Haduh pak, kok bisa-bisanya sih orang sedang terkena musibah malah di manfaatin. Cari kesempatan dalam kesempitan dong ini namanya.
Jadi awal mula kasus ini terjadi pada bulan Juli 2022. Ada seorang perempuan berinisial RD (32) ingin melaporkan perkara kasus tentang penyebaran foto dan video tentang dirinya di Polsek Pinang, Tangerang Kota.
Pas RD sampai di Polsek Pinang, ia diminta ke ruangan Kapolsek Iptu Tapril yang menjabat saat itu. Alasannya sih untuk menayakan perkara kasus yang menimpanya.
Nah, didalam ruangan itu terjadilah percakapan seperti ini, menurut korban RD kepada wartawan, selasa 15 November 2022.
“’Perkaranya apa?’ Saya jawab, saya dianiaya dan diancam bakal disebarkan foto dan video saya yang gak wajar. Coba lihat sini foto dan videonya,”
“Terus saya bilang saya gak punya, saya aja gak tahu kapan diambil. Terus dibilang saya enggak percaya sama kamu kalau gitu,”
Terus dia tanya, ‘usia kamu berapa?’ Lalu saya jawab 31 tahun. Dijawab ‘oh lagi lucu-lucunya ya’. Terus ditanya ‘kamu nyusuin anak kamu gak?’ Kenapa bapak tanya gitu? Ya gak apa-apa. Terus kamu bisa dibawa keluar gak?’ Oh maaf saya bukan perempuan seperti itu,”
Kalau kita perhatikan, baik pertanyaan dan pernyataan si bapak Kapolsek ini agak lain yah.
Menurut keterangan RD, ia mengaku sudah mulai curiga dengan perilaku eks Kapolsek Pinang tersebut. Pasalnya pertanyaan yang ditanyakan kepada dirinya jauh dari perkara yang ingin dilaporkannya
Akhirnya Iptu Tapril mengetahui jawaban soal menyusui atau tidak!
Entah berapa lama setelah RD melapor ke Polsek Pinang, ia dihubungi nih sama pakpol Iptu Tapril.
Waktu itu mantan Kapolsek Pinang “mengajak makan”, RD tanpa rasa curiga menyetujui ajakan tersebut. Ia mengira pertemuan itu untuk membahas perkaranya.
Eh, bukannya membahas perkara yang menimpanya, RD malah dibawa ke hotel di kawasan Kota Tangerang oleh pakpol Iptu Tapril.
Kalau menurut keterangan RD kala itu ia gelisah dan bingung harus berbuat apa. Serta sempat ada pernyataan seperti ini dari mantan Kapolsek Pinang tersebut :
‘udah kamu aman sama siapa.’
‘Kamu tahu kan saya siapa’. (seperti tidak asing yah mendengar kalimat ini)
Dan setelah mereka sampai dikamar, Iptu Tapril memaksa untuk membuka pakaian dan hingga akhirnya terjadi persetubuhan. Terang RD
RD mengaku sempat mendapatkan ancaman dari Iptu Tapril untuk tidak membuat laporan. Saat dituruti dirinya untuk tidak memperpanjang kasusnya, karena ia berharap laporan soal ancaman penyebaran foto diusutnya.
“suka sama suka” atau ada ancaman?
Ketika kasus dugaan pemerkosaan ini mulai mendapat perhatian masyarakat, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis 17 November 2022, seperti ini.
"Hasil temuan pemeriksaan kita sementara hubungan yang mereka lakukan didasarkan adanya suka sama suka,"
"Karena didalam setiap habis hubungan itu si perempuan ini mendapatkan imbalan ataupun uang dari mantan kapolsek itu ya," ucap Zulpan.
Rasanya nggak adil yah kalau hanya dengar dari satu pihak saja. Jadi tim VOI mencoba mengkonformasi kepada RD selaku korban pada Jumat, 19 November dan seperti ini jawabannya.
“Saya engga nerima uang. Jadi jangan berpikirnya saya nerima uang karena mau sama mau. Dimana harga diri saya, saya melaporkan dia (Mantan Kapolsek Pinang) ke Propam,”
RD juga menjelaskan, bahwa memang benar ia sempat ditawarkan sejumlah uang oleh mantan Kapolsek Pinang untuk tidak melaporkannya. Namun ia menolak.
Proses Hukum
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E. Zulpan.
“Untuk sementara penindakan secara etik, dan masih menunggu rekomendasi dari Propam. Tetapi, Iptu M Tapril ini sudah dimutasi ke satuan Yanma Polda Metro Jaya.”
Sebagai tambahan informasi, Iptu Tapril mengakui perbuatannya. Tetapi, mengelak saat disebut sebagai aksi pemerkosaan dan ia juga sudah dimutasi ke Yanma Polda sejak tanggal 29 Oktober 2022.
Semoga kasus seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya.
Breaking News!
Tragedi malam Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan yang menelan korban 120 orang tewas pada festival tersebut.
Puluhan pengunjung mengalami cardiac arrest atau gagal jantung.
Sumber Foto: Desyree Min (Facebook) #prayforitaewon
Peran pemuda dalam sejarah Indonesia sangat vital. Bisa dibilang, berkat intelegensi pemuda lah Indonesia akhirnya bisa menyatakan Kemerdekaan Indonesia pada 1945. Itulah salah satu poin penting dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menegaskan harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kasus gagal ginjal akut yang menelan korban jiwa ratusan anak di Indonesia.