Nasura2101 Profile picture
Jun 26, 2022 152 tweets 20 min read Read on X
Enam muda-mudi yang berlibur ke sebuah desa di pedalaman Kalimantan---desa Neo. Malah tersesat masuk ke desa orang Bunian karena tidak sengaja melewati portal. Apa mereka akan selamat dan kembali kepada keluarganya atau hanya jenazahnya saja yang akan pulang? Image
Yang tidak sabar nungguin, sudah ku upload dua bab.
Bab-01 fan 02. Dua bab hanya 10K

karyakarsa.com/Karenina/terse…
Bismillah....
hai seemua, kita akan up #tersesatdidesabunian mulai malam ini, jadawal updatenya malam senin & malam rabo, setelah lewat tengah malam. mohon maaf, nay kerja, bisanya jam segitu. sedang kita beda empat jam duluan indo. jangan lupa rt, qrt, like, comment dan share.
PENDAHULUAN.

MISTERY DESA BUNIAN

Mei 2014.

Beberapa waktu lalu pemberitaan tentang hilangnya pesawat Malaysian Airline disebut-sebut karena makhluk halus bernama Orang Bunian.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dukun sakti asal Malaysia bernama, Ibrahim Mat Zin.
Siapakah sebenarnya orang Bunian tersebut?
Orang Bunian disebut-sebut sejenis makhluk halus di wilayah Sumatra Barat. Menurut Mitos Orang Bunian itu bentuknya menyerupai manusia yang biasanya tinggal di pedalaman hutan atau gunung-gunung. Orang Bunian kadang juga dikaitkan dengan istilah dewa,
dalam hal ini pengertiannya tidak sama dengan dewa ajaran Hindu maupun Budha.
Dewa dalam istilah Minangkabau berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah hutan, di dekat-dekat bukit atau di area pekuburan. Biasanya jika hari menjelang matahari terbenam di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama ‘samba dewa’
yang di dalam bahasa Indonesia diartikan masakan dewa.
Maka itu biasanya di kampung-kampung di Sumatra Barat, menjelang mahgreeb anak-anak dilarang berkeliaran. Ancaman diambil atau dibawa Orang Bunian selalu dilontarkan oleh orang tua mereka. Samba dewa dipercaya sebagai daya tarik untuk orang mencari sumber aroma tersebut.
Dewa sendiri dipercaya orang Minangkabau lebih kepada perempuan yang cantik dan rupawan, menyerupai peri kalau di dalam buku dongeng anak-anak.
Meski mereka diyakini tinggal di hutan, atau daerah perbukitan, tidak sembarang orang yang bisa bertemu langsung dengannya. Sebab Orang Bunian memiliki dimensi lain dari yang dialami manusia. Seperti manusia mereka juga berkeluarga dan memiliki struktur sossial.
Menurut cerita, mereka menampakkan diri kepada orang-orang yang diinginkan atau saat mereka jatuh cinta kepada orang tersebut. Biasanya orang yang mereka inginkan itu saat terjebak perangkap mereka, tidak bisa kembali ke dunia nyata lagi. Kalaupun kembali,
orang tersebut terlihat seperti orang gila.
Keberadaan orang Bunian sampai saat ini masih menjadi mistery. Sebagian orang masih menganggab ini hanya mitos yang dipercayai banyak orang. Selain masyarakat Minangkabau masyarakat Kalimantan Barat khususnya, Sambas pada umumnya mempercayai keberadaan mitos Orang Bunian.
Menurut pengakuan beberapa sumber yang terpecaya, Ada wilayah larangan yang menjadi kampung Orang Bunian. Jika berada di dalam kampung Orang Bunian jangan berharap bisa kembali.
Jikapun kembali akan seperti orang gila. Kadang suka mengobrol sendiri, entah dengan siapa dia berbicara.
Orang Bunian juga di kenal di kalangan orang sungai penuh, Kerinci. Di hutan-hutan Gunung Kerinci mereka ada. Banyak dari orang luar negeri melakukan penelitian tentang keberadaan Orang Bunian. Walaupun penelitain belum ada hasil, hanya jejak kaki mereka sering ditemukan.
Penampakan bayangan mereka juga sering tertangkap oleh Camera.
Hal terpenting sampai saat ini, keberadaan Orang Bunian belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Berita mengenai mereka hanya bersumber dari cerita rakyat atau dongeng.

________________
Sumber Merdeka.com
yang mau baca lebih dulu bisa ke sini ya:
karyakarsa.com/Karenina/terse…

jangan lupa follow dan dukung nasura, agar kami bisa berlembang. thanks
Bab-01 ENAM SEKAWAN

Di sebuah kampung di pedalaman hutan Kalimantan tahun 2015.

