
Rasa sakit di dadaku kembali terasa, namun dalam hatiku amalan sudah perlahan aku bacakan.
“Lalu Ni?” tanyaku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id semakin memperhatikan ucapan Ni Isut.
“Lalu sebuah ritual aneh Suganda lakukan, setelah Nini membereskan semua perlatan yang sebenarnya untuk memandikan Nana… di bawa keluar melalui dapur, yang Nenek dengar di bawalah ke pohon besar itu, Bu Mulyani menangis, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Suganda sudah berhasil mencuci anak dan menantunya sendiri, sebagai syarat meneruskan perjanjian…” ucap Nek Isut.
“Gubrak!” terdengar seperti hantaman sesorang yang mengenai tembok di dalam rumah.
Aku hanya mengangguk, apalagi ucapan Ni Isut seperti menambah sangkaan buruk
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id aku pada yang sudah terjadi.
“Harusnya Gama sudah tahu hal ini” tanya Nek Isut.
“Sudah Nek, bahkan, maaf apa Pak Sugnda melakukan hal yang sama juga pada anak pertamanya?” tanyaku perlahan, sambil mengabaikan keadaan Budi dan Dewi di dalam rumah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang sudah terdengar semua suara aneh.
“Persekutuan dengan mereka tidak ada yang menguntungkan Gam, Suganda melahirkan anak kembar Anggit yang selamat, sisanya bernasib sama dengan Nana… ini pantangan yang seharusnya tidak Nenek ceritakan… namun karena tekad Jalu, Idim dan -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - Kakek Duduy, Nini Sudi menanggung semuanya” ucap Nek Isut, sambil mengunyah daun sirih di mulutnya, sesekali di lepaskan kembali.
Aku langsung teringat ucapan Pak Wahyu suami Anggit yang pernah berkata hal serupa, karena Pak Suganda pernah keceplosan berbicara hal itu
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pada Pak Wahyu.
“Jadi… ini teguran keras, hidup yang mengutuk Suganda tidak pernah mempunyai cucu lagi, agar semuanya menjadi adil, bukankah sakit tuduhan persekutuan melekat pada Lasmi, namun itu belum sebanding Gam, mudah-mudahan tidak lebih dari pada itu… Tapi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id -setelah begini mungkin kejadian buruk akan cepat menimpa Suganda dan Lasmi” ucap Ni Isut perlahan.
“Jadi Ni… Gama akan merasakan hal yang sama seperti Teh Lasmi?” tanyaku, sementara nafasku benar-benar sesak.
“Harusnya tidak, kalau…” ucap Nini Isut.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Budi perlahan berjalan keluar dari rumah, wajahnya seperti orang yang habis kena pukul benda tajam, biru sekali.
“Bud!” ucapku.
“Ayo Ni cukup! Pulang!” ucap Budi, keringatnya sangat banyak, nafasnya sama sesaknya denganku.
“Katakan Nek kalau apa…” ucapku sangat panik.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kalau kamu habisi persekutuan itu, tidak akan lepas ikatan dengan Suganda dan Lasmi, tapi setidaknya mereka tahu dengan siapa berurusan!” ucap Ni Isut, sambil berdiri, terburu-buru kembali mengingat kain di badanya.
“Satu pesan kakek kamu! Hentakan!” ucap Budi berbisik kepadaku
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bud!” jawabku.
“Di dalam lihat saja Dewi dan Kucing Hitam sudah di kelilingi sosok di dalam gudang! Cepat! Sebelum diseret ke pohon tua… aku tidak bisa menahanya lagi Gam!” bentak Budi, sambil mendorong badanku agar segera masuk ke dalam rumah.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Ni Isut langsung menyeret tangan Budi sekuat tenaga agar pergi dari halaman depan rumah, aku langsung masuk ke dalam, dengan dada yang seperti di tusuk-tusuk oleh jarum.
Terlihat, pintu gudang sudah terbuka, bau amis darah sudah aku cium sangat tajam masuk ke dalam dua lubang
