Mari kita simak lagi, A Thread ~Sebuah Utas~ tentang para perempuan di kasta tertinggi dalam Khazanah Perpolitikan Nasional, yaitu Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar berikut ini :
☆ Mengenal Sosok Nurul Arifin, Legislator Partai Golkar DPR Asal Jawa Barat ☆
1) Selain sebagai politisi, Nurul Arifin dikenal sebagai aktris film dan sinetron di era 90an. Puluhan film seperti Naga Bonar bersama Deddy Mizwar, Si Kabayan dan Gadis Kota yang ia bintangi bersama Didi Petet, dan Kanan Kiri Ok bersama Warkop
2) Atas sepak terjangnya di dunia perfilman, perempuan dengan nama lengkap Nurul Qomaril Arifin ini sempat Artis Terlaris di tahun 1989. Kemampuan akting yang luar biasa dari Nurul Arifin pula kemudian membuatnya menyabet beragam penghargaan,
4) Puncaknya pada 1990 dalam film Kipas-Kipas Cari Angin sebagai Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop Festival Film Bandung ia berhasil membawa piala dan masih banyak lagi prestasi lainnya yang dimiliki oleh wanita kelahiran 18 Juli 1966.
5) Selain membintangi film, Nurul Arifin juga pernah membintangi sederet judul sinetron di antaranya Reaksi, Ada Ada Saja, Kupu75 Kupu Ungu, dan Aku ingin Pulang.
6) Di puncak karirnya sebagai selebritis, Politisi Partai Golkar ini kemudian membangun rumah tangga sejak tahun 1991 bersama suaminya, Mayong Suryo Laksono.
8) Tetapi seiring berjalannya waktu, Nurul Arifin membuktikan bahwa pernikahan beda agama yang ia jalani tidak menjadi masalah untuk kehidupannya. Hingga kini, kedua sejoli ini masih bertahan dalam biduk rumah tangga yang jauh dari gosip dan rumor ketidakharmonisan
9) Bahkan dari perkawinannya tersebut, Nurul Arifin mendapatkan 2 buah hati yakni Maura Magnalia Madyaratri dan Melkior Mirari Manusaktri yang mengikuti agama sang ayah, Katolik.
10) Nurul Arifin menyadari bahwa berkarir di dunia hiburan memiliki batas jangka waktu tertentu. Pendatang baru silih berganti datang siap melanjutkan regenerasi. Seiring itu pula Nurul Arifin semakin jarang membintangi film dan sinetron.
12) Menariknya Nurul Arifin memilih bidang studi Ilmu Politik.Nurul Arifin yang cerdas berhasil meraih gelar sarjana bidang ilmu politik pada tahun 2004. Ia tidak menyiakan waktu, selesai mendapat gelar sarjana ilmu politik,
14) Ilmu politik yang membuatnya jatuh hati menjadikannya harus berkiprah secara total di bidang ini, Nurul Arifin lantas diamanahi posisi sebagai, Pengurus Asosiasi Ilmuwan Politik Indonesia (2005-2018).
15) Selesai menyelesaikan pendidikan S2 sembari mengembangkan karir dan jaringan di dunia politik, Nurul Arifin sempat mengabdikan diri sebagai dosen Ilmu Politik di Universitas Nasional (UNAS) pada tahun 2007-2009.
16) Partai Golkar kemudian menjadi pilihannya mengarungi kawah candradimuka dunia politik. Alasan ia masuk Partai Golkar karena merasa partai beringin ini yang mampu memuaskan hasratnya terhadap dunia politik dari sisi intelektualitas maupun politik praktis.
17) Di tahun 2009 berbekal intelektualitas yang ia miliki dan sisa-sisa popularitas menjadi selebriti era 90an Nurul Arifin berani memajukan diri sebagai calon anggota legislatif dari Partai Golkar.
18) Ia maju dari Dapil Jabar VII yg meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta ketika itu dan mendapatkan suara yang cukup besar yakni lebih dari 124 ribu pemilih.
