Breaking News!
Tragedi malam Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan yang menelan korban 120 orang tewas pada festival tersebut.
Puluhan pengunjung mengalami cardiac arrest atau gagal jantung.
Sumber Foto: Desyree Min (Facebook) #prayforitaewon
Dugaan sementara terkait insiden ini adalah terjadinya desak-desakan dalam perayaan Hallowen. Dikabarkan sekitar 100.000 orang hadir dalam acara ini.
Seperti ini keadaan festival Hallowen di Itaewon, Korea Selatan
Terlihat dari beberapa foto dan video garis polisi sudah mulai dipasang untuk mengurai keramaian dan menekan bertambahnya jumlah korban.
Menurut informasi yang beredar, ada sekitar 848 personel yang dikerahkan untuk membantu, termasuk 364 petugas pemadam kebakaran dan sisanya belum dapat diketahui dari mana saja, serta ada 142 ambulans yang dikerahkan untuk membawa para korban ke rumah sakit terdekat.
Diperkirakan korban yang tewas dalam insiden ini berusia 20-an. Serta beberapa media lokal memberitakan bahwa insiden ini bermula ketika mendengar ada seorang selebriti di bar Itaewon (belum dapat dipastikan siapa), dan sejumlah besar bergegas menuju kesana.
Seorang pejabat dari Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengatakan, sekitar 50 orang dirawat karena serangan jantung.
Insiden ini mendapat perhatian langsung dari Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, ia memerintahkan kepada seluruh rumah sakit untuk menyidiakan kasur untuk para korban dan ia juga meminta tim medis segera menolong para korban.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Peran pemuda dalam sejarah Indonesia sangat vital. Bisa dibilang, berkat intelegensi pemuda lah Indonesia akhirnya bisa menyatakan Kemerdekaan Indonesia pada 1945. Itulah salah satu poin penting dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kasus gagal ginjal akut yang menelan korban jiwa ratusan anak di Indonesia.
Polda Jawa Barat (Jabar) masih terus mengusut kasus pembunuhan ibu dan anak di Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jabar, setelah satu tahun kasus itu masih belum terungkap.