mwv.mystic Profile picture
Jul 10 64 tweets 10 min read
TRAGEDI PEMB*NTAIAN SANTA CRUZ, Timor Timur 1991

Borok Kekejaman Orde Baru terhadap Timor Timur yang Coba Dihilangkan dari Sejarah Indonesia

a thread Image
Sejarah Indonesia yang kita pelajari di bangku sekolah mungkin menceritakan bagaimana momen penderitaan yang dialami oleh Indonesia dibawah kaki penjajah, lalu dilanjutkan dengan bagaimana kegelimangan Indonesia meraih serta mempertahankan kemerdekaan.
Sebuah kisah patriotisme dan perjuangan yang begitu kolosal hingga akhirnya sebuah negara berdaulat NKRI terbentuk dikemudian harinya..
Namun ada salah satu momen sejarah yang mungkin tidak pernah ditemukan di buku sejarah umum yg dipelajari di sekolah.
Jika sejarah biasanya menulis para pelaku sejarah dari Indonesia sebagai korban dan pahlawan, di momen ini, Indonesia adalah pihak yang dikecam dan dianggap sebagai penjahat oleh mata dunia.
Kembali ke masa ketika konflik Timor Timur mencuat di era Orde Baru, inilah kasus pembantaian 250 lebih warga sipil secara membabi buta oleh militer Indonesia yang dikemudian hari dikenal dengan nama "Tragedi Santa Cruz"
Berbeda dengan wilayah Indonesia pada umumnya yang dikolonialisasi oleh Belanda, Timor Timur dijajah oleh Portugis, sehingga secara bahasa, nama nama dan budaya, Timor Timur mengikuti penamaan ala bangsa Portugis.
Saat Jepang menduduki Indonesia setelah mengusir sekutu, Timor Leste juga sempat jatuh ke tangan Jepang. Namun pasca perang dunia II usai, Portugis kembali berkuasa di daerah tersebut.
Hal ini berlanjut ampai akhirnya Portugis mengalami konflik internal dan Timor Timur diberikan keleluasaan untuk mengatur daerahnya sendiri.
Di era ini terbentuklah tiga kubu politik di tubuh masyarakat Timor Timur, yakni Partai Uniao Democratica Timorense (UDT) yang menginginkan Timor Timur tetap menjadi koloni Portugal,
Kubu Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente atau dikenal dengan Fretilin yang menghendaki Timor Leste berdiri sebagai negara merdeka independen, serta Partai Associacao Popular Democratica de Timor atau Apodeti yg mengkhendaki Timor Leste bergabung dengan Indonesia.
Pergolakan antara UDT dan Fretilin pecah dan membuat dua kubu besar di Timor Leste, sedangkan kubu Apodeti tidak mendapatkan banyak dukungan.

