KOMPAS/HAS/RON
Tiga nama yang memiliki elektabilitas tertinggi dalam bursa capres 2024 berdasarkan survei Kompas sepanjang 2022, yaitu #Gubernur#JawaTengah *Ganjar Pranowo*, Menteri Pertahanan
Prabowo Subianto & mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tiga kali survei nasional yg dilaksanakan Litbang Kompas selama tahun 2022 merekam pamor Gubernur #Jateng#GanjarPranowo, yang semakin melejit mulai meninggalkan dua rival terdekatnya Ketum Gerindra Prabowo Subianto
dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Terjadi kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo pada beberapa kategori pemilih terutama dari segi usia, latar belakang sosial ekonomi, dan gugus pulau.
Dari segi usia pemilih, memasuki bulan Oktober 2022 elektabilitas Ganjar telah
unggul pada seluruh kategori usia, terutama ”unggul bersih” di generasi Z dan Y muda. Unggul bersih artinya selisih elektabilitas antar kandidat lebih dari dua kali margin of error (2,8 persen), yakni 5,6 persen. Adapun pada kelompok usia yang lebih tua, yakni generasi Y tua,
generasi X, dan baby boomers, keunggulan Ganjar masih relatif sebanding atau bersaing dgn calon lainnya.
Kenaikan elektabilitas Ganjar yang unggul di semua kategori usia ini merupakan kondisi yang berkebalikan dengan penilaian di bulan Januari 2022 saat Prabowo Subianto unggul
di semua kategori usia. Saat itu, Prabowo ‘unggul bersih’ di kelompok usia generasi Z dan kelompok tua atau baby boomers. Prabowo msh terus relatif unggul di bulan Juni 2022 dgn unggul bersih di kelompok usia muda generasi Z dan generasi X.
Anies Baswedan senantiasa terpantau
di ranking ketiga sejak bulan Januari hingga Oktober 2022. Meski demikian, secara perlahan mulai tampak bahwa angka elektabilitasnya meningkat khususnya di pemilih generasi Y muda, Y tua, dan generasi X. Bahkan, pada survei bulan Oktober, tampak bahwa elektabilitas Anies Baswedan
semakin mapan di kategori pemilih usia generasi Y tua dan generasi X.
Dinamika elektabilitas tiga kandidat capres yang difavoritkan publik tersebut menggambarkan bahwa peluang pergeseran suara relatif cukup terbuka di kategori pemilih paling muda (generasi Z) dan generasi tua
(baby boomers). Ganjar Pranowo terpantau paling mampu membalik & meraup dukungan di dua kelompok usia tersebut, sedangkan Prabowo Subianto banyak berkurang dukungannya.
Di usia ketegori menengah (generasi Y tua, generasi X), yg relatif memiliki kelembaman dalam beralih pilihan,
elektabilitas ketiga kandidat relatif berbagi sama besar. Baik Ganjar maupun Prabowo terlihat cukup alot menambah dukungan dari kelompok ini, sedangkan Anis Baswedan menjadi yang paling diuntungkan dengan penambahan suara di kalangan tua.
Pola dukungan elektabilitas yang senada
juga terlihat dari kelas sosial. Kelas sosial ekonomi responden survei ini dibagi menjadi kelas bawah, menengah bawah, menengah atas, hingga kelas atas. Responden kelas sosek bawah merupakan responden dgn kepemilikan daya listrik rumah tangga sebesar 450 VA (volt ampere), kelas
menengah bawah 900 VA, kelas menengah atas 1.300 VA, dan kelas atas 2.200 VA ke atas.
Secara umum, Ganjar Pranowo mendapat keunggulan di survei baru Oktober 2022 di semua kategori kelas sosial ekonomi responden. Sebelumnya, Ganjar hanya unggul di 2 kelas sosial teratas meskipun
selisih keunggulannya relatif tdk terlalu jauh dari Anis Baswedan.
Sebaliknya, Prabowo Subianto cenderung mendapat penurunan di semua lapisan kelas sosial ekonomi selama tiga survei. Penurunan paling menonjol terlihat di dukungan masyarakat kelas atas. Dukungan kelas atas kpd PS
tampak merosot secara konsisten dalam tiga survei tersebut dan hanya menyisakan 9,5 persen dalam survei Oktober 2022.
Dukungan publik kelas ekonomi atas sangat terlihat baik pada Ganjar maupun Anies Baswedan. Di survei terbaru, dukungan responden kelas atas kepada Ganjar bahkan
hampir mencapai separuh responden kelas atas (42,9 persen). Sementara kenaikan dukungan kelas atas kepada Anies Baswedan relatif lebih landai.
