arrahmahnews.com/2018/06/18/15-…
Ternyata tingkat loyalitas dari para kader partai PKS sangat tinggi & mirip dgn kader PKI zaman dulu. Kesamaan antara PKS & PKI amat sangat banyak skl, inilah 15 kemiripan PKS dan PKI yg kami himpun:

1. Baik PKI mapun PKS memilih bentuk sbg Partai Kader.
Meskipun pada thn 1960-an, PKI mengkombinasikan antara Partai Kader dan Partai Massa. Demikian juga dengan PKS, setelah tahun 2010, mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Meskipun demikian, motor pengerak tetap bertumpu pada kader. Alasannya serupa, partai kader yg bersifat
eksklusif sulit utk merangkul semua kelompok utk memenangkan Pemilu.

2. Pembinaan kader yang dilakukan PKI & PKS menggunakan sistem sel. Membentuk kelompok kecil beranggota tdk lebih dari 7-10 org & dibina oleh seorang mentor. Istilah “dibina” dahulu dipergunakan juga oleh PKI.
Sehingga jelas hubungan antara mentor (guru/murrobi) dan kader (murid). Setiap seminggu skl, para mentor akan bertemu untuk melaporkan perkembangan binaan masing-masing dalam rapat bersama antar mentor.

3. Usroh, sistem sel ini bersifat eksklusif. Jelas perjenjangan kadernya.
Hubungan guru dan murid digunakannya oleh kalangan NU, dengan hubungan Kiai dan Santri. Tetapi hubungan ini tidak dilakukan dalam sistem sel.
Dalam pola yang seperti ini, sulit bagi murid untuk melawan guru. Karena pembinaan dilakukan bertahun-tahun lamanya. Guru atau Murrobi
sebenarnya juga murid dari guru di atasnya. Bila ada yang menyerang guru atau kiai, maka para murid akan serentak membelanya.

4. Para mentor atau guru akan menunjukan buku buku wajib yang harus dibaca oleh para kader. Mengikuti pengajian/liqo atau diskusi lapangan (istilah PKI)
secara rutin. Pada saat yang bersamaan, akan keluar beberapa doktrin dasar. Seperti menjauhi kehidupan duniawi (PKS) atau kehidupan kaum borjuis (PKI).

5. Baik PKI dan PKS mengenal “sumpah” atau “baiat” bagi anggotanya. Hal ini untuk mengikat dengan kesatuan komune atau jama’ah.
Hampir semua kader dipahamkan jika mereka berbeda pendapat dengan qiyadah (pemimpin) dan mengkritiknya, hal itu bisa mencederai makna bai’at dan jamaah.

6. Para kader dituntut untuk “melek buku”. Belajar terus menerus. Selain itu mereka diarahkan utk mengikuti kursus2 ideologi
maupun kursus keterampilan.

7. Sekolah2 formal dibangun sejak TK/SD. Bahkan PKI memiliki perguruan tinggi, namanya Akademi Ali Archam. Sekolah2 PKI tdk terlampu jauh dgn pabrik atau wilayah perkebunan. Sedangkan PKS, sekolah berdekatan dengan Masjid dan banyak SDIT di daerah.
_(Baca Juga: Spanduk PKS Bawa Misi Ganti Demokrasi dengan Khilafah Islamiyah Bertebaran di Kota Depok)_

8. Literatur wajib yg dibaca oleh kader sdh dipandu. Seperti buku sejarah dan karya Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, Abul A’la Al-Maududi dan Yusuf Qaradhawi. Begitupun dgn PKI,
yg mewajibkan kader memahami pemikiran Karl Marx, Feurbach, Hegel, Lenin, dan Mao Tse Tung. Kisah perjuangan Hasan Al Banna tdk kalah heroik dengan kisah perjuangan Mao Tse Tung. Dan dapat membangkitkan semangat para kader. Bacaan wajib lebih bersifat agitatif & menjadi doktrin.
Seperti Matrialisme, Dialektika Historis (MDH), Manifesto Komunis atau Garis Masa (PKI). Sedangkan PKS, akan diperkenalkan dengan bacaan Tarbiyah Politik, Pajak Kehinaan atau Catatan Harian Dakwah. Mempertegas varian gerakan PKI mengajarkan doktrin Marxisme Lenisme, sedang PKS
diperkenalkan IM varian Quthbiyah.

9. Baik PKI dan PKS, tidak percaya pada media massa. Mereka menganggap media massa tidak lebih dari propaganda agen barat atau kaum kapitalis. Untuk menyeimbangkan itu, PKI dan PKS membuat media propaganda tersendiri (mis:
Pyongyang.com). Dahulu, oplah koran seperti “bintang merah” yg dikeluarkan PKI mengalahkan oplah koran umum. Karena para kader wajib membacanya. Informasi yang benar hanya bersumber pada partai. Di luar itu hanya berisi fitnah atau propaganda hitam.