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id hidung. Semakin mendekat ke arah kamar, pintu dapur bahkan anehnya sudah terbuka, padahal kuncinya masih aku ingat menempel di pintu depan.
“Dewi!” teriakku sambil berlari ke arah kamar.
Dewi sudah tidak ada di atas kasur, seprai nya penuh dengan darah, warna yang sama dengan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bekas muntahanku.
“Astagfirullah!” ucapku sudah terlihat sosok yang menyerupai Teh Anggit melambaikan tanganya ke arahku, namun terlihat sangat jijik dengan wajah berlumuran darah.
“Pohon tua belakang!” ucapku, sambil perlahan mundur keluar dari kamar, kemudian berlari dengan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id cepat ke dapur, melewati pintu, dadaku benar-benar semakin sakit, aku memegang bibir sudah keluar cairan darah dari mulutku.
“Wi… Dewi!” teriakku cukup kencang, anehnya Teh Dian dan Pak Galih yang tidak terlalu jauh, sama sekali tidak ada yang keluar dari kamar kosannya.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Di bawah gelapnya malam ini berbarengan dengan angin-angin yang cukup kencang, kakek tua yang pernah aku lihat di pohon taneuh beureum (tanah merah) bukit sasar sudah berdiri, bersama Pak Suganda dan Teh Lasmi, juga mata-mata merah yang sekarang terlihat wujudnya hampir sama
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id tingginya dengan pohon di halaman belakang rumah bekas Teh Lasmi ini.
Dewi terus berjalan, masih mengenakan mukena yang penuh dengan darah, mungkin bekas muntahan nya, diikuti oleh langkah kucing hitam yang terpincang-pincang jalannya, namun ketika aku sudah dekat dengan Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kucing hitam itu berhenti, suara tertawa banyak sosok aku dengar dengan jelas sekali, apalagi halaman belakang sangat luas sekali.
“Wi sadar Wi… ayo kembali ke rumah Wi” ucapku, sambil memeluk badan Dewi.
Kakek tua dengan rambut panjang menutupi setengah wajahnya,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terlihat bayang-bayang olehku tersenyum.
“Dewi akan bersama kami… Langsamana bukan apa-apa… nyawa kamu akan jadi pengikut kami bersama anak satu darahnya, dagingnya Dewi… resiko yang sepadan, ikut campur urusan kami!” ucap Kakek Tua yang berdiri dekat pohon,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id terdengar jelas olehku, padahal jaraknya masih setengahnya lagi.
Aku sudah tidak tahan lagi menahan sakit di dada, mual yang paling aneh aku rasakan, akhirnya aku muntah kembali lebih banyak mengeluarkan darah, sehingga badan Dewi terlepas dari pelukan aku. Dewi kembali berjalan,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id apalagi sosok yang menyerupai Bapak dan kedua kakaknya sudah melambaikan tanganya.
“Dewi!!!!!!” teriaku sangat kencang, melawan rasa sakit di dada, sambil mengingat pesan kakek yang disampaikan oleh Budi, seketika aku menghentakan kaki tiga kali ke tanah, bahkan kakiku terasa
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sakit sakit saking kerasnya, tenaga terakhir yang aku miliki.
Suara raungan binatang besar, meong atau harimau besar kembali aku dengar, sama hal nya ketika berada di taneuh beureum (tanah merah) bukit sasar, getaran di tanah aku rasakan seperti halnya gempa. Kaki binatang besar,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id mengarah ke arah pohon dengan cepat, semua sosok yang berada di dekat pohon besar kena cakar tajam, aku melihatnya samar-samar karena masih menahan sakit, sambil kedua kali raungan keras aku dengar bahkan terasa gendang telingaku seperti akan pecah,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Dewi sudah tergeletak di atas tanah.
“Buyut!” ucapku, sebuah usapan tangan hangat mengarah ke pundak dan bagian punggung.