Dinamika elektabilitas responden di kelas menengah atas maupun kelas menengah bawah justru menampakkan kelembaman, alias tidak terpantau
pergerakan yang signifikan kenaikan atau penurunan elektabilitas baik bagi Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan. Sementara bagi Prabowo Subianto ada gejala penurunan dukungan dari publik kelas menengah ini.
Jika penguasaan suara berdasar generasi (usia) dan kelas sosial ekonomi
cenderung didominasi oleh Ganjar Pranowo khususnya Oktober 2022, penguasaan suara berdasarkan gugus pulau menunjukkan hal berbeda.
Perubahan elektabilitas capres berdasar pulau lebih bersifat ”lembam” atau lebih sulit ditembus para capres. Meski lebih sulit, hingga bulan Oktober
Ganjar relatif paling berhasil meraih penambahan elektabilitas dan memimpin di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Elektabilitas Ganjar yang melejit tercatat naik-stabil di Bali, Nusa Tenggara & Sumatera, serta cukup melejit di pemilih Maluku-Papua. Pertambahan
perolehan suara Ganjar yang konsisten dari tiga kali survei hanya di Pulau Jawa saja di mana penguasaan pemilihnya berada di 28 persen suara.
Berkebalikan dengan Ganjar, perolehan Prabowo Subianto tampak terkontraksi sepanjang 2022, dari yang di awal thn unggul di seluruh gugus
pulau (kecuali Jawa) menjadi hanya memimpin elektabilitas di Kalimantan. Penguasaan Prabowo yang menyentuh angka 40,5 persen suara di Sulawesi (Juni 2022) kembali melorot menjadi 20,2 persen di bulan Oktober 2022.
Terlihat ada penurunan yang konsisten bagi pamor Prabowo di Jawa,
sementara di gugus pulau lainnya cenderung berfluktuasi. Meski cenderung menurun, secara nominal persentase elektabilitas di seluruh gugus pulau cenderung cukup ”tebal” di angka minimal belasan %. Hal ini berbeda dgn elektabilitas Ganjar & Anies yang berfluktasi di angka 1 digit.
Dari ketiga tabel gugus pulau juga terlihat, penguasaan Anies Baswedan belum ada yg stabil meningkat, semuanya masih berfluktuasi dgn angka yg belum terlalu tinggi. Meski demikian, keunggulan Anies cukup konsisten terlihat dari yang di Januari tidak memimpin, menjadi memimpin
di satu gugus pulau di Juni 2022, dan dua gugus pulau di Oktober 2022.
Melihat corak elektabilitas dari berbagai segi yang masih sangat dinamis ini, pergerakan dukungan ketiga sosok ini akan terus menarik dicermati di 2023. (LITBANG KOMPAS)
generasi X, dan baby boomers, keunggulan Ganjar masih relatif sebanding atau bersaing dgn calon lainnya.
Kenaikan elektabilitas Ganjar yang unggul di semua kategori usia ini merupakan kondisi yang berkebalikan dengan penilaian di bulan Januari 2022 saat Prabowo Subianto unggul
di ranking ketiga sejak bulan Januari hingga Oktober 2022. Meski demikian, secara perlahan mulai tampak bahwa angka elektabilitasnya meningkat khususnya di pemilih generasi Y muda, Y tua, dan generasi X. Bahkan, pada survei bulan Oktober, tampak bahwa elektabilitas Anies Baswedan
(baby boomers). Ganjar Pranowo terpantau paling mampu membalik & meraup dukungan di dua kelompok usia tersebut, sedangkan Prabowo Subianto banyak berkurang dukungannya.
Di usia ketegori menengah (generasi Y tua, generasi X), yg relatif memiliki kelembaman dalam beralih pilihan,
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ketika awal Jokowi berkuasa, yang paling berbahaya secara politik adalah sikap Jokowi yang ingin memaksa Freeport mengakhiri Kontrak Kerja dan patuh kepada UU Minerba.
Karena ini menyangkut kepentingan AS yang Lima Presiden sebelumnya
tdk mampu menghadapi.
Apalagi Jokowi bukan presiden yg pemimpin Partai, yang tentu tidak punya kekuatan terorganisir di akar rumput menahan gejolak serangan politik dalam negeri.
Benarlah.
Tahun 2015 suhu politik memanas dengan munculnya skandal “Papa minta saham” yg berkaitan
dgn Dirut PT. Freeport Indonesia dan Setya Novanto bersama Murez.
Isi rekaman itu menyeret nama nama mantan presiden sebelumnya yang terlibat dalam konspirasi tingkat tinggi.
Setya Novanto lolos dari kasus ini karena dia tidak mau bersaksi atas isi rekaman itu.