Enam muda-mudi berseragam putih biru berjalan menyusuri jalan desa yang sepi. Terik matahari tidak mereka hiraukan, mereka berjalan sambil bercanda ria.
Karena suasana desa yang masih asri, masih dipenuhi pohon-pohon di kanan-kiri jalan, jadi terik matahari tidak terlalu terasa. Udara sejuk pegunungan masih berhembus sepoi-sepoi meski disiang bolong.
Selain itu, mereka sudah terbiasa berjalan kaki tiap hari saat pergi maupun pulang sekolah. Terbiasa bermain dibawah terik matahari saat mentari tepat di ubun-ubun.
“Kalian ada dengar berita nggak?” ucap Yuna, gadis muda dengan nada kalem. Sekalem parasnya yang ayu, wajah ayunya penuh mistery. Kata orang diam-diam menghanyutkan. Entahlah, gadis muda yang biasanya tidak banyak bicara tiba-tiba nanyain berita.
Temen-temennya hampir bersamaan menjawab, “berita apaan sih, Yun?”

“Itu lho, tentang Orang Bunian.” Jawabnya atusias.
“Ah itu cuma mitos,” jawa Selsi sambil menarik ikat rambut Yuna, lalu berlari mendahului teman-temannya. Selsi memang paling jahil diantara teman-temannya.
“KEMBALIKAN IKAT RAMBUTKU!” teriak Yuna sambil mengejar Seisi.

“YUNA, SELSI, JANGAN BERLARIAN! NANTI KALIAN JATUH.” Teriak Putri, memperingatkan kedua temannya. Jalanan memang sedikit berbatu dan tidak rata.
“Biarin saja mereka Put!” ucap Angga, “sini kamu sama aku saja!” lanjutnya sambil menggamit lengan Putri. Lalu berjalan lebih cepat meninggalkan dua temennya yang lain.
“Dasar Angga, tukang cari kesempatan.” Seloroh Wisnu, “masak sih, Wis?” ucap Angel menimpali candaan Wisnu.

“Enggak, kok. Cuma bercanda.” Jawab Wisnu. Wisnu adalah yang paling kalem dari semua teman-temannya.
Yuna memiliki wajah yang kalem tapi memiliki pembawaan tegas, selalu dominan diantara teman-temannya. Mempunyai sikap pemimpin, selalu mampu menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Dia juga selalu memiliki bukti-bukti logis untuk menguatkan pendapatnya. Selain itu, dia juga memiliki rasa penasaran yang begitu besar, suka belajar hal-hal baru. Namun dia juga memiliki sifat yang kurang baik, kadang suka nekad jika kepepet.
Selsi memiliki sifat pemberani dan sedikit jahil tapi tidak banyak bicara.
Putri, sedikit banyak bicara, lebay bahkan kadang seperti anak kecil.
Angel adalah seorang yang penakut, cengeng, tapi memiliki rasa penasaran yang tinggi. Angga tukang cari kesempatan dalam kesempitan, bicaranya ceplas ceplos.
“Wis, memang benar yang diberitakan bahwa ada Orang Bunian dekat dengan kita?” tanya Angle penasaran.

“Menurut dongeng begitu sih.” Jawab Wisnu, santai.

“Hanya dongeng berarti?”
“Kurang tahu juga, solanya dengar-dengar sudah banyak orang yang bertemu mereka. Ada juga orang yang tidak kembali dari hutan saat sedang mencari kayu kabar, saat ditanyakan pada orang pintar katanya dibawa oleh Orang Bunian.
Ada juga orang hilang berbulan-bulan saat mencari kerang di pantai, kemudian secara tiba-tiba kembali, tapi jadi stress. Suka bicara sendiri, ceikikan sendiri.”
“Ah kamu, yang bener Wis. Jangan nakut-nakuti dech.”

“Beneran, Angel. Aku nggak bohong, entar dech kalau kita libur sekolah kita ke desa Neo, kupertemukan kau dengan orang yang pernah dibawa sama orang Bunian.”
Angel hanya bengong mendengar penuturan Wisnu, ada kengerian di bola matanya. Tangannya tiba-tiba berpegangan pada baju seragam Wisnu.

“Kau takut ya? Nggak usah takut kan ada aku.”
Sesaat setelah menyelesaikan ucapannya, Angga menggenggam tangan Angle lalu ditariknya agar berjalan lebih cepat menyusul teman-temannya. Sesungguhnya Wisnu juga sedikit takut, tapi Wisnu sembunyikan dari Angel.
Sesampainya di rumah, setelah berganti pakaina dan makan siang, Angel menemui neneknya dan bertanya tentang Orang Bunian.
“Menurut cerita turun-temurun, Orang Bunian sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Selain di tempat kita, mereka juga tersebar di tanah Minangkabau, Kerinci dan Kepualuan Melayu.
Di sini, orang-orang desa Neo mempercayai tentang keberadaan Orang Bunian sejak ratusan tahun lalu. Cerita itu diturunkan turun-temurun oleh para leluhur, jadi dongeng pengantar tidur.
Kepercayaan itu diwariskan turun-temurun melalui lisan, dari generasi ke ke genarasi dan dianggap suatu kebenaran. Orang Bunian juga banyak yang menyebut dengan istilah, Orang halus, Orang Peri, Orang dari Kahyangan, dan banyak sebutan lainnya. Ada juga yang menyebut mereka dewa.
Kehidupan orang Bunian konon memiliki kesaktian yang bisa menolong manusia yang memang terpilih oleh mereka, atau orang yang tersesat. Begitu juga sebaliknya orang-orang tertentu sudah ditandai untuk dicelakai dan dibawa ke dunia mereka,
atau orang yang tersesat yang memiliki sifat jumawa dan sombong.
Orang Bunian memiliki dimensi yang berbeda dari dunia kita, manusia.