Konflik keduanya membuat pemerintahan Indonesia yang saat itu sudah dipegang oleh Soeharto gusar.
Soeharto khawatir konflik di Timor Leste akan membangkitkan paham komunis di tanah tersebut dan menyebar hingga merembet ke Indonesia. Akhirnya, dengan bantuan Amerika Serikat, Indonesia mengirim 2 operasi intelejen yang bertujuan menarik Timor Leste ke tubuh Indonesia.
2 operasi itu adalah Operasi Seroja (1975), dan Operasi Komodo (1974), operasi komodo sendiri dilakukan untuk mengamati pola politik masyarakat Timor Timur, otak dibalik operasi ini adalah sang raja intel, Ali Moertopo sebelum invasi besar Seroja digelar. Image
Kekuatan Fretilin ternyata tidak cukup tangguh melawan pasukan militer Indonesia yang sudah dipersenjatai oleh Amerika Serikat. 7 Des 1975, Ibu Kota Dili sudah berhasil dikuasai pasukan Indonesia, Tiga hari kemudian, kota besar kedua di Timor Leste, Baucau jg berhasil dikuasai.
17 Juli 1976, setengah tahun sejak Operasi Seroja dilakukan, Timor Leste “Takluk” di tangan Indonesia dan secara resmi menjadi provinsi ke-27.
Meskipun sudah resmi menjadi bagian dari Indonesia, para pendukung paham Fretilin masih terus tersebar dan bergerak dalam diam. Kelompok ini juga mendapat dukungan dari beberapa pihak yang merasa apa yang dilakukan Indonesia untuk mendapatkan Timor Leste bukanlah karena-
-keinginan penduduk pulau tersebut, melainkan melalui serangan bersenjata yang tak ubahnya penjajahan. Namun gerakan gerakan yang menuntut berdirinya negara independen Timor Leste ini terus ditekan Orde Baru agar tidak menyebar.
Oktober 1991 sebuah kabar baik bagi para pendukung Fretilin beredar di Timor Timur: sebuah delegasi parlemen dari Portugal berniat mengunjungi daerah itu.
Rencananya, kedatangan mereka akan diikuti 12 jurnalis internasional, satu diantaranya adalah jurnalis bernama Jill Joleffe yang dikenal pro terhadap kemerdekaan timor Timur dari Indonesia.
Siapapun tak menyangka hal ini akan memicu peristiwa yang akan diingat orang sebagai catatan khusus dalam sejarah kekerasan militer Indonesia di bumi Lorosae.
Belakangan niatan Portugal ini ditolak pemerintah Soeharto. Indonesia keberatan bila kunjungan itu disertai para jurnalis, terlebih jurnalis tersebut memang sering menulis dukungan agar Timor Leste meraih kemerdekaan dari indonesia.
Sementara di dalam negeri sendiri, seperti kata mantan pewarta Jakarta Jakarta Seno Gumira Ajidarma, "jurnalisme dibungkam dan harus menggunakan sastra untuk bisa berbicara."
Jauh-jauh hari para pemuda Timor Timur yang melakukan perlawanan bawah tanah sudah keburu menyiapkan sambutan atas kunjungan orang orang Portugal itu. Bagaimanapun, Portugis memiliki sumbangsih tersendiri terhadap daerah tersebut semasa kolonial.
Namun gerakan rahasia yang mereka bentuk ternyata diketahui intelijen Indonesia.

Mereka kemudian membuat spanduk-spanduk penyambutan delegasi Portugal di gereja Moteal Dili, dan meneriakan dukungan dukungan terhadap kedatangan delegasi tersebut ke tanah Timor Timur.
Aktivitas ini diawasi terus oleh TNI yang ditempatkan di daerah tersebut.
Hingga pada malam 27 Oktober 1991, sekelompok provokator yg (menurut kabar yang beredar ) bekerja untuk intelijen Indonesia mengejek para aktivis pro-kemerdekaan dan memancing mereka untuk ribut.
Anak-anak muda Timor Leste terpancing dan perkelahian berlangsung di malam itu juga. Pagi hari 28 Oktober 1991, jasad aktivis muda pro-kemerdekaan, Sebastiao Gomez, ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat gereja Moteal. Image
Dua pekan setelah itu, pagi 12 November 1991, Pastur Alberto Ricardo memimpin misa arwah untuk memperingati kematian Gomez di gereja Moteal, Dili. Misa diikuti ribuan umat Katolik Timor Leste.
Ketika misa usai pukul 07.00 pagi waktu setempat, sekitar lima ratusan orang keluar gereja sembari membentangkan spanduk bergambar Xanana Gusmao, pemimpin gerakan pro-kemerdekaan Timor Leste. Sambil terus berjalan, mereka memekikkan "Timor Leste! Timor Leste! Timor Leste!". Image
Iringan pengunjuk rasa itu berjalan sekitar 4 kilometer menuju pemakaman Santa Cruz, tempat Gomez dimakamkan.
Sampai di pemakaman Santa Cruz, menurut Paul R. Bartrop dan Steven Leonard Jacobs dalam Modern Genocide (2014), tentara Indonesia telah bersiaga di sekitar pemakaman itu yang terdiri dari pasukan Kompi A Brimob 5485, Kompi A dan Kompi D Batalion 303, dan kompi-
-campuran- dengan pakaian preman yang dibentuk pada malam sebelumnya. Selain itu Batalion 744 dan personil dari Kodim 1627 juga berada di sana.
Saat itulah, seperti terlihat dari rekaman video jurnalis Inggris Max Stahl, suasana seketika menjadi kacau. Sirine dan suara letusan tembakan memekik telinga. Para demonstran lari tunggang-langgang. Sementara yang lain mencari persembunyian di antara nisan-nisan Santa Cruz.
Pembantaian ini terekam dengan sangat jelas oleh Max Stahl, sementara ada dua orang jurnalis Amerika Serikat yang juga berada di lokasi, yaitu Amy Goodman dan Allan Naim yang menjadi saksi mata kejadian. Ketiga orang inilah yang kelak menyebarkan kasus ini ke mata dunia.
Berdasarkan kesaksian orang orang yang berada di lokasi, seperti ditulis Paul R. Bartrop, tentara Indonesia menembaki massa dengan membabi buta diikuti berondongan senapan otomatis selama beberapa menit.
Tentara Indonesia menembak ke tengah kerumunan dan membuat para aktivis pro-kemerdekaan tertembak di punggung saat mereka berusaha melarikan diri.

