Agenda diawali dengan Miyos Gangsa, Sabtu (01/10) atau keluarnya Gamelan Sekati dari keraton ke Masjid Gedhe dan dibunyikan selama satu minggu hingga Jumat (07/10). #Sekaten2022 #KratonJogja
Gamelan Sekati akan dikembalikan ke keraton melalui prosesi Kondur Gangsa pada Jumat (07/10) malam. #Sekaten2022 #KratonJogja
Berbeda dengan pelaksanaan Sekaten dua tahun sebelumnya, pada pelaksanaan Kondur Gangsa kali ini, Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menyebar udhik-udhik secara terbatas untuk umum. Sementara, udhik-udhik pada prosesi Miyos Gangsa akan disebar oleh Utusan Dalem.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, dapat hadir di lokasi dan waktu yang sama dengan menerapkan protokol kesehatan.
Langkung saking sedasa tahun, Nyi Mas Lurah Surakso Boga Mursani kanthi raos ikhlas hambiyantu nyumektahaken ubarampe cahos dhahar sugengan Labuhan Merapi. #Figur #KratonJogja
Sedaya punika dipun lampahi awit ingkang garwa, Mas Asih, nglintir minongka Jurukunci Gunung Merapi satilaripun Mbah Maridjan ing tahun 2010 kapengker.
Piyambakipun mligi ngabdi wonten Karaton punika hanggadhahi raos mongkog, utaminipun saget handadosaken diwasa tumraping diri pribadi.
Keraton Yogyakarta dibangun berdasarkan konsepsi Jawa dengan mengacu pada bentang alam yang ada, seperti gunung, laut, sungai, serta daratan. #KratonJogja
Selama beberapa hari ke depan, media sosial @kratonjogja akan mengangkat tema “Sumbu Filosofi” yang sedang diusulkan menjadi warisan budaya dunia UNESCO.
Apabila ada pertanyaan dan informasi lebih lanjut dapat disimak melalui akun-akun berikut ini:
Tumpeng menjadi hal tak terpisahkan dalam kebudayaan Jawa. Tumpeng juga merupakan kekayaan kuliner di Keraton Yogyakarta yang mempunyai banyak ragam, fungsi, dan filosofi. #KratonJogja#Tumpeng#infoKraton
Selama beberapa hari ke depan, media sosial Keraton Yogyakarta akan menghadirkan ulasan mengenai topik tersebut. Jika memiliki pertanyaan, Sahabat dapat menuliskannya pada kolom komentar disertai dengan tagar #tanyakraton.
Simak informasi seputar keraton melalui media sosial berikut ini:
Sepanjang tahun 2020, banyak catatan sejarah baru ditorehkan. Dalam beberapa hari ke depan, kami akan membahas berbagai peristiwa menarik di Keraton Yogyakarta dalam “mengarungi pandemi”.
Throughout 2020, there have been many new historical records made. In the next few days, we will discuss various fun facts at the Palace of Yogyakarta in "dealing with the pandemic".
Selamat pagi Sahabat, pagi (10/11) ini #KratonJogja akan menggelar Hajad Dalem Garebeg Mulud Wawu 1953 (2019), Acara ini terbuka untuk umum, saat ini terdengar alunan musik dari Prajurit tanda akan segera dimulainya Garebeg Mulud Tahun Wawu 1953 #GarebegMuludWawu1953
Bagi sahabat yang tidak berkesempatan hadir secara langsung dapat menyimak melalui live streaming Periscope #KratonJogja #GarebegMuludWawu1953
prosesi awal sebelum dimulainya Garebeg adalah Nyadong Dwaja, Nyadong Dwaja dilakukan oleh Bregada dari Sri Manganti untuk dibawa ke Pracimoso #KratonJogja#InfoKraton#GarebegMuludWawu1953
Kanjeng Raden Adipati Danureja I tercatat sebagai Pepatih Dalem Keraton Yogyakarta yang pertama, menjabat sejak 1755-1799. Beliau adalah Bupati Banyumas yang bergelar Kiai Raden Adipati Yudanegara III #InfoKraton#PepatihDalem#KratonJogja
Sejak kecil beliau telah mengabdi di Keraton Kartasura sehingga mengenal baik Raden Sujono yang kelak bergelar Pangeran Mangkubumi/Sri Sultan HB I #infoKraton#PepatihDalem#KratonJogja
Oleh Gubernur VOC saat itu, kedekatan kedua pemimpin Yogyakarta tersebut diibaratkan layaknya keris dan warangka #infoKraton#PepatihDalem#KratonJogja