Orang Bunian terdiri dari beberapa suku bangsa dan agama, mereka tinggal di pedalaman, hutan-hutan, bukit-bukit, Gunung, dan pantai yang tidak terjamah manusia. Wilayah-wilayah yang sulit dijangkau manusia.
Pemukiman orang Bunian konon seperti pemukiman manusia pada umumnya. Mereka juga berkeluarga dan memiliki masyarakat sendiri. Jika malam, warga biasa melihatnya. Perkampungan mereka terlihat seperti kilauan lampu di malam hari.
Orang Bunian juga bisa berbaur dengan manusia biasa. Konon Orang Bunian yang berbaur dengan manusia memiliki aroma harum yang bisa tercium hidung manusia biasa.
Orang Bunian juga bisa merasuki tubuh manusia, bisa mengobati orang sakit dan menjaga desa dari mara bahaya. Konon jika bersahabat dengan mereka bisa keluar masuk hutan tanpa tersesat.
Seorang laki-laki biasa konon bisa menikahi gadis Bunian. Konon yang menikahi gadis Bunian tidak mati di dunia nyata. Dan bisa pindah ke alam Orang Bunian. Di sana bisa mendapat pekerjaan seperti manusia pada umumnya. Di alam mereka manusia juga bisa mati.”
Angel mendengarkan dengan seksama kisah tentang Orang Bunian yang dituturkan nenek. Entahlah. Angel merasa tidak seseram yang selama ini dikisahkan di berita.
________________

TO BE CONTINUE
ok sampai di sini dulu malam ini, jika ingin baca duluan silahkan ke karya karsa. yang pasti banyak kejutan yang akan bikin dada berdegup kencang, bergidik ngeri. cover sengaja dibuat se-elegan mungkin karena jujur Nay takut.
pas refisi part satu dua, Nay nggak bisa jalan dua setelahnya. wajah Nay pucat pasi, mbak yang di rumah bilang, "ibu kenapa, kok perasaan wajah ibuk bukan ibuk dech." aku cuma tersenyum kecut. setelah di tanya sama seseorang yang ngerti ternyata memang ada yang masuk ke tubuh Nay
makanya tiga minggu Nay, nggak nulis. mesti recover dulu, selain itu juga tumbal pengganti aku benar-benar kena block writer karena hal ini.
semalem Nay refisi part-03, kamar Nay tiba-tiba membeku. aku terusin sampai selesai karena sudah terlanjut, kupikir tanggung. aku selesai jam 02.45 dini hari. aku nggak pernah ngerasain kamarku sedingin itu, hingga pagi datang masih sama. padahal ac kupasang 24 derajat.
Di sini juga lagi musim panas. by the way ini linknya: karyakarsa.com/Karenina/terse…
see you malam rabo untuk bab-02nya. untuk #tumbalpengganti aku up malam jumat dan malam minggu lewat tenagh malam.
BAB-02 TELAH DITANDAI
Libur sekolah telah tiba, hal itu membuat enam sekawan, Yuna, Selsi, Putri, Angga, Angle dan Wisnu sangat bahagia. Mereka sedang berkumpul di rumah Angle, mendiskusikan tentang rencana liburan. Image
Sore semua seneng bisa update jam segini, selamat membaca semoga terhibur.
Yuna telah lama mempelajari tentang Orang Bunian, secara diam-diam tanpa sepengetahuan teman-teman. Rasa penasaran yang tinggi serta ketertarikan kepada Orang Bunian. Membuatnya mengumpulkan data-data akurat tentang Orang Bunian.
Buku-buku yang berkisah tentang orang Bunian telah Yuna baca. Ia juga mengumpulkan data dari berita, koran, dan berbagai sumber termasuk media sosial. Selain itu dari cerita rakyat dan dongeng yang bercerita tentang Orang Bunian di kampungnya.
Secara diam-diam, dia sudah bertemu dengan beberapa orang yang pernah mendengar langsung kisah Orang Bunian dari para tetua desa dan leluhur.
Dari semua data yang dimiliki, Desa Neo adalah yang paling dekat dengan tempat tinggal Yuna. Hanya lima jam perjalanan darat dari Desa mereka. Oleh karena itu dia berniat mengajak teman-temannya berlibur ke Desa Neo.
“Guys, gimana kalau kita liburan ke desa Neo saja?” usul Yuna.

“Kamu yakin, Yun?” tanya Angel tidak percaya.