Tentara lainnya menendang dan menusuk korban luka serta sejumlah orang yang bersembunyi di area pemakaman.
Mereka terus melakukan kekerasan terhadap para rombongan pendemo tanpa senjata itu tanpa ampun.
Hukman Reni di buku Eurico Guterres: Saya Bukan Siapa-siapa (2015) menyebutkan, "Dalam Laporan Dewan Kehormatan Militer, Peristiwa 12 November itu menewaskan 50 warga sipil Timor Timur.
Tetapi laporan lain menyebutkan ratusan orang luka-luka dan puluhan tewas kena peluru tentara Indonesia. Disisi lain, penyelidikan rinci dari perlawanan bawah tanah Timor Timur bahkan mendapatkan angka yang jauh lebih tinggi. Pembantaian itu menewaskan 273 orang!
Rosihan Anwar di Sejarah kecil "Petite Histoire" Indonesia (2004) menjelaskan pembantaian di Dili mengakibatkan masalah Timor Timur ditaruh di agenda internasional mengenai HAM.
Di buku Hendra Subroto, Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando (2009), Sintong berkata bahwa ada kemungkinan keterlibatan pihak ketiga dalam Insiden 12 November di Dili itu. Pihak ketiga inilah yang menurut Sintong menjadi dalang aksi sabotase di Santa Cruz-
-yg mengarah ke kekerasan militer. Tapi Sintong tak menyebut dgn jelas siapa pihak ketiga tersebut.

Sementara itu, mantan Komandan Kopassus yg pernah bertugas di Timor Timur, Prabowo Subianto, menyebutkan bahwa tindakan penyerangan di Santa Cruz itu tidak taktis secara militer.
"Anda tidak semestinya membunuh warga sipil di depan pers internasional," ujar Prabowo kepada jurnalis Amerika Allan. Image
Nairn seperti dikutip dari laman alannairn.org. "Komandan-komandan itu bisa saja membantai di desa-desa terpencil sehingga tak diketahui siapapun, tapi bukan di ibu kota provinsi!" tambahnya.
Rekaman Max Stahl itu kemudian diselundupkan ke Australia. Mereka menitipkannya ke wartawan Belanda, Saskia Kouwenberg agar terhindar dari pemeriksaan oleh keamanan Australia.
Video ini kemudian diputar secara luas dengan bentuk dokumenter berjudul “Cold Blood : The Massacre of East Timor” di ITV Britania, Januari 1992. Dokumenter yang memenangkan anugrah video kemanusiaan terbaik di Amnesty International UK Media Awards tahun 1992 ini-
akhirnya membuka mata dunia dan segera muncul gerakan pengecaman keras terhadap Indonesia.
Membela diri, pemerintah Indonesia mengklaim insiden ini adalah reaksi spontan atas kekerasan yg dilakukan oleh para pengunjuk rasa dan hanya kesalahpahaman semata.
Namun pendapat ini dibantah oleh banyak pihak, karena ini bukan kali pertama militer Indonesia memeperlakukan masyarakat Timor Timur seperti itu, bahkan beberapa masyarakat di daerah lain seperti Quelicai, Lacluta, dan Krakas mengalami kekerasan yang sama.
Tekanan Internasional yang terus menekan Indonesia akhirnya direspon oleh pemerintahan pusat. Awal 1992, Mabes Angkatan Darat melalui Dewan Kehormatan Militer memecat Pangdam IX Udayana, Mayor Jenderal Sintong Panjaitan, Pangkalakops Timor beserta seluruh asistennya,
Danrem 164/Wira Dharma, Dandim 1827/Dili juga dicopot dari jabatannya.
Namun bagaimanapun usaha Orde Baru menyembunyikan borok ini di mata warga negaranya sendiri, akhirnya penyebaran video dokumenter itu sampai ke masyarakat Indonesia sendiri.
Sekelompok mahasiswa pro demokrasi dan pers mulai berani mengangkat kasus Timor Timur ke publik sekaligus mengkritisi pergerakan Orde Baru.

