Pergi ke museum lagi di Amsterdam.
Museum ini bekas rumah salah satu pendiri VOC, dia bangun rumah ini buat kado pernikahan anaknya. Salah satu keluarga kaya raya Belanda yg hartanya bs buat 7 turunan 8 tanjakan.
Ga perlu dijelasin kan ya sumber kekayaannya dari mana.
Ada 3 lantai, lantai dasar yang isinya ruang makan, ruang duduk-duduk.
Lantai 2 isinya kamar tidur.
Balkon dan kamar tidur anak gaess. Untuk ukuran Amsterdam rumah ini gedeee banget. Mereka juga punya bbrp rumah di Belanda yang gedenya kaya istana.
Apalah keluarga kaya tanpa asisten rumah tangga.
Bel pemanggil ART, dari papan bel ini ART bisa tau ruangan mana yang manggil mereka.
Lantai basement tempat ART, ada dapur sama tempat nyetrika plus koleksi perlengkapan makan.
Taman belakang, klo summer tamannya cakep.
Setelah taman ada istal kuda. Sekarang kandang kudanya jadi cafe.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pas di Malang rencananya mau nyoba bakso-bakso di bawah ini. Kriterianya total reviewer google >500, rating minimal 4,5, gada tulisan Chinese Food. Bakso ada tulisan Chs Food = bakso 🐷.
Tapi cuman kuat makan 6 dari 9.
Alasannya kapasitas perut dan after tastenya mecinan 😂
Yang ga nyangka, Bakso Priangan Mang Yayat ternyata lumayan oke. Kuahnya balance, ga terlalu asin dan medhok kaldu sapi, baksonya bukan tipe yg keras sangat daging tapi balance antara kanji dan daging. Ini cukup membahayakan krn Sunda Empayer mulai merambah kandang Bakso Malang.
Kalau mau kuah dan bakso yang sangat medhok sapi, pilihlah Bakso Gong. Bakso tipe keras daging, serat dagingnya berasa dan aroma kaldu tulang-daging sapi sangat kuat.