“Iya, seratus persen yakin.” Jawab Yuna tegas.

“Enggak mau ah, Yun. Kamu kan tau lokasi Desa Neo berdekatan dengan lokasi Orang Bunian,
belum lagi keberadaan Suku Bor yang bermukin di Desa Neo. Suku itu kan terkenal akan r*cunnya, serem ah. Salah-salah kita___,” Angel tidak melanjutkan kalimatnya, wajahnya langsung cemberut. Raut mukanya terlihat memohon kepada semua teman-temannya agar menolak usul Yuna.
Namun, justru berbanding terbalik dengan keinginannya. Temen-temennya menyambut baik usul Yuna.
“Ide bagus tuh Yun, Jangan dengarkan Angel! Dia mah dari dulu penakut, dasar cemen.” Ucap Angga sambil memberikan isyarat pada Wisnu untuk menyetujui usul Yuna. Karena pemuda berkulit putih itu tahu, Wisnu menaruh hati pada Yuna.
“Aku sih setuju saja dengan usul Yuna, lagi pula aku juga ingin selalu ikut kemanapun Yuna pergi.” Ucap Wisnu, pemuda berhidung mancung dan berkulit putih itu tersipu malu saat sadar Angel terus menatapnya. Angle memang menyukai Wisnu.
“Aku juga setuju dengan usul Yuna, kalian kan tau aku suka dengan tantangan dan petualangan. Bagaimana denganmu Put?” Ucap Selsi. Remaja berkulit sawo matang itu mengambil kulit kacang dan melemparkannya kepada putri.
“Iiiih, apaan sih Selsi, usil banget dech kamu. Awas kamu nanti bakal aku lempar pakai kelapa!” Alih-alih menjawab pertanyaan Selsi, Putri malah berang karena dilempar kulit kacang. Selsi yang sadar bahwa bakal kena masalah langsung mencubit Angga.
Dia tau bahwa Selsi suka sama Angga.
“Selsi, nanti aja nglempar kelapanya, sekarang kamu mau ikut sama kita ke Desa Neo apa tidak?” tanya Angga lembut.
“Tentu saja Pangeran Angga, aku akan ikut kemanapun kau pergi.” Ucapannya bernada candaan, tapi beberapa detik kemudian remaja cewek berkulit putih dengan postur tubuh sedang itu, netranya melirik Angga dan tersenyum manis.
“Oke, semua setuju kecuali Angel.” Matanya melirik Wisnu, dengan isyarat memintanya untuk membujuk Angle. Angle memang menyukai Wisnu, Yuna tahu hal ini.
“Ayolah, Angle kan ada aku, ada kita semua. Kamu nggak perlu takut. Kami pasti melindungimu.” Ucap Wisnu membujuk Angel. Tak urung Angle mengangguk pelan.
“Ok, ok! misalnya aku setuju dengan usul Yuna, bagaimana kita akan menyampaikan ke orang tua kita masing-masing tentang hal ini? Aku yakin orang tua kita tidak akan setuju.” Jawaban Angel membuat teman-temannya tercengang,
semua menatap Angel dengan tatapan bingung. Kecuali Yuna, sepertinya Yuna sudah mengantisipasi hal ini. Gadis yang satu ini memang selalu jeli dalam mempersiapkan segala sesuatu.
“Bagaimana kalau kita bilang bahwa kita akan berkemah di dekat rumah saudaramu, An?” usulan Yuni membuat teman-temannya yang tadinya tegang menjadi sumringah, tapi tidak dengan Angel.
“Maksudmu rumah saudara nenek yang di desa Neo, Yun?”

“Iya, betul.”

“Dasar Malin Kundang!” Jelas sekali Angel makin kesal, dari pertaman Angel sudah tidak setuju untuk berlibur ke Desa Neo, sekarang malah diminta untuk berbohong.
“Bukan begitu An, kita bisa bilang bahwa kita akan menemanimu menjenguk nenek, sudah lama kau tidak menjenguknya. Jadi kita memanfaatkan waktu liburan kita untuk menemanimu. Kita bisa mengunjungi nenek dulu sebelum kita jalan-jalan.
Kita juga bisa berkemah di sekitar rumah nenek. Jadi intinya kita tidak sedang berbohong. Kita akan jalan-jalan sembari menjenguk nenek.”
Panjang lebar Yuna menjelaskan, tapi tetap saja tidak membuat suasana hati Angel menjadi lebih baik. Namun melihat wajah sumringah teman-temannya, Angel tidak tega mengecewakan mereka. Dengan sangat terpaksa Angel cuma bisa mengiyakan.
“Terserah kau saja Yun, AKu ikut saja.” Jawab Angel pasrah, masih dengan wajah cemberut.
Setelah itu, mereka berdiskusi mematangkan rencana mereka hingga mahgreeb. Mereka berenam lalu pulang ke rumah masing-masing dengan antusias. Telah diputuskan mereka akan berangkat ke Desa Neo sehabis salat dhuhur.
Sesampainya di rumah, Yuna langsung mandi, makan malam lalu berbaring ke tempat tidur dan terlelap.