Namun nyatanya tekanan dari internasional maupun dalam negeri tidak terlalu dipedulikan oleh pihak militer Indonesia.
Hal ini terbukti dengan penangkapan tokoh pemimpin kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao oleh ABRI dibawah komando Panglima ABRI, Jenderal Try Sutrisno pada 20 November 1992, setahun setelah Santa Cruz terjadi. Image
5 Mei 1999, PBB mempertemukan antara Portugal dan Indonesia sebagai kedua otoritas yang sebelumnya berkuasa di Timor Timur. Pertemuan itu kemudian menghasilkan kesepakatan akan diadakannya referendum bagi masyarakat Timor Timur.
Masyarakat dipersilahkan menentukan nasibnya sendiri, antara menjadi daerah otonomi khusus Indonesia atau lepas dari Indonesia.
4 Desember 1999, hasil referendum diumumkan. Dari 438.968 suara sah yang masuk, 78,5% suara atau setara dengan 344.580 orang memilih untuk merdeka-
-dan terlepas dari Indonesia.

Berdasarkan hasil referendum itu pula, pada 1999 wilayah Timor Timur diserahkan pemerintah Indonesia kepada UNTAET sebagai badan pemerintahan sipil yang dibentuk oleh PBB dalam rangka memelihara misi perdamaian di Timor Leste.
20 Mei 2002, Timor Timur akhirnya secara resmi merdeka dari Indonesia dan merubah namanya menjadi Timur Leste. Mereka mengangkat Xanana Gusmao yang dipenjara di LP Cipinang oleh rezim Soeharto, sebagai Presiden Timor Leste pertama (2002-2007). Image
Tragedi Santa Cruz atau sering disebut juga peristiwa 12 November adalah peristiwa yang selalu dikenang dan tercatat sebagai sejarah tinta merah bangsa Indonesia dibawah naungan penguasa Orde Baru.
Di Timor Leste, 12 November dikenal sebagai hari Pemuda, sebagai bentuk peringatan terhadap kasus berdarah ini.
Pada 25 Januari 2006, Washington Post melaporkan hasil penelitian Komisi Penerimaan, Kebeneran, dan Rekonsiliasi Timor Timur. Menurut komisi itu, Amerika Serikat harus bertanggung jawab karena telah mendukung secara politik maupun militer terhadap pasukan Indonesia-
-yang menyerang Timor Timur sejak awal operasi dilakukan.