19) Sayangnya, pada tahun 2014, ia gagal maju kembali sebagai anggota DPR RI. Suaranya tersaingi oleh Ade Komarudin dan Dadang Muchtar. Namun, Nurul Arifin tidak berputus asa.
21) Kiprah politiknya tidak hanya berada di lingkup Partai Golkar, di luar Partai Golkar, Nurul Arifin pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Penerangan dan Informatika FKPPI (2015-2020).
22) Sementara di internal DPP Partai Golkar, Nurul Arifin tercatat pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar pada tahun 2016-2018. Lalu Ketua Bidang Pemenangan Partai Wilayah Jawa Barat Tengah DPP Partai Golkar pada 2018-2019. #golkar
23) Di tahun 2017, Nurul Arifin kembali mencoba peruntungan dalam kontestasi politik. Ia mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Bandung, berpasangan dengan Chairyl Hidayat, anak kandung M.S. Hidayat.
24) Ia kembali kalah dalam kontestasi Pilwakot Bandung, kali ini kekalahannya didapat dari Cawalkot petahana, Oded M. Danial.
Kapasitas dan kapabilitas Nurul Arifin membuatnya tetap dipandang sebagai salah satu elit DPP Partai Golkar yang bisa diandalkan. #golkar#partaigolkar
25) Hal itu terbukti dari posisinya yang urung berubah di DPP Partai Golkar meski partai ini telah mengalami pergantian kepemimpinan. Di bawah komando Airlangga Hartarto, Nurul Arifin diamanahi jabatan sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
26) Pada Pemilu 2019 lalu, Nurul Arifin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI lagi, tetapi ia pindah Dapil. Sisa-sisa popularitas dan elektabilitas pada Pilwakot Bandung ditambah memang Nurul Arifin bertempat tinggal di Bandung
27) membuat @na_nurularifin mengambil Dapil Jabar I yang meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. Dari Dapil Jabar I Nurul Arifin mendapatkan 35.713 suara.
28) Nurul Arifin kemudian ditempatkan oleh Fraksi Partai Golkar DPR RI di Komisi I DPR yang membidangi urusan Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika. Kinerjanya di Komisi I DPR RI pun terbilang mentereng dan sangat aktif.
29) Nurul Arifin terlibat dalam beberapa perumusan RUU dan rapat pembahasan bersama lembaga mitra. Di antaranya sebagai anggota Baleg DPR RI ia terlibat aktif dalam Penyusunan RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol.
30) Nurul Arifin juga aktif dalam rapat-rapat Pembahasan Daftar Inventarisasi Masalah Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Lalu dalam pembahasan Revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
31) Kemudian Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI). Nurul Arifin juga ikut dalam rapat penjelasan permasalahan pemberhentian Dirut LPP TVRI oleh Dewas LPP TVRI.
33) Rapat Dengar Pendapat dengan Lembaga Sensor Film (LSF). Kemudian, rapat pembahasan perumusan RUU tentang Perubahan UU 32/2002 tentang Penyiaran.
Nurul Arifin menjadi salah satu figur kunci di Partai Golkar dan DPR RI dalam agenda-agenda legislasi DPR. #golkar#partaigolkar
34) Popularitasnya yang masih membekas di benak publik membuat karakter seorang Nurul Arifin sangatlah kuat. Di samping itu, sebagai politisi yang berangkat dari dunia hiburan tanah air, Nurul Arifin tidak hanya bermodalkan ketenaran dan popularitas. #partaigolkar#golkarsolid
35) Latar belakang pendidikannya pun menunjang di dunia politik seperti yang dijalaninya sekarang.
Nurul Arifin bisa menjadi contoh tentang bagaimana seorang public figure yang hendak mengarungi dunia politik haruslah dibekali dengan kapasitas serta kapabilitas mumpuni.
36) Dengan adanya latar belakang pendidikan yang matang seperti Nurul Arifin, nilainya sebagai politisi pun akan sulit disaingi, hasil dari popularitas dan kapabilitas proses penempaan dirinya.