***

“Cuci saja Ndra… biar tidak ada curiga kejadian malam ini”
“Baik Bah… ini Kek…”
Terdengar olehku, suara-suara orang yang tidak asing masuk ke dalam
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id telingaku.
“Jangan dipaksakan… sudah tahan…”
“Kakek…” ucapku, badan lemas terasa bergetar ketika terasa sebuah air masuk ke dalam tenggorokan.
Terdengar juga olehku, seperti barang-barang yang sedang di seret-seret dari luar kamar.
“Besok juga Dewi akan sadar, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - mukenanya kamu cuci Indra”
“Mang Idim” ucapku perlahan dengan mata yang masih terpejam.
“Habiskan Gam! Lalu paksakan untuk buka mata kamu” ucap kakek.
Segera kembali aku rasakan sebuah air masuk ke dalam tenggorokanku, sekuat tenaga aku buka mata,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id diikuti semua ingatan kejadian di halaman belakang.
“Kakek!” ucapku, yang terbaring di bawah kasur, sementara Mang Idim sedang menyelimuti badan Dewi.
“Sudah tenang…” ucap Kakek.
“Barusan pasti akan menguras banyak tenaga, wajar badan kamu lemas…” jawab Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku kembali mengingat kejadian wujud kedua kali Buyut, padahal gelang gengge tidak aku bawa sama sekali, namun setelah kakek jelaskan bagaimana gelang gengge itu bisa bekerja, aku cukup paham, walaupun tidak aku ikut sertakan logika
Indra dan Budi berbarengan masuk ke dalam kamar
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sambil memberikan aku minum, Budi langsung membuka bagian belakang bajuku, melakukan hal yang sama ketika di rumah.
“Pak!” ucap Indra sambil mencium tanganku.
“Bagaimana Kakek dan Mang Idim bisa sampai sini” tanyaku.
“Kakek di bonceng Indra, Mang Idim bareng Budi” ucap Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kek izin ke luar dulu…” ucap Mang Idim.
“Bersihkan semuanya saja Dim…” jawab Kakek.
Kemudian diikuti oleh Indra langkah Mang Idim, sementara Budi hanya mengangguk saja, sambil memijat semua badanku.
“Apa semuanya sudah berakhir Kek?” tanyaku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Yang kamu lihat barusan adalah jawaban, keyakinan kamu yang akan membawa selanjutnya apa, untuk menemukan Ni Isut dan berani membawa ke rumah ini, perjalanan dan perjuangan berat, sampai akhirnya kamu bisa bicara… sebagai saksi” ucap Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Aku ingat bagaimana sosok kucing hitam besar, seperti harimau mencakar semua sosok yang berdiri di dekat pohon setelah hentakan kaki aku lakukan.
“Maaf… besok juga harusnya jawaban Gam!” ucap Budi, bahkan Kakek sangat kaget mendengarnya.
“Begitu Bud?” tanya Kakek.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Bapak pernah bilang, ingat sekali ceritanya, Ki Langsamana selalu meninggalkan bekas, yang terpenting Gama dan Ibu Dewi lepas dari masalah sekutu, sekalipun urusan Lasmi dan Suganda urusan mereka…” ucap Budi sangat pelan.
“Dimana kepastian itu bisa membuatku yakin” ucapku.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Semua sesajen di kamar gudang rumah ini sudah aku buang Gam, di luar sosok mirip Nana sedang melihat ke sini, memegang boneka, sempurnakan dengan mendoakannya saja” ucap Budi jauh lebih pelan.
Aku dan Kakek hanya mengangguk saja, apalagi Budi bukan sembarangan orang,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id anak terakhir pemegang kuncen bukit sasar, yang sudah banyak membantuku.
Budi langsung berdiri, berjalan, berhenti di dekat pintu.
“Itu lihat…” ucap Budi.
Aku dan Kakek langsung berdiri, walaupun lemas di badan masih aku rasakan.
Terlihat seorang sosok anak kecil,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id berdiri di dekat pohon sambil memegang boneka coklat yang pernah dibawa oleh Rina, boneka coklat yang sebelumnya sudha Dewi simpan kembali.
“Segala balasan dunia dan alam selanjutnya bahkan sangat adil…” ucap Kakek, yang langsung menarik tanganku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id untuk segera terbaring di atas kasur, bersebelahan dengan Dewi, sementara Budi langsung keluar, bahkan melalui pintu dapur, karena berbelok ke arah dapur, bukan jalan depan rumah.
Kakek duduk di sebelahku, sambil mengelus kepalaku berkali-kali, tatapan cemasnya berganti
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id dengan senyuman berkali-kali.
“Semoga berhenti di kamu… kasihan wanita di sebelah kamu itu tidak tahu apa-apa…” ucap Kakek.
Aku hanya menganggukan kepala saja berkali-kali, sambil berusaha memejamkan mataku.
“Kakek akan menginap sampai pagi datang, bersama Budi, -
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id - kamu tidur yang lelap, pagi akan berganti dengan semua jawaban yang kamu inginkan… untungnya semua cepat datang Gam, cepat kamu selesaikan… walaupun masalah dalam hidup tidak akan berhenti karena satu kejadian” ucap Kakek, masuk ke dalam telingaku dengan perlahan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kelebihan yang harus kamu manfaatkan untuk menolong, meningkatkan ibadah kepada pencipta” ucap Kakek.



