Thread by @mwv_mystic

KISAH SUPIR PENGANTAR JENAZAH DUKUN ANAK
based on true story

a thread
@RJL5_official @donfajaraditya

Bagi banyak orang, sesuatu yang berhubungan dengan kematian dan jenazah adalah hal yang mengerikan. Namun bagi sebagian orang lainnya, kematian dan pengurusan jenazah adalah bagian dari kehidupan mereka sehari hari karena tuntutan pekerjaan.

Salah satu dari orang orang ini adalah Rizwan, seorang supir mobil jenazah yg sudah bertahun tahun menekuni pekerjaan ini. Pekerjaannya mengharuskan ia terbiasa untuk berinteraksi dengan kematian setiap hari, dari kematian normal hingga korban korban kecelakaan lalu lintas-

-yang kondisinya memprihatinkan.

Diantara sekian banyak peristiwa yang ia alami selama karirnya, ada salah satu pengalaman yang paling tidak bisa ia lupakan..

Siang itu Rizwan yang tengah berkumpul dengan rekan rekannya mendapat telepon dari atasannya..

“Halo, Wan, dimana?” ujar suara dari ujung telepon.

“di warung nih pak. Ada apa?” tanyanya, ia tau ini adalah panggilan tugas. Ia memang harus siap sedia karena kematian tidak pernah bisa ditebak kapan akan datang.

“Lu jemput ke alamat x ya, ada jenazah disana mau dianter”

“lah di X? rumah nomor berapa pak?” tanya Rizwan.

“nomor sekian” jawab atasannya.

“oh oke siap, deket rumah saya itu. Tau tau. Meluncur” ujarnya sambil bersiap. Ia juga menelepon rekannya untuk membantu proses pengangkatan dan pengantaran jenazah nantinya.

Jenazah yang akan ia jemput berada kurang lebih 3 atau 4 rumah dari kediaman Rizwan. Ia sedikit banyak tau mengenai rumah tujuannya kali ini. Rumah itu dihuni oleh pasangan suami istri yg berprofesi sebagai dukun anak dan mantri. Namun ia tidak tau siapa yg meninggal saat itu.

Sesampainya di lokasi, Rizwan mendapati ada dua jenazah yang harus ia antarkan, kedua pasangan suami istri itu ternyata meninggal di waktu yang bersamaan. Sedangkan sebenarnya kapasitas mobil jenazah hanya untuk satu orang.

Karena perjalanan akan jauh dan sulit untuk menghubungi tambahan mobil jenazah, akhirnya posisi jenazah diatur sedemikian rupa agar muat. Sang istri diletakkan di dalam keranda dan diletakkan di tengah,

sedangkan suaminya berada di bawah, diposisikan dibawah bangku yang biasa diduduki pendamping jenazah.

Setelah jenazah sudah dalam posisinya dan dirasa aman dalam keadaan sudah terkafani, Rizwan dan rekannya lalu berangkat dengan tujuan pengantaran dari Yogyakarta ke Solo.

Mobil berangkat dari kediaman jenazah sekitar pukul lima sore. Perjalanan berlangsung aman dan tanpa rintangan berarti selama kurang lebih tiga jam, Rizwan menyadari bensin mobilnya sudah mau habis.

Padahal terakhir yang ia ingat, seharusnya bensin cukup untuk perjalanan lebih jauh dari ini dan ia sudah mengisi full tank. Namun Rizwan tidak ambil pusing, ia menepi ke rest area untuk mengisi bensin dan beristirahat sejenak.

Saat itu Rizwan berinisiatif untuk mengecek keadaan jenazah laki laki yang ia bawa. Karena posisinya ada dibawah kursi dan tidak terjaga dengan keranda, ia khawatir posisi jenazah sudah tidak baik karena goncangan selama perjalanan.

Ketika pintu belakang dibuka, Rizwan yang tadinya mau membenarkan posisi jenazah tiba tiba tersentak..

