Ketika hadir kesempatan untuk mengibartinggikan nama Ibu Pertiwi di hadapan dunia, kami tak tunda menyambutnya. Ketika tantangan bertubi hadir, kami tak lelah menuntaskannya. Ketika ragu dan cela terus disandangkan, kami katakan: biar waktu dan kerja kami yg akan membuktikannya.
Semoga hari ini menyalakan harap dan meneguhkan tekad. Bahwa kita mampu hadirkan pagelaran global dengan kerja cepat dan mutu tinggi. Dan bahwa kita peduli dengan masa depan bumi, lingkungan yang lestari, dengan memanfaatkan teknologi.
Semoga hari ini makin membuka mata dunia. Bahwa Jakarta adalah kota global yang berdiri sama tinggi dengan megapolitan dunia lainnya. Dan bahwa anak-anak bangsa Indonesia tak bisa diremehkan, tak mau hanya berdiri di pinggir lapangan, dan tak segan untuk berada di paling depan.
Terima kasih. Terima kasih kepada semua yang telah ikut menguatkan. Terima kasih kepada semua yang telah ikut percaya. Terima kasih kepada semua yang telah ikut bekerja.
Hari ini kami persembahkan untuk Ibu Pertiwi, dan kami tidak akan berhenti di sini.
Kita memang sedang menghadapi tantangan besar, insyaAllah, tidak jadi berat. Sebabnya adalah krisis kesehatan, dampaknya adalah krisis ekonomi.
Maka, kita harus disiplin membereskan sumber masalahnya, yaitu pandemi COVID-19.
Kita bagi tugas: Rakyat jalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) kapan pun. Pemprov kerjakan 3T (testing, tracing, treatment), peningkatan kapasitas RS dan penegakan aturan PSBB, juga perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan.
Hari Minggu kemarin mengunjungi Lab Container COVID-19 terbaru di RSKD Duren Sawit. Kini Pemprov DKI Jakarta memiliki 4 lab pemeriksaan PCR COVID-19: Labkesda, RSUD Tarakan, Labcon RSUD Pasar Minggu, Labcon RSKD Duren Sawit.
Alhamdulillah, kita berkolaborasi, bergotong-royong dengan Lab pemerintah pusat, Lab BUMN dan Lab swasta, sehingga DKI Jakarta memiliki jaringan 41 lab testing dengan total kapasitas mencapai 5.135 tes spesimen per hari, atau 35.945 tes spesimen per minggu.
Target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen/ rapid test), yg untuk Jakarta artinya sekitar 10.645 orang dites per minggu. Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 18.105 orang dites PCR.
Hari ini, 1 Juni, 75 tahun silam Bung Karno pidato tentang Pancasila di kota ini.
Pesan itu kemudian dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 dan jadi narasi dasar tentang tujuan utama kita bernegara yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Keadilan sosial itulah yg akan menjaga persatuan, menjaga bangsa. Karena itu tugas terbesar kita hari ini adalah memastikan hadirnya keadilan sosial.
Hari ini kita terus ikhtiarkan agar Pancasila selalu hadir dilaksanakan di Ibukota walau sedang berhadapan dengan wabah COVID-19.
Hari ini mengikuti upacara dari rumah. Dengan Pakaian Sipil Lengkap. Berdiri mengikuti upacara yang dipimpin oleh Bapak Presiden.
Pemprov DKI Jakarta bersama Gugus Tugas COVID-19 DKI Jakarta menyampaikan kepada seluruh warga bahwa Jakarta akan memperpanjang status #PSBBJakarta selama 14 hari mulai 22 Mei - 4 Juni.
Perpanjangan status PSBB DKI Jakarta ini berdasarkan kajian ilmiah dari tim ahli epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Makin banyak orang berada di rumah, makin kecil penularan. Sejak diberlakukan PSBB Jakarta angka proporsi warga berada di rumah meningkat sampai hampir 60%. Lalu kira-kira terlihat dalam dua minggu kemudian, pelan-pelan laporan kasus Jakarta mulai menurun.
Virus Corona tidak mengenal batas-batas negara, semalam telekonferensi bersama 44 walikota/ pemimpin kota dari 31 negara dalam jaringan C40 Cities yang mewakili sekitar 360 juta penduduk di kota-kota besar dunia seperti London, Seoul, Milan, Jakarta, dst.
Kota-kota telah menjadi episenter dari krisis ini dan untuk menghentikan penyebaran virus Corona perlu tindakan ekstrim yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, bersama-sama di seluruh dunia.
Karenanya penting untuk saling bertukar pengalaman dengan kota-negara lain, terutama mereka yang sudah lebih dulu mengalami krisis COVID-19. Belajar dari pengalaman mereka untuk menyelamatkan warga dan melindungi kesejahteraannya selama pandemi COVID-19.
Mulai hari ini, Hotel Grand Cempaka Business milik BUMD Jakarta, PT. Jakarta Tourisindo, diubah dan dioperasikan sebagai tempat istirahat bagi para tenaga medis di Jakarta yang sedang berjuang keras mengalahkan wabah COVID-19.
Tenaga medis yang mengurusi pasien COVID-19 adalah pejuang yang tugasnya terbesar, terberat dan paling berisiko terpapar. Wajahnya tertutup masker, tapi perannya terlihat dengan nyata.
Mereka harus kita dukung penuh.
Sejumlah 220 kamar berisi 414 tempat tidur telah disiapkan. Dalam waktu dekat tiga hotel milik BUMD DKI juga akan segera menyusul, dengan jumlah total 261 kamar dan 361 tempat tidur. Seluruh fasilitas di dalamnya disiapkan khusus untuk melindungi dan melayani para tenaga medis.