10. Tidak ada hari
bagi kader PKI dan PKS untuk melakukan dakwah (PKS) atau propaganda (PKI). Tugas ini, tugas semua kader di semua tingkatan. PKI, semua kader adalah agen agitprop (agitasi propaganda). Salah satu tujuan dakwah dan propaganda adalah pengorganisasian calon2 kader baru. Berbeda
dengan partai politik lain, yang baru melakukan kampanye saat menjelang Pemilu. PKI dan PKS, tugas dakwah atau propaganda dilakukan setiap hari, setiap saat.

_(Baca Juga: HTI dan PKS Dua Mata Uang yang Sama)_

11. Baik PKI maupun PKS, mengandalkan iuran dan infaq anggota.
Kantor pusat PKI di jalan Kramat Raya Jkt, sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan anggotanya. Semua pendapatan dari anggota dibukukan secara rapi.
12. Ciri yg dpt dilihat jg antara PKI & PKS, dlm penyebutan istilah. Mis nya, kata “kawan” disadur dari kosa kata “Camerade”
biasa dipakai kaum komunis di Soviet. PKS mengunakan kata ikhwan dan ukhti; ana dan antum. Atau istilah “revolusi” menjadi “jihad”; istilah “martir” menjadi “mujahid”. Istilah “setan desa” menjadi “thaghut”.

13. Kedua partai ini juga mengatur kehidupan anggota dan kadernya
hingga pada tingkat rumah tangga. Dahulu ada istilah, nikah ala partai, maka kini PKS mengambil jodoh di lingkungan anggota sendiri. PKI lebih rigit mengatur kehidupan. Sampai ada pembatasan harta di semua anggota & kadernya. Mereka dituntut hidup sederhana. Para pejabatnya hanya
diizinkan utk memiliki satu radio transistor saat itu. Kehidupan “sama rasa sama rata” itu kemudian diterapkan juga di PKS. Tuntutan hidup sederhana, saling berbagi dan tolong menolong sesama anggota dan kader (kecuali elite parpol boleh bermewah-mewahan).

14. Doktrin kehidupan
di antaranya: “10 pedoman Hidup” ajaran Hasan Al Banna (PKS). Sedangkan PKI menggunakan doktrin “Tiga boleh, Lima Jangan”. Lima Jangan model PKI mengambil dari norma Jawa: mo-limo.
Baik PKI dan PKS sangat ketat mengajarkan doktrin kepada kadernya. Sikap dan kepatuhan para kader
dipandu juga dengan “Tuntutan Kader Revolusioner” (PKI) atau “Enam Rukun Leadership” (PKS). Secara umum berisi sikap ta’at, percaya kepada pimpinan (tsiqoh), putusan garis massa atau syuro qiyadah, ijtihad, dan fiqhuddakwah.

15. Secara struktur organisasi, PKI dan PKS tidak
bergantung kepada ketua umum atau presiden. Dahulu PKI mengunakan struktur Comite Central dan Polit Biro; saat ini PKS menggunakan Majelis Syuro dan Dewan Syariah. Sidang Comite Central lah yang menjadi lembaga tertinggi di Partai. Demikian juga dengan PKS,
yang menempatkan Majelis Syuro di posisi tertinggi. Maka tidaklah heran ada “ronin” yang ancang-ancang akan ngamuk kalau PKS dibubarkan. (ARN)

#ARNBeritaAktual #ARNBeritaPerang #Arrahmahnews #ArrahmahnewsMediaAswaja
#Teroris #TimurTengah

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with @Ndheso_Mendunia IX🇮🇩

@Ndheso_Mendunia IX🇮🇩 Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @IxNdheso

Dec 24
*CATATAN HAIDAR ALWI*

*RAKYAT INDONESIA HARUS BELAJAR DARI KISAH MOAMMAR KHADAFFI*

MOAMMAR KHADAFFI adalah pemimpin Yang Dicintai 90% Rakyatnya Dan Akhirnya Hancur Oleh 10% Pengkhianat! (Libya yang hancur oleh rakyatnya sendiri, padahal notabene Aqidahnya sama).

*HATI - HATI*
Indonesia sedang dan akan dibuat seperti Libya, Irak, Suriah dan Yaman.

MOAMMAR KHADAFFI adalah Pemimpin yang pro akan rakyatnya, namun jadi korban propaganda kapitalis barat dan zionis...

Baik atau buruk, Khadaffi hanyalah seorang Bedouin yang lahir dalam tenda. Ia membenci
kemiskinan & korupnya dunia Arab, yg didominasi dan dieksploitasi oleh AS, Perancis dan Inggris.

Ia juga merupakan pendukung Palestina, Nelson Mandela, Tentara Republik Irlandia dan separatis Basque.

