Laporan Aktivitas Gunung #Merapi tanggal 8-14 April 2022
- Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 112 kali ke arah barat daya dominan ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m.
- Foto udara dari survei drone menunjukkan dua lokasi sumber guguran di kubah barat daya yang keduanya mengarah ke Kali Bebeng. Sedangkan sumber guguran di kubah lava tengah kawah berada pada bekas longsoran tanggal 9 - 10 Maret 2022.
- Berdasarkan analisis foto dari Stasiun Kamera volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3.
Laporan Aktivitas Gunung Merapi tanggal 1—7 April 2022
Kesimpulan: 1. Aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat “SIAGA”.
2. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan – barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Laporan Aktivitas Gunung #Merapi tanggal 11-17 Maret 2022
- Pada minggu ini teramati guguran lava sebanyak 119 kali ke arah barat daya dominan ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m dan 4 kali ke arah tenggara (hulu Kali Gendol) dengan jarak luncur maksimal 1.000 m.
- Analisis morfologi menunjukkan penurunan ketinggian kubah barat daya sekitar 2 m akibat aktivitas guguran. Kubah lava tengah tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan. Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya: 1.546.000 m3 dan kubah tengah: 2.582.000 m3.
- Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Deformasi G. Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 cm/hari.
Deformasi Gunung Merapi Periode Erupsi 2006, 2010, dan 2018-2020
---sebuah utas----
Aktivitas Gunung #Merapi dipantau dengan berbagai metode dan peralatan, misalnya metode seismik, deformasi, geokimia, dll. Metode deformasi merupakan metode untuk mengetahui perubahan bentuk tubuh gunung akibat aktivitas magma.
Salah satu cara untuk mengukur deformasi adl dgn metode EDM (Electronics Distance Measurements). Prinsip kerja metode ini adl alat akan memancarkan sinar inframerah ke reflektor yg dipasang di tubuh gunung api, lalu reflektor akan memantulkan kembali sinar tsb ke alat.