____________________
BRAAAAAAAAK!

Suara jendela yang terhempas, membuat Yuna kaget dan terbangun dari tidurnya. Sinar bulan purnama masuk melalui celah teralis jendela, membuat kamar Yuna yang gelap kembali terang oleh cahaya rembulan.
Suasana begitu hening, Yuna bangkit lalu bergegas menutup jendela. Bersamaan dengan itu terdengar bunyi gesekan di belakang Yuna. Awalnya lirih, beberapa detik kemudian suara itu bertahap bertambah keras.
SREK...

SREEK ...

SREEEEEK....

Yuna merinding saat mendengar suara itu semakin mendekat, belum berani menengok ke belakang. Yuna tanpa sadar meraba tengkuk. Bau busuk tercium hidung Yuna, menambah kengerian.
BRAAAAAAK!

Tiba-tiba pintu jendela yang telah tertutup, kembali terbuka. Hal itu membuat Yuna kaget, reflek beteriak. Nanum tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.
Yuna membalikkan badan, di saat itulah Yuna melihat sosok berambut panjang bergerak merangkak dengan menyeret kaki dan tangan yang patah. Sekujur tubuh dipenuhi darah yang membasaki baju abu-abu putih yang dikenakannya. Tulang menonjol di beberapa bagian kaki dan tangan,
membuat langkahnya terseret.
Jarak makhluk itu dan Yuna cuma beberapa meter saja. Yuna sangat ketakutan, tapi seluruh tubuhnya tidak dapat digerakkan. Begitupun dengan mulutnya, seolah telah dijahit.
seperti inilah kira-kira hantu yang dilihat Yuna. Image
Makhluk itu terus mendekati Yuna secara perlahan, menimbulkan suara gesekan antara tubuh makhluk itu dengan lantai kayu kamar Yuna. Sausana yang begitu hening, membuat suara gesekan itu terdengar lebih keras dari yang semestinya.
Mata luna melotot, jantungnya berdetak lebih cepat. Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.
KREK...

KREEEK....

KREEEEEEK...

Bunyi gesekan tulang makhluk itu saat tubuhnya bergerak mendekati Yuna. Hingga makhluk itu tepat berada dibawah kaki Yuna. Perlahan bangkit dari posisi merangkak ke posisi berdiri, bergerak perlahan semakin dekat ke wajah Yuna.
Hingga hidung makhluk itu hanya berjarak beberapa centi saja ke wajah Yuna.
Sinar bulan purnama penuh menerangi ruang kamar Yuna, membuatnya bisa melihat dengan jelas makhluk yang hampir menempel ke tubunya.
Gemetaran, mata Yuna memindai. Kepala terbelah dari atas sampai mulut, sehingga tengkorak dan otaknya kelihatan dipenuhi belatung dan darah kental berwarna merah hitam. Kedua matanya berwarna merah, separoh terlepas dari rongga mata, menggantung.
Hidung dan mulut makhluk itu telah membusuk, dipenuhi kelabang.
Kengerian tergambar jelas dari sorot mata Yuna, rasa takut semakin menguasainya. Detak jantungnya juga semakin tak beraturan, tubuhnya basah oleh keringat. Dia tidak tahan dengan bau busuk yang menusuk hidungnya, seluruh isi perutnya serasa naik. Berontak ingin keluar.
Kepalanya terasa berat, lalu berputar-putar. Ia melihat banyak sekali kunang-kunang. Sesaat kemudian tubuhnya limbung.
BUUUUUUK!

Tubuh Yuna membentur lantai kayu, tidak bergerak lagi.
________________________________
TO BE CONTINUE
yang mau baca duluan ini link bab-03:
karyakarsa.com/Karenina/terse…

sampai ketemu senin depan. see u
BAB-04 RUMAH BELANDA
Mohon maaf, Nay belum bisa sesuai jadwal updatenya. Follow, rt, like, comment atau pasang tombol notifikasinya biar nggak ketinggalan cerita-cerita Nay ya. Image
Yang mau baca duluan ini linknya:
karyakarsa.com/Karenina/terse…
Note: Di dalam part ini ada adegan kekerasan, yang dibawah umur atau memiliki keluhan jantung, sebaiknya tidak membaca. Terimakasih.
“Hidupkan senter di hand phone kalian masing-masing!” perintah Siska. Serentak mereka melakukan perintah Siska. Berempat lalu masuk ke dalam rumah Belanda, sangat terkejut. Wajah-wajah yang memang telah dibalut ketakutan menatap ngeri ruangan,
Netra memindai ke segala arah sambil mengarahkan senter.
Umumnya sebuah rumah, ruang pertama adalah ruang tamu, tetapi rumah ini terdiri dari lorong gelap dan ruangan bercabang. Siska memberi aba-aba untuk bergerak, mereka menyisir tiap ruangan sambil meneriakan nama teman-teman yang menghilang.
“YUNAAA!”
“PUTRIII!”
“ANGGAAA!”

Suara mereka menggema, memecah kesunyian. Namun setelahnya hening. Jauh sudah mereka menyusuri lorong, tak terhitung jumlah ruangan yang sudah diperiksa.
Seolah lorong tak berujung, masih banyak ruangan yang belum diperiksa. Lelah mulai menyerang, bercampur bingung serta rasa takut semakin menghantui.
"AAAAAARRRGGGHH"

Suara teriakan membuat mereka berempat kaget dan menuju ke tempat asal suara, baru beberapa langkah mereka berjalan, mereka dikejutkan dengan kemunculan Angga secara tiba-tiba, meggeram. Kedua tangannya mencengkeram leher Wisnu.
Di belakang Wisnu muncul seorang laki-laki bule, berjalan mendekati Wisnu dan Angga. Seluruh tubuhnya berlumuran darah, wajahnya menyeringai ganas, tatapannya tatapan membunuh.
Matanya merah menyala, membuat wajahnya yang pucat pasi tampak lebih seram. Jantung mereka berdetak kencang, nafas semakin sesak, kepala pusing, perut terasa mual menyaksikan laki-laki bule serta tingkah Angga yang berusaha membunuh Wisnu.
Angga mencengkeram leher Wisnu lebih kuat, mencekiknya. Angga benar-benar ingin membunuh Wisnu. Wisnu berusaha melepas cengkraman Angga, tapi sia-sia. Tenaganya kalah jauh. Sementara langkah kaki lelaki bule semakin dekat dengan Wisnu dan Angga.
Beberapa saat kemudian, Angel pingsan. Siska yang melihat sepupunya pingsan, berusaha keras melafalkan doa di dalam hati. Siska berhasil bergerak dan bersuara, terus melafalkan doa-doa. Gemetaran tangan Siska merogoh saku celana,
mengeluarkan sesuatu dari saku celana sambil terus melafalkan do’a lalu melemparkan benda itu ke arah lelaki bule. Beberapa detik kemudian, lelaki bule berteriak pilu, perlahan wujudnya berubah jadi asap hitam, kemudian perlahan menghilang tanpa bekas.
TAAANG!
Sesuatu terjatuh ke lantai begitu lelaki bule itu lenyap tak berbekas, sepertinya besi yang beradu dengan lantai. Selsi mengarahkan senter hand phone ke arah asal suara.
“Dohong?!” ucapnya tanpa sadar. Selsi benar, sebuah benda tajam yang mirip sekali dengan dohong. Hanya bentuknya lebih kecil. Umumnya dohong lebih panjang, antara 50-75 centimeter. Selsi memungut benda itu, mencermati dengan seksama, gemetaran.
“Sepertinya benar, ini dohong. Dari tekstur dan warnanya, aku yakin dohong ini juga ditempa dari besi mantikei.” Selsi menimang-nimang benda di tangan. Berbicara pada diri sendiri dalam diam. Siska merebut benda di tangan Selsi, kasar. Memasukkan kembali ke dalam saku.
Siska juga masih gemetaran, berusaha meredam rasa takut. Berusaha keras menormalkan nafas yang masih tersengal. Belum juga reda ketakutan mereka, terdengar kembali teriakan memilukan dari arah ruangan di ujung lorong.
Siska menyuruh Selsi untuk menjaga Angel dan Angga, lalu menarik tangan Wisnu. Keduanya berlari mendatangi asal suara.
Cahaya gawai menyapu ke segala penjuru ruangan. Akhirnya, cahaya gawai menemukan Yuna dan Putri yang tergeletak di samping tubuh tanpa kepala berpakaian layaknya Noni Belanda.
Sedang menenteng kepalanya sendiri, kepala itu berambut panjang. Sekujur tubuh dipenuhi darah. Sementara di sudut yang berbeda, sepasang mata merah dari kepala tanpa tubuh melotot ke arah mereka berdua.
Mulutnya menyeringai lebar, menjulurkan lidah panjangnya. Tubuh mereka berdua kembali tidak bisa digerakkan, pun dengan mulut mereka seakan kembali terkunci.
SREK…!

SREEKK…!

SREEEKKK...!

Tubuh tanpa kepala yang berpakaian Noni Belanda melangkah mendekat secara perlahan. Langkahnya diseret, menimbulkan suara gesekan dengan lantai kayu. Siska kembali merapal do’a-do’a, akan tetapi tidak mempan.
Tubuh tanpa kepala, lebih kuat dari lelaki bule. Wanita bertubuh atletis itu kembali membacakan doa di dalam hati dengan lebih khusyuk memohon pertolongan-Nya. Beberapa saat kemudian, Siska dapat menggerakan tubuh.
Jari lentiknya melakukan beberapa gerkan khas, dengan lebih khusyuk bibirnya terus melantunkan do’a-do’a. Tubuh tanpa kepala seperti tertahan langkahnya, tidak bisa mendekati Siska dan Wisnu.
Namun masih menyeringai ganas, lebih ganas dari sebelumnya. Sementara kepala tanpa tubuh masih mengawasi dari tempatnya dengan tatapan membunuh.
Sepeminuman the telah berlalu, Wisnu sudah kencing di celana karena takut. Siska seolah tertelan dalam lantunan doa, merapal mantra-mantra yang tidak dimengerti oleh Wisnu.
Tiba-tiba dari tubuh Siska keluar cahaya terang berbentuk seekor harimau putih berukuran lima kali lipat harimau biasa, langsung menyerang tubuh tanpa kepala. Pertarungan berlangsung sengit, tampak jelas bahwa harimau putih itu bukan tandingan tubuh tanpa kepala.
Tak berselang lama, tubuh tanpa kepala terkapar beberapa kali. Kepalanya terlepas dari tangan, lalu harimau putih mencabik-cabik tubuhnya, hingga tak bergerak lagi.
Bersamaan dengan itu, harimau putih menggeram keras. Kepala dari tubuh tanpa kepala berteriak pilu, pelahan wujudnya berubah menjadi asap hitam lalu menghilang tak berbekas.
Hal sama terjadi dengan kepala tanpa tubuh, seringai memudar berubah menjadi tangis pilu, wujudnya pun perlahan berubah jadi asap hitam lalu menghilang tak berbekas. Setelah itu harimua itu menabrak tubuh Siska dan menghilang.
Tubuh Siska limbung, ambruk ke lantai dan tidak bergerak lagi.
Wisnu terpaku bebera saat, linglung dia mendekati Siska. Menyeret tubuhnya mendekatkan ke arah Yuna dan Putri. Setelah itu, Wisnu duduk bersandar di dinding, di letakkan gawainya dengan posisi menghadap atap.
Cahaya gawai cukup terang memenuhi seisi ruangan. Gemetaran tangan Wisnu mengeluarkan sepuntung rokok dari saku, rokok itu juga sudah patah. Namun tetap saja Wisnu menyulutnya. Wisnu tidak merokok, tapi selalu menaruh sepuntung rokok di saku.
Saat-saat seperti ini, wisnu memang memerlukan nikotin untuk sekedar memulihkan kesadaran atau sekedar untuk menghiburnya. Wisnu ingin sekali pingsan seperti yang lain. Namun entah, itu tidak terjadi.
Wisnu sangat membenci hal ini, saat dia sendiri yang mesti menjadi saksi atas segala kekacauan yang terjadi.
Perlahan, Wisnu menyesap asap rokok ke paru-paru lalu menghempasnya perlahan. Wajahnya terlihat lebih rileks setelah beberapa lama. Saat rokok itu hampir habis, terdengar suara berisik dari luar. Beberapa saat kemudian, Selsi dan Angga muncul.
Selsi dan Angga bergegas menolong Yuna dan Putri, berusaha menyadarkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, Yuna dan Putri siuman. Namun masih tampak linglung. Wajah mereka pucat pasi, badan juga masih lemas.
Mereka berdua dipapah masing-masing oleh Angga dan Selsi, meninggalkan tempat itu. Selsia memapah Yuna sedang Angga memapah Putri. Sementara Wisnu memapah Siska yang belum sadar.
Mereka semua sudah berkumpul kembali di depan teras rumah Belanda. Selama beberapa jam berusaha menormalkan keadaan. Angga, Putri dan Yuna masih sering tiba-tiba histeris tiap kali mereka ingat apa yang dialami.
Wisnu memeluk Angga berusaha menenangkannya, lalu mengajaknya menepi. Sementara Yuna dan Putri tampak dalam rengkuhan Siska. Teman-temanya yang lain juga mengitari mereka berdua sambil saling menggenggam tangan.
Tampak mata Angel dan Selsi terus berair, keduanya sesekali meyeka airmata, jelas berusaha menepis gundah di dalam hati. Antara takut, bingung, sedih dan khawatir.
Siska tampak terus berbisik ke telinga Putri dan Yuna, bergantian. Entah apa yang dibisikkan, perlahan tapi pasti wajah Yuna dan Putri berubah. Wajah linglungnya perlahan mencair. Sepeminuman teh telah berlalu.
Mereka tak lagi histeris, airmata mulai jatuh membasahi pipi, lalu berubah menjadi isakan, hingga tangis benar-benar pecah. Siska mempererat pelukan, sesekali mengecup kepala kedua gadis itu.
“Luahkanlah! Menangislah!” Bahu Yuna dan Putri sampai terguncang karena tangis. Siska membiarkan Yuna dan Putri menghabiskan tangis.
Mereka bermalam di teras rumah Belanda malam itu, tidak ada yang tertidur hingga pagi. Mereka juga tidak banyak mengobrol, seolah hanya berharap pagi segera datang.
_________________________

TO BE CONTINUE
yang mau baca duluan ini linknya:
karyakarsa.com/Karenina/terse…

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Nasura2101

Nasura2101 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @nasura2101

May 13
A TREAD
@bacahorror #bacahorror @ceritaht @IMatsirat
@C_P_Mistis @P_C_HORROR @IDN_Horor