Jenazah yang ada di bawah kursi justru jenazah perempuan.. sedangkan jenazah di dalam keranda adalah jenazah laki laki.. kedua jenazah itu bertukar tempat dengan sendirinya..

Rizwan yakin sebelumnya ia menaruh jenazah wanita tadi di dalam keranda.. tapi kembali lagi, ia menyalahkan ingatannya sendiri walaupun sepertinya tidak mungkin.

Tanpa memberitau rekannya, Rizwan melanjutkan perjalanannya menyusuri jalan tol trans Jawa menuju lokasi rumah duka.

Rizwan membawa serta rekannya ini yang bernama Ipul dengan tujuan sebagai supir untuk perjalanan pulang. Karenanya, selama perjalanan berangkat rekannya ini tidur di sebelahnya.

Lalu lintas di tol malam itu sepi dan lancar.. hanya ada satu dua kendaraan logistik yang ada disana. Tidak adanya teman mengobrol dan jalur yang lurus akhirnya membuat Rizwan mengantuk. Sesekali ia berkedip dengan sering dan mengalami mikrosleep.

Hingga pada satu ketika ia terpejam selama beberapa detik dan saat membuka matanya lagi, ia sudah berada di jalan yang tidak pernah ia lalui..

Saat itu mobilnya tiba tiba saja sudah berada di sebuah jalan berbatu dan rusak dengan pepohonan tinggi di kiri dan kanan tanpa lampu jalan.. padahal beberapa detik sebelumnya ia berada di jalur tol.
Rizwan dengan kebingungan melihat ke kiri dan kanannya.

Ia sama sekali tidak pernah merasa mengambil jalur seperti ini. Rizwan lalu melihat ke sampingnya, rekannya masih tidur dengan lelap.

“Pul Pul Pul bangun Pul! Temenin gue ini ada yang gak beres” panggil Rizwan sambil menepuk nepuk rekannya.

Ia mencoba membangunkan rekannya itu sambil menghindari hindari lubang lubang jalan di hadapannya.

“hmm apa?..” jawab rekannya malas.

“gue atau ini jalannya dimana Pul. Udah keluar jalan raya ini!” ujar Ridwan cemas.

Rekannya tadi lalu membuka mata dan melihat kedepan.. lalu dengan pandangan kesal ia berkata..
“Ngomong apasih orang masih di tol begini”

Lalu tiba tiba saja pandangan Rizwan berubah dan jalan di depannya kembali menjadi jalur tol dgn beberapa kendaraan besar di hadapannya...

Sebenarnya darisini, Rizwan sadar ada sesuatu yang tidak beres.. namun bagaimanapun caranya ia harus mengantarkan kedua jenazah ini ke Solo..

Perjalanan dilanjutkan dan Ipul kembali tidur. Tidak ada kendala berarti saat itu hingga menjelang tengah malam , Rizwan masih mengendarai mobil jenazah itu seorang diri. Namun tiba tiba saja ban belakang sebelah kiri mobilnya meletus.

Rizwan sempat oleng dan sadar bahwa ban belakangnya bermasalah. Ia memberi lampu hazard dan menepi ke jalur darurat. Dugaannya benar, ban belakangnya sudah pecah. Beruntung ia memiliki ban cadangan dan memasangkannya seorang diri tanpa membangunkan Ipul.

Setelah selesai, perjalanan dilanjutkan.. namun sesuatu yang aneh menarik perhatian Rizwan. Ia tanpa sengaja melihat ke kaca tengah dan melihat ada dua objek asing di belakangnya.. di bagian tempat jenazah diletakan..

Melalui pantulan kaca tengah itu. Rizwan melihat dua jenazah di belakangnya sudah tidak lagi terbaring di dalam keranda dan dibawah kursi, melainkan duduk di atas kursi dan diatas keranda..

bahkan sosok wanita diatas keranda itu terlihar sedang mencengkram leher seorang bayi yang terus memuncratkan darah segar!!!