Sementara itu sebuah monumen yang menunjukkan seorang pria tengah kesakitan dipangkuan rekannya yg berasal dari sebuah potret saat kejadian didirikan di dekat gereja Motael sebagai pengingat tragedi tersebut. ImageImage
Source video :

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with mwv.mystic

mwv.mystic Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @mwv_mystic

Jul 1
TRAGEDI PAITON (2003)

Kecelakaan maut mengerikan yang menewaskan 54 orang dan merubah sistem keselamatan bus hingga hari ini.

a thread
Transportasi darat, laut dan udara, ketiganya tidak bisa dikatakan lebih aman antara satu dengan yang lainnya. Karena ketiganya memiliki resiko dan potensi kecelakaan yang sama.
Jika biasanya kita mendengar kecelakaan udara dan laut terparah, kali ini kita akan menengok ke belakang, tepatnya pada tahun 2003 dimana sebuah tragedi kecelakaan darat khususnya angkutan bus terparah terjadi di Situbondo.
Read 43 tweets
Jun 10
PART 2
ASTANA RATU ANJANI 2
versi Jani

based on true story

a thread Image
Ini adalah lanjutan dari part pertama, teman teman yang belum baca, bisa membaca terlebih dahulu disini

“Astana Ratu Anjani…Here we cooomee…”teriakku senang.

Setelahnya, aku bagaikan burung beo yang mengatakan apapun yang aku liat dan rasakan

“…Mbo, udaranya seger banget ya”

“…Mbo, langitnya bagus walaupun masih agak gelap”

“…Mbo, ini bau apaan sih? Pupuk ya?”
Read 325 tweets
Jun 9
Sumatera Barat, 2013.. Seorang kakak tega menghabisi adiknya sendiri dgn kapak.. Ketika warga berpikiran masalah selesai setelah tertangkapnya korban, ternyata masalah baru muncul..

Korban tiba tiba "pulang" kembali ke rumah dan hinggap di dinding rumah keponakan tercintanya.. Image
"Kemarin, Paman Pulang"
akan menjadi cerita horror selanjutnya di mwv. Sebelum menuliskannya dalam thread, gw akan sharing melalui lisan, kisah yg terjadi di keluarga gw ini ke pembaca melalui Telegram Kumparan.

Buat yg mau join, klik link ini yaa
t.me/+WAUch570M4JEr… Image
Acaranya kan dimulai malam ini pukul 19.30 wib.

Jangan sampai ketinggalaaan
Read 4 tweets
May 30
ASTANA RATU ANJANI 2
Versi Jani

Misi Rahasia Dibalik Pendakian Gunung Rinjani

based on true story

a thread Image
Sebelum memulai cerita ini, bagi mwvers yang belum membaca versi pertama, dengan sudut pandang Rama, threadnya bisa teman teman baca disini :

Astana Ratu Anjani 2
Versi Jani

Halo semuanya, salam kenal, aku Jani. Kalian mungkin sudah baca pengalamanku bersama Rama di gunung kesayanganku, Rinjani. Sejujurnya, aku tidak menyangka antusias tinggi kalian terhadap cerita kami berdua,
Read 267 tweets
May 11
TRAGEDI BREXIT (2016)

Kemacetan maut dan terburuk di Indonesia yang memakan korban jiwa

a thread
Momen lebaran, sejak dulu menjadi ajang mudik bagi perantau ke kampung halaman. Berbagai moda transportasipun digunakan, baik dari udara, laut, maupun darat.
Saat arus mudik ini terjadi, umumnya akan ada peningkatan jumlah kendaraan menuju daerah. Sementara sebaliknya, kawasan kota akan terasa lengang karena ditinggal para perantau yang mengadu nasib disana.
Read 30 tweets
Apr 16
Kronologi Pembunuhan Sang Singa Padang Pasir, Umar bin Khattab

Utas sejarah Islam
Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat nabi yang mulia, yang dikenal dengan sifat pemberani, tegas, dan kekuatan fisiknya yang diatas rata rata.
Bergabungnya Umar ke Islam juga menjadi salah satu momen besar dalam perkembangan dakwah. Rasulullah yang saat itu masih berdakwah secara sembunyi sembunyi di rumah Arqam, pasca Umar bergabung disisi beliau, segera menyiarkan Islam secara terang terangan kepada penduduk Mekkah.
Read 43 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(