“Mau gimana lagi Bu, semuanya sudah terlanjur, Bapak salah langkah, taruhannya nyawa kita!”
“Tapi Pak…”
“Bu…”
Tangisan seorang Ibu malam itu terdengar sangat keras,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bahkan sampai air matanya habis, tangisan itu tidak berhenti.
“Sampai semuanya turun temurun ini akan berlanjut Bu”
Seorang Ibu itu tidak menjawab lagi, yang Ibu itu ingin air matanya keluar terus menerus, bahkan kesalahan suaminya itu, akan membawa petaka
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id pada semua garis keturunannya, malam dimana semuanya berawal.
“Lasmi!”
“Kamu harus teruskan!”
“Sakit… sakit… sakit…”
“Ampun…”
“Pak sampai kapan ini”
“Sampai Dewi menikah!”
Badanku tiba-tiba terasa dingin, dingin sekali menusuk seluruh bagian tulang-tulang yang aku rasakan.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Kek!” ucapku.
“Di depan ada Ibunya Dewi, Dewi sudah bangun, semuanya sudah kakek jelaskan, berbohong, taunya Dewi semalam sakit, semua mukena dan seluruh ruangan sudah Mang Idim, Indra dan Budi kerjakan…” ucap kakek kemudian keluar kamar.
Aku melihat jam, bahkan sudah pagi
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id sekali, pukul 09:00 pagi.
Terdengar Ibu Mulyani sedang menangis sangat keras sekali, kemudian kakek pamit kepadaku, Dewi dan Bu Mulyani.
Badanku terasa jauh lebih segar, namun mimpi semalam dengan percakapan yang sangat menyakitkan masih menyayat hatiku,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id masih terasa dan terbayang.
“Bu…” ucapku sambil mencium tangan Bu Mulyani.
“Bapak semalam kerasukan bareng Teh Lasmi, badannya ketika itu lihat banyak darah, seperti cakaran binatang Gam” ucap Dewi.
Aku langsung kaget, apalagi hal yang sama pernah aku lihat dengan jelas.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Tapi, terimakasih sebelumnya Ibu sama Gama, mungkin itu sebanding dengan apa yang sudah Bapak dan Teh Lasmi lakukan…” ucap Ibu Mulyani sambil mengelap matanya.
“Maksudnya Bu…” ucapku.
Tiba-tiba kucing hitam berjalan dari ruangan tengah dengan terpincang-pincang ke arah Dewi,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang langsung Dewi pangku.
“Jauh sebelum Ibu menanyakan soal hubungan Dewi dan Gama, orang yang Ibu percayai ilmu agamanya tinggi dan di hormati, bilang, nanti juga akan berhenti, di suaminya Dewi…” ucap Bu Mulyani sambil menangis.
Seketika aku ingat ucapan Rina sore itu,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id hampir sama persis.
“Jadi Bu… selama ini semuanya benar?” tanya Dewi.
Ibu Mulyani hanya mengangguk dan menangis sejadi-jadinya sambil menyesal puluhan tahun kebelakang tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan suaminya yaitu Pak Suganda selalu bolak-balik ke salah satu bukit,
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id yang Pak Suganda bilang itu adalah salah satu cara ikhtiar untuk hidupnya, untuk keluarganya.
Pak suganda dan Teh Lasmi berakhir dengan sakit-sakitan yang tidak masuk akal, sudah beberapa kali pengobatan melalui medis dilakukan, walaupun menyarankan bahwa sakit yang dideritanya
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id bisa menggunakan cara pengobatan lain.
“Pertukaran nyawa” adalah istilah yang aku ketahui dan aku pahami, ketika suami Rina sembuh, malah Pak Galih dan Dendi saudaranya mengalami kecelakaan parah, membuatnya harus di rawat di rumah sakit, sementara aku di buat sibuk untuk
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id selalu pulang dari sekolah (mengajar) menjenguk Pak Suganda dan Teh Lasmi bersama Dewi.
“Aneh bekas cakaran di badan Bapak dan Teh Lasmi walaupun sudah kering tapi susah hilang Gam” ucap Dewi.
Bahkan aku sudah sering beberapa kali, mendengarkan teriakan-teriakan
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id di kamar gudang rumah Pak Suganda, membuat Ibu Mulyani pernah bilang kepadaku, bahwa itu adalah sebuah balasan, atas persekutuan yang sudah terjadi.

