Sebut saja pak habibi. Beliau adalah seorang laki-laki yg bekerja sebagai satpam di salah satu sekolah menengah atas di Kota Malang.
Keseharian pak habibi sering sekali di sekolah. Dari pagi sampai malam itupun kalau semisal ada kegiatan sekolah yg diselenggarakan sampai malam.
Sekolah tersebut adalah sekolah paling unggul di Kota Malang. Bahkan, lulusan dari sekolah tersebut banyak sekali yang membawa prestasi gemilang.
Namun, disisi lain. Diantara telinga warga dan juga kalangan siswa siswi disana. Terdengar cerita mistis yang tersimpan didalam
Gedung sekolah tersebut.
Tak terkecuali pak habibi yang pernah mengalami kejadian menyeramkan secara langsung saat jaga malam.
Beliau pernah diganggu oleh hantu tentara yang mana beliau yakini sebagai tentara jepang tanpa kepala.
Saat itu, pak habibi sedang bertugas malam. Kebetulan saat itu disekolah sedang ada event.
Pak habibi sedang duduk manis dipos jaga samping gerbang sekolah. Nampak, siswa siswi yang mengikuti acara tersebut mondar mandir didepan kantornya.
Pak habibi berpikir, acara tersebut
Mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama. Bisa saja sampai tengah malam baru selesai dan siswa/i yang bergabung dengan acara tersebut sudah pulang semua.
Saat itu tidak turun hujan. Kebetulan selama seminggu terakhir Malang diguyur gerimis yang cukup syahdu.
Suasana turunnya gerimis saat itu membuat mata cepat mengantuk dan ingin sekali terlelap dalam balutan selimut.
Namun, pak habibi sedang bekerja. Keinginan itu hanyalah angan belaka. Dia melihat dari balik kaca jendela. Pantulan warna dari kelap-kelip lampu sebrang membuatnya
Melamun. Hingga sebuah sapaan membuatnya terkejut dan segera berdiri untuk melihatnya.
"Pak bi, waduh reek nglamun ae." Ucap toni menyapanya.
(Pak bi, ya Ampun melamun saja)
Toni adalah salah satu siswa yang sering nongkrong di pos satpam saat jam istirahat.
"durung mari ae tah acarane ? Angop terus lambeku.. hahaha" ucap pak habibi.
(Belum selesai saja kah acaranya ? Terus menguap mukutku.)
Toni tersenyum.
Dia hanya mengangguk dan menyodorkan segelas kopi kepada pak habibi.
"Tenang pak, engko tak rewangi rejek²." Jelas toni
(Tenang pak, nanti aku bantu bersih²)
Pak habibi membalas senyum toni.
Kemudian mengambil kopi yang diberi oleh toni.
"Iki aku gak tau loh pak, bengi² nok sekolahan. Rodok kecek aku." Ucap toni.
(Ini aku tdk tau pak, malam² di sekolahan. Agak penakut aku.)
Toni menatap pak
Habibi dengan wajah yang tajam.
Pak habibi hanya melihat toni dengan wajah yang datar kemudian sedikit mendengus.
Dia paham betul, bahwa siapapun yang pada malam hari masih berada disana, gangguan penunggu sekolahan tersebut pasti akan dirasakan.
"iki aku gelem ngewangi soale cak keceng gak iso mrene pak. Dadi, cek engko rijik2 e ndang mari. Tak ewangi ae." Ucap toni
(Ini aku mau membantu karena mas keceng (nama sebutan) tdk bisa kesini pak. Jadi, biar nanti bersih² cpt selesai. Aku bantu saja.)
Pak habibi melihat toni
Dengan santai dan cukup lega.
Memang, lokasi sekolahan tersebut lumayan terkenal dengan beberapa cerita mistis yang tersimpan didalamnya.
Dari kuntilanak yang selalu terlihat di ruang guru, darah yg keluar dari lantai dengan sendiri, pocong bahkan suara langkah barisan tentara
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sembilan bangkai ayam yang dibalut dengan kain kafan berbentuk pocong sempat menggegerkan warga desa Bakalan Krapyak, Kudus, Jawa Tengah.
Benarkah semua itu adalah syarat ritual santet ??
#santet
#bacahorror
-Utas-
Pada Kamis, 18 Juni 2020. Seorang peziarah mencium bau menyengat di sekitar salah satu makam. Melihat ada yang aneh dengan gundukan tanah di makam itu, peziarah tersebut langsung mengambil cangkul dan mulai menggali.
Peziarah tersebut menduga bahwa bungkusan itu berisi jasad bayi. Bau yang sangat menyengat dan juga bercampur hangus itu sangat mengganggu.
Setelah di cangkul di kedalaman 30 sentimeter. Saat dilihat, bungkusan itu sangat mencurigakan.
Melati adalah sosok teman tak kasat mata Kenanga. Selama ini Kenanga selalu ditemani oleh Melati kemanapun dia berada. Entah, dari mana sosok Melati ini muncul. Namun, Melati akan menjadi sosok yang akan menyeramkan jika semerbak bunga Melati hilang di sekitarnya.
#bacahorror @bacahorror
Hidup seorang anak perempuan bernama Kenanga. Dia memiliki kebiasaan aneh yakni sering sekali mencium bunga melati. Suatu ketika dia duduk di taman kota menikmati udara dingin dan sunyinya malam saat itu.
Tiba-tiba tercium aroma melati yang sangat pekat sekali. Kenanga sudah menyadari jika datang aroma melati maka temannya telah datang menemuinya. Tiba-tiba sosok perempuan berbaju putih merangkulnya dari belakang.
KISAH NYATA ! KEJADIAN HOROR DI SEBUAH APARTEMEN DI JAKARTA PUSAT.
- UTAS -
Aku kalau jadi beliau langsung segera pindah sih, gak pakek lama. Ternyata di kamar atas nggak ada penghuninya ! Lah ? tiap malam siapa yang selalu rIbut ? #bacahorror
Pernah gak sih kalian mengalami kejadian aneh di sekitar tempat kalian tinggal ? Kejadian horror sih lebih tepatnya. Pasti sebagian dari kalian ada ya yang mengalaminya.
Kalau ngomongin tentang tempat tinggal. Aku ingat dengan cerita dari seseorang yang pernah bercerita tentang pengalamannya saat tinggal di salah satu apartemen di daerah Jakarta Pusat.
Ceritanya serem sih, sampek bulu kuduk berdiri semua.
"Banyak warga yang takut ketika melewati jembatan itu. Jembatan itu dikenal angker dan sering meminta tumbal manusia. Pasti tiap rabu pahing di bulan suro, ada yang mati bunuh diri di jembatan serta sosok kebo abang pasti muncul"
#bacahorror @bacahorror @IDN_Horor
Terus dukung aku yaaa~
Aku lanjut belanja dan beres² rumah dulu. Setelah selesai langsung aku up cerita lengkapnya... saweria.co/siskanoviw10
Baik~
Selamat siang, semangat menjalani aktifitas yg sangat melelahkan. Kalau sudah istirahat, bisa baca thread horor ini.
Jadi cerita ini berasal dari narasumber aku yaitu ibu dan bapak D. Beliau menceritakan tentang sebuah jembatan yg di sebut dengan "gladak mayit"
KAMPONG SETAN
"Waktu itu aku mengantar ponakan ke salah satu desa di Madura. Jarak antara pintu masuk ke desa sangat jauh sekali ±4km. Namun, ditengah jalan aku menemukan pocongan yang berdiri di pinggir jalan. Aku menyaksikan pemakaman yang panjang sekali seperti tanpa ujung. Desa itu sangat seram"