#CUKUPSUDAH: PENCEDERAAN DEMOKRASI SEBAGAI SIMBOL SEMATA
Kembali ke tiga tahun yang lalu, publik disampaikan beribu komitmen manis dari Jokowi-Ma’ruf, salah satunya ialah komitmennya dalam penegakan demokrasi.
Pada acara Summit for Democracy 2021, Jokowi pun dengan lantang menyampaikan ke dunia bahwa Indonesia berkomitmen untuk memajukan demokrasi. Akan tetapi, komitmen ini nyatanya tidak tecermin dalam tindakan dan kebijakan yang dilakukan selama ini.
Hal tersebut ditampakkan dengan beragamnya pencederaan demokrasi melalui wacana perpanjangan masa jabatan, potensi dwifungsi TNI-Polri, minimnya partisipasi dalam pembuatan regulasi, dan kian menyempitnya ruang kebebasan sipil.
Melalui berbagai fenomena tersebut, publik sejatinya sudah berkali-kali dipertontonkan kegagalan negara dalam menegakkan demokrasi di Indonesia.
Hadirnya wacana-wacana haus kekuasaan bersama tindakan pencederaan demokrasi lainnya semestinya menjadi peringatan bagi Presiden Jokowi bersama jajarannya untuk melakukan perbaikan.
Ditambah lagi negara sedang dalam perjalanannya menuju perhelatan politik tahun 2024 yang begitu besar. Pengabaian nilai demokrasi belakangan ini tentu menjadi preseden buruk bagi perhelatan nanti sehingga berbenah seutuh-utuhnya adalah satu-satunya jawaban.
#CUKUPSUDAH : KABINET INDONESIA MAJU, KABINET NASAKOM!
Terhitung tepat 3 tahun Indonesia telah berjalan di bawah kepemimpinan orang-orang diatas. Selama 3 tahun itu pula Kabinet Indonesia Maju tak membawa kemajuan sesuai namanya dan malah terus menghadirkan kemunduran di berbagai sektor di Indonesia.
Hampir setiap sektor memiliki masalahnya tersendiri yang anehnya tidak diatasi, selalu ditutup-tutupi, tak pernah dievaluasi, dan malah diapresiasi.
#CUKUPSUDAH : TIGA TAHUN MENJABAT, RAKYAT SEMAKIN DIBABAT!
Tiga tahun masa jabatan Jokowi-Ma’ruf, rakyat terus digebuk oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang biadab.
Pendidikan masih mahal dan tak demokratis, dana APBN yang terus disikat untuk hal-hal minim urgensi, permasalahan lingkungan dibiarkan, praktik KKN semakin marak, sampai kasus pelanggaran hak asasi manusia yang tak kunjung mendapat keadilan juga terus membludak.
#CUKUPSUDAH: PEMBIARAN DOSA-DOSA POLISI, SEGERA REFORMASI
Saat ini, sering terjadi tindakan dari aparat kepolisian yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Polisi telah menjadi alat untuk membuat masyarakat bungkam dengan cara-cara yang represif dan melanggar HAM.
Tidak hanya sampai di situ, aparat juga telah membuat ratusan nyawa melayang karena tindakannya yang arogan dan tidak pikir panjang. Padahal, sejatinya aparat memiliki tugas untuk melindungi warga dan melakukan pengamanan terhadap masyarakat itu sendiri.
#CUKUPSUDAH: IRONI DARURAT REFORMASI HUKUM DI NEGARA HUKUM
Tiga tahun sudah berlalu sejak Jokowi-Amin mendeklarasikan pada dunia bahwa kelak pemerintahannya akan membawa Indonesia pada penegakan hukum yang bersih dan menjunjung tinggi demokrasi serta perlindungan terhadap seluruh warga negara.
Hukum seharusnya berperan untuk menjamin keadilan, ketertiban, dan kemanfaatan bagi warga negaranya.
Rapor merah penanganan korupsi di Indonesia masih terus bergulir dengan banyaknya evaluasi bagi upaya pemberantasan yang terus menunjukkan penurunan kinerja.
KPK sebagai garda terdepan dalam melakukan penindakan dan pemberantasan korupsi secara langsung justru tidak menampakkan tanda-tanda perbaikan.