Shalat #Eid di Jakarta International Stadium (JIS) pecah ini. Rame, macet, dan orang-orang joyful semua. Banyak yg jalan kaki, seragam couple/keluarga, tumpah-ruah. Animonya tinggi. Warga JKT ✊
Dari jalan menuju JIS udah macet krn banyak mobil parkir. Arah ke stadion jg macet krn mobil pelan jalannya + jamaah yg cukup makan jalan. Tapi seru dan santai aja org-org. #Eid#EidMubarak#JIS
Pintu masuk barat. Ada 2 lokasi shalat, di atas & di bawah. Perempuan & laki-laki beda jalur.
Jam 07.00 shalat dimulai dg sambutan. Di 07.06, yg bicara bilang,
“Ini adalah pertama kali di JIS ini dipakai utk bersujud. Dan kita adalah org-org pertama yg melakukannya.”
Org-org tepuk tangan meriah. Seperti: bangga.
Sepanjang sambutannya, masyarakat terus tepuk tangan.
Tuit baru masuk krn meski 4G, tp sepertinya bottle neck saking banyaknya org akses inet bersamaan. Alhamdulillah lancar smp selesai.
Ada saran dr sy soal keamanan, jalur jalan, & toilet. Harusnya polisi lebih banyak menurunkan personel. Pintu masuk penjagaan seadanya, sangat rentan. Nampak Pramuka jg turun bantu lalin. Ke depan hrs lbh antisipatif.
Btw, ga lihat ormas ada yg ngejagain. Ga perlu, krn JKT aman.
Ini stadion bagus banget desainnya. Ga bisa masuk ke dlm krn ga dibuka. Tp dr luar, sangat ikonik. Thank you @aniesbaswedan@DKIJakarta, JKT makin cihui. Smg makin banyak fasum dibangun dan masyarakat bs menikmati dg kesetaraan. #Eid#JIS#Jakarta#EidMubarak
Si yg ga pernah absen agenda umat @ACTforHumanity dg Food Truck gratis bagi jamaah. Sepertinya ada ratusan lebih jamaah yg dpt nasi boxnya. Enak. Terima kasih!
Siapapun yg terlibat dlm perencanaan dan perealisasi momen shalat #Eid di JIS ini, tabik! Semoga jd saksi Anda-Anda memudahkan org utk bersujud di sini: nama-Nya disebut; dan org-org berbahagia krn ini semua.
Sekali lagi tabik, para pemimpin!
Ternyata bisa masuk ke dalam dr pintu barat. Barangkali ada yg mau lihat daleman JIS kayak apa. Ini dia. Sambil takbiran di dalam stadion warga Jakarta. #JIS@DKIJakarta
Sekalian sy tambahin sedikit foto daleman JIS. Mgkn krn masih baru, jd enak aja lihatnya. Smg bs terawat dan bermanfaat bg warga JKT. #JIS#Eid
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Naik ferry yg diurus sama pemerintah suasananya sangat representatif masyarakat tidak terdidik & tidak beradab.
Kursi yg harusnya bisa dipakai bersama, dikuasai sendiri sambil ongkang kaki. Di pikiran mereka tidak kenal hak & kewajiban bermasyarakat.
Sakit menahun 🤷🏻♂️
Yg pernah naik ferry semisal DLU, pasti tahu bedanya. DLU lebih bersih, aman, beradab, tertib, dan sangat nyaman. Yg punya kapal merawat dan menjalankan aturan dg baik.
Sementara punya pemerintah? Ya bapuk.
Contoh, manusia ini. Sudah diumumin pakai speaker jangan tidur di sofa biar bisa berbagi tempat duduk dg penumpang lain, dia pake helm dan tas buat nutupin.
1. Tidak mengerti ttg “refugee”. 2. Tidak memahami apa itu UNHCR & IOM. 3. Tidak mengerti makna “ikut” “ketertiban dunia” & “kemanusiaan” yg ada di UUD’45. 4. Cenderung rasis & sangat xenofobik. 5. Tetiba agama menghilang dr narasinya.
6. Mengambil sumber dr TikTok. 7. Berakting merasa paling dizalimi.
Sumber kakacauan ini berasal dr TikTok yg asal-usul kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Ditelan mentah-mentah dan dijadikan argumen berulang.
Narasi “agama” & “kemanusiaan” menghilang begitu saja.
Yg paling mengerikan itu hilangnya narasi kemanusiaan dan agama pd org-org yg memasang bendera Palestina atau yg diketahui sering menggunakan dua terminologi itu sbg justifikasi perilakunya.
Ada influencer “halal” yg jadi genocide justificator Rohingya. Mengerikan.
Udah pada tahu kejadian ini? Dari kmrn sy pengen tuit, tapi sy tahan. Cuma ga bisa ini didiamkan.
Ini org-org India di Manipur melecehkan 2 perempuan Kristen: ditelanjangi, digrepein, bhkn ada yg blg diperkosa ramai-ramai.
Anjing bgt mrk ini. Ada videonya, ga tega lihatnya.
Kejadiannya di Manipur, sdh dr Mei lalu. Tp br tersebar skrg krn ada pemblokiran internet di sana.
Keluarga korban sdh melapor, tp dicueki oleh polisi. Baru setelah viral, polisi gelagapan sok bertindak cepat. Mirip spt negara tetangganya.
Ini adlh rangkaian konflik etnis antara Meiteis mayoritas Hindu dan Kuki minoritas Kristen. Konfliknya sbnrnya sdh lama. Tp konflik terakhir tereskalasi sejak Mei lalu, sdh stdknya 130 org tewas; 60rb mengungsi.
Akar dr konflik ini perebutan pengaruh politik dan wilayah.
Inilah mmg akibat dr ketidakmengertian konsep variasi fatwa dlm fikih kontemporer umat Islam. Umat Islam sebegitu luwesnya shgg bs pny byk perspektif & tinggal memilih mana yg relevan.
Pendapat ulama itu beragam; baik dalil atau pun qiyasnya. Umat Islam sgt santai dg ini semua.
Tp ada yg memaknai pendapat satu ulama sbg pandangan utuh agama. Ini keliru. Apalagi sebelum mencari tahu, dia lgsg menghakimi “kaku” & “tak punya hati”.
Kemungkinan besar dia tdk mengerti konsep perbedaan, aplg dlm fikih kontemporer.
Kita yg umat Islam senyum-senyum sahaja.
Misalnya, pendapat Ust. Khalid itu personal dr keilmuan yg dia pny. Beliau tdk maksum. Umat Islam menghargai pendapatnya, tp blm tentu hrs mengikutinya.
23rb ini dipakai utk biaya cari dana lagi, muter lagi uangnya. Klaim Unicef, dg dana ini memantik donasi baru.
Dari tiap Rp. 72.000 itu, dibagi-bagi utk banyak program seperti di bawah ini. Lihat porsi %nya. Tentu, ini termasuk operasional program yg detilnya hanya bs dilihat di laporan per program.