37) Dengan adanya latar belakang pendidikan yang matang seperti Nurul Arifin, nilainya sebagai politisi pun akan sulit disaingi, hasil dari popularitas dan kapabilitas proses penempaan dirinya.
38) Demikianlah Utas pendek tentang sosok @na_nurularifin Legislator Perempuan DPR RI dari Partai Golkar,
semoga menginspirasi para perempuan Indonesia utk berani dan berminatc berkarir di dunia Politik.
1. Wenny Haryanto adalah anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI dua periode dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Wenny Haryanto menjadi satu-satunya Caleg Partai Golkar yang terpilih dari Dapil Jabar VI ini #partaigolkar#golkar#golkarpedia
2. Jumlah suaranya sewaktu ia mengikuti Pemilu pun cukup mentereng, di Pemilu 2019, Wenny Haryanto mendapatkan raihan sebanyak 60.783 suara.
1. Jarang ada anggota DPR RI yang mampu bertahan untuk dua periode berturut. Tetapi bagi Dewi Asmara bukanlah hal yang sulit untuk 4 kali berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
1# Mengawali karir sebagai seorang jurnalis, Meutya Hafid kini dikenal sebagai salah satu politisi perempuan terbaik di Indonesia. Kecerdasan dan kemampuan dasar dalam melakukan tugas jurnalisme membuat Meutya Hafid tidak terlalu sulit menjalani karir sebagai seorang politisi
2# Awal ketertarikannya pada dunia jurnalisme pun terbilang tidak biasa. Perempuan yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 3 Mèi 1978 ini mengaku pada awalnya, jurnalistik bukanlah tujuan hidupnya, bukan keinginannya.
1) Cen Sui Lan, dari namanya kita tahu bahwa pemiliknya merupakan orang keturunan. Ya benar, Cen Sui Lan memang seorang perempuan keturunan Tionghoa asal Kepulauan Riau.
2) Yang membuat nama ini istimewa karena ia merupakan perempuan Tionghoa pertama dari Kepri yang berhasil menembus Senayan dan duduk di kursi empuk DPR RI.
Mengenal Sosok Adde Rosi Khoerunnisa, Legislator Partai Golkar Asal Banten
Anggota Komisi III DPR RI
Fraksi Partai Golkar, mewakili Dapil Banten I meliputi Kab. Lebak dan Kab. Pandeglang, periode 2019 - 2024
~Sebuah Utas~
1. Adde Rosi Khoerunnisa merupakan satu dari 20 anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI perempuan. Ia mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Banten I yg meliputi Kabupaten Lebak & Pandeglang. Periode 2019-2024 adalah kali pertamanya ia masuk gelanggang gedung parlemen Senayan, Jakarta.
2. Sebelumnya, Adde Rosi Khoerunnisa adalah anggota DPRD Provinsi Banten pada periode 2014-2019.
Terlepas ia adalah menantu Ratu Atut Chosiyah atau istri dari Mantan Wagub Banten, Andika Hazrumy, Adde Rosi Khoerunnisa tetap menjalani karir politiknya dari level yang semestinya.
berikut ini saya akan bagikan kembali utas pendek tentang Partai Golkar pasca lengsernya Pak Harto, bagaimana Partai Golkar bisa bertahan dimasa kritis tersebut walaupun banyak muncul partai yg didirikan kader Partai Golkar kala itu.
2/ Saat ini kita mengenal Partai Nasdem, Gerindra, Hanura juga Berkarya, partai-partai yang didirikan kader2 alumni Partai Golkar, ternyata banyak juga partai lain yg didirikan alumni golkar dimasa awal pasca lengsernya Pak Harto walaupun sebagiannya sekarang tidak eksis lagi
3/ PASCA Soeharto lengser pada Mei 1998, kondisi Golkar berubah. Golkar mengalami kegamangan politik setelah kehilangan patron politiknya, Soeharto yang juga ketua dewan pembina Golkar.