Mereka saling mencari, bertemu, dan kehilangan di dunia antah-berantah. Di dunia mereka, ruang dan waktu melebur sekaligus tercerai-berai. Novel luar biasa yang membuat kita ikut mengambang, terombang-ambing di antara kenyataan dan ilusi.
Bagaimana caranya agar anak tumbuh bahagia dan positif?
Ada penjelasan menarik dari buku 'Anak Juga Manusia'
- sebuah utas -
Banyak orang stres, katanya otaknya penuh, overload, anak-anak juga bisa stres dan nggak mudeng-mudeng pelajaran baru. Bukan otaknya yang penuh, melainkan program otaknya yang error atau ngadat.
"Berapakah kapasitas otak manusia dalam menyimpan dan menyerap informasi apa pun?" Adi W. Gunawan, menulis: Jika otak manusia diandaikan seperti hard disk komputer menjadi tempat menyimpan data maka tiap satu detik ada hal baru atau informasi baru, selama 30 juta tahun.
"Hidupku absurd banget nih." Apa sih hidup absurd itu? Dalam buku Menghilang, Menemukan Diri Sejati dijelaskan tentang menjalani Kehidupan Absurd.
—UTAS—
Absurd itu ketika, misalnya muncul pertanyaan2: Saya hidup untuk apa? Apakah makna hidup ini? Apakah ada maknanya atau tidak? Apakah gunanya kita hidup di alam semesta ini? Pertanyaan tersebut juga muncul dalam benak Albert Camus. Seorang filsuf abad ke-20.
Semua pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang susah dijawab karena serba-tidak jelas. Serba-absurd. Para filsuf sudah berusaha mati-matian untuk mencari jawaban tersebut. Tetapi, tidak bisa menjawabnya dengan tuntas. Jawaban2 mereka hanya hebat dalam teori.
Self-esteem palsu yang hanya meninggalkan luka
Self-esteem sesungguhnya yang melindungi diriku
-sebuah utas-
Self-esteem (penghargaan diri) adalah sebuah konsep yang mendapat perhatian lebih pada zaman sekarang ini. Setiap ahli punya cara yang berbeda dalam mendefinisikan dan menggunakan konsep ini.
Meski konsep self-esteem memang sudah sering digunakan dan dibahas dalam psikologi, konsep ini masih terasa asing dalam dunia psikiatri. Dalam ilmu psikiatri, kebanyakan kasus yang ditangani adalah konsep-konsep kejiwaan yang cenderung negatif.
Saling menuding akan mengakibatkan pertengkaran yang bisa membuatmu semakin kesal. Jika pertengkaran terus berulang, lama-lama kau tak akan mau lagi berbicara dengannya. Lalu kalian akan semakin dekat dengan kata 'putus'.