Selamat jalan, Lord Rangga! Terima kasih sudah menyuguhkan kritik sosial dengan balutan performance gimmick yang cerdas untuk masyarakat yang memang bingung ini!
Suwargi langgeng!
Di beberapa diskusi saya sering bilang bahwa Lord Rangga ini (sadar atau tidak) adalah seniman yang hebat. Aksi social critics performance dengan gimmick kerajaan-kerajaannya berhasil menempel di kepala kita, punya daya ganggu yang pas.
Beliau menampilkan persona sebagai "Pemimpin Dunia", seolah-olah mengatur banyak hal di seluruh negara, terlihat adikuasa, dan sebagainya. Sesungguhnya itu adalah kritik bagi "penguasa" saat ini.a
Atribut-atribut yg beliau kenakan adalah bentuk sarkas betapa masyarakat kita masih "kagum" dgn embel-embel jabatan dan derajat pangkat. Bagaimana kita hari ini masih merindukan sosok "Raja". Alasan yang sama dengan kenapa Alm. Ir. Soekarno mengenakan banyak lencana di bajunya.
Bagaimana gimmick2 "Raja-rajaan" semacam ini berhasil di masyarakat kita. Sebuah kritik pedas cerdas ke pemerintah bahwa di depan mata kita masih banyak SDM rendah dengan penalaran ngawur yang mudah sekali dimobilisasi untuk kegiatan yang bisa jadi salah.
Bagaimana juga akhirnya kita bisa melihat banyak masyarakat yang putus asa karena mungkin pemerintah dianggap tidak becus yang pada akhirnya membawa mereka gampang tergiur solusi singkat bahagia bersama kerajaan-kerajaan utopis jadi-jadian.
Saya juga melihat Lord Rangga melakukan performnya guna mengkritik banyaknya ormas-ormas dengan tujuan semu, memobilisasi massa dengan tujuan politis, berlagak bak penyelamat namun pada akhirnya tetap tidak berujung pada kesejahteraan yang diimpikan.
Di balik semua itu, sekarang beliau sudah berpulang.
Selamat jalan, Lord! Terima kasih sudah menyadarkan kami banyak hal. Terima kasih sudah menghibur, dan terima kasih untuk banyak hal lainnya.
"Bila Anda Puas, Beritahu Teman. Bila Anda kurang Puas, Beritahu Kami"
Kalimat lawas ini harusnya sudah bisa mengajarkan kepada kita untuk senantiasa mengabarkan hal baik dan menahan juga mengatur emosi ketika ada hal buruk.
Kritik/teguran harusnya bisa disampaikan dengan arif.
Apalagi di zaman modern seperti ini, di mana sebuah berita bisa menyebar sporadis dan menimbulkan polemik. Membangun dan membunuh karakter seseorang bisa dilakukan (secara sadar atau tidak) semudah itu.
Imbasnya, emosi sesaat bisa menjadi hal yang sangat menyakitkan.
Rawan sekali distorsi informasi dengan banyaknya persepsi dan kondisi emosi orang yang berbeda-beda. Akhirnya, kebanyakan membabi buta menelan sebuah berita mentah-mentah. Apalagi memang mungkin sudah hobi masyarakat kita untuk lebih cepat dan suka menggoreng kabar buruk.
Yang mau order quick sketch (Pen on A5 Paper) seperti ini, langsung DM aja ya!
Bayarnya nanti aja kalau karyanya sudah selesai. Monggo!
The process and the result. 10 minutes quick sketch for Mr. @ivanzulva di sesi ngamen kali ini. Matursembahnuwun sudah berkenan memesan 😁🙏 twitter.com/i/web/status/1…
Sketching is healing.
Senin ini tadi saya kena hit and run, jadi agak dongkol. Nah untuk healing, saya memutuskan buat gambar aja.
Jadi buat Mas Mbak yang nanya harganya berapa, silahkan bayar seikhlasnya, semampunya, dan senyamannya untuk karya saya edisi ngamen malam ini ya!
Title : MONDAY & THE HIT AND RUN
Series : -
Acrylic On Canvas
50 x 40 cm
Miftah Rizaq
Yogyakarta, December 2022
Karya ini saya dedikasikan untuk semua pedagang yang pernah mengalami Hit And Run. Tetap tabah, tetap semangat! Gusti mboten sare, rejeki apik mesti ono dalane! Jangan berkecil hati! Jangan takut, pasar bisa diciptakan!
Juga saya dedikasikan untuk mereka yang bertanya lalu menghilang setelah pertanyaannya dijawab dan untuk yang pergi tanpa kabar setelah kabarnya dipastikan. Semoga harimu tetap menyenangkan supaya kamu sadar bahwa ada yang lebih tinggi derajatnya dari uang, yaitu adab.