Secara tidak lgsg
*"Gila !!!"*
Sekelas Rhenald Kasali, sampai berikan Animo sperti ini, .....
*••• "Anies Terlalu Murah Buat Indonesia" •••*
Oleh: Rhenald Kasali
Anies & JK boleh berjaya memainkan politik identitas di Jkt & hasilnya adalah miniatur kerusakan massal yg di terima masyarakat
even yg tidak memilih Anis. dengan memainkan *Tim Garong Untuk Perampokan Pengadaan (TGUPP)*--- Yg pada makan Gaji Buta Fantastis, Anggaran Dana di pakai menggaji Bulanan yg nggak Jelas !!!
*"Apa yg sdah di kerjakan buat DKI"*😠👎
Sekrg dia mulai merangsek mau mencoba menguasai
Indonesia dgn target yg sama, membuat Indonesia terluka.
Kita tau, bahwa *Manusia pandir ini disetir bohir yg berhaluan sm merampok Indonesia.*
Lapisan penjahat ini bukan hanya layer tipis, mereka bak sekam batubara yg tebal & tak ada habis nya kalau bicara dana.
Makanya satu²
Jakarta - Dalam tata kelola ekonomi global, sengketa dagang selalu asimetris. Negara superpower sudah bisa diprediksi akan memenangkan setiap sengketa dagang kalau berhadapan dengan negara-negara middle-power.
Seperti petuah Hans J. Morgenthau bahwa international politics, like all politics, is a struggle for power.
Indonesia terbukti melanggar ketentuan WTO karena proteksionisme yang diberlakukan melalui kebijakan larangan ekspor dan kewajiban pengolahan dan pemurnian mineral (nikel)
dlm negeri. Meski blm putusan inkrah karena Indonesia memilih utk banding, tp pemerintah seharusnya memulai menata ulang diplomasi nikelnya yang sporadis serta business as usual karena hanya melawan melalui WTO.
Butuh strategi terukur & sedikit berani melawan negara superpower,
Sepeninggal Gabener, wajah Ibu Kota Jakarta seperti langsung sumringah. Hal ini tak lain karena yang menggantikan posisi Gabener adalah Heru Budi Hartono, pejabat di Balai Kota yang mengawali
karirnya dari bawah sekali. Wajar jika dia memang memahami seluk-beluk kota, termasuk bagaimana cara merawat dan membenahinya.
Namun yang lebih utama lagi, Heru adalah sosok yang mendapat tempat di masa Gubernur Ahok. Pastinya Heru dianggap sbg orang yang mampu mengemban tugas
dan kepercayaan, hingga diberi jabatan sebagai walikota Jakarta Utara. Belakangan Heru ditarik Presiden Jokowi ke Istana, menjadi salah satu staf yang posisinya urgen.
Dipercaya Ahok dan diandalkan Jokowi. Ini menjadi jaminan mutu seorang Heru, yang kemudian diangkat Kemendagri
covesia.com/opini/77080/ce…
kebahagiaan masyarakat kampung saya, dicabut oleh anak muda gagah perkasa, bernama Hutomo Mandala Putra. Anak kesayangan bahkan dianggap sebagai “Putra Mahkota” Presiden Soeharto. Melihat peluang bisnis cengkeh ini begitu menggiurkan, ia (pasti) membujuk
sang ayah untuk menggunakan kekuatannya.
“Ayah, keluarkanlah palu godam kekuatanmu, berikanlah cara bagaimana cengkeh di seantero kerajaan ayah ini bisa saya kuasai, tanpa modal, tanpa keras, tapi mendapatkan keuntungan banyak”,
demikian (mungkin) kira-kira Hutomo yang akrab dipanggil dengan Tommy ini, ayahnya yang dikenal murah senyum tersebut.
*RONALDO SEPAKAT KE AL NASSR FC (ARAB SAUDI), DIGAJI Rp3,2 TRILIUN PER TAHUN*⚽🇸🇦
_CNN Indonesia | Rabu, 30 Nov 2022 17:43 WIB_
*NOTED: Inilah Potensi Penghasilan Cristiano Ronaldo di
Al Nassr* 🤯💰⚽🇸🇦
• €200.000.000 per tahun
• €16.000.000 per bulan
• €3.800.000 per minggu
• €760.000 per hari
• €96.000 per jam
• €1.600 per menit
• €26 per detik
*Setara di Indonesia*🇮🇩
• Gaji Ronaldo bisa buat beli 32 Klub Bola di Indonesia, bila di hitung di angka masing-masing 100 M.
• Gaji perbulan Ronaldo sama dengan sama dengan total gaji 54.421 karyawan