Tamat
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id “Begitulah akhir Sekutu (suara kelam masa lalu) sebuah kisah yang kita sama-sama bisa ambil pelajaran sederhana atau hiburan semata, bahwasanya dengan menduakan tuhan, balasan akan terjadi dan akan kita alami, dalam hidup maupun mati.”
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sedikit penjelasan dari cover dan tulisan yang ada cakaran binatang, itu gambaran bagaimana sosok Gama atau Digjaya Adiguna Gama dilindungi oleh Buyutnya, judul selanjutnya yang mungkin akan saya bagikan, adalah khusus tentang Jalu atau Budi sebagai anak terakhir
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id kuncen Bukit Sasar, yang berkaitan dengan cerita masa lalu Ki Adiguna Rusdi Langsamana.
Cerita ini semoga berkesan, walaupun banyak kekurangan dalam bentuk penulisanya, mohon maaf, karena masih belajar memberikan yang terbaik yang bisa teman-temen nikmati.
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Sudah bisa teman-teman baca duluan judul baru, sambil memberikan dukungan/ Tip. Klik link di bawah.

Part 1 - Juru Kunci (kampung wetan tilasjajah)
karyakarsa.com/qwertyping/leu…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Masih berkaitan dengan siapa sebenarnya Jalu dan dari mana asalnya, juga semua pertanyaan tentang Jalu terjawab.

Part 2 - Sasar (Kilas balik gerbang gaib)

karyakarsa.com/qwertyping/leu…
@ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @SimpleM81378523 @diosetta @karyakarsa_id Akhir kata, sekali lagi saya mohon maaf, jika banyak kekurangan, dan saya ucapkan banyak terimakasih atas dukungan yang diberikan teman-teman di Karyakarsa dan support di twitter dengan membagikan cerita ini.

Typing to give you a horror thread, thanks for supporting me.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Teguh Faluvie

Teguh Faluvie Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @qwertyping

Oct 31, 2024
KAMPUNG KASARUNG

Diatas tanah kampung Jayamati, semua dipertaruhkan. Terdapat harga setimpal untuk kesepakatan, sekalipun itu kesesatan dan kematian.

"A THREAD"

[ Part 7 Tamat ]

@bacahorror @IDN_Horor
#bacahoror Image
Selamat datang kembali di Kampung Kasarung bagian akhir, berarti sudah menunggu cerita baru yang akan segera hadir. Mohon doa agar semua lancar.

Untuk teman-teman yang belum baca part sebelumnya dari cerita Kampung Kasarung ini, silahkan klik tautan di bawah.
Read 26 tweets
Oct 24, 2024
KAMPUNG KASARUNG

Diatas tanah kampung Jayamati, semua dipertaruhkan. Terdapat harga setimpal untuk kesepakatan, sekalipun itu kesesatan dan kematian.

"A THREAD"

[ Part 6 ]

@bacahorror @IDN_Horor
#bacahoror Image
Hallo selamat datang kembali di Kampung Kasarung, mohon maaf sebelumnya cerita ini baru kembali berlanjut, karena ada satu kesibukan dan mohon doanya agar semua berjalan lancar.
Untuk teman-teman yang belum baca part sebelumnya, silahkan klik tautan.

