Tentunya (sebagian) sudah mendengar "sikap" orang jawa dalam menghadapi masalah, yakni "ngalah, ngalih, ngamuk"
Sikap ini bukan sekedar jargon. Lihat keris selalu diselipkan di belakang. Kenapa?
#CelahAwan#ruangbaca
Karena kekerasan bukan jalan utama & pertama dalam menyelesaikan masalah. Senjata adalah cara penyelesaian masalah paling akhir.
Dan seperti senjata tradisional (di Indonesia) pada umumnya, pasti ada keunggulan yg layak diperhitungkan
#CelahAwan#ruangbaca
Iya, meskipun keris bukan senjata perang, kecuali perang tanding satu lawan satu, dan meski bentuknya tidak tajam seperti pedang, namun ujungnya runcing. Dan satu goresan, iya hanya dengan satu goresan (bukan tusukan bertubi-tubi)...
#CelahAwan#ruangbaca
Cukup untuk menewaskan musuh. Mengapa? Keris² tertentu, apalagi kategori pusaka (yg diyakini secara spiritual memiliki kedigdayaan linuwih), ada yang sangat beracun. Racun warangan atau arsenik, bisa juga racun lain...
#CelahAwan#ruangbaca
Licik? Tidak bisa seketika menuduh begitu. Sekali lagi, senjata apalagi keris adalah langkah terakhir untuk digunakan. Setelah diplomasi, adu argumetasi dan segala jenis langkah damai diambil.
#CelahAwan#ruangbaca
Sikap orang jawa selalu akan "NGALAH", atau mengalah. Mengalah ini bukan berarti tidak punya prinsip. Bukan tidak punya ketegasan sikap, dan keberanian mempertahankan. Namun mengalah agar tidak ribut. Tidak banyak percekcokan.
#CelahAwan#ruangbaca
Segala sesuatu diselesaikan dengan damai dan baik². Rembugan, diplomasi dan musyawarah
Lha kalau ngalah terus kapan menang. Ngalah bukan berarti meninggalkan masalah. Ngalah dalam arti tidak "rebut bener", merasa paling bener
#CelahAwan#ruangbaca
Ngalah bukan lari dr masalah. Ingat, orang jawa punya sikap "sadumuk bathuk, senyari bumi, di tohi pati". Prinsip yg dipegang teguh, satu sisi ngalah, satu sisi siap mati mempertahankan kehormatan
#CelahAwan#ruangbaca
Setelah upaya diplomasi dan musyawarah gagal, orang jawa memilih untuk "NGALIH". Pergi... Meninggalkan keributan yang tak perlu. Meninggalkan debat tak berujung yang tidak menyelesaikan masalah.
#CelahAwan#ruangbaca
Meninggalkan masalah begitu saja? Tentu tidak. Upaya penyelesaian damai pasti di lakukan. Ngalih, hanya menghindari percekcokan yang tak berujung.
Namun jika sdh "ngalih", menghindar, tetap saja didesak, tetap saja di perlakukan...
#CelahAwan#ruangbaca
semena mena. Tidak dihargai & dihormati, maka sikap terakhir yang dilakukan adalah "NGAMUK".
Dan ngamuknya kadang tidak tanggung tanggung. Kalimat permusuhan "TUJUH TURUNAN" sering kita dengar. Ini artinya sdh kebangetan dalam...
#CelahAwan#ruangbaca
perlakuan yg mendzalimi. Hingga persaudaran, pertemanan, dan persahabatan akan diabaikan. "Dadi godong moh nyuwek, dadi banyu moh nyawuk". Tak peduli lagi apapun yang terjadi terhadap orang yang sdh dianggap musuh.
#CelahAwan#ruangbaca
Sikap "ngalah, ngalih, ngamuk" ini mungkin bisa kita lihat dari perlawanan Pangeran Diponegoro, memilih menyingkir, dan pada akhirnya ngamuk. Amukannya menyebabkan perang Diponegoro yang berkepanjangan dan merugikan...
#CelahAwan#ruangbaca
bukan sekedar banyaknya nyawa kedua belah pihak melayang, namun kerugian finansial yang sangat besar bagi pihak Belanda.
Sikap yang sama juga diambil oleh Panglima Besar Soedirman. Beliau memilih menyingkir dan ngamuk dengan bergerilya
#CelahAwan#ruangbaca
Tulisan ini bukan bermaksud apa², hanya mengingatkan kembali spirit nenek moyang untuk mengedepankan musyawarah dan jalan damai untuk penyelesaian segala masalah.
Kekerasan bukan jalan terbaik, dan kekerasan hanya layak dilakukan...
#CelahAwan#ruangbaca
ketika kedzaliman sdh melampaui batas. Ketika penindasan terhadap hak dan harga diri sudah kebangetan.
Tentu spirit ini layak kita serap sebagai khazanah kearifan diri dalam menghadapi masalah...
#CelahAwan#ruangbaca
Setidaknya jangan lemah ketika didzalimi. Kan jadi cemen kalau sikapnya adalah "ngalah, ngalih, ngelih", ngalah, pergi dan lapar, kpn melawan?
Gak lucu juga kalau "ngalah, ngalih, ngudarasa", ngalah, pergi dan hanya sambat
Tabik
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Bagi pecinta bunga, memandang dan menikmati keindahannya adalah anugrah luar biasa. Memetikpun enggan karena akan merusak keindahan, apalagi sengaja merusak bunga dan pohonnya
#CelahAwan#ruangbaca
Juga tak dapat disalahkan, bagi pecinta bunga untuk memetik bunga liar. Ia menikmati keindahan dengan cara mengambil dan menempatkannya pada vas di atas meja. Tak ada yang salah bukan?
Bbrp waktu lalu, saya jalan² dengan anak². Sekedar melepas penat, sekaligus memanfaatkan waktu kebersamaan. Menengok kebun bunga matahari yang katanya indah.
Benar saja, indah dipandang, bagus untuk selfi pula...
#CelahAwan#ruangbaca
Sengaja anak² dan keponakan yang ikut saya biarkan bebas menikmati keindahan suasana.
Mereka menikmati suasana dan pemandangan dengan gembira. Berlarian, bermain dan berfoto.
Sedang saya menikmati kegembiraan mereka sembari ngopi
#CelahAwan#ruangbaca
Cukup lama mereka bercengkerama dengan alam indah yang tersaji di depan mata.
Cangkir kopi kedua, hendak saya seruput tapi tidak jadi karena salah satu keponakan datang. Duduk disebelah saya.
Saya tanya, "puas mainnya?"