Kini rakyat Libya menyesal telah menggulingkan Khadaffi. Libya telah hancur,
Read 18 tweets
Dec 24
Berikut sebaran pemilih Ganjar Pranowo (GP), Anies Baswedan (AB) dan Prabowo Subianto (PS):

1. Sumatera GP 20,4% AB 31,2% PS 22%

2. DKI Jakata dan Banten GP 24% AB 36% PS 19%

3. Jawa Barat GP 13,8% AB 28,1% PS 31,9%

4. Jawa Tengah dan DIY GP 70% AB 8% PS 10,5%
5. Jawa Timur GP 33,7% AB 17,9% PS 28,9%

6. Bali, NTB dan NTT GP 53,3% AB 20% PS 13,3%

7. Kalimantan GP 31,4% AB 34,4% PS 22,9%

8. Sulawesi GP 6,7% AB 26,7% PS 35,6%

9. Maluku dan Papua GP 38% AB 16% PS 14%

Ganjar karena dianggap paling identik dgn Jokowi sehingga kemudian
menyebabkan Ganjar mendapatkan daerah2 yang Jokowi juga kuat,

perebutan daerah atau penggerogotan daerah yang dulu merupakan daerah yang tidak memilih Jokowi kecenderungannya terjadi kanibalisme antara suara Anies dengan Prabowo news.detik.com/pemilu/d-64756….
Pasangan Jokowi-Maruf
Read 7 tweets
Dec 24
*Dalam Negeri Maupun di Luar Negeri, Menolah _"Lame Duck"!_*

By *Eko Wibowo*

seword.com/politik/dalam-…

Buktikan bahwa Presiden Jokowi bukan lame duck president. Pak Jokowi bukan bebek lumpuh!

Istilah itu memang politis dan akrab diberikan pada pemegang kekuasaan pemerintahan
bila menjelang masa berakhirnya jabatan. Tapi melihat bagaimana para oposan itu menilai Pak Jokowi sebagai presiden yang lemah, plonga-plongo, antek aseng-antek asing, istilah itu bisa saja diidentikkan pada mantan walikota Solo itu semenjak Amien Rais memulainya di 2019 lalu.
Tapi pada akhirnya semua itu tidak terbukti. Pak Jokowi menunjukkan power yang beliau miliki. Presiden Jokowi menolak lame duck. Presiden Jokowi tidak lemah, tidak plonga-plongo, bukan antek aseng-antek asing.

Di dalam maupun di luar negeri, Presiden Jokowi sudah membuktikannya.
Read 13 tweets
Dec 24
*Safari Politik Ala Badut Yaman yang Menjijikan*

By *Argo Javirez*

seword.com/politik/safari…
Akhir2 ini si badut Yaman kebelet nyapres sibuk safari politik ke berbagai daerah basis kadrun dgn cara2 yg menjijikkan. Mulai dari statementnya bahwa penyambutannya bagaikan air bah,
dan seabrek-abrek tata kata narasi seolah-olah dia adalah calon Presiden idaman rakyat yg sangat dinanti-nantikan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sasaran politik si badut Yaman itu jelas, yaitu rakyat pribumi pemuja muka Arab yg kurang makan bangku sekolahan dan lugu soal intrik2
politik yang menyesatkan.

Bagi warga negara pribumi yang masih waras dan belum sinting2 amat, modus Abunawas model si badut Yaman ini memang sangat menjijikkan, penuh dengan akal bulus ala gerilyawan ISIS Timur Tengah yang berupaya menguasai dunia.

Yg lebih menjijikkan lagi,
Read 21 tweets
Dec 24
*Ngakak! Bela Anies, Serang Jokowi, Andi Arief Bikin Anies Kena Tuampol Bawaslu!*

By *Ninanoor*

seword.com/politik/ngakak…
Di balik kegarangan partai-partai oposisi, sebenarnya mereka ini tahu dan mengakui kekuatan seorang Presiden Jokowi. Jokowi itu bukan presiden kaleng-kaleng.
Bukan yang suka duduk diam terus bikin lagu. Bukan yang menyebut diri prihatin namun minim solusi. Presiden Jokowi gak kayak gitu. Ini presiden yang punya nyali. Yang tidak pernah kalah dalam 5 kali pemilu. Mengapa? Karena publik bisa merasakan kekuatan, nyali dan rasa tanggung
jawab beliau. Kedekatan Presiden Jokowi dengan rakyat itu juga sebuah kekuatan yang super besar, jika kita bicara dalam konteks politik.

Lihat saja gema dari pernyataan Presiden Jokowi soal rambut putih dan kerut di wajah, sebagai ciri seorang pemimpin. Pernyataan ini bergema
Read 22 tweets
Dec 24
*Modyarr!! Amien Rais Hingga Anies CS Dibikin Bingung, Amunisi Habis Dikuras Jokowi!*

By *Ninanoor*
seword.com/politik/modyar…
Yang dinamakan the power of netizen, kekuatan para netizen, memang sering jadi solusi ketika ada problem yang sulit diatasi sendiri. Misalnya ketika ada
korban KDRT atau kehilangan anggota keluarga. Kasus-kasus itu kan memang real ya. Mereka memang korban. Biasanya dalam waktu singkat bakal viral dan menyita perhatian publik, lalu diberitakan secara masif di media massa. Nah, ini lah reaksi yang diharapkan ketika aktor2 politik
memainkan strategi playing victim atau belagak jadi korban. Targetnya ya jadi perhatian publik, mendapat simpati publik dan diberitakan dgn masif di media massa. Bedanya mereka ini hanya belagak jadi korban. Bukan korban beneran. Karena yang dilempar itu hanyalah narasi atau isu.
Read 24 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(