Rizwan yang saat itu juga panik langsung membangunkan Ipul dengan lebih tergesa lagi dari sebelumnya.

“PUL! BANGUN PUL!! ITU YANG DI BELAKANG GA BERES PUL!!!”

Ipul yang tersentak langsung meminta Rizwan menepi ke jalur darurat dan mengecek keadaan di belakang. Anehnya saat kap belakang dibuka, keadaan dua jenazah itu masih seperti semula.. tidak ada darah atau apapun disana.

“wah udah ga beres nih..” gumam Rizwan.

Waktu kala itu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Sadar ada yang bermasalah dengan sesuatu yang ia bawa membuat Rizwan memutuskan untuk sholat tahajud dan minta diberikan keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan kali ini.

Beruntung, saat melanjutkan perjalanan hingga tiba di lokasi rumah duka, tidak ada gangguan lagi yang Rizwan alami..

Setelah jenazah diturunkan dan proses administrasi selesai, Rizwan dan Ipul pulang dengan Ipul sebagai supir.

Perjalanan pulang sama sekali tanpa hambatan hingga keduanya tiba kembali ke rumah.
Di rumah, Rizwan yang penasaran dan merasa ada sesuatu yang janggal pada kedua jenazah yang ia bawa tadi lalu bertanya pada sang ibu,

“bu, itu yang meninggal siapa ya? Itu dua yang saya anter ke Solo kemarin. Kok selama di perjalanan aneh ya..” tanya Rizwan.

“Loh jadi kamu belum tau? Itu istrinya dukun anak yang bermasalah..” ujar ibunya dan mulai bercerita..

Sang istri yang merupakan dukun anak itu ternyata mempunyai isu negatif. Konon praktik yang ia lakukan juga menggunakan hal hal klenik. Salah satu tetangga yg dibantu persalinannya justru kehilangan bayinya. Saat melahirkan, yang keluar hanya gumpalan gumpalan darah tanpa janin..

Menurut kabar yang tersebar, jika dukun anak itu menyukai bayi yang akan dilahirkan, maka bayi itu akan dijadikan tumbal.. dan tujuannya demi mendapatkan stamina dan awet muda bagi pelakunya..

Namun beberapa waktu lalu muncul dukun anak lain di sekitar lokasi rumah itu. Karena banyak yang sudah kapok dengan wanita tadi, akhirnya warga berbondong bondong berobat kesana dan pemasukan dua suami istri ini menurun.

Mereka lalu membuat siasat untuk menggratiskan biaya pengobatannya untuk menarik kembali pasien pasiennya ke mereka..
Hal ini tidak disukai oleh dukun anak baru tadi.

Hingga terjadilah saling kirim serangan yang pada akhirnya kedua suami istri ini kalah dan menderita penyakit ganas yang mengantarkan mereka pada kematiannya yang tidak mudah..

keduanya mengalami sakratul maut begitu lama, sejak dzuhur sebenarnya tubuh mereka sudah “mati” namun nafas mereka terus ada hingga ashar. Barulah saat seorang tokoh agama didatangkan untuk mencabut segala ilmu hitam yang ditekuni keduanya, nyawa keduanya lepas dari raganya..

Cerita ini mungkin terdengar begitu aneh untuk sebuah kejadian kisah nyata.. namun Rizwan bahkan tidak mengalami hal hal aneh ini sekali saja.. ia dan rekannya satu profesi. Bayu punya banyak kisah diluar nalar tentang pengalaman mereka sebagai supir mobil jenazah..

Simak kisah penuturan langsung Rizwan dan Bayu, dua orang pengemudi mobil jenazah di Youtube Channel RJL5 pada link di bawah

Maaf ada kesalahan pengetikan, seharusnya Jakarta-Solo . Posisi narasumber dari Jakarta Utara

https://twitter.com/mwv_mystic/status/1594688403668344832?t=UushQLryZQC8T5-rkg7Cww&s=19