Dalam peta kolonial terbitan 1900 kompleks masjid yang kini masuk dalam wilayah desa Adikarso Kec. Kebumen ini sudah bisa kita ketahui dimana pada saat itu sudah dilengkapi bangunan pendukung lain yang terletak di sebelah barat. Adapun pintu masuk menuju masjid dari arah timur.
Pada masa lalu, Gesingkeputihan adalah desa tersendiri, yang hingga masa selanjutnya digabung dengan desa Adikarso. Jika dirunut, wilayah ini ternyata memiliki peran sejarah yang penting dimasa lalu, salah satunya sebagai pusat penyebaran agama Islam. #kebumen#adikarso
Hal ini dikuatkan dengan adanya temuan berupa fragmen batu (andesit) yang diduga merupakan sisa – sisa percandian di sekitar masjid. Terdapat juga beberapa sumur kuno disekitarnya. Kompleks masjid juga dikelilingi sungai kecil yang kini masih berfungsi sebagai saluran irigasi.
Pada masa perang Mangkubumen, tempat ini juga pernah digunakan untuk singgah Pangeran Mangkubumi ketika berada di tanah Panjer menjelang peristiwa Perjanjian Giyanti. #kebumen#adikarso @Gherucokro1@kiwalipitu
Pada waktu itu Beliau dikenal dengan nama lain Sunan Kebanaran sehingga tidak jauh dari kompleks ini ada wilayah dengan nama Kebanaran.
Tradisi masa klasik yang masih lestari di wilayah ini antara lain Krapyak (mengganti pagar situs makam) dan ingkungan. Dari dugaan adanya temuan fragmen candi dan tradisi yang masih lestari bisa disimpulkan bahwa Islam masuk ke wilayah ini sudah sejak lama secara halus.
Saat ini, arsitektur bangunan inti masjid terlihat mewakili masa kolonial, terdapat pula candrasengkalan di ujung atap dan di atas mimbar. Perubahan tipe masjid dari tipe sederhana menjadi bangunan masjid permanen diperkirakan sekitar tahun 1850 an.
Meski ada penambahan di beberapa bagian dan rehab namun bangunan inti masih dipertahankan. Masjid Darussalam Gesingkeputihan Adikarso semakin menambah lengkap aset cagar budaya di Kab. Kebumen.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Jembatan ini disebut jembatan Renville oleh para pejuang kemerdekaan untuk mengabadikan peristiwa perundingan Renville.Peristiwa pelanggaran Belanda pada tanggal 21 Juli 1947 yang secara terang – terangan terhadap persetujuan Linggarjati
dengan melancarkan ekspansinya hingga ke Gombong mengakibatkan TNI mengadakan perlawanan dengan tetap mematuhi perintah Gencatan Senjata.
Inisiatif untuk mendirikan AOI datang dari pemuka – pemuka Islam di kota yakni Moh. Syafe’i, Affandi, dan Saebani yang melihat kegiatan Angkatan Muda sebagai pesaing dalam politik setempat.
Hizbullah hanya terbatas pada penduduk kota. Muhammadiyah (Kebumen) yang sudah berdiri sekitar 1930-an tidak berpengaruh di desa. Muhammadiyah sendiri di Kebumen didirikan oleh Kyai Masduki (asal Cilacap). bumen.
Hizbullah kebanyakan merupakan anggota Muhammadiyah. Satu Kompi Hizbullah Surengpati di bawah Masduki nantinya masuk Batalion Lemah Lanang.
Berdirinya Badan-Badan Perjuangan dan Kelaskaran Serta Angkatan Oemat Islam (AOI) di Kebumen #kebumen#AOI
utasan :
Berita Proklamasi yang disebarluaskan di kota-kota sampai ke pelosok, baik melalui radio maupun koran-koran mendapat tanggapan hangat dari segenap rakyat Indonesia, termasuk di Kebumen. Tanggapan terutama untuk menyebarkan proklamasi yang berbunyi:
“
Hal-hal yang mengenai pemidahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
Lokasinya berdekatan dengan Situs Ki Singapatra. Berdasarkan data yang ada Masjid ini dibangun oleh Ki Singapatra dan Ki Ageng (Sunan) Geseng, sebelum masuknya Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma di Panjer (kini Kabupaten Kebumen).
Pada awalnya selain untuk pendidikan ilmu spiritual keagamaan bangunan ini berfungsi juga untuk pendidikan olah kanuragan.