Part 1
x.com/qwertyping/sta…

Part 2
x.com/qwertyping/sta…

Part 3
x.com/qwertyping/sta…

Part 4
x.com/qwertyping/sta…

Part 5
x.com/qwertyping/sta…
Read 28 tweets
Oct 4, 2024
Permainan yang nggak pernah bakal gw ulang seumur hidup! Sampai gw trauma kalau denger ANAK-ANAK HITUNG 1.. 2.. 3.. SAMPAI 10, saat mereka main PETAK UMPET!

Gw masih ingat di kasih makan dalam wadah batok kelapa, yang ternyata itu cacing hidup!

"A THREAD"

#bacahoror Image
Image
Cerita ini adalah kiriman sender melalui DM, dia dapat teror setelah melanggar sesuatu ketika main petak umpet, ‘DIPIARA’ istri guru ngaji berhari-hari dan ‘TEROR’ yang ngeri! Bayangin dia dikasih makan cacing! bagian paling bikin gw mual!
Yuk langsung aja. Saya disini hanya membagikan cerita yang sudah dirapikan sedikit, atas kesepakatan dengan sender, agar lebih nyaman dibaca.
---------
Read 62 tweets
Sep 18, 2024
KAMPUNG KASARUNG

Diatas tanah kampung Jayamati, semua dipertaruhkan. Terdapat harga setimpal untuk kesepakatan, sekalipun itu kesesatan dan kematian.

"A THREAD"

[ Part 5 ]

@bacahorror @IDN_Horor
#bacahoror Image
Selamat datang kembali teman-teman di Kampung Kasarung, kita akan memasuki Part 5. Tapi sebelum itu ada informasi penting yang harus teman-teman ketahui, pre order buku Kampung Jabang Mayit, diperpanjang!
Teman-teman yang belum ikut memesan Buku Kampung Jabang Mayit , kini bisa ikut kembali dari tanggal 16-20 September 2023. Kolaborasi dengan @djomuhammad di terbitkan oleh @bukune berikut tautan pre order, bisa langsung klik!

🛒 linktr.ee/kampungjabangm…Image
Read 32 tweets
Sep 5, 2024
KAMPUNG KASARUNG

Diatas tanah kampung Jayamati, semua dipertaruhkan. Terdapat harga setimpal untuk kesepakatan, sekalipun itu kesesatan dan kematian.

"A THREAD"

[ Part 4 ]

@bacahorror @IDN_Horor
#bacahoror Image
Selamat datang kembali teman-teman di Kampung Kasarung, mohon maaf beberapa minggu kebelakang harus absen karena ada beberapa kesibukan yang tidak bisa dilewatkan, serta kesehatan yang sedikit terganggu. Semoga upload kali ini seperti biasa dapat menemani kamis malam kalian.
Kini kita akan memasuki Part 4. Tapi sebelum itu ada informasi penting dulu yang harus teman-teman ketahui. Tepat tanggal ini, mulai tanggal 3-9 September, Buku Kampung Jabang Mayit sedang dalam Pre Order.
Read 38 tweets
Jul 4, 2024
KAMPUNG KASARUNG

Diatas tanah kampung Jayamati, semua dipertaruhkan. Terdapat harga setimpal untuk kesepakatan, sekalipun itu kesesatan dan kematian.

"A THREAD"

@bacahorror @IDN_Horor
#bacahoror Image
[PROLOG]

Diatas tanah kampung yang mempunyai nama Jayamati dengan segala campur tangan sang pencipta sedang menampakan keberkahan luar biasa. Hasil bumi yang melimpah, ladang peternakan, hingga perkebunan telah menyelimuti kampung itu setidaknya dalam kurun 10 tahun kebelakang.
Hal itu terjadi setelah dapat mengusir monyet-monyet yang kerap turun dari bukit Jayamati yang selalu memakan hasil bumi adalah awal tombak kesejahteraan tertancap, dimana para petani dan orang-orang luar kampung bahkan tidak jarang menaruhkan nasib pada tanah kampung Jayamati.
Read 130 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(