Thread by @user40268

Ke psikiater bukannya waras, malah trauma + lebam.

#bandung #infoBDG

Pertama kali ke psikiater salah satu RS di Bandung. Awalnya ditanya ada apa dan kenapa, sekitar 10 menit, saya disuruh tengkureb. Saya bingung dan tanya lagi, lalu beliau kembali mengulangi perintah untuk ten-

-kureb. Saya bingung dan takut, tapi nurut karna mikir mungkin bagian dari pengobatan. Lalu tubuh saya mulai di tekan2. Sangking sakitnya dan terus menerus, saya bilang "dok, saya tidak kuat. Saya mau udahan aja." tapi saya tetap tidak diperbolehkan pergi. Saya coba bertahan,

sambil menangis karna menahan sakit. Setelah cukup lama menekan leher, tulang belakang, dan rulang bokong atas saya, saya disuruh berbalik. Dan dia menekan nekan dada atas dengan kencang. Ini titik2 yg dia pijit.

Saya menangis karna kesakitan, teriak2 tapi tidak ada yg mendengar krn ruangannya kedap suara. Malah dokter ini menyimpulkan kalo saya menangis krn gangguan kejiwaan. Kata dokternya "kalo ini sakit (sambil menekan), berarti kamu sakit hati dan kecewa". Setelah itu, konsultasi di-

lanjutkan. Kemudian dokter ini terus menerus menyebutkan gejala yg sama sekali tidak saya alami, serta memaksa menanyakan hal di luar yg saya konsultasikan dan privasi. Dia memutar cuplikan video orang dengan gangguan mental yg dia diagnosis. Saya bilang kalau saya tidak mengala-

mi hal yang sama. Tapi dia bersikeras kalau itu diagnosis akhir saya. Padahal saya sudah ke psikolog dan sama sekali tidak ada diagnosis yg dia sebutkan. Serta dia memberi obat sangat banyak untuk diagnosis dia tadi. Sesi berakhir. Badan saya sakit, bahkan menggerakkan tubuh aja

sulit. Perasaan saya campur aduk. Bingung, aneh, sedih, ketakutan. Saya tebus semua obat walau sangat banyak. Ternyata... dokter itu meresepkan obat nyeri/bengkak. Sepertinya sudah sering pasiennya dipijat begitu. Dan obat2 lain yg saya rasa tidak sesuai kebutuhan saya.

Karna merasa ada yang aneh, saya tanya psikolog mengenai kejadian ini. Dan ini jawabannya :

Foto memar di tweet pertama diambil malam hari setelah kejadian dan besok pagi nya. Kondisi sudah dioleskan thrombopop dan minum obat nyeri.

Bbrapa hari saya kesakitan seluruh titik yg dipijat. Lalu saya buat postingan di tiktok. Ternyata, banyak korban sih dokter ini.. dipijit + diagnosis serupa + obat banyak termasuk obat nyeri. Meskipun pasiennya bukan dengan keluhan itu.

Sekurang-kurangnya, sudah 5 orang cerita kalau mengalami hal yg sama. Bahkan kejadiannya sudah dari tahun lalu-lalu.. Yaampun 😥

Jadi setiap pasien pasti dipijat + di diagnosis sama rata + diberi obat banyak (termasuk pereda nyeri). Banyak yg komen di tiktok kl mengalami hal serupa di klinik dan RS tempat dokter ini praktek. Beliau praktek di dua tempat.

Tiktok : username176888918

Jujur, mau melaporkan pun ragu. Karna dia di RS berbasis agama mayoritas. Tau sendiri kejadian yg udah2 gimana? Ditambah saya sendirian dan tidak ada pendamping. Menceritakan hal ini aja ketakutan krn inget sakit kemarin2. Tapi saya sangat berharap ada yg bisa menguak dokter ini

Buah batu itu bukan RS aku berkunjung ya, RS aku berkunjung ada di lokasi lain. Tapi korban lain yg ngomong ke aku, mereka ke oknum yg sama di lokasi itu 🙏🏻

Disarankan untuk laporan ke IDI setempat. Sudah coba Google tapi belum paham, ada yang bisa bantu jelaskan step by step pelaporan? 🙏🏻

Belom 24 jam udah puluhan yg ngalamin hal serupa, di twitter malah puluhan yg dm & rep ngalamin hal yg sama. Tapi kita semua nggak berani lapor sangking bingung dan shock nya🤦🏻‍♀️

Sudah lebih dari 80 orang share bahwa mereka mengalami pengalaman serupa dengan diagnosis persis 100% di pertemuan pertama. Mereka merasa aneh, ke psikiater lain dan 80% diantaranya mendapati hasil sangat berbeda dari diagnosis oknum. Bahkan beberapa yg waras pun dibilang sakit.

Saya tidak akan membuka nama oknum maupun RS. Semoga pihak yang bersangkutan tidak perlu mengancam halus di reply bahwa akan mempidanakan saya, maupun "mengejar" saya dengan data rekam medik saya. Apalagi sampai datang ke alamat yg daya daftarkan di RS.

Saya punya kesibukan dan pekerjaan, tidak menetap di satu tempat. Saya tidak akan melanjutkan laporan ke pihak berwajib karna ternyata sudah ada yg mencoba beberapa tahun lalu dan dikatakan bahwa itu adalah prosedur pengobatan. Semoga ada orang maupun pihak lain yg lebih mampu m-

elapor dan punya kekuatan untuk menghentikan perbuatan oknum. Merasa sedih karna tindakan oknum akan terus berlanjut, namun kemampuan saya hanya cukup untuk menyebarkan awareness dan mengumpulkan korban2 senasib. Terima kasih banyak untuk teman2 yang berani speak up 🙏🏻

Ini kasus satu dari 10.000 psikiater. Aku harap kalian ga takut ke psikiater/psikolog.

Aku setahunan ke psikiater di domisili sebelumnya. Sangat baik, gak kasih obat sembarangan. Sabar mendengar maupun menjelaskan. Ga lupa, selalu jelasin detail obat apa aja yg diberikan.

Semoga kasus ini bisa membuat lebih sadar. Kalau ada yang ga beres, jangan diem aja. Minta akhiri sesi. Kalau enggak diperbolehkan, kalau perlu kabur keluar ruangan. Jangan dateng lagi.

Psikiater dan psikolog tidak selalu sekali coba langsung cocok. Jangan takut 👍🏻