Praktik buruk pertambangan batubara di desa Satui Barat, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan ditengarai punya kontribusi besar terhadap putusnya jalan hingga merusak puluhan rumah.
Warga Satui Barat, Diana menceritakan rumahnya hancur karena tanah bergerak di wilayah desa yang diduga pengaruh dari penambangan batubara di sekitar desa.
Kejadian itu juga membuat keluarganya kehilangan pendapatan sama sekali.
Ahmad Hamdani mengambil keputusan berbeda dengan kebanyakan warga lain.
Terlebih ganti rugi yang sudah ditentukan tim appraisal dinilai terlalu murah jika dibandingkan dengan ongkos membeli tanah di desa lain, keluh Hamdani.
Dua perusahaan tambang batu bara, yakni PT MJAB dan Arutmin Indonesia jadi sorotan dalam kasus ini menyebut ada lubang-lubang tambang yang tidak direklamasi bekas peninggalan PT Autum Bara Energi dan Anugerah Bara Coal.
Tragedi Kanjuruhan belum tuntas. Masih menunggu keadilan bagi 135 korban meninggal dunia. Strategi perang jalanan dikobarkan. Aremania bergolak. Aksi-aksi langung dilakukan.
Citra meninggal saat berusaha keluar dari tribun, berdesak-desakan di ruangan yang sangat sempit, berupaya mengemasi nyawa dan napas dan kehidupan dari kepanikan massa yang diberondongi gas air mata secara brutal oleh kepolisian Indonesia.
Kiri: Lefi Lidya Wardhani (27) menunjukkan foto rontgen tulang punggungnya yang retak.
Kanan: Rumah Defi Antok, ayah yang kehilangan kedua putrinya, saat ini kosong karena ia berada di bawah perlindungan LPSK sehingga harus tinggal di rumah aman.
Pulau Pari, Pulau Tengah, Pulau Bintang, dan berbagai pulau lain di Kep. Seribu, dulunya adalah surga bagi masyarakat di sana. Hingga akhirnya mimpi buruk mengubah surga itu, berganti dengan deretan vila milik perusahaan-perusahaan dan orang-orang berduit. projectmultatuli.org/surga-yang-ten…
Ikan makin sulit dicari, terumbu karang hancur, air bersih harus beli, banjir rob datang, dan surga itu terancam tenggelam. Proyek pariwisata skala besar yang ugal-ugalan dan merampas ruang hidup masyarakat itu makin memperparah krisis iklim.
Bechi divonis 7 tahun penjara, tak sampai setengah dari tuntutan jaksa. Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa 16 tahun.
Namun, ini menjadi awal dari upaya para korban yang berani bersuara dan telah mengumpulkan kesaksian atas kejahatannya sejak 2017. projectmultatuli.org/vonis-7-tahun-…
Perjuangan para korban kekerasan seksual Bechi menggapai keadilan tidaklah mudah.
Reporter Project Multatuli memantau persidangan sejak 18 Juli hingga 17 November 2022. Laporan ini ditulis atas dukungan dari #KawanM.
Rp674 miliar dihabiskan untuk persiapan dan pelaksanaan rangkaian pertemuan G20. Kendaraan listrik keluaran terbaru disiapkan, fasilitas super mewah disiapkan untuk para pejabat tinggi negara dan keluarganya.
Ambisi pembangunan oleh negara-negara anggota G20, utamanya Indonesia, yang katanya untuk kemakmuran masyarakat dibangun di atas represi dan pembungkaman terhadap suara dan aktivitas masyarakatnya.
PERINGATAN: Artikel ini mengandung deskripsi kekerasan seksual.
Ide dan Esai atas nama Project Multatuli ini menceritakan bagaimana dugaan kejahatan seksual Bechi di Ponpes Shiddiqiyyah berdasarkan testimoni salah satu saksi dalam persidangan.
Sidang perkara pencabulan dengan terdakwa Subchi Azal Tsani alias Bechi masih berlangsung di pengadilan. Kasus ini terbilang kompleks karena Bechi merupakan putra dari kiai berpengaruh dari Jombang.
Bechi yang memiliki jabatan di pondok pesantren pimpinan ayahnya diduga menyalahgunakan relasi kuasa yang dimilikinya untuk mencabuli sejumlah santriwati.