Thread by @budimandjatmiko

Setelah 4 hari fokus Komputasi Awan, putriku dkk back to Mathematics.

Belajar menyesuaikan diri dgn SAT Mathematics khas Amerika:
kecepatan menjawab
(setelah 2 tahun terakhir berlatih gaya A-Level Mathematics khas Cambridge Curriculum, kedalaman analisis)

Perbedaan kedua gaya tsb (AS & Inggris) juga mencerminkan perbedaan pendekaan belajar. Di AS lebih pragmatis, kecepatan jd andalan; sementara belajar di Inggris lebih konseptual, kedalaman yg dikejar

Di AS, kuliahnya banyak tugas, ujiannya sering (dilakukan di tiap akhir semester). Nilai2 ujian akhir semester menentukan kelulusan. Kehadiran di ruang kelas dihitung.
Kuliah itu seperti perpanjangan sekolah menengah (dgn beban ilmu lebih berat pastinya)

Di Inggris gaya belajar disesuaikan dgn dirimu, belajar mandiri diutamakan, tak wajib hadir di kelas (khusus di @UniofOxford & @Cambridge_Uni, tutorial 1 dosen dgn 2 students, lebih penting). PR & tes akhir semester gak dihitung. Ujian akhir kuliah penentunya

Saya belum tanya putriku mana yg lebih pas u/ dia karena gaya pendekatan belajar AS baru dia alami 1,5 bulan ini.
Pandemi 2 tahun ini secara tak sengaja menciptakan kondisi yg mengharuskannya belajar ala Inggris (Oxbridge): mandiri bersama gurunya & analitis

Perolehan beasiswa & pandemi yg menyurut, memberinya kesempatan belajar di kelas dgn teman2 barunya, juara2 olimpiade sains daerah dgn pendekatan baru: menjawab cepat dlm waktu terbatas...ala Amerika.
Juga kesempatan punya teman2 sekolah orang Indonesia

Untung putriku sdh usai tes A-Level Mathematics Mei lalu. Karena dapat beasiswa & kamp pelatihan ini, belajar privat A-Level Physics & Further Maths-nya batal😑.
Tp saya senang dia bersosialisasi dgn anak2 cerdas Indonesia dr daerah2. Penyemangat untuknya

Di AS, disiplin & keluasan cakupan belajar (di tahun pertama kuliah di AS kamu belajar apapun, mulai dr matematika sampai sosiologi, baru tahun ke 2 spesialisasi major dibantu minor; di Inggris, kreativitas & kedalaman belajar (spesialisasi dr tahun pertama)

Khusus u/ @UniofOxford & @Cambridge_Uni, keluasan ilmu kamu dapat di college (asrama & tempat belajar tutorial..bukan di departemen/fakultas ilmumu).

Caranya?

Bikin kelompok belajar informal dgn mahasiswa2 lain dr berragam ilmu yg sama2 tinggal di collegemu

Memangnya mereka mau? Mereka terkondisikan untuk mau. Karena akan dapat 2 manfaat:
1. Kekayaan perspektif ilmu, dan
2. Jejaring global di berbagai negara (negara2 asal mahasiswa atau profesor di college tsb yg diundang sbg pemantik diskusi informal)

Beginilah cara belajar wajib yg khas di @UniofOxford (tutorial) & @Cambridge_Uni (supervision) utk mahasiswa S1 di college masing2. Hadir ndengarin kuliah rame2 di kelas besar di fakultas/departemen tak wajib

Selain supervision atau tutorial, mahasiswa Oxford & Cambridge menghadiri formal dinner seminggu sekali di college-nya masing2.. (biasanya didahului mantra2 Latin/ada yg gak & minum wine sambil berjubah hitam ala Harry Potter)

Gaya2 Hogwarts & Freemasonry!

Saya sebulan lalu diskusi dgn Profesor Ben di Bali, ahli #KecerdasanBuatan @MIT & @Tsinghua_Uni. Dia juga ngajar di kamp pelatihan putriku. Dia bilang jika dia bisa ulang masa muda, dia mau kuliah di @UniofOxford atau @Cambridge_Uni, bukan di @MIT. Kenapa?

Berdasar pengalaman dia jd fellow di @UniofOxford, dia berkesimpulan bahwa belajar di Inggris bukan cuma tentang sains teknologi tp juga tentang budaya yg sdh bertahan 900 atau 800 tahun (khususnya @UniofOxford & @Cambridge_Uni). Organized learning society!

Kegiatan belajar itu bukan cuma mengorganisir ilmu pengetahuan utk dimasukkan ke kepala tp juga mengorgansir diri & komunitas sekelilingnya sehingga ilmu jd masyarakat & masyarakat jd ilmu itu sendiri...

Orang yg banyak pengetahuan tapi malas berdebat/berdiskusi berdasar ilmunya (tapi suka meledek yg lain karena beda mazhab atau dianggap kurang mengetahui mazhab ilmunya) adalah lulusan buruk sebuah universitas

Universitas yg baik adalah universitas yg bukan cuma melatih mahasiswanya jd orang2 berilmu tp juga membuat komunitas di sekitar universitas jd komunitas progresif/maju:

Gown & Town

Gown (gaun) u/ jubah profesor & mahasiswa, town (kota) u/ komunitasnya..

Ah jika bicara pendidikan saya pasti akan ngelantur ke mana2...karena itu adalah cinta pertamaku yg gagal...😣
(waktu kecil soalnya bercita2 jadi ilmuwan 😊😊)