KESURUPAN MASAL Image
Hi, sesuai janjiku kita bakal uploud tiap hari ya, doain idenya ngalir terus. Buat yang sudah ngedukung Nay di karya karsa makasih banyak, terimakasih juga tipsnya, tak dungakno rizqimu lancar terus. Amiiin...

maaf agak telat, biasa wong njenenge nyambi 😊🙏
Di sebuah kampung dekat hutan di lereng K*m*T*r 2011

Sore itu Kareen membawa ayahnya ke sebuah kampung di pinggir hutan, kampung itu memang berada di jalan protokol yang menghubungkan kota Surabaya dan Bali tapi kampung itu berada di pinggir hutan.
Read 153 tweets
Apr 26
A TREAD HORROR
@bacahorror #bacahorror @ceritaht #ceritahoror
@C_P_Mistis @P_C_HORROR

HILANG 3 TAHUN DI PANTAI SELATAN
@Kramat_satu Image
Kisah terjadi 27 tahun yang lalu.
"Lapor komandan! seorang pemuda hilang terseret ombak di pantai selatan," Dirjo yang menjadi anggota tim Sar di wilayahnya memberi laporan kepada komandannya.
"Siap meluncur dengan segenap pasukan!" balas Komandan tegas, tak berselang lama beberapa orang anggota tim SAR telah diterjunkan untuk mencari pemuda yang hilang tersebut.
________________
Read 167 tweets
Mar 17
A TREAD HORROR BASE ON TRUE STORY

BUNGA CALON PENGANTIN
ijin tag, @bacahorror @ceritaht @C_P_Mistis
@P_C_HORROR @IDN_Horor @bacahorror_id
@Penikmathorror @threadhororr #bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror
@Imatsirat @Wisanggeni2023 Image
"NGANTI ILUH GETIH AKU ORA SUDI NOMPO AWAKMU."

(Sampai Airmata darah aku tidak sudi menerima dirimu)
Kata-kata itu terlontar dari bibir lelaki yang berdiri di depan seorang gadis bergamis memakai jilbab yang sedang menangis histeris. Sebagian orang mendekat untuk sekedar penasaran ingin tahu permasalahannya.
Read 110 tweets
Mar 15
A TREAD HORROR BASE ON TRUE STORY

KISAH MENGERIKAN DIMBALIK HUJAN MANDANG
ijin tag, @bacahorror @ceritaht
@C_P_Mistis @P_C_HORROR @IDN_Horor
@bacahorror_id @Penikmathorror @threadhororr
#bacahorror #penikmathorror #ceritahorror #threadhorror @Imatsirat @Wisanggeni2023 Image
Barito 1960
Dapat penulis ceritakan bahwa Sindai merupakan seorang perempuan cantik yang akan segera menikah dengan seorang pria dari kampung lain, akan tetapi kebiasaan Sindai adalah setiap pagi berangkat menyadap karet di belakang rumahnya.
Pagi itu ibunya berkata, “Sindai kamu mau kemana, kamu tidak boleh berangkat menyadap getah hari ini, pantangan, besok kamu akan melangsungkan pernikahan!”ucap sang ibu, tapi Sindai bersikeras berangkat menyadap karet dan berkata kepada ibunya “perkawinannya kan besok bu,
Read 95 tweets
Jan 15
TITIAN RAPUH
Mengharap temu atas jiwa raga dan sukmamu dalam satu ruang waktu.

A TREAD BAB 01 PUPUS

Ijin tag,@IMatsirat @kruwik_1209 @ptriaprl84
@PuisiTerkini @hahahaditha @chikodunia @KeanuMam @NaraRara21 @erwinhartawan44
@wiwitpuji56 @peppychristian1 @NaraRara17
@ArifKakung Image
DISCLAIMER: Tempat kejadian dan nama tokoh kami samarkan, alur dan narasi cerita juga kami buat sesuai keperluan penulisan. Dengan ijin Gusti Pengeran dan ijin nara sumber akhirnya saya diberi keberanian serta keluasan hati dan fikiran untuk menulis kisah ini.
Mohon bijak menyikapi kisah ini, karena tujuan menulis hanya untuk menghibur, semoga ada pelajaran yang bisa dipetik. Selamat membaca!

ijin tag:@AiraNtieReal @benbela @iamjayasastra @Uswatun48203921 @creepylogy_ @RDjafis @Fatkhun_elf @karyakarsa_id @Rmurtianto80 @netrasandekala
Read 36 tweets
Dec 3, 2023
BISMILLAH...

A Tread Dark Romance

SERIBU KALI PATAH HATI BAB 12 BIMA

@bacahorror #bacahorror @ceritaht
@P_C_HORROR @C_P_Mistis @benbela
@IMatsirat @netrasandekala @Long77785509
@creepylogy_ Image
yang belum baca part sebelumnya berikut linknya,

BAB